Anda di halaman 1dari 8

Abdul Hafid, Sudirman, Muhammad Amran, Magvira

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN


PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD

Abdul Hafid1, Sudirman2, Muhammad Amran3, Maqvira4


1
Universitas Negeri Makasar
Email: hafidabdul196403@gmail.com
2
Universitas Negeri Makasar
Email: dirman64@unm.ac.id
3
Universitas Negeri Makasar
Email: neysaamran@gmail.com
4
Universitas Negeri Makasar
Email: virayunita044@gmail.com

Abstrak
Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kreativitas guru dalam pembuatan
media pembelajaran, dimana guru adalah peran utama dalam pendidikan. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif jenis korelasi yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan kreativitas guru dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa kelas
V SD Inpres 12/79 Lonrae. Teknis analisis data dengan menggunakan analisis
statistik deskriptif diperoleh kreativitas guru dalam pembelajaran dengan nilai rata-
rata sebesar 76,28 dan nilai persentase sebesar 76,28 % dengan kategori baik dan
prestasi belajar siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 78,71 dengan persentase
sebesar 78,71% dengan kategori baik. Kemudian analisis statistik inferensial
menunjukkan thitung sebesar (4,9640) lebih besar (>) dari nilai ttabel sebesar (1,66660)
pada taraf signifikan 5% sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan yang
signifikan antara kreativitas guru dalam pembelajaran dengan prestasi belajar
siswa. Dari kesimpulan tersebut, maka dampak yang dihasilkan dari penelitian ini
diketahui bahwa kreativitas guru dalam pembelajaran akan meningkatkan prestasi
belajar siswa.

Kata Kunci: Kreativitas Guru, Pembelajaran, Prestasi belajar

Abstract
The problem in this study is the lack of teacher creativity in learning, where the
teacher is the main role in education. This research is a quantitative type of
correlation research that aims to determine the relationship between teacher
creativity in learning and learning achievement of fifth grade students at SD Inpres
12/79 Lonrae. Technical analysis of data using descriptive statistical analysis
obtained teacher creativity in learning with an average value of 76.28 and a
percentage value of 76.28% with a good category and student achievement obtained
an average value of 78.71 with a percentage of 78 ,71% with good category. Then
the inferential statistical analysis showed that tcount (4.9640) was greater (>) than
the ttable value of (1.66660) at a significant level of 5% so that it could be said that
there was a significant relationship between teacher creativity in learning and student
achievement. From these conclusions, the impact of this research is known that the
creativity of teachers in learning will improve student achievement.

Keywords: Teacher Creativity, Learning, Learning Achievement

166 | Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.1, Februari 2022
ISSN 2548-9119

Pendahuluan keterampilan yang diperlukan dirinya,

Seiring dengan kemajuan zaman masyarakat, bangsa dan negara.


Pendidikan adalah proses yang
dan perkembangan ilmu dan teknologi
berkelanjutan dan tidak pernah berakhir
yang sangat pesat, mendorong manusia
(never ending proces), sehingga akan
untuk selalu berkembang pada berbagai
menghasilkan manusia masa depan dan
sector atau bidang, tidak terkecuali dalam
taat pada nilai-nilai budaya serta sesuai
sektor pendidikan. Dalam hal ini,
dengan tujuan pendidikan. Menurut
pendidikan yaitu salah satu bidang
Rosmalah (2021) pendidikan berperan
kehidupan manusia, memiliki peran yang
membentuk kualitas suatu bangsa dan
sangat penting untuk menciptakan
generasi manusia yang unggul, cerdas, pada dasarnya pendidikan bertujuan

dan berkarakter. Pendidikan adalah unutk mencerdaskan kehidupan bangsa.


Adapun tujuan pendidikan nasional yang
kebutuhan yang paling utama dalam
berdasarkan Undang - Undang Nomor 20
kehidpuan manusia karena dengan
Tahun 2003 yaitu, pendidikan
adanya Pendidikan manusia akan selalu
diupayakan dengan berawal dari manusia
memiliki pengetahuan, sikap dan
apa adanya (aktualisasi) dengan
kebiasaan yang sesuai dengan norma
mempertimbangkan berbagai
dan nilai-nilai yang ada. Kualitas
kemungkinan yang apa adanya
kehidupan negara sangat ditentukan oleh
(potensialitas), dan diarahkan menuju
faktor pendidikan. Oleh karena itu,
kualitas pendidikan harus selalu terwujudnya manusia yang dicita-citakan
(idealitas). Menurut Zubaedi, (2017)
meningkatkan harkat dan martabat
tujuan pendidikan pada umumnya yaitu
manusia. Sesuai dengan Undang -
menyediakan lingkungan yang luas dan
Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1
bebas serta memungkinkan siswa untuk
Ayat 1 yaitu, pendidikan merupakan
mengembangkan bakat dan
usaha sadar dan terencana untuk
kemampuannya secara optimal.
mewujudkan suasana belajar dan proses
Pendidikan di Indonesia tidak
pembelajaran agar siswa secara aktif
hanya menjadi tanggung jawab bagi
mengembangkan potensi dirinya untuk
institusi pelaksana pendidikan atau
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
sekolah saja, melainkan masyarakat dan
pengendalian diri, kepribadian,
pemerintah juga memiliki andil dalam
kecerdasan, akhlak mulia, serta
mensukseskan pendidikan nasional di
Indonesia. Menurut Amir (2011) sejarah

167 | Hubungan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran dengan Prestasi ……….


Abdul Hafid, Sudirman, Muhammad Amran, Magvira

menunjukkan negara Jepang yang pembelajaran. Menurut Pentury (2017)


dulunya telah hancur sebelumnya, dapat salah satu masalah yang dihadapi oleh
bangkit kembali karena sangat peduli guru dalam dunia Pendidikan adalah
dengan adanya pendidikan. Undang - menumbuhkan kreativitas guru, karena
Undang Sistem Pendidikan Nasional kreativitas guru dalam proses
Tahun 2003 Pasal 40 Ayat 2 dijelaskan pembelajaran sangat diperlukan.
bahwa pendidik dan tenaga kependidikan Guru dalam menciptakan
berkewajiban menciptakan suasana pembelajaran dapat dikembangkan
pendidikan yang bermakna, melalui kreativitas yang dimiliki guru,
menyenangkan, dan kreatif. Pendidikan sehingga dapat berpotensi meningkatnya
yang baik dapat terlaksana dengan guru - prestasi belajar siswa. Prestasi belajar
guru yang berkualitas, kreatif, berwatak adalah suatu penguasaan pengetahuan
baik, berintegritas tinggi, dan demokratis. dan keterampilan yang lazimnya
Menurut Oktavia (2014) Kreativitas ditujukan dengan nilai atau angka yang
adalah kemampuan unutk mengubah dan diberikan oleh guru. Ada beberapa faktor
mengembangkan dengan penemuan- yang menunjang pencapaian prestasi
penemuan di bidang teknologi, seni, belajar siswa. Mengenai hal ini (Wibowo,
maupun di bidang lainnya. 2016, h.3) mengemukankan bahwa
Pelaksanaan proses sebuah survei menyebutkan faktor-faktor
pembelajaran, guru harus dapat yang menunjang pencapaian prestasi
menunjukkan keteladannya sebagai belajar siswa yaitu berdasarkan hasil
sosok yang kreatif tidak hanya dituntut studi di negara-negara berkembang telah
memiliki keahlian dalam bidang membuktikan bahwa guru memberikan
akademik, tetapi juga dituntut dapat kontribusi tertinggi dalam pencapaian
menguasai berbagai Teknik yang dapat prestasi belajar (36%), kemudian disusul
merangsang siswa seperi, rasa ingin tahu manjemen (23%), Waktu belajar (22%),
dan percaya diri. Menurut Monawati dan dan sarana fisik (19%), sebagaimana
Fauzi (2018) kreativitas guru dalam disampaikan oleh Dirjen Dikdasmen pada
proses pembelajaran sangat acara Dies Natalis XVI Universitas
berpengaruh terhadap perkembangan Terbuka.
siswa karena semakin guru kreatif dan Proses pembelajaran seharusnya,
termotivasi untuk mengikuti kegiatan guru mampu menguasai materi pelajaran
pembelajaran yang melebihi standar dengan baik, menggunakan metode yang

168 | Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.1, Februari 2022
ISSN 2548-9119

bervariasi, menggunakan media mampu memahami pelajaran, ada juga


pembelajaran, pengelolaan kelas yang guru kurang kreatif, tetapi siswa mampu
baik, mampu menghubungkan materi memahami dan bias menjawab setiap
pelajaran dengan kehidupan nyata siswa, pertanyaan yang diberikan oleh guru.
mampu berkomunikasi dan berinteraksi Sehingga peneliti harus melakukan
yang baik dengan siswa. Berdasarkan penelitian terlebih dahulu untuk
hasil prapenelitian yang dilakukan oleh membuktikan apakah ada hubungan atau
peneliti pada 10 Desember 2020 di kelas tidak.
V SD Inpres 12/79 Lonrae Kecamatan Berdasarkan uraian di atas, maka
Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah
peneliti mengamati proses pembelajaran terdapat hubungan kreativitas guru dalam
sehingga menemukan kendala yang pembelajaran dengan prestasi belajar
dihadapi guru yaitu, guru kurang kreatif siswa. Maka dari itu, peneliti memilih judul
dalam pembuatan media pembelajaran Hubungan Kreativitas guru dalam
sehingga proses pembelajaran tidak pembelajaran dengan Prestasi Belajar
sesuai yang diharapkan serta kurangnya Siswa Kelas V SD Inpres12/79 Lonrae
media pembelajaran di dalam kelas. Kecamatan Tanete Riattang Timur
Kemudian pada saat pembelajaran jarak Kabupaten Bone.
jauh atau belajar di rumah, guru kurang
komunikasi secara signifikan terhadap Metode Penelitian
siswa, guru hanya sekedar mengabsen, Penelitian ini menggunakan pendekatan
memberikan materi dan tugas. Tidak ada kuantitatif, jenis korelasi Penelitian akan
komunikasi dua arah yang seharusnya dilaksanakan pada semester II Tahun
guru harus lebih dekat dengan siswa, Pelajaran 2020/2021. Penelitian ini
menanyakan kendala-kendala apa saja dimulai pada bulan Maret 2021 sampai
yang dihadapi siswa selama belajar di dengan bulan Juni 2021. Penelitian ini
rumah. bertempat di SD Inpres 12/79 Lonrae,
Berdasarkan hasil penelitian dari Jl.KH.Syamsuddin kecamatan Tanete
Fakhroja (2013) terdapat hubungan Riattang Timur Kabupaten Bone.
positif atau signifikan antara kreativitas Teknik pengumpulan data dapat
guru dalam pembelajaran dengan dilakukan dengan dua cara yaitu angket
prestasi belajar siswa. Namun guru dan dokumentasi. Angket atau kuesioner
memiliki kreativitas yang berbeda-beda, umunya adalah daftar pertanyaan atau
ada guru yang kreatif, tetapi siswa belum pernyataan yang diberikan kepada

169 | Hubungan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran dengan Prestasi ……….


Abdul Hafid, Sudirman, Muhammad Amran, Magvira

sampel yang telah ditentukan. Menurut Hasil dan Pembahasan


Sugiyono (2019) angket/kuesioner Hasil uji statistik yang dilakukan
merupakan teknik pengumpulan data ntuk mengetahui nilai koefisien korelasi,
yang dilakukan dengan cara memberi maka digunakan rumus korelasi pearson
pertanyaan atau pernyataan tertulis product moment sebagai berikut:
kepada responden untuk dijawabnya
sehingga memperoleh data yang 𝑟𝑥𝑦
diinginkan. Angket yang digunakan dalam 𝑛 ∑𝑋𝑌 − (∑𝑋). (∑𝑌)
=
penelitian yaitu angket tertutup. √(𝑛. ∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 ). (𝑛 ∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 )
Sedangkan dokumentasi adalah yang 84247
𝑟𝑥𝑦 =
digunakan dalam penelitian ini adalah √(274580). (100284)
untuk memperoleh data yang diperlukan
yang bersifat dokumentatif, antara lain 84247
𝑟𝑥𝑦 =
daftar nama siswa, jumlah siswa, dan nilai √27535980720
siswa kelas V SD Inpres 12/79 Lonrae
Kecamatan Tanete Riattang Timur 𝑟𝑥𝑦 = 0,5076

Kabupaten Bone.
Teknik analisis data merupakan Adapun rumus uji-t sebagai berikut :
𝑟√𝑛−2
salah satu proses penelitian yang thitung = √1−𝑟2
dilakukan setelah semua data yang 0,5076√73−2
thitung =
diperlukan guna memecahkan √1−0,50762
0,5076 . 8,4261
permasalahan yang diteliti sudah thitung =
√1−0,2576
diperoleh secara lengkap. Ada dua 4,2770
thitung =
√0,7424
analisis data yang digunakan dalam
thitung = 4,9640
penelitian ini yaitu, analisis statistik
Hasil thitung tersebut selanjutnya
deskriptif dan analisis statistik inferensial.
dibandingkan dengan ttabel. Setelah
Analisis statistik deskriptif meliputi nilai
melihat tabel distribusi t, untuk kesalahan
rata-rata dan nilai persentase sedangkan
5 % dan dk = n-2=73-2= 71 diperoleh nilai
analisis statistic inferensial meliputi rumus
ttabel. = 1,66660. Ternyata hasil thitung lebih
korelasi product moment dan uji-t
besar dari pada ttabel sehingga hipotesis
alternative H1 diterima sedangkan
hipotesis nol H0 ditolak. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa terdapat
170 | Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.1, Februari 2022
ISSN 2548-9119

hubungan yang signifikan antara Memperkuat pendapat dari Juandi


kreativitas guru dalam pembelajaran dan Sontani (2017) bahwa kreativitas
dengan prestasi belajar siswa kelas V SD guru dalam pembelajaran berpengaruh
Inpres 12/79 Lonrae Kecamatan Tanete terhadap prestasi belajar siswa.
Riattang Timur Kabupaten Bone. Kreativitas guru menghasilkan kondisi
Kreativitas guru dalam pembelajaran belajar yang menarik, menyenangkan,
dengan prestasi belajar siswa memiliki termotivasi, dapat memahami pelajaran
hubungan antara kedua variabel, karena dengan baik serta memotivasi usaha
hasil dari 𝑟𝑥𝑦 sebesar 0,5076 mendekati belajar siswa sehingga prestasi belajar
angka 1 sesuai dengan pendapat menjadi lebih baik. Hasil dari beberapa
Sinambela (2014) analisis korelasi yang penelitian mengemukakan bahwa guru
ditandai dengan koefisiensi korelasi yang yang kreatif dapat membuat perubahan
bergerak dari -1, 0, 1. Hubungan X dan Y terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga
dikatakan positif apabila mendekati angka temuan menelitian ini menunjukkan
1 dan hubungan X dan Y dikatakan bahwa tingkat kreatifitas guru dalam
negatif apabila mendekati -1 sedangkan pembelajaran akan memberikan
apabila koefisiensi korelasi mendekati 0, kontribusi nyata dalam meningkatkan
maka tidak ada sama sekali hubungan prestasi belajar siswa.
antara variabel X dan Y. Hasil
perhitungan 𝑟𝑥𝑦 diperoleh 0,5076 dengan Kesimpulan

kategori sedang karena berada pada Guru yang memiliki potensi dalam

rentang 0,40-0,599. Hasil koefisien kedua kreativitas bakat dalam kelas sangat

variabel dianalisis meggunakan uji-t berpengaruh pada kemajuan prestasi

diperoleh diperoleh thitung sebesar 4,9640 belajar siswa. Untuk menghasilkan

dan ttabel sebesar 1,66660, yang artinya prestasi belajar siswa yang tinggi maka

koefisien korelasi bersifat signifikan perlu guru untuk mengasah kreativitas

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, semaksimal mungkin. Berdasarkan

sehingga dapat dikatakan terdapat uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

hubungan yang signifikan antara terdapat hubungan antara kreativitas guru

kreativitas guru dalam pembelajaran dalam pembelajaran dengan prestasi

dengan prestasi belajar siswa kelas V SD belajar siswa.

Inpres 12/79 Lonrae Kecamatan Tanete Guru diharapkan mampu

Riattang Timur Kabupaten Bone. mengembangkan kreativitas dalam


pembelajaran, sehingga siswa tidak jenuh

171 | Hubungan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran dengan Prestasi ……….


Abdul Hafid, Sudirman, Muhammad Amran, Magvira

atau bosan ketika proses pembelajaran belajar siswa misalnya, dikaitkan dengan
berlangsung.Disarankan untuk peneliti faktor kemandirian belajar, faktor
selanjutnya dapat meneliti lebih lingkungan belajar dan faktor eksternal
mendalam tentang variabel yang dan internal lainnya sehingga dapat
berhubungan dengan kreativitas guru menyempurnakan penelitian ini
dalam pembelajaran dengan prestasi

Daftar Pustaka
Amir, M. (2011). Rahasia Mengajar dengan Kreatif Inspiratif dan Cerdas. Depok:
Logika Galileo.
Fakhroja, A. (2013). Hubungan Antara Kreativitas Mengajar dan Motivasi Belajar
dengan Prestasi Belajar. (skripsi). Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Administrasi, Universitas Yogyakarta, Yogyakarta.
Juandi, A., & Sontani. (2017). Keterampilan dan Kreativitas Mengajar Guru Sebagai
Determinan Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen
Perkantoran, 2(2), 130. https://doi.org/10.17509/jpm.v2i2.8114

Monawati dan Fauzi. (2018). Hubungan Kreativitas Mengajar Guru dengan Prestasi
Belajar Siswa. Jurnal Pesona Dasar, 6(2), 33–43.
https://doi.org/10.24815/pear.v6i2.12195
Oktavia, Y. (2014). Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kreativitas Guru
dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1),
808–831. https://bit.ly/2kYmc23
Pentury, H. J. (2017). Pengembangan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Ilmu Kependidikan, 4(3), 265–272.
Rosmalah. (2021). JIKAP PGSD : Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan Penerapan
Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal. 232–236.
Sinambela, L. p. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta,cv.
Supartini, M., Ilmu, P., Sosial, P., & Sarjana, P. (2016). Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Dan Kreativitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
Tinggi Di Sdn Mangunharjo 3 Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Jurnal
Penelitian Dan Pendidikan IPS (JPPI), 10(2), 1858–
4985.http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
Utami. (2019). Hubungan Antara Kreativitas Guru dengan Hasil Belajar Siswa. 4(2),
56–62.

172 | Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, Vol. 6, No.1, Februari 2022
ISSN 2548-9119

UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan.


UUSPN Tahun 2003 Tentang Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Wibowo, T. gunawan. (2016). Menjadi Guru Kreatif. Jakarta: Meida Maxima.
Zubaedi. (2017). Strategi Taktis Pendidikan Karakter. Depok: PT Raja Grafindo
Persada.

173 | Hubungan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran dengan Prestasi ……….

Anda mungkin juga menyukai