Anda di halaman 1dari 9

KEYAKINAN DIRI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Pengembangan kepribadian

DOSEN PEMBIMBING : MADEPAN MULIA

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2
CINTA QORI ALFIANNIZAR ( 2214471008 )
DELLA LETA BAROJA 2214471009 )
DEVI RAHMANIA ( 2214471010 )
DHEA JULIANTI ( 2214471011 )
ELAN SENA ( 2214471012 )
ESTER MELDA ROSDIANA ( 2214471013 )
NAURA AZZAHRA MADANIA (2214471014 )

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KOTABUMI


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang keyakinan diri.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang keyakinan diri ini dapat
memberikan manfaat terhadap pembaca.

Kotabumi, 18 Juli 2023

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 4

1.2 Perumusan Masalah.................................................................................... 4

1.3 Tujuan......................................................................................................... 5

1.4 Manfaat....................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 8

2.1 Pengertian Keyakinan Diri......................................................................... 11

2.2 Aspek - Aspek ............................................................................................ 13

2.3 .................................................................................................................... 14

2.4 .................................................................................................................... 15

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 17


3.1 .................................................................................................................... 17
3.2 .................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18

BAB 1

3
PENDAHULUAN

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Pengertian keyakinan diri adalah salah satu kemampuan pengaturan diri individu.
Konsep keyakinan diri pertama kali dikemukakan oleh Bandura. Keyakinan diri
mengacu pada persepsi tentang kemampuan individu untuk mengorganisasi dan
mengimplementasi tindakan untuk menampilkan kecakapan tertentu (Bandura, 1986).
Pervin memberikan pandangan yang memperkuat pernyataan Bandura tersebut.
Pervin menyatakan bahwa keyakinan diri adalah kemampuan yang dirasakan untuk
membentuk perilaku yang relevan pada tugas atau situasi yang khusus (Smet, 1994).

Berdasarkan persamaan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa


keyakinan diri adalah perasaan individu mengenai kemampuan dirinya untuk
membentuk perilaku yang relevan dalam situasi-situasi khusus yang mungkin tidak
dapat diramalkan dan mungkin menimbulkan stres.

2.2 Aspek-Aspek kepercayaan diri

Menurut Lauster (dalam Ghufron & Risnawita, 2010) aspek-aspek kepercayaan diri
yaitu optimis, objektif, bertanggung jawab, yakin atas kemampuan diri, serta rasional
dan realistis. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa aspek-aspek
kepercayaan diri terdiri dari sikap optimis, objektif, bertanggung jawab, yakin
terhadap kemampuan diri yang dimiliki, serta rasional dan realistis. Aspek-aspek
tersebut akan menunjukkan indikator-indikator perilaku yang muncul dari mahasiswa
yang menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki rasa percaya diri. Konsep diri
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi individu memiliki rasa
percaya diri.

Konsep diri adalah suatu penilaian atau pandangan, pikiran maupun perasaan terhadap
diri sendiri. Menurut Hurlock (2003) konsep diri merupakan pandangan individu
tentang dirinya sendiri meliputi keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional,
aspiratif dan prestasi yang dicapai. Santrock (2003) juga menjelaskan bahwa konsep
diri adalah evaluasi pada domain spesifik dari diri individu. Konsep diri merupakan
kesan terhadap diri sendiri yang di dalamnya mencakup pendapat tentang diri sendiri,
tentang gambaran terhadap diri di mata orang lain, dan juga tentang pencapaian yang
telah di raih (Burn dalam Ghufron & Risnawita, 2010). Hal tersebut sejalan dengan
pemikiran Calhoun dan Acocela (dalam Ghufron & Risnawita, 2010) yang

4
menyatakan bahwa konsep diri yaitu gambaran mental individu terhadap pengetahuan

tentang diri sendiri, harapan terhadap diri sendiri, dan penilaian terhadap diri sendiri.
pikiran maupun perasaan terhadap diri sendiri. Menurut Hurlock (2003) konsep diri
merupakan pandangan individu tentang dirinya sendiri meliputi keyakinan fisik,
psikologis, sosial, emosional, aspiratif dan prestasi yang dicapai. Santrock (2003) juga
menjelaskan bahwa konsep diri adalah evaluasi pada domain spesifik dari diri
individu. Konsep diri merupakan kesan terhadap diri sendiri yang di dalamnya
mencakup pendapat tentang diri sendiri, tentang gambaran terhadap diri di mata orang
lain, dan juga tentang pencapaian yang telah di raih (Burn dalam Ghufron &
Risnawita, 2010). Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Calhoun dan Acocela (dalam
Ghufron & Risnawita, 2010) yang menyatakan bahwa konsep diri yaitu gambaran
mental individu terhadap pengetahuan tentang diri sendiri, harapan terhadap diri
sendiri, dan penilaian terhadap diri sendiri.

Berbagai definisi tentang konsep diri di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri
merupakan suatu gambaran atau penilaian oleh individu terhadap dirinya sendiri baik
secara fisik, psikis, sosial maupun emosional. Konsep diri adalah keyakinan yang
dimiliki individu terhadap dirinya sendiri yang kemudian akan menentukan
bagaimana individu menurut apa yang selama ini ia pikirkan. Seseorang yang percaya
diri pasti memiliki konsep diri yang positif. Dengan memahami dirinya sendiri,
mahasiswa akan mengenali kelebihan dan kelemahan serta mampu mengembangkan
potensi atau bakat yang dimiliki. Konsep diri positif memiliki ciri-ciri bahwa individu
yakin terhadap kemampuan yang dimiliki, mampu mengatasi masalah, tidak malu saat
menerima pujian, menyadari bahwa setiap individu memiliki perasaan yang beragam
serta mampu mengembangkan diri dan berusaha mengubah kepribadian yang buruk.
Sedangkan konsep diri negatif memiliki ciri-ciri bahwa individu akan peka terhadap
kritikan, menerima pujian dengan responsif, hiperkritis, merasa orang lain tidak
menyukainya dan pesimis (Calhoun dan Acocela dalam Ghufron & Risnawita, 2010).

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

a. Orang tua

Orangtua berpengaruh sangat kuat untuk membina, dan menumbuhkan ras percaya
diri terhadap anak dan perkembangan anak. Orangtua juga berpengaruh dalam
mengembangkan kepercayaan diri pada anak dilingkungan sekitarnya.

b. Rasa aman

Rasa aman diterima dari rumah dan orang – orang yang ada disekitarnya. Jika rasa
aman sudah terbentuk maka individu akan melangkah keluar dengan penuh rasa
percaya diri.

c. Kesuksesan

Kesuksesan yang dirasa dengan tingkat kesulitan yang lebih besar akan memupuk
rasa percaya diri yang tinggi daripada kesuksesan yang diperoleh dengan usaha
sedikit.

5
d. Penampilan Fisik

Individu yang memiliki daya tarik merasakan sikap sosial yang menguntungkan
dengan hal-hal ini akan mempengaruhi konsep diri sehingga akan lebih percaya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, salah satunya
adalah penampilan fisik. Penampilan fisik sangat erat hubungannya dengan gambaran
dan persepsi individu terhadap bentuk tubuhnya. Gambaran dan persepsi inilah yang
disebut body image. Bahwa body imageadalah gambaran mengenai tubuh yang
terbentuk dalam pikiran seseorang, atau dengan kata lain gambaran tubuh menurut
dirinya sendiri.

2.4 Cara Meningkatkan Keyakinan Diri

Cara ini memang tidak mudah atau instan dan mungkin tidak bisa langsung diterapkan
secara menyeluruh. Namun, meski perlahan, cara-cara berikut ini patut dicoba untuk
meningkatkan rasa percaya diri:

a. Bangun pola pikir positif

Cara meningkatkan percaya diri yang pertama adalah berpikir positif. Jika kita
sebelumnya selalu merasa tidak bisa menjalani sesuatu, mulai saat ini cobalah untuk
membentuk pola pikir positif dan growth mandset dalam diri kita.

b. Kenali kekurangan dan kelebihan

Tanamkan pada diri kita bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Jika kita melakukan sebuah kesalahan atau memiliki kekurangan,
jangan menganggap itu sebuah kebodohan. Ingat, setiap orang pernah melakukan
kesalahan dan tidak ada orang yang benar-benar sempurna. Kita hanya perlu
memperbaikinya dan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Selain itu,
fokuslah pada kelebihan yang kita miliki dan kembangkan kemampuan itu, supaya
Anda bisa merasa punya ruang untuk berkembang. Saat berhasil memperoleh sesuatu,
hargai dan pujilah diri sendiri atas upaya dan keberhasilan yang telah digapai.
Bersyukur dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri.

c. Fokus pada langkah atau perubahan kecil

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, membangun rasa percaya diri tidak bisa
dilakukan dalam sekejap. Oleh karena itu, pahami bahwa kita perlu menghargai setiap
proses atau perubahan kecil yang berhasil diraih dan dilakukan. Jangan berkecil hati
jika keadaan tidak membaik secepat yang dibayangkan. Mungkin saat ini kita masih
merasa kurang percaya diri, tapi langkah atau perubahan kecil yang dilakukan
sekarang pada akhirnya akan tumbuh menjadi perubahan yang besar dan membuat
Anda terus maju dan berkembang.

d. Lakukan hal yang disukai

6
cobalah untuk mempelajari keterampilan baru atau geluti hobi baru yang sebelumnya
ingin Anda coba. Selain menimbulkan rasa bahagia, akitivitas baru juga bisa membuat
Anda menguasi keterampilan baru. Dengan begitu, kita bisa fokus pada hal yang lebih
positif daripada kekurangan Anda. Secara otomatis, kita akan merasa lebih percaya
diri, terutama ketika orang lain sudah melihat betapa kita menikmati hal yang kita
lakukan.

e. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain, baik itu soal penampilan,
prestasi, maupun pencapaian yang telah diraih. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki
jalannya sendiri dan hidup bukanlah sebuah perlombaan. Jika timbul rasa iri akan
kehidupan orang lain, ingatlah tentang apa yang telah Anda miliki dan gapai dengan
usaha dan kondisi kita. Untuk membantu, cobalah untuk media sosial. Studi
menunjukkan bahwa apa yang tersaji di media sosial kerap memicu orang-orang
untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain yang tampak sempurna. Hal ini
tentu tidak baik untuk kepercayaan diri kita.

f. Bergaul dengan orang-orang yang positif

Jika kita memiliki teman yang senang menjatuhkan kita, berbicara negatif mengenai
Anda, atau sekadar pamer dan membuat kita merasa kecil, mulai sekarang batasi
pergaulan dengannya. Lebih baik jalin hubungan dengan orang-orang yang bisa
menghargai kita. Bergaul dengan orang-orang yang positif dan suportif dapat
membuat Anda termotivasi menjadi orang yang lebih baik, sehingga Anda dapat
berkembang menjadi pribadi yang percaya diri. Kita juga bisa memulai perubahan ini
dengan mencoba melakukan hal baru.

g. Menerapkan pola hidup sehat

Secara tidak langsung, pola hidup yang sehat dapat membentuk pola pikiryang sehat.
Rasa percaya diri sendiri adalah salah satu bentuk dari pola pikir yang sehat. Oleh
karena itu, jaga keehatan tubuh dengan menerapkan pola makan sehat dan olahraga
secara rutin setidaknya selama 30 menit setiap hari.

h. Bergabung dalam kegiatan sosial

Bergabung dalam kegiatan sosial sebagai sukarelawan dapat membantu meningkatkan


rasa percaya diri dan kesehatan mental secara menyeluruh. Pasalnya, pertolongan
yang kita berikan selama menjadi relawan dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap
diri sendiri.

7
BAB III

PENUTUP

4.1 Simpulan

4.1 Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Budiasih, Anggit Trias. Asuhan Keperawatan Pada An. R Dengan Gangguan Sistem
Persyarafan Meningitis: Cerebral Palsy. Diakses pada tanggal 16 Juli 2023
dari https://eprints.ums.ac.id/25876/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Aldin, LAPORAN PENDAHULUAN CEREBRAL PALSY (CP). Diakses pada 16


Juli 2023 dari
https://id.scribd.com/document/450252456/LP-dan-ASKEP-CP

Anda mungkin juga menyukai