Anda di halaman 1dari 3

Nama : Natasya Aprilia

NIM : P07133218023
Tinkat : 4 (Empat)
Prodi : DIV Sanitasi Lingkungan
Mata kuliah : Metodologi Penelitian

HUBUNGAN SAMPAH TERHADAP ANGKA KEPADATAN LALAT DI PASAR


TRADISIONAL BEUREUNUEN KECAMATAN MUTIARA KABUPATEN PIDIE

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah sampah padat di kota-kota dunia
akan terus naik sebesar 70% mulai dari 1,3 miliar ton pertahun menjadi 2,2 miliar ton
pertahun, mayoritas terjadi di kota-kota di Negara berkembang seperti China, Indonesia,
Kroasia, Mesir, India, dan lain-lain. Permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah
kebersihan dan lingkungan saja, tetapi sudah menjadi masalah sosial yang berpotensi
menimbulkan konflik. Lebih parah lagi, hampir semua negara-negara maju dan berkembang,
belum memiliki sistem penanganan sampah yang baik (WHO, 2017).

Akibat dari polusi dan penanganan sampah yang buruk di Indonesia mengakibatkan
kerugian ekonomi dari terbatasnya akses terhadap air bersih dan sanitasi. Hal ini memang
terlihat dari banyaknya pasar tradisional di Indonesia yang masih buruk dalam penanganan
sampah yang menimbulkan banyaknya Vektor seperti lalat, tikus dan nyamuk.

Masalah sampah sangat erat kaitannya dengan adanya vektor lalat yang menjadi salah
satu agen penyebab penyakit diare. Berdasarkan profil kesehatan Aceh Tahun 2019 jumlah
kasus diare tidak lepas dari bagaimana kebersihan dari lingkungan maupun individu itu
sendiri. Dari data tersebut pada tahun 2018 jumlah penderita diare yang dilayani di sarana
kesehatan sebanyak 72,203 penderita dan terjadi peningkatan pada tahun 2019 yaitu menjadi
74,415 penderita atau 51% dari perkiraan diare di sarana kesehatan (Dinkes Aceh, 2019).

Cangkupan penanganan diare pada kabupaten/kota Aceh belum maksim, masih


banyak terjadinya kasus diare yang belum mendapatkan pelayanan yang memadai. Salah satu
penyebab diare pada masyarakat adalah perilaku hidip sehat yang belum baik, masih banyak
sampah yang dibuang bukan pada tempatnya dan kebiasaan minum air mentah serta makan
yang tidak di dahului dengan mencuci tangan terlebih dahulu.

Efek sampah terhadap kesehatan manusia yaitu dampak terhadap kesehatan mengenai
lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat yang dapat menimbulkan penyakit. Pada saat ini dijumpai
tidak kurang dari 60.000 sampai dengan 100.000 spesies Lalat. Ada beberapa jenis lalat yang
menjadi titik fokus pada setiap penelitian yaitu lalat rumah (Musca domestica), lalat kandang
(Stomaxys calciturans), lalat hijau (Phenisia), lalat daging (Sarcoplaga), dan lalat kecil
(Fannia).

Berdasarkan hasil pengamatan pasar taradisional Beureunuen memiliki suatu


permasalahan pengolahan sampah yaitu menimbulkan penumpukan sampah di TPS yang
mana sampah tersebut tidak diangkut selama berhari-hari ke TPA dan berserakannya sampah
di area pasar, hal demikian menimbulkan adanya lalat yang berada di sekitar sampah yang
berserakan dan menumpuk tersebut. Sehingga ketika lalat hinggap pada tumpukan sampah
maka tidak menutup kemungkinan lalat tersebut membawa permasalahan dalam kesehatan
masyarakat atau membawa bakteri atau kuman penyebab penyakit pada masyarakat seperti
penyakit diare, dimana kasus penyakit tersebut masih dalam kategori tinggi.

Pedagang yang banyak menghabiskan waktunya berjualan di area pasar tersebut tidak
menutup kemungkinan terkontaminasi oleh bakteri atau kuman yang dibawa oleh lalat dari
penumpukan sampah di TPS maupun sampah yang berserakan di area pasar. Vektor penyakit
tersebut juga dapat mengontaminasi pembeli dan masyarakat yang berada di pasar tersebut.

Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Sampah
Terhadap Kepadatan Lalat Di Pasar Tradisional Bereunuen Kecamatan Muriara Kabupaten
Pidie.
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan survei dan pengamatan yang telah dilakukan di pasar tradisional


Beureunuen masih banyak terdapat penumpukan sampah di TPS dan berserakannya sampah
di area pasar sehingga menimbulkan adanya lalat yang hinggap pada tumpukan sampah
tersebut. Maka demikian peneliti ingin melihat apakah adanya pengaruh sampah terhadap
angka kepadatan lalat di pasar tradisional Beureunuen Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah adanya pengaruh sampah
terhadap angka kepadatan lalat di pasar tradisional Beureunuen Kecamatan Mutiara
Kabupaten Pidie.

2. Tujuan khusus
1) Untuk mengetahui cara pengelolaan sampah di pasar tradisional Beureunuen
Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.
2) Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat di pasar tradisional Beureunuen
Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.
3) Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat berdasarkan hari pengukuran di pasar
tradisional Beureunuen Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.

D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan untuk
meningkatkan kualitas dari segi pengelolaan sampah yang berdasarkan dengan
mewujudkan lingkungan sehat.
2. Sebagai pengalaman menambah wawasan serta pengetahuan bagi peneliti dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dari bangku kuliah.
3. Bagi penulis sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman serta dapat memperoleh
informasi tentang hubungan sampah dengan kepadatan lalat di pasar.
4. Menambah bahan informasi yang dapat dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu
atau penelitian lebih lanjut bagi yang membutuhkannya khususnya tentang kepadatan
lalat.

Anda mungkin juga menyukai