Makalah Pembuatan Keju
Makalah Pembuatan Keju
Segala puji hanyalah patut tercurah bagi Allah Swt yang telah memberikan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat. Dan
tak lupa penulis ucapkan beribu-ribu terima kasih kepada Bapak Soewardana
Akbar yang telah memberikan saran dan kritikannya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Tekhnologi Pangan.
Penulis haturkan ribuan terima kasih juga atas setiap komponen yang mendukung
terselesaikannya makalah ini dan penulis juga menghaturkan ribuan maaf atas
setiap kesalahan dalam makalah ini, sebagai kontribusi untuk penulis, sangat
diharapkan kritik dan saran yang membangun guna pembetulan kesalahan.
Makalah ini penulis rangkai guna berbagai pengetahuan sehingga kita sama-sama
tahu bagaimana proses pembuatan keju. Makalah ini mengangkat pembahasan
tentang <Fermentasi Keju=. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis sendiri dalam menambah ilmu pengetahuan.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Mata Kuliah Tekhnologi Pangan, mempelajari proses Fermentasi.
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau
peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses
fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari
makanan sampai obat-obatan. Kemudian salah satu produk makanan yang juga
hasil dari fermentasi adalah keju. Keju (diambil dari bahasa Portugis queijo)
adalah makanan padat yang dibuat dari susu sapi, kambing, domba, dan
mamalia lainnya. Keju dibentuk dari susu dengan menghilangkan kandungan
airnya dengan menggunakan kombinasi rennet dan pengasaman.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana Proses Penolahan Keju dan Bagaimana Proses Fermentasinya!
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui
proses pengolahan keju.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
Keju sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti
pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan. Masyarakat prasejarah
mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak
kambing, domba maupun sapi. Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar
matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana
tersebut menjadi asam dan kental. Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih
dapat dimakan, dan itulah pertama kalinya manusia menemukan keju krim
asam ( sour cream cheese ).
Keju krim manis ( sweet cream cheese ) juga ditemukan secara kebetulan.
Sebuah legenda yang menceritakan bahwa beberapa pemburu yang membunuh
seekor anak sapi, kemudian membuka perutnya dan menemukan sesuatu
berwarna putih yang memiliki rasa yang enak. Adanya enzim rennet di dalam
perut sapi menyebabkan susunya menjadi kental, sehingga menjadi apa yang
kita sebut keju saat ini. Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan
pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab.
Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang gurun mengendarai kuda
dengan membawa susu di pelananya. Setelah beberapa lama, susu tersebut
telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih. Karena
pelana penyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun
domba) yang mengandung rennet, maka kombinasi dari rennet, cuaca yang
panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah
susu menjadi keju, dan setelah itu orang-orang mulai menggunakan enzim dari
perut binatang untuk membuat keju.
Keju merupakan suatu produk pangan yang berasal dari hasil
penggumpalan (koagulasi) dari protein susu. Susu yang digunakan untuk
pembuatan keju adalah susu sapi walaupun susu dari hewan lain juga dapat
digunakan. Selain dari kasein(protein susu), komponen susu lainnya seperti
lemak, mineral-mineral dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak juga
terbawa dalam gumpalan partikel-partikel kasein. Sedangkan komponen-
komponen susu yang larut dalam air tertinggal dalam larutan sisa dari hasil
penggumpalan kasein yang disebut whey.
Cara yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan adalah berdasarkan
tekstur dan proses pemeraman atau pematangan. Berdasarkan teksturnya keju
diklasifikasikan menjadi: keju sangat keras, keju semi keras dan keju lunak.
Berdasarkan pemeramannya keju di bagi menjadi dua yaitu keju peram dan
keju tanpa peram. Keju peram sendiri di bagi menjadi keju di peram dengan
bakteri dan keju diperam dengan kapang
Oleh karena terdapat berbagai jenis keju tahap-tahap terperinci dalam
proses pembuatannya juga sangat bervariasi. Tahap-tahap yang terpenting
dalam proses pembuatan keju adalah: pasteurisasi, penggumpalan
kasein(protein susu), pemisahan whey, pencetakan dan pengepresan serta
pemeraman
Pemeraman keju dilakukan dengan cara menyimpan keju yang telah
dilapisi dengan parafin pada suhu 2-15 C dengan kelembapan sekitar 70-80%
selama 3-7 bulan. Semakin lama pemeraman dilakukan, semakin kuat cita rasa
keju yang terbentuk.
Selama pemeraman, keju mengalami berbagai perubahan yang
membuntuk cita rasa, aroma dan teksturnya yang spesifik. Perubahan-
perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pemecahan protein menjadi peptida dan asam amino yang lebih sederhana.
2. Pemecahan lemak menjadi berbagai asam lemak yang mudah menguap
seperti asam asetat dan propionat.
3. Pemecahan laktosa, sitrat dan senyawa-senyawa organik lainnya menjadi
bermacam-macam asam, ester, alkohol dan senyawa- senyawa pembuntuk
flavor dan aroma yang mudah menguap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keju merupakan salah satu penerapan dari bioteknologi, yaitumengubah
susu menjadi suatu bahan makanan baru yang memiliki kelebihan. Keju dapat
mengurangi gejala sindrom pra menstruasi dan memperkuat tulang kandungan
keju juga sangat baik untuk melindungi gigidari karies. Meski banyak manfaat,
bagi penderita laktosa intoleran pantang makan keju.
B. Saran
Disarankan bagi penderita penyakit ginjal, jantung, kantung empedu dan
penyakit hati sebaiknya membatasi jumlah kosumsi keju serta bagi penderita
laktosa intoleran Namun bagi anda yang terbebas dari penyakit-penyakit
tersebut, maka nikmati keju dan raih manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA
ii