Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KALIMAT BERITA, KALIMAT PERINTAH, DAN KALIMAT TANYA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sintaksis

Dosen Pengampu:

Dr. Siti Rumilah, S.Pd.,, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Azizatus Sayyidah
2. Latifatul Qolbiyah
3. Yosvalga Ramadani

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum arahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semiga terlimpahkan
kepada baginta tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat
fisik maupun akal pikiran, sehinggah penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
dengan judul “Kalimat Berita, Kalimat Perintah, Dan Kalimat Tanya”

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepda dosen mata
kuliah Sintaksis yang telah memberikan tugas terhadap kami.

Kami jauh dari kata sempurana. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Olehkarena itu, keterbatasan waktu dan kemamapuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan bagi para
pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, Agustus 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa adalah alat yang digunakan berkomunikasi oleh manusia dengan manusia lainnya. Bahasa
juga merupakan pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri pembaca atau penulis.
Kalimat merupakan satuan Bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
pikiran utuh dan variasi kalimat efektif. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia KBBI, kalimat
adalah kesatuan ujaran yang dapar mengungkapkan sebuah konsep pikiran dan perasaan, atau
perkataan. Bisa juga diartikan bahwa kalimat merupakan satuan Bahasa yang secara relative
berdiri sendiri, punya pola intonasi final, dan secara actual ataupun potensial memiliki klausa.
Kalimat-kalimat yang terdapat didalam bahasa indonesia sangat banyak jenisnya. Tergantung
pada terbentuknya kalimat berdasarkan acuan yang digunakan. Kalimat dapat dibedakan menjadi
tiga jenis berdasarkan intonasi yang digunakan dalam mengucapkan kalimat.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat berita
2. Apa yang dimaksud dengan kalimat perintah
3. Apa yang dimaksud dengan kalimat tanya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Kalimat Berita


Kalimat berita adalah kalimat yang isinya mengabarkan sesuatu. Dalam penulisannya kalimat ini
diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya kalimat ini akan diakhiri dengan intonasi
yang menurun. Biasanya kalimat berita akan berakhir dengan pemberian tanggapan dari pihak
yang mendengar kalimat berita ini. Menurut Awalluddin (2017 : 98) kalimat deklaratif disebut
juga kalimat berita. Dalam pemakaian bahasa, kalimat berita digunakan pembicara atau penulis
untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya.
Menurut Tim Guru Eduka (2018: 198), kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitakan
atau menginformasikan sesuatu kepada pembaca atau pendengar.Menurut Wahyu dan Ernawati
Waridah (2017 : 201), kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitakan suatu peristiwa
atau keadaan.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat berita merupakan kalimat yang
memberikan atau memaparkan sebuah informasi kejadian atau peristiwa sesuatu kepada pembaca
atau pendengarnya.
2.1.1. Ciri-ciri Kalimat Berita
o Selalu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
o Apabila dinyatakan dalam bentuk lisan, maka intonasinya atau tinggi rendahnya nada
dari kalimat berita bersifat datar atau netral.
o Berisi pemberitahuna tentang informasi tertentu.
o Biasaanya kalimat berita disertai dengan fakta bukan opini dari seseorang atau
kelompok.
2.1.2. Jenis Kalimat Berita Berdasarkan Isinya
1. Kalimat berita positif
Kalimat berita positif adalah kalimat berita yang berisi pemberitahuan mengenai suatu
informasi, bukan pengingkaran atau penyangkalan atas informasi tertentu. Pada inti
kalimat berita positif tidak memiliki kata penyingkaran atau penyangkalan seperti tidak
atau bukan.
2. Kalimat berita negative
Kalimat Berita Negatif adalah kalimat berita yang berisi pengingkaran atau penyangkalan
atas suatu informasi tertentu.

2.2. Kalimat Perintah


Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya mengharapkan adanya reaksi berupa tindakan atau
perbuatan dari orang yang diajak bicara (pendengar atau pembaca). Kalau isi kalimat perintah itu
mengharapkan orang lain tidak melakukan suatu tindakan atau perbuatan, kalimat tersebut
dinamai kalimat larangan (Chaer, 1998: 356).
Kalimat perintah atau imperatif adalah bentuk kalimat atau verba untuk mengungkapkan perintah
atau keharusan atau larangan melaksanakan perbuatan. Konsep gramatikal ini harus dibedakan
dari perintah yang merupakan konsep semantis (Kridalaksana, 2008: 91).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat perintah atau kalimat
imperatif adalah kalimat yang isinya mengharapkan adanya reaksi berupa tindakan atau perbuatan
dari orang yang diajak bicara (pendengar atau pembaca) serta memiliki ciri formal seperti intonasi
yang ditandai nada rendah di akhir tuturan, pemakaian partikel penegas, penghalus, dan kata tugas
ajakan, harapan, permohonan, dan 12 larangan, susunan inversi sehingga urutannya menjadi tidak
selalu terungkap predikat-subjek jika diperlukan dan pelaku tindakan tidak selalu terungkap..
2.2.1. Ciri kalimat perintah
 Intonasi yang ditandai nada rendah di akhir tuturan
 Pemakaian partikel penegas, penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan, permohonan, dan
larangan.
 Susunan inversi sehingga urutannya menjadi tidak selalu terungkap predikat-subjek jika
diperlukan
 Pelaku tindakan tidak selalu terungkap.
2.2.2. Bentuk kalimat perintah
a. Kalimat aktif intransitive
kalimat perintah aktif intransitif dapat dibentuk dengan mengikuti kaidah sebagai berikut.
1. Hilangkan subjek, yang umumnya berupa pronomina persona kedua.
2. Pertahankan bentuk verba seperti apa adanya.
3. Tambahlah partikel –lah bila dikehendaki untuk sedikit memperhalus isinya.
b. Kalimat perintah aktif transitif
Moelino dan Dardjowidjojo (1988: 286) di dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia menyatakan bahwa kaidah untuk membuat kalimat 15 perintah yang verbanya
transitif mirip dengan kaidah yang untuk aktif intransitif kecuali mengenai bentuk
verbanya. Pada kalimat aktif transitif, verbanya harus diubah menjadi bentuk perintah
terlebih dahulu dengan menanggalkan prefiks meng- dari verbanya
c. Kalimat perintah bentuk pasif
kalimat perintah dapat pula dinyatakan dalam bentuk pasif. Bentuk verbanya masih tetap
dalam bentuk pasif, dan urutan katanya juga tidak berubah. Dalam bentuk tulis, bentuk itu
ditandai lagi dengan tanda seru (!), sedangkan dalam bentuk lisan dengan nada yang agak
naik
2.2.3. Kalimat perintah dari segi isinya
a. Kalimat perintah biasa
Rahardi (2005: 79-80) menyatakan di dalam bahasa Indonesia, kalimat perintah biasa,
lazimnya memiliki ciri-ciri (1) berintonasi keras, (2) didukung dengan kata kerja dasar,
dan (3) berpartikel penegas –lah. Kalimat perintah jenis ini dapat berkisar antara perintah
yang sangat halus sampai dengan perintah yang sangat kasar.
b. Kalimat perintah permintaan
Rahardi (2005: 80-81) menyatakan kalimat perintah permintaan adalah kalimat perintah
dengan kadar suruhan sangat halus, lazimnya, kalimat perintah permintaan disertai
dengan sikap penutur yang lebih merendah dibandingkan dengan sikap penutur pada
waktu menuturkan kalimat perintah biasa. Kalimat perintah permintaan ditandai dengan
pemakaian penanda kesantunan tolong, coba, harap, mohon, dan beberapa ungkapan lain
seperti sudilah kiranya, dapatkah seandainya, diminta dengan hormat, dan dimohon 29
dengan sangat.
c. Kalimat perintah pemberian izin
Rahardi (2005: 81-82) menyatakan kalimat perintah yang dimaksudkan untuk
memberikan izin ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan silahkan, biarlah dan
beberapa ungkapan lain yang bermakna mempersilahkan, seperti diperkenankan,
dipersilahkan, dan diizinkan.

Anda mungkin juga menyukai