Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK PRODUKSI PAKAN ALAMI

Nama : Laurensius Nico Hernando


NIT : 21.3.08.023
Prodi/ Tingkat : BDI Madya

No Nama Pakan Alami Karakteristiknya


1  Berukuran 7-12mikron
Tetraselmis  Merupakan alga biru hijau
 memiliki 4 buah flagella berwarna
hijau
 memiliki klorofil
 dindingnya terbentuk dari selulosa
dan pektin
 berkembang biak secara aseksual
dengan pembelahan sel dan seksual
dengan penyatuan kloroplast dari
gamet jantan dan gamet betina
 hidup pada salinitas 15-36 permil
dengan suhu sekitar 15-33oC
 mengandung lemak dalam kadar
tinggi
2 Dunaliella salina  alga hijau uniseluler
 memiliki sepasang flagella dan
sebuah kloroplast berbentuk cangkir
 Bentuk selnya berubah-ubah sesuai
kondisi lingkungan
 bersifat halofilik yang artinya
menyukai lingkungan bersalinitas
tinggi
 merupakan organisme eurythermal
yakni toleran terhadap suhu yang
lebar
 Alga ini bereproduksi secara seksual
dan aseksual
3 Chlorella  Berukuran 2-8 mikron.
 Terdapat dua jenis Chlorella yaitu
yang hidup di air tawar dan laut.
 Berbentuk bulat atau bulat telur.
 Chlorella merupakan alga bersel
tunggal (uniseluler), berwarna hijau,
dinding selnya tersusun atas selulosa
dan pekton.
 Terkadang organisme ini tampak
bergerombol dan bergerak sangat
lambat.
 Alga ini tumbuh pada salinitas 0-
35ppt dan suhu 25-30oC.
 Reproduksinya dilakukan secara
aseksual dengan pembelahan sel atau
dengan pemisahan autospora. 

4 Skeletonema costatum  Berukuran 4-15 mikron, merupakan


alga dari kelompok diatom.
 Alga ini membentuk untaian dengan
beberapa sel.
 Setiap sel berbentuk kotak dengan
bagian epiteka di bagian atas dan
hipoteka di bagian bawah.
 Alga ini memiliki pigmen diatomin
dan karotenoid.
 Skeletonema bersifat eurythermal dan
tumbuh pada salinitas 25-29.
 Pertumbuhan alga ini banyak
dipengaruhi oleh cahaya.
 Reproduksinya secara aseksual dan
seksual.
5 Isochrysis  Berukuran 5-7mm
 mikron, berwarn coklat berflagella,
berukuran spheris hingga serupa
 Isochrysis menyukai suhu 30oC
dengan intensitas cahaya tinggi.
 Planton ini mengandung DHA dalam
jumlah tinggi dan banyak digunakan
untuk menumbuhkan rotifer. 

6 Nanochloropsis  Merupakan alga berwarna kuning


kehijauan dan berflagella dengan
ukuran 2-4um.
 Sering digunakan sebagai pakan
untuk rotifer.
 Plankton ini sering membuat warna
air menjadi hijau.
 Nanochloropsis mengandung lemak
dan EPA dalam jumlah tinggi.

7 Chaetoceros sp  Berukuran 2-5 mikron.


 Merupakan diatom tak berantai
berwarna coklat keemas an berbentuk
persegi.
 Chaeocheros tumbuh pada salinitas
25-30oC dengan cahaya 500-
10000lux.

8 Rotifera (Brachionus sp)  Merupakan jenis rotifer.


 Memiliki panjang 80 – 400mikron
dengan nauplius 115 – 255mikron
dan ewasa 1000 – 1200mikron.
 Kadar lemak pada Brachionus
bergantung pada kepadatanTerdapat
dua spesies laut yaitu B.
rotundiformis DAN Brachionus
pliticalis
 Rotifer bereproduksi seksual dengan
menghasilkan kista dorman.
 Rotifer dapat dibudidayakan dengan
alga hidup atau pasta alga.
 Kandungan DHA, EPA, dan ARA
rotifer sangat rendah.
9 Infusoria (Paramaecium sp)  Merupakan protozoa, umumnya
berada di peraian tawar berukuran
40-100 mikron dan hidup
bergerombol.
 Organisme ini dpaat dibudidayakan
pada media sayuran.
 Infusoria memakan ganggang, renik,
detritus, ragi, dll.
 Reproduksinya secara seksual dan
aseksual.
10 Copepoda  Merupakan crustacea kecil dengan
lebih dari 21.000 spesies
 ukuran nauplii antara 38-220 mikron.
 Larva ikan laut memakan nauplii
copepod, sedangkan juvenilnya
memakan copepod dewasa.
 Copepod mampu mensintesis HUFA
tanpa pengkayaan serta
mempertahankan rasio DHA:EPA
dan EPA: ARA.
 Sejumlah 90% asam lemak juga
terdapat pada copepoda.

Anda mungkin juga menyukai