Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA BAYI BARU LAHIR


(BBL) NORMAL DI RSU MUHAMMADIYAH METRO

Pembimbing Akademik :
Dr. Anita., M.kep., Sp.Mat

Pembimbing Lahan :
Ns. Farida Yuni Lestari, S. Kep

Disusun oleh :
Serli Era Tania 2314901099

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG JURUSAN


KEPERAWATAN TANJUNGKARANG PRODI
PROFESI NERS TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

KONSEP DASAR
1. Pengertian................................................................................................................ 1
2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir......................................................................................... 1
3. Adaptasi Fisiologi Bayi Baru Lahir......................................................................... 2
4. Pathway................................................................................................................... 8
5. Pemantaun Bayi Baru Lahir.................................................................................... 9
6. Penatalaksanaan Medis............................................................................................ 9

DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Kebtuhuan Oksigenasi............................................................................................. 10
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit............................................................................. 10
3. Kebutuhan Sirkulasi................................................................................................ 11
4. Kebutuhan Nutrisi.................................................................................................... 11
5. Kebutuhan Rasa Aman............................................................................................ 11

ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian............................................................................................................... 11
2. Diagnosa.................................................................................................................. 13
3. Intervensi................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 19
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu dan
lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir 2.500 gram
( Sugiyarti, 2011) Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim
seorang wanita melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai umur satu
bulan (FKUI, 2012).
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan
menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan
(Prawiroharjo, 2012).
Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang
diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan
diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42
minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.
2. Tanda dan gejala BBL
a. Berat badan : 2500 – 4000 gram
b. Panjang badan : 48 – 52 cm
c. Lingkar dada : 30 – 35 cm
d. Lingkar kepala : 33 – 35 cm
e. Detak jantung menit – menit pertama kira – kira 180 x/menit,    kemudian
menurun 120 - 160 x/menit.
f. Pernafasan pada menit pertama 80 x/menit, menurun kira – kira 46 x/menit
g. Warna kulit kemerahan dan licin, karena jaringan subcutan terbatas dan diliputi
verniks caseosa.
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
i. Kuku agak panjang dan lemas
j. Pada genetalia wanita labia mayora sudah menutup
k. Reflek – reflek pada bayi normal
l. Untuk pengeluaran urin dan meconium akan keluar 24 jam pertama warna
meconium coklat kehitaman.

3. Adaptasi Fisiologi Bayi Baru Lahir


a. Sistem Pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui plasenta.
Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat
dipotong). Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat adanya
tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan tekanan
oksigen dan peningkatan karbon dioksida merangsang kemoreseptor pada sinus
karotis. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli
disebebakan karena adanya surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan dengan
menjerit sehingga oksigen tertahan di dalam. Fungsi surfaktan untuk
mempertahankan ketegangan alveoli. Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru
kaku. Pernapasan pada neonatus biasanya pernapasan diafragma dan abdominal.
Sedangkan frekuensi pernapasan beberapa saat setelah kelahiran yaitu 30-60 x/
menit.
b. Sistem Kardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta
masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar masuk ke
vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-sel tubuh yang
miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan
dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis, demikian seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan
demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah
mengalir ke paru-paru, dengan demikian foramen ovale, duktus arterious dan
duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika
menjadi ligamen.
c. Sistem Hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/ kg selama hari pertama
dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata hemoglobin
dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa. Hb bayi baru lahir
14,5 – 22,5 gr/ dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5 juta/ mm 3 dan Leukosit sekitar
18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80% Hb janin. Presentasi
Hb janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5% pada minggu ke 20.
d. Sistem Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah
dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air ketuban
terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dapat
dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan).
Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam
pertama.
e. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme
hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir
simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam
hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan
imatur (belum matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk
meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum
aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide
Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi
dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala
ikterus fisiologis.
f. Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada
hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil
metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/ 100 ml.
g. Sistem Termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian
suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan
pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi
daripada lemak biasa. Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran
panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih dingin.
Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang
lebih dingin tanpa kontak secara langsung. Evaporasi yaitu perubahan cairan
menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai uap
dan konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda
yang lebih dingin dengan kontak secara langsung.
h. Kelenjar Endokrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi
baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran
darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar tiroid sudah
terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan
sebelum lahir.
i. Keseimbangan Air dan Ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif
lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraseluler luas.
Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang
dewasa dan ada ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume
tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus relatif
kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
j. Susunan Saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat
bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada
janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan. Sedangkan gerakan menghisap baru
terjadi pada kehamilan enam bulan. Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf
dan fungsi otot-otot menjadi lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas
32 minggu dapat hidup diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat
sensitif terhadap cahaya.
k. Sistem Imunitas
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2
bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya pada
traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat pencernaan,
imunoglobin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A,
Ig D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai
sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat kekebalan
pasif dari kolostrum dan ASI.
l. Sistem Integumen
Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih belum matang.
Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis. Vernik kaseosa
juga berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit. Kulit bayi sangat sensitif dan dapat
rusak dengan mudah. Bayi baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit kemerahan
yang akan memucat menjadi normal beberapa jam setelah kelahiran.
Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan dan kaki
sedikit sianotik (akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vosomotor.
Stasis kapiler dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal, bersifat
sementara dan bertahan selama 7-10 hari. Terutama jika terpajan pada udara
dingin.
m. Sistem Skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh.
Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap ukuran
tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan bentuk
kranium dapat mengalami distorsi akibat molase. Pada bayi baru lahir lutut saling
berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit disatukan sehingga tungkai bawah terlihat
agak melengkung. Saat baru lahir tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki.
Ekstremitas harys simetris, terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak
tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup bulan.
n. Sistem Neuromuskuler
Reflek bayi baru lahir diantaranya :
1) Reflek pada Mata
a) Berkedip
b) Reflek Pupil
c) Mata boneka
2) Reflek pada Hidung
a) Bersin
b) Glabela : ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis mata)
menyebabkan mata menutup dengan rapat
3) Reflek pada Mulut dan Tenggorokkan
a) Menghisap
b) Muntah
c) Rooting : Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan
menyebabkan bayi membalikan kepala ke arah sisi tersebut dan mulai
menghadap harus hilang kira-kira pada usia 3-4 bulan, tetapi dapat menetap
selama 12 bulan.
d) Ekstrusi : Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi berespon dengan
mendorongnya keluar harus menghilang pada usia 4 bulan.
e) Batuk
4) Reflek pada Ekstremitas
a) Menggenggam
b) Babinsky
c) Klonus (pergelangan kaki) : Dorsofleksi telapak kaki yang cepat ketika
menopang lutut pada posisi fleksi parsial mengakibatkan munculnya satu
sampai dua gerakan oskilasi (denyut).
d) Refleks pada Massa/ Moro
e) Startle : Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan dengan
fleksi siku : tangan tetap tergenggam: harus hilang pada usia 4 bulan.

4. Pathway

PROSES PERSALIAN NORMAL

Kepala bayi melewati Perubahan suhu tubuh dari Pemotongan tali pusat Adaptasi psikologis ibu
jalan lahir suhu intra uterin yang stabil
(35-37o C)
Perubahan peran
Adanya luka terbuka
Banyaknya cairan Suhu ruangan
Cemas Amnion di jalan lahir
Kontaminasi pada luka
Koordinasi reflek menelan Penghilangan suhu tubuh Sekresi oksitosin
Menghisap belum sempurna (konveksi, radiasi, evaporasi) terhambat
Resti infeksi
Akumulasi cairan amnion Perubahan drastis suhu tubuh Pressure the ejection
Pada jalan napas of breast feeding

Bersihan jalan napas Proses adaptasi Ineffective breast feeding


tidak efektif

Resti hipothermi

Risiko gangguan
Peningkatan insisible water loss pemenuhan Kebutuhan
(IWL) nutrisi

Risiko kekurangan volume cairan

(Prawiroharjo, 2012)
5. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal
atau tidak dan diidentifikasi, masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan
perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas keperawatan.
a. Pemantauan 2 jam pertama sesudah kelahiran
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir
meliputi :
1) Kemampuan menghisap lemah atau kuat
2) Bayi tampak aktif atau lunglai
3) BAyi kemerahan atau biru
b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya
kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti :
1) Gangguan pernafasan
2) Hipotermia
3) Infeksi
4) Cacat bawaan dan trauma lahir
6. Penatalaksanaan Medis
a. Tes diagnostik
1) Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/ mm 3, neutrofil meningkat sampai 23.000-
24.000/ mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
2) Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/ dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia
atau hemolisis berlebihan).
3) Hematokrit (Ht) : 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi prenatal/
perinatal).
4) Bilirubin total : 6 mg/ dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8 mg/ dl 1-2
hari dan 12 mg/ dl pada 3-5 hari.
5) Golongan darah dan RH.
b. Terapi
1) Non Farmakologi
a) Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima setelah
dilahirkan)
b) Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila
c) Penimbangan BB setiap hari
d) Jadwal menyusui
e) Hygiene dan perawatan tali pusat
2) Farmakologi
a) Suction dan oksigen
b) Vitamin K
c) Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak nitral
atau neosporin)
d) Vaksinasi hepatitis B : vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua
bayi. Tempat yang biasa dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru
lahir adalah muskulus vastus lateralis.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma
saat tidur, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat,
tidur sehari rata-rata 20 jam.
b. Pernapasan dan peredaran darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat
digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari
frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh
tubuh, frekwensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/ menit
(12 jam pertama setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/ menit
(tidur) sampai 180 kali/ menit (menangis).
Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/ menit warna ekstremitas,
wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi baru
lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke hari
selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun
(sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir.
c. Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,5 0C-370 C. Pengukuran suhu
tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
d. Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan
sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan. Kulit
biasanya dilapisi dengan zat lemak berwara putih kekuningan terutama di daerah
lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.
e. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau
tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki
juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
f. Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali pusat
harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan disekitarnya pusat harus
kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan disekitarnya.
g. Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
1) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan
akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.

2) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang akan


memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki
dirangsang akan memberi reaksi.
3) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau
diangkat akan bergerak seperti berjalan.
4) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke
sisi yang disentuh itu mencari puting susu.
5) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi
akan membuat gerakan menghisap
h. Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun
harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat badan
lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
i. Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.
j. Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan
panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-
occipitalis 34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm.
Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang
badan normal 48-50 cm.
k. Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah
sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae,
fimosis biasa terjadi.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Menyusui tidak efektif b.d ketidak adekuatan suplai ASI (D.0029)
b. Risiko hipotermi b.d adaptasi dengan lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah
lemak, bayi baru lahir (D.0140)
c. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali pusat), tali
pusat masih basah, ketidakadekuatan pertahann tubuh primer.
d. Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan hilangnya air (IWL),
keterbatasan masukan cairan.
e. Defisit pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurang terpaparnya
informasi.
3. Intervensi keperawatan
No Dx. Keperawatan Kriteria Hasil Rencana keperawatan
1. Menyusui tidak Setelah dilakukan Pendampingan proses menyusui
efektif b.d ketidak tindakan keperawatan Observasi :
adekuatan suplai ASI status menyusui membaik 1. Monitor kemampuan bayi
dengan kriteria hasil : menyusui.
1. Tetesan 2. Monitor kemampuan bayi
/pancaran ASI menyusui.
meningkat. Terapetik :
2. Suplai ASI 3. Pendampingan ibu selama
adekuat. menyusui berlangsung.
3. Miksi bayi lebih 4. Dampingi ibu memposisikan
dari 8 kali/ 24 bayi dengan benar.
jam. Edukasi :
5. Ajarkan perlekatan yang
benar : perut bayi dan ibu
berhadapan, tangan kaki bayi
satu garis lurus, mulut bayi
terbuka dan dagu bayi
menempel pada payudara ibu
untuk menghindari lecet
puting.
2. Resiko hipotermia Setelah dilakukan Manajemen hipotermia
b.d bayi baru lahir tindakan keperawatan Observasi :
termogulasi membaik 1. Monitor suhu tubuh
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi penyebab
hipotermia
1. Menggigil
3. Monitor tanda dan gejala akibat
menurun hipotermia
2. Akrosianosis
Terupetik :
meningkat
1. Sediakan lingkungan yang
3. Piloereksi
hangat
meningkat
2. Ganti pakaian atau linen jika
4. Konsumsi oksigen
basah
meningkat
3. Lakukan penghangatan pasif
5. Dasar kuku
(selimut,menutup kepala dan
sianotik meningkat
pakaian tebal)
6. Suhu tubuh normal
4. Lakukan penghangatan aktif
7. Suhu kulit normal
eksternal
5. Lakukan penghangatan aktif
internal .

3. Risiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi


berhubungan dengan tindakan keperawatan Observasi :
trauma jaringan tingkat infeksi menurun 1. monitor tanda dan gejala infeksi
(pemotongan tali dengan kriteria hasil : lokal.
pusat), tali pusat 2. Cuci tangan sesudah dan
1. demam menurun.
masih basah, sebelum kontak dengan pasien
2. kebersihan tangan
ketidakadekuatan dan lingkungan pasien.
meningkat.
pertahann tubuh 3. Pertahankan teknik aseptik pada
3. kebersihan badan
primer. pasien berisiko tinggi.
meningkat.
4. jelaskan tanda dan gejala
infeksi.
5. Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar.
6. ajarkan cara memeriksa kondisi
luka

Anda mungkin juga menyukai