Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM KERJA UNIT INSTALASI

GAWAT DARURAT PRIMAYA HOSPITAL


DEPOK
2022
DAFTAR ISI
Halaman
Judul...................................................................................................1
DaftarIsi...............................................................................................2
BAB I PEBDAHULUAN .........................................................................3
BAB II LATAR BELAKANG………………………………………………………...4
BAB III VISI TUJUAN……………………………………………………………….5
BAB IV KEGIATAB POKOK DAN RICIIN KEGIATAN ..............................6
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ....................................................8

BAB VI SASARAN …………………………..………………………………………………9

BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN…………………………………….….11

BAB VIII RENCANA KERJA ANGGARAN……………………………………………….12

BABIX EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN………………..13

BAB X PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN……………..….14


BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi salah satu tujuan
utama dari berbagai tatanan pelayanan kesehatan saat ini. Rumah sakit
sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab
dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai
standart yang ditetapkan.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit
yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan
cedera, pelayanan gawat darurat adalah salah satu ujung tombak pelayanan
kesehatan di sebuah rumah sakit. Setiap rumah sakit pasti memiliki layanan
IGD melayani pelayanan medis 24 jam dengan beberapa dokter dan perawat
yang melayani.
Di era globalisasi/ reformasi dibidang kesehatan membawa konsikuensi
terhadap perubahan kebijakan dalam system pelayanan kesehatan. Sesuai
dengan SK Menteri kesehatan No 99 A/ Men Kes/SK/III/1992 Tentang
berlakukanya sitem kesehatan Nasional, serta kebijakan UU RI Nomor :36
tahun 2009 tentang kesehatan yang berhubugan dengan tenaga kesehatan ,
standar profesional, perincian kerja dan mal praktek , serta UU RI Nomor : 36
tahun 2014 tentang tenaga kesehatan.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia merupakan tanggung jawab
pemerintah dan seluruh masyaarakat yang mewujudkan dalam bentuk
pemberian berbagai upaya kesehatan melalui penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang berkwalitas. Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan
yang dapat memberikan pelayanan yang cepar, tepat pada seorang atau
kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah
terjadinya kecacatan yang tidak perlu.
BAB II
LATAR BELAKANG

Instalasi Gawat Darurat ( IGD) merupakan area paling kritis sebagai pintu
depan Rumah Sakit (RS). Setiap keterlambatan pelayanan dapat mengakibatkan
serius dan berkaitan dengan kehilangan nyawa. Tuntutan pasien dan
masyarakat akan mutu pelayanan di IGD, mengharuskan kecepatan , dan
ketepatan dalam memberikan pelayanan di rumah sakit yang bertujuan untuk:
meningkatkan mutu pelayanan dalam rangka keselamatan pasien (patient
safety).
Rumah Sakit Primaya Depok merupakan rumah sakit baru yang mulai
berdiri pada tahun 2020. oleh karena itu pada tahun 2020 ini, telah dibuat
program kerja baru dengan sasaran yang lebih detail guna mencapai tujuan
yaitu dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan bertanggungjawab
terhadap pasien dan keluarga pasien.
Program ini tidak dapat berjalan dengan baik, tanpa adanya kerja sama
dan dukungan dari tim farmasi, pihak managemen dan stick holder yang terlibat
didalamnya guna membantu terlaksananya program yang telah ditetapkan
bersama guna meningkatkan standar pelayanan yang ada di Instalasi Gawat
Darurat Primaya Depok .
BAB III
TUJUAN
A. TUJUAN UMUM:

Tujuan dari pelayanan gawat darurat ini adalah untuk memberikan


pertolongan bagi pasien yang datang dan menghindari berbagai resiko, seperti
kematian, menangani korban kecelakaan, pasien kebidanan atau bencana
lainnya yang langsung membutuhkan tindakan.
Pelayanan pada Instalasi Gawat Darurat untuk pasien yang datang langsung
dilakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya sesuai dengan
level Emergency Severity Index (ESI). Pada pasien yang tergolong emergency
( gawat darurat) akan langsung dilakukan tindakan menyelamatkan jiwa pasien
(life saving) . bagi pasien yang tergolong tidak gawat darurat akan dilakukan
pengobatan sesuai dengan kebutuhan dan kasus masalahnya yang setelah itu
akan dipulangkan ke rumah.

B. TUJUAN KHUSUS :
Tujuan khusus dari penyususunan program kerja di unit instalasi gawat
darurat adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien di IGD
2. Memberikan kemudahan, kecepatan, dan ketepatan bagi para petugas yang
menjalankan.
3. Menjalankan keselamatan pasien dan mencegah komplikasi akibat tindakan
pelayanan di IGD
4. Mencegah terjadinya kesalahan dan kecelakaan kerja saat menangani pasien.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Tabel: Kegiatan, Rincian kegiatan dan indikator Kinerja
No Kegiatan Rincian Kegiatan Indikator
Memastikan kelancaran Keepuasan pasien

penanganan pasien rawat terhadap waktu tunggu


Pengemban
jalan dan untuk pasien
gan
rawat inap tidak menunggu
1.
pelayanan
lama naik keruang
IGD
perawatan
Memaksimalkan fungsi depo Kelancaran terhadap
farmasi
pelayanan pasien IGD
Pembelian ventilator portable Kelancaran terhadap
pelayanan pasien IGD
3. Mengikuti staf pelatihan Memiliki staf dengan
Peningkatan diklat di luar RS kompentensi khusus
sumber
daya Mengadakan diklat internal Seluruh perawat IGD
manusia untuk seluruh staf IGD memiliki
pengetahuan yang
sama dalam
penanganan pasien.
4. Kesehatan Kepatuhan petugas IGD Memiliki perawat
dan memakai APD saat yang sehat dan
keselamata melakukan tindakan terhindar dari
n kerja kecelakaan kerja.

4 Implementa Membuat Evaluasi Pencapaian dan


si Budaya monitoring pencapaian pelaporan insiden
keselamata program keselamatan pasien KPC,KNC,KTD,KTC&
n Pasien Sentinel.
5. PMKP Melaksanakan indikator Tercapaianya
mutu unit indikator mutu
sesuai dengan yang
ditargertkan
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan


Memberikan pelayanan sesuai dengan respon
Memastikan kelancaran
time penerimaan pasien berdasarkan level
penanganan pasien rawat
Emergency Severity Index (ESI). Dan untuk
jalan dan pasien rawat
1 pasien yang akan rawat inap berkolaborasi
inap tidak menunggu
dengan semua unit dan divisi dalam
lama naik keruang
memperlancar pasien naik ke ruang
perawatan
perawatan.
Memaksimalkan fungsi Berkolaborasi dengan farmasi untuk
2
Depo farmasi memaksimalkan fungsi depo di IGD.
Pembelian ventilator Berkolaborasi dengan kepala divisi medis
3
pertable untuk pengadaan ventilator portable
Membuat perencanaan diklat external dan
Mengikuti staf pelatihan
4 mengirim staff IGD untuk melakukan
diklat di luar RS
pelatihan
Mengadakan diklat Membuat diklat internal untuk semua staff
5 internal untuk seluruh IGD, dengan tujuan memiliki pengetahuan
staf IGD yang sama
Kepatuhan petugas IGD
6 memakai APD saat Menyediakan selalu stok APD dan bekerja
melakukan tindakan sesuai dengan SPO
Membuat Evaluasi
monitoring pencapaian
7
program keselamatan Membuat evaluasi dari hasil program yang
pasien telah di jalankan
Melaksanakan indikator Mengambil data mutu dari unit dan dibuat
8
mutu unit prosentasi serta di buat analisa

BAB VI
SASARAN

Rincian Kegiatan Indikator


Memastikan kelancaran penanganan
pasien rawat jalan dan pasien rawat
100% berjalannya kerja sama antar unit
inap tidak menunggu lama naik
keruang perawatan
IGD membutuhkan obat-obatan
Memaksimalkan fungsi Depo farmasi
emergency dengan cepat.
Igd membutuhkan untuk merujuk
Pembelian ventilator pertable
pasien keluar rumah sakit
Mengikuti staf pelatihan diklat luar Memiliki petugas IGD dengan
Rs kompetensi khusus
Mengadakan diklat internal untuk Seluruh staf IGD memiliki pengetahuan
seluruh staf IGD yang sama
100% tercapainya angka kepatuhan
Kepatuhan petugas IGD memkai APD
menggunakan APD saat melakukan
saat melakukan tindakan
tindakan kepada paien.
Membuat Evaluasi monotoring
Penemuan dan pelaporan inciden KPC,
pencapaian program keselamatan
KNC, KTC, KTD dan Sentinel
pasien
Tercapainya indikator mutu sesuai
Melaksanakan indikator mutu unit
dengan yang ditargetkan
BAB VII
Jadwal pelaksanaan kegiatan
PELAKSANAAN
NO Kegiatan Rincian Kegiatan septe okto nove dese januar
agustus febuari maret april Mei Juni Juli
mber ber mber mber i
Memastikan kelancaran
penanganan pasien rawat jalan
Pengemban dan pasien rawat inap tidak                        
gan menunggu lama naik keruang
1
pelayanan perawatan (< 1jam)
IGD Memaksimalkan fungsi Depo
                       
farmasi
Pembelian ventilator pertable
 
Peningkata Mengikuti staf pelatihan diklat                        
n sumber luar Rs                        
2
daya  
manusia Mengadakan diklat internal
                       
untuk seluruh staf IGD
Kesehatan
                       
dan Kepatuhan petugas IGD memkai
3                        
keselamata APD saat melakukan tindakan
                       
n kerja
4 Implemtasi Membuat Evaluasi monotoring                        
Budaya pencapaian program
keselamata keselamatan pasien
n Pasien
Melaksanakan indikator mutu
5 PMKP                        
unit
BAB VIII
RENCANA KERJA ANGGARAN
JUM
NO Kegiatan Rincian Kegiatan TOTAL SUBTOTAL
LAH
Memastikan kelancaran
penanganan pasien
rawat jalan dan pasien
rawat inap tidak
Pengemb
menunggu lama naik
angan
1 keruang perawatan (<
pelayana
1jam)
n IGD
Memaksimalkan fungsi
Depo farmasi
Pembelian ventilator Rp. Rp.
1
pertable 100.000.000,- 100.000.000,-
Peningka Mengikuti staf pelatihan
2 Rp. 2.600.000,- Rp. 5.200.000,-
tan diklat luar Rs
2 sumber Mengadakan diklat
daya internal untuk seluruh
manusia staf IGD
Kesehata
Kepatuhan petugas IGD
n dan
3 memkai APD saat
keselama
melakukan tindakan
tan kerja
Implemta
si Membuat Evaluasi
Budaya monotoring pencapaian
4
keselama program keselamatan
tan pasien
Pasien
Melaksanakan indikator
5 PMKP
mutu unit
Jumlah RP.105.200.000,-

BAB IX
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaporan kegiatan dan pelaporan program unit Instalasi Gawat
Darurat dilakukan setiap bulan, 3 bulan, 6 bulan dan setahun sekali.
Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di laporkan, di buat oleh penangung
jawab unit atau Koordinator dan dilaporkan ke manager dan direktur dan
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
Evaluasi terhadap Program dilaksanakan melalui Rapat Evaluasi terhadap
progres yang telah dicapai, permasalahan dan kendala yang dihadapi serta
rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Rapat Evaluasi dilaksankan
setiap bulan sekali dan dimungkinkan adanya rapat insidentil pada saat
diperlukan segera mengatasi masalah .

Pelaporan secara tertiulis oleh Koordinator Instalasi Gawat Darurat yang


disampaikan kepada Manager Keperawatan..

BAB X

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Seluruh kegiatan harus tercatat dengan baik, pencatatan hasil
pelaporan dilakukan oleh staf atau PJ ruangan dan dilaporkan ke
Koordinator unit, dan dibuat evaluasi oleh Koordinator unit untuk
kemudian dilaporkan kepada manager , unit mutu dan Direktur,

Depok , 1 Agustus 2022

Disetujui
Dibuat oleh :

Ns. Ida Farida. S.Kep


Desi Yulianti S. Kep., Ners Kadiv Keperawatan
Koordinator IGD

Mengetahui

dr.HANNY MERLIANA, MARS


Direktur Rumah Sakit Primaya

Anda mungkin juga menyukai