Kelayakan Pemekaran Kabupaten Lombok Timur
Kelayakan Pemekaran Kabupaten Lombok Timur
2
PENDAHULUAN
❖ MAKSUD & TUJUAN
▪ Maksud dari kegiatan ini adalah pelaksanaan kajian wilayah terkait
persyaratan fisik kewilayahan dalam rangka pembentukan atau
pemekaran daerah di wilayah Kabupaten Lombok Timur,
khususnya pada Kabupaten Baru Lombok Selatan.
▪ Tujuan umum yang ingin dicapai dalam kegiatan Kajian Pemekaran
Kabupten Lombok Timur adalah memperoleh data yang valid,
obyektif dan akuntable serta sumber ilmiah lain agar tercapai
peningkatan kualitas pendekatan pelayanan publik dan kualitas
pelaksanaan fungsi pemerintahan secara efektif dan efisien.
3
PENDAHULUAN
❖ TUJUAN KHUSUS
1. Tercapainya penjajagan dan pengkajian terkait persyaratan fisik
kewilayahan yang meliputi cakupan wilayah, lokasi calon ibukota,
sarana, dan prasarana pemerintahan serta faktor lain yang
memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah di Kabupaten Baru
Lombok Selatan.
2. Tercapainya kualitas pelayanan dan pendekatan pelayanan publik
terhadap masyarakat, kualitas fungsi pemerintahan berbasiskan
kinerja dan keseimbangan lingkungan serta peningkatan kualitas
pembangunan berbasiskan pemberdayaan masyarakat lokal.
3. Tercapai upaya pengawasan dan upaya sosialisasi pembentukan
Kabupaten Baru Lombok Selatan.
4
PENDAHULUAN
❖ SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan pengkajian pembentukan atau pemekaran
di Kabupaten Baru Lombok Selatan adalah:
1. Masyarakat di Kabupaten Baru Lombok Selatan mulai
dari Kecamatan Keruak, Jerowaru, Sakra, Sakra Barat,
Sakra Timur, Terara, Montong Gading, sampai dengan
Kecamatan Sikur;
2. Masyarakat yang berkompetan dan berminat dalam
good governance dan clean governent di Kabupaten
Baru Lombok Selatan .
5
EVALUASI KELAYAKAN
❖ LINGKUP MATERI KAJIAN
Lingkup materi yang akan dikaji dalam kegiatan ini, meliputi berbagai aspek
atau kriteria yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 78
Tahun 2007 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran,
Penghapusan dan Penggabungan Daerah :
1. Kemampuan Ekonomi Daerah,
2. Potensi Ekonomi Daerah,
3. Kondisi Sosial budaya,
4. Kondisi Sosial Politik,
5. Jumlah dan Distribusi Penduduk,
6. Luas Wilayah.
6
KRITERIA PP. NO. 78 TAHUN 2007
No Faktor & Indokator Bobot
1 Kependudukan 20
1. Jumlah Penduduk 15
2. Kepadatan Penduduk 5
2 Kemampuan Ekonomi 15
1. PDRB Per Kapita 5
2. Pertumbuhan Ekonomi 5
3. Kontribusi PDRB Non Migas 5
3 Potensi Daerah 15
1. Rasio Bank & Lembaga Keuangan Non Bank per 2
10.000 penduduk
2. Rasio Kel. Pertokoan per 10.000
7
penduduk 1
KRITERIA PP. NO. 78 TAHUN 2007
9
KRITERIA PP. NO. 78 TAHUN 2007
No Faktor & Indokator Bobot
3. Rasio PDS Thd. PDRB 5
5 Sosial Budaya 5
1. Rasio Sarana Peribadatan per 10.000 penduduk 2
2. Rasio Fasilitas Lapangan Olahraga Per 10.000 2
Penduduk
3. Jumlah Balai Pertemuan 1
6 Sosial Politik 5
1. Rasio Pend. yg ikut Pemilu thd. penduduk yg 3
mempunyai hak pilih
2. Jumlah Organisasi Kemasyarakatan 2
10
KRITERIA PP. NO. 78 TAHUN 2007
No Faktor & Indokator Bobot
7 Luas Daerah 5
1. Luas Wilayah Keseluruhan 2
2. Luas Wilayah Efektif yang dapat dimanfaatkan 3
8 Pertahanan 5
1. Rasio Jumlah Aparat Pertahanan terhadap Luas 3
Wilayah
2. Karakteristik Wilayah dilihat dari Pertahanan 2 5
9 Keamanan 5
1. Rasio Jumlah Aparat Pertahanan terhadap 5
Penduduk
11
KRITERIA PP. NO. 78 TAHUN 2007
No Faktor & Indokator Bobot
10 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat 5
1. Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) 5
11 Rentang Kendali 5
1. Rata-rata Jarak Kecamatan ke Pusat 2
Pemerintahan
2. Rata-rata Waktu Perjalanan Kecamatan ke Pusat 3
Pemerintahan
JUMLAH 100
Sumber : PP. No. 78 Tahun 2007
12
HASIL REKAPITULASI
KELAYAKAN PEMEKARAN
KABUPATEN BARU
LOMBOK TIMUR SELATAN
14
NO KECAMATAN
1 KERUAK
2 JEROWARU
3 SAKRA
4 SAKRA BARAT
16
KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
Peta Jaringan Jalan
2008
17
Rekapitulasi Skoring untuk Daerah Otonomi Baru
SKOR X
FAKTOR INDIKATOR BOBOT SKOR
BOBOT
1 Kependudukan 1. Jumlah Penduduk 15 5 75
2. Kepadatan Penduduk 5 5 25
20 100
2 Kemampuan 3. PDRB Non Migas Perkapita 5 2 10
Ekonomi
4. Pertumbuhan Ekonomi 5 5 25
5. Kontribusi PDRB Non Migas 5 3 15
15 50
3 Potensi Daerah 6. Rasio Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank per 2 3 6
10.000 Penduduk
7. Rasio Kelompok Pertokoan per 10.000 Penduduk 1 5 5
8. Rasio Pasar per 10.000 Penduduk 1 2 2
9. Rasio Sekolah SD per Penduduk Usia SD 1 5 5
10.Rasio Sekolah SLTP per Penduduk Usia SLTP 1 4 4
11. Rasio Sekolah SLTA per Penduduk Usia SLTA 1 2 2
12. Rasio Fasilitas Kesehatan per 10.000 Penduduk 1 5 5
13. Rasio tenaga medis per 10.000 penduduk. 1 4 4
18
Rekapitulasi Skoring untuk Daerah Otonomi Baru
SKOR X
FAKTOR INDIKATOR BOBOT SKOR
BOBOT
14. Persentase Rumah Tangga yang mempunyai 1 4 4
Kendaraan Bermotor
15. Persentase Pelanggan Listrik Terhadap Jumlah 1 2 2
Rumah Tangga
16. Rasio Panjang Jalan Terhadap Jumlah 1 3 3
Kendaraan Bermotor
17. Persentase Pekerja yang Berpendidikan Minimal 1 3 3
SLTA terhadap Penduduk usia 18 tahun ke atas
18. Persentase Pekerja yang Berpendidikan Minimal 1 3 3
S-1 terhadap Penduduk usia 25 tahun ke atas
19. Rasio Pegawai Negeri Sipil Terhadap Penduduk 1 5 5
15 53
4 Kemampuan 20. Jumlah PDS 5 5 25
Keuangan
21. Rasio PDS Terhadap Jumlah Penduduk 5 5 25
22. Rasio PDS Terhadap PDRB Non Migas 5 5 25
15 75
19
Rekapitulasi Skoring untuk Daerah Otonomi Baru
SKOR X
FAKTOR INDIKATOR BOBOT SKOR
BOBOT
5 Sosial Budaya 23. Rasio Sarana Peribadatan per 10.000 Penduduk 2 5 10
24. Rasio Fasilitas Lapangan Olahraga per 10.000 2 4 8
Penduduk
25. Jumlah Balai Pertemuan 1 2 2
5 20
6 Sosial Politik 26. Rasio Penduduk yang Ikut Pemilu Legislatif dan 3 5 15
Penduduk yang Mempunyai Hak Pilih
27. Jumlah Organisasi Kemasyarakatan. 2 5 10
5 25
7 Luas Daerah 28. Luas Wilayah Keseluruhan 2 1 2
29. Luas Wilayah Efektif yang Dapat Dimanfaatkan 3 1 3
5 5
8 Pertahanan 30. Rasio Jumlah Personil Aparat Pertahanan 3 5 15
Terhadap Luas Wilayah
31. Karakteristik Wilayah, Dilihat Dari Sudut Pandang 2 2 4
Pertahanan
5 19
20
Rekapitulasi Skoring untuk Daerah Otonomi Baru
SKOR X
FAKTOR INDIKATOR BOBOT SKOR
BOBOT
9 Keamanan 32. Rasio Jumlah Personil Aparat Keamanan 5 2 10
Terhadap Jumlah Penduduk
5 10
10 Tingkat 33. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 5 5 25
Kesejahteraan
Masyarakat
5 25
11 Rentang Kendali 34. Rata-rata Jarak Kabupaten/Kota atau 2 3 6
Kecamatan Ke Pusat Pemerintahan (Provinsi
atau Kabupaten/Kota)
35. Rata-rata Waktu Perjalanan Dari Kabupaten/ 3 3 9
Kota atau Kecamatan Ke Pusat Pemerintahan
(Provinsi atau Kabupaten/Kota)
5 15
Total Nilai Seluruh Indikator 100 397
21
Rekapitulasi Skoring untuk Daerah Otonomi Induk
SKOR X
FAKTOR INDIKATOR BOBOT SKOR
BOBOT
1 Kependudukan 1. Jumlah Penduduk 15 5 75
2. Kepadatan Penduduk 5 5 25
20 100
2 Kemampuan 3. PDRB Non Migas Perkapita 5 2 10
Ekonomi
4. Pertumbuhan Ekonomi 5 5 25
5. Kontribusi PDRB Non Migas 5 5 25
15 60
3 Potensi Daerah 6. Rasio Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank per 2 4 8
10.000 Penduduk
7. Rasio Kelompok Pertokoan per 10.000 Penduduk 1 5 5
8. Rasio Pasar per 10.000 Penduduk 1 2 2
9. Rasio Sekolah SD per Penduduk Usia SD 1 5 5
10.Rasio Sekolah SLTP per Penduduk Usia SLTP 1 4 4
11. Rasio Sekolah SLTA per Penduduk Usia SLTA 1 2 2
12. Rasio Fasilitas Kesehatan per 10.000 Penduduk 1 5 5
13. Rasio tenaga medis per 10.000 penduduk. 1 4 4
22
Rekapitulasi Skoring untuk Daerah Otonomi Induk
SKOR X
FAKTOR INDIKATOR BOBOT SKOR
BOBOT
14. Persentase Rumah Tangga yang mempunyai 1 5 5
Kendaraan Bermotor
15. Persentase Pelanggan Listrik Terhadap Jumlah 1 3 3
Rumah Tangga
16. Rasio Panjang Jalan Terhadap Jumlah 1 2 2
Kendaraan Bermotor
17. Persentase Pekerja yang Berpendidikan Minimal 1 3 3
SLTA terhadap Penduduk usia 18 tahun ke atas
18. Persentase Pekerja yang Berpendidikan Minimal 1 3 3
S-1 terhadap Penduduk usia 25 tahun ke atas
19. Rasio Pegawai Negeri Sipil Terhadap Penduduk 1 5 5
15 56
4 Kemampuan 20. Jumlah PDS 5 5 25
Keuangan
21. Rasio PDS Terhadap Jumlah Penduduk 5 3 15
22. Rasio PDS Terhadap PDRB Non Migas 5 5 25
15 65
23
Rekapitulasi Skoring untuk Daerah Otonomi Induk
SKOR X
FAKTOR INDIKATOR BOBOT SKOR
BOBOT
5 Sosial Budaya 23. Rasio Sarana Peribadatan per 10.000 Penduduk 2 5 10
24. Rasio Fasilitas Lapangan Olahraga per 10.000 2 5 10
Penduduk
25. Jumlah Balai Pertemuan 1 3 3
5 23
6 Sosial Politik 26. Rasio Penduduk yang Ikut Pemilu Legislatif dan 3 5 15
Penduduk yang Mempunyai Hak Pilih
27. Jumlah Organisasi Kemasyarakatan. 2 5 10
5 25
7 Luas Daerah 28. Luas Wilayah Keseluruhan 2 2 4
29. Luas Wilayah Efektif yang Dapat Dimanfaatkan 3 3 9
5 13
8 Pertahanan 30. Rasio Jumlah Personil Aparat Pertahanan 3 5 15
Terhadap Luas Wilayah
31. Karakteristik Wilayah, Dilihat Dari Sudut Pandang 2 2 4
Pertahanan
5 19
24
Rekapitulasi Skoring untuk Daerah Otonomi Induk
SKOR X
FAKTOR INDIKATOR BOBOT SKOR
BOBOT
9 Keamanan 32. Rasio Jumlah Personil Aparat Keamanan 5 2 10
Terhadap Jumlah Penduduk
5 10
10 Tingkat 33. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 5 5 25
Kesejahteraan
Masyarakat
5 25
11 Rentang Kendali 34. Rata-rata Jarak Kabupaten/Kota atau 2 3 6
Kecamatan Ke Pusat Pemerintahan (Provinsi
atau Kabupaten/Kota)
35. Rata-rata Waktu Perjalanan Dari Kabupaten/ 3 3 9
Kota atau Kecamatan Ke Pusat Pemerintahan
(Provinsi atau Kabupaten/Kota)
5 15
Total Nilai Seluruh Indikator 100 411
25
Persyaratan ke-1 Penilaian Kelulusan
Katagori Total Nilai Seluruh Indikator Keterangan
Sangat Mampu 420 s/d 500 Rekomendasi
Mampu 340 s/d 419 Rekomendasi
Kurang Mampu 260 s/d 339 Ditolak
Tidak Mampu 180 s/d 259 Ditolak
Sangat Tidak Mampu 100 s/d 179 Ditolak
Sumber : PP. No. 78 Tahun 2007
29
METODA ANALISIS SKALOGRAM
• Analisis Skalogram dalam kajian ini pada dasarnya merupakan lanjutan
dari analisis Indeks Sentralitas sehingga data yang digunakan dalam
analisis Skalogram ini merupakan hasil dari analisis indeks sentralitas.
Tujuan dari analisis Skalogram ini adalah untuk mengetahui tingkat
kemampuan setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Baru Lombok
Selatan untuk menjadi pusat pelayanan kawasan.
• Tingkat kemampuan wilayah untuk menjadi pusat pelayanan ditunjukkan
dengan total nilai indeks fungsi kependudukan dan fungsi pelayanan
sarana yang dimiliki wilayah tersebut. Hasil dari analisis ini diharapkan
akan memunculkan wilayah Unggulan Kecamatan yang akan menjadi
alternatif pusat Kabupaten Baru Lombok Selatan
30
METODA DESKRIPTIF MAPPING
1. Metode ini secara deskriptif menggambarkan hasil skoring
indikator-indikator calon ibukota yg. dituangkan ke dalam peta.
2. Indikator-indikator tersebut antara lain :
• Topografi Wilayah,
• Jenis Tanah/Batuan,
• Ketersediaan Air,
• Kerawanan Terhadap Bencana Alam,
• Ketersediaan Utilitas,
• Ketersediaan Fasilitas,
• Jangkauan Pelayanan dan
• Aksesibilitas.
31
KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
Peta Kelerengan
2008
32
KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
Peta Kelerengan
2008
33
KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
Wilayahi Kabupaten Induk (Kabupaten
Lombok Timur) : 118.251 m2 atau 73, 65%
luas wilayah Kabupaten Lombok Timur
(yang lama)
36
KABUPATEN Lombok
Selatan
Peta Klasifikasi
Indeks Sentralitas
Faktor Kependudukan
37
Indeks Sentralitas Penyediaan Sarana
FASILITAS PENDIDIKAN
Sarana Pendidikan
Perguruan
TK SD SLTP SMU/SMK
No Kecamatan Tinggi
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
Unit Unit Unit Unit Unit
Indeks Indeks Indeks Indeks Indeks
1. Keruak 4 4,7 31 11,2 3 12,5 2 12,50 2 20
2. Jerowaru 2 2,3 38 13,7 4 16,7 1 6,25 1 10
3. Sakra 13 15,1 32 11,5 2 8,3 3 18,75 1 10
4. Sakra Barat 19 22,1 30 10,8 2 8,3 2 12,50 1 10
5. Sakra Timur 11 12,8 26 9,4 3 12,5 1 6,25 2 20
6. Terara 10 11,6 48 17,3 3 12,5 4 25,00 1 10
7. Montong 9 10,5 28 10,1 2 8,3 2 12,50 1 `10
Gading
8. Sikur 18 20,9 45 16,2 5 20,8 1 6,25 1 10
Total Sarana 86 - 278 - 24 - 16 - 10 -
Total Centrality (%) 100 100 38
100 100 100
Klasifikasi Indeks Sentralitas
FASILITAS PENDIDIKAN
No Wilayah Kecamatan Nilai Indeks Klasifikasi
1. Keruak 12,2 Sedang
2. Jerowaru 9,8 Rendah
3. Sakra 12,8 Sedang
4. Sakra Barat 12,8 Sedang
5. Sakra Timur 12,2 Sedang
6. Terara 15,3 Sangat Tinggi
7. Montong Gading 10,3 Rendah
8. Sikur 14,8 Sangat Tinggi
39
KABUPATEN Lombok
Selatan
Peta Klasifikasi
Indeks Sentralitas
Fasilitas Pendidikan
40
Indeks Sentralitas Penyediaan Sarana
FASILITAS KESEHATAN
Sarana Kesehatan
Rumah sakit Puskesmas Pustu Posyandu Polindes Indek
No Kecamatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Fung
Unit Unit Unit Unit Unit
Indeks Indeks Indeks Indeks Indeks
1. Keruak 0 0 1 10 4 10,24 50 9,5 5 12,5 8,45
2. Jerowaru 0 0 2 20 7 17,92 87 16,53 5 12,5 13,39
3. Sakra 0 0 1 10 3 7,68 66 12,54 5 12,5 8,54
4. Sakra Barat 0 0 1 10 5 12,8 56 10,64 4 10 8,69
5. Sakra Timur 0 0 1 10 5 12,8 54 10,26 4 10 8,61
6. Terara 0 0 1 10 6 15,36 68 12,92 6 15 10,66
7. Montong Gading 0 0 1 10 3 7,68 57 10,83 5 12,5 8,20
8. Sikur 0 0 2 20 6 15,36 83 15,77 6 15 13,23
Total Sarana 0 - 10 - 39 521 - 40 -
Total Centrality (%) 100 100 100 100 100 -
Nilai Bobot 100,00 10,0041 2,56 0,19 2,5 -
Klasifikasi Indeks Sentralitas
FASILITAS KESEHATAN
No Wilayah Kecamatan Nilai Indeks Klasifikasi
1. Keruak 8,45 Rendah
2. Jerowaru 13,39 Sangat Tinggi
3. Sakra 8,54 Rendah
4. Sakra Barat 8,69 Rendah
5. Sakra Timur 8,61 Rendah
6. Terara 10,67 Sedang
7. Montong Gading 8,20 Rendah
8. Sikur 13,23 Sangat Tinggi
42
KABUPATEN LOMBOK
SELATAN
Peta Klasifikasi
Indeks Sentralitas
Fasilitas Kesehatan
43
Indeks Sentralitas Penyediaan Sarana
FASILITAS PERIBADATAN
Sarana Peribadatan
Masjid Musholla Langgar Gereeja Vihara
Indeks
No Kecamatan Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
Fungsi
Unit Indek Unit Indek Unit Indek Unit Indek Unit Indek
s s s s s
1. Keruak 52 9,88 74 14,06 0 0 0 0 0 0 4,79
2. Jerowaru 82 15,58 89 16,91 0 0 0 0 0 0 6,50
3. Sakra 51 9,69 20 3,80 36 13,32 0 0 0 0 5,36
4. Sakra Barat 66 12,54 87 16,53 0 0 0 0 0 0 5,81
5. Sakra Timur 65 12,35 34 6,46 17 6,29 0 0 0 0 5,02
6. Terara 85 16,15 120 22,8 31 11,47 0 0 0 0 10,08
7. Montong Gading 58 11,02 80 15,2 0 0 0 0 0 0 5,24
68,0
8. Sikur 80 15,20 33 6,27 184 0 0 0 0 17,91
8
Total Sarana 539 537 268 0 0
Total Centrality (%) 100 100 44 100 100 100 -
Klasifikasi Indeks Sentralitas
FASILITAS PERIBADATAN
No Wilayah Kecamatan Nilai Indeks Klasifikasi
1. Keruak 4,79 Rendah
2. Jerowaru 6,50 Rendah
3. Sakra 5,36 Rendah
4. Sakra Barat 5,81 Rendah
5. Sakra Timur 5,02 Rendah
6. Terara 10,08 Sedang
7. Montong Gading 5,24 Rendah
8. Sikur 17,91 Sangat Tinggi
Sumber : Hasil Analisis
45
KABUPATEN Lombok
Selatan
Peta Klasifikasi
Indeks Sentralitas
Fasilitas Peribadatan
46
Indeks Sentralitas Penyediaan Sarana
FASILITAS PARIWISATA
48
HASIL ANALISIS SKALOGRAM
Nilai Indeks Wilayah
Kepen- Total
No Wilayah Kecamatan Penyediaan Sarana
dudukan Pendidikan Kesehatan Peribadatan Pariwisata Indeks
49
HASIL PERINGKAT WILAYAH
No. Wilayah Kecamatan Total Indeks Peringkat Wilayah
1. Keruak 98,14 V
2. Jerowaru 91,23 VII
3. Sakra 111,94 III
4. Sakra Barat 98,75 IV
5. Sakra Timur 97,07 VI
6 Terara 121,65 II
7 Montong Gading 87,58 VIII
8 Sikur 213,70 I
Sumber : Hasil Analisis
Rekomendasi : 3 Wilayah Kecamatan yang menjadi Peringkat Teratas yang dapat
menjadi alternatif, Pusat Ibu Kota Kabupaten Lombok Selatan adalah :
1. Kecamatan Sikur
2. Kecamatan Terara
3. Kecamatan Sakra
50
51
52
KABUPATEN LOMBOK
SELATAN
Hasil Kajian Berdasarkan :
1. Kondisi Fisik Wilayah
2. Ketersediaan Lahan
Pengembangan
3. Kondisi Transportasi
4. Tinjauan Fungsi WIlayah
Pelabuhan Laut
Jalur Lintas Selatan
dg Lebar 24 m Merekomendasikan :
Kawasan Pandan Dure sesuai
Untuk Pusat Ibu Kota
Kabupaten Lombok Selatan
53
KESIMPULAN & REKOMENDASI
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukan di atas maka sesuai dengan PP 78 Tahun
2007 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
1. Dari kajian faktor dan indikator calon Kabupaten Lombok Selatan memenuhi kriteria
penilaian kelulusan dengan capaian kelulusan 397 untuk calon Kabupaten Lombok Selatan
dan 411 untuk Kabupaten Induk atau Kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan nilai skor
tersebut, calon Kabupaten maupun kabupaten induk berada pada kategori mampu untuk
direkomendasikan sebagai daerah pemekaran, dimana kategori ini memiliki skor 340 – 419.
2. Kemampuan berdasarkan nilai faktor ditentukan diantara kependudukan, kemampuan
ekonomi, potensi daerah dan kemampuan keuangan. Faktor kependudukan memenuhi syarat
begitu pula dengan kemampuan keuangan. Untuk potensi daerah kedua daerah baik calon
kabupaten maupun kabupaten induk tidak memenuhi syarat sedangkan untuk kemampuan
ekonomi hanya kabupaten induk yang memenuhi persyaratan.
3. Secara keseluruhan dari tinjauan aspek-aspek; kondisi fisik wilayah, ketersediaan lahan
pengembangan, kondisi transportasi, dan tinjauan fungsi wilayah; kawasan Pandan Dure
sebagai calon Ibu Kota Kabupaten Baru Lombok Selatan telah sesuai.
54
KESIMPULAN & REKOMENDASI
REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan di atas beberapa rekomendasi yang dapat diusulkan adalah sebagai berikut ;
1. Pembentukan Kabupaten untuk menjadi daerah otonom tentu saja harus diikuti dengan perbaikan
kondisi ekonomi dan optimalisasi potensi daerah, serta penyiapan berbagai infrastruktur, organisasi,
personil maupun pendanaan dan berbagai unsur lain yang dibutuhkan oleh suatu daerah otonom.
2. Pembentukan daerah otonom baru dianggap memiliki kelayakan mengingat berbagai prospek yang
terdapat di wilayah calon kabupaten diantaranya adalah semakin tereksploitasinya potensi sumber
daya alam secara merata untuk mengoptimalkan kegiatan pembangunan pada daerah-daerah terpencil
yang sebelumnya kurang dapat dijangkau oleh karena rendahnya aksesibilitas ke wilayah tersebut
sebagai akibat pengaruh faktor geografis. Untuk itu, diharapkan Pemerintah daerah yang baru dapat
mempersiapkan sarana dan prasarana guna mengoptimalkan pemberdayaan potensi daerah tersebut.
3. Menjaga kelestarian sumber daya terutama bahan tambang yang tidak dapat diperbaharui agar dapat
memberikan manfaat secara kelanjutan kepada masyarakat. Untuk itu diperlukan penggunaan
teknologi dan ramah lingkungan agar ekploitasi sumber daya tersebut tidak merusak.
4. Merekomendaikan lokasi: kawasan Pandan Dure sebagai calon Ibu Kota Kabupaten Baru Lombok
Selatan. segera direkomendasikan untuk membentuk daerah kecamatan kaamatan “Pandan Dure”,
Serta menyiapkan Bangunan2 Kantor sementara untuk kegiatan Eksekutif dan Legistatif baru
5. Rekomendasi berikutnya ; Segera disusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk Kabupaten Baru
Lombok Selatan
55
Sekian & Terima Kasih