Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS KELOLAAN

ASUHAN KEBIDANAN PRA KONSEPSI DAN PERENCANAAN


KEHAMILAN SEHAT PADA Nn. G USIA 23 TAHUN
DI PUSKESMAS DESA GEDANG

Disusun oleh :

Welly Wirsal 2115901241

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN


BIDAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat

serta hidayah-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan Asuhan

Kebidanan kehamilan dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN PRA

KONSEPSI DAN PERANCANAAN KEHAMILAN SEHAT PADA Nn. GDI

PUSKESMAS DESA GEDANG “

Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,

semoga kita selalu dapat meneladani segala sisi kehidupan beliau. Laporan ini

dibuat sebagai tugas siklus Asuhan Kebidanan pada Remaja dan Pranikah

Program Studi Profesi Pendidikan Bidan Fakultas Kesehatan Universitas Fort De

Kock.

Penulis sadar tanpa bantuan dan bimbingan dari banyak pihak akan sangat

sulit untuk menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih ada kekurangan dan

kelemahan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Sungai Penuh ,15 Juli2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dengan usia istri

berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun atau usia istri berumur kurang dari 15

tahun dan sudah haid atau usia istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid

(BKKBN, 2013). Pada pasangan suami istri usia subur yang baru menikah atau

ingin mendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat yang paling

ditunggu. Hal itu juga merupakan saat yang menegangkan ketika sebuah

kehidupan baru bertumbuh dan berkembang di dalam rahim (Sunarsih, 2011).

Kesehatan yang baik adalah salah satu faktor yang paling penting dalam

kehamilan. Kesehatan prakonsepsi adalah cara untuk meningkatkan hasil

kehamilan yang positif dengan mendorong perempuan untuk terlibat dalam gaya

hidup yang sehat sebelum mereka hamil. Keadaan yang kurang mendukung

kondisi-kondisi prakonsepsi akan berdampak kurang baik pula terhadap

pembentukan terjadinya proses konsepsi (Sujiono, 2004). Perawatan kesehatan

yang baik, penting untuk perkembangan dan kesejahteraan janin, sehingga berada

dalam kondisi kesehatan yang prima sebelum kehamilan menjadi hal yang penting

(Curtis, 1999).

2.1 Rumusan Masalah


a. Bagaimana perencanaan kehamilan?
b. Faktor yang mempengaruhi perencanaan kehamilan?
c. Bagaimana konseling pra nikah?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui perencanaan kehamilan?
b. Mengetahui factor yang mempengaruhi perencanaan kehamilan?
c. Mengetahui Bagaimana konseling pra nikah?
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi

2.1.1 Pengertian Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi

Asuhan pra konsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada perempuan

sebelum terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah asuhan yang diberikan

sebelum kehamilan dengan sasaran mempermudah wanita mencapai tingkat

kesehatan yang optimal sebelum ia hamil. Wanita hamil yang sehat memiliki

kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi berada dalam lingkungan yang

sehat. Ashuan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi, antara lain:

memungkinkan identifikasi penyakit medis, pengkajian kesiapan psikologis,

keuangan, dan pencapaian tujuan hidup. Prakonsepsi adalah rentang waktu dari

tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencangkup

waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebealum konsepsi.

2.1.2 Tujauan Asuhan Prakonsepsi

Tujuan asuhan prakonsepsi adalah memfasilitasi perempuan untuk

menjadi sehat sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat

yang optimal. Peningkatan kesehatan prakonsepsi harus diikuti dengan

peningkatan hasil kesehatan reproduksi, namun tetap dengan biaya yang

minimum.

Tujuan asuhan prakonsepsi lainnya adalah memastikan bahwa ibu dan

pasangannya berada dalam status kesehatan fisik dan emosional yang optimal saat
kehamilan. Tujuan lainnya adalah memberikan serangkaian pilihan yang mungkin

tidak tersedia saat kehamilan dikonfirmasikan kepada calon orang tua adanya

perawatan prakonsepsi yaitu sebagai berikut:

a. Bertujuan untuk mempromosikan kesehtatan perempuan usia

reproduksi sebelum konsepsi berkaitan dengan kehamilan

b. Meningkatkan kesehatan reproduksi membutuuhkan perawatan klinis

yang lebih efektif bagi perempuan.

Adapaun rekomendasi untuk meningkatkan kesehatan prakonsepsi

berlandaskan empat tujuan yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan dan sikap serta perilaku pria dan wanita

yang berhubungan dengan kesehatan prakonsepsi

2. Meyakinkan bahwa semua wanita usia subur menerima layanan

perawatan prakonsepsi ( yaitu, berdasarkan bukti skrinning risiko,

promosi kesehatan, dan intervensi) yang akan memungkinkan mereka

untuk memasuki kehamilan pada kesehatan yang optimal.

3. Mengurangi risiko kehamilan sebelumnya yang merugikan melalui

intervensi selama periode interconception, yang dapat mencegah atau

meminimalkan masalah kesehatan bagi ibu dan anak-anak masa

depannya.

4. Mengurangi kesenjangan dalam masa kehamilan.

b.1.3 Manfaaat Asuhan Prakonsepsi

Manfaat adanya asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik

dan emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui asuhan
prakonsepsi, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang dapat mendukung

persiapan saat prakonsepsi.

Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari asuhan prakonsepsi yaitu

sebagai berikut:

1. Identifikasi keadaan penyakit

2. Penilaian keadaan fisiologis

3. Kesiap-siagaan keuangan dan tujuan hidup

4. Memberikan banyak informasi bagi perempuan dan pasangannya

untuk membantu membuat keputusan tantang persalinan yang akan

dihadapinya.

b.1.4 Fokus Asuhan Prakonsepsi

Identifikasi reduksi risiko pada masa reproduksi bagi wanita dan

pasangannya sebelum konsepsi. Komponen asuhan yaitu sebagai berikut:

a. Penilaian risiko

b. Promosi kesehatan

c. Intervensi medis dan psikososial

d. Pendidikan kesehatan yang meliputi: konseling, tindakan rujukan

dan follow up.

2.2 Konseling pra konsepsi

2.2.1 Definisi

Konseling pra konsepsi atau pra kehamilan adalah konseling yang

dilakukan terhadap pasangan usia subur sebelum terjadinya kehamilan. Konseling

ini termasuk salah satu tindakan preventif dalam ilmu kedokteran obstetri. Resiko
cacat mayor (dengan atau tanpa kelainan kromosom) pada populasi umum kira-

kira 3 %. Seorang wanita baru menyadari bahwa dirinya hamil setelah terlambat

haid sekitar 1 atau 2 minggu. Sedangkan organogenesis janin mulai terjadi 17 hari

setelah fertilisasi.

2.2.2 Tujuan Konseling pra kehamilan

Konseling  pra kehamilan memiliki peranan yang penting karena dapat

mengetahui wanita mana yang diuntungkan dari intervensi dini, seperti mereka

yang menderita diabetes melitus atau hipertensi dan dapat membantu mengurangi

cacat janin. Organogenesis dimulai 17 hari setelah fertilisasi, maka sebaiknya

diperhatikan lingkungan yang baik untuk perkembangan hasil konsepsi. Hasil

akhir maternal dan perinatal juga bergantung pada interaksi antara faktor ibu,

janin, dan lingkungannya, dan sulit untuk menerangkan hasil akhir kehamilan

hanya berdasarkan satu intervensi spesifik. Tujuan akhir adalah konseling

prakehamilan dapat memperbaiki hasil akhir kehamilan. 

2.3 Perencanaan Kehamilan

2.3.1 Pengertian

Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal

melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah

satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Menjaga

jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi kesehatan,

namun juga memperbaiki kualitas hubungan psikologi keluarga (Mirza, 2008).

Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan

setiap pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/mental, fisik dan finansial
adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih, 2010). Merencanakan

kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk mempersiapkan kehamilan

guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan

yang berkualitas yang diinginkan oleh keluarga (Nurul, 2013).

2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Kehamilan

Menurut Mirza (2008) ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam

merencanakan kehamilan, antara lain:

a. Kesiapan aspek psikologis

Apabila memutuskan untuk hamil, sebaiknya mulai menjalani konseling

prahamil. Konseling ini merupakan berisi saran dan anjuran, seperti dengan cara

melakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan umum dan kandungan) dan

laboratorium. Sebab, tujuan dari konseling prahamil ini akan mempersiapkan

calon ibu beserta calon ayah dan untuk menyiapkan kehamilan yang sehat

sehingga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

b. Kesiapan fisik

Pengaruh fisik juga sangat mempengaruhi proses kehamilan. Tanpa ada

fisik yang bagus, kehamilan kemungkinan tidak akan terwujud dan bahkan kalau

kehamilan itu terwujud, kemungkinan fisik yang tidak prima akan memengaruhi

janin.

c. Kesiapan Finansial

Persiapan finansial bagi ibu yang akan merencanakan kehamilan

merupakan suatu kebutuhan yang mutlak yang harus disiapkan, dimana kesiapan

finansial atau yang berkaitan dengan penghasilan atau keuangan yang dimiliki
untuk mencukupi kebutuhan selama kehamilan berlangsung sampai persalinan

(Kurniasih, 2010).

2.3.3 Resiko Tinggi Kehamilan Usia Kurang dari 20 tahun

a. Resiko Bagi Ibunya

1) Mengalami perdarahan

Perdarahan pada saat melahirkn antara lain disebabkan karena otot

rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga

dosebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal

didalam rahim).

2) Kemungkinan keguguran / abortus

Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran.

Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah 16 dan juga abortus yang

disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat.

3) Persalinan yang lama dan sulit

Persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin. Penyebab dari

persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan

panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan serta pimpinan

persalinan yang salah dapat mengakibatkan kematian ibu.

4) Mudah terjadi infeksi

Keadaan gizi buruk, tingkat social ekonomi rendah, dan stress

memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.


5) Anemia kehamilan / kekurangan zat besi

Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang

pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.

Karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia.

Tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah

sel darah merah, membentuk sel darah merahjanin dan plasenta.

6) Kanker leher rahim

Yaitu kanker yang terdapat dalam rahim, hal ini erat kaitannya dngan

belum sempurnanya perkembangan dinding rahim. Pada usia remaja

(12-20 tahun) organ reproduksi wanita sedang aktif berkembang.

Rangsangan penis/sperma dapat memicu perubahan sifat sel mnjadi

tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan

kemudian infeksi virus HPV. Sel abnormal yang berpotensi tinggi

menyebabkan kanker servik. Wanita yang hamil pertama pada usia

dibawah 17 tahun hampir selalu 2x lebih mungkin terkena kanker

servik di usia tuanya, daripada wanita yang menunda kehamilan

hingga usia 25 tahun atau lebih tua (BKKBN, 2012). Berhubungan

seksual sebelum umur 20 tahun, akan meningkatkan risiko kanker

leher rahim ( Dedeh dkk, 2010).

b. Resiko Bagi Bayinya

1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan


Kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). Hal ini

terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan

berkurang.

2) Berat badan lahir rendah

Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500

gram. Kebanyakan hal ini dipengaruhi kurang gizi 18 saat hamil,

umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun dapat juga dipengaruhi

penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.

3) Cacat bawaan

Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat

pertumbuhan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubella serta faktor gizi

dan kelainan hormon.

4) Keracunan kehamilan (Gestosis)

Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan

anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam

bentuk pre-eklampsia atau eklampsia dan eklampsia memerlukan

perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.

5) Kematian bayi

Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau

kematian perinatal yang disebabkan berat badan kurang dai 2.500

gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran

congenital serta lahir dengan asfiksia (Manuaba, 2009).


2.3.4 Remaja Dan Kehamilan

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja yang

berumur di bawah 17 tahun. Kehamilan remaja merupakan masalah sosial

masyarakat dan masalah dalam bidang obstetri (Manuaba, 2009). Kesehatan

reproduksi secara langsung juga berhubungan dengan keadaan anemia pada

seseorang. Anemia merupakan keadaan yang sering disebut dengan kurang darah

dimana hemoglobin (Hb) kurang dari 12 gr%. Anemia terkait erat dengan masalah

kesehatan reproduksi terutama pada wanita. Jika seorang wanita mengalami

anemia, maka akan menjadi sangat berbahaya pada saat hamil dan melahirkan.

Wanita yang mengalami anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan

rendah (kurang dari 2,5 kg).


BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRA KONSEPSI DAN PERENCANAAN


KEHAMILAN SEHAT PADA Nn. G USIA 23 TAHUN
DI PUSKESMAS DESA GEDANG

Tempat Praktik : Puskesmas Desa Gedang

Tanggal Pengkajian : 16 Juli 2022

Waktu Pengkajian : 09.25 WIB

Subyektif

Nn. Gusia 23 tahun alamt pasar baru datang ke puskesmas bersama suaminya Tn.

Y. Pasien mengatakan ingin konsultasi mengenai kesehatannya sebelum hamil,

dan apa yang harus dilakukan agar meningkatkan kesuburan agar segera

hamil.Pasien mengatakan lama pernikahan 4 bulan, siklus menstruasi 28-30

hari,teratur setiap bulannya. Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan KB,

dan tidak pernah menderita penyakit yang serius.

Objektif

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Berat badan : 50 Kg

Tinggi Badan : 152 Cm

Tanda-tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/mnt

Nadi : 82 x/mnt Suhu : 36.5 °C

Pemeriksaan Penunjang

HB : 12.4 gr/dL

Assesment

Nn. G23 tahun pada masa prakonsepsi

KIE mengenai pengetahuan ibu tentang Fertilitas dan kesadaran ibu akan

kesehatan prakonsepsi dan persiapan kehamilan yang sehat.

Planning

Tanggal : 16 Juli 2022

Jam : 09.45 WIB

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan

Rasional : Menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan baik, tidak

terdapat kelaian pada hasil pemeriksaan

Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan meminta penjelasan

mengenai kesehatannya.

2. Menjelaskan kepada ibu bahwa kesehatan dan perawatan pada masa

prakonsepsi harus diperhatikan

Rasional : Pada masa prakonsepsi berpengaruh terhadap kesuburan,

dan kesehatan keturunan nantinya baik jangka pendek

maupun jangka panjang

Evaluasi : Ibu menyimak dan memperhatikan


3. Menyarankan ibu menghindari gaya hidup yang tidak baik yaitu merokok,

obesitas, dan konsumsi alkohol

Rasional : Hal ini berdampak negatif pada kesuburan dan

kehamilan. Saat merencanakan kehamilan, akan optimal

jika mengubah gaya hidup yang tidak sehat menjadi

lebih sehat seperti olahraga teratur, konsumsi makanan

yang bergizi seimbang

Evaluasi : Ibu mnegerti yang disampaikan oleh bidan

4. Menyarankan ibu untuk mengkonsumsi asupan folat melalui makanan atau

suplemen vitamin

Rasional : Makanan ataupan asupan suplemen vitamin yang

mengandung asam folat direkomendasikan di banyak

negara untuk semua wanita yang ingin hamil, untuk

mencegah cacat tabung saraf. Makanan yang

mengandung asam folat tinggi bersumber dari hewani

seperti hati ayam, hati sapi, sayuran, biji-bijian, kacang-

kacangan serta sereal

Evaluasi : Ibu mngerti yang disampaikan oleh bidan

5. Menganjurkann ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan

Rasional : Jika dalam masa prakonsepsi ibu ada keluhan sebaikknya

langsung kembali ke tenaga kesehatan untuk melakukan

pemeriksaan lebih lanjut.


Evaluasi : Ibu mengerti akan penjelasan yang diberikan bidan dan

mau melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan.

DATA PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2022 Pukul : 10.20 WIB

Subjektif

Nn. G mengatakan sudah menstruasi di bulan ini

Nn. G mengatakan bagaimana belum ada tanda-tanda kehamilan

Nn. G mengatakan bagaimana cara supaya cepat hamil

Nn. G mengatakan apa yang harus di konsumsinya supaya cepat hamil.

Objektif

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital :

TD : 120/80 mmHg RR : 22 x/mnt

Nadi : 80 x/mnt Suhu : 36.5 °C

Assesment

Nn. G 23 tahun pada masa prakonsepsi

Planning

Hari/tanggal: Sabtu, 30 Juli 2022

Pukul 10.25 WIB : Menganjurkan Nn. G untuk tetap istirahat cukup


Pukul 10.30 WIB : Menganjurkan Nn. G untuk melakukan hubungan seksual

pada masa subur

Pukul 10.35 WIB : Menganjurkan Nn. Guntuk menjalani pola hidup sehat

Pukul 10.40 WIB : Menganjurkan Nn. G untuk makan makanan yang

bergizi.

Pukul 10.45 WIB : Menganjurkan Nn. Guntuk cek kesehatan secara rutin dan

imunisasi
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

SelamapelaksanaanasuhankebidananpadaNy.”S” usia 25 tahun dalam

masa pra konsepsi dan perencanaan kehamilan sehat danmengacupadatujuan yang

adamakadapatditemukansuatudiagnosa kebidananyaitu :

a. Wanita dalam masa pra konsepsi dan perencanaan kehamilan sehat

Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ini pasien mempunyai

pengaruh terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan antara lain :

1. Pasienmemberikankepercayaan kepada petugas

2. Keterbukaanpasiendalammengungkapkanmasalahkepadapetugas

3. Adanyapengertiandankesadaranpasiendalammempersiapkanpernika

hannyadandukungankeluargasertapetugas.

4.2 Saran

a. Untuktenagakesehatan

1. Menggunakankomunikasi dengan tepat dan jelas

2. Menunjukkansikapbersediamaumembantupasien

3. Memberikanmotivasiataudukungan

b. UntukPasien.
1. Hendaknyapasiendancalonsuaminyamempersiapkansematangmung

kinpernikahannya

2. Memegangteguhnormaperkawinan (regulasi)

danmematangkandirisecarabertanggungjawabmelaluikehidupanbers

ama yang akandijalaniyaitusebagai suamiistri

3. Bisamenjagakeseimbanganbiologis, psikologis, spiritual

sehinggatenangdanlancerdalammenghadapikehidupannya

4. Hendaknyamau control ke Bidansetelah 1 bulan


DAFTAR PUSTAKA
 
Cunningham GF, Gant FN, Leveno JK dkk, Williams Obstetrics, Twenty-second
Edition, 2005
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi ke-1, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2001
Duenhoelter HJ, Greenhill's Office Ginecology, Tenth Edition,  Obstetrics and
Gynaecology of Washington, EGC 2000
Hacker FN, Moore GJ, Essential of Obstetrics and Gynecology. Second Edition,
Hipocrates, 2006
Llewellyn D, Jones. Fundamental of Obstetrics and Gynaecology, Third Edition,
Faber and Faber, London 1982
Prawirohardjo S, Wiknjosastro H, Ilmu Kandungan, Edisi Kedua, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Bina Pustaka Jakarta, 1999
Brandon J., Md. Bankowski Amy E., MD Hearne , Nicholas C., MD Lambrou.
The Johns Hopkins Manual of Gynecology and Obstetrics 2nd edition. The
Johns Hopkins University Department (Producer) By Lippincott Williams &
Wilkins Publishers,May 2002
Gabbe. Obstetrics - Normal and Problem Pregnancies, 4th ed., Copyright 
Churchill Livingstone, Inc, 2002
James R, Md. Scott, Ronald S., Md. Gibbs, Beth Y., Md. Karlan, Arthur F., Md.
Haney. Danforth's Obstetrics and Gynecology, 9th Ed: N. Danforth By
Lippincott Williams & Wilkins Publishers ,August ,2003
Obstetri Fisiologi. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran, Bandung
Wayne R. Cohen Sheldon H. Cherry Irwin R. Merkatz. Cherry & Merkatz's
Complications of Pregnancy 5th edition: by) By Lippincott, Williams &
Wilkins January, 2000
Pritchard AJ, MacDonald CP, Gant FN. Williams Obstetrics. Seventeenth Edition.
Appleton Century Crofts, 1984. 243-254
Alan H. DeCherney and Lauren Nathan. Current Obstetric & Gynecologic
Diagnosis & Treatment, Ninth Editionby The McGraw-Hill Companies,
Inc,  2003
 
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan :KIE Prakonsepsi Dan perencanaan kehamilan


Sasaran : Wanita Usia Produktif dan telah menikah
Waktu : 180 Menit
Penyuluh : Welly
Tempat : Puskesmas Desa Gedang
Hari/Tanggal Pelaksaan : Jum’at, 22 Juli 2022
Jam Pelaksanaan : 08.00-11.00 WIB

1. TUJUAN 

a. TUJUAN UMUM 

Setelah dilakukan penyuluhan klien dapat memahami tentang tujuan

pemeriksaan kesehatan prakonsepsi dan pentingnya pemberian KIE mengenai

kesehatan Perencanaan Kehamilan.

b. TUJUAN KHUSUS

Setelah dilakukan tindakan penyuluhan klien mampu untuk :

1. Mengetahui tentang perencanaan kehamilan

2. Mengetahui tentang tujuan melakukan pemeriksaan kesehatan prakonseps

c. SASARAN 
Wanita Usia Produktif dan telah menikah

Materi                         : (Terlampir)

1. Asuhan kebidanan prakonsepsi


2. Manfaat asuhan prakonsepsi
3. Perencanaan kehamilan
4. Faktor yang mempengaruhi perencanaan kehamilan
Metode                         : Ceramah dan tanya jawab

Media                            : Slide dan Leaflet

No Materi Kegiatan
  Pembukaan (5 menit)
1. 1.      Membuka pertemuan dengan mengucapkan
salam
2.      Perkenalan
3.      Menjelaskan tentang tujuan umum dan
tujuan khusus pertemuan kali ini
4.      Menyampaikan waktu/kontrak waktu yang
akan digunakan dan mendiskusikannya
dengan peserta pada pertemuan kali ini
5.      Memberikan sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan pada hari
ini

2 Proses (20 menit) Isi Materi Penyuluhan


1.      Pengertian asuhan kebidaan pranikah
2.      Manfaat asuha pranikah
3.     Pengertian Perencanaan kehamilan
4.      Faktor yang mempengaruhi perencanaan
kehamilan
3 Evaluasi (8 menit) 1.      Memberikan soal secara lisan kepada peserta
secara bergantian
2.      Peserta mengerti seluruh materi penyulihan
yang telah diberikan
4 Penutup (2 menit) 1.      Penyuluh mengucapkan terima kasih atas
segala perhatian peserta
2.      Mengucapkan salam penutup

MATERI PENYULUHAN
1. Asuhan kebidanan prakonsepsi
2. Manfaat asuhan prakonsepsi
3. Perencanaan kehamilan
4. Faktor yang mempengaruhi perencanaan kehamilan
TINJAUAN TEORI

Pengerian Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi

Asuhan pra konsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada

perempuan sebelum terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah asuhan

yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran mempermudah wanita

mencapai tingkat kesehatan yang optimal sebelum ia hamil. Wanita hamil

yang sehat memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi berada

dalam lingkungan yang sehat. Ashuan prakonsepsi memiliki banyak

keuntungan dan variasi, antara lain: memungkinkan identifikasi penyakit

medis, pengkajian kesiapan psikologis, keuangan, dan pencapaian tujuan

hidup. Prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun

sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencangkup waktu saat ovum dan

sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebealum konsepsi.

Manfaaat Asuhan Prakonsepsi

Manfaat adanya asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara

fisik dan emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui

asuhan prakonsepsi, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang dapat

mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan pasangan dapat

mengetahui hal apa saja yang menghambat suksesnya proses konsepsi,


sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya yang maksimal agar bayi

dapat dilahirkan dengan sehat.

Perencanaan Kehamilan

Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan

setiap pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/mental, fisik dan

finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih, 2010).

Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk

mempersiapkan kehamilan guna mendukung terciptanya kehamilan yang

sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh

keluarga (Nurul, 2013).

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Kehamilan

Menurut Mirza (2008) ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam

merencanakan kehamilan, antara lain:

a. Kesiapan aspek psikologis

Apabila memutuskan untuk hamil, sebaiknya mulai menjalani

konseling prahamil. Konseling ini merupakan berisi saran dan anjuran,

seperti dengan cara melakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan umum

dan kandungan) dan laboratorium. Sebab, tujuan dari konseling

prahamil ini akan mempersiapkan calon ibu beserta calon ayah dan

untuk menyiapkan kehamilan yang sehat sehingga bisa menghindari

hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, bisa segera dideteksi bila

ada penyakit yang diturnkan secara genetis, misalnya: diabetes militus,


hipertensi, dan sebagainya. Konseling prahamil dilakukan untuk

mencegah cacat bawaan akibat kekurangan zat gizi tertentu atau

terpapar zat berbahaya.

b. Kesiapan fisik

Pengaruh fisik juga sangat mempengaruhi proses kehamilan. Tanpa

ada fisik yang bagus, kehamilan kemungkinan tidak akan terwujud dan

bahkan kalau kehamilan itu terwujud, kemungkinan fisik yang tidak

prima akan memengaruhi janin.

c. Kesiapan Finansial

Persiapan finansial bagi ibu yang akan merencanakan kehamilan

merupakan suatu kebutuhan yang mutlak yang harus disiapkan, dimana

kesiapan finansial atau yang berkaitan dengan penghasilan atau

keuangan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan selama kehamilan

berlangsung sampai persalinan (Kurniasih, 2010).

Evaluasi:

1.      Jenis                : tanya jawab

2.      Bentuk             : lisan

3.      Jumlah              : 4 butir

4.      Pertanyaan      :

a. Jelaskan pengertian pra konsepsi?

b. Manfaat asuhan Pra konsepsi?

c. Bagaimana cara perencanaan kehamilan?

d. Faktor yang mempengaruhi perencanaan Kehamilan?


Jawab :
1. Prakonsepsi adalah prakonsepsi adalah asuhan yang diberikan sebelum
kehamilan dengan sasaran mempermudah wanita mencapai tingkat
kesehatan yang optimal sebelum ia hamil.
2. Manfaat Asuhan Pra Konsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik dan
emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi.
3. Perencanaan Kehamilan adalah untuk mempersiapkan kehamilan guna
mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan
yang berkualitas yang diinginkan oleh keluarga.
4. Faktor yang mempengaruhi Perencanaan Kehamilan
Kesiapan aspek psikologis
Kesiapan fisik
Kesiapan Finansial

DAFTAR PUSTAKA

Llewellyn D, Jones. Fundamental of Obstetrics and Gynaecology, Third Edition,


Faber and Faber, London 1982
Prawirohardjo S, Wiknjosastro H, Ilmu Kandungan, Edisi Kedua, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Bina Pustaka Jakarta, 1999
Brandon J., Md. Bankowski Amy E., MD Hearne , Nicholas C., MD Lambrou.
The Johns Hopkins Manual of Gynecology and Obstetrics 2nd edition. The
Johns Hopkins University Department (Producer) By Lippincott Williams &
Wilkins Publishers,May 2002

Anda mungkin juga menyukai