Anda di halaman 1dari 5

SQL adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyimpan dan memproses informasi

dalam database relasional, sedangkan MySQL adalah sistem manajemen database relasional
yang menggunakan SQL untuk mengelola database. Berikut beberapa perbedaan antara SQL
dan MySQL:

SQL

SQL adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyimpan dan memproses informasi
dalam database relasional.

SQL mendukung mesin penyimpanan tunggal.

SQL adalah bahasa standar yang telah digunakan selama bertahun-tahun.

SQL bersifat portabel dan dapat digunakan untuk program PC, server, laptop, dan perangkat
lainnya.

SQL banyak digunakan untuk berbagai aplikasi.

MySQL

MySQL adalah sistem manajemen basis data relasional yang menggunakan SQL untuk
mengelola basis data.

MySQL mendukung banyak mesin penyimpanan dan plug-in.

MySQL memiliki kompatibilitas yang baik dengan berbagai bahasa pemrograman.

MySQL cocok untuk mengelola data dalam jumlah besar dan big data.

MySQL sering digunakan untuk aplikasi jejaring sosial atau sistem manajemen pelanggan.

Dalam hal mana yang lebih baik untuk mengelola database, itu tergantung pada kebutuhan
spesifik pengguna. SQL merupakan bahasa standar yang telah digunakan selama bertahun-
tahun dan banyak digunakan untuk berbagai aplikasi. MySQL, sebaliknya, cocok untuk
mengelola data dalam jumlah besar dan big data, serta memiliki kompatibilitas yang baik
dengan berbagai bahasa pemrograman.
Transaksi dalam SQL adalah kumpulan satu atau lebih pernyataan SQL yang
berinteraksi dengan database. Transaksi dalam SQL sangat penting untuk
menjaga integritas database. Mereka digunakan untuk mempertahankan
integritas ketika beberapa operasi terkait dieksekusi secara bersamaan atau
ketika beberapa pengguna berinteraksi dengan database secara bersamaan.
Berikut adalah cara mengelola transaksi dalam SQL:
1. Mulai transaksi dengan pernyataan "BEGIN TRANSACTION".
2. Eksekusi pernyataan SQL yang diperlukan untuk transaksi.
3. Jika semua pernyataan berhasil dieksekusi, komit transaksi dengan
pernyataan "COMMIT TRANSACTION". Ini akan menyimpan semua
perubahan ke database.
4. Jika terjadi kesalahan dalam transaksi, rollback transaksi dengan
pernyataan "ROLLBACK TRANSACTION". Ini akan membatalkan semua
perubahan yang dibuat dalam transaksi.
Transaksi sangat penting dalam database karena mereka memastikan bahwa
database selalu dalam keadaan yang konsisten dan dapat dipulihkan. Mereka
membantu menghindari masalah integritas data dan memastikan bahwa
perubahan yang dilakukan pada database dilakukan dengan benar. Tanpa
transaksi, aplikasi yang melindungi integritas database akan rumit dan mahal
untuk dikembangkan dan dipelihara. Dengan transaksi SQL, kode aplikasi dan
pemeliharaan database dapat disederhanakan. Selain itu, transaksi juga
melindungi terhadap kondisi kegagalan database, termasuk kegagalan daya,
kegagalan server, kegagalan drive disk, dan kegagalan perangkat lunak
database. Dalam hal kegagalan ini, jika ada transaksi yang belum dikommit,
integritas database tetap terjaga.
IBM telah memainkan peran penting dalam pengembangan SQL. Berikut adalah beberapa
kontribusi IBM terhadap pengembangan SQL:

IBM mengembangkan sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) pertama yang disebut
System R pada tahun 1970an, yang didasarkan pada SQL

IBM terus mengembangkan dan meningkatkan SQL selama bertahun-tahun, dan telah merilis
berbagai sistem manajemen basis data berbasis SQL, termasuk DB2 dan IBM i.

IBM juga telah mengembangkan IBM Big SQL, mesin SQL berkinerja tinggi untuk Hadoop yang
memungkinkan kueri data perusahaan dari seluruh organisasi

IBM telah mempekerjakan pengembang SQL yang merancang basis data relasional, menulis
kode yang berinteraksi dengan data yang disimpan, dan membuat serta memelihara basis data
untuk mengontrol dan memanipulasi data.

Secara keseluruhan, IBM telah menjadi kontributor utama dalam pengembangan dan
kemajuan SQL, dan terus memainkan peran penting dalam komunitas SQL.
Pemutus adalah perangkat listrik yang digunakan untuk menghentikan aliran
listrik dalam keadaan darurat atau ketika diperlukan. Terdapat beberapa jenis
pemutus yang berbeda, dan sistem pendingin mereka dapat diklasifikasikan
sesuai dengan jenis pemutus tersebut. Berikut beberapa jenis pemutus dan
klasifikasi sistem pendinginnya:

1. Pemutus Udara (Air Circuit Breaker - ACB):


 Sistem Pendingin Udara: Pemutus udara biasanya menggunakan
pendinginan udara alam untuk menghilangkan panas yang
dihasilkan selama operasi. Beberapa pemutus udara juga memiliki
sistem kipas pendingin yang membantu meningkatkan
pengambilan udara dan sirkulasi udara di sekitar perangkat.
2. Pemutus Minyak (Oil Circuit Breaker - OCB):
 Sistem Pendingin Minyak: Pemutus minyak menggunakan
minyak sebagai medium isolasi dan pendinginan. Minyak dipompa
melalui perangkat untuk menghilangkan panas yang dihasilkan
selama pemutusan. Minyak kemudian didinginkan melalui penukar
panas atau radiator.
3. Pemutus Gas (Gas Circuit Breaker - GCB):
 Sistem Pendingin Gas: Pemutus gas menggunakan gas (seperti
belerang heksafluorida, SF6) sebagai medium isolasi dan
pendinginan. Gas ini memiliki sifat pendinginan yang baik.
Pemutus gas mungkin memiliki sistem pemadaman busur atau
sistem pemadaman gas tambahan untuk menjaga keamanan
selama operasi.
4. Pemutus Vakum (Vacuum Circuit Breaker - VCB):
 Sistem Pendingin Vakum: Pemutus vakum sering kali tidak
memerlukan sistem pendinginan khusus karena operasinya tidak
menghasilkan panas yang signifikan. Kebanyakan pemutus vakum
memiliki konstruksi yang kedap udara sehingga tidak ada aliran
udara yang dibutuhkan untuk pendinginan.
5. Pemutus Besar (Large Circuit Breakers):
 Sistem Pendingin Air:
 Penukar Panas Air-Air: Sistem pendingin menggunakan
air untuk menghilangkan panas. Air panas dari pemutus
dialirkan melalui penukar panas air-air yang memindahkan
panas ke air bersih. Air bersih kemudian didinginkan
menggunakan radiator atau pendingin air.
 Penukar Panas Air-Minyak: Beberapa pemutus besar
menggunakan kombinasi pendinginan air dan minyak. Air
digunakan untuk mendinginkan minyak, dan minyak
digunakan untuk mendinginkan pemutus.

Setiap jenis pemutus memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan


pemilihan sistem pendingin bergantung pada berbagai faktor termasuk
kapasitas pemutus, lingkungan operasi, dan kebutuhan kinerja. Pemutus besar
sering memiliki sistem pendingin yang lebih kompleks dan efisien dibandingkan
pemutus kecil karena potensi panas yang lebih besar yang dihasilkan selama
operasi.

Anda mungkin juga menyukai