Hipertensi
Hipertensi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai
peringatan dini. Kebanyakan orang tetap merasa sehat dan energik. Menurut
tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara
31,7%.
penyakit lainnya, tidak hanya penyakit jantung koroner saja tapi penyakit
gagal ginjal, kebutaan dan stroke bisa terjadi. Makin tinggi tekanan darah
seseorang maka semakin tinggi pula resikonya, maka dari itu seseorang
harus mengetahui tekanan darahnya karena hipertensi merupakan penyakit
mungkin, karena dengan perawatan yang tepat dan cepat dapat mencegah
kesehatan seperti dokter, perawat dan ahli gizi. Banyaknya kejadian harus
berusaha berobat dan menerapkan pola hidup sehat dan berolahraga secara
teratur.
Sesuai dengan misi dan keyakinan perawat yaitu membantu klien untuk
yag berharga dan dapat melakukan fungsi normal sebagi individu yang
secara optimal.
Berdasarkan latar belakang itulah penulis tertarik untuk membuat
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
sebagai berikut :
1. Obsevasi Partisipasi
2. Wawancara
pasien.
3. Studi Dokumentasi
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
dengan Hipertensi.
keperawatan.
2. Bagi instansi
Dapat menjadi bahan masukan bagi perawat yang di rumah sakit untuk
Karya tulis ini disusun dalam 5 bab yang ditulis secara sistematika dan
konsep keperawatan.
BAB III : Berisi tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
dan kasus.
KONSEP DASAR
A. Konsep dasar
1. Pengertian
896).
hal 356).
sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg.
2. Klasifikasi
Menurut The Sevent Report of The Joint National
Hipertensi
berat)
3. Etiologi
212,yaitu :
hipertensi ):
retensi Na ginjal.
2) Gangguan endokrin
sindroma cushing.
c) Hyperparathyroidisme : hipercalsemia
d) Akromegali
e) Carcinoid tumor
5) Gangguan neurologi
6) Faktor psikososial
7) Hipertensi sistolik
darah besar
4. Patofisiologi
Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjsl,
5. Manifestasi kliniks
6. Penatalaksanaan
4) Olah raga/latihan.
5) Relaksasi
menjadi rileks
b. Terapi farmakologi
1. Diuretik
2. Simpatolitik
Obat tahap III yang bekerja dengan merelaksasikan otot –otot polos
turun dan natrium serta air akan tertahan, sehingga terjadi edema
perifer.
hal 318).
B. Konsep keperawatan
1. Pengkajian
e. Periksa angota gerak apakah ada edema (Muttaqin, 2009, hal 116).
diterima.
Intervensi keperawatan
masalah vaskuler.
kapiler.
tinggal.
hipertensi, diuretik.
O2.
diperlukan.
diukur.
Intervensi keperawatan
sebagainya.
aktivitas.
Intervensi keperawatan
relaksasi.
panjang,dan membungkuk.
vakuler serebral.
4. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.
setelah makan.
kerja pencernaan.
monoton.
dengan kegemukan.
Intervensi keperawatan
500 kalori per hari secara teori dapat menurunkan berat badan
0,5 kg / minggu. Penurunan berat badan yang lambat
aterogenesis.
individual).
Intervensi keperawatan
selama 24 jam.
Kriteria hasil :
kemungkinan cidera.
Intervensi keperawatan
mengalami cidera.
BAB III
TINJAUAN KASUS
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
1. Bagi klien
tersebut.
2. Bagi Institusi
Doenges, M.E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan Edisi III. Jakarta : EGC
Jakarta : FKUI
University Pers.
hipertensihttp://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-dinarkesum-6154-
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/810-hipertansi-penyebab-
kematian-nomor-tiga.html
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-dinarkesum-6154-1-bab1.pdf