Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PEMULANGAN PASIEN

(DISCHARGE PLANNING)
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal :
SOP
Terbit
Halaman : 1/3

Ns.Cinthya Fitri Al-


Puskesmas Yani,S.Kep
Parit Rantang NIP. 19761215 200501 2
005
Proses perencanaan pemulangan pasien yang dimulai sejak pasien
Pengertian masuk sampai dengan pasien pulang untuk mempersiapkan kesiapan
pasien setelah pasien pulang ditindak dari Puskesmas
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Rencana
Tujuan
Pemulangan Pasien (Discharge Planning)
Surat Keputusan Kepala Parit Rantang nomor 445/
Kebijakan /SK/HC-PRT/I/2022 tentang Penapisan (Screening) dan Pengkajian
Awal Pasien
1. Undang-undang nomor 29 Tahun 2004 Tentang Kedokteran
2. Undang-Undang nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
Referensi
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis.
Prosedur 1. Pasien yang ditindak yang memenuhi kriteria dilakukan
/Langkah- perencanaan pemulangan pasien (discharge planning) dalam
langkah 24 jam sejak pasien masuk
2. Discharge planning dibuat oleh tenaga keperawatan yang
bertugas di ruang UGD
3. Discharge planning harus diisi dengan lengkap
4. Tenaga keperawatan melaksanakan langkah-langkah
pelaksanaan discharge planning sebagai berikut :
a. Pengkajian Pengkajian mencakup pengumpulan dan
pengorganisasian data tentang pasien. Klien dan keluarga
harus aktif dilibatkan dalam proses discharge planning agar
transisi dari rumah sakit ke rumah dapat efektif. Elemen
penting dari pengkajian discharge planning adalah :
1) Data kesehatan
2) Data pribadi
3) Pemberi perawatan
4) Lingkungan
5) Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung
b. Diagnosa Diagnosa keperawatan didasarkan pada
pengkajian discharge planning, dikembangkan untuk
mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga sebagai
unit perawatan memberi dampak terhadap anggota keluarga
yang membutuhkan perawatan. Penting untuk menentukan
apakah masalah tersebut actual atau potensial.
c. Perencanaan Perencanaan pemulangan pasien
membutuhkan identifikasi kebutuhan spesifik pasien, yaitu:
1) Medication (obat) Pasien sebaiknya mengetahui obat
yang harus dilanjutkan setelah pulang
2) Environment (Lingkungan) Lingkungan tempat klien akan
pulang dari rumah sakit sebaiknya aman. Pasien juga
sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan
untuk kontinuitas perawatannya
3) Treatment (pengobatan) Perawat harus memastikan
bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah klien pulang,
yang dilakukan oleh klien atau anggota keluarga. Jika hal ini
tidak memungkinkan, perencanaan ke rumah untuk
memberikan keterampilan perawatan
d. Pendidikan Kesehatan (Health Teaching) Pasien yang akan
pulang diberitahu bagaimana mempertahankan kesehatan.
Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan
kebutuhan pearwatan kesehatan tambahan.
e. Outpatient referral Pasien sebaiknya mengenal pelayanan
dari rumah sakit lain atau sarana pelayanan kesehatan
lainnya untuk meningkatan perawatan selanjutnya
f. Diet Pasien diberitahu tentang pembatasan pada dietnya.
Pasien sebaiknya mampu memilih diet yang sesuai untuk
dirinya
g. Implementasi Implementasi adalah pelaksanaan rencana
pendidikan kesehatan pemulangan pasien. Seluruh tindakan
yang dilakukan harus didokumentasikan pada catatan
perawat dan ringkasan pulang (Discharge summary).
h. Evaluasi Evaluasi berjalan terus-menerus dan membutuhkan
revisi dan juga perubahan. Evaluasi lanjut dari proses
pemulangan biasanya dilakukan seminggu setelah klien
berada di rumah. Ini dapat dilakukan melalui telepon,
kuisioner atau kunjungan rumah (home visit).
5. Sedangkan untuk pasien dengan penyakit kritis yang
membutuhkan pemulangan secara dini petugas rumah sakit
bekerjasama dengan Puskesmas setempat untuk perawatan
dirumah atau Home Care. Sedangkan identifikasi pasien kritis
antara lain:
a. Usia >65 tahun dengan gangguan fungsional
b. Pasien anak dengan penyakit kompleks dan pemberi
asuhan tidak mampu merawat pasien ketika pulang
c. Pasien dengan penyakit kompleks meliputi stroke, diabetes
mellitus, TB Paru dan kusta dengan tingkat kecacatan
tingkat
6. Dokter melakukan visit dan menyatakan pasien pulang
7. Dokter mengisi resume pasien pulang dan meresepkan obat
pulang; serta menetapkan waktu kontrol pasien di rawat jalan
8. Perawat merekonfirmasi dan kemudian menghubungi pihak
administrasi, menginformasikan rencana pulang pasien
9. Perawat menghubungi farmasi untuk menyiapkan obat pulang
sesuai resep obat pulang dari dokter.
10. Perawat menghubungi pihak-pihak terkait sesuai kebutuhan
pasien pulang.
11. Salinan formulir discharge planning diberikan kepada pasien
atau keluarganya saat pulang
12. Pasien diantar menggunakan kursi roda sampai dengan
gerbang Rumah Sakit.
13. Discharge planning didokumentasikan di berkas rekam medis
pasien
Ruang Rawat Jalan
Ruang terkait Ruang UGD

Dokumen 1. Form/buku edukasi pasien pulang


Terkait 2. Resume Medis

Anda mungkin juga menyukai