Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENGAMBILAN SAMPEL LIMBAH ATAU SAMPAH DI TPS

TAMAN FLORA SURABAYA

MATA KULIAH PTPSP-A

Dosen Pengajar:

1. Darjati, SKM.M.Pd
2. Fitri Rokhmalia, SST, M.KL
3. Demes Nurmayanti, ST., M.Kes

Penyusun:

1. Aifah Rahmadani Azallia (P27833322001)


2. Chindy Valentina Amelia Putri (P27833322007)
3. Moh. Risky Al-Habsy (P27833322022)
4. Riska Ayu Fazira (P27833322030)
5. Salsabila Putri Hendratno (P27833322031)

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengambilan sampel sampah adalah proses mengumpulkan sejumlah kecil
sampah dari berbagai titik di suatu area dengan tujuan menganalisis komposisi,
kandungan, dan karakteristik sampah tersebut. Ini adalah langkah penting dalam
manajemen sampah, lingkungan, dan penelitian terkait limbah, karena informasi
yang diperoleh dari sampel sampah dapat memberikan wawasan tentang jenis,
jumlah, dan potensi dampak lingkungan dari sampah yang dihasilkan.karakteristik
sampah tersebut. Ini adalah langkah penting dalam manajemen sampah,
lingkungan, dan penelitian terkait limbah, karena informasi yang diperoleh dari
sampel sampah dapat memberikan wawasan tentang jenis, jumlah, dan potensi
dampak lingkungan dari sampah yang dihasilkan.
Berikut adalah langkah-langkah umum yang biasanya dilakukan dalam
pengambilan sampel sampah:
Perencanaan: Tentukan tujuan pengambilan sampel dan area yang akan
diselidiki. Pilih metode pengambilan sampel yang sesuai berdasarkan tujuan,
seperti metode acak, metode grid, atau metode lintasan.
Peralatan: Persiapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti sarung tangan, tong
sampah, kantong sampel, alat penjepit, label, dan alat pelindung diri lainnya.
Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi sampel yang mewakili variasi kondisi sampah di
area tersebut. Ini bisa berarti mengambil sampel dari berbagai jenis tempat
pembuangan sampah, lokasi industri, atau daerah dengan pola pembuangan sampah
yang berbeda. Pengambilan Sampel: Pengambilan sampel sampah dapat dilakukan
dengan berbagai metode. Contoh metode yang umum digunakan termasuk
pengambilan sampel dari permukaan tumpukan sampah, pengambilan sampel dari
dalam tong sampah, atau pengambilan sampel dari lokasi yang mungkin memiliki
pola pembuangan sampah yang berbeda. Penandaan dan Labeling: Setiap sampel
yang diambil harus diberi label dengan informasi penting seperti lokasi
pengambilan, tanggal. jenis sampah, dan tujuan pengambilan.
Kadar volatil pada limbah merujuk pada jumlah atau persentase bahan yang
mudah menguap dari suatu sampel limbah saat terkena panas atau suhu tinggi.
Bahan-bahan volatil ini cenderung menguap pada suhu rendah dan dapat
berkontribusi terhadap polusi udara atau masalah lingkungan lainnya jika tidak
dikelola dengan baik. Analisis kadar volatil pada limbah biasanya dilakukan untuk
mengidentifikasi potensi bahaya atau dampak lingkungan dari limbah tersebut.
Bahan-bahan yang dianggap volatil pada limbah dapat beragam, termasuk
senyawa organik seperti pelarut, minyak, bahan kimia yang mudah menguap, dan
lain-lain. Kadar volatil pada limbah dapat memberikan panduan dalam
memutuskan apakah limbah tersebut harus diolah lebih lanjut sebelum dibuang atau
bagaimana pengelolaannya sebaiknya dilakukan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara pengambilan sampel limbah
2. Untuk mengetahui kadar air, suhu, dan bau
3. Untuk meganalisa berat jenis limbah
4. Untuk mengetahui kadar volatil dan persen abu pada limbah

II. PROSEDUR KERJA


A. Alat dan Bahan
• Alat:
1. Timbangan
2. Oven
3. Penggaris
4. Mortal alu
5. Petridish
6. Cawan
• Bahan :
1. Handscoon
2. Kresek
3. Kardus
4. Plastik ziplock
5. Kertas label

B. Cara kerja
1. Tentukan tempat pengambilan sampel sampah.
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengambil sampel
sampah.
3. Tentukan titik pengambian sampah.
4. Ambil sampah menggunakan handscoon dan masukkan kedalam kresek.
5. Lalu timbang keseluruhan sampah, kemudian pilah sesuai jenisnya
6. Lalu ditimbang lagi sampah berdasarkan jenisnya
7. Masukkan sampah anorgnik kedalam kardus untuk dihitung volumenya.
Untuk rumus menghitung volume sampah, mengunakan rumus volume
bentuk kardus yan dipakai.
8. Untuk sampah organik dari sampel yang telah dikumpulkan, timbang
sebanyak 100 gr, llu masukkan kedalam peridish.
9. Sebelum sampah dimasukkan kedalam petridish timbang terlebih dahulu
petridishnya.
10. Masukkan sampah yang berada dipetridish kedalam oven, dan oven sampah
tersebut selama 1 – 2 jam dengan suhu 600 drajat.
11. Keluarkan sampah yang sudah dioven, siapkan mortal alu untuk menumbuk
sampah.
12. Tumbuk samppah yang sudah dioven sampai halus.
13. Jika dirasa sudah halus masukkan hasil tumbukan sampah kedalam plastic
zip lock.
14. Lalu timbang sampah yang sudah dihaluskan.
15. Kemudian beri label Beri label pada plastik dengan keterangan: nama
pengambil, jam pengambilan, tempat pengambilan, dan berat.
16. Setelah muncul berat sampah yang sudah ditumbuk kalian biasa menghitung
kadar volatilenya, dengan rumus sebagai berikut.
berat sampel kering – berat sampel sesudah dioven
kadar volatile = 𝑥 100 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Dari praktikum yang kita lakukan didapatkan hasil kadar volatile sampah
sebagai berikut :
berat sampel kering – berat sampel sesudah dioven
Kadar volatile = 𝑥 100 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

100 − 56,6
= 𝑥 100 %
100

43,5
= 𝑥 100 %
100

= 43,5 %

% Kadar Abu = 100 % - 43,5 %

= 56,5 %

B. Pembahasan
Hasil perhitungan menunjukkan kadarr volatile sampah adalah 43,5 % dan
kadar abu 56,5 %. Nilai kadar volatile yang rendah ini mengondisikan bahwa
nilai organic yang rendah pula, pada praktikum ini sampel sampah dimasukkan
kedalam oven selama 22 jam dengan suhu 600 drajat celcius yang menghasilkan
sampah berwarna abu. Penentuan kadar volatile berguna untuk mengetahui
kemampuan sampah sebagai sumber energi yang dihasilkan dalam pembakaran,
kadar volatile juga penting untuk proses dekomposisi oleh mikroorganisme.
Nilai kadar abu dan kadar volatile pada sampah sangat penting dalam
menentukan bagaimana sistem kerja dari mesin insenerator yang digunakan
dalam pengolahan sampah

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan:
1. Sampah organic daun yang dijadikan sampel memiliki kadar volatile sebesar
43,5 %.
2. Kadar abu sampel sampah sebesar 56,5 %.
B. Saran
Saran yang dapat praktikan berikan pada praktikum ini adalah :
1. berhati – hatilah dalam melakukan proses pengovenan.
2. Lakukan praktikum dengan teliti dan cermat.

V. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai