Lap - Kinerja PKM Tomoni 2022-3
Lap - Kinerja PKM Tomoni 2022-3
KINERJA PUSKESMAS
Puskesmas : Tomoni
Kabupaten/Kota : Luwu Timur
Tahun : 2022
HASIL CAKUPAN
NO KOMPONEN KEGIATAN
(%)
III. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA 89.13%
drg. Ernawati
NIP.19761106 200604 2 007
CAKUPAN KOMPENEN KEGIATAN KINERJA PUSKESMAS TOMONI
94.74% 89.13%
91.74%
VII. UPAYA PENGOBATAN III. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
100.00%
92.01% 92.75%
VI. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PTM DAN KESWA IV. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
SKALA
No Jenis Variabel NILAI HASIL
NILAI 0 NILAI 4 NILAI 7 NILAI 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Manajemen Umum Puskesmas
1 Mempunyai Rencana Lima Tahunan Tidak punya Punya 10
Ada RUK, disusun berdasarkan Rencana Lima Ya, beberapa ada Ya, sebagian ada
Ya, seluruhnya ada
2 Tahunan, dan melalui analisis situasi dan perumusan Tidak menyusun analisa dan analisa dan 10
analisa dan perumusan
masalah perumusan perumusan
Menyusun RPK secara terinci dan lengkap Ya, terinci sebagian Ya, terinci sebagian
3 Tidak menyusun Ya, terinci semuanya 10
kecil kecil
4 Melaksanakan mini lokakarya Tidak melaksanakan < 5 kali / tahun 5 - 8 kali / tahun 9 - 12 kali / tahun 10
5 Melaksanakan mini lokakarya tribulanan Tidak melaksanakan < 2 kali / tahun 2 - 3 kali / tahun 4 kali / tahun 10
9.5
B. Manajemen Sumberdaya
10
10
SKALA
No Jenis Variabel NILAI HASIL
NILAI 0 NILAI 4 NILAI 7 NILAI 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
D. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
15 Pelaksanaan SMD dan MMD 10
E. Manajemen Data dan Informasi
16 Ditetapkan tim Sistem Informasi Puskesmas Tidak ditetapkan Ditetapkan 10
F. Manajemen Program
Perencanaan program disusun berdasarkan Rencana Ya, beberapa ada Ya, sebagian ada
Ya, sebagian ada
17 Lima Tahunan, RUK, RPK, dan melalui analisis situasi analisa dan analisa dan 10
analisa dan perumusan
dan perumusan masalah perumusan perumusan
9.90
G. Manajemen Mutu
1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) > 20% 11-20 % < 10% 10
Keterangan
Matriks tersebut di atas merupakan contoh jenis variabel penilaian manajemen Puskesmas. Penentuan variabel penilaian dan standar nilai pada setiap skala mengikuti
1
NSPK program yang berlaku dan atau hasil koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.
2 Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada
3 kabupaten/kota
4 Point (G). Manajemen Mutu, diisi dengan indikator prioritas Pusesmas yang tercantum dalam Rencana Lima Tahunan Puskesmas
5 Cara perhitungan :
Mengisi pada kolom (6) sesuai dengan hasil penilaian di Puskesmas. Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan seluruh variabel penilaian. Hasil akhir
dikelompokkan menjadi (1). Baik, dengan nilai rata-rata ≥ 8,5 ; (2). Sedang, dengan nilai rata-rata 5,5-8,4 ; dan (3). Kurang dengan nilai rata-rata < 5,5.
LAMPIRAN CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Lampiran -1
DESA A 5 25 22 25 22 88
DESA C 5 DESA A 5 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 35
DESA D 3 DESA B 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 1 25
5 3 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2
DESA E DESA C 4 29
4 22 DESA D 3 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 1 23
DESA E 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 21
CAKUPAN
JUMLAH TARGET PENCAPAIAN VARIABEL SUB
II JENIS KEGIATAN SATUAN (V) VARIABEL
SASARAN SASARAN (T) (H)
(SV)
1 Jumlah Sarana Air Minum di IKL (75%) Sarana 6561 4461 4940 110.74%
2 Jumlah Sarana yang diambil sampel (68%) Sarana 6561 4461 30 0.67%
3 Presentase kualitas Air Minum memenuhi syarat (68%) Presentase 6561 4461 30 0.67%
4 ……………………………………………………..
3 ……………………………………………………..
1 Rumah Tangga melakukan pengelolaan sampah Rumah 6561 4940 4940 100.00%
2 Rumah Tangga melakukan pengelolaan limbah RT Rumah 6561 4940 4940 100.00%
3 ……………………………………………………..
1 Pemeriksaan Penyehatan Lingkungan pada Perumahan Sarana 6561 4940 4940 100.00%
4 ……………………………………………………..
E Pengawasan Sanitasi Tempat - tempat Umum x x x x …………. 117.33%
1 Data Kesja dalam sitko 80% data data 100% 100% 100% 100%
3 Cakupan Desa Melaksanakan Kelas Ibu hamil (50%) Jumlah Desa 13 13 13 100.00%
Kesehatan Anak
D Usia sekolah dan Remaja X X X X ……… 100.00%
Cakupan Peserta Didik kelas 1 yang mendapat Jumlah Peserta
1 1671 1671 1671 100.00%
penjaringan Kesehatan (100%) didik
Jumlah Sekolah Dasar (SD/MI/SDLB) yang dilakukan
2 penjaringan kesehatan bagi peserta didik kelas 1 Sekolah 17 17 17 100.00%
(100%)
Jumlah Posyandu
2. Jumlah Posyandu Lansia (50 %) 13 13 13 100.00%
Lansia
LAMPIRAN CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
b.Persentase Kab/kota yang melaksanakan advokasi dan sosialisasi PISP % 100 100 100 100.00%
c. Persentase Kab/kota yang mempunyai Layanan ( LROA )Aktif % 100 100 100 100.00%
d. Cakupan Pelayanan Diare pada balita % 2687 119 119 100.00%
e. Cakupan pemberian Oralit pada balita % 2687 119 119 100.00%
f. Cakupan pemberian Zinc pada balita % 2687 119 119 100.00%
b. Jumlah Kasus Malaria Import yg ditemukan dan ditangani sesuai standar Orang 13 6 6 100.00% ………..
c. Jumlah desa/kelurahan yang dilakukan pemetaan daerah reseptif Orang 0 0 0 0.00% ………..
1 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Orang 27267 27267 27267 100.00%
( 100% ------ 2015) (kunj. Lama + Baru)
4 Cakupan murid SD/MI yang diperiksa/dijaring Gigi dan Mulut MURID 599 599 599 100.00%
6 % murid kelas 1 SD/MI yang dilakukan penjaringan MURID KLS 1 599 599 599 100.00%
11 Index DMF-T seluruh kelompok usia INDEX DMF-T 1011 0.97 0.43 44.33%
% PREVALENSI
12 Prevalensi Karies semua kelompok usia 1011 545 240 44.04%
KARIES
11. Kegiatan Asuhan Keperawatan kelompok khusus yang dibina Kelompok 2 2 2 100.00%
13. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian keluarga lepas asuh Keluarga 52 52 52 100.00%
14. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian kelompok lepas asuh kelompok 2 2 2 100.00%
s
Indeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status
kesehatan gigi dan mulut dalam hal karies gigi
target 2020 DMF-T 3,3 ; target 2020 DMF-T 3,3 ;
permanen. Karies gigi umumnya disebabkan karena
target 2025 DMF-T 2,8; target 2025 DMF-T 2,8;
kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadilah
target 2030 DMF-T 1,1 target 2030 DMF-T 1,1
akumulasi plak yang mengandung berbagai macam
bakteri.
D = jumlah gigi caries yg tdk ditindaki, M = jumlah gigi
yg dicabut a/hilang, F = jumlah gigi yg ditambal dan
target 2020 DMF-T 0,97 ; masih baik target 2020 DMF-T 0,97 ;
target 2025 DMF-T 0,65; target 2025 DMF-T 0,65;
target 2030 DMF-T 0,32 target 2030 DMF-T 0,32
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di
2 PN oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di
suatu wil. Kerja dalam kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah
suatu wil. Kerja dalam kurun waktu tertentu
sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja pada waktu tertentu
Cakupan neonatus mendapatkan pelayanan sesuai standar (jumlah neonatus yangmendapat 3 kali layanan KN sesuai
4 KN Lengkap paling sedikit 3 kali dengan distribusiwaktu: 1 x pd usia 6-48 jam, standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu DIBAGI
1x pada usia 3 - 7 hari, dan 1 x pada usia 8 - 28 hari setelah lahir jumlah seluruh sasaran lahir hidup di suatu wilayah kerja dalam
di suatu wil. Kerja pada kurun waktu tertentu. 1 tahun)
Cakupan sekolah (SD/MI/SDLB ) yang dilakukan penjaringan Cakupan sekolah (SD/MI/SDLB ) yang dilakukan penjaringan
kesehatan bagi Peserta Didik kelas 1 dalam wilayah kerja
8 Jumlah SD yang dijaring kesehatan bagi Peserta Didik kelas 1 dalam wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun ajaran DIBAGI Jumlah
Penjarkes peserta puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun ajaran.
didik kelas 1 (yang Sekolah (SD/MI/SDLB) di suatu wil. Kerja dalam waktu tertentu
mencakup target
100% sekolah
sasaran) Cakupan peserta didik kelas 1 SD/MI/SDLB yang mendapatkan
Cakupan peserta didik kelas 1 SD/MI/SDLB yang mendapatkan
Jumlah Peserta Didik Kelas penjaringan kesehatan di wilayah kerja puskesmas dalam kurun penjaringan kesehatan di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
9
1 yang dijaring waktu 1 tahun ajaran DIBAGI Jumlah peserta didik kelas 1
waktu 1 tahun ajaran. SD/MI/SDLB di wilayah kerja puskesmas
Jumlah Kelompok Lansia / Posyandu Lansia Jumlah Posyandu Lansia / Posbindu Lansia yang frekuensi Jumlah absolut Kelompok Lansia DIBAGI Posyandu Lansia yang
10 Aktif
yang Aktif pertemuannya minimal 4 kali dalam 1 tahun
Lansia (umur > 60 tahun) yang dibina / yang mendapat Jumlah Lansia yang dibina / yang mendapat pelayanan (umur >
11 Lansia umur > 60 tahun yang dibina / yang 60 tahun) DIBAGI Jumlah sasaran Lansia (umur > 60 tahun) di
mendapat pelayanan pelayanan kesehatan / diskreening kesehatannya di wilayah
kerja Puskesmas minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
KB
PUS dimana istrinya memiliki salah satu kriteria “4T” yaitu : 1) Persentase PUS dengan “4T” yang menjadi peserta KB terhadap
berusia kurang dari 20 tahun; 2) berusia lebih 35 tahun; 3) telah seluruh PUS dengan “4T” di wilayah kerja tertentu.
memiliki anak hidup lebih dari 3 orang; atau 4) jarak kelahiran = Jumlah PUS “4T” ber-KB / Jumlah PUS dengan “4T”
12 PUS 4 T ber KB antara satu anak dengan lainnya kurang dari 2 tahun. x 100%
Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan kesehatan Persentase peserta KB yang mengalami komplikasi terhadap
mengarah pada keadaan patologis, sebagai akibat dari proses seluruh peserta KB aktif di wilayah kerja tertentu.
tindakan/pemberian/pemasangan = Jumlah Kasus Komplikasi/
alat kontrasepsi yang digunakan seperti: perdarahan, Jumlah peserta KB aktif
16 Komplikasi infeksi/abses, fluor albus bersifat patologis, perforasi, x 100%
translokasi, hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan
HB, expulsi (Depkes, 2005:16)
Pelayanan Keluarga
Berencana Kasus terjadinya kehamilan pada peserta KB aktif yang pada saat Persentase peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi
tersebut menggunakan metode kontrasepsi (Depkes, 2005:15) terhadap
seluruh peserta aktif di wilayah kerja tertentu.
13 Kegagalan = Jumlah Kasus Kegagalan KB / Jumlah peserta KB aktif x 100%
Peserta KB yang mengalami efek yang tidak diinginkan akibat = Jumlah peserta KB yang mengalami efek samping / Jumlah
14 Efek Samping pesertaan alat kontrasepsi tetapi tidak menimbulkan akibat peserta KB aktif x 100%
yang serius (PMK 97)
Peserta yang tidak melanjutkan pesertaan = Jumlah kasus drop-out / Jumlah peserta KB aktif x 100%
kontrasepsi (drop-out) dalam satu tahun kalender dibandingkan
jumlah peserta aktif di wilayah kerja tertentu. Kasus DO tidak
15 Drop Out termasuk mereka
yang ganti cara.
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai kondom Persentase peserta kondom aktif terhadap total Peserta KB
terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan Aktif, di suatu wilayah kerja tertentu.
16 Kondom atau yang mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta Kondom Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai kontrasepsi Persentase peserta KB pil aktif terhadap total Peserta KB AKtif,
pil terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan di suatu wilayah kerja tertentu.
17 Pil kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta KB Pil Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai kontrasepsi Persentase peserta KB suntik aktif terhadap total Peserta KB
suntik terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan Aktif, di suatu wilayah kerja tertentu.
18 Suntik kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta KB Suntik Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x
100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai AKDR Persentase peserta AKDR aktif terhadap total Peserta KB Aktif,
hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang di suatu wilayah kerja tertentu.
23 AKDR mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta AKDR Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB Aktif
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai implan Persentase peserta implan aktif terhadap total Peserta KB Aktif,
hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang di suatu wilayah kerja tertentu.
19 Implan mengakhiri kesuburan. = Jumlah peserta Kondom Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang menjalani MOW untuk Persentase perempuan di-MOW terhadap total Peserta KB Aktif,
mengakhiri kesuburan. di suatu wilayah kerja tertentu.
20 MOW = Jumlah Perempuan di-MOW / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang menjalani MOP untuk Persentase laki-laki di-MOP terhadap total Peserta KB Aktif, di
mengakhiri kesuburan. suatu wilayah kerja tertentu.
21 MOP = Jumlah Laki-laki di-MOP / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon Persentase peserta KB aktif terhadap total PUS, di suatu wilayah
terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan kerja
22 Jml Peserta KB Aktif atau yang mengakhiri kesuburan. tertentu.
= Jumlah Peserta KB Aktif / Jumlah PUS x 100%
ibu yang suami nya menggunakan kontrasepsi kondom langsung = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan KB Pil / Jumlah
23 Kondom setelah istrinya melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah Peserta KBPP x 100%
melahirkan)
Ibu yang mulai menggunakan KB pil langsung (setelah 3 hari) = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan KB Pil / Jumlah
24 Pil pasca melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Ibu yang mulai menggunakan KB suntik langsung sesudah = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan KB Suntik / Jumlah
25 Suntik melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Ibu yang mulai menggunakan AKDR langsung sesudah = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan AKDR / Jumlah
26 Jumlah Peserta KB AKDR melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Paska Persalinan
Ibu yang mulai menggunakan implan langsung sesudah = Jumlah ibu paska persalinan menggunakan implan / Jumlah
27 Implan melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Ibu yang menjalani MOW langsung sesudah melahirkan (sampai = Jumlah ibu paska persalinan menjalani MOW / Jumlah Peserta
28 MOW dengan 42 hari sesudah melahirkan). KBPP x 100%
Ibu yang suami menjalani MOP langsung sesudah istrinya = Jumlah ibu paska persalinan yang suaminya menjalani MOP /
29 MOP melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). Jumlah Peserta KBPP x 100%
Ibu yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung sesudah = Jumlah ibu paska persalinan ber KB / Jumlah sasaran ibu
30 Jml Kb Paska Persalinan melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). bersalin x 100%
HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TOMONI
KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN 2021
Status Puskesmas Hasil Pencapaian Hasil Pencapaian Hasil Pencapaian Mutu Keterangan
No Nama Puskesmas
RRI Non RRI Pelayanan Kesehatan Manajemen Puskesmas Pelayanan Kesehatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tomoni Ö
10
dst
############################################################################################# ######
7 7### 6 6 6 5 6 7 6 5 5 6 6###### 7 6 7 9 6 8 5 4 6################## 8######
######### 4 6 5 7 8 6 7### 8### 8 6 4 7 4###### 6 9### 6 9 3 7 9 8 6 8 6 8
4 7 4### 8 6 3 7 3 7 6 7 3 7 7### 7 8 6###### 6###### 8###### 9###### 8### 7 9
7 8###### 6 9############### 7 6 7 2774