Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Kabupaten Bandung
Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Kabupaten Bandung
3204
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
ba
//
s:
tp
ht
//b
Kabupaten Bandung
s:
No. Publikasi: 32040,2302
tp
ht
Katalog: 2102047.3204
Ukuran Buku: 25 x 17,6 cm
Jumlah Halaman: viii + 20 halaman
Naskah: BPS Kabupaten Bandung
Penyunting: BPS Kabupaten Bandung
Desain Kover: BPS Kabupaten Bandung
Penerbit: © BPS Kabupaten Bandung
Tim Penyusun
Pengarah : Agung Hartadi, S.ST., M.E.
Penanggung Jawab : Krido Saptono, S.Si., M.Si.
Penyunting : Dedi Sugandi, S.ST.
Penulis : Dewi Pertiwi Sitorus, S.ST.; Pungky Adhitya, A.Md.
.id
Pada tahun 2022, tepat satu dekade bonus demografi di Kabupaten Bandung, BPS berkomitmen menyelesaikan amanat untuk
o
.g
melaksanakan Sensus Penduduk Lanjutan (Long Form SP2020) dengan berbagai tantangan di tengah pandemi Covid-19. Atas seijin
ps
Tuhan Yang Maha Kuasa disertai dengan kerja keras seluruh pihak, pendataan Long Form SP2020 telah selesai dilaksanakan.
.b
Long Form SP2020 memikul misi besar sebagai Benchmark indikator kependudukan Indonesia, Potret Demografi Indonesia setelah
ab
melewati gelombang ke-2 Pandemi Covid-19 , evaluasi capaian pembangunan di bidang kependudukan pada SDGs dan RPJMN, serta
gk
menjadi dasar penentuan kebijakan pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 .
un
Meskipun dilaksanakan di tengah pandemi, terdapat beberapa inovasi yang diterapkan dalam Long Form SP2020 yang salah satunya
d
adalah penggunaan berbagai moda pendataan (PAPI, CAPI, dan CATI). Untuk pertama kalinya Computer Assisted Telephone
an
Interviewing (CATI) diterapkan dalam sejarah sensus penduduk di Indonesia.
//b
Perjalanan pelaksanaan dan hasil Long Form SP2020 disajikan secara ringkas dalam booklet Indikator Kependudukan Hasil Long
s:
Form SP2020 Kabupaten Bandung. Booklet ini menyajikan gambaran komprehensif keadaan kependudukan Kabupaten Bandung
tp
berdasarkan hasil Long Form SP2020. Cakupan data dasar dari angka hasil Long Form SP2020 adalah indikator fertilitas, mortalitas,
ht
mobilitas, disabilitas, pendidikan, dan perumahan. Penyediaan parameter demografi serta karakteristik penduduk tersebut
diharapkan dapat dapat menghasilkan indikator untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian target SDGs dan RPJMN di bidang
kependudukan.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan booklet ini. Kritik dan saran kami
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Agung Hartadi
.id
• Post Gen Z: Lahir tahun 2013 dst, perkiraan usia saat Long kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
o
Form SP2020 adalah 0-9 tahun
.g
Angka Kematian Ibu (AKI)/ Maternal Mortality Ratio (MMR) :
• Generasi Z: Lahir tahun 1997-2012, perkiraan usia saat Long
ps
Banyaknya kematian perempuan pada saat hamil, saat
Form SP2020 adalah 10-25 tahun
melahirkan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan
.b
• Milenial: Lahir tahun 1981-1996, perkiraan usia saat Long
tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang
ab
Form SP2020 adalah 26-41 tahun
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan
• Generasi X: Lahir tahun 1965-1980, perkiraan usia saat Long
gk
bukan karena sebab-sebab lain (seperti terjatuh, kecelakaan,
Form SP2020 adalah 42-57 tahun
dll.) per 100.000 kelahiran hidup.
un
• Baby Boomer: Lahir tahun 1946-1964, perkiraan usia saat
Long Form SP2020 adalah 58-76 tahun Angka Kematian Balita (AKBa)/ Under-Five Mortality Rate
d
an
• Pre-Boomer: Lahir tahun 1945 dan sebelumnya, perkiraan (U5MR) :
usia saat Long Form SP2020 adalah 77+ tahun Jumlah penduduk umur 0-4 tahun (balita) yang meninggal
//b
sebelum mencapai umur tepat 5 tahun pada tahun tertentu
Sumber pengklasifikasian: William H. Frey Analysis of Census
s:
per 1000 kelahiran hidup.
Bureau Population Estimates (25 Juni 2020) tp Angka Kematian Anak/ Child Mortality Rate (CMR) :
ht
Jumlah kematian penduduk umur 1-4 tahun pada tahun
INDIKATOR FERTILITAS tertentu per 1.000 kelahiran hidup.
Angka Kelahiran Total/ Total Fertility Rate (TFR) :
Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang
perempuan selama masa usia suburnya (15-49 tahun).
Angka Kelahiran Kasar/ Crude Birth Rate (CBR) :
Banyaknya kelahiran hidup per 1.000 penduduk pada
pertengahan tahun.
Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu/ Age
Specific Fertility Rate (ASFR) :
Banyaknya kelahiran selama setahun per 1.000 perempuan
pada kelompok umur 15-49 tahun.
.id
Banyaknya penduduk di suatu kabupaten/kota yang lahir di disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan
o
kabupaten/kota lain per 100 penduduk. fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka
.g
waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan
Angka Migrasi Neto Seumur Hidup Antar kabupaten/kota:
ps
dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk
Perbandingan selisih antara jumlah migran masuk seumur
.b
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara
hidup antar kabupaten/kota dan migran keluar seumur hidup
lainnya berdasarkan kesamaan hak (UU RI No. 8 Tahun 2016).
ab
antar kabupaten/kota per 100 penduduk yang berpeluang
gk
bermigrasi pada suatu kabupaten/kota.
INDIKATOR PENDIDIKAN
un
Proporsi Penduduk Berstatus Migran Risen Antar
Jenjang Pendidikan Yang Ditamatkan:
kabupaten/kota:
d
Jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh
an
Banyaknya penduduk umur lima tahun ke atas di suatu seseorang, yang ditandai dengan kepemilikan sertifikat/ijazah
//b
kabupaten/kota yang lima tahun sebelumnya bertempat pada suatu jenjang tertentu.
tinggal di kabupaten/kota lain per 100 penduduk.
s:
Angka Migrasi Neto Risen Antar kabupaten/kota: tp INDIKATOR PERUMAHAN
ht
Perbandingan selisih antara jumlah migran masuk risen antar Ketahanan Bangunan:
kabupaten/kota dengan migran keluar risen antar Salah satu komponen penentu rumah layak huni adalah
kabupaten/kota per 100 penduduk yang berpeluang ketahanan bangunan, yaitu bahan bangunan utama atap,
bermigrasi di suatu kabupaten/kota. dinding, dan lantai rumah terluas memenuhi syarat sebagai
berikut:
Persentase Komuter: ▪ Bahan bangunan atap berupa beton, genteng, kayu/sirap,
Persentase penduduk umur 5 tahun ke atas yang atau seng.
bekerja/sekolah di luar kabupaten/kota tempat tinggalnya dan ▪ Bahan bangunan dinding berupa tembok, plesteran
secara rutin pergi-pulang pada hari yang sama terhadap total anyaman bambu/kawat, kayu/papan, atau batang kayu.
penduduk umur 5 tahun ke atas di kabupaten/kota tempat ▪ Bahan bangunan lantai berupa marmer/granit, keramik,
tinggalnya. parket/vinil/karpet, ubin/tegel/teraso, kayu/papan, atau
semen/bata merah.
.id
Misi Besar Long Form SP2020 ........................................................................... 1 Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan .............. 13
Gambaran Umum Long Form SP2020 ......................................................... 2 Tingkat Pendidikan Antar generasi
o
.g
................................................................. 14
ps
Kemampuan Berbahasa Indonesia dan Penggunaan Bahasa
Indikator Fertilitas ..................................................................................... 3
Daerah ……………………………………………………………………………………………………………. 15
.b
Angka Kelahiran Kasar (CBR) dan Angka Kelahiran Menurut
ab
Kelompok Umur (ASFR) ........................................................................................... 4 Kemampuan Berbahasa Indonesia Menurut Generasi ………………. 16
Penggunaan Bahasa Daerah di Keluarga Menurut Generasi ….. 17
gk
Angka Kelahiran Total (TFR) .................................................................................. 5
Penggunaan Bahasa Daerah di Tetangga/Kerabat Menurut
un
Generasi …………………………………………………………………………………………………………. 18
d
Indikator Mortalitas ................................................................................... 6
an
Angka Kematian Penduduk Usia Dini ........................................................... 7 Indikator Perumahan .............................................................................. 19
//b
Angka Kematian Penduduk Usia Dini Menurut
Ketahanan Bangunan .............................................................................................. 20
Kabupaten/Kota ............................................................................................................. 8
s:
tp
ht
Indikator Mobilitas ….................................................................................. 9
Migrasi Seumur Hidup ……………………………………………......................................... 10
Migrasi Risen ……………………………………………............................................................... 11
Selayang Pandang
Long Form SP2020
Sumber foto : BPS Kabupaten Bandung
Long Form SP2020 merupakan rangkaian pelaksanaan Sensus
Penduduk 2020 dalam upaya menuju Satu Data Kependudukan Misi Besar
Sensus Penduduk 2020 (SP2020) merupakan Pendataan Long Form SP2020 ini dilakukan Long Form SP2020
upaya Indonesia untuk menuju satu data hanya kepada sampel rumah tangga terpilih
kependudukan. SP2020 merupakan sensus dan pelaksanaannya terbagi menjadi dua
penduduk ketujuh yang diselenggarakan di tahap. Tahap pertama merupakan
.id
Indonesia. Pelaksanaan SP2020 menggunakan pemutakhiran dan tahap kedua pendataan.
metode kombinasi, yaitu melalui pemanfaatan Pemutakhiran dilakukan pada periode 15-31
o
.g
data administrasi kependudukan dari Mei 2022 terhadap seluruh rumah tangga yang Benchmark indikator
ps
Kementerian Dalam Negeri sebagai data tinggal di blok sensus terpilih yang tersebar kependudukan Indonesia
.b
dasar. pada 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung.
ab
Setelah pemutakhiran, kemudian dilakukan
Rangkaian kegiatan SP2020 dilaksanakan ke pengambilan sampel sebanyak 32.176 rumah
gk
dalam dua tahapan. Tahapan pertama yaitu tangga, untuk selanjutnya dilakukan
un
pendataan penduduk dengan menggunakan pendataan dengan kuesioner lengkap (CAPI)
Potret Demografi Indonesia
d
short form dan instrumen lainnya yang telah terhadap 32.176 rumah tangga sampel ini pada
an
dilaksanakan pada tahun 2020. Tahapan periode 1-30 Juni 2022. setelah melewati gelombang
//b
selanjutnya pendataan berupa sensus sampel ke-2 Pandemi Covid-19
s:
sebagai kelanjutan sensus penduduk Tujuan pendataan Long Form SP2020
menggunakan kuesioner yang memuat tpdiantaranya adalah :
ht
pertanyaan yang lebih banyak dan lebih 1. Memperoleh data untuk penghitungan
kompleks atau disebut sebagai Pendataan parameter demografi (kelahiran,
Long Form SP2020. Pendataan Long Form kematian, dan migrasi). Evaluasi capaian
SP2020 awalnya akan dilaksanakan pada 2. Sumber data dari indikator Angka pembangunan di bidang
tahun 2021, tetapi adanya pandemi Covid-19 Kematian Ibu. kependudukan pada SDGs
pelaksanaannya digeser menjadi tahun 2022. 3. Memperbarui data yang akan dan RPJMN
digunakan dalam penghitungan
Pendataan Long Form SP2020 dilakukan proyeksi penduduk.
untuk mendapatkan parameter demografi 4. Menyediakan data karakteristik
serta karakteristik penduduk lainnya, seperti penduduk dan perumahan.
pendidikan, disabilitas, maupun perumahan. 5. Sumber data dari indikator
kependudukan untuk SDGs yang tidak Dasar penentuan kebijakan
dapat diperoleh dari sumber lain. pembangunan menuju
Indonesia Emas 2045
.id
o
.g
Persiapan
ps
Dashboard dynamic
32.176 2021-Maret 2022 weighting untuk evaluasi
.b
Rumah indikator secara realtime
ab
Tangga
gk
un
Target Blok Dashboard monitoring untuk
d
Sensus Pra Lapangan
an
pemantauan kegiatan
(rekrutmen dan lapangan secara realtime
//b
pelatihan)
s:
Februari -Maret 2022
2.011 tp
ht
Blok Sensus Penjaminan kualitas sebagai
early warning dalam upaya
menjaga kualitas data
Pendataan
Lapangan Mei -Juni
Petugas 2022
Penggunaan berbagai moda
pendataan (PAPI, CAPI, CATI)
583 Pengolahan dan
Orang Diseminasi
Juni 2022 – 30 Januari
2023
Indikator Fertilitas
Sumber foto : BPS Kabupaten Bandung
ANGKA KELAHIRAN KASAR (CBR) DAN
ANGKA KELAHIRAN MENURUT KELOMPOK UMUR (ASFR)
o .id
.g
Angka Kelahiran Kasar Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (ASFR) Hasil LF SP2020
ps
(CBR)
.b
122,00
ab
99,90
gk
94,10
16,47
un
d
58,50
an
//b
27,00
Hasil Long Form 15,30
s:
SP2020 mencatat tp 2,10
ht
terdapat 16,47 kelahiran 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
hidup diantara 1000
penduduk Kabupaten
◼ Puncak ASFR terletak pada perempuan umur 25-29 tahun. Terdapat 122 kelahiran dari 1.000
Bandung. perempuan umur 25-29 tahun.
◼ Pola ASFR berbentuk U terbalik. Angka kelahiran sebesar 27 kelahiran diantara 1.000 perempuan
umur 15-19 tahun, meningkat tajam menjadi 99-100 kelahiran per 1.000 perempuan umur 20-24
tahun, lalu mencapai puncaknya pada kelompok umur 25-29 tahun. Pada kelompok umur
selanjutnya, angka kelahiran menurun hingga sebesar 2-3 kelahiran per 1.000 perempuan umur
45-49 tahun.
.id
Tren TFR Kabupaten Bandung SP2010 - LF SP2020
o
.g
ps
2,58
.b
ab
2,09
gk
TFR
un
Kabupaten Bandung
d
Hasil Long Form
an
SP2020
//b
2,09
s:
tp
ht
SP2010 LF SP2020
Fertilitas Kabupaten Bandung menurun dalam lima Penurunan fertilitas mengakibatkan proporsi anak-anak dalam
dekade terakhir. Sensus Penduduk 2010 mencatat angka populasi ikut menurun. Kondisi ini dapat mengakibatkan rasio
TFR sebesar 2,58 yang berarti seorang perempuan ketergantungan menjadi lebih rendah dan menciptakan bonus
melahirkan sekitar 2-3 anak selama masa reproduksinya. demografi. Pada tahun 2022, tercatat TFR sebesar 2,09. Angka ini
Sementara Long Form SP2020 mencatat TFR sebesar 2,09 semakin mendekati Replacement Level (2,1), artinya setiap
yang berarti hanya sekitar 2 anak yang dilahirkan perempuan digantikan oleh satu anak perempuannya untuk
perempuan selama masa reproduksinya. menjaga kelangsungan pergantian generasi.
Indikator Mortalitas
Sumber foto : BPS Kabupaten Bandung
KEMATIAN PENDUDUK USIA DINI
Dalam rentang 12 tahun (periode 2010-2022), penurunan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Bandung
mencapai sekitar 6,40 persen.
o.id
.g
Angka Kematian Bayi Angka Kematian Anak 1-4 Tahun/ Child Mortality Rate
ps
.b
ab
20,00
Terdapat 2-3 kematian anak berusia 1-4
gk
2,17 tahun selama satu tahun per 1.000 anak
un
13,60 umur 1-4 tahun
d
an
//b
Angka Kematian Balita/ Under 5 Mortality Rate
s:
tp
ht
Setiap 1.000 balita di Kabupaten
SP 2010 LF SP2020 Bandung, 15-16 diantaranya tidak akan
15,77 berhasil mencapai umur tepat lima
tahun.
Selama periode satu dekade bonus demografi yang dialami
Kabupaten Bandung, Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant
Mortality Rate (IMR) cenderung menurun dari 20 per 1.000
kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 13,60 per
1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020. Perbaikan sarana
dan prasarana kesehatan serta meningkatnya kualitas hidup
perempuan Indonesia berdampak pada anak yang baru lahir
semakin mampu bertahan hidup.
o .id
INDRAMAYU 17,22 INDRAMAYU 14,78
.g
TASIKMALAYA 17,22 TASIKMALAYA 14,77
ps
CIANJUR 17,18 CIANJUR 14,75
.b
SUKABUMI 17,11 SUKABUMI 14,73
ab
PURWAKARTA 17,10 BOGOR 14,69
BOGOR 17,06 PURWAKARTA 14,67 ◼ Angka Kematian Balita (Under 5
gk
MAJALENGKA 16,87 MAJALENGKA 14,50 Mortality Rate/ U5MR) Kabupaten
un
CIREBON 16,83 GARUT 14,46 Bandung hasil Long Form SP2020
GARUT 16,79 CIREBON 14,45
d
sebesar 15,77 dari 1000 balita. Angka ini
an
SUBANG 16,75 SUBANG 14,39
KOTA BANJAR 16,73 KOTA BANJAR 14,37 lebih kecil dibandingkan dengan
//b
PANGANDARAN 16,49 BANDUNG BARAT 14,13 Angka Kematian Balita Jawa Barat.
s:
BANDUNG BARAT 16,47 PANGANDARAN 13,83
JAWA BARAT 15,91 tp
KARAWANG 13,61 ◼ Angka Kematian Bayi (Infant Mortality
ht
KARAWANG 15,78 BANDUNG 13,60 Rate/IMR) Kabupaten Bandung hasil
BANDUNG 15,77 JAWA BARAT 13,56 Long Form SP2020 sebesar 13,60.
CIAMIS 15,62 KOTA SUKABUMI 13,45 Angka ini lebih besar dibandingkan
KOTA SUKABUMI 15,60 CIAMIS 13,38
dengan Angka Kematian Bayi Jawa
KUNINGAN 15,51 KUNINGAN 13,37
SUMEDANG 15,21 SUMEDANG 13,13 Barat.
KOTA TASIKMALAYA 15,08 KOTA TASIKMALAYA 12,97
KOTA CIREBON 14,63 KOTA CIREBON 12,61
BEKASI 14,12 BEKASI 12,19
KOTA CIMAHI 14,06 KOTA CIMAHI 12,12
KOTA BOGOR 13,30 KOTA BOGOR 11,43
KOTA DEPOK 13,00 KOTA DEPOK 11,22
KOTA BANDUNG 12,96 KOTA BANDUNG 11,19
KOTA BEKASI 12,53 KOTA BEKASI 10,80
Indikator Mobilitas
Sumber foto : prfmnews.pikiran-rakyat.com
MIGRASI SEUMUR HIDUP
.id
14 dari 100 penduduk Proporsi Penduduk Berstatus Migran Seumur Hidup Antar
14,12
o
Kabupaten Bandung lahir di kabupaten/kota Menurut Generasi
.g
luar Kabupaten Bandung.
ps
.b
21,28
ab
Komposisi Migran Seumur Hidup Antar 19,09
16,79
gk
kabupaten/Kota Menurut Jenis Kelamin (Persen)
un
8,97
d
an
5,05
52,39
//b
s:
47,61 tp Post Gen Z Generasi Z Milenial Generasi X Pre-Boomer &
ht
(0-9 tahun) (10-25 tahun) (26-41 tahun) (42-57 tahun) Baby Boomer
(58+ tahun)
.id
kabupaten/kota Menurut Generasi
2,76 atas di Kabupaten Bandung
o
bertempat tinggal di
.g
ps
kabupaten/kota lain 5 tahun
4,58
.b
sebelumnya.
ab
2,78 3,03
gk
Komposisi Migran Risen Antar kabupaten/kota 2,36
Menurut Jenis Kelamin (Persen)
un
d
an
52,67
//b
Post Gen Z Generasi Z Milenial Generasi X, Pre-
s:
(5-9 tahun) (10-25 tahun) (26-41 tahun) Boomer &
47,33 tp Baby Boomer
ht
(42+ tahun)
Indikator Pendidikan
Sumber foto : Unplash.com
PENDUDUK UMUR 15 TAHUN KE ATAS
MENURUT PENDIDIKAN
Mayoritas Penduduk Kabupaten Bandung Berumur 15 Tahun Ke Atas Berpendidikan Sekolah Menengah Atas
Atau Sederajat.
o .id
Persentase Penduduk Kabupaten Bandung Umur 15 Tahun ke Atas
.g
Menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Daerah Tempat Tinggal
ps
.b
ab
8,33
gk
Perguruan Tinggi 8,44
un
◼ 69,08 persen penduduk Kabupaten
2,29
d
Bandung berumur 15 tahun ke atas
an
33,55 berpendidikan Sekolah Menengah
//b
SMA/sederajat 33,89
Pertama atau Sederajat Keatas.
s:
14,84 ◼ Mayoritas penduduk Kabupaten
tp Bandung berumur 15 tahun ke atas
ht
27,20 di perkotaan berpendidikan Sekolah
SMP/sederajat 27,15 Menengah Atas atau Sederajat,
29,56 sedangkan di perdesaan
berpendidikan Sekolah Dasar atau
28,13 Sederajat.
SD/sederajat 27,76
48,91
2,79
Perkotaan+Perdesaan
Tidak/belum pernah sekolah/Tidak tamat SD 2,77
Perkotaan
4,40 Perdesaan
.id
ditamatkan oleh Generasi Milenial adalah Sekolah Menengah Atas atau Sederajat.
o
.g
ps
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada Generasi Milenial, Generasi X, dan Baby Boomer
.b
ab
di Kabupaten Bandung (Persen)
gk
57,7
d un
an
//b
36,75 37,03
s:
tp 29,64 29,26
ht
20,79 21,98
14,46
12,09 11,25 9,72
7,95 7,81
1,29 2,29
Milenial (Lahir 1981-1996) Generasi X (Lahir 1965-1980) Generasi Baby Boomer (Lahir 1946-1964)
.id
diantaranya penguatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas. Hal ini bisa diukur melalui kemampuan berbahasa
o
.g
Indonesia dan penggunaan bahasa daerah. Mayoritas penduduk Kabupaten Bandung mampu berbahasa Indonesia,
ps
dan sebagian penduduk tetap mempertahankan kelestarian bahasa daerah melalui penggunaan dalam berkomunikasi
.b
dengan keluarga dan tetangga/kerabat.
ab
gk
un
Kemampuan Berbahasa Indonesia Penggunaan Bahasa Daerah Penggunaan Bahasa Daerah di
d
di Keluarga Tetangga/Kerabat
an
//b
s:
tp
97,40% 88,02% 86,41%
ht
*) Catatan: Long Form SP2020 mengumpulkan informasi bahasa untuk penduduk umur 2 tahun ke atas
.id
Di tengah maraknya penggunaan bahasa asing untuk berkomunikasi, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sebagai
simbol budaya perlu untuk terus dijaga antar generasi. Generasi Post Gen Z memiliki persentase paling kecil dalam
o
.g
kemampuan berbahasa Indonesia.
ps
.b
ab
Persentase Penduduk dengan Kemampuan Berbahasa Indonesia
gk
d un
99,48 99,88 99,61
an
97,10
//b
s:
tp
ht
89,60
86,48
.id
Bahasa daerah sebagai simbol budaya perlu untuk terus dijaga antar generasi. Persentase penutur bahasa daerah di
keluarga antar generasi Pre-boomer ke generasi Post Gen Z semakin kecil.
o
.g
ps
.b
ab
gk
Persentase Penduduk dengan Penggunaan Bahasa Daerah di Keluarga
d un
an
92,70
91,79
//b
s:
89,46
88,53 88,75
tp
ht
80,82
.id
Bahasa daerah sebagai simbol budaya perlu untuk terus dijaga antar generasi. Persentase penutur bahasa daerah
di tetangga/kerabat antar generasi Pre-boomer ke generasi Post Gen Z semakin kecil.
o
.g
ps
.b
ab
gk
Persentase Penduduk dengan Penggunaan Bahasa Daerah di Tetangga/Kerabat
d un
an
89,97
//b
89,57
87,77 87,85
s:
86,38 tp
ht
79,30
Indikator Perumahan
Sumber foto : detik.com
KETAHANAN BANGUNAN
Masih ada 13 dari 100 rumah tangga menempati rumah yang tidak memenuhi syarat ketahanan bangunan
o.id
Bahan Bangunan Utama Atap, Dinding, dan Lantai Rumah
.g
87,44
ps
Terluas Yang Memenuhi Syarat Ketahanan Bangunan
.b
ab
Persen
gk
Persentase rumah tangga Kabupaten Bandung
un
yang menempati rumah dengan atap berupa beton,
96,96%
rumah tangga Kabupaten genteng, kayu/sirap, atau seng
d
an
Bandung menempati
//b
rumah yang memenuhi
s:
syarat ketahanan tp Persentase rumah tangga Kabupaten Bandung
bangunan yang menempati rumah dengan dinding berupa
ht
89,98% tembok, plesteran anyaman bambu/kawat,
kayu/papan, atau batang kayu
Salah satu komponen penentu Persentase rumah tangga Kabupaten Bandung yang
rumah layak huni adalah ketahanan menempati rumah dengan lantai berupa
bangunan, yang dilihat dari bahan 99,12% marmer/granit, keramik, parket/vinil/karpet,
ubin/tegel/teraso, kayu/papan, atau semen/bata
bangunan utama atap, dinding, dan
merah
lantai rumah terluas.