Anda di halaman 1dari 3

1.

Cacing sutera

Cacing sutera sudah terkenal sebagai pakan ikan air tawar yang kaya akan nutrisi. Cacing ini tak hanya
dapat digunakan sebagai pakan ikan hias, tetapi juga pakan ikan konsumsi air tawar, terutama untuk
ikan yang masih dalam tahap pembenihan. Cacing sutera dapat bermanfaat untuk mencerahkan warna
ikan hias, terutama untuk ikan hias berukuran kecil-kecil.

a. Karakteristik Cacing Sutra :

- Warna tubuh dominan kemerah-merahan

- Ukuran tubuh yang ramping

- Halus dan memiliki panjang 1-2 cm

- Menurut Dinda suryadin et al., 2017 dalam Lastris (2020) cacing sutra tidak memiliki insang

- Sistem pernapasannya terjadi pada permukaan tubuh yang banyak mengandung pembuluh darah

b. Fungsi dari cacing sutra

Menurut Hidayat et al., 2016 dalam Lastris (2020) cacing sutra memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi
dengan protein (57%), lemak (13,3%), serat kasar (2,04%), kadar abu (3,6%) dan air (87,7%) dimana
kandungan gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh benih ikan untuk proses pertumbuhan. Cacing sutera
dapat dijumpai di sungai-sungai, area pertanian yang tergenang air dan saluran pembuangan (got).
Kondisi tersebut umumnya sudah tercemar dan tidak dapat dipungkiri bahwa organisme yang ada dalam
perairan tersebut sudah terkontaminasi termasuk cacin sutera yang tumbuh dan berkembang biak di
perairan tersebut, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa cacing sutera yang berasal perairan yang
tercemar dapat menjadi pembawa penyakit (carrier) bagi organisme budidaya.

2. Kutu air

Kutu air juga sama seperti cacing sutera sering digunakan sebagai pakan ikan konsumsi. Kutu air
merupakan pakan yang mengandung banyak protein dan berguna untuk mencerahkan warna ikan hias.

a. Karakteristik kutu air


- warnanya yang cokelat kemerahan
- Mereka hidup bergerombol dan dapat mengapung di permukaan air.
- Ada di perairan air tawar.
- Berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Daphnia atau kutu air dapat menghasilkan
telur yang dapat menetas tanpa perlu terbuahi.
b. Fungsi dari kutu air
Kutu air diminati sebagai jenis pakan berkualitas bagi ikan, terutama ikan hias. Sebab,
kandungan protein pada kutu air dapat mencapai 66 persen kebutuhan ikan. Selain itu, kadar
lemaknya pun 6 persen. Benih ikan yang masih dalam tahap pertumbuhan sangat cocok bila
diberikan pakan berupa kutu air.
3. Cacing Darah
a. Karakteristik Cacing Darah
- Biasanya terdapat pada lingkungan perairan yang tenang dan kaya bahan organik.
- Memakan bakteri berukuran kecil.
- Siklus hidup cacing ini dimulai dari lalat chironomus betina dewasa yang menghasilkan
sekelompok telur berlendir dan transparan.
- Memiliki tubuh slindris dengan panjang sekitar 1-3 mm. Berbeda denga cacing.
- Bagian tubuh cacing ini terdiri dari kepala dan 12 segmen lain berupa 3 segmen thorax dan
9 segmen abdomen.
b. Fungsi dari Cacing Darah
Cacing darah memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai sumber makanan alami bagi hewan
lain seperti ikan, amfibi maupun burung. Secara kolektif, mereka memainkan peran penting
dalam ekosistem air tawar sebagai konsumen utama. Mereka memanfaatkan sejumlah
besar energi dari bahan organik dan mikrooganisme pengurai (detritus). Cacing ini
merupakan pakan ikan hias yang paling banyak dicari karena mengandung protein sebanyak
60,9 persen, dan lemak 16, 3 persen.
4. Maggot
a. Karakteristik Maggot
- Maggot dewasa secara fisik mirip lalat pada umumnya.
- Warna lebih gelap dan ukuran tubuh memanjang.
- Induk maggot dapat menghasilkan telur dari 500 hingga 900 [5], 400 hingga 800 telur per
siklusnya [1] atau 300 hingga 600 telur [6] .
b. Fungsi Maggot bagi pakan alami
- Membantu mengolah sampah organik
- Maggot juga bisa dijadikan pakan alternatif untuk ikan yang mampu menggenjot perikanan
budidaya setelah terjadi penurunan angka penangkapan ikan di alam.11 Nov 2019.
- Pemberian maggot memberikan pertumbuhan dan sintasan yang lebih baik.
5. Jentik nyamuk
a. Karakteristik Jentik nyamuk
b. Fungsi Jentik nyamuk
Jentik nyamuk mengandung banyak protein sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi ikan
dan membantu ikan hias untuk bereproduksi. Jentik nyamuk lebih disenangi oleh ikan hias
berukuran kecil.Penggunaan jentik nyamuk sebagai pakan ikan hias dapat membantu
manusia untuk mengurangi populasi nyamuk yang berbahaya.
Perlakuan yang menggunakan pakan jentik nyamuk menghasilkan pertumbuhan paling
tinggi dibandingkan perlakuan pemberian cacing sutera. Ini dikarenakan kandungan nutrisi
yang terdapat pada jentik nyamuk lebih tinggi dibandingkan nutrisi pada cacing sutera.
6. Artemia
a. Karakteristik Artemia
- Artemia merupakan jenis udang berukuran kecil.
- Artemia juga sering digunakan untuk makanan ikan konsumsi.
- Pakan artemia lebih cocok diberikan untuk ikan hias yang masih berukuran kanak-kanak
atau masih dalam kondisi bayi (burayak).
b. Fungsi Artemia
Hingga saat ini artemia menjadi salah satu pakan alami yang disukai oleh pembudidaya ikan
dan udang karena terbukti dapat mendukung pertumbuhan larva lebih maksimal. Artemia
sering digunakan sebagai pakan larva dalam usaha budidaya udang. Kandungan nutrisi
artemia terbilang cukup tinggi.
7. Cacing Tanah
a. Karakteristik Cacing Tanah
- Umumnya ditemukan hidup di tanah.
- Memakan bahan organik hidup dan mati.
- Sistem pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya.
- Cacing tanah melakukan respirasi melalui kulitnya.
b. Fungsi dari Cacing Tanah
Cacing tanah merupakan salah satu pakan alami untuk ikan Channa karena memiliki protein
yang tinggi. Terlebih cacing tanah memiliki komposisi kandungan berupa protein kasar 60-70
persen, lemak 7-10 persen, abu 8-10 persen, terakhir energi 900 – 1400 kalori. Cacing tanah
dengan protein tinggi sangat bagus untuk pertumbuhan ikan Channa,khususnya ketika
treatment pembesaran.

Anda mungkin juga menyukai