Sop Triase Baru
Sop Triase Baru
SOP/016/UKP/
No Dokumen :
2020
No. Revisi : 02
SOP
Tanggal terbit :
Halaman : 1/3
PUSKESMAS Dr. Theresia Merry P.
NGAWI PURBA NIP.19780525 200604 2 009
1. Pengertian 1. Prinsip triase adalah pemberlakuan sistem prioritas dengan
penentuan/penyeleksian pasien yang harus didahulukan untuk
mendapatkan penanganan, yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa
yang timbul berdasarkan :
a. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit
b. Dapat mati dalam hitungan jam
c. Trauma ringan
d. Sudah meninggal.
2. Gawat darurat adalah suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan
penanganan/pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat,
tepat dan cepat. Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu
maka korban akan mati atau cacat/kehilangan anggota tubuhnya seumur
hidup.
3. Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-
waktu/kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja
sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medik atau perjalanan
suatu penyakit.
2. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan penanganan pasien sesuai
dengan tingkat kegawatan pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ngawi Purba No :
188.4/014/404.32.4.02/2022 Tentang Tatalaksana Pelayanan Klinis di
UPT Puskesmas Ngawi Purba
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Kegawatdaruratan.
Modul Pelatihan BTCLS, Medical Service and Training 119, Jakarta, 2018.
5. Prosedur/ 1. Petugas memeriksa pasien dengan cepat untuk menentukan derajat
Langkah- kegawatdaruratannya berdasarkan prioritas ABCDE (Airway, Breathing,
Circulation, Disability, Environment).
langkah
2. Petugas mengkategorikan status pasien menurut kegawatdaruratannya
dengan memberi kode warna :
a. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat, yaitu pasien
dengan ancaman jiwa (P1 = Prioritas satu) dengan kondisi :
airway : ada sumbatan jalan nafas dan atau
breathing : frekuensi nafas ≥ 30 x/mnt dan atau
circulation : CRT (capilary refill time) > 2 detik dan atau
disabitiy : tidak dapat mengikuti perintah
1/3
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak gawat dan
gawat tidak darurat (P2 = Prioritas dua) dengan kondisi :
airway : tidak ada sumbatan jalan nafas dan
breathing : frekuensi nafas < 30 x/mnt dan
circulation : CRT (capilary refill time) < 2 detik dan
disabitiy : dapat mengikuti perintah
c. Hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak darurat.
(P3 = Prioritas tiga) dengan kondisi pasien dapat berjalan sendiri.
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah meninggal dunia (P0
= Korban Mati).
3. Petugas memberikan prioritas pelayanan dengan urutan warna : merah,
kuning, hijau, hitam.
4. Petugas segera melakukan tindakan resusitasi kepada pasien dengan
kategori merah.
5. Petugas harus menilai ulang terus menerus status triase ini karena kondisi
pasien dapat berubah sewaktu-waktu. Apabila kondisi pasien berubah
maka dilakukan retriase.
6. Petugas mendokumentasikan semua tindakan yang dilakukan dalam
rekam medis.
2/3
PANDUAN TATA LAKSANA TRIASE
3/3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGAWI
4/3