1. Dalam upaya pengendalian penyakit tular vektor maka secara berkala petugas entomologi
melakukan suatu survei pada pemukiman penduduk yang ada diwilayah kerjanya. Beberapa hal
yang diperlukan dalam kegiatan tersebut adalah peralatan dan bahan survei. Salah satu alat yang
dipakai dalam pelaksanaannya adalah Altimeter yaitu untuk mengukur ketinggian tempat.
2. Dalam upaya pengendalian penyakit tular vektor maka secara berkala petugas entomologi
melakukan suatu survei pada pemukiman penduduk yang ada diwilayah kerjanya. Beberapa hal
yang diperlukan dalam kegiatan tersebut adalah peralatan dan bahan survei. Salah satu alat yang
dipakai dalam pelaksanaannya adalah salinometer untuk mengukur kadar garam air di tempat
perindukan.
3. Dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan di lokasi wisata pantai petugas sanitarian
melakukan kegiatan untuk menekan perkembangbiakan nyamuk Anopheles. Jenis kegiatannya
adalah melakukan pembuatan saluran/kanal untuk mencegah terjadinya air payau.
4. Pada musim hujan sering kali terdapat beberapa daerah yang mengalami banjir bahkan
menggenangi pemukiman penduduk. Kejadian tersebut menyebabkan banyak warga masyarakat
yang menderita suatu penyakit akibat lingkungan. Bersamaan dengan itu pula maka kencing tikus
yang berada ditempat tersebut tersebar kemana-mana dan menimbulkan gangguan kesehatan.
A. Leptospirosis-
B. J. Encephalitis
C. V. Encephalitis
D. Elephantiasis
E. Pes
A. Nyamuk culex
B. Nyamuk Aedes
C. Nyamuk Mansonia
D. Nyamuk Armigeres
E. Nyamuk Anopheles
6. Pada lokasi penampungan pengungsi akibat banjir bandang telah terjadi out break diare.
Kejadian tersebut dilaporkan oleh penanggung jawab lokasi pengungsian kepada Puskesmas
setempat. Kemudian Puskesmas melakukan kegiatan penanggulangan, salah satu kegiatannya
adalah melakukan pengukuran terhadap kepadatan lalatnya.
7. Balai Desa ditetapkan sebagai tempat penampungan pengungsi bagi korban yang diakibatkan
oleh bencana alam yaitu banjir bandang. Untuk pencegahan terhadap timbulnya penyakit
berbasis lingkungan seperti kholera maka dilakukan pengawasan terhadap keberadaan lalat.
Hasil pemantauan lingkungan yang dilakukan oleh petugas sanitarian terhadap kepadatan
lalatnya menunjukkan bahwa kepadatannya 15 ekor /block fly grill.
A. Kepadatan Rendah
B. Kepadatan sedang
C. Kepadatan cukup
D. Kepadatan tinggi-
E. Kepadatan sangat tinggi
9. Lalat berkembangbiak pada tempat tempat yang basah dan lembab seperti pada tempat
sampah organik dan juga tinja. Lalat mempunyai waktu untuk berkembang biak seperti vektor-
vektor yang lainnya.
A. 3 – 7 hari
B. 5 – 7 hari
C. 7 – 10 hari-
D. 8 – 10 hari
E. 10 – 15 hari
10. Data kasus penyakit dari Puskesmas menunjukkan telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
penyakit Demam Berdarah Dengue. Dalam rangka menegakkan kebenaran kasus dan faktor
risiko maka petugas Puskesmas melakukan Penyelidikan Epidemiologi pada pemukiman tempat
terjadinya masalah tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa di rumah penderita ditemukan
adanya jentik dari vektor penyakit yang diderita.
A. Culex sp
B. Aedes aegypti
C. Anopheles sundaicus
D. Anopheles subpictus
E. Anopheles maculates
11. Sehubungan dengan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kemungkinan terjadinya
KLB penyakit malaria pada masyarakat terdampak gunung meletus maka petugas sanitarian
melakukan survey vektor di sekitarnya. Survey difokuskan pada daerah sepanjang pantai yang
dekat dengan lokasi pengungsian karena diduga nyamuk dapat berkembangbiak pada air payau.
A. An. Sundaicus-
B. An. subpictus
C. An. aconitus
D. An. maculates
E. An. balabacensis
12. Setiap pekan Jumantik bersama warga masyarakat melakukan pemantauan jentik secara
berkala di wilayahnya. Hasil dari pemantauan tersebut menunjukkan bahwa dari 100 rumah
yang diperiksa ditemukan kontainer sebanyak 900 dan kontainer yang positif ada jentik
sebanyak 150 buah.
13. Sehubungan dengan upaya pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue pada suatu
wilayah maka dalam kegiatannnya perlu melibatkan masyarakat. Masyarakat berperan sebagai
jumantik melakukan pemantauan jentik secara berkala di wilayah kerjanya. Hasil dari
pemantauan menunjukkan bahwa dari 200 unit rumah yang diperiksa sebanyak 23 unit rumah
yang ditemukan ada jentikya.
Berapakah ABJ dari hasil pemantauan tersebut ?
A. 88,5 %
B. 11,5 %
C. 23 %
D. 0,115 %
E. 8,85 %
14. Juru pemantau jentik (JUMANTIK) yang berada diwilayah kerja Puskesmas secara bersama sama
dengan warga masyarakat melakukan pemantauan jentik. Rumah yang dilakukan pemantauan
seluruhnya yang ada diwilyah tersebut yaitu sebanyak 1250 unit rumah. Hasil pemantauan
menunjukkan bahwa sebanyak 350 unit rumah ditemukan adanya jentik pada 500
kontainernya.
A. 28 %
B. 72 %
C. 70 %
D. 40 %
E. 0,28 %
15. Dalam rangka upaya pengendalian penyakit malaria dan filaria telah dilakukan survey terhadap
nyamuk dewasa dari vektor tersebut. Kegiatan dari survey tersebut adalah melakukan
penangkapan nyamuk dengan umpan orang. Penangkapan dilaksanakan pada malam hari dan di
luar rumah.
A. 20 menit/jam
B. 30 menit/jam
C. 40 menit/jam
D. 50 menit /jam
E. 60 menit/jam
16. Pada saat petugas sanitarian melakukan kunjungan di sarana angkutan umum, mendapat laporan
bahwa ditempat tersebut dikeluhkan oleh para penumpang banyak ditemukan adanya kecoak.
Memperhatikan hal tersebut maka dibuatlah rencana pengendaliannya.
Dimanakah tempat yang paling potensial serangga tersebut meletakkan telurnya?
A. Retakan dinding
B. Lemari pendingin
C. Kamar mandi
D. Atap rumah
E. Toilet
17. Dalam upaya pengendalian penyakit yang disebarkan oleh tikus maka petugas sanitarian
melakukan pengawasan secara ketat yaitu secara rutin melakukan penangkapan tikus yang ada
disekitar pemukiman yang sangat padat penduduknya. Penangkapan dilakukan dengan
menggunakan perangkap tikus, kemudian dilakukan identifikasi dimana hasilnya banyak
ditemukan tikus yang berasal dari got.
A. Rattus norvegicus
B. Rattus-rattus diardii
C. Bandicota indica
D. Mus musculus
E. Rattus exulans
18. Rayap merupakan serangga yang biasanya banyak tersebar pada musim hujan dan merupakan
masalah bagi masyarakat karena dapat merusak barang barang rumah tangga. Serangga ini
mempunyai pembagian kasta masing-masing dan mempunyai tugas yang berbeda.
A. Raja
B. Ratu
C. Calon raja
D. Pekerja
E. Prajurit.
19. Pada wilayah pemukiman yang padat penduduk dan padat rumah telah terjadi Kejadian Luar
Biasa Demam Berdarah Dengue. Berdasarkan laporan tersebut petugas surveilans melakukan
penyelidikan epidemiologi dengan melakukan kunjungan ke rumah penderita. Hasil dari
penyelidikan epidemiologi ada dua rumah yang berjarak 2 meter (antara rumah penderita
dengan warga) ditemukan adanya jentik Aedes aegypti, maka sebagai tindak lanjut akan
dilakukan kegiatan fogging.
21. Data surveilans epidemiologi pada salah satu Puskesmas menunjukkan bahwa pada wilayah
pemukiman yang sangat padat penduduknya terjadi peningkatan kasus malaria. Dalam upaya
pengendalian petugas sanitarian melakukan kegiatan survey terhadap kepadatan nyamuknya.
Survei dilakukan dengan metode penangkapan nyamuk vektor malaria pada dinding bagian
dalam maupun bagian luar rumah, hasilnya menunjukkan bahwa indeks vektor species tersebut
interpretasinya adalah sangat padat.
Jenis kegiatan apakah untuk menurunkan populasi vektor tersebut?
A. Melakukan fogging
B. Obat nyamuk bakar
C. Melakukan fumigasi
E. Insect growth regulator
D. Indoor residual sprayer
22. Berdasarkan pemantauan dari petugas sanitarian pada wilayah pemukiman masih banyak
ditemukan jentik nyamuk pada tempat – tempat penampungan air dilingkungan. Menurut
informasi wiulayah tersebut sering dilakukan intervensi dengan menggunakan larvasida.. Untuk
mengetahui efektifitas dari larvasida yang dipakai maka dilakukaan Uji Resistensi terhadap
larvasida. Hasil dari Uji yang dilakukan menunjukkan bahwa kematian nyamuk kontrol sebesar
7%.
23. Dalam upaya pengendalian penyakit yang ditularkan melalui vektor nyamuk sudah sering
dilakukan intervensi dengan melakukan fogging dengan menggunakan bahan insektisida. Tetapi
saat dilakukan evaluasi masih banyak ditemukan adanya nyamuk dewasa. Untuk mengetahui
efektifitas dari insektisida tersebut maka dilakukan Uji Resistensi insektisida dipakai. Uji
Resisitensi dilakukan pengamatan selama 24 jam hasilnya menunjukkan bahwa kematian
nyamuk sebesar 85 %.
A. Uji di ulang
B. Nyamuk rentan
C. Nyamuk toleran-
D. Nyamuk resisten
E. Uji di koreksi dengan rumus Abbot
24. Daerah endemis KLB Demam Berdarah secara berkala dilakukan pengendalian baik secara PSN
maupun dengan fogging. Setelah dilakukan fogging beberapa hari kemudian dilakukan evaluasi
terutama terhadap keberadaan nyamuk dewasa, hasilnya masih banyak ditemukan nyamuk
dewasa. Sebagai tindak lanjut maka langkah selanjutnya dilakukan uji bioassay terhadap
insektisida tersebut.
25. Salah satu cara melakukan pengendalian vektor adalah dengan menekan populasi vektor
sedemikian rupa pada tingkat yang serendah rendahnya. Tujuan dari cara tersebut adalah agar
vektor tersebut tidak membahayakan kehidupan manusia. Namun upaya tersebut tidak dapat
membasmi vektor secara keseluruhan.
A. Prevention
B. Supression-
C. Eradication
D. Elamination
E. Improvement
26. Dalam rangka pengendalian penyakit malaria yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles
digunakan jenis ikan pemangsa jentik yang bernama Gambusia. Selain itu ada jenis bakteri yang
digunakan dalam pengendalian lalat adalah Bacillus thuringensis variant israelia. Bacillus
thuringensis variant israelia selain efektif untuk pengendalian lalat juga efektif untuk
pengendalian nyamuk Anopheles.
A. Mechanical control
B. Biological control-
C. Chemical control
D. Physical control
E. Legal control
27. Berdasarkan hasil pemantauan secara rutin petugas sanitarian di lokasi pariwisata alam
ditemukan adanya nyamuk penyebar penyakit tyersebut. Tempat perindukan fase larva
Anopheles dapat berada di sungai ataupun genangan air yang luas seperti lagoon, embung
ataupun situ.
Alat apakah yang tepat digunakan untuk pengendalian jenis vektor tersebut?
A. Cold foger
B. Thermal foger
C. Mist blower-
D. Spraycan
E. ULV
28. Penggunaan insectisida dalam pengendalian populasi nyamuk di Desa A sudah sering dilakukan,
tetapi populasi nyamuk tetap tinggi. Diduga bahwa populasi nyamuk sudah mengalami
resistensi terhadap insectisida yang digunakan.
A. 5 – 15 hari
B. 10 – 15 hari
C. 15 – 25 hari-
D. 15 – 30 hari
E. > 30 hari
30. Salah satu program pengendalian vektor dari Dinas Kesehatan Kota adalah dengan melakukan
penyemprotan dinding rumah warga dengan insektisida. Sebelum pelaksanaan petugas
sanitarian membuat perencanaan tentang jumlah rumah yang akan disemprot dan jumlah
tenaga yang diperlukan untuk melakukan penyemprotan. Agar hasilnya efektif maka dalam
penyemprotan harus diperhatikan jarak penyemprotan ke dinding agar memperoleh lebar
sapuan yang tetap.
A. 45 cm
B. 55 cm
C. 65 cm
D. 75 cm
E. 85 cm