Yuliana Novita - AKK B - Tugas Uas Komunikasi Dan Advokasi
Yuliana Novita - AKK B - Tugas Uas Komunikasi Dan Advokasi
DISUSUN
O
L
E
H
YULIANA NOVITA
2105070
a. Analisis Isu
Analisis isu diawali dengan melakukan identifikasi masalah kesehatan yang ada di suatu
wilayah. Selanjutnya, melakukan penetapan masalah kesehatan prioritas. Penetapan
masalah kesehatan prioritas dapat menggunakan parameter dan pemberian skoring. Ada
beberapa parameter yang dapat dipergunakan dalam menetapkan masalah prioritas yaitu:
No. Parameter Skoring Masalah Gizi
A B C D
1. Kegawatannya 5 5 5 4
2. Mendesaknya 4 4 4 4
3. Penyebarannya 5 4 4 4
4. Kemudahan mengatasi masalah 5 3 3 4
5. Keinginan masyarakat 5 4 3 3
6. Keharusan dukungan kebijakan dalam 3 4 4 2
mengatasi masalah
Jumlah nilai 27 24 23 21
Pemberian skoring atau nilai untuk memprioritaskan masalah adalah pemberian nilai 1-
5, nilai 1 apabila masalah tersebut tidak gawat, dan nilai 5 apabila masalah tersebut
sangat gawat. Dari hasil skoring, ternyata kunjungan pasoyandu balita menjadi
prioritas masalah kesehatan yang harus segera diatasi dan perlu dukungan kebijakan
dari Pejabat Publik maupun Pihak Swasta/Dunia Usaha.
Langkah selanjutnya, adalah menetapkan beberapa isu yang terkait dengan penyebab
serta upaya meningkatkan cakupan PIS PK. Dari data cakupan di Puskesmas Rumbai,
dapat diangkat beberapa isu yang terkait dengan masalah PIS PK yaitu :
Isu strategis merupakan topik kepedulian yang disepakati untuk menjadi fokus
dalam rangka memperoleh dukungan kebijakan. Selanjutnya, melakukan penetapan isu
strategis, dengan cara memberikan scoring atau nilai untuk setiap isu masalah kesehatan
tersebut. Pemberian skoring atau nilai 1-3, nilai 1 apabila masalah tersebut masuk
katagori rendah, kemudian nilai 2 untuk katagori sedang dan 3 untuk katagori tinggi.
b. Analisis Publik
Berdasarkan pada isu strategis tersebut, maka kajian selanjutnya adalah melakukan
analisis publik dan analisis kebijakan. Cara melakukan analisis publik adalah dengan
menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:
c. Analisis kebijakan
Tujuan melakukan analisis kebijakan adalah untuk melakukan kajian apakah ada
kebijakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada, apa bentuknya serta efektifitas
penerapan kebijakan tersebut dalam pencapaian indikator kinerja program kesehatan atau
mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah tersebut. Apabila belum ada, kebijakan
publik apa yang harus dibuat serta bentuk kebijakan apa yang sesuai dengan kondisi dan
kewenangan pejabat publik tersebut.
Hasil
No. Analisis Kebijakan Analisis
Kebijaka
n
1. Adakah kebijakan publik yang mendukung upaya pemecahan Ya
masalah kesehatan tersebut ?
2. Bagaimana pengaruh dan efektifitas penerapan kebijakan publik Cukup besar
yang sudah ada dalam mendukung upaya pemecahan masalah pengaruhnya
kesehatan tersebut?
3. Kebijakan apa yang perlu dikembangkan untuk mendukung Membuat
upaya team kerja
pemecahan masalah kesehatan tersebut, agar tujuan yang untuk
ditetapkan dapat tercapai? melakukan
pendataan
penduduk
secara merata
4. Apa bentuk kebijakan yang perlu dikembangkan tersebut? Sosialisasi
dan orientasi
Meningkatkan Peduli dan Camat, kepala Forum Buku saku Kepala puskesmas,
dukungan lintas mendukung desa, PKK, komunikasi penanggung jawab
sector dalam kegiatan PISPK Tokoh orientasi program
pelaksanaan masyarakat,
program
indonesia sehat Menyampaikan KADER Pelatihan Buku Saku
informasi kader
kesehatan dan
pemeriksaan
kesehatan kepada
masyarakat
Pemantauan terhadap keseluruhan proses advokasi menjadi penting dalam kaitaannya untuk
mengantisipasi berbagai kemungkinan perubahan keadaan dan situasi yang menuntut perubahan
strategi advokasi yang dijalankan. Jika tidak, advokasi bisa menjadi tidak efektif atau bahkan kontra
produktif sama sekali. Aspek indikator hasil advokasi, dapat dilihat pada kegiatan input, proses dan
output sebuah kegiatan advokasi.
1. Input untuk kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang (man) yang akan melakukan
advokasi dan bahan-bahan (material) yakni data atau informasi yang membantu atau
mendukung argumen dalam advokasi.
2. Proses adalah kegiatan untuk melakukan advokasi, oleh sebab itu evaluasi proses advokasi harus
sesuai dengan bentuk kegiatan advokasi tersebut.
3. Output advokasi antara lain peraturan-peraturan atau undang-undang sebagai bentuk kebijakan
dari komitmen politik terhadap program, meningkatnya dana atau anggaran untuk program PIS
PK, tersedianya sarana dan prasarana