Anda di halaman 1dari 56

KELAYAKAN PEMEKARAN

KAWASAN MAHAKAM ULU


KABUPATEN KUTAI BARAT

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

PENDAHULUAN
❖ LATAR BELAKANG
▪ Pembentukan daerah pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat
▪ Proses pembentukan daerah didasari pada 3 (tiga)
persyaratan, yakni administratif, teknis, dan fisik kewilayahan
▪ Dalam pembentukan daerah, daerah yang dibentuk maupun
daerah induknya harus mampu menyelenggarakan otonomi
daerah, sehingga tujuan pembentukan daerah dapat terwujud.
Dengan demikian usulan pembentukan perlu dilengkapi dengan
kajian daerah.
2
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

PENDAHULUAN
❖ MAKSUD & TUJUAN
▪ Maksud dari kegiatan ini adalah pelaksanaan kajian wilayah
terkait persyaratan fisik kewilayahan dalam rangka
pembentukan atau pemekaran daerah di wilayah Kabupaten
Kutai Barat, khususnya pada kawasan Mahakam Ulu.
▪ Tujuan umum yang ingin dicapai dalam kegiatan Kajian
Independen Kawasan Mahakam Ulu adalah memperoleh data
yang valid, obyektif dan akuntable serta sumber ilmiah lain agar
tercapai peningkatan kualitas pendekatan pelayanan publik dan
kualitas pelaksanaan fungsi pemerintahan secara efektif dan
efisien.
3
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

PENDAHULUAN
❖ TUJUAN KHUSUS
1. Tercapainya penjajagan dan pengkajian terkait persyaratan fisik
kewilayahan yang meliputi cakupan wilayah, lokasi calon ibukota,
sarana, dan prasarana pemerintahan serta faktor lain yang
memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah di Kawasan
Mahakam Ulu.
2. Tercapainya kualitas pelayanan dan pendekatan pelayanan publik
terhadap masyarakat, kualitas fungsi pemerintahan berbasiskan
kinerja dan keseimbangan lingkungan serta peningkatan kualitas
pembangunan berbasiskan pemberdayaan masyarakat lokal.
3. Tercapai sosialisasi pembentukan kabupaten di Kawasan Mahakam
Ulu.
4
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

PENDAHULUAN
❖ SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan pengkajian pembentukan atau pemekaran
di Kawasan Makaham Ulu adalah:
1. Masyarakat di Kawasan Mahakam Ulu mulai dari
Kecamatan Long Iram sampai Kecamatan Long Apari;
2. Masyarakat yang berkompetan dan berminat dalam
good governance dan clean governent di Kutai Barat.

5
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

PENDAHULUAN
❖ LINGKUP WILAYAH KAJIAN
▪ Lingkup wilayah Kajian Independen Kawasan Mahakam Ulu ini meliputi
Kawasan Mahakam Ulu yang telah dikaji pada kajian terdahulu (kajian oleh
FISIP Unair Surabaya) yaitu meliputi wilayah:
1. Kecamatan Long Apari,
2. Kecamatan Long Pahangai,
3. Kecamatan Long Bagun,
4. Kecamatan Long Hubung, dan
5. Kecamatan Laham
▪ Lingkup wilayah Kajian Independen Kawasan Mahakam Ulu ini juga meliputi
wilayah kecamatan yang secara geografis termasuk dalam Kawasan
Mahakam Ulu, yaitu:
1. Kecamatan Tering, dan
2. Kecamatan Long Iram.
6
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

PENDAHULUAN
❖ LINGKUP MATERI KAJIAN
Lingkup materi yang akan dikaji dalam kegiatan Kajian Independen
Kawasan Mahakam Ulu, meliputi:
1. Penentuan cakupan wilayah pemekaran atau pembentukan
daerah yang akan tergabung dalam wilayah kabupaten hasil
pemekaran,
2. Kajian ketersediaan sarana dan prasarana umum wilayah,
3. Kajian prasarana pemerintahan daerah,
4. Penentuan calon lokasi ibukota kabupaten pemekaran, dan
5. Kajian rencana penataan ruang kewilayahan.
7
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

PENDAHULUAN
❖ LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960, tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992, tentang Perumahan
dan Pemukiman.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
4. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007, tentang Penataan
Ruang.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996, tentang Pelaksanaan Peran Serta
Masyarakat dalam Penataan Ruang.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998, tentang Kawasan Suaka Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam.
8
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

PENDAHULUAN
❖ LANDASAN HUKUM
9. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000, tentang Pemetaan
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001, tentang Dekonsentrasi
11. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan,
Penghapusan dan Penggabungan Daerah.
12. Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 1989, tentang Kebijaksanaan Pembangunan
Kota.
13. Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1989, tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang di Daerah.
14. Keputusan Presiden Nomor 32/1990, tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
15. Keputusan Presiden Nomor 33/1990, tentang Pengelolaan Kawasan Budidaya
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1998, tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1998, tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah
9
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

PENDAHULUAN
❖ LANDASAN HUKUM
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 tahun 1998, tentang Tata Cara Peran
Serta Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah
19. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
650/1595/503/KPTS/1985, tentang tugas-tugas dan tanggung jawab
perencanaan tata ruang kota.
20. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378/KPTS/1987 tentang Petunjuk
Perencanaan Kawasan Perumahan.
21. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor : 327/KPTS/M/2002 tentang Penetapan
Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang
22. Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 34/1986, tentang pelaksanaan peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 7/1986, tentang penetapan batas wilayah kota di
seluruh Indonesia.

10
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

❖ LETAK GEOGRAFIS & BATAS ADMINISTRASI


▪ Kabupaten Kutai Barat dengan Ibukota Sendawar merupakan pemekaran dari
wilayah Kabupaten Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU.Nomor 47 Tahun
1999. Dengan luas sekitar 31.628,70 Km2 atau kurang lebih 15 persen dari luas
Propinsi Kalimantan Timur, Secara Geografis Kabupaten Kutai Barat terletak
antara 113048’49’’ sampai dengan 116032’43’’ Bujur Timur serta diantara
1031’05’’ Lintang Utara dan 1009’33’’ Lintang Selatan.
▪ Adapun wilayah-wilayah yang menjadi batas wilayah administrasi Kabupaten
Kutai Barat yaitu:
➢ Batas sebelah Utara : Kabupaten Malinau dan Negara Sarawak (Malaysia)
➢ Batas sebelah Timur : Kabupaten Kutai Kartanegara
➢ Batas sebelah Selatan : Kabupaten Penajam Paser Utara
➢ Batas sebelah Barat : Prop. KalTeng serta Prop.KalBar

11
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

12
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

❖ KONDISI TOPOGRAFI
▪ Daerah Kabupaten Kutai Barat didominasi Topografi bergelombang, dari
kemiringan landai sampai curam dengan ketinggian berkisar antara 0–
1.500 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan antara 0 – 60
persen.
Kelas Kemiringan Lereng Di Kabupaten Kutai Barat
Luas
No Kelas Lereng
Hektar %
1. Datar (0–3 %) 322.753,25 10,20
2. Agak landai (3–8 %) 301.431,47 9,53
3. Landai (8–15 %) 51.435,56 1,63
4. Agak curam (15-25 %) 687.717,51 21,74
5. Curam (25-40 %) 190.603,63 6,03
6. Sangat curam (> 40 %) 1.564.030,31 49,45 Sumber : Kompilasi
7. Perairan 44.898,27 1,42 Data RTRW Kab.
Jumlah 3.162.870,00 100,00 Kutai Barat, 2002.
13
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

14
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ KONDISI TANAH
▪ Sebaran tanah di wilayah Kabupaten Kutai Barat disusun
berdasarkan jenis tanah dominan berdasarkan Peta Sistem
Lahan (RePPProT, 1987).
▪ Tanah dominan yang dijumpai diklasifikasikan pada tingkat ordo
menurut Taksonomi Tanah (Soil Survey Staff, 1998) ke dalam :
1. Histosols,
2. Entisols,
3. Inceptisols,
4. Ultisols,
5. Mollisols, dan
6. Spodosols.
15
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

❖ IKLIM & CUACA


▪ Karakteristik iklim Kabupaten Kutai barat termasuk dalam kategori iklim
tropika humida, dengan rata-rata curah hujan tertinggi terdapat pada
bulan April dan terendah di bulan Agustus serta tidak menunjukkan
adanya bulan kering atau sepanjang bulan dalam satu tahun selalu
terdapat hari hujan.
Curah Hujan Rata-rata Jumlah Hari Hujan Rata-rata
No. Bulan
(mm) (hari)
1. Januari 314,3 16,7
2. Februari 229,5 15,3
3. Maret 235,3 16,3
4. April 267,6 16,5
5. Mei 253,5 12,7
6. Juni 138,2 12,0
7. Juli 190,9 11,0
8. Agustus 162,5 11,3
9. September 181,0 5,7 Sumber : Kab.
10. Oktober 239,9 10,0 Kutai Barat
11. November 603,3 16,0 Dalam Angka
12. Desember 363,3 17,0 Tahun 2008.

16
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ WILAYAH ADMINISTRASI
▪ Wilayah Kabupaten Kutai Barat terbagi menjadi 21 wilayah kecamatan
dengan jumlah kampung sebanyak 223 kampung
No Wilayah Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Jumlah Kampung
1. Bongan 2.274,40 16
2. Jempang 654,40 12
3. Penyinggahan 271,90 5
4. Muara Pahu 496,68 12
5. Muara Lawa 444,50 8
6. Damai 1.750,43 14
7. Barong Tongkok 492,21 21
8. Melak 287,87 6
9. Long Iram 1.462,01 11
10. Long Hubung 530,90 8
11. Long Bagun 4.971,20 11
12. Long Pahangai 3.420,40 11
13. Long Apari 5.490,70 10
14. Bentian Besar 886,40 9
15. Linggang Bigung 699,30 9
16. Siluq Ngurai 2.015,58 15
17. Nyuatan 1.740,70 9
18. Sekolaq Darat 165,46 7
Sumber : Kab.
19. Manoor Bulatn 867,70 13
Kutai Barat Dalam
20. Tering 1.804,16 12
Angka Tahun 2008.
21. Laham 901,80 4

17
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ LEMBAGA PEMERINTAHAN DAERAH
• Fungsi pemerintahan di Kabupaten Kutai Barat dilaksanakan oleh Bupati
dibantu oleh Wakil Bupati dan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setkab).
Untuk menjalankan fungsi pemerintah di daerah, maka di Kabupaten
Kutai Barat dibentuklah lembaga-lembaga pemerintahan daerah, yaitu:
1. Sekretariat yang meliputi: Sekretariat Kabupaten, Sekretariat
DPRD, Sekretariat KPUD.
2. Badan-badan yang meliputi: Badan Kepegawaian Daerah, Badan
Pengawasan Kabupaten, BAPPEDA.
3. Kantor-kantor yang meliputi: Kantor Arsip Daerah, Kantor
Satpol PP, Kantor Sosial, Kantor-kantor Camat di setiap
kecamatan
4. Dinas-dinas....
18
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ LEMBAGA PEMERINTAHAN DAERAH
4. Dinas-dinas yang meliputi: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,
Dinas Kehutanan, Dinas Kependudukan, Capil dan KB, Dinas
Kesbang dan Politik, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas
Perhubungan, Dinas Perindagkop, Dinas Pertambangan dan LH,
Dinas Pertanian, Dinas PU dan Kimpraswil, Dinas Tenaga Kerja

19
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ JUMLAH PENDUDUK
No. Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa)
1. Bongan 8.518
▪ Jumlah penduduk Kabupaten 2. Jempang 10.291
Kutai Barat pada tahun 2007 3. Penyinggahan
4. Muara Pahu
3.941
8.969
mencapai 167.706 jiwa, 5. Muara Lawa 6.482
6. Damai 9.383
▪ Laju Pertumbuhan Penduduk 7. Barong Tongkok 19.960
Kab. Kutai Barat per tahun 8. Melak
9. Long Iram
10.121
7.789
adalah sebesar 1,69 persen. 10. Long Hubung 8.294
11. Long Bagun 8.812
12. Long Pahangai 4.772
13. Long Apari 4.405
14. Bentian Besar 2.643
15. Linggang Bigung 14.551
16. Siluq Ngurai 5.337
17. Nyuatan 6.077
18. Sekolaq Darat 6.046
19. Manor Bulatn 8.536
20. Tering 10.359
Sumber : Kab. Kutai Barat Dalam 21. Laham 2.420
Angka Tahun 2008. Kab. Kutai Barat 167.706
20
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ KEPADATAN PENDUDUK
No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/Km2)
1. Bongan 2.274,40 8.518 3,75
2. Jempang 654,40 10.291 15,73
3. Penyinggahan 271,90 3.941 14,49
4. Muara Pahu 496,68 8.969 18,06
5. Muara Lawa 444,50 6.482 14,58
6. Damai 1.750,43 9.383 5,36
7. Barong Tongkok 492,21 19.960 40,55
8. Melak 287,87 10.121 35,16
9. Long Iram 1.462,01 7.789 5,33
10. Long Hubung 530,90 8.294 15,62
11. Long Bagun 4.971,20 8.812 1,77
12. Long Pahangai 3.420,40 4.772 1,40
13. Long Apari 5.490,70 4.405 0,80
14. Bentian Besar 886,40 2.643 2,98
15. Linggang Bigung 699,30 14.551 20,81
16. Siluq Ngurai 2.015,58 5.337 2,65
17. Nyuatan 1.740,70 6.077 3,49
18. Sekolaq Darat 165,46 6.046 36,54
19. Manor Bulatn 867,70 8.536 9,84
20. Tering 1.804,16 10.359 5,74
21. Laham 901,80 2.420 2,68
Kab. Kutai Barat 31.628,70 167.706 5,30
Sumber : Kab. Kutai Barat Dalam Angka Tahun 2008.
21
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ STRUKTUR PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. KECAMATAN Sex Ratio
Penduduk Kab. Kutai Laki-Laki Perempuan
1. Bongan 4.538 3.980 114,02
Barat hingga akhir 2. Jempang 5.611 4.680 119,89
tahun 2007 tercatat 3. Penyinggahan 2.017 1.924 104,83
4. Muara Pahu 4.686 4.283 109,41
sebesar 167.706 jiwa, 5. Muara Lawa 3.316 3.166 104,74
dimana: 6. Damai 4.836 4.547 106,36
7. Barong Tongkok 10.420 9.540 109,22
• 87.983 jiwa 8. Melak 5.007 5.114 97,91
9. Long Iram 4.156 3.633 114,40
(52,46%) merupakan 10. Long Hubung 4.448 3.846 115,65
penduduk laki-laki 11. Long Bagun 4.478 4.334 103,32
12. Long Pahangai 2.513 2.259 111,24
• 79.723 jiwa 13. Long Apari 2.346 2.059 113,94
14. Bentian Besar 1.505 1.138 132,25
merupakan penduduk 15. Linggang Bigung 7.625 6.926 110,09
perempuan (47,54%) 16. Siluq Ngurai 2.778 2.559 108,56
17. Nyuatan 3.212 2.865 112,11
18. Sekolaq Darat 3.215 2.831 113,56
19. Manor Bulatn 4.386 4.150 105,69
20. Tering 5.544 4.815 115,14
Sumber : Kab. Kutai Barat 21. Laham 1.346 1.074 125,33
Dalam Angka Tahun 2008. Kab. Kutai Barat 87.983 79.723 110,36

22
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ ANGKATAN KERJA
Pada tahun 2007 penduduk Kabupaten Kutai Barat yang masuk ke dalam
kategori penduduk usia kerja adalah sebesar 131.913 jiwa (78,66%). Dimana
69.472 (52,66%) jiwa adalah laki-laki dan 62.441 jiwa (47,34%) merupakan
perempuan.
Banyaknya Pencari Kerja Yang Terdaftar
Jumlah Pencari Kerja (Orang)
Tingkat Pendidikan
Laki – Laki Perempuan Jumlah
1. Tidak Tamat SD / SD 417 53 470
2. SLTP 194 27 221
3. SMU / SM K 786 283 1.069
4. DI, DII, DIII / Sarjana Muda 52 67 119 Sumber : Kab. Kutai
5. D IV / Sarjana 67 44 111 Barat Dalam Angka
JUMLAH 1.516 474 1.990 Tahun 2008.
23
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ PERTANIAN TANAMAN PANGAN
▪ Luas panen tanaman padi (Sawah + Ladang) Kabupaten Kutai Barat
sepanjang tahun 2007 mencapai 15.294 Ha (1.322 Ha Padi Sawah dan
13.972 Ha Padi Ladang), dengan hasil per hektar untuk Padi Sawah
sebesar 32,75 Kw/Ha dan 26,08 Kw/Ha untuk Padi Ladang.
▪ Sedangkan untuk Produksi Padi di Kabupaten Kutai Barat, tercatat
produksi Padi Sawah sebesar 4.329 Ton dan produksi Padi Ladang
mencapai 36.439 Ton.
▪ Kecamatan yang memiliki potensi paling tinggi di Bidang Pertanian adalah
Kecamatan Damai, dimana Luas Panen untuk Tanaman Padi (Sawah +
Ladang) adalah sebesar 3.133 Ha dan untuk Produksi Tanaman Padinya
mampu mencapai 8.175 Ton atau sekitar 20,05 persen dari total produksi
Tanaman Padi di Kabupaten Kutai Barat.
24
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ PERTANIAN TANAMAN PALAWIJA
▪ Untuk jenis tanaman Palawija, tanaman yang dikembangkan di Kabupaten
Kutai Barat antara lain Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah,
Kedelai dan Kacang Hijau.
▪ Tanaman Palawija yang memiliki luas panen terbesar di Kabupaten Kutai
Barat adalah tanaman ubi kayu yaitu dengan luas panen mencapai 879
Ha dan Produksi sebesar 12.287,00 Ton. Dan bila dilihat dari hasil per
hektar maka tanaman Ubi Kayu masih menempati posisi pertama yaitu
dengan hasil per hektar sebesar 140,00 Kw kemudian diikuti dengan
tanaman ubi jalar dengan 90 Kw.
▪ Berdasarkan data di atas, hal ini menunjukkan bahwa dengan penanganan
yang lebih serius maka produksi tanaman palawija dapat lebih
dioptimalkan.
25
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ PERKEBUNAN
▪ Lahan Perkebunan di Kabupaten Kutai Barat kebanyakan
dimanfaatkan untuk budidaya tanaman karet. Jika dilihat dari luas
areal Tanaman Perkebunan yang terdiri dari Tanaman Kelapa,
Kelapa Sawit, Karet, Kopi, Cengkeh, Lada, Pala, Jambu Mente. Jahe,
Kapuk, Kemiri, Aren, Kakao, Panili, Tembakau, Kayu Manis, Tebu dan
tanaman perkebunan lainnya yang dikembangkan di Kabupaten
Kutai Barat, maka Tanaman Karet memiliki luas areal seluas
33.427,20 Ha atau sekitar 85,83 persen dari total luas areal
tanaman perkebunan.
▪ Oleh karena itu maka produksi karet pun menempati posisi paling
tinggi atau menjadi komoditi perkebunan yang paling diandalkan
oleh Kabupaten Kutai Barat.
26
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ KEHUTANAN
▪ Dari total luas hutan di Kabupaten Kutai Barat, pemanfaatan
terbesar digunakan untuk hutan produksi terbatas dan
hutan produksi yaitu seluas 1.481.066 Ha atau sekitar 48,33
persen.
▪ Adapun produksi kayu bundar sebagai produksi utama sub
sektor kehutanan adalah jenis kayu meranti yang mampu
menghasilkan 230.611,15 m3 atau sekitar 74,51 persen dari
total produksi kayu bundar di Kabupaten Kutai Barat.

27
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ PETERNAKAN
▪ Populasi ternak besar di Kabupaten Kutai Barat sepanjang tahun
2007 didominasi oleh jenis ternak Babi dengan populasi yang
mencapai hingga 29.607 ekor atau sekitar 74,76 persen dari
populasi ternak besar. Kecamatan dengan populasi Babi
terbesar di Kabupaten Kutai Barat adalah Kecamatan Barong
Tongkok.
▪ Sedangkan untuk populasi unggas sepanjang tahun 2007,
populasi ayam buras mendominasi dengan jumlah 196.1500 ekor
atau sekitar 57,46 persen. Namun demikian jika dilihat produksi
daging unggas maka ayam potong memiliki produksi daging
terbesar yaitu mencapai 287.542 kg.
28
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ PERTAMBANGAN
Kabupaten Kutai Barat merupakan kabupaten yang kaya akan bahan
tambang. Kekayaan bahan tambang yang dimiliki oleh Kabupaten Kutai
Barat antara lain adalah Emas, Perak dan Batu Bara.

Produksi (TON)
Tahun
Emas Perak Batubara
2000 9,83 8,67 -
2001 15,34 10,92 -
2002 16,78 10,84 -
2003 14,40 10,66 -
2004 10,019 9,032 -
2005 1,68 1,26 3.888.374
2006 - - 10.728.500 Sumber : Kab. Kutai Barat
2007 - - 7.791.241 Dalam Angka Tahun 2008.

29
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ PERIKANAN
▪ Luas areal penangkapan ikan di Kabupaten Kutai Barat pada
tahun 2007 sebesar 52.504,8 Ha. Kebanyakan penangkapan
ikan di Kabupaten Kutai Barat menggunakan alat jaring
insang tetap dan dilakukan oleh nelayan dengan
menggunakan Perahu tanpa Motor.
▪ Sedangkan untuk budidaya ikan mayoritas pembudidayaan
dilakukan dengan menggunakan Haba. Untuk poduksi ikan di
perairan umum Kabupaten Kutai Barat adalah sebesar 895,1
Ton

30
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ PARIWISATA
▪ Kabupaten Kutai Barat yang terletak di Hulu Sungai Mahakam
sebenarnya memiliki potensi yang sangat baik di Bidang Pariwisata.
Obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Kutai Barat antara lain:
1. Air Terjun,
2. Danau,
3. Lamin,
4. Riam serta
5. Hutan Anggrek.
▪ Namun demikian sangatlah disayangkan bahwa obyek-obyek wisata
tersebut belum dapat dioptimalkan.
31
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ SARANA PERIBADATAN
▪ Sarana peribadatan sangat No Kecamatan Masjid Gereja Katholik
Gereja
Protestan
diperlukan oleh setiap 1.
2.
Bongan
Jempang
12
6
2
8
2
14
pemeluk agama untuk 3. Penyinggahan 4 - -
4. Muara Pahu 8 2 10
bersama-sama menunaikan 5. Muara Lawa 2 8 18
6. Damai 3 12 44
ibadah dengan agama dan 7. Barong Tongkok 9 17 69
8.
kepercayaan yang dianut. 9.
Melak
Long Iram
4
8
5
6
19
9
10. Long Hubung 4 8 8
▪ Penyediaan sarana-sarana 11. Long Bagun 5 6 4
12. Long Pahangai 3 10 -
peribadatan bagi semua 13. Long Apari 1 4 1
agama oleh pemerintah 14.
15.
Bentian Besar
Linggang
2 8 19
7 6 30
maupun secara swadaya 16.
Bigung
Siluq Ngurai 2 7 21
pemeluk agama dapat 17.
18.
Nyuatan
Sekolaq Darat
2
5
6
3
26
28
meningkatkan kehidupan 19. Manor Bulatn 6 10 36
20. Tering 5 9 18
beragama yang dinamis 21. Laham 4 5 5
Jumlah 102 142 381
dan bertoleransi Sumber : Kab. Kutai Barat Dalam Angka Tahun 2008.
32
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ SARANA KESEHATAN
▪ Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, merata, dan murah.
▪ Salah satu upaya pemerintah adalah dengan penyediaan fasilitas
kesehatan terutama puskesmas dan puskesmas pembantu karena kedua
fasilitas tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat hingga ke
daerah terpencil.
▪ Pada tahun 2007 jumlah Puskesmas yang berada di Kab. Kutai Barat
berjumlah 21 Puskesmas dan untuk Puskesmas pembantu tercatat
berjumlah 60 Puskesmas Pembantu.
▪ Untuk Tenaga Kesehatan Puskesmas berjumlah 507 orang, dalam hal ini
berarti mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Tenaga
Kesehatan pada tahun 2006 yang berjumlah 359 Tenaga Kesehatan.
33
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ SARANA PENDIDIKAN
▪ Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari tingkat
SD sampai Perguruan Tinggi. Untuk menunjang keberhasilan
pembangunan di bidang pendidikan, pendidikan formal yang umumnya
diselenggarakan di sekolah-sekolah tidak hanya di bawahi oleh Dinas
Pendidikan Nasional saja tetapi ada juga yang di bawahi oleh Departemen
di luar Depdiknas seperti Departemen Agama, Departemen Kesehatan,
Departemen Sosial dan lain-lain.
▪ Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat diketahui
bahwa jumlah sekolah dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah
Menengah baik negeri maupun swasta pada tahun 2007 tercatat
sebanyak 313 sekolah yang terdiri atas 222 untuk tingkat SD, 58 untuk
tingkat SLTP dan 33 untuk tingkat SMU/SMK.
34
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ SARANA TELEKOMUNIKASI
▪ Untuk memudahkan dalam melakukan komunikasi jarak jauh maka di
Kabupaten Kutai Barat telah dibangun jaringan telepon. Sepanjang tahun
2007 jumlah pelanggan telepon tercatat sebesar 1.382 pelanggan. Bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya berarti telah terjadi kenaikan
jumlah pelanggan sebanyak 99 pelanggan
No Jenis Pelanggan 2004 2005 2006 2007
1. Instansi Pemerintah 81 81 48 48
2. Umum/Swasta 906 1.243 1.203 1.324
3. Telepon Umum Kartu Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
4. Telepon Umum Koin Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
5. TUT / Kios Pon Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
6. Wartel B 25 25 22 Tidak ada
7. Wartel A 4 11 2 2
8. Dinas Telkom Lainnya 8 8 8 8
Sumber : Kab. Kutai Barat Dalam Angka Tahun 2008.
35
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH
❖ SARANA PARIWISATA
▪ Salah satu sarana yang paling mendukung sektor pariwisata
adalah hotel dan akomodasinya karena setiap wisatawan
membutuhkan tempat untuk menginap terutama bagi
wisatawan yang berasal dari luar daerah.
▪ Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik diketahui bahwa
pada tahun 2007 terdapat 59 Akomodasi Hotel dengan jumlah
kamar sebanyak 539 kamar serta 668 buah tempat tidur

36
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

❖ JARINGAN LISTRIK
▪ Menurut data PLN Cabang Samarinda diketahui bahwa
jumlah Pelanggan Listrik PLN di Kabupaten Kutai Barat
sebanyak 12.372 dengan Daya Tersambung sebesar
12.301.890 VA.
▪ Jumlah pelanggan terbanyak adalah berasal dari Rumah
Tangga dengan jumlah sebesar 11.473 pelanggan kemudian
diikuti oleh pelanggan dari sosial yaitu 408.

37
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

❖ JARINGAN TRANSPORTASI
▪ Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai
Barat, pada tahun 2007 panjang jalan propinsi di Kabupaten Kutai Barat
tercatat sebesar 296 Km. Dimana 188 Km merupakan jalan aspal dan 10
km jalan yang terbuat dari kerikil dan 98 Km.
▪ Lalu lintas dengan menggunakan kapal di Kabupaten Kutai Barat pada
tahun 2007 dilakukan melalui 6 dermaga yaitu Dermaga di Penyinggahan,
Muara Pahu, Melak, Tering, Long Iram dan Long Bagun.
▪ Dari keenam dermaga tersebut, jumlah penumpang yang berangkat
sebanyak 88.187 orang dan yang datang sebanyak 91.030 orang.
▪ Untuk aktifitas bongkar muat barang, barang yang dibongkar sepanjang
tahun 2007 sebanyak 20.959 ton, sedangkan untuk jumlah barang yang
dimuat sebanyak 7.578 ton.
38
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

39
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

❖ KEUANGAN DAERAH
Jenis Penerimaan Target (Rp) Realisasi (Rp)
I. Pendapatan Asli Yang Sah 46.123.930.411,00 44.716.016.814,54
1. Pajak Daerah 2.509.430.411,00 3.682.868.026,40
2. Retribusi Daerah 3.793.250.000,00 4.657.167.028,84
3. Penerimaan Dinas-Dinas - -
4. Laba Perusahaan Daerah - -
5. Penerimaan Lain PAD Yang Sah 39.821.250.00,00 36.375.981.759,30
II. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 576.907.249.310,35 604.449.711.483,61
1. Bagi Hasil Pajak 48.964.973.442,00 56.822.079.899,,61
2. Bagi Hasil Bukan Pajak 527.942.275.868,35 547.627.631.584,00
III. Dana Alokasi Umum 331.974.000.000,00 304.309.500.000,00
IV. Dana Alokasi Khusus 140.211.115.600,00 19.187.000.000,00
V. Bagian Pinjaman Daerah - -
VI. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi - -
VII. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 113.795.000.000,00 107.578.621.000,00
VIII. Pembiayaan - -
JUMLAH 2007 1.209.011.295.321,35 1.080.249.849.298,15
2006 996.997.979.994,51 995.314.567.653,59
Sumber : Kab. Kutai Barat Dalam Angka Tahun 2008.
40
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

KARAKTERISTIK WILAYAH

❖ PDRB
▪ Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Barat dapat dilihat melalui laju
pertumbuhan Pendapatan Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan. Laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Barat di tahun 2007
menunjukkan perkembangan yang positif yaitu sebesar 6,45 persen.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (000 000 Rp)
No. Lapangan Usaha 2006r) 2007*)
1. Pertanian 518.836,13 531.279,04
2. Pertambangan dan Penggalian 1.232.640,86 1.286.564,33
3. Industri Pengolahan 55.243,39 61.970,88
4. Listrik, Gas dan Air Minum 6.323,25 6.362,98
5. Bangunan 328.240,17 376.118,20
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 191.391,40 211.569,70
7. Pengangkutan dan Komunikasi 37.399,29 40.479,44
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 58.652,87 64.583,73 Sumber : Kab. Kutai
9. Jasa-jasa 93.071,82 105.603,81 Barat Dalam Angka
PDRB 2.521.799,18 2.684.532,10 Tahun 2008.

41
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

METODOLOGI PENELITIAN

❖ METODE PENGUMPULAN DATA


Pada kegiatan pengumpulan data ini dilakukan survei yang meliputi
survei instansi terkait maupun survei lapangan.
▪ Survei Primer
Survei primer adalah survei yang dilakukan untuk mengetahui
kondisi wilayah yang sebenarnya secara langsung di lapangan.
▪ Survei Sekunder
Merupakan pengumpulan data atau perekaman data instansi,
baik itu berupa uraian, data angka maupun peta yang
berhubungan dengan wilayah kajian dan terkait dengan data
yang dibutuhkan bagi penyusunan laporan.

42
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

METODOLOGI PENELITIAN

❖ DESAIN SURVEI
Instansi Sumber Data Jenis survei
- RPJMD Kabupaten Kutai Barat - Sekunder
- RTRW Kabupaten Kutai Barat - Sekunder
- Eksisting TGL, Peta penggunaan lahan kota - Sekunder
BAPPEDA & - Keterangan Fisik ekologis (topografi, kemiringan lahan, - Sekunder
PU kemampuan tanah,dll)
- KDB/KLB eksisting - Sekunder
- Karakteristik dan pola perkembangan kota - Sekunder, primer
- Data sarana dan prasarana wilayah dan perkotaan
BPN - Peta penggunaan tanah - Sekunder, primer
- Kabupaten Kutai Barat dalam angka terbaru - Sekunder
- Kecamatan dalam angka terbaru, meliputi Kecamatan: - Sekunder
1. Kec. Long Apari
2. Kec. Long Pahangai
3. Kec. Long Bagun
BPS 4. Kec. Long Hubung
5. Kec. Laham
6. Kec.Tering
7. Kec. Long Iram
- Data kependudukan (jumlah,
43 komposisi dan distribusi - Sekunder
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

METODOLOGI PENELITIAN
❖ VARIABEL PENELITIAN
▪ Variabel kondisi fisik wilayah, meliputi: kondisi fisik dasar dan
kemampuan lahan
▪ Variabel Tata Guna Lahan, meliputi: penggunaan lahan untuk setiap
peruntukan pada setiap wilayah
▪ Variabel Kependudukan, meliputi: jumlah dan perkembangan penduduk,
persebaran penduduk dan kepadatan penduduk wilayah
▪ Variabel fasilitas pelayanan umum : fasilitas perdagangan dan jasa,
pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan, jumlah fasilitas serta sebaran
fasilitas di wilayah kajian
▪ Variabel Transportasi : ketersediaan sarana dan prasarana transportasi,
dan pola pergerakan.
▪ Tinjauan kebijakan wilayah, meliputi kebijakan umum yang berlaku di
wilayah kajian dan kebijakan penataan ruang.
44
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

METODOLOGI PENELITIAN
❖ ANALISIS SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk penelaahan kondisi fisik, ekonomi dan sosial
wilayah perencanaan serta tata ruang dan kelembagaan. Dari penelaahan
terhadap rona wilayah tersebut dihasilkan potensi dan masalah
pengembangan wilayah kota, yang dipergunakan untuk menentukan arah
pengembangan tata ruang kota

INTERNAL AUDIT STRENGTHS WEAKNESS


EKSTERNAL AUDIT KEKUATAN KELEMAHAN
OPPRTUNITIES
SO WO
KESEMPATAN
THREATS
ST WT
ANCAMAN

45
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

METODOLOGI PENELITIAN
❖ STANDAR TINGKAT PELAYANAN SARANA & PRASARANA
Standar sarana dan prasarana ini akan digunakan sebagai bahan evaluasi
ketersediaan sarana dan prasarana pada wilayah kajian sehingga dapat
diketahui jumlah, persebaran, dan tingkat pelayanan sarana dan prasarana.
Jml. Penduduk Standar
Jenis Sarana Jenis Fasilitas Keterangan
Yg Dilayani Luas Lantai (M2) Luas Lahan (M2)
Pendidikan 1. TK Min. 1000 252 atau 15m2 1200 2Rg Kelas @35-40
/murid Radius max 500m
2. SD Min 1600 400-60 3600 6 Rg kelas@ 30mrd
Radius max 500m
3. SLTP Min 4800 Umum : 2700 Umum : 2700 3 Rg kelas @30mrd
Khusus: 2551 Khusus : 5000 KDB umum 60
KDB khusus 50%
4. SLTA Min 4800 Umum : 1514 Umum : 2700 3 Rg kelas @30 mrd
Khusus : 2551 Khusus : 5000 KDB umum : 60%
KDB khusus : 50%
Peribadatan 1. Masjid 30.000 - 1.750 Tingkat lingkungan
2. Musholla 2500 - 300 Tingkat RW
3. Gereja - 1,2m2/org 1000
46
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

METODOLOGI PENELITIAN
❖ METODE SKALOGRAM
▪ Sebelum menentukan lokasi pusat pelayanan terlebih dahulu menentukan
lokasi yang potensial untuk dijadikan lokasi pusat pelayanan.
▪ Dalam penentuan lokasi yang potensial ini menggunakan pendekatan Teori
Perroux, yaitu teori pusat-pusat pertumbuhan. Berdasarkan teori ini,
penentuan lokasi potensial didasarkan pada penentuan/mencari lokasi
atau titik yang telah tumbuh.
▪ Kriteria utama dari lokasi yang telah tumbuh adalah lokasi yang telah
menjadi pengelompokkan penduduk dan memiliki fasilitas-fasilitas
pelayanan yang dibutuhkan oleh penduduk.
▪ Sedangkan faktor-faktor yang digunakan untuk menentukan lokasi yang
telah tumbuh adalah faktor penduduk, kelengkapan fasilitas pelayanan,
serta pola pergerakan penduduk
47
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

METODOLOGI PENELITIAN
❖ MATRIK INDEKS SENTRALITAS
▪ Matriks Indeks Sentralitas merupakan bagian dari matriks fungsi wilayah atau
yang sering disebut dengan analisis fungsi yang merupakan analisis terhadap
fungsi-fungsi pelayanan yang tersebar di wilayah studi, dalam kaitannya dengan
berbagai aktivitas penduduk/masyarakat, untuk memperoleh/memanfaatkan
fasilitas-fasilitas tersebut
▪ Indeks Sentralitas dimaksudkan untuk mengetahui struktur/hierarkhi pusat-
pusat pelayanan yang ada dalam suatu wilayah perencanaan pembangunan,
seberapa banyak fungsi yang ada, berapa jenis fungsi dan berapa jumlah
penduduk yang dilayani serta seberapa besar frekuensi keberadaan suatu fungsi
dalam satu satuan wilayah permukiman.
▪ Frekuensi keberadaan fungsi menunjukkan jumlah fungsi sejenis yang ada dan
tersebar di wilayah tertentu, sedangkan frekuensi kegiatan menunjukkan tingkat
pelayanan yang mungkin dapat dilakukan oleh suatu fungsi tertentu di wilayah
tertentu.
48
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

METODOLOGI PENELITIAN
❖ MATRIK INDEKS SENTRALITAS
Contoh Tabel Matriks Indeks Sentralitas
Jenis Fungsi
Index Fungsi
No Wilayah Populasi Pendidikan Kesehatan Administrasi
(∑Y)
SD SMP SLA PT RS PUS KLI KEC DESA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15
1 A
2 B
3 C
n N
Total Fungsi X1 X1
Total Centrality(%) 100 100
Nilai Bobot Y1 Y1 Total (∑Y)

49
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

METODOLOGI PENELITIAN
❖ TINJAUAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
▪ Pengembangan kawasan dalam suatu wilayah kota tidak dapat
terlepas dari kebijakan penataan ruang yang berlaku. Kebijakan
penataan ruang skala kota yang berupa Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) telah mengatur penataan ruang termasuk
didalamnya pengembangan kawasan. Dengan berdasarkan hal
tersebut maka setiap pengembangan kawasan harus berpedoman
pada kebijakan tata ruang dalam hal penentuan lokasi
pengembangan dan arahan pengembangannya.
▪ Tinjauan kebijakan ini diperlukan sebagai dasar penentuan
kelayakan pengembangan kawasan dari sisi penataan ruang dengan
melihat arahan pengembangan yang telah diatur dalam rencana
tata ruang
50
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

TAHAPAN PEKERJAAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan Kajian Independen


Kawasan Mahakam Ulu ini meliputi beberapa tahapan pekerjaan,
yaitu :
1. Persiapan survei.
2. Kegiatan survei lapangan/pengumpulan data.
3. Kegiatan penyusunan Laporan Pendahuluan.
4. Kegiatan penyususunan Laporan Antara
5. Kegiatan penyusunan Draft Laporan Akhir.
6. Kegiatan penyusunan Laporan Akhir

51
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

JADWAL KEGIATAN
Secara keseluruhan waktu yang diperlukan untuk penyusunan Kajian
Independen Kawasan Mahakam Ulu Kabupaten Kutai Barat adalah 3 bulan
(90 hari kalender) terhitung sejak penandatanganan Surat Perintah Kerja
Bulan/Minggu
No Tahapan Kegiatan 1 2 3
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Survei Pendahuluan
2 Penyusunan Laporan Pendahuluan
3 Pengumpulan data dan survei
4 Penyusunan Draft Laporan Fakta dan Analisa
5 Diskusi I
6. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
7. Penyusunan Draft Laporan Akhir
8. Diskusi II
9. Penyusunan Laporan Akhir
10. Penyerahan dokumen hasil studi
52
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

TAHAPAN PELAPORAN
Tahapan pelaporan yang dimaksud disini adalah tahapan-tahapan penjelasan kemajuan
pekerjaan, yang meliputi :
1. Laporan Pendahuluan, merupakan laporan yang dibuat dalam rangka persiapan
pekerjaan survey lapangan yang berisi rancangan dan program survei serta
mengemukakan pula metode penyusunan dan rencana kerja secara rinci.
2. Draft Laporan Fakta dan Analisa, laporan ini akan berisikan hasil kompilasi data dan
hasil analisis.
3. Laporan Fakta dan Analisa, merupakan laporan hasil penyempurnaan Draft Laporan
Fakta dan Analisa sesuai dengan hasil pembahasan dalam kegiatan Diskusi I.
4. Draft Laporan Akhir, merupakan laporan hasil studi yang akan dijadikan bahan
Diskusi II yang akan dilakukan untuk memberikan masukan sebelum di tetapkan
sebagai laporan akhir.
5. Laporan Akhir, merupakan draft laporan akhir studi yang telah diperbaiki sesuai
dengan masukan yang diberikan terhadap laporan Draft Akhir Laporan Akhir dalam
Diskusi II. Laporan Akhir ini merupakan dokumen akhir hasil Kajian Independen
Kawasan Mahakam Ulu Kabupaten Kutai Barat.
53
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

ORGANISASI KERJA
Pemerintah Daerah
Kabupaten Kutai Barat

Tim Teknis Universitas Brawijaya Malang

Team Leader

Tenaga Ahli

Kebijakan Publik Perencanaan Wilayah & Kota Infrastruktur Wilayah

Asisten Tenaga Ahli

Surveyor, Drafter, Typist, Operator


Computer

Garis Penugasan
Garis Koordiansi
54
KAJIAN INDEPENDEN KAWASAN MAHAKAM ULU KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2009

JADWAL PENUGASAN TIM


Secara keseluruhan waktu yang diperlukan untuk penyusunan Kajian
Independen Kawasan Mahakam Ulu Kabupaten Kutai Barat adalah 3 bulan (90
hari kalender) terhitung sejak penandatanganan Surat Perintah Kerja.
Adapun uraian jadwal penugasan tim kerja secara diagramatik disusun
sebagai berikut:
Bulan/Minggu
No Tim Kerja 1 2 3
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Ahli Perencaanan Wilayah dan Kota
2 Ahli Ekonomi/Bisnis
3 Ahli Kebijakan Publik
4 Ahli Infrastruktur Wilayah
Tenaga Pendukung (asisten ahli surveyor,
5.
drafter, typist, operator computer)
55
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Anda mungkin juga menyukai