Anda di halaman 1dari 8

EKONOMI KESEHATAN

WELFARE ECONOMIC (EKONOMI


KESEJAHTERAAN)
KELOMPOK 4
ANWAR
ANDI NENENG
YULIANA NOVITA
NURUL SANIA
RINA SRI RAHAYU
ANNA SIALLAGAN
RAJA BETTY
Pengertian Welfare Economic menurut 3 refrensi
 Ekonomi Kesejahteraan merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan teknik
ekonomi mikro untuk menentukan secara serempak efisiensi alokasi dari ekonomi
makro dan akibat distribusi pendapatan yang berhubungan dengan itu (O’Connel, 1982).

 Ekonomi kesejahteraan adalah kerangka kerja yang digunakan oleh sebagian besar
ekonom publik untuk mengevaluasi penghasilan yang diinginkan masyarakat (Rosen,
2005:99). Ekonomi kesejahteraan menyediakan dasar untuk menilai prestasi pasar dan
pembuat kebijakan dalam alokasi sumberdaya (Besley, 2002).

 Ekonomi kesejahteraan adalah sebuah cabang ekonomi yang menggunakan teknik


mikro-ekonomi untuk mengevaluasi kesejahteraan pada tingkat agregat (seluruh
ekonomi). Sebuah metodologi khas dimulai dengan membawa (atau
mengasumsikan) fungsi kesejahteraan sosial, yang kemudian dapat digunakan untuk
menentukan peringkat alokasi sumber daya ekonomi dalam hal kesejahteraan sosial.

 Ekonomi Kesejahteraan membahas tentang bagaimana akhirnya kegiatan ekonomi


bisa berjalan secara optimal dan memikirkan prinsip keadilan bagi seluruh lapisan
masyarakat dan memberikan dampak positif terhadap pelaku ekonomi. Yang mana
dalam pengertian yang lebih luas pembahasan dalam ekonomi kesejahteraan adalah
pembahasan yang tidak terlepas dari konteks ilmu sosial.
Manfaat Ekonomi Kesejahteraan dalam Sektor Kesehatan

 Meniadakan kesenjangan sosial pada seluruh masyarakat,


sehingga semua masyarakat bisa mendapatkan fasilitas
kesehatan yang memadai.
 Seluruh kebijakan ekonomi kesehatan adalah wewenang
pihak pemerintah pusat.
 Negara mampu memberikan jaminan yang penuh atas
kesejahteraan setiap warga negaranya seperti JKN, KIS,
BPJS dll
Jenis-Jenis Ekonomi Kesejahteraan

 Terdapat dua jenis ekonomi kesejahteraan, yaitu ekonomi


kesejahteraan konvensional dan ekonomi kesejahteraan syariah.

 Ekonomi kesejahteraan konvensional hanya menekankan


pada kesejahteraan material saja, dengan mengabaikan
kesejahteraan spiritual dan moral. Sedangkan Ekonomi
kesejahteraan syariah bertujuan mencapai kesejahteraan
manusia secara menyeluruh, yaitu kesejahteraan material,
kesejahteraan spiritual dan moral. Konsep ekonomi kesejahteraan
syariah bukan saja berdasarkan manifestasi nilai ekonomi, tetapi
juga nilai moral dan spiritual, nilai sosial dan nilai politik Islami.
Dengan demikian ekonomi kesejahteraan syariah mempunyai
konsep lebihkomprehensif (Mannan, 1970:358).
Hambatan Penerapan Ekonomi Kesejahteraan

 Keadaan pasar yang begitu kompetitif untuk mencari keuntungan,


merupakan salah satu hal yang menjadi penghambat untuk
menuju kesejahteraan. Kompetitif dalam pasar merupakan hal
yang sangat wajar, namun adanya kompetisi dalam pasar akan
dapat menimbulkan dampak negatif untuk terwujudnya ekonomi
kesejahteraan dengan adanya persaingan pasar yang tidak
sempurna akan menjauhkan terewujudnya ekonomi untuk
kesejahteraan. 
KONSEP WELFARE-ECONOMIC, ANTARA ETIKA
BISNIS ISLAM DAN PROTESTAN
Kesimpulan Jurnal

Jurnal Penelitian ini berkesimpulan bahwa semakin beretika suatu bisnis,


maka akan semakin sejahtera suatu perekonomian. Etika bisnis yang
mensejahterakan dimaksud adalah usaha yang bertujuan tidak hanya mencari
profit semata tetapi juga memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
kerjasama yang didasarkan kepada nilai-nilai religius/ keagamaan. Paradigma
makalah ini sependapat dengan Syed Nawab Haidar Naqvi (1935), M.A.
Mannan (1938), Umer Chapra (1933), yang menyatakan bahwa etika bisnis yang
dilandasi oleh agama dan moralitas, sangat dibutuhkan dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis. Makalah ini juga akan menunjukkan bahwa semua variabel
agama, khususnya Islam dan Protestan, sangat mempengaruhi etos kerja dalam
kegiatan bisnis secara signifikan dan mempunyai korelasi yang positif dengan
pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai