Anda di halaman 1dari 18
Bilangan Bulat Himpunan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan bulat negtif. Dengan demikian, sifat dasar bilangan bulat dapat diturunkan dari sifat dasar bilangan cacah dengan berbagai sifat tam- bahan. Karena itu, sifat dasar bilangan bulat perlu dibicarakan. A. Sifat Dasar Bilangan Bulat Sifat dasar bilangan bulat dimulai dengan definisi, karena definisi adalah cara formal untuk menjelaskan suatu Pengertian dalam matematika. Definisi 3.1 Jikan bilangan bulat, maka -n_ didefinisikan tunggal sehingga n+(-n)=(-n)+n=0. M12 Pengonatan Teori f Definisi 3.1 menyatakan bahwa secara uMum, -n adalah, satu-satunya bilangan yang bila ditambah dengan n akan menghasilkan 0, di mana n adalah bilangan asl. Bilangan -, disebut “invers tambah (aditif) dari n”, “negatif n”, “minus y» atau “lawan n”. Jika -n adalah invers tambah dari n, maka y adalah invers tambah dari -n. Sebagai contoh, 8 adalah invers tambah dari -8 dan -8 adalah invers tambah dari 8 sebab BH. 8) = (-8)+8=0. Definisi 3.1 menyatakan bahwa untuk setiap bilangan bulat n ada dengan tunggal bilangan bulat (-n) sehingga n+. nJ=(-n}+nz0. Lawan dari (-n) adalah -(-n) sehingga (-n)+(-(-n)) = (-(-n)}+(-n)=0. Karena (-n}4n=n+(-n}=0 dan mengingat ketung- galan dari n, maka (-(-n))=n. Jadi, lawan dari (-n) adalah n, ‘Apa invers tambah dari 0? Sesuai dengan Definisi 3.1, invers tambah 0 adalah -O sehingga 04(-0}=0. Tetapi, 0 sendiri mempunyai sifat 0+0=0, sedangkan invers tambah didefini- sikan tunggal, jadi -O sama dengan 0. Bila n adalah bilangan asli, invers tambah nya yaitu -n disebut bilangan bulat negatif. Dengan membentuk gabungan bilangan bulat negatif dan bilangan cacah, diperoleh suatu as bilangan yang baru Setiap bilangan bulat (kecuali 0) dapat dipasangkan dengan bilangan bulat yang lain sedemikian sehingga jumlah pasangan itu adalah 0. Bilangan nol tidak termasuk karena 0 pasangannya adalah O sendiri. Selanjutnya, setiap anggota pasangan bilangan itu disebut "lawan” atau “invers tambah” dari anggota yang lain dalam pasangannya. Misalnya, lawan dari 1 adalah -1 atau -1 lawannya adalah 1 dan lawan dari 2 adalah -2 atau -2 lawannya adalah 2. Dengan demikian, secara matematis dapat dinyatakan bahwa setiap bilangan bulat 4 mempunyai invers tambah -a (dapat juga dikatakan -a adalah wan dari a) dan berlaku a+(-a) = 0 = (-a)+a. catatan 3.3 ‘apa arti dari -(°5)? Kekeliruan yang sering dibuat oleh para Siswa, mahasiswa mau pun guru adalah menyatakan bahwa -(- 5) itu berarti 5 sebab, negatif kali negatif adalah positif. seharusnya, nilai -(-5) adalah 5 sebab -(-5) artinya lawan dari - 5, yakni 5. catatan 3.2 Bagaimana cara membaca -3-(-4)? Cara membaca yang tidak girekomendasikan adalah: 1) kurang 3 kurang kurang 4; 2) minus 3 minus minus 4; 3) negatif 3 negatif negatif 4; 4) negatif 3 kurang minus 4; 5) minus 3 kurang negatif 4; 6) negatif 3 minus kurang 4. Cara membaca yang tepat adalah: 1) negatif 3 kurang negatif 4; 2) negatif 3 dikurangi negatif 4; 3) minus 3 kurang minus 4; 4) minus 3 dikurangi minus 4, Kita perlu berupaya untuk tidak mengacaukan antara operasi Pengurangan dan tanda negatif/minus. Jadi, tanda yang sama bisa mempunyai fungsi yang berbeda seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.1. 114 Pengenalan Teori Bilangan Se eee ee tanda negatif/minus Definisi 3.2 Himpunan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan asli sehingga untuk setiap bilangan bulat n berlaku sifat n+(-n)=(-n)+n=0. Jadi, himpunan bilangan bulat dapat ditulis dalam bentuk daftar sebagai Z=(...-3,-2,-1,0,1,2,3,..}. Bilangan asli, sebagai bagian dari bilangan bulat, seringkali disebut dengan bilangan bulat positif. Himpunan bilangan bulat positif ditulis dengan {+1,42,+3,... }atau dapat ditulis dengan {1,2,3,..}- Jika bilangan asli dipikirkan sebagai jarak berarah ke kanan pada garis bilangan maka untuk bilangan_ bulat dipikirkan sebagai jarak berarah ke kanan dan ke kiri, dihitung dari titik 0 sebarang (disebut titik pangkal). Jadi, setiap bilangan_ bulat mengukur segmen (ruas) garis yang sama ke kanan dan diberi tanda 1, 2, 3, 4, ..., begitupula ke kiri dan diberi tanda -1, -2, -3, -4, .. seperti pada Gambar 3.2 10223 4 5 » Gambar 3.2 Garis bilargan Bab S Ritangan Bulat 115 —_—_—ooo—ou"n0Wwemmwmmr pengan proses seperti di atas, kita memulai dengan orespondensi satu-satu antara himpunan bilangan bulat dan titik pada garis lurus. Jadi, bilangan bulat itu sendiri ke himpunan terdiri dari pilangan yang bertanda negatif (-1,-2,-3,-4,...) yang disebut bilangan bulat negatif; pilangan 0 (nol); pilangan yang bertanda positif (1,2,3,4,...) yang disebut pilangan bulat positif atau bilangan asi Untuk menyatakan suatu bilangan bulat dengan diagram, kita menggambar ruas garis dari O sepanjang garis bilangan gampai titik ujung (yang kemudian diberi tanda panah) yang mrenyatakan tanda dari bilangan bulat yang dimaksud. Seperti halnya dalam bilangan cacah, ruas garis dengan tanda panah di ujungnya ini disebut diagram panah (lihat Gambar 3.3). + 012345 « Gambar 3.3 Diagram panah garis bilangan Bilangan bulat 4 dapat ditunjuk dengan diagram panah yang berarah ke kanan yang panjang ruas garisnya sama dengan panjang ruas garis dari 0 ke 4 atau dari 1 ke S atau yang lain, Ada pun, bilangan -3 dapat ditunjukkan dengan diagram panah ke arah kiri yang panjang ruas garisnya sama dengan panjang garis dari O ke -3 atau -1 ke -4, dan seterusnya Himpunan bilangan bulat dipikirkan sebagai perluasan himpunan bilangan cacah, dimana himpunan bilangan cacah itu sendiri terkandung di dalamnya. Perluasan himpunan langan cacah menjadi himpunan bilangan bulat dikerjakan terhadap operasi yang sama yaitu penjumlahan dan perkalian, n Teori BilAng pengonala semua sifat dari himpunan bilangan, rip, asosiatif, komutatif, distributif, ert yaitu adanya invers tambah yang ¢ dan mempuny yaitu sifat tertutup, sifat penjumlahan dari masing-masing b Cacay a saty “PBeal langan bulat. Definisi 3.3 sistem bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan puja, pel4e3-21,01,2,3,- dengan —operasi bing, penjumiahan (+) dan perkalian (x), dan mempunyai sf tertutup, asosiatif, Komutatif, distributif, serta identi penjumlahan dan identitas perkalian sifat yang berlaku dalam himpunan bilangan bulat akan dibicarakan lebih terperinci sebagai berikut. 1. Sifat Tertutup © Sifat tertutup terhadap penjumlahan ada dengan tunggal, yakni untuk setiap a dan b di dalam Z maka {a+b) juga di dalam Z. © Sifat tertutup terhadap perkalian ada dengan tunggal, yakni untuk setiap a dan b di dalam Z maka (axb) juga ada di dalam Z. Misalkan kita mengambil dua bilangan bulat yang berbeda yaitu a=2, b=-3 dari himpunan bilangan bulat Z. Jika a dan b dijumlahkan maka (2+(-3))=-1, ternyata -1 adalah bilangan bulat juga. Demikian pula, jika a dan diperkalikan, maka (2x(-3))=-6 juga merupakan bilangan bulat. Jadi, himpunan bilangan bulat tertutup terhadap Operasi penjumlahan dan perkalian artinya seti@P Penjumlahan dan perkalian dua bilangan__ bulat menghasilkan bilangan bulat pula, sifat Komutatif ©. Sifat; Komutatif penjumtah, an ai : dan b di dalam berlaky avbebea, ares Sete? & sifat Komutatif penjumiahan pada bilane ee perhatikan penjumlahan pada Tabel 3.4. PU Tabel 3.1. Contoh penjumiahan bilangan bulat = 2b ab > : eee 3 & , (8)s6-2 6+(-8)=-2 7 5 7+(-5)=2 (-5)+7=2 4 6 446=10 6+4=10 6 46:10 gracno Perlu diperhatikan bahwa hasil kolom ketiga sama dengan hasil kolom keempat. bahwa “ Penjumiahan pada Penjumlahan pada Hasil tersebut_memberi_petinnjuk jumlah dua buah bilangan bulat hasiInya akan tetap walau pun letak kedua bilangan itu dipertukarkan. Secara matematis dapat ditulis bahwa “untuk sebarang bilangan bulat a dan b berlaku sifat atb=b+a.” © Sifat komutatif perkalian, yaitu untuk setiap bilangan bulat a dan b berlaku axb=bxa. Untuk memahami sifat_ komutatif perkalian pada bilangan_bulat, perhatikan perkalian pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Contoh perkalian bilangan bulat a b axb bxa 3 4 (-3)x4=-12 4x(-3)=-12 8 6 (-8)x6=-48 6x(-8)=-48 7 “5 Ix(-5)=-35 {-5)x7=-35 4 6 ax6=24 Gxed=24 46 ax6=24 =D Pengenalan so lanan dan perkalian pada Tabel 3.1 dan 3 ahwa penjumiahan dan perkalian qu. ya tetap bilangan bulat, watay pye dipertukarkan. 118 Hasil penjum! menunjukkan bs bilangan bulat hasilm letak kedua bilangan itu Sifat asosiatif . © Sifat asosiatif terhadap penjumlahan yaitu anty sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku ifs, (atb}+c=at(b+c). Sifat asosiatif terhadap perkalian, yattu untug a sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaly (axb)xe=ax(bxc) Untuk memahami sifat asosiatif penjumlahan pada himpunan bilangan bulat, perhatikan penjumlahan yang diberikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Contoh sifat asosiatif penjumlahan bilangan bulat ab ¢ ath (atblee bee _ar(bec) 304 ~«7 «#21 6 3 6 8 6 9 2 7 17 7 5 8 2 6 1300-6 46 2 2 0 4 0 Perhatikan bahwa hasil penjumlahan pada kolom ri kelima sama dengan hasil penjumlahan pada kolom ketujuh. Hasil yang diperlihatkan pada kolom kelima dan kolom ketujuh Tabel 3.3 dapat memberikan Petunjuk bahwa penjumlahan tiga buah bilangan bulat hasiInya akan sama, walau pun pengelompokan pada . Penjumlahan itu dipertukarkan. Demikian pula sifat ini berlaku untuk perkalian tiga bilangan bulat. Seca’? matematis dapat ditulis bahwa untuk sebarané bilangan bulat a, b dan c berlaku sifat (a+b)+c=a+(b*<) dan (axb)xc=ax(bxc), ~2tangan Buiat 149 syjat distributit ‘Silat distributif iri perkalian teshadap penjumishan ° yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b dan berlakussifat ax(b¥¢}=(arch}sfaxe). o Sifat distributiF Kanan perkalian terhadap_penjum- lahan yaite untuk sebarang bilangan bulat a, b dan c berlaku sifat (a#b)xc=(axc}+(bxc}, unsur identitas penjumlahan Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku at0-0+aa, sehingga 0 disebut unsur identitas penjumlahan, Jadi, pada himpunan bilangan bulat, terdapat unsur yang mempunyai sifat bila ditambah dengan suatu bilangan atau bila suatu bilangan ditambah dengan bilangan yang dimaksud hasilnya tidak akan berubah. Bilangan yang dimaksud adalah bilangan 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa suatu bilangan bulat apabila dijumlahkan dengan bilangan 0, hasilnya adalah bilangan bulat itu sendiri. Sehubungan dengan sifat bilangan 0 pada operasi penjumlahan, dapat dikatakan bahwa 0 adalah unsur identitas pada penjumlahan. Unsur identitas perkalian Untuk setiap bilangan buat a, ada dengan tunggal bilangan bulat 1 sehingga ax1=1xa=1, sehingga 1 disebut unsur identitas perkalian Selanjutnya sifat kesamaan berikut penting untuk diketahui: 2. refleksi yaitu untuk setiap bilangan bulat a berlaku a=a; b. simetris yaitu jika a=b maka b=a untuk sebarang bilangan bulat a dan b; 420 Penae b dan B= MakI_ aC Un ngan bulat a, B dan; yaitu jika a=b, maka dapat disubstiys transit yaitu jika 2 sebarang ar dalam suatu pernyataan tanpa merubah 9; untuk 3, dari pernyataan tersebut- B._Penjumlahan Bilangan Bulat —_ Setelsh mempelajari Definisi 3.1 dan Definisi 3.3, sertg sifat kesamaan, teorema-teorema berikut dapat dengan mucah dibuitikan. —-————__, Teorema 3.1. | Jika 2, b, dan ¢ anggota himpunan bilangan bulat 2, dan a=b maka a+c=bee. Bukti: Ambil a, b, dan c anggota Z. = 1) (arclez (sifat tertutup) larc}=(arc) (sifat refleksif) = 3)a=b (diberikan) =A)larcl=(b+c)—_(substitusi, 3 ke 4.0 Teorema 3.2 | Jika a, b, dane anggota dari himpunan bil lat Z, dan arc=b+c maka azb ee ukti ‘ambil a, b, dan c di Z. a) (atchez (sifat tertutup) 2) avc=bte (6ieritan) 3)-ceZ (invers tambah) (2,3, Teorema 3 1) (4, asosiatify 4) (a+c}+(-c)=(b+}+(-c) 5) at(c+(-c))=b+(c+(-c)) 6) c+(-c)-0 nvers tambah) 7) a+0=b+0 (subsitusi 6 ke 5) 8) a+0=a dan b+0=b (identitas tambah) 9)a=b (substitusi 8 ke 7), dikenal dengan sifat Teorema 3.2. tersebut_biasanya penghapusan dari penjumlahan, Teorema 3.3 Jika a anggota himpunan langan bulat 2 maka -(-a)za Bukti Ambil acZ. 1) -acZ dan -(-a)ez 2) -(-a)+(-a)=0 3) (-(-a)+(-a))+a=0+a 4) -(-a)+((-a}ta)=0 +a 5)-(-a}+0=0+a 6) -(-a)sa (invers tambah) {invers tambah) (2, Teorema 3.1) (3, asosiatif) (4, invers) (5, identitas). 3 Teorema 3.4 Untuk ides ntitas penjumlahan 0 berlaku -(0)=0. Teori Bilangan {invers tambah) {invers tambah) 3) 0+0=0 (identitas) 4) (-0)+0=0+0 (substitusi 3 ke 2) 5) (-0)=0 (4, Teorema 3.2). TF | Teorema 3.5 Jika a dan b anggota himpunan bilangan bulat Z maky berlaku -(a+b)=(-a)+(-b). ee Bukti Ambil a dan b di Z. 1) (atb)eZ ( sifat tertutup) 2) -(a+b)+(a+b)= 0 (sifat invers tambah) 3) -acZ dan -bez (ada invers tambah) 4) [-la+b)+(a+b)}+(-b)=0+(-b) (2,3, Teorema 3.1) 5) -(a+b}+{(a+b)]}+(-b)]=0+(-b) (4, asosiatif) 6) -(a+b)+{a+{b+(-b)}}=04(-b) (5, asosiatif) 7) -(a+b}+(a+0)=0+(-b) (6, invers) 8) -(a+b)+a=(-b) (7, identitas) 9) [-(a+b)+a]+(-a)=(-b}+(-a) (3, 8, Teorema 3.1) 10) -(a+b)+{a+(-a)]=(-b)+(-a) (9, Asosiatif) 11) -(a+b)+0=(-b)+(-a) (10, invers) 12) -(a+b)=(-b)+ (-a) (11, identitas) 13) -(a+b)=(-a)+(-b) (12, komutatif). 0 Sab 3 Bilangan Bulat 123 | an, & Pengurangan Bilangan Bulat = &- pembicaraan tentang pengurangan bilangan bulat dimulai gengan definisi sebagei berikut. Definisi 3.4 gilangan bulat a dikurangi bilangan bulat b sama artinya dengan bilangan bulat a ditambahkan dengan lawan dari bilangan bulat b, atau dapat ditulis a-b=a4(-b), Pengurangan bilangan cacah tidak bersifat tertutup, artinya jika suatu bilangan cacah dikurangkan dengan bilangan cacah yang lain, hasiinya belum tentu bilangan eacah. Pengurangan bilangan cacah (a-b) menghasilkan bitangan cacah hanya jika a>b. Tetapi, pengurangan bilangan pulat memiliki sifat tertutup. Definisi 3.4 menyatakan bahwa pengurangan suatu bilangan bulat dengan bilangan bulat lain sama dengan penjumiahan bilangan bulat yang dikurangi dengan lawan dari bilangan bulat pengurangnya Contoh 3.1 Buktikan bahwa a-(-b)=a+b untuk sebarang bilangan bulat adanb! Penyelesaian: Ambil bilangan bulat a dan b. Sa(-b) =a+(-(-b)) (definisi pengurangan) a+b (Teorema 3.3). * 124 Pengenatan Teori Rilangan — TF Contoh 3.2 Buktikan bahwa a-(b-c }=(atc)-b untuk sebarang bilangs, bulat a, b dan c! Penyelesaian: Kalimat yang harus dibuktikan ita dipandang sebaps, pengurangan dengan a sebagai terkurangi, (b-c) sebagai pengurang dan {(atc)-b)} sebagai hasil penguranga, Dengan demikian, kalimat yang harus dibuktikan sam, artinya dengan {(a+c)-b}+(b-c)=a. Bukti: Ambil sebarang bilangan bulat a, b, dan c {(a+c)-b}+(b-c) ={((a¢c)+(-b)}#(b+(-c)) =a+c+(-b}+b+(-c) (definisi pengurangan) (asosiatif unum) =atc#(-c)+b4(-b) (asosiatif umum) =(a+(c+(-c)}+(b+(-b)) (asosiatif umum) =a+0+0 invers penjumlahan =a, (terbukti) Jadi, a-(b-c)=(a#c)-b, juga terbukti. * Contoh 3.3 Buktikan bahwa (2-)-(-c)=(a¢c)-b untuk sebarang bilangan bulat a, b danc! Penyelesaian: ‘Ambil sebarang bilangan bulat a, b dan c (a-b}-(-c) =(a+(-b)}+(-(-c))_(definisi pengurangan) =(a+(-b))+c (Teorema 3.3) -a+({-b)+c) (assosiatif) =a+(c+(-b)) (komutatif) =(atc)+(-b) (assosiatif) =(atc)-b (definisi pengurangan). * Rab 3 Bilan, contoh 3.4 uktikan bahwa a-b=(a-c)-(b-c) untuk sebarang bilangan pulat a, b dan c! penyelesaian: ‘ambil sebarang bilangan bulat a, b dane, a-bza4(-b) (definisi pengurangan) 2((a+(-b})+0 (identitas tambah) zat(-b)c+(-c) (invers tambah) 2a+(-c))+((-b}+e) (asosiatif tambah) =(a+(-c))+((-b)+(-(-c))) (Teorema 3.3) zlar(-c)}+(4b+-¢)))— (Teorema 3.5) a{a-c)-(b+(-c)) (definisi pengurangan) =(a-c)-(b-c) (definisi pengurangan). *« D._Perkalian Bilangan Bulat DP Kita telah mempelajariperkalian_ bilangan cacah. Selanjutnya, pengetahuan dengan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan bilangan bulat, kita dapat melakukan perkalian bilangan bulat yang salah satunya atau keduanya bilangan bulat positif. Beberapa teorema mengenai perkalian bilangan bulat diberikan sebagai berikut. Teorema 3.6 Jika a, b, dan c anggota himpunan bilangan bulat Z dan a=b maka axc=bxc. Bukti: Ambil a, b, dan c di Z. 3) (axc)eZ (sifat tertutup) 2) axczaxe (sifat refleksif) Peay (diberikan) 4) axcabxe (substitusi 3 ke 2). [reoemas7 9 | lik a, b, dan ¢ anggota himpunan bilangan bulat Z maj, {a+b)c=(axc)+(bxc). Bukti Ambil a, b, dan cdi Z, 1) (arb)xceZ 2) (a+b)xc=ex(a+b) 3} ex(atb)=(cxa)+(cxb) 4) (cxa)=(axc) dan (cxb)=(b*c) 5) cx(a+b)=(axc)+(bxe) 6) (arb)xc=(axc}+(bxe). F Coba berilah alasan pada setiap dengan suatu sifat, teorema atau definisi yang sesua langkah pembuktian tersebut | Teorema 3.8 sika a anggota himpunan bilangan bulat Z maka ax0-0 dan Ambil a, b, dan ¢ di Z. 1) aa 2)0=0+0 3) ax0=ax(0+0) 4) ax0=(ax0)+(ax0) 5) 0+(ax0)=(ax0) 6) 0+(ax0)=(ax0)+(ax0) 7) 0-(a*0) g) (ax0)*0 . 9) (Oxa)=0. coba berilah alasan pada setiap langkah pembs songan suatu sifat, lorem atau definisi yang win resent teorema 3.9 — sika a anggota himpunan bilangan bulat Z maka ax(-i)=-a. | Bukti: Ambil a, b, danc di Z. 1) ((-1)+1]=0 2haza 3) ax[(-1)+1)=ax0 4) ax((-1)+1)=0 5) fax(-i)}+(ax1)=0 . 6) (fa*(-1)}“faxt}}+E-(axt)}=0+L-(a1)) 7) [ax(-1)}{[ax1)}+[-(ax1)}}=0+(-(axd)) 8) [ax(-1)]+0=0+(-(ax1)} 9) [ax(-2)} +E (ax2)] 10) {ax(-1)]=-(a). F Coba berilah alasan pada setiap langkah pemb dengan suat fat teoreme atau detnisiyangsesuas ce Teorema 3.10 Jika a dan b anggota him b 8 punan bilan +b=0 ao ilangan bulat Z dan a Ambil a, dan b di Z. 1) [a+b]=0 428 Pengenalan Teori Bilangan 18 eo 2) [atb]+(-b)=0+(-b) 3) a+[b+(-b)]=0+(-b) 4) a+0=0+(-b) 5)a=-b. Coba berilah alasan pada setiap langkah pembuktian tersebyy dengan suatu sifat, teorema atau definisi yang sesuai Berikut akan diperlihatkan cara memberi makna perkalian dua bilangan bulat yang satu negatif dan yang lainnya posit, Teorema 3.11 Jika a dan b anggota himpunan bilangan bulat Z maka (a)x(-b) = -(axb). Cara 1; Ambil a dan b diZ 1) ax(b+(-b)}=ax0=0 (invers tambah dan Teorema 3.8) 2) ax(b+{-b))=(axb)+(ax(-b)) (sifat distributif) 3) (axb)+(ax(-b))=0 (sifat transitif dari 1 dan 2) 4) (axb)+(-(axb)}=0 (invers tambah) 5) (axb)+(ax(-b)}=(axb)+(-(axb)) (sifat transitif dari 3 dan4) 6) ax(-b)=-(axb) (sifat penghapusan) Cara 2: 1) (b+(-b))=0 2) [bo+(-b)]xa=Oxa 3) ax{b+(-b)]=ax0 4) ax{b+(-b)]=0 5) axb+{ax(-b)]=0 6) [ax(-b)]+[axb]=0 [axb]. Rab 3 Ailang lasan pada setiap I: coba berilah al ap langkah pembuktian t igengan suatu sifat, teorema atau definisi yang sesuai erent Mengingat bahwa perkalian bilangan bulat bersifat komutatif, sehingga ax(-b)=(-b}xa dan ax(-b)=-(axb). Dengan demikian, (-b)xa=-(axb)=-(bxa). Begitu pula jika a=0 maka Ox(- b) = -(0xb)=-0=0 dan (+b) = -(0xb)=-0=0. Selanjutnya akan giperlihatkan cara memberi makna perkalian dua bilangan pulat negatif. Teorema 3.12 Jika a dan b anggota himpunan bilangan bulat Z maka (- a)x(-b) = (axb) Bukti: Caral ‘Ambil a dan b di Z. 4) (-a)x(b+(-b))=(-a)x0=0 3.8) 2) (-a)x(b+(-b))=((-a)xb}+((-a)x(-b)) (distributif _perkalian terhadap penjumlahan) 3) ((-a)xb)+((-a)x(-b)}=0 (transitif pada langkah 1 dan 2) 4) -(axb}+((-a)x(-b))=0 (langkah 3 dan Teorema 3.11) 5) (-(axb))+(axb)=0 (invers tambah) 6) ({axb}}+((-a)x(-b))=(-axb))+(axb) (transitif 4 dan 5) 7) ¢a)x(+b)=axb (penghapusan pada langkah 6). Cara2 invers tambah dan Teorema Ambil a dan b di Z. 1) (a+(-a))=0 2) [(-a)+a}x(-b}=0x(-b) 3) [-a)x(-b)}+{ax(-b)]=Ox(-b) 4) [-a)x(-b)] +{{axb)]=0x(-b) 3 {-a)x(-b)]+[-(axb)}=0 eI {i-a)s(-b)}+{-(ax}i}+(axb)=0+(axb) (Ca)x(-b)]+{[-axb)]+(axb)}=0+(axb) 8) [(-a)x(-b)}+0=0+(axb) 8) (-a)x(-b)J=(axb). Coba berilah alasan pada setiap langkah dengan suatu slay teorema ateu dotisiyargesue Contoh 3.5 Buktikan bahwa (-a)(b+(-c)}=ac-ab untuk bilangan buiat b, dan ct * Penyelesaian: Ambil bilangan bulat a, b, dan c. (-a}(b+t-c))=(-a)(b)+(-a)(-c)_( sifat distribusi) =(-ab)}+ac (Teorema 3.11 & 3.12) =act(-(ab)) (komutatif) zac-ab (definisi pengurangan). + E, Pembagian Bilangan Bulat___ Kita. akan mempelajari pembagian bilangan_ bulet Pembagian bilangan cacah didefinisikan dengan perkatian, demikian pula untuk pembagian bilangan bulat. Definisi 3.4 Jika a, b, dan ¢ bilangan bulat dengan b# 0, maka a b=c jk dam hanya jika a=bxc. Hasil bagi bilangan bulat (a:b) merup bulat jika dan hanya jika a kelipatan dari b, akan suatu bilange sehingga untuk Rab 3 Bilangan 6 431 setiap bilangan bulat a dan b hasit bagi sempupakan bilangan bulat. Karena itu, ee ak Sees pulat tidak bersifat tertutup. Mengingat rie Para =(ay(- pyeab) dan berdasarkan definisi_pembagian, ‘engemukakan sifat berikut: kita dapat m 1) -(abhia=(-b)s 2) Aab):b-(-a)s 3) -(ab):(-a)=b; 4) -{ab):(-b)=a Demikian pula karena (-a)(-b]=ab maka: 5) ab:(-a)=(-b)s 6} abr{-b)=a Perfu dijelaskan bahwa sifat 1) sampai dengan 6) berlaku dengan syarat kondisi pembagian memenuhi syarat, artinya tidak ada pembagian dengan bilangan nol. Mengingat defini pembagian bilangan bulat, yaitu a:b=c jika dan hanya jika a=be yang sama artinya dengan a=bx(a:b) atau a=(a:b)xb, maka dari pernyataan 1) sampai dengan 6) dapat diturunkan rumus pembagian bilangan bulat sebagai berikut: a) ((-a):b)x(b)=(-a) 2) (a:(-b))xb=(-a); 3) ((-a):b)x(-b)=a; 4) (a:(-b))x(-b]=a; 5} ((-a):(-b))xb=a; 6) ((-a):(-b))x(-b)=(-a), €ontoh 3.6 Buktikan bahwa (p:(-q)):(-r)=p:(qx") untuk bilangan bulat p, q, dan r yang memenuhi syarat terdefinisinya pembagian! Bukti: Kalimat yang akan dibuktikan dipandang sebagai Pembagian dengan p sebagai terbagi, (qxr) sebagai 132 Penaenalan Teori Bilangan a OOS pembagi dan {{p:(-q)):(-)} sebagai hasil_pembagi, Menurut definisi pembagian, kalimat yang ®kan dibuktqa itu sama artinya dengan {(p:(-a)):(-#))*(0X")=p. Kalin terakhir ini yang akan dibuktikan.” at ‘Ambil p, q, dan r sehingga syarat pembagian berijy, terpenuhi. {(p:(-a))2(-)}xlqxr) = {(p:(-a)):(-r)}x(nq) = [{(p:(-a)):(-r)}xelxa (komutatif perkalian) {asosiatif perkalian) (-(p:-a)))xq (sifat pembagian) = -((p:(-@))xq) (Teorema 3.11) =-(p) (sifat pembagian) =P (Teorema 3.3). Contoh 3.7 Buktikan bahwa (a-b):(-c)=(b:c)-(a:c) untuk bilangan bulat a, b, dan c¢ yang memenuhi syarat terdefinisinys pembagian! Penyelesaian: Kalimat yang akan dibuktikan dipandang sebagai pembagian dengan (a-b) sebagai terbagi, (-c) sebagai pembagi dan {(b:c)-(a:c)} sebagai hasil pembagian. Jaci kalimat yang akan dibuktikan itu sama artinya dengan {(b:c)-(a:c)}x(-c)=(a-b). Bukti: ‘Ambil bilangan bulat a, b, dan c yang memenubi syarst terdefinisinya pembagian. {{b:c}-(a:c)}x(-c) ={(b:c)+(-(a:c))}x(-c) (definisi penguranga”) ={(bic)x(-c)}+{(-(a:c))x(-c)}— (Teovema 3.7) =(-b#{(a:c)xc} (sifa: pembagian) Bab 3 =(-b)+a (stat per \bagiz zar(-b) (eomutatiy za-b. ; (efinisi pengurangan). contoh 3-8 uktikan bahwa ((-a):b):(-c)=a:(bxc) untuk bil ilangan bul: penyelesaian: Pernyataan ((-a):b):(-c)=a:(bxc) adalah pembagian dengan a sebagai terbagi, (bxc) sebagai pembagi dan hasil pembagian {((-a):b):(-c)}. Dengan demikian, kalimat yang akan dibuktikan adalah {((-a):b):(-c)}x(bxe)=a, Bukti: Ambil bilangan bulat a, b, dan c yang memenuhi syarat terdefinisinya pembagian. {((-a):b)=(-¢) (xc) ={((-a):b):(-c)}x(cxb)_(sifat komutatif perkalian) =[{((-a):b):(-c)}xe}xb (sifat asosiatif perkalian) =(-{(-a):(-b) xb (sifat_ pembagian) ={((-a):(-b))xb] (Teorema 3.11) =(-a) sifat pembagian) =a (Teorema 3.3). °* Contoh 3.9 Jika a, b, dan c adalah bilangan bulat yang memenuhi syarat_ terdefinisinya pembagian, buktikan bahwa Pernyataan ((-a):b):(-c)=(a:c}:b adalah benar! 134 Pengenalan Teori Bilanga Penyelesaian: P ernyataan ((-a):b):(-c}=(a:c):b dipandang sebagai k. al pembagian deni gan (a:c) sebagai terba; mat gi, b pembagi dan ((-a):b):(-c)} sebagai hasil pembagian, el rena itu, kalimat yang akan dibuktikan sama artinya den, al:bl:(-c)}xb = ace. Kalimat terakhir ini pun dipany. sebagai kalimat pembagian dengan a sebagai ten sebagai pembagi dan hasil bagi {((-a):bli-c)}«b]. Dense demikian, kalimat yang akan dibuktikan adalah Waren c)}xbxcza. eS Buk Ambil bilangan bulat a, b, dan c yang memenuhi sya terdefinisinya pembagian *t {((-a):b):(-e)}xb)xe 2{({(-a):b):(-c))x(bxc) (asosiatif perkalian) ={((-a):b):(-c)}(exb) (komutatif perkaian) =[(-((-a):b}:(-c))xc}}xb (sifat on perkalian) =(-((-a):b)xb (sifat pembagian) =-(((-a):b)xb) (Teorema 3.11) =-(-a) (sifat pembagian) =a (Teorema 3.3). * Contoh 3.10 langan bulat ye"8 buktikan Jika a, b,c, k, | dan_m adalah memenuhi syarat_terdefinisinya pembagiar bahwa (-abc):(-klm)=(a:k)(bel)(c-m)! Penyelesaian: (c:m) dipandané sebagel ) sebagai terbae! :i)(c:m)} sebage! pernyataan (-abc):(-klm)=(a:k)( alimat pembagian dengan (-ab< sebagai pembagi, dan ((a:h)l Bah 3 Bitanga n Bulat 435, pembagian. Jadi, kalimat yang akan {(azk)(b:l)(c:m))x(-klm)=(-atbe) dibuktikan adalah ukti ambil 2, B, ¢ k, 1 dan m adalah bj jmemenuhi syarat terdefinisinya Pamicaraeeae bulat yang qa:k) (ble: m)}x(-klm) 2{(a:k)(b:I)(c:m) -k)(im) =(ack)(b:I)(e-m))x(-K)(1)(m) =(azk)(-k)(b (Teorema 3.11) (sifat asosiatif unum) umum) ){c:m)(m) (sifat komutatif umum) ={(a:k)(-K)}4(b:1)(0}{(C:m) (m)}_(sifat asosiatif umum) =(-a)(b)(c) (sifat pembagian) 2(-abe) (Teorema 3.11). % contoh 3.11, Jika a, b, dan c adalah bilangan bulat yang memenuhi syarat_ terdefinisinya pembagian, buktikan bahwa pernyataan (-(ac}):(-(be}}=a:b adalah benar! Penyelesaian: Pernyataan (-(ac)):(-(be))=a:b dipandang sebagai kalimat pembagian dengan (-ac) sebagai terbagi, (-bc) sebagai pembagi, dan a:b sebagai hasil pembagian. Jadi, kalimat yang akan dibuktikan adalah (a:b)x(-(be))=((ac))- Bukti Ambil bilangan bulat a, b, dan ¢ yang memenuhi syarat terdefinisinya pembagian. (a:b)x(-(bc)) =(a:b)x(b(-c)) ={(a:b)xb}x(-c) (Teorema 3.11) (sifat asosiatif perkalian) 136 Pe M9enatan Teor Teori Bilangan ere (sifat pembagian) ae) (Teorema 3.11) Contoh 3,12 Hs a, b, dan c adalah bilangan bulat yang memenuhi syarat erdefinisinya pembagian, buktikan (-c)(a:b)=(-a):(b:c)! Penyelesaian: Pernyataan (-c)(a:b)=(-a):(b:c) dipandang sebagai kalimat Pembagian dengan (-a) sebagai terbagi, (b:c) sebagai pembagi, dan {(-c) (a: b)) sebagai hasil pembagian. Dengan demikian, kalimat yang akan dibuktikan sama artinya dengan {(-c)(a:b)}x(b:c)=(-a). Bukti: Ambil bilangan bulat a, b, dan c yang memenuhi syarat terdefinisinya pembagian. {(-c)(a:b)}x(b:c) ={(a:b)x(-c)}x(b:c) =(a:b)x{(-c)x(b:c)} (sifat komutatif perkalian) (sifat asosiatif perkalian) fa:b)x(-b) (sifat pembagian) a.m F._Urutan Bilangan Bulat Ce tan bilangan bulst dengan baik an yang telah Kita memulai penjelasan tentang urutan dengan definisi. Setelah definisi_ dimenegr ustrasi diagram dapat memperkuat pemaham diperoleh. Bab 3 Bilangan Butat 437 pefinisi3.5 sika @ dan b bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan dengan ab yang terkenal sebagai sifat trikotomi, Sifat trikotomi bilangan cacah dengan mudah dapat diperluas berlaku pada bilangan bulat. Dengan demikian, dua bilangan bulat adalah sama, atau bilangan yang pertama Kurang dari bilangan yang kedua, atau bilangan yang pertama lebih dari yang kedua, dan tidak ada dua hal dari tiga kemungkinan dapat berlaku bersama-sama. Seringkali sifat trikotomi bilangan bulat ini dinyatakan dalam bentuk yang lain, yaitu bahwa himpunan bilangan bulat mempunyai tiga bagian (partisi) yang merupakan himpunan yang satu sama 138 Pongenatan Toort Rilangan lain saling asing (lepas), Partisi-partisi itu ad. i alah himpun: bilangan bulat positif, (0), "ost dan himpunan bilangan. bulat negatif sedemikian hingga setiap bilangan bulat adalah anggota dari satu dan hanya satu di antara tiga partisi itu Perlu diperhatikan juga bahwa penjumlahan dan Perkalian bilangan bulat menunjukkan ketunggalan. Memang jawaban yang diperoleh dapat berbeda-beda, tetapi jawaban yang diperoleh itu sesungguhnya adalah sama karena hanya Merupakan nama-nama lain dari jawaban tersebut. Misalnya saja -7+3, (-2)+(-2), 0+4 sesungguhnya hanyalah nama-nama lain dari bilangan bulat 4 dan -2(-3), 6(1), -6(-1) sesungguhnya hanyalah nama-nama lain dari bilangan bulat 6. Relasi “lebih kecil dari” pada bilangan-bilangan bulat berlaku sifat-sifat irrefleksif, asimetris, dan transitif. Kita telah membuktikan kebenaran pernyataan berikut ini. Apabila a, b, ¢, dan d bilangan bulat, pernyataan berikut bernilai benar: 1. jika a=b maka a+c=b+c; 2. jika a=b maka ax c=bx ¢; 3, jika a=b dan d=c maka a+c=b+d; 4, jika arc=b+c maka a=b; 5. jika axc=bxc dengan c+0 maka a=b. Pembuktian teorema berikut sejalan dengan pembuktian yang telah diberikan pada bagian sebelumnya Teorema 3.13 Jika a, b, dan c bilangan bulat, acb jika dan hanya jika at+cbee=c ——_(definisi “lebih kecil dari") (a+d)+e=b+e (Teorema 3.1) (atd)+e=c (sifat transitif) at(dte)=c (sifat asosiatif) acc (d+eeZ’ ,definisi kurang dari) Bab 2 Bilangan eu 144 3.16 dikenal dengan sifat transit Teoreme if dari relasi kurang langan bulat, a0 serta acb maka axcbxc. Ambil bilangan bulat a dan b, serta bilangan bulat negatif c. acb berarti 3 keZ" 9a+k=b (definisi “lebih kecil da (a+k)xc=bxe (Teorema 3.6) (axc)+(kxc)=bxe (Teorema 3.7) {(axc}+(kxc}+(-{kxe))=(bxe}+(-{kxe)) (Teorema 3-1) (axc}+{(kxc}+(-(kxc))}=(bxe)+({kxe)) (sifat asosiatif penjumlahan) (invers penjumtahan) {identitas penjumlahan) {axc)+0=(bx¢)+(-(kx¢)) (axc)=(bxc)+(-(kxc)) axcebxc (karena ke2", ceZ maka [kxc)}€2' dan berdasarkan definisi lebih dari). O Contoh 3.13 Jika a, b, ¢ dan d bilangan bulat dengan a>b dan cb+c Penyelesaian: Ambil bilangan bulat a, b, cdan d. 1) a>b esbb+m=a —(definisi “kurang dari”) 3) ccd berarti 3 neZ* > ctn=d (definisi “kurang, dari”) 4) (b+m)+(ctn)=ard (dari 2 dan 3) 5) b+m+ctn=a+d (asosiatif) 6) béctmsn=atd (komutatif) 7) (b+c)+(m+n)=atd (asosiatif) 8) (bec)b+c. *%* Contoh 3.14 Jika a dan b bilangan bulat dan c bilangan bulat negatif serta accbc maka a>b. Bukti: Ambil a dan b bilangan bulat dan c bilangan bulat negatif 1) acebe (diberikan) 2) ace(-(be))0 (ceZ) 6) at+(-b)+b>0+b (Teorema 3.13) 7) at{(-b)+b]>0+b (asosiatif) 1) ar0>0+b (invers) 9) arb (identitas tambah), contoh 3.15 andaikan a dan b bilangan bulat dan ¢ bil positif,jika a-b>0 maka bxccaxc, eee Bukt Ambil a dan b bilangan bulat dan c bilangan bulat posit 1) ab>o (diberikan) 2) at(-b)>0 (definisi pengurangan) 3) [a(-b)]+b>O+b (Teorema 3.13) 4) a+[(-b)+b]>0+b (asosiatif) 5) at+0>0+b (invers tambah) 6) ab (identitas tambah) (definisi “lebih dari”) (Teorema 3.6) (Teorema 3.7) (definisi “kurang dari”), °x 7) AmeZ*>b+m=a 8) (b+m)xc=axc 9) (bxc}+(mxc)=axe 10) (bxc}b maka (axc)-(bxc)<0! aa 3. Buktikan pernyataan berikut untuk x, y dan 2 a bi bulat: ‘nen a. x(y-z)=xy-x2 be (-x)y=x(-y)=-(xy); c.-bey)=(-x) +5 de (x-y)+(y-2)2-2! 4. Buktikan bahwa jika a dan b bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta acb maka axcbec! 16. Bul 47, Buktikan bahwa jk 262, maka-an(-1)vat tikan bahvra jika a dan bez, -ash)a(a)( =(-a)+(-b)! 4a. Buktikan bahwa (-1)x(-1)=1! 49. Buktikan bahwa a. 5>3: b. 17>2 000

Anda mungkin juga menyukai