Stase Asuhan Kebidanan Kespro Bu Fitri
Stase Asuhan Kebidanan Kespro Bu Fitri
Disusun Oleh :
FITRIA ALI
NIM : 2021080457
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
“Asuhan Kebidanan Pada Ny’’A” P1A0 dengan Fluor Albus di Puskesmas
Perawatan Pasanea”. Laporan ini di susun oleh :
Nim : 2021080457
Mengetahui,
PerceptorPraktek
Preceptor Puskesmas Preceptor Akademik
Djamaludin,
Anik Iflachah, STr.SKM
Keb Bd. Gempi,Tri Sumi, SST., MKes
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB 2......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
BAB 3....................................................................................................................29
BAB 4....................................................................................................................62
TINJAUAN KASUS..............................................................................................62
BAB 5....................................................................................................................74
PEMBAHASAN....................................................................................................85
BAB 6....................................................................................................................87
PENUTUP..............................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................88
BAB 1
PENDAHULUAN
persalinan.
pasca-persalinan.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2020 adalah 132 per 100.000
kelahiran hidup. Meskipun angka ini telah menurun dari tahun sebelumnya,
1.000 kelahiran hidup. Meskipun angka ini juga telah menurun dari tahun
ASEAN.
27,7%. Stunting dapat terjadi karena kurangnya gizi yang diterima oleh anak pada
reproduksi di Indonesia yang perlu ditangani dengan serius. Oleh karena itu, peran
untuk memastikan kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan, persalinan,
dan nifas. Asuhan kebidanan yang tepat dan berkelanjutan dapat memperbaiki
hasil kesehatan ibu dan janin, serta dapat membantu dalam menurunkan angka
perawatan pasca-persalinan.
Dalam hal ini, pengetahuan dan keterampilan bidan yang memadai sangat
fluor albus
albus
fluor albus
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan penulis untuk
sesuai dengan kasus yang dikorelasikan dengan tinjauan teori yang sudah
didapatkan.
BAB 5 PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan apa saja hasil pembuatan kasus yang mencakup
semua aspek yang terkait dengan teori kasus, evidencebased practice dan
Kesehatan reproduksi adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang baik
terkait dengan sistem reproduksi. Hal ini meliputi tidak hanya fungsi sistem
seperti status gizi, lingkungan, dan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi.
1. Kelahiran: Kelahiran yang aman dan sehat adalah tujuan utama dari layanan
kesehatan yang serius dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem
pengobatan infertilitas.
masalah seperti menstruasi yang tidak teratur, endometriosis, fibroid, dan kanker
9. Hak reproduksi: Hak reproduksi adalah hak setiap individu untuk memutuskan
memutuskan apakah dan kapan ingin hamil, dan hak untuk mendapatkan
1.1.1 Definisi
1. Infeksi Infeksi Jamur terjadi jika ada kelainan flora vagina (misalnya
penurunan laktobasil) dan 80-95% disebabkan oleh Candida albicans.
Gejala yang biasanya muncul adalah keputihan kental seperti keju, b
ewarna putih susu, rasa gatal, dan sebagian melekat pada dinding va
gina akibatnya terjadi kemerahan dan pembengkakan pada mulut vag
ina. Infeksi kandida tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual
dan dapat timbul pada wanita yang belum menikah. Kelompok resik
o khusus yang rentan mengalami kandidiasis adalah penderita diabet
es mellitus, pengguna kontrasepsi oral, pemakai antibiotika dan obat
kortikosteroid yang lama, dan wanita hamil. Selain itu, keputihan ya
ng disebabkan kandida bisa disebabkan menurunnya kekebalan tubu
h seperti penyakit- penyakit kronis, serta memakai pakaian dalam ya
ng ketat dan terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat
2. Bakteri
a. Gardnerella vaginalis
Bakteri ini terdapat kira-kira 30% dalam flora vagina wanita nor
mal. Mikroorganisme ini merupakan bakteri batang gram negatif
yang biasanya ditemukan bersamaan dengan bakteri anaerob (mi
salnya Bakteriodes dan Peptokokus). Bakteri ini menyebabkan p
eradangan vagina tidak spesifik, biasanya membentuk clue cell
(bakteri yang mengisi penuh sel-sel epitel vagina). Menghasilka
n asam amino yang akan diubah menjadi senyawa amin, berbau
amis, dan bewarna keabu-abuan. Gejala yang ditimbulkan ialah
fluor albus yang berlebihan dan berbau disertai rasa tidak nyama
n di perut bagian bawah.
b. Gonokokus
Penyakit ini disebut juga dengan Gonorrhoe yang disebabkan ol
eh bakteri Neisseria gonorrhoe dan sering terjadi akibat hubunga
n seksual. Gejala yang ditimbulkan ialah keputihan yang bewarn
a kekuningan atau nanah dan rasa nyeri saat berkemih.
c. Klamidia trakomatis
Disebabkan oleh bakteri intraseluler obligat, Chlamydia trachom
atis dan sering menyebabkan penyakit mata trakoma dan menjad
i penyakit menular seksual. Infeksi biasanya ditandai dengan mu
nculnya keputihan mukopurulen, seringkali berbau dan gatal. Or
ganisme ini paling baik dideteksi dengan asam amino terkait enz
im dalam uji antibodi monoklonal terkonjugasi dengan floresen.
d. Parasit
Parasit yang sering menyebabkan keputihan adalah Trichomona
s vaginalis. Trikomonas berbentuk seperti buah pir, terdapat flag
ela uniseluler dapat diamati bergerak di sekitar daerah yang beri
si banyak leukosit pada sediaan basah. T. Vaginalis hampir selal
u merupakan infeksi yang ditularkan secara seksual. Sumber ku
man seringkali berasal dari pria dan terdapat di bawah preputiu
m atau dalam uretra atau uretra bagian prostat. Tetapi penularan
trikomonas dapat juga melalui pakaian, handuk, atau karena ber
enang. Gejala yang ditimbulkan ialah fluor albus yang encer sa
mpai kental, bewarna kuning kehijauan, dan kadangkadang berb
usa disertai bau busuk, serta terasa gatal dan panas.
e. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit
kelamin, seperti kondiloma, herpes, HIV/AIDS. Kondiloma dita
ndai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak dan sangat berba
u. Sedangkan infeksi virus herpes bentuknya seperti luka melepu
h, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal,
dan terasa panas. Infeksi virus dapat memicu terjadinya kanker
mulut rahim.
f. Kelainan alat kelamin
Kelainan alat kelamin didapat atau bawaan Seperti pada fistel ve
sikovaginalis atau rektovaginalis akibat cacat bawaan, cedera pe
rsalinan dan radiasi.
g. Benda asing
Benda asing misalnya tertinggalnya kondom, pesarium pada pen
derita hernia atau prolaps uteri dapat merangsang sekret vagina
berlebihan.
h. Neoplasma jinak dan kanker
Pada neoplasma jinak maupun ganas dapat ditemukan leukorea
atau keputihan bila permukaan sebagian atau seluruhnya memas
uki lumen saluran alat genitalia. Gejala yang ditimbulkan ialah c
airan yang banyak, berbau busuk disertai darah tak segar.
i. Menopause
Kadar hormon estrogen pada saat menopause menurun sehingga
vagina kering dan mengalami penipisan, ini mengakibatkan mud
ah luka dan disertai infeksi.
j. Fisik
Akibat penggunaan alat kontrasepsi IUD (intra uterine device), t
rauma pada genitalia, dan pada pemakaian tampon.
1.1.3 Patogenesis
1.1.4 Pemeriksaan
1.1.5 Penatalaksanaan
1. Pola hidup sehat meliputi diet seimbang, waktu istirahat yang cukup, t
idak mengkonsumsi alkohol dan rokok, mengendalikan stress, dan me
njaga berat badan tetap ideal dan seimbang.
2. Jika sudah memiliki pasangan, setialah terhadap satu pasangannya.
3. Selalu menjaga kebersihan daerah genitalia agar tidak lembab dan teta
p kering, misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang m
enyerap keringat dan tidak ketat. Biasakan mengganti pembalut pada
waktunya untuk mencegah perkembangbiakan bakteri.
4. Memperhatikan pakaian diantaranya dengan mengganti celana dalam
yang dipakai bila sudah terasa lembab dengan yang kering dan bersih,
menggunakan pakaian dalam dari bahan katun karena katun menyerap
kelembaban dan menjaga agar sirkulasi udara tetap terjaga.
5. Membasuh vagina dengan cara yang benar yaitu dari depan ke belakan
g tiap kali selesai buang air kecil ataupun buang air besar.
6. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan kare
na dapat mengganggu keseimbangan flora normal vagina. Jika perlu, s
ebelum menggunakan cairan pembersih vagina, sebaiknya dikonsultas
ikan ke dokter.
7. Hindari penggunaan bedak talkum, tisu, atau sabun dengan pewangi p
ada daerah genitalia (vagina) karena dapat mengakibatkan iritasi.
8. Jangan membiasakan meminjam barang-barang yang mempermudah p
enularan misalnya peminjaman alat mandi. Bila menggunakan kamar
mandi umum terutama kloset duduk harus hati-hati, hindari duduk di a
tas kloset atau dengan mengelapnya terlebih dahulu.
9. Jangan mengkonsumsi jamu-jamuan untuk mengatasi keputihan, kons
ultasikan ke dokter terlebih dahulu.
1.1.7 Komplikasi
semua data dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara
lengkap meliputi data subjektif dan data objektif klien (Wildan dan Hidayat,
2008).
1. Data Subjektif
a. Biodata Klien
sehat antara 20-35 tahun yang merupakan usia paling ideal dalam
nutrisi dan adat istiadat yang dianut (Hatini hlm 98, 2018).
5. Pendidikan: mengetahui tingkat pendidikan klien sehingga tenaga
yang berpengaruh pada berat janin saat lahir. Jika tingkat sosial
2018).
8. Keluhan Utama
selanjutnya (Hatini hlm 98, 2018). Keluhan yang dirasakan oleh ibu
sakit pada perut dan pinggang akibat kontraksi yang datang lebih kuat,
sering dan teratur, keluarnya lendir darah dan keluarnya air ketuban
9. Riwayat Menstruasi
Wulandari, 2008).
kemungkinan akan muncul pada persalinan saat ini (Hatini hlm 99,
2018).
pengeluaran cairan lendir dan darah melalui vagina meliputi bau dan
Pola Nutrisi:
Asupan makanan yang cukup merupakan sumber dari glukosa
darah yang menjadi sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Kadar
komplikasi persalinan baik pada ibu maupun janin. Pada ibu akan
Pola Istirahat:
melakukan istirahat selama tidak ada his (disela-sela his). Ibu bisa
berhenti sejenak untuk melepas rasa sakit akibat his, makan atau
Pola Eliminasi:
sebaiknya pastikan bahwa ibu sudah BAB. Rektum yang penuh dapat
Pola Hygiene:
dan ibu sudah tidak mampu untuk mobilisasi, maka bidan harus
(DTT).
diri ibu bersalin, maka ibu dapat diberikan alas bersalin (under pad)
yang dapat menyerap cairan tubuh (lendir darah, darah, air ketuban)
dengan baik. Apabila saat mengejan diikuti dengan feses, maka bidan
2 jam observasi, maka pastikan keadaan ibu sudah bersih. Ibu dapat
a. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum:
- Kesadaran:
167, 2017).
lingkungannya.
- Tanda-tanda vital:
Tekanan darah:
Pada saat persalinan tanda-tanda vital ibu mengalami
Suhu:
Suhu tubuh normal adalah 36oC hingga 37,50C. Suhu badan ibu
normal jika tidak melebihi 0,5o-1oC. Suhu badan yang meningkat dan
Nadi:
Pernafasan:
tangan dan kaki, kebas dan pusing. Mengejan yang berlebihan atau
b. Pemeriksaan Fisik
- Abdomen:
Inspeksi: Melihat adanya linea gravidarum dan striae gravidarum
pada tangan dan kaki ibu, kuku jari yang pucat serta adanya varises
tidak.
- TBJ jika kepala belum masuk PAP = (TFU-11) x 155 gr
- Genetalia:
2017).
Vaginal Toucher: Pemeriksaan vaginal toucher bertujuan untuk
Handayani, 2017).
c. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan urin (protein, reduksi), darah (Hb, golongan darah) dan USG
gangguan his dan kekuatan mengejan. Selain itu, ibu dengan kadar Hb
yang rendah akan mengalami persalinan section caesaria tiga kali lebih
besar dari pada ibu yang memiliki kadar Hb normal (Aritha dan Sari,
2017).
Keterangan:
P (Para): Jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran bayi atau telah
- Angka yang pertama: Jumlah bayi cukup bulan yang dilahirkan wanita.
Cukup bulan berarti berusia 36 minggu atau berat 2500 gram atau lebih.
- Angka yang ketiga: Jumlah kehamilan yang berakhir dengan aborsi baik
secara spontan maupun induksi. Aborsi adalah bayi yang lahir sebelum
- Angka yang keempat: Jumlah anak yang hingga kini masih hidup.
pembukaan lengkap.
pemeriksaan dalam.
DS: Diperoleh melalui hasil anamnesis pada klien saat menanyakan data
subyektif.
2014).
DO: Data diperoleh dari data objektif seperti keadaan umum, kesadaran,
linea alba dan striae gravidarum. Pemeriksaan fisik seperti leopold dan DJJ
untuk menentukan janin tunggal atau kembar. Pemeriksaan his untuk
- Sakit pinggang
- Perineum kaku
seperti kecukupan nutrisi, pola istirahat, personal hygiene dan eliminasi klien
serta kebutuhan psikologis seperti dukungan suami dan keluarga yang harus
masalah dan diagnosis yang ada. Pada langkah ini bidan diharapkan mampu
mengantisipasi dan mencegah masalah potensial yang akan terjadi serta mampu
hlm 27, 2007). Masalah potensial yang dapat terjadi pada ibu bersalin yaitu
terjadinya penyulit persalinan pada kala I, II, III dan IV. Penyulit perslainan pada
kala I yakni persalinan lama, kala I memanjang, inersia uteri hopotonik, inersia
uteri hipertonik dan his yang tidak terkoordinasi. Penyulit pada kala II adalah
distosia bahu dan persalinan lama. Penyulit pada kala III dan IV adalah atonia
uteri, perdarahan postpartum, emboli air ketuban, robekan jalan lahir dan syok
masalah potensial yang terjadi dan melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain berdasarkan keadaan klien (Varney hlm 27, 2007). Kegawatdaruratan yang
dapat timbul pada persalinana kala I dan II adalah emboli air ketuban, distosia
bahu, persalinan dengan kelainan letak (sungsang), partus lama dan preeklampsia
sedangkan kegawatdaruratan pada persalinana kala III dan IV dalah atonia uteri,
retensio plasenta, robekan jalan lahir, perdarahan postpartum dan syok obstetrik
3.5 Intervensi
Langkah ini dibuat berdasarkan hasil kajian dari langkah sebelumnya.
Rencana asuhan disusun berdasarkan kondisi klien serta rencana tindakan yang
akan diberikan harus disetujui oleh klien (Varney hlm 27, 2007).
3.6 Implementasi
Langkah ini dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau bersama–sama dengan
klien atau tenaga kesehatan lain seperti dokter. Bila tindakan dilakukan oleh
dokter atau tim kesehatan lain, bidan tetap memegang tanggung jawab untuk
3.7 Evaluasi
tujuan yang diharapkan dan memenuhi kebutuhan klien atau tidak. Evaluasi
terhadap ibu bersalin adalah keadaan umum baik, TTV dalam batas normal, bayi
lahir dengan selamat menangis kuat, plasenta lahir spontan dan lengkap sebelum
1. Data Subjektif
a. Biodata Klien
sehat antara 20-35 tahun yang merupakan usia paling ideal dalam
nutrisi dan adat istiadat yang dianut (Hatini hlm 98, 2018).
yang berpengaruh pada berat janin saat lahir. Jika tingkat sosial
ekonominya rendah, kemungkinan bayi lahir dengan berat badan
2018).
b. Keluhan Utama
selanjutnya (Hatini hlm 98, 2018). Keluhan yang dirasakan oleh ibu
sakit pada perut dan pinggang akibat kontraksi yang datang lebih kuat,
sering dan teratur, keluarnya lendir darah dan keluarnya air ketuban
c. Riwayat Menstruasi
Wulandari, 2008).
f. Riwayat Obstetrik
kemungkinan akan muncul pada persalinan saat ini (Hatini hlm 99,
2018).
pengeluaran cairan lendir dan darah melalui vagina meliputi bau dan
Pola Nutrisi:
darah yang menjadi sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Kadar
komplikasi persalinan baik pada ibu maupun janin. Pada ibu akan
Pola Istirahat:
melakukan istirahat selama tidak ada his (disela-sela his). Ibu bisa
berhenti sejenak untuk melepas rasa sakit akibat his, makan atau
Pola Eliminasi:
sebaiknya pastikan bahwa ibu sudah BAB. Rektum yang penuh dapat
Pola Hygiene:
dan ibu sudah tidak mampu untuk mobilisasi, maka bidan harus
(DTT).
diri ibu bersalin, maka ibu dapat diberikan alas bersalin (under pad)
yang dapat menyerap cairan tubuh (lendir darah, darah, air ketuban)
dengan baik. Apabila saat mengejan diikuti dengan feses, maka bidan
2 jam observasi, maka pastikan keadaan ibu sudah bersih. Ibu dapat
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum:
- Kesadaran:
167, 2017).
(1) Composmentis adalah sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya
lingkungannya.
- Tanda-tanda vital:
Tekanan darah:
Suhu:
Suhu tubuh normal adalah 36oC hingga 37,50C. Suhu badan ibu
Nadi:
Pernafasan:
tangan dan kaki, kebas dan pusing. Mengejan yang berlebihan atau
- Abdomen:
pada tangan dan kaki ibu, kuku jari yang pucat serta adanya varises
tidak.
- Genetalia:
2017).
Handayani, 2017).
c. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan urin (protein, reduksi), darah (Hb, golongan darah) dan USG
gangguan his dan kekuatan mengejan. Selain itu, ibu dengan kadar Hb
yang rendah akan mengalami persalinan section caesaria tiga kali lebih
besar dari pada ibu yang memiliki kadar Hb normal (Aritha dan Sari,
2017).
3. Analisa
Analisis dan interpretasi data yang terkumpul kemudian dibuat
kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi diagnosisi, serta perl
tidaknya dilakukan tindakan segera.
4. Penatalaksanaan
Langkah pelaksanaan harus disesuaikan dengan rencana yang ditetapkan
untuk mencapai tujuan. Pada pelaksanaan yang dilakukan bidan bisa
dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dengan tim medis lain. Selama
kegiatan ini bidan melihat kemajuan kesehatan serta diupayakan dalam
waktu yang singkat dan efektif hemat dan berkualitas.
BAB II
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan membahas kesesuaian antara teori dengan tinjauan
kasus pada asuhan kebidanan pada Ny’’A” P1A0 dengan Fluor Albus di
1. Subjektif
bertempat tinggal di Pasanea, saat ini memiliki anak pertama dan tidak
informasi data subjektif yang harus ditanyakan pada klien (Hatini, 2018).
salah satu faktor resiko yang berhubungan dengan keluhan ibu, Usia
reproduksi yang sehat adalah antara 20-35 tahun yang merupakan usia
paling ideal dalam reproduksi. Saat usia ibu kurang dari 20 tahun, alat-alat
2. Objektif
hasil TTV dan antopometri klien dalam batas normal. Dalam kasus ini,
status nutrisi klien dalam keadaan baik dilihat dari hasil pemeriksaan Lila
klien yaitu 23,5 cm. Dan terdapat tanda keputihan yang mengarh ke arah
patologis, jika kondisi ini dibiarkan dan tidak diobati akan mengarah ke arah
3. Analisa
terjadinya lesi pada daerah vagina , bau dan gatal yanag mana dalam kasus
ini sesuai dengan penelitian “hubungan antara pola hygiene pada ibu den
4. Penatalaksanaan
Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa
memberikan edukasi tentang pola higiene terutama cara cebok yang bai
yaitu dari depan ke belakang minum obat anti jamur dengan diberikan
nistatin oral dan nistatin vagina, serta menjaga pola makan agar
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pemeriksaan dan penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus
persalinan Ny. A P1A0 dengan fluor albus diatas sudah dilakukan sesuai
evaluasi.
6.2 Saran
kesehatan yang baik bagi klien agar klien mau untuk bekerjasama dan
Aritha, D., & Sari, U. F. 2017. Pengaruh Persalinan Terhadap Penurunan Kadar Hb
Pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih Jakarta Timur
Tahun 2016. Majalah Kesehatan Pharmamedika, 9(1), 001-007.
Andanawarih, P., & Baroroh, I. 2018. Peran Bidan Sebagai Fasilitator Pelaksanaan
Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Di
Wilayah Puskesmas Kabupaten Pekalongan. Siklus: Journal Research
Midwifery Politeknik Tegal, 7(1).
Ditaningtias, S., Sulistiyono, A., & Indawati, R. (2015). Anemia sebagai Faktor
Risiko Peningkatan Skor Kehamilan Berdasarkan Kartu Skor Poedji
Rochjati. Majalah Obstetri dan Ginekologi, 23(3), 90-96.
Diana, Sulis dkk. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru
Lahir. Surakarta: CV Oase Group.
Ernawati, F., Rosamalina, Y., & Permanasari, Y. 2013. Pengaruh Asupan Protein Ibu
Hamil Dan Panjang Badan Bayi Lahir Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak
Usia 12 Bulan Di Kabupaten Bogor (Effect of the Pregnant Women's Protein
Intake and Their Baby Length at Birth to the Incidence of Stunting Among
Children. Nutrition and Food Research, 36(1), 1-11.
Fatimah, S., & Yuliani, N. T. 2019. Hubungan Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu
Hamil dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja
Puskesmas Rajadesa Tahun 2019. Journal of Midwifery and Public
Health, 1(2).
Maharani, T. I., & Fakhrurrozi, M. 2014. Hubungan dukungan sosial dan kecemasan
dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester ketiga. Jurnal
Psikologi, 7(2).
Moloku, F., Wantouw, B., & Sambeka, J. 2013. Hubungan Pengetahuan Tentang
Perawatan Dengan Penyembuhan Luka Retensio Plasenta Pada Ibu Post Partum
Di Ruangan Irina D Bawah Rsup Prof Dr. rd Kandou Malalayang. JURNAL
KEPERAWATAN, 1(1).
Oktarina, Mika. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: deepublish.
Pasongli, S., Rantung, M., & Pesak, E. 2014. Efektifitas counterpressure terhadap
penurunan intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal di Rumah sakit
Advent Manado. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan), 2(2), 12-16.
Prawitasari, E., Yugistyowati, A., & Sari, D. K. 2015. Penyebab Terjadinya Ruptur
Perineum pada Persalinan Normal di RSUD Muntilan Kabupaten
Magelang. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 3(2), 77-81.
Puspita, I. M. 2019. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) Ibu Prahamil Dan
Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di
Rsud Dr. M. Soewandhie Surabaya. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM.
Mataram, 4(2), 32-37.
Setyarini, Didien I. Dan Suprapti. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan
Syaiful, Yuanita dan Lilis, Fatmawati. 2020. Asuhan Keperawatan pada Ibu Bersalin.
Surabaya: Jakad Media.
Tarelluan, J., Adam, S. K., & Tombokan, S. 2013. Analisis Faktor–Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal Di
Rsud Dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa. JIDAN (Jurnal Ilmiah
Bidan), 1(1), 36-41.
Widiastini, Luh Putu. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dan
Bayi Baru Lahir. Bogor: In Media.
DOKUMENTASI