Anda di halaman 1dari 14

PERJANJIAN KERJA

ANTARA
KLINIK EMMA 2
DENGAN
TENAGA PENUNJANG MEDIS
No : 012/HR/E2/PKWT/VIII/2023

Perjanjian kerja antara Klinik Emma 2 dengan Tenaga Penunjang Medis selanjutnya disebut
“Perjanjian”, dibuat dan ditandatangani di Bogor, pada hari Senin tanggal 21 - 08 - 2023, oleh
dan diantara :

Nama : Harry Edwin M Limbong


Jabatan : Direktur Klinik Emma
Alamat : Jl. Mercedes Benz No.10, RW.4, Cicadas, Kec. Gn. Putri, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat 16964

Sesuai jabatan dan kewenangannya, bertindak untuk dan atas nama Klinik Emma 2. Selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.
Nama : Ai Siti Kankan Sopiah Efendi
Jabatan : Bidan
Alamat : Asrama Brimob Cikeas Kp Kadupugur 04/02 Cikeas Udik Gunung Putri
No. KTP : 3202226309980001
Nomor STR : 0432861540120200002
Valid s/d : 23 September 2026
Warga negara Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri. Selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini secara sendiri-sendiri disebut sebagai
PIHAK dan secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK.

PARA PIHAK sebelumnya menerangkan :


1. Bahwa PIHAK PERTAMA, adalah pengelola sebuah Klinik Utama yaitu Emma 2 Klinik
dengan segala sarana, prasarana serta manajemen yang memenuhi persyaratan sebagai
sebuah klinik, sedangkan PIHAK KEDUA adalah Bidan. yang memenuhi persyaratan
akademis dan telah memiliki izin, kewenangan serta kompetensinya diakui oleh komite
Medis Klinik Emma 2 untuk melakukan pelayanan serta tindakan medis sesuai dengan
bidang keahliannya.
2. Bahwa PARA PIHAK telah sepakat untuk bekerja sama dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di Klinik Emma 2.

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas,


produktifitas dan pelayanan medis dalam arti seluas-luasnya, selanjutnya para pihak sepakat
untuk membuat perjanjian dengan Syarat dan ketentuan sebagai berikut :

Paraf

1. 2.
PASAL 1
RUANG LINGKUP PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA menerima PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA bersedia untuk bekerjasama
dengan PIHAK PERTAMA sebagai Bidan di Klinik Emma 2.
2. Perjanjian ini meliputi :
a. Pemberian jasa pelayanan medis Rawat Jalan oleh PIHAK KEDUA di lokasi Klinik Emma
2.
b. Penelitian dan pengembangan.
c. Seluruh bidang administratif.

PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) Tahun, terhitung sejak perjanjian ini
ditandatangani oleh PARA PIHAK.
2. Dengan mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 kitab undang-undang hukum
perdata (KUH Perdata), PARA PIHAK dapat memutuskan perjanjian ini sewaktu-waktu,
apabila salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya terhadap pihak lainnya. Dimana
pihak yang akan memutuskan perjanjian ini harus memberikan pemberitahuan kepada
pihak lainnya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 7 (Tujuh) hari sebelumnya.

PASAL 3
HUBUNGAN KERJA SAMA

1. Dalam pelaksanaan kerja sama ini, segala ketentuan-ketentuan menurut perjanjian ini dan
ketentuan-ketentuan yang diberlakukan di tempat PIHAK PERTAMA berlaku juga bagi
PIHAK KEDUA, dan tidak terbatas kepada Job Description yang telah ditentukan, Statuta,
dan Tata Tertib Staf Medis, Persyaratan-persyaratan khusus, buku pedoman pelayanan
medis dan peraturan-peraturan disiplin lainnya yang ada dan diberlakukan di Klinik Emma 2.
2. Khusus didalam manajemen dan pertanggungjawabannya dalam melaksanakan perjanjian
ini, secara administratif dan fungsional PIHAK KEDUA berada dibawah koordinasi Clinic
Manager Emma 2.

PASAL 4
WAKTU/JADWAL

Dalam melaksanakan perjanjian ini, PIHAK KEDUA setuju mengikuti dan menaati ketentuan-
ketentuan jam operasional praktek yang berlaku di Klinik PIHAK PERTAMA, yaitu :
1. PIHAK KEDUA setuju melaksanakan kewajiban dan tugasnya sesuai jadwal yang dibuat
PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA bersedia untuk hadir/bertugas sesuai permintaan/panggilan dari PIHAK
PERTAMA.
3. Pembagian jam operasional praktek sebagaimana dimaksud sesuai dalam pasal ini termasuk
di dalamnya kegiatan-kegiatan : Bidang Pelayanan, Penelitian, dan Administrasi medis.

Paraf

1. 2.
4. Di samping jam operasional praktek termasuk di dalam poin 1,2 dan 3 tersebut diatas
PIHAK KEDUA juga berkewajiban untuk senantiasa mengikuti pertemuan yang ditetapkan
oleh dan atas undangan pihak manajemen PIHAK PERTAMA, Komite Medis atau pihak yang
ditunjuk untuk mewakili PIHAK PERTAMA.

PASAL 5
PERSYARATAN PROSEDURAL

1. Dalam melaksanakan perjanjian ini PIHAK KEDUA senantiasa berada dalam keadaan sehat
jasmani, rohani dan mental serta memiliki kecakapan profesional (termasuk namun tidak
terbatas untuk memiliki seluruh izin untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku) sesuai dengan bidang spesialisasi atau keahliannya.
2. PIHAK KEDUA setuju untuk memenuhi putusan komite medis PIHAK PERTAMA dan
menetapkan keadaan sebagaimana tercantum pada pasal 5 ayat 1 tersebut di atas.
3. PIHAK KEDUA setuju untuk memperlihatkan dan memberikan salinan (copy) untuk
disimpan oleh PIHAK PERTAMA, dokumen yang menyangkut keahlian atau spesialisasinya
serta dokumen yang penting yang membuktikan kewenangan melakukan pekerjaan sebagai
Bidan di bidang keahliannya yang diterbitkan oleh organisasi profesi atau Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN

Di dalam melaksanakan perjanjian ini, PARA PIHAK mempunyai hak kewajiban masing-masing
yang harus dilaksanakan dan ditaati berlandaskan pada standar profesi, yakni sebagai berikut :
I. PIHAK PERTAMA mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
Hak-hak PIHAK PERTAMA :
1. Bersama dengan komite medis menetapkan / menentukan luasnya ruang lingkup
tindakan medis yang boleh atau tidak boleh dilakukan PIHAK KEDUA di Klinik dengan
tetap mengindahkan dan berlandaskan kepada persyaratan dasar pelayanan medis
dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Klinik.
2. Menetapkan/menentukan pengaturan dan pembagian jam kerja yang harus dipatuhi
dan dilaksanakan PIHAK KEDUA.
3. Bilamana diperlukan, setelah mendengar pertimbangan dari Komite Medis Klinik,
untuk mengubah dan atau menambah kompetensi yang telah dimiliki PIHAK KEDUA
untuk kepentingan perluasan kompetensi kerja PIHAK KEDUA.
4. Melakukan pemantauan secara berkala atas prestasi kerja, produktivitas kerja dengan
mengutamakan keselamatan pasien serta perilaku PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan
profesinya menurut perjanjian ini, dengan ukuran atau parameter prestasi serta
produktivitas yang ditentukan berdasarkan surat keputusan Direksi yang merupakan
kesatuan yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.
5. PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan surat peringatan I (pertama) hingga III
(tiga) yang dapat berakhir pada diputuskan perjanjian ini sebagaimana diatur dalam
pasal 16 perjanjian ini.

Paraf

1. 2.
Kewajiban-kewajiban PIHAK PERTAMA :
1. Memberikan kompensasi jasa-jasa profesional kepada PIHAK KEDUA yang bekerja di
tempat PIHAK PERTAMA sebagaimana ditentukan di dalam pasal 7 perjanjian ini dan
atau surat keputusan Direksi yang berlaku.
2. Menyediakan alat operasional praktek dan alat pelindung diri yang layak dengan
disertai sarana sebagaimana standar pelayanan medis berlaku bagi sistem pelayanan
medis.
3. Memberikan ijin kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan tindakan medis kepada
pasien sesuai ijin praktek yang dikeluarkan oleh Departemen/Dinas Kesehatan yang
berwenang, di mana kop izin termasuk diberikan dalam bentuk tertulis dan harus
diserahkan PIHAK KEDUA selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu setelah
perjanjian ini ditandatangani.
4. Menghormati standar profesi medis PIHAK KEDUA.
5. Memberikan fasilitas untuk pemeliharaan kesehatan PIHAK KEDUA sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
6. Dalam hal terjadi klaim atau gugatan perdata maupun pidana sebagai akibat dari
kelalaian atau kesalahan PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan kewajibannya
terhadap pasien menurut perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA akan bertanggung
jawab sepenuhnya dan sehubung dengan klaim atau gugatan tersebut, apabila
mengakibatkan suatu kerugian bagi pasien, maka PIHAK PERTAMA bertanggung
jawab sepenuhnya untuk memberikan ganti kerugian yang ditimbulkan.

II. PIHAK KEDUA mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai berikut :


Hak-hak PIHAK KEDUA :
1. Mendapat pembayaran kompensasi jasa-jasa profesional atas hasil kerja PIHAK
KEDUA di Klinik sebagaimana ditentukan di dalam pasal 7 perjanjian ini dan atau surat
keputusan Direksi yang berlaku.
2. Mendapat kompensasi berupa pembayaran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
oleh Klinik Emma 2.

Kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA :


1. Memperlihatkan dan memberikan salinan (copy) untuk disimpan oleh PIHAK
PERTAMA, atas dokumen yang menyangkut keahlian atau spesialisasi PIHAK KEDUA
dan dokumen yang membuktikan kewenangan melakukan pekerjaan sebagai Bidan di
bidang keahliannya yang diterbitkan oleh Departemen/Dinas Kesehatan Republik
Indonesia dan atau konsil Bidan Indonesia yang berlaku kepada PIHAK PERTAMA
2. Mengikuti dan mentaati ketentuan-ketentuan dan pembagian jam operasional
termasuk ketentuan waktu kunjungan kepada pasien sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Klinik Emma 2.
3. Senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan medis yang diberikan dengan
mendapatkan atau tidak mendapatkan bantuan pembiayaan dari PIHAK PERTAMA
baik sebagian maupun seluruhnya dengan cara-cara melaksanakan kegiatan sebagai
berikut :
- Mengikuti kursus, pelatihan, sesuai dengan profesinya dan sesuai dengan
kebutuhan Klinik Emma 2.

Paraf

1. 2.
4. Mematuhi semua peraturan, kebijakan, visi, misi, tata tertib, prosedur dan segala
ketentuan yang berlakukan di Klinik Emma 2.
5. Mematuhi norma etika Bidan dan menghormati norma etika yang berlaku di
Indonesia serta ketentuan khusus sebagaimana dimaksud di dalam pasal 3 perjanjian
ini yang telah atau yang akan ditetapkan dan diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA.
6. Mematuhi dan melaksanakan prosedur pelayanan medis dan atau pelayanan lainnya
termasuk pengisian rekam medis atau data administrasi medis lainnya sesuai
ketentuan yang diatur dan ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
7. Melaksanakan profesi sesuai dengan kewenangan yang diberikan PIHAK PERTAMA
sebagaimana diatur di dalam perjanjian ini dan lampiran yang menyertai serta
melaksanakan tindakan medis hanya batas-batas kompetensinya.
8. Senantiasa memberikan pelayanan medis secara optimal sesuai dengan standar
profesinya dan atau oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia serta standar
terapi dan obat-obatan sesuai formularium yang berlaku di Klinik Emma 2.
9. Senantiasa merujuk pasien kepada fasilitas kesehatan yang lebih tinggi dalam hal
PIHAK KEDUA merasakan terdapat masalah yang di luar kompetensinya dan
mematuhi statuta dan tata tertib staf medis yang diberlakukan dan atau keputusan
komite medis dalam menetapkan jenis kasus yang harus dirujuk tersebut.
10. Senantiasa melaksanakan prosedur medis sesuai dengan bidang keahlian PIHAK
KEDUA dengan memperhatikan kaidah keselamatan pasien dan kelaziman yang
berlaku di dunia medis (Patient Safety) sesuai dengan program yang diselenggarakan
oleh PIHAK PERTAMA.
11. Dalam hal terjadi klaim atau gugatan perdata ataupun tuntutan pidana sebagai akibat
dari kelalaian atau kesalahan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan dan mematuhi
ketentuan ayat 6, 7, 8, 9, dan 10 diatas atau mengenai ketentuan pelayanan medis
lainnya, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya untuk memberikan ganti
kerugian yang ditimbulkan seluruh biaya yang mungkin atau tuntutan pidana tersebut
akan diganti oleh PIHAK KEDUA. Jumlah dan mekanisme pembayaran atas biaya
tersebut akan ditetapkan kemudian oleh PIHAK PERTAMA secara aktual.

PASAL 7
CUTI

PIHAK KEDUA berhak atas cuti sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

1. PIHAK KEDUA dapat mengajukan cuti apabila sudah genap bekerja selama 1 (satu)
tahun terhitung sejak tanggal mulai bekerja yang disebutkan dalam Perjanjian ini;
2. PIHAK KEDUA yang sudah genap bekerja selama 1 (satu) tahun, berhak atas jatah cuti
sebanyak 12 (dua belas) hari dalam 1 (satu) tahun
3. Dalam hal PIHAK KEDUA belum genap bekerja selama 1 (satu) tahun dan ingin
mengajukan cuti, maka PIHAK KEDUA akan dipotong penghasilannya secara prorata
sesuai dengan jumlah hari yang tidak masuk bekerja
4. Cuti hanya boleh digunakan maksimal 2 (dua) hari kerja secara berturut-turut
5. PIHAK KEDUA wajib untuk mencarikan pengganti dalam hal PIHAK KEDUA
mengajukan cuti;

Paraf

1. 2.
6. PIHAK KEDUA wajib untuk memberitahukan clinic manager terkait pengganti ketika
PIHAK KEDUA mengajukan cuti.

PASAL 8
KOMPENSASI PROFESIONAL

PIHAK KEDUA akan mendapatkan pembayaran atas jasa profesi yang dilakukan PIHAK KEDUA
berdasarkan perjanjian ini yang besarnya serta cara pembayarannya dibuat dan diatur secara
terpisah dalam bentuk lampiran yang merupakan bagian dan kesatuan yang tak terpisahkan dari
perjanjian ini.

PASAL 9
PAJAK

Berdasarkan status dan kedudukan PIHAK KEDUA sebagai Bidan dengan status karyawan
kontrak, maka PIHAK PERTAMA tidak menanggung pajak penghasilan yang timbul atas
kompensasi yang diberikan kepada PIHAK KEDUA dan menjadi tanggung jawab personal PIHAK
KEDUA

PASAL 10
KOMITE MEDIS

1. Berdasarkan surat keputusan manajemen Klinik Emma 2 dibentuk komite medis yang salah
satu fungsinya adalah memberi masukan-masukan kepada PIHAK PERTAMA yang berisi
usulan-usulan, pertimbangan dan penilaian atas pelaksanaan perjanjian ini.
2. Dalam pelaksanaan perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib mematuhi sepenuhnya segala
kebijakan, ketentuan, persyaratan serta keputusan yang dikeluarkan oleh komite medis.

PASAL 11
TATA CARA DAN PROSEDUR PELAYANAN MEDIS

1. PIHAK PERTAMA setuju untuk menyusun, memperbaiki dan memperbaharui (apabila


perlu) berbagi prosedur pelayanan medis yang sesuai dengan standar profesi
spesialisasinya agar PARA PIHAK dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pasien.
2. PIHAK PERTAMA wajib menerbitkan keputusan tertulis tentang prosedur sebagaimana
dimaksud dalam pasal 12 ayat 1 setelah mendengar pertimbangan dan persetujuan dari
komite medis.
3. Prosedur sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat 1 dipantau setiap saat oleh komite
medis dan PIHAK KEDUA setuju untuk membantu komite medis dalam memantau dan
menyampaikan perbaikan setiap prosedur di Klinik dalam rangka meningkatkan kinerja
dan mutu pelayanan PARA PIHAK.

Paraf

1. 2.
PASAL 13
SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN ALAT-ALAT MEDIS DAN OBAT-OBATAN

1. PIHAK KEDUA setuju untuk tidak membawa dan atau menggunakan alat medis dari luar
tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA. Segala resiko dan akibat yang timbul
sehubungan dengan penggunaan alat medis dari luar tanpa persetujuan tertulis
sebelumnya dari PIHAK PERTAMA merupakan resiko dan tanggung jawab PIHAK KEDUA
sepenuhnya.
2. Dalam hal PIHAK PERTAMA menyetujui penggunaan alat-alat medis yang dibawa oleh
PIHAK KEDUA untuk digunakan maka segala akibat yang timbul termasuk pembiayaannya
akan disepakati secara terpisah oleh PARA PIHAK secara tertulis.
3. PARA PIHAK setuju untuk bertanggung jawab atas akibat timbul dari penggunaan alat-alat
medis tersebut termasuk pembiayaan sesuai kesepakatan PARA PIHAK sebagaimana
tercantum dalam pasal 13 ayat 2.
4. PIHAK KEDUA setuju untuk tidak membawa dan atau menggunakan obat-obatan, bahan
farmasi, dan bahan kimia lainnya dari luar tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA. Segala resiko dan akibat dari luar tanpa persetujuan tertulis PIHAK PERTAMA
merupakan resiko dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
5. Dalam hal PIHAK PERTAMA menyetujui penggunaan obat-obatan, bahan farmasi dan
bahan kimia lainnya yang dibawa oleh PIHAK KEDUA untuk digunakan di tempat PIHAK
PERTAMA maka segala akibat yang timbul termasuk pembiayaannya akan disepakati
secara tertulis.
6. PARA PIHAK setuju untuk bertanggung jawab atas akibat yang timbul dari penggunaan
obat-obatan, bahan farmasi dan bahan kimia lainnya dari luar tersebut termasuk
pembiayaannya sesuai kesepakatan PARA PIHAK sebagaimana tercantum dalam pasal 13
ayat 5.

PASAL 14
ETIKA KERJA DAN KEWENANGAN MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS

1. PIHAK KEDUA setuju untuk mematuhi norma etika Bidan dan menghormati norma etika
yang berlaku di Indonesia serta ketentuan khusus yang diatur di dalam perusahaan PIHAK
PERTAMA sebagaimana dimaksud di dalam pasal 3 perjanjian ini yang telah ditetapkan
dan diterbitkan PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan profesi sesuai dengan kewenangan yang
diberikan oleh organisasi profesinya dan kewenangan yang diberikan PIHAK PERTAMA
sebagaimana diatur di dalam Perjanjian ini serta melaksanakan tindakan medis hanya
batas-batas kompetensinya.
3. PIHAK KEDUA setuju untuk senantiasa memberikan pelayanan medis secara optimal
sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan medis yang ditetapkan oleh
organisasi profesinya dan atau oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan
standar pelayanan medis yang berlaku di Klinik Emma 2.
4. PIHAK KEDUA setuju untuk senantiasa merujuk pasien kepada Perawat atau staf medis
lain di Klinik atau Rumah sakit dalam hal PIHAK KEDUA mengetahui dan atau merasakan

Paraf

1. 2.
terdapat masalah yang di luar kompetensinya sebagaimana tercantum dalam Pasal 6 ayat
2 huruf b angka 11.
5. PIHAK KEDUA setuju bahwa dalam menentukan serta menetapkan jenis-jenis kasus yang
harus dirujuk ke staf medis Spesialis lain sebagaimana ditentukan dalam Pasal 14 ayat 4 di
atas, akan berpatokan kepada Statuta dan Tata Tertib Staf Medis dan atau Keputusan
Komite Medis.

PASAL 15
KERAHASIAN

1. PIHAK KEDUA setuju untuk merahasiakan semua informasi sehubungan dengan PIHAK
PERTAMA yaitu mengenai hal-hal yang sepatutnya dirahasiakan, dalam hubungan antara
Klinik Emma 2 dengan staf medis serta keterkaitannya dengan pasien.
2. Informasi yang harus dirahasiakan tersebut adalah termasuk namun tidak terbatas pada
informasi mengenai :
a. Rencana dan strategi usaha, catatan-catatan keuangan dan akuntansi, penelitian,
pemasaran, teknik penjualan, catatan medis dan informasi pribadi dari pasien, harga
dan pemasok, prosedur manual, standar operasional serta catatan-catatan lain yang
dimiliki oleh Klinik Emma 2 yang kesemuanya itu dalam bentuk catatan tertulis atau
dalam bentuk data komputer serta;
b. Program-program dan data komputer, sistem dokumentasi, hardware khusus,
pengembangan software development dan manual, tetapi tidak termasuk setiap
informasi yang telah menjadi milik.
c. Informasi sensitif mengenai Pemegang Saham, Direksi, Komisaris dan jajaran
Manajemen Klinik Jaringan dan Klinik Emma 2, Pasien, serta data-data rekanan dan
atau informasi bisnis dimana Klinik Emma 2 telah terikat melalui suatu perjanjian atau
etika yang berlaku secara umum untuk tidak saling membocorkan informasi rahasia.
3. Kewajiban-kewajiban untuk menjaga kerahasian di bawah ini tidak akan diberlakukan
terhadap informasi di mana salah satu pihak membuktikan bahwa informasi tersebut :
a. Pada saat atau setelah pengungkapan, telah menjadi milik umum tanpa kesengajaan
maupun perilaku yang salah dari PIHAK PERTAMA ataupun PIHAK KEDUA.
b. Sebelum pengungkapan, telah terlebih dahulu berada dalam kekuasaan pihak yang
menerima baik tanpa adanya pembatasan atas pengungkapan kepada pihak lain.

PASAL 16
LARANGAN DAN SANKSI

PIHAK KEDUA dalam melaksanakan perjanjian ini terikat untuk mematuhi dan menghindari
larangan-larangan sebagaimana tercantum di bawah ini. Apabila PIHAK KEDUA gagal dalam
mematuhi dan menghindari larangan-larangan yang tercantum di bawah ini, maka PIHAK
PERTAMA dapat memutuskan Perjanjian secara sepihak dengan mengesampingkan ketentuan
Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yaitu:

1. Melanggar peraturan-peraturan, persyaratan-persyaratan, prosedur serta disiplin kerja


yang ditetapkan dan berlaku di Klinik, baik yang khusus diatur di dalam Perjanjian ini

Paraf

1. 2.
maupun yang dibuat sebagai ketentuan tata laksana kerja harian, termasuk dan tidak
terbatas pada statuta dan Tata Tertib Staf dan peraturan-peraturan lainnya yang
berhubungan dengan kesehatan dan etika Bidan yang berlaku di Indonesia.
2. Membawa dan atau menggunakan alat-alat medis, obat-obatan, bahan farmasi, dan
bahan kimia lainnya dari luar tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK
PERTAMA.
3. Mengambil dan atau menggunakan uang yang berasal dari transaksi antara Klinik Emma 2
dan Pasien untuk kepentingan pribadi tanpa seizin PIHAK PERTAMA maupun komite
medis
4. Mengetahui bahwa ada rekan kerja yang mengambil dan atau menggunakan uang yang
berasal dari transaksi antara Klinik Emma 2 dan Pasien untuk kepentingan pribadi tanpa
seizin PIHAK PERTAMA maupun komite medis tapi tidak melaporkannya kepada Clinic
Manager
5. Membawa atau menggunakan tenaga kesehatan untuk membantu PIHAK KEDUA, di
dalam melaksanakan pelayanan medis dan atau pelayanan kesehatan lainnya di tempat
PIHAK PERTAMA dari luar, kecuali dengan izin tertulis dari PIHAK PERTAMA.
6. Membujuk, menganjurkan dan atau membawa pasien untuk mendapatkan pelayanan
medis di luar Klinik Emma 2

PASAL 17
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini akan berakhir dalam hal-hal:


a. Berakhirnya jangka waktu Perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Perjanjian dan
PARA PIHAK sepakat untuk tidak memperpanjang perjanjian.
b. Salah satu Pihak mengajukan usulan pengakhiran kerja sama yang disampaikan
kepada Pihak lainnya secara tertulis selambatnya 30 hari sebelum tanggal usulan
pengakhiran dan usulan tersebut disepakati PARA PIHAK.
c. PIHAK KEDUA melanggar ketentuan tentang larangan yang berakibat diputuskannya
secara sepihak Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA, sebagaimana diatur didalam Pasal
16 Perjanjian ini dan atau tidak memenuhi salah satu atau lebih kewajiban
sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 6 Perjanjian ini.
d. PIHAK PERTAMA menutup operasional usahanya.
e. Perjanjian dapat diakhiri oleh PIHAK PERTAMA secara sepihak apabila berdasarkan
tingkat prestasi dan produktivitas yang rendah sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat
1.1 angka 5 Perjanjian ini.
2. Dalam hal Perjanjian akan berakhir sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a
tersebut di atas, maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukannya secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA paling lambat 7 (Tujuh) hari sebelum berakhirnya Perjanjian ini.
3. Dalam hal PIHAK PERTAMA masih memerlukan PIHAK KEDUA dan bermaksud untuk
memperpanjang/memperbaharui Perjanjian, maka penawaran tersebut akan disampaikan
secara tertulis kepada PIHAK KEDUA paling lambat 7 (Tujuh) hari sebelum berakhirnya
Perjanjian ini bersama-sama dengan surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud di
dalam Pasal 17 ayat 2 tersebut di atas dan dalam hal demikian PIHAK KEDUA wajib
memberikan jawaban secara tertulis perihal persetujuannya dan kehendaknya untuk

Paraf

1. 2.
memperpanjang kembali Perjanjian ini paling lambat 7 (Tujuh) hari setelah pemberitahuan
tertulis sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 2.
4. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memberikan jawaban tertulis sebagaimana diatur dalam
Pasal 17 ayat 2 dan Pasal 17 ayat 3 maka PIHAK KEDUA setuju untuk tidak
memperpanjang Perjanjian ini dan mengakui tidak berwenang lagi melakukan tindakan
medis di Klinik kecuali PIHAK PERTAMA mengizinkan secara khusus yang dinyatakan
dengan tertulis dengan tujuan tertentu.
5. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memberikan jawaban sebagaimana diatur dalam Pasal 17
ayat 2 dan Pasal 17 ayat 3 maka PIHAK KEDUA setuju untuk menyerahkan kembali
kewenangan melakukan tindakan medis yang selama ini dijalankannya kepada PIHAK
PERTAMA, dimana PIHAK PERTAMA dapat menunjuk Bidan lain untuk melakukan tugas
yang selama ini dijalankan oleh PIHAK KEDUA.
6. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf maka
PIHAK PERTAMA akan memberitahukan hal tersebut kepada PIHAK KEDUA secara tertulis
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pengoperasian perusahaan PIHAK PERTAMA
dihentikan.
7. Dalam hal terjadi keadaan kahar (force majeure) seperti bencana alam, revolusi,
pemberontakan atau tindakan/kebijakan pemerintah yang mengubah secara drastis
keadaan sosial masyarakat serta nilai material dan jasa atau keadaan-keadaan lain yang
disebabkan oleh kejadian-kejadian yang terjadi diluar kontrol PARA PIHAK, maka tidak
diperlukan pemberitahuan terlebih dahulu oleh PARA PIHAK untuk menghentikan
pengoperasian dan atau pelayanan kesehatan dahulu dari perusahaan PIHAK PERTAMA,
dan oleh karena itu demi Hukum Perjanjian ini berakhir.
8. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju untuk tidak saling menuntut hak apapun akibat
terhentinya pengoperasian perusahaan PIHAK PERTAMA akibat keadaan sebagaimana
tercantum dalam Pasal 17 ayat 1 huruf d dan Pasal 17 ayat 7.

PASAL 18
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian ini tunduk pada dan hanya dapat ditafsirkan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia.
2. Dalam hal terjadi sengketa yang sifatnya medis antara PARA PIHAK yang menyangkut
tindakan medis yang diambil atau tidak diambil PIHAK KEDUA terhadap pasiennya, maka
PARA PIHAK sepakat untuk masing-masing menunjuk 1 (satu) orang koleganya yang
mempunyai kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang tinggi mengenai sengketa
medis dimaksud untuk memeriksa dan memutuskan sengketa medis tersebut. Di mana
kedua orang yang ditunjuk tersebut harus menunjuk lagi satu orang lain dengan kualifikasi
dan memiliki keahlian dan pengalaman yang sama. Media yang telah ditunjuk tersebut
akan mengadakan pertemuan, memeriksa dan kemudian memutuskan sebuah
rekomendasi yang akan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA. Tata cara pemeriksaan
sengketa medis akan ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dan akan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Penunjukan kolega-kolega tersebut harus dapat
diterima oleh masing-masing pihak dalam Perjanjian ini.

Paraf

1. 2.
3. Keputusan sebagaimana tercantum dalam Pasal 18 ayat 2 di atas merupakan keputusan
final dan mengikat PARA PIHAK.
4. Keputusan tersebut harus langsung dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak tanggal putusan terhadap sengketa yang sifatnya medis tersebut
dikeluarkan.
5. Dalam hal terjadi perselisihan di antara PARA PIHAK di dalam melaksanakan Perjanjian ini,
maka PARA PIHAK bersepakat untuk menyelesaikan terlebih dahulu dengan cara
musyawarah dan kekeluargaan, namun apabila dengan cara tersebut tetap tidak diperoleh
kesepahaman pendapat dan penyelesaian, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) dengan
menggunakan tata cara yang berlaku pada BANI. Keputusan BANI akan merupakan
keputusan final dan mengikat (final and binding) bagi PARA PIHAK.

PASAL 19
LAIN-LAIN

1. Istilah-istilah yang ada dalam perjanjian ini harus ditafsirkan sesuai dengan penafsiran
umum yang berlaku di masyarakat dan atau di bidang medis.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan ditetapkan kemudian oleh PARA
PIHAK secara musyawarah dan mufakat dan akan dicantumkan di dalam suatu addendum
yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
PARA PIHAK sepakat bilamana di kemudian hari ditemukan atau terjadi kekurangan dalam
Perjanjian ini, maka akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan sebagaimana
mestinya.
3. PARA PIHAK sepakat bahwa dengan ditandatanganinya Perjanjian ini dan termasuk
penggunaan istilah “kerja” atau istilah lain yang berkonotasi melakukan pekerjaan di Klinik
dalam Perjanjian ini, tidak dimaksudkan untuk menciptakan hubungan kerja antara PIHAK
PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan Ketenagakerjaan yang berlaku.
4. Perjanjian ini termasuk lampiran-lampirannya (apabila ada) serta ketentuan lainnya yang
dimaksud dalam Perjanjian ini, merupakan keseluruhan persetujuan antara PARA PIHAK
mengenai hal-hal yang diatur dalam Perjanjian ini.
5. Dengan diberlakukannya Perjanjian ini, maka PARA PIHAK menyatakan kesepakatan dan
persetujuannya bahwa Perjanjian-perjanjian yang telah ada sebelumnya yang mengikat
PARA PIHAK (apabila ada) dianggap sudah tidak berlaku lagi. Bahwa dengan telah
diakhirinya perjanjian-perjanjian tersebut, maka PARA PIHAK sepakat untuk tidak saling
menuntut dalam bentuk apapun di kemudian hari baik secara perdata, pidana dan atau
berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku. PIHAK KEDUA dengan ini
menyatakan akan tetap bertanggung jawab penuh terhadap segala akibat pemeriksaan,
tindakan dan atau pelayanan medis lainnya yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA
kepada pihak ketiga (pasien) selama masa praktek/operasional PIHAK KEDUA di Klinik
sebelum ditandatanganinya Perjanjian ini, kecuali apabila timbulnya masalah sebagai
akibat ketidaksempurnaan sistem dan fasilitas dari PIHAK PERTAMA akan diselesaikan
menurut Perjanjian ini.

Paraf

1. 2.
Demikian Perjanjian ini dibuat oleh PARA PIHAK, dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya,
dapat ditandatangani secara basah maupun digital serta mempunyai kekuatan hukum yang
sama untuk PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


DIREKTUR KLINIK EMMA 2 BIDAN

Harry Edwin M Limbong Ai Siti Kankan Sopiah Efendi

LAMPIRAN KOMPENSASI PROFESIONAL ATAS JASA PROFESI

Paraf

1. 2.
1. Merujuk ketentuan pasal 7 tentang kompensasi profesional, PIHAK KEDUA berhak
menerima jasa profesi sesuai dengan ketentuan lampiran ini.
2. PIHAK KEDUA dengan alasan apapun tidak dibenarkan menerima pembayaran langsung
dari pasien
3. Pembayaran Jasa Profesi kepada PIHAK KEDUA diatur sebagai berikut:

a. Kompensasi
No Struktur Kompensasi Nominal Keterangan

a. Penambah

1. Kompensasi Tetap per Gaji Pokok : Rp1.140.000 Diterima setiap


Bulan Tunj. Transport: Rp460.000 bulan, nett (sudah
Tunj. Makan : Rp400.000 dipotong BPJS
Nett: Rp2.000.000 Kesehatan dan
Tenaga Kerja)

2. THR Rp1.140.000,- Diterima sekali


dalam setahun

b. Pembayaran kompensasi dilakukan pihak pertama setiap bulan pada tanggal 30 atau 31
c. Jika tanggal 30 atau 31 jatuh pada hari libur atau akhir pekan maka pembayaran gaji
akan dilakukan di hari kerja berikutnya.
4. Waktu Layanan dan Waktu Kerja:
a. Waktu Layanan adalah waktu dimana layanan Klinik Emma 2 dibuka dan Waktu Kerja
adalah waktu dimana Bidan bertugas.
b. Bidan diharapkan dapat siap sedia pada waktu kerja yang telah ditentukan oleh Klinik
Emma 2.
c. Waktu Layanan

Waktu Layanan Klinik Hari

08.00 - 08.00 Senin - Minggu

Waktu Kerja Shift

07.30 - 15.30 Shift Pagi

14.00 - 22.00 Shift Siang

21.30 - 08.00 Shift Malam

Paraf

1. 2.
LAMPIRAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Nama Jabatan = BIDAN

Frekuensi / Jangka Tugas dan Tanggung Jawab Keterangan


Waktu

Harian Melakukan input data pasien yang datang untuk


berobat ke OS Klinik Pintar dan Pcare

Harian Melakukan penerimaan pembayaran dari pasien


dan merekap semua pemasukan

Harian Melakukan input setiap transaksi obat-obatan


yang masuk dan keluar dan membuat laporan
stoknya

Harian Menyetor uang transaksi tunai pasien kepada


Clinic Manager setiap selesai Shift

Harian Memberikan form penilaian pasien kepada setiap


pasien yang datang dan sedang antri menunggu
obat

Harian Melakukan tindakan kebidanan seperti suntik KB


atau periksa kehamilan

Harian Membantu asistensi dokter apabila dibutuhkan

Paraf

1. 2.

Anda mungkin juga menyukai