Anda di halaman 1dari 60

PT.

PIKI
Perum Permata Cibubur Blok I 5 No.6 Cileungsi Bogor
Telp. 082310907639

0821 1386 0959 Piki.14042014@gmail.com FB:YPIKI.ID Piki Btcls piki btcls


Bantuan Hidup Dasar/CPR
Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini Peserta Mampu :

Melakukan Bantuan Hidup


Dasar/ CPR
1.Pengertian BHD
2. Tanda Tanda Henti Jantung dan Henti
Materi Pokok Napas
3. Masalah Keperawatan
& Sub Materi 4. Intervensi Keperawatan
5. Tehnik RJP Dewasa dan Neonatus
Indikator Hasil Belajar
Setelah Mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu :

1 Menjelaskan Pengertian BHD

2 Memahami penyebab henti penting

3 Mengidentifikasi tanda-tanda Henti Napas dan


Henti Jantung

4 Melakukan BHD dengan Tehnik RJP


Pendahuluan
Tindakan awal dalam usaha menyelamatkan
penderita dari kondisi yang mengancam jiwa

BHD/BLS

ATLS ACLS PALS


Pengertian
Bantuan hidup dasar (BHD) adalah pertolongan
Pertama yang dilakukan pada korban henti
jantung dan atau henti napas
Penyebab

Tenggelam Serangan jantung

Henti
Jantung

Tersengat stroke
listrik
PENYEBAB

5H 5T
• Hipovolumia • Tensi pneumotoraks
• Hipoksia • Tamponade Jnatung
• Ion Hidrogen (Asidosis) • Toksin
• Hipokalemia/hiperkalemia • Trombosis paru
• Hiportemia • Trombosis koroner
< O2
3-8 MENIT
Dilaksanakan secara berkesinambungan, saling berkaitan satu sama
lain seperti satu mata rantai/caain of survival : mata rantai
keberhasilan
Semakin cepat dan tepat penolong masuk ke dlm suatu mata rantai,
maka semakin tinggi tingkat keberhasilan dari pertolongan tersebut.
Tujuan
1. Melindungi otak dari kerusakan yg irreversibel akibat hipoksia
2. Memberikan bantuan ventilasi pada henti napas, atau
memberikan bantuan ventilasi dan sirkulasi pada korban yg
henti napas dan henti jantung.
INDIKASI
1. Henti Napas 2. Henti Jantung
Resusitasi Jantung Paru
Guidelines update AHA 2020

D R S C A B R
Survival
Chain of Survival

Sumber : Highlights of the 2020 American Heart Association Guidelines for CPR & ECC. 2020.
RJP Berkualitas tinggi
1. Kecepatan dalam melakukan kompresi 100-
120 kali per menit; jika pasien henti napas,
maka berikan 1 napas buatan setiap 6 detik
(10 napas buatan per menit).
2. Kedalaman kompresi sekitar 2 inci atau 5 cm
(sekitar 1,5 inci atau 4 cm pada bayi).
3. Penempatan posisi tangan yang baik dan
benar.
4. Rekoil dada perlu diperhatikan untuk
memberikan kesempatan kepada dinding
dada untuk mengembang sempurna kembali
setelah setiap kali kompresi.
5. Meminimalkan gangguan/interupsi (batasi
gangguan dalam kompresi dada menjadi
kurang dari 10 detik)
6. Hindari Ventilasi berlebih
ALGORITMA BHD DEWASA
1. Pastikan 3A

DANGER • Aman LOKASI


• Aman PASIEN (korban)
• Aman PENOLONG
Gunakan APD !!
BATASI personil yang akan melakukan resusitasi
2. Cek Respon
Jika tidak ada respon, minta bantuan dengan suara keras. Segera ambil
AED (Automated External Defibrillator) dan peralatan gawat darurat
(jika ada), atau minta bantuan kepada orang lain untuk melakukannya

• Cek Respon Korban


• Teriak’’ mas/buuu,
tepuk bahu atau
stimulus nyeri
3
CALL FOR HELP
Rumah sakit
Teriak minta tolong orang terdekat
Tetap bersama korban
Aktifkan code blue

Diluar rumah sakit


Telepon 119/118
Tetap bersama korban
4. Cek Nadi dan Napas
Lihat pergerakan dinding dada ada atau tidak, atau
hanya gasping saja

Apakah nadi teraba ?


(cek dalam waktu ≤10 detik)
• Jika ada nadi dan ada napas,
lakukan monitor terhadap
kondisi penderita hingga
bantuan tiba.
• Jika tidak ada napas atau hanya
gasping tetapi ada nadi, lakukan
bantuan napas (rescue
breathing):
 1 napas tiap 6 detik atau sekitar 10
kali/menit.

• Cek nadi tiap 2 menit. Jika tidak


ada nadi, lakukan RJP
• Jika tidak ada nadi dan tidak ada napas (atau hanya gasping), segera
lakukan RJP. Mulailah siklus 30 kali kompresi dan 2 kali pemberian
napas. Gunakan AED sesegera mungkin setelah alat tiba

Atur posisi
Pasien terlentang diatas
permukaan yang keras ( pasang
short spine bort)
Posisi penolong :
Berlutut/ berdiri disamping
pasen
Letakkan tumit telapak tangan
pada pertengahan dada
dengan telepak tangan
ditumpuk dan jari ditautkan
Kedalaman 5 cm
Kecepatan 100-120 x/m
4. AED datang
1. Penolong pertama melanjutkan RJP
2. Penolong ke 2 menghidupkan AED dan ikuti
perintah AED
3. Lanjutkan RJP selama 2 menit (atau hingga
AED melakukan pengecekan irama jantung)
4. Lanjutkan BHD hingga datang petuga yang
terlatih dan dengan peralatan yang lebih
lengkap atau jika penderita mulai
bergera/sadar
Cara Menggunakan AED

2 3
1

4
5
Pertimbangkan alat kompresi Jantung Mekanik
Airway
Buka Jalan Napas setelah
kompresi 30 kali

Bedakan antara penderita trauma


dan Non trauma
Breathing
CEK PERNAPASAN
•LOOK Lihat pergerakan dada
Bernapas Recovery Position
Tidak bernapas Napas Buatan
1. Mulut ke mulut
2. Mulut Ke Hidung
3. Mulut ke Sungkup
4. BVM
5. Ventilator
6. Voltran
Strategi Pemberian
Oksigenasi dan Ventilasi
• Pasang Filter HEPA/HME
• Passive oxygenation = NRM + masker bedah
JIKA DIINTUBASI

Intubasi dg tube yang memiliki cuff sesegera mungkin


Minimalkan kemungkinan gagalnya intubasi
Tentukan terlebih dahulu siapa penolongnya
Bagaimana pendekatan terbaik
Sehingga  PELUANG berhasil tinggi
ALGORITMA BHD ANAK

1. Pastikan 3A
DANGER

• Aman LOKASI
• Aman PASIEN (korban)
• Aman PENOLONG
2Cek Respon
Jika tidak ada respon, minta bantuan dengan suara
keras

Aktifkan panggilan darurat melalui


telepon /spgdt
3. Cek nadi dan napas

• ada atau tidak, atau hanya


gasping saja
• Apakah nadi teraba dalam
waktu 10 detik atau kurang?

Cek nadi brakialis di lengan atas bagian dalam


Cek napas (gasping/tidak yakin) dan cek nadi secara
bersamaan.
Apaka nadi dapat teraba selama 10 menit?

Jika tidak Jika YA

Berikan Napas buatan Aktifkan SPGDT/PSC (jika belum


• 1 napas buatan antara 3-5 detik, atau seekitar 12-20 dilakukan) kembali ke korban
napas/menit dan monitor sampai panggilan
• Tambahkan kompresi jika nadi 60 x/menit dengan tanda darurat tiba
perfusi buruk Jika napas tidak normal, tetapi
• Aktifkan SPGDT (jika belum dilakukan) setelah 2 menit ada nadi, berikan napas buatan
• Lanjutkan pemberian napas: cek nadi setiap 2 menit
• Jika tidak ada nadi lakukan RJP
Resusitasi Jantung Paru

1 Penolong : mulai siklus 30 kompresi dan 2


ventilasi. ( gunakan rasio 15:2 jika penolong
kedua sdh tiba).
Gunakan AED jika alat itu ada

Setelah 2 menit, jika masi sendiri aktivasi


pangilan darurat dan ambil keembali AED (
jika belum dilakukan)

Analisis ritme di AED, ritme


Shockable???
Posisi jari penolong saat melakukan kompresi pada
bayi

1 penolong 2 penolong atau lebih


4. AED datang
Jika IYA
• Lakukan 1 kali sock
• Segera lanjutkan dengan RJP kurang lebih selama 2 menit
(hingga AED akan memeriksa ritme).
• Lanjutkan hingga bantuan atau tenaga ALS megnambil alih atau
korban dapat dipindahkan

Jika TIDAK
• Lanjutkan RJP segera selama ± 2 menit (hingga AED akan memeriksa ritme).
• Lanjutkan hingga bantuan atau tenaga ALS mengambil alih atau penderita
terlihat mulai bergerak.
Algoritm BHD anak
1 Penolong
ALGORITMA BHD
ANAK
(2 Penolong atau lebih)
1. Pastikan 3 A
2. Cek respon
Jika tidak ada respon, teriaklah untuk
mendapatkan bantuan terdekat.
 Penolong pertama tetap
mendampingi korban.
 Penolong kedua mengaktifkan
sistem tanggapan darurat serta
mengambil AED dan peralatan
gawat darurat (jika ada).
3Cek nadi dan napas
ada atau tidak, atau hanya gasping saja
• Jika ada nadi dan ada napas, aktifkan
sistem tanggapan darurat (jika belum
dilakukan). Kembali pada penderita dan
pantau hingga tiba bantuan lebih lanjut.
• Jika bernapas tidak normal, tetapi ada
nadi, berikan bantuan napas (rescue
breathing) *
• Jika tidak ada nadi dan tidak ada napas
(atau hanya gasping), segera lakukan RJP
* Rescue Breathing
• 1 napas buatan tiap 3-5 detik atau sekitar
12-20 kali/menit.
• Lakukan kompresi jika denyut nadi ≤ 60
kali/menit dengan tanda perfusi buruk.
• Aktifkan sistem tanggapan darurat (jika
belum dilakukan sebelumnya) setelah 2
menit.
• Lanjutkan bantuan napas. Cek nadi tiap 2
menit. Jika tidak ada nadi, lakukan RJP.
** Lakukan RJP
• Penolong pertama memulai RJP dengan rasio 30 kompresi : 2 napas buatan.
• Setelah penolong kedua kembali, gunakan rasio 15 : 2.
• Gunakan AED segera setelah tersedia
• AED akan menganalsis ritme jantung
• Penggunaan AED sama dengan Satu penolong.
Versi Pandemi COVID19
ALGORITMA BHD
Pada Wanita Hamil
1. CPR Kualiatas Tinggi
2. Defibrilasi jika terindikasi
3. Intervensi ACLS Lainnya Mis;
pemberian Epineprin)
4. Bentuk tim henti jantung maternal
Manual Left Lateral Uterine Displacement
INTERVENSI MATERNAL

1. Lakukan management saluran napas


2. Berikan oksigen 100 %, hindari ventilasi berlebih
3. Tempatkan IV diatas diafragma
4. Jika menerima IV magnesium, hentikan dan
berikan kalsium klorida atau glukonat

LANJUTKAN BLS/ACLS
• CPR Kualitas tinggi
• Defbrilasi jika terindikasi
• Intervensi ACLS lainya (pemberian
Epineprin)
INTERVENSI OBSTETRIK

• Lakukan pergeseran Rahim lateral terus – menerus


• Lepaskan monitor janin
• Siapkan persalinan perimmortem cesarean

LAKUKAN PERSALINAN PERIMORTEM CESAREAN.


• Jika tidak kembalinya sirkulasi spontan (RSOC)
dalam 5 menit, segera dilakukan tindakan SC
Uterus Yang Hamil Besar Adalah Uterus Yang
Dinyatakan Secara Klinis Cukup Besar Untuk
Menyebakan Terjadinya Kompresi Aortocaval
TIM NEONATAL MENERIMA NEONATUS
RJP Dihentikan
JIKA
1. Nadi teraba kembali atau kembalinya sirkulasi secara spontan
(ROSC = Return of Spontaneous Circulation). Posisikan pasien
dalam recovery position
2. AED akan melakukan analisa ritme/irama jantung pasien
3. Adanya penolong atau bantuan yang lebih terlatih
4. Adanya DNR Do Not Resucitate)
5. Penolong sendirian dan kelelahan
6. Lokasi pertolongan tidak aman
Recovery Position
1. Telapak tangan kiri
pasien diletakkan di
pipi kanan pasien.
2. Lutut kiri pasien
diletakkan ke bagian
ataskaki kanan, lalu
miringkan ke arah
penolong.
3. Pastikan kepala pasien
dalam posisi miring ke
kanan.
4. Observasi nadi dan
napas pasien sambil
menunggu bantuan
datang.
RECOVERY
Perawatan ICU
Melibatkan berbgai
displin ilmu, spesialis
dan sub spesialis

Medis
Perawat
Gizi
dll
Pertimbangan Resusitasi

Pertimbangan resusitasi,
Usia, Komorbid, Stadium
risiko paparan thd nakes,
penyakit
risiko ps lain tdk tertangani
Team CPR
3

5 Airway
Dokumentasi

2
1
BLS Syok/IV
7

Choc of
Leader Drug CPR
Kesimpulan
1. Kecepatan dan ketepatan akan mengurangi
kecacatatan dan kematian
2. Semakin cepat ke penolong ke pasien maka
semakin besar kemungkinan utk surpive
ACLS
Algoritma Henti Jantung
pada orang dewasa

Anda mungkin juga menyukai