Akl Parameter Kunci Air Bersih...
Akl Parameter Kunci Air Bersih...
PH (DERAJAT KEASAMAN)
Ion bikarbonat merupakan basa konjugat dari asam karbonat dan asam
konjugat dari ion karbonat. Bikarbonat sendiri adalah alkalis atau merupakan basa
yang terdapat di perairan. Meningkatnya konsentrasi Ion karbonat dan bikarbonat
menyebabkan pH naik menjadi basa. Keberadaannya juga dapat ditemukan dalam
batu dan juga berkaitan dengan siklus karbon.
Batas pH yang memenuhi SNI 06-6989.11- 04 adalah 6,5– 8,5. Jika di bawah 7 termasuk
asam dan jika di atas 7 termasuk basa
SUHU
1. Definisi parameter tersebut
Suhu perairan merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan
organisme di perairan. Suhu merupakan salah satu faktor eksternal yang paling mudah
untuk diteliti dan ditentukan. Aktivitas metabolisme serta penyebaran organisme air
banyak dipengaruhi oleh suhu air (Nontji, 2005). Suhu juga sangat berpengaruh terhadap
kehidupan dan pertumbuhan biota air, suhu pada badan air dipengaruhi oleh musim,
lintang, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan dan aliran serta kedalaman
air. Suhu perairan berperan mengendalikan kondisi ekosistem perairan. Peningkatan suhu
menyebabkan peningkatan dekomposisi bahan organik oleh mikroba (Effendi, 2003).
Kenaikan suhu dapat menyebabkan stratifikasi atau pelapisan air, stratifikasi air ini dapat
berpengaruh terhadap pengadukan air dan diperlukan dalam rangka penyebaran oksigen
sehingga dengan adanya pelapisan air tersebut di lapisan dasar tidak menjadi anaerob.
Perubahan suhu permukaan dapat berpengaruh terhadap proses fisik, kimia dan biologi di
perairan tersebut (Kusumaningtyas et al., 2014)
2. Faktor yang mempengaruhi
Suhu dipengruhi oleh faktor eksternal antara lain cuaca, angin dan arus. Perubahan
pola arus yang mendadak juga dapat menurunkan nilai suhu air (Pond & Pickard, 1978).
3. Cara mengukur dan alat yang dipakai
Hanna HI 991300
Dengan alat ini dalam satu alat dapat mengukur
PH, kualitas air, elektro-konduktivitas, total
padatan terlarut, serta suhu air sekaligus. Anda
dapat melakukan pengukuran hanya dengan dua
tombol yang tersedia, di mana Anda dapat
memilih untuk aneka buffer kaibrasi serta skala
pada suhu ° C atau ° F.
Konduktometer digunakan
Total Dissolve Solid (TDS) suatu larutan atau
cairan
Cara Kerja
ALKALINITAS
ion karbonat, bikarbonat,, hidroksida, borat, fosfat, silikat, ammonia, asam organik,
garam yang terbentuk dari asam organik yang resisten terhadap oksidasi biologis
Ada 2 jenis titrasi yang dapat kita gunakan untuk mengetahui kadar pH air, yaitu alkalimetri
(menentukan konsentrasi larutan asam
menggunakan larutan baku basa) dan asidimetri
(menentukan konsentrasi larutan basa menggunakan
larutan baku asam).
ASIDITAS
1. Definisi parameter tersebut
Asiditas adalah kapasitas kuantitatif air untuk bereaksi dengan basa kuat sehingga
menstabilkan pH hingga mencapai 8,3 atau kemampuan air untuk mengikat OH– untuk
mencapai pH 8,3 dari pH asal yang rendah. Semua air yang memiliki pH < 8,5
mengandung asiditas.Pada dasarnya, asiditas (keasaman) tidak sama dengan pH. Asiditas
melibatkan dua komponen, yaitu jumlah asam, baik asam kuat maupun asam lemah
(misalnya asam karbonat dan asam asetat), serta konsentrasi ion hidrogen. Menurut
APHA (1976) dalam Effendi (2003), pada dasarnya asiditas menggambarkan kapasitas
kuantitatif air untuk menetralkan basa sampai pH tertentu, yang dikenal dengan base-
neutralizing capacity (BNC); sedangkan Tebbut (1992) dalam Effendi (2003)
menyatakan bahwa pH hanya menggambarkan konsentrasi ion hidrogen.
Pada kebanyakan air alami, air buangan domestik, dan air buangan industri bersifat
buffer karena sistem karbondioksida-bikarbonat. Pada titrasi beberapa asam lemah, dapat
diketahui bahwa titik akhir stoikiometri dari asam karbonat tidak dapat dicapai sampai
pH sekitar 8,5. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua air yang memiliki pH <
8,5 mempunyai sifat asiditas. Biasanya titik akhir phenophtalein pada pH 8,2 sampai 8,4
digunakan sebagai titik referensi.
Dari titrasi terhadap asam karbonat dan asam kuat, diketahui bahwa asiditas dari air
alami disebabkan oleh CO2 yang merupakan agen efektif dalam air yang memiliki pH >
3,7 atau disebabkan oleh asam mineral kuat yang merupakan agen efektif dalam air
dengan pH < 3,7. Dapat dikatakan bahwa asiditas di dalam air disebabkan oleh
CO2 terlarut dalam air, asam-asam mineral (H2SO4, HCl, HNO3), dan garam dari asam
kuat dengan basa lemah.
Asiditas Total (Asiditas Phenophtalein)
Asiditas total merupakan asiditas yang disebabkan adanya CO 2 dan asam mineral.
Karbondioksida merupakan komponen normal dalam air alami. Sumber CO 2 dalam air
dapat berasal dari adsorbsi atmosfer, proses oksidasi biologi materi organik, aktivitas
fotosintesis, dan perkolasi air dalam tanah. Karbondioksida dapat masuk ke permukaan
air dengan cara adsorbsi dari atmosfer, tetapi hanya dapat terjadi jika konsentrasi
CO2 dalam air < kesetimbangan CO2 di atmosfer. Karbondioksida dapat diproduksi dalam
air melalui oksidasi biologi dari materi organik, terutama pada air tercemar. Pada
beberapa kasus, jika aktivitas fotosintesis dibatasi, konsentrasi CO2 di dalam air dapat
melebihi keseimbangan CO2 di atmosfer dan CO2 akan keluar dari air. Air permukaan
secara konstan mengadsorpsi atau melepas CO2 untuk menjaga keseimbangan dengan
atmosfer.
Air tanah dan air dari lapisan hypolimnion di danau dan reservoir biasanya
mengandung CO2 dalam jumlah yang cukup banyak. Konsentrasi ini dihasilkan dari
oksidasi materi organik oleh bakteri dimana materi organik ini mengalami kontak dengan
air dan pada kondisi ini CO 2 tidak bebas untuk keluar ke atmosfer. CO 2 merupakan
produk akhir dari oksidasi bakteri secara anaerobik dan aerobik. Oleh karena itu
konsentrasi CO2 tidak dibatasi oleh jumlah oksigen terlarut.
Asiditas Mineral (Asiditas Metil Orange)
Asiditas mineral merupakan asiditas yang disebabkan oleh asam mineral. Dapat juga
disebut asiditas metil orange karena untuk menentukan titik akhir titrasi digunakan
indikator metil orange untuk mencapai pH 3,7. Asiditas mineral di dalam air dapat
berasal dari industri metalurgi, produksi materi organik sintetik, drainase buangan
tambang, dan hidrolisis garam-garam logam berat.
Asiditas mineral terdapat di limbah industri, terutama industri metalurgi dan
produksi materi organik sintetik. Beberapa air alami juga mengandung asiditas mineral.
Kebanyakan dari limbah industri mengandung asam organik. Kehadirannya di alam dapat
ditentukan dengan titrasi elektrometrik dan gas chromatografi.
2. Faktor yang mempengaruhi
Asiditas dalam air disebabkan oleh karbondioksida (CO2) asam mineral. Adanya asiditas
dalam air ditunjukkan oleh PH air tersebut dibawah 8,5. Air yang dengan PH <4,5 hanya
mengandung asam mineral (kuat).
3. Cara mengukur dan alat yang dipakai
Alat
4 Pipet tetes - 2
6 Corong Kaca 2
8 Buret 50 mL 2
10 Erlenmeyer 250 mL 2
11 Pipet ukur 25 mL 1
Bahan
4 Indikator PP Secukupnya
5 Indikator MO Secukupnya
V. Prosedur Kerja
A. Prosedur kerja Asiditas
1. Ambil 100 mL sampel air, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL
2. Tambahkan 5 tetes indikator phenolphthalein
3. Titrasi dengan larutan standar NaOH 0,1 N sampai berwarna rose, catat volume
pemakaian NaOH, misalnya p mL.
4. Lalu tambahkan 5 tetes indikator metil jingga.
5. Titrasi kembali dengan larutan standar HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan
warna menjadi jingga merah. Catat volume pemakaian HCl, misalnya q mL.
KLOR BEBAS
Klor bebas adalah hasil dari sisa pembubuhan desinfektan berupa klorin yang merupakan
salah satu proses dari pengolahan air minum. Pengujian parameter klor bebas dilakukan
dengan metode titrasi Iodometri dengan Na2S2O3 sebagai titran dan amilum sebagai
indikator warnanya. Untuk menghitung kadar nilai kadar klor bebas dibutuhkan volume
titran untuk menitrasi sampel dan blanko.
TENTANG
https://media.neliti.com/media/publications/159571-ID-none.pdf
https://www.kucari.com/alat-ukur-kualitas-air/
https://www.academia.edu/31961465/TUGAS_KUALITAS_AIR
file:///C:/Users/Lenovo%20G485/Downloads/Pedoman%20Praktikum%20Pengelolaan%20Kualitas
%20Air%20T%20Sipil%20UM%20Sorong%20(1).pdf
https://www.academia.edu/9843883/Alkalinitas_Air
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/4430/142401010.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
https://analisisairdanmineralarmilah16.blogspot.com/2015/03/penetapan-asiditas-dan-
alkalinitas.html