Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH ENTOMOLOGI

“RANGKUMAN TENTANG WASPADA TERHADAP VEKTOR DBD”

DOSEN PENGAMPU :
Ngadino S.Si, M.Psi
Irwan Sulistio, SKM, M.Si

DISUSUN OLEH :
1. Aifah Rahmadani Azallia (P27833322001)
2. Riska Ayu Fazira (P27833322030)
3. Salsabila Putri Hendratno (P27833322031)

KELAS :
D4-2A

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
WASPADA TERHADAP VEKTOR DBD (SURVEILANS VEKTOR)
A. Kepadatan vektor

Kasus DBD banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan
kejadian luar biasa (KLB). Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD antara lain
rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular
karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan.
Aedes aegypti ternyata lebih menyenangi berada di dalam ruangan dibanding dengan di luar
ruangan karena nyamuk menyukai tempat yang teduh. Sebaran nyamuk dipengaruhi oleh
keberadaan manusia sebagai penyedia darah, ditunjang oleh tanaman, dan perabotan sebagai
tempat peristirahatan.
Indeks entomologi merupakan ukuran indikator kepadatan jentik Aedes aegypti di satu
pemukiman tertentu yang menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan upaya
pengendalian vektor yang efektif. Keberadaan jentik Aedes sp. di suatu daerah merupakan
indikator terdapatnya populasi nyamuk Aedes sp. di daerah tersebut. Menghitung kepadatan
vector bisa menggunakan 2 indikator :

1. Berdasarkan SNI yaitu dengan menggunakan ABJ (angka bebas jentik)


2. Berdasarkan WHO yaitu dengan menggunakan HI (house indeks), BI (breeteau indeks), CI
(container indeks)
Selain menghitung kepadatan jentik, kita bisa mengetahui tempat perindukan jentik:
1. Di rumah 98% dari jentik aedes aegypti
2. Di luar rumah 98% dari jentik aedes albopictus

B. Tempat perkembangbiakan potensi vektor DBD


Jentik Aedes aegypti yang paling banyak ditemukan adalah pada bak mandi, sedangkan
Aedes albopictus banyak ditemukan pada tempat berbahan dasar plastik (ember plastik yang
berada di luar rumah). Banyaknya kontainer bak mandi yang berbahan dasar keramik
menyebabkan jentik dengan sangat mudah berkembang biak. Faktor lain yaitu kurangnya
pengontrolan pembersihan dinding bak atau pengurasan air bak mandi sehingga
memungkinkan tumbuhnya lumut di dinding bak mandi. Kontainer dengan bahan dasar plastik
juga banyak ditemukan jentik Aedes albopictus, ini dikarenakan banyaknya jenis kontainer
disposable sites yang berbahan dasar plastik ditemukan di luar rumah.
Tempat yang rawan terjadi penularan DBD
• Wilayah yang banyak kasus
• Pemukiman
• Sekolah
• Perkantoran
• RS/Puskesmas
• Tempat umum lain, seperti : pasar, restoran, pertokoan, stadion, dll
C. Jenis larva/jentik vector DBD
Ada 2 jenis aedes penular virus dengue di Indonesia, yaitu aedes aegypti dan aedes
albopictus. Telur aedes diletakkan sedikit diatas permukaan air dan menempel di dinding
penampungan air. Di tempat kering dapat bertahan antara 3-6 bulan yang akan langsung
menetas apabila terkena air saat musim hujan. Telur yang telah menetas akan menjadi larva,
perkembangan larva dari instar I ke instar IV memerlukan waktu sekitar 5-7 hari. Selanjutnya
akan berubah menjadi pupa sekitar 1-2 hari, dan pada akhirnya akan menjadi nyamuk dewasa
dalam waktu 1-2 hari. Larva nyamuk Aedes aegypti terdiri atas bagian kepala, toraks dan
abdomen. Pergerakan larva Aedes aegypti sangat lincah dan aktif di dalam wadah.
1) Nyamuk Aedes
• Femur kaki belakang bagian luar sebagian besar putih
• Tarsale dengan hubungan putih lebar
• Scutum dengan sepasang garis lengkung dibagian luar dan garis pendek dibagian
tengah, membentuk
2) Nyamuk Albopictus
• Femur kaki belakang bagian luar sebagian besar putih
• Tersale dengan hubungan putih lebar
• Scutum dengan satu pita putih dibagian tengah

D. Mengukur indek-indek larva / jentik


Survei jentik dengan menggunakan 2 cara :
1) Single Larva Method
➢ Digunakan untuk data dasar
➢ Setiap satu container diambil satu larva untuk diidentifikasi
➢ Variable yang diinginkan (bahan, warna, vol, asal air, dll)
2) Visual
➢ Digunakan untuk evaluasi pasca pengendalian
➢ Hanya dilihat ada tidaknya jentik dalam container
➢ Tidak dilakukan pengambilan dan pemeriksaan spesies
➢ Memonitor index jentik
• Analisis data survey berdasarkan WHO
1. House Index (HI)
Prosentase rumah dengan jentik, yaitu jumlah rumah positif jentik dibagi jumlah
rumah diperiksa dikali 100%.

𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑅𝑈𝑀𝐴𝐻 𝑃𝑂𝑆𝐼𝑇𝐼𝐹 𝐽𝐸𝑁𝑇𝐼𝐾


HI= X 100%
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑅𝑈𝑀𝐴𝐻 𝐷𝐼 𝑃𝐸𝑅𝐼𝐾𝑆𝐴

2. Container Index (CI)


Prosentase container dengan jentik, yaitu jumlah container positif jentik dibagi
jumlah container diperiksa dikali 100%.

𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐾𝑂𝑁𝑇𝐴𝐼𝑁𝐸𝑅 𝑃𝑂𝑆𝐼𝑇𝐼𝐹 𝐽𝐸𝑁𝑇𝐼𝐾


CI= X 100%
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐾𝑂𝑁𝑇𝐴𝐼𝑁𝐸𝑅 𝐷𝐼 𝑃𝐸𝑅𝐼𝐾𝑆𝐴
3. Breeteau Index (BI)
Perbandingan jumlah container positif jentik dibagi jumlah rumah diperiksa
dikali 100%.

𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐾𝑂𝑁𝑇𝐴𝐼𝑁𝐸𝑅 𝑃𝑂𝑆𝐼𝑇𝐼𝐹 𝐽𝐸𝑁𝑇𝐼𝐾


BI= X 100%
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑅𝑈𝑀𝐴𝐻 𝐷𝐼 𝑃𝐸𝑅𝐼𝐾𝑆𝐴

• Analisis data survey berdasarkan SNI


1. Angka Bebas Jentik (ABJ)
Prosentase rumah tanpa jentik, yaitu jumlah rumah tanpa jentik dibagi jumlah
rumah diperiksa dikali 100%. Dalam program pengendalian DBD ditetapkan
bahwa dalam satu kelurahan diharapkan ABJ < 95% untuk mengurangi
penularan DBD dikelurahan tersebut.

𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑅𝑈𝑀𝐴𝐻 𝑇𝐴𝑁𝑃𝐴 𝐽𝐸𝑁𝑇𝐼𝐾


ABJ= X 100%
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑅𝑈𝑀𝐴𝐻 𝐷𝐼 𝑃𝐸𝑅𝐼𝐾𝑆𝐴

Berikut tabel tingkat kepadatan jentik berdasarkan indikator density figure :

Angka kepadatan jentik (density figure) berdasarkan gabungan indikator HI, CI,
dan BI, dengan kriteria :
a) DF=1, kepadatan rendah
b) DF=2-5, kepadatan sedang
c) DF=6-9, kepadatan tinggi

E. Pengendalian vektor DBD


Bisa dilakukan dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dikarenakan :
1) Virus Dengue belum ada obat dan vaksinnya
2) Sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat
3) Ramah lingkungan dan murah
4) Masyarakat ikut berperan menyediakan TPA, maka harus turut serta dan ikut
bertanggung jawab untuk kebersihan lingkungannya terhadap vector

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan prinsip 3 M Plus yaitu :


• 3M : Menguras, Menutup, Mendaur ulang
• Membubuhkan abate
• Memelihara ikan
• Memasang kawat kasa
• Menggunakan kelambu
• Tidak menggantung baju lepas pakai
• Menyemprot ruangan

F. Identintifikasi larva jentik atau nyamuk


• Berdasarkan jenis kelamin
1. anopheles
Jantan:
1) Bulu antenna nya lebat dan Panjang
2) Semakin ke ujung, membengkoknya pulp

2. culicinae
Jantan:
1) Pulpi tidak membengkok
2) Antenna lebat dan Panjang

• Berdasarkan waktu istirahat


1. culicinae
➢ Mansonia = menggantung pada permukaan tumbuhan air
➢ Culex dan aides = menggantung pada permukaan air
2. anopheles
= sejajar dengan permukaan air

• Berdasarkan bentuk dan kondisi telur


➢ Culicinae
1. aides diletakkan 1 per 1 di ujung atau terpencar satu per satu tapi di tempelkan
pada dinding container
2. culex di letakkan 1 per 1 membentuk rakit atau sampan
3. mansonia bergerombol di atas air

• Posisi menghisap darah pada manusia


➢ Culicinae = kalau menggigit sejajar dengan permukaan kulit
➢ Anopheles = kalau menggigit waktu jadi nyamuk itu nungging membentuk
sudut

si menghisap darah pada manusia


Culicinae = kalau menggigit sejajar
dengan permukaan kulit
Anopheles = kalau menggigit waktu
jadi nyamuk itu nungging membentuk
sudut

Container index (CI)

T
SXJZIOSJIOJXIOSontainer index (CI)
A. Identintifikasi larva jentik atau
nyamuk
• Berdasarkan jenis kelamin
1. Anopheles
Jantan:
1) Bulu antenna nya lebat dan Panjang
2) Semakin ke ujung, membengkoknya
pulp

2. Culicinae
Jantan:
1) Pulpi tidak membengkok
2) Antenna lebat dan Panjang

• Berdasarkan waktu istirahat


1. Culicinae
Mansonia = menggantung pada
permukaan tumbuhan air
Culex dan aides = menggantung pada
permukaan air
2. Anopheles
= sejajar dengan permukaan air
• Berdasarkan bentuk dan kondisi
telur
Culicinae
1. aides diletakkan 1 per 1 di ujung atau
terpencar satu per satu tapi di tempelkan
pada dinding container
2. culex di letakkan 1 per 1 membentuk
rakit atau sampan
3. mansonia bergerombol di atas air

• Posisi menghisap darah pada


manusia
Culicinae = kalau menggigit sejajar
dengan permukaan kulit
Anopheles = kalau menggigit waktu
jadi nyamuk itu nungging membentuk
sudut

Container index (CI)


T
SXJZIOSJIOJXIOS

T
SXJZIOSJIOJXIOS

Anda mungkin juga menyukai