Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

AUDIT ENERGI LISTRIK


( AUDIT ENERGI GEDUNG )

DOSEN PENGAMPU : ZULHAJJI, S.T.,M.T

Oleh :

NAMA : NURUL ULFA

NIM :210204600001

PRODI :TEKNIK ELEKTRO D4 01 21

PRODI TEKNIK ELEKTRO D4

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Audit

Energi Gedung". Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

dari Dosen pada mata kuliah Audit Energi Listrik prodi D4 Teknik Elektro. Selain

itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pembelajaran

mengenai bagaimana cara melakukan audit energi listrik yang baik dan benar.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Zulhajji, S.T.,M.T selaku

Dosen bidang studi Audit Energi Listrik yang telah memberikan tugas ini sehingga

dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 26 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 5
C. TUJUAN ...................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
A. TEORI AUDIT ENERGI LISTRIK .............................................................. 6
B. TUJUAN AUDIT ENERGI .......................................................................... 6
C. MANFAAT AUDIT ENERGI ...................................................................... 8
D. JENIS JENIS AUDIT ENERGI .................................................................... 8
E. DATA-DATA DALAM MELAKUKAN AUDIT ENERGI ..................... 11
F. ADAPUN TAHAP-TAHAP AUDIT ENERGI LISTRIK ........................ 12
G. KEUNTUNGAN DARI AUDIT ENRGI .................................................. 13
H. PROSEDUT AUDIT ENERGI .................................................................. 14
I. TINGKAT AUDIT ENERGI ..................................................................... 14
J. PROSES AUDIT ENERGI ......................................................................... 16
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 18
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Audit energi adalah menguji cara penggunaan energi yang sedang

berlangsung pada suatu fasilitas dan mencari alternatif lain untuk mengurangi

biaya penggunaan energi. Audit energi suatu gedung adalah suatu survei

terorganisir di satu gedung tertentu untuk mengidentifikasi dan mengukur semua

penggunaan energi, menentukan sumber pemborosan energi, dan menentukan

peluang penghematan energi (ECO = Energy Conservation Opportunities).Audit

energi ini merupakan dokumentasi spesifik atas berbagai bentuk energi yang

digunakan selama rentang waktu tertentu – biasanya untuk satu tahun.

Tujuan audit energi adalah mengetahui penggunaan energi aktual gedung serta

mengetahui pilihan ECO yang paling tepat.

Audit energi industry semakin meningkat dalam beberapa decade terakhir,,

Audit energi industry telah meledak karena permintaan untuk menurunkan biaya

energi yang semakin mahal dan menuju masa depan yang berkelanjutan telah

membuat audit energi sangat penting. Kepentingannya diperbesar karena

pengeluaran energi merupakan pengeluaran utama bagi perusahaan industry

(pengeluaran energi menyumbang ~10% dari pengeluaran rata-rata pabrikan). Tren

pertmbuhan ini seharusnya hanya berlanjut karena biaya energi terus meningkat.

Meskipun konsep kesuluruhannya mirip dengan audit energi rumah atau

residensial, audit energi industry memerlukan keahlian yang berbeda.Tahan cuaca

4
dan isolasi rumah adalah focus utama audit energi perumahan. Untuk aplikasi

industry,HVAC,Penerangan,dan Peralatan produksi yang paling banyak

menggunakan energi, dan karenanya menjadi focus utama audit energi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja definisi Audit energi ?

2. Bagaimana langkah- langkah dalam melakukan audit energi pada bangunan

industry?

3. Apa saja prosedur Audit Energi?

C. TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami mengenai audit energi

2. Mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk audit energi

pada bangunan dan industry.

3. Dapat memahami apa saya prosedut yang ingin dilakukan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI AUDIT ENERGI LISTRIK

Audit energi merupakan prosedur sistematik yang dilakukan dengan tujuan

untuk mengevaluasi konsumsi energi suatu bangunan, serta mengindentifikasi jika

ada kemungkinan penghematan energi yang bisa dilakukan oleh pemilik bangunan

tersebut. Audit energi yang dilakukan pada gedung-gedung perkantoran memang

sangat berguna, namun tidak bisa disangkal jika proses mengaudit ini

membutuhkan kerja keras yang sangat intensif. Pada auditor energi harus

mengelilingi gedung-gedung perkantoran tersebut untuk menganalisa konsumsi

energi dan bahkan mencatatnya secara manual. Apabila kebanyakan gedung

perkantoran biasanya disewakan kepada penyewa yang berbeda-beda dan pastinya

mereka menggunakan sistem pendingin atau pencahayaan yang berbeda juga. Oleh

sebab itu, data yang harus dicatat dalam melakukan audit energi ini cukup banyak

dan beragam, tapi jika data-data tersebut dapat terlengkapi dnegan baik, auditor

energi akan mampu memberikan rencana manajemen energi yang paling maksimal

yang bisa anda gunakan.

B. TUJUAN AUDIT ENERGI

Tujuan audit energi adalah bervariasi dari satu industrial ke industrial

lainnya. Namun, audit biasanya dilakukan untuk memahami bagaimana energi

digunakan di industri ataupun bangunan gedung. Tujuan lainnya audit dilakukan

6
untuk menemukan peluang improvement serta penghematan. Terkadang, audit

energi dilakukan dengan tujuan mengevaluasi efektivitas proyek atau program

energi.

Di Indonesia sendiri, konsumsi energi sebesar 30% berada di wilayah

industri. Angka ini cukup besar dengan fakta bahwa masih banyak wilayah yang

belum dapat menerima energi secara optimal sehingga bahkan tak mendapat

pasokan listrik. Padahal, dengan terciptanya efisiensi energi, jaringan listrik yang

lebih efisien dapat mengurangi harga atau biaya konsumsi listrik untuk semua

orang.

Dalam rangkaian audit, ketika telah melakukan evaluasi, maka auditor akan

melakukan analisis melalui kalkulasi menggunakan materi pendukung. Hasil

kalkulasi tersebut kemudian digunakan dalam penyusunan neraca energi.neraca

energu nantinya menjadi bahan untuk membuat rekomendasi dengan perkiraan

biaya dan manfaat dari berbagai alternatif yang ada.

Berdasarkan penjabaran diatas, maka beberapa poin penting yang menjadi

tujuan dilakukannya audit energi adalah sebagai berikut.

• Melihat bagaimana penggunaan energi dan kemungkinan adanya

pemborosan atas penggunaan tersebut.

• Mengidentifikasi jenis dan biaya konsumsi energi.

• Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai alternatif yang dapat dilakukan

(terutama dengan cepat dan biaya rendah) secara substansi untuk membantu

menurunka biaya energi.

7
C. MANFAAT AUDIT ENERGI

Manfaat dari pelaksanaan audit energi adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi risiko kerusakan lingkungan seperti mengurangi emisi gas

rumah kaca

2. Meningkatkan produktivitas industri

3. Mengurangi limbah yang timbul maupun operasi tidak aktif.

4. Memenuhi ketetapan pemerintah yang terkait seperti Peraturan Pemerintah

No.70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.

5. Menetapkan parameter dasar pemanfaatan energi sekaligus memenuhi ISO

50001 Sistem Manajemen Energi.

6. Menghindari potensi perusahaan atau industri dari penggunaan atau

pembelanjaan infrastuktur yang tidak perlu.

7. Meningkatkan efisiensi pengeluaran.

D. JENIS JENIS AUDIT ENERGI

Cakupan audit energi dimulai dari survei data sederhana sampai pengujian

data yang digabungkan dengan uji coba. Lamanya pelaksanaan audit energi pun

berbeda-beda, bergantung pada skala, jenis dan fasilitas industri, serta tujuan audit

itu sendiri.

Adapun secara umum, jenis energi dibagi menjadi dua, yakni audit energi

awal dan audit energi terinci.

8
1. Audit Energi Awal

Lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan audit energi awal (atau

juga disebut survei awal ) dapat dilaksanakan dalam kurun waktu yang relatif

singkat, yakni satu hingga dua hari. Walau demikian, apabila instalasi pabrik

yang diaudit cukup besar dan kompleks, maka bukan tidak mungkin waktu

pelaksanaan audit menjadi lebih panjang.

Audit energi awal berperan penting dalam membantu mengidentifikasi

sumber-sumber pemborosan energi serta tindakan-tindakan sederhana apa yang

dapat diambil guna meningkatkan efisiensi energi dalam lingkungan tersebut

dalam jangka pendek.

Beberapa contoh situasi yang dapat diidentifikasi dengan mudah adalah

peralatan yang tidak dapat digunakan lagi sebagaimana mestinya, terjadinya

kebocoran uap dan udara-tekan, dan lain-lain.

Hasil dari audit energi awal adalah rekomendasi mengenai tindakan solutif

apa yang dapat segera dilaksnakan dan berbiaya rendah. Di samping itu,

rekomendasi audit energi awal juga bisa menyarankan dilakukannya audit atau

penguian ulang pada area tertentu dengan beberapa alasan.

Audit energi awal sendiri dibagi menjadi dua bagian, yakni survei

manajemen energi dan survei energi teknis.

• Survei manajemen energi adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan

mencoba memahami aktivitas manajemen yang sedang berlangsung dan

kriteria putusan investasi yang mempengaruhi proyek konservasi energi.

9
• Survei energi adalah kegiatan yang mengulas kondisi dan operasi

peralatan dari pemakai energi yang penting,

2. Audit Energi Terinci

Audit energi terinci umumnya dilaksanakan setelah proses audit energi awal

selesai. Lamanya waktu pelaksanaan audit energi terinci relatif lebih lama

dibandingkan audit energi awal, yakni hingga mencapai beberapa pekan sesuai

skala, sifat, dan kompleksitas pabrik yang dinilia.

Proses audit energi terinci melibatkan pengumpulan data pabrik dari catatan

yang sudah ada, pengukuran parameter operasi yang penting menggunakan

instrumentasi portable.

Pengujian yang dilakukan mencakup uji efisiensi pembakaran, penentuan

penurunan faktor daya yang diakibatkan berbagai peralatan listrik, pengukuran

suhu dan aliran udara pada peralatan utama yang menggunakan bahan bakar,

dan uji sistem proses untuk operasi yang masih dalam spesifikasi.

Sebagai catatan, auditor energi tidak bisa memberi rekomendasi tentang

suatu investasi yang terlalu besar. Dalam kondisi tersebut, auditor energi akan

memberi sebuah rekomendasi studi kelayakan. Laporan audit energi rinci pun

membuat rekomendasi yang disertai manfaat serta biaya program

pelaksanaannya.

Mutu Institute menyediakan semua yang anda butuhka. Dengan

pengalaman di bidang pelatihan dan audit selama lebih dari dua puluh tahun,

kami siap membantu anda melakukan perubahan dan perbaikan untuk

menghasilkan efesiensi energi.

10
Kami memiliki program audit energi bagi anda yang bermaksud melakukan

audit eksternal. Namun, jika anda bermaksud menyediakan sumber daya

manusia dalam perusahaan yang akan tugaskan sebagai auditor internal, kami

juga memiliki program khusus untuk mempersiapkan individu menjadi auditor

energi internal.

E. DATA-DATA DALAM MELAKUKAN AUDIT ENERGI

Data-data yang dikumpulkan selama melakukan audit energi di gedung

perkantoran haruslah mampu menggambarkan kebutuhan energi dan konsumsi

energi gedung tersebut. Jadi sangatlah penting jika para auditor energi, paling tidak,

memiliki data yang menginformasikan tentang:

1. Lokasi gedung dan lingkungan sekitarnya;

2. Luasnya area gedung;

3. Penggunaan alat-alat elektronik;

4. Jenis pendingin ruangan dan cara pengoperasiannya;

5. Jenis dan jumlah lampu yang digunakan sebagai penerangan serta cara

pengoperasiannya;

6. Material yang digunakan pada dinding, langit-langit, jendela, dan lantai;

7. Sistem penghematan energi yang sudah pernah dilakukan oleh gedung tersebut;

8. Tagihan biaya listrik mulai dari 3 tahun yang lalu sampai waktu dilakukannya

audit energi; dan

9. Cetak biru gedung tersebut.

11
Data-data di atas sangat diperlukan untuk membentuk profil energi

konsumsi dari gedung tersebut. Auditor energi profesional mutlak diperlukan untuk

menganalisis data-data tersebut dan tentunya Anda harus menyiapkan dana untuk

melakukan prosedur panjang tersebut.

Jelas sudah, penghematan energi di suatu gedung perkantoran bukanlah hal

yang tidak mungkin dilakukan. Dengan catatan, Anda harus berkontribusi aktif

dalam mengumpulkan data-data penting yang diperlukan selama audit energi untuk

mendapatkan hasil yang lebih akurat. Walaupun prosesnya sangat memakan waktu,

profil konsumsi energi yang akurat akan otomatis menghasilkan rencana

manajemen energi yang sangat efisien dalam mengurangi konsumsi energi,

meminimalisir emisi karbondioksida dari gedung tersebut, serta melindungi

lingkungan sekitar.

F. ADAPUN TAHAP-TAHAP AUDIT ENERGI LISTRIK

1. Pemeriksaan sistem energi secara berkala untuk memastikan bahwa energi

tersebut digunakan seefisien mungkin.

2. Identifikasi pemborosan energi, potensi dan peluang penghematan serta

menetapkan langkah-langkah penyempurnaan ditindak lanjuti dengan

langkah nyata untuk merealisasikan potensi penghematan energi.

3. Memperkirakan berapa potensi nilai manfaat finansial yang diperoleh dari

penghematan tersebut

4. Merupakan top-down initiative.

12
5. Hasil audit energi tersebut bergantung pada resources yang dialokasikan

oleh top management.

6. Dalam banyak cara, audit energi sama halnya dengan laporan keuangan

dan pemeriksaan. Audit energi ini merupakan dokumentasi spesifik atas

berbagai bentuk energi yang digunakan selama rentang waktu tertentu –

biasanya untuk satu tahun.

7. Merupakan suatu prosedur sistematis yang dilakukan secara terbatas hanya

pada gedung, situs, atau objek tertentu, yang bertujuan untuk:

• Mengidentifikasi dan mengukur penggunaan energi.

• Menentukan sumber pemborosan energi.

• Menentukan peluang penghematan energi yang paling tepat ECO

(Energy Conservation Opportunities).

• Melaporkan temuan yang didapat.

G. KEUNTUNGAN DARI AUDIT ENRGI

1. Meningkatkan pengetahuan tentang efisiensi energi.

2. Mengidentifikasi biaya energi yang digunakan.

3. Mengidentifikasikan dan meminimumkan hal yang terbuang.

4. Membuat perubahan prosedur, peralatan, dan sistem untuk menyimpan

energi.

5. Menghematkan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

6. Menjaga lingkungan dengan mengurangi pembangkitan tenaga.

7. Mengurangi running costs.

13
H. PROSEDUT AUDIT ENERGI

❖ Pre-audit stage

• Menentukan ruang lingkup dari audit energi

• Membentuk tim untuk audit energy

• Memperkirakan waktu dan anggaran

❖ Energi audit stage

• Memimpin tempat inspeksi dan pengukuran

• Menganalisa data yang dikumpulkan

• Menyiapkan laporan audit energi.

❖ Post-audit stage

• Mengimplementasikan manajemen energi memonitor dan meninjau.

I. TINGKAT AUDIT ENERGI

Audit energi secara garis besar dapat dibagi dalam 3 tingkat :

➢ Tingkat I (Penaksiran Selintas)

• Merupakan penaksiran penggunaan energi suatu sistem menganalisis

rekening energi sistem atau dengan melakukan survey sederhana atas

sistem.

• Analisis energi pada tingkat ini dapat mengidentifikasi pilihan-pilihan

ECO tanpa biaya atau berbiaya sangat rendah dengan analisis

penghematan dan biayanya.

➢ Tingkat II (Survey dan Analisis Energi)

14
• Mencakup suatu survey sistem yang lebih mendetail dan analisis

energi untuk setiap bagian dalam sistem.

• Tingkatan audit ini akan mengidentifikasi, menghasilkan analisis

penghematan dan analisis biaya dari semua tindakan penghematan

praktis yang masih memenuhi kriteria pemilik/pengelola, bersama

dengan pembahasan mengenai prosedur operasi dan pemeliharaan.

• Dan memberikan daftar ECO (Energy Conservation Opportunities).

➢ Tingkat III (Analisis mendetail atas modifikasi padat modal)

• Tingkat audit ini membutuhkan pengumpulan data dan analisis teknik

yang lebih mendetail untuk proyek-proyek padat modal yang telah

diidentifikasi di Tingkat II.

• Tingkat ini akan memberikan informasi penghematan dan biaya

proyek yang lebih mendetail dengan tingkat akurasi yang tinggi, dan

layak sebagai dasar pengambilan keputusan proyek-proyek bermodal

besar.

Ada bebrapa prosedur proses audit energi yang harus dilakukan, yaitu

sebagai berikut:

1. Langkah I mendapatkan data gedung

a. Data umum gdung (fungsi, jumlah penghuni, dan lain-lain)

b. Data dan cetak biru arsitektur dan sistem M&E

c. data peralatan M&E

2. Langkah II survey data pendahuluan

15
Langkah ini diperlukan untuk mengenal gedung beserta sistem dan

instalasinya. Data dikelompokkan ke dalam sistem-sistem, dan data

dalam sistem dikelompokkan dalam beberapa zona.

3. Langkah III Analisis pemakaian energi dan penentuan

Pilihan ECO pada tahap ini,data yang terkumpul kemudian

dianalisis untuk mengestimasi konsumsi energi gedung. Dari data dan

hasil analisis tersubut kita dapat mengidentifikasi pilihan ECO yang

akan memberikan hasil yang efektif, yang berkaitan dengan sistem atau

peralatan yang banyak mengkomsumsi energi.

4. Langkah IV Analisis dan rekomundasi ECO

Pilih-pilihan ECO yang telah diidentifikasi kemudian dianalisis

untukmenunjukkan besar penghematan yang diberikan dan

kemungkinan penerapannya pada gedung tersebut. Pilih-pilihan ECO

yang paling tepat direkomendasikan kepada pemilik gedung.

J. PROSES AUDIT ENERGI

• Audit harus dimulai dengan analisa dengan yang detail dari tagihan energi

selama dua belas bulan yang lampau.

• Data tagihan energi harus dianalisa dengan sumber energi dan lokasi

tagihan.

- Letak geografis / derajat harian/ data cuaca derajat panas harian dan

derajat dingin harian

- Layout Fasilitas

16
- Waktu Operasi

- Equipment List

• Pentingnya keikutsertaan manejemen senior, operator dan staf dalam

menentukan ruang lingkup kerja dan ketersediaan sumber daya untuk

mengadakan audit energi.

• Ruang lingkup kerja meliputi area area yang akan diaudit, tingkat

pengalaman, antisipasi penyimpanan, kebutuhan untuk pelatihan dan

kebutuhan untuk meningkatkan O&M.

• Jumlah anggota tergantung dari ruang lingkup dan tujuan dari audit energi.

• Kewajiban dari setiap anggota tim audit harus ditetapkan dari awal

pembentukan tim.

• Para auditor merupakan orang yang mempunyai kemampuan yang cukup

dalam BS installationst.

• Jika keahliakan tim tidak mencukupi, perlu memperkerjaan konsultan audit

energi.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting

bagi kita. Tanpa adanya energy listrik berbagai aktivitas manusia tidak dapat

berjalan dan lancer. Namum konsumsi energy listrik secara berlebihan akan

membawa dampak negatif. Oleh karena itu pemanfaatan energy listrik harus

dilakukan secara hemat dan efisien. Untuk mengetahui profil penggunaan energy

listrik di industry dapat dilakukan audit energy pada industry tersebut. Audit energy

terdiri dari beberapa tahapan. Mulai dari pengumpulan data mengenai penggunaan

energy listrik pada periode sebelumnya. Pengukuran energy listrik, perhitungan

intensitas konsumsi energy listrik (IKE) serta analisa mengenai peluang hemat

energy.Hasil dari pengambilan data dan analisa tersebut kemudian dilaporkan

dengan disertai rekomendasi upaya penghematan energy pada bangunan gedung

yang bersangkutan. Sehingga pemakaian energy listrik pada bangunan industri

tersebut bisa lebih efektif dan efisiensi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sagala, A. (2011). Pedoman Teknis Audit Energi. URL :


https://kemenperin.go.id/download/18860. Diakses pada tanggal 26 Mei
2023

Iftadi, I. (2015). Kelistrikan Industri.Diakses pada tanggal 26 Mei 2023

19

Anda mungkin juga menyukai