Medan Magnet Statis Part 1
Medan Magnet Statis Part 1
Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
Biot-Savart Law
Medan Magnet Statis
o Kita akan memulai studi kita tentang medan magnet dengan definisi medan magnet itu sendiri dan
o Sumber medan magnet statis dapat berupa magnet permanen, medan listrik yang berubah secara linier
o Kita akan mempelajari medan magnet yang dihasilkan oleh diferensial elemen arus searah di ruang bebas..
Hukum Biot-Savart
o Tahun 1819, Hans Christian Oersted mengamati bahwa jarum kompas dapat menyimpang di atas kawat
berarus
o Pada tahun 1920-an, Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan eksperimen menentukan medan magnet
o Tahun 1819, Hans Christian Oersted mengamati bahwa jarum kompas dapat menyimpang di atas kawat
berarus;
o Pada tahun 1920-an, Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan eksperimen menentukan medan magnet
”Besarnya intensitas/kuat medan magnet pada titik P yang dihasilkan oleh elemen diferensial adalah
berbanding lurus dengan besarnya arus, besarnya panjang diferensial, dan sinus sudut yang terletak di
antara filamen dan garis yang menghubungkan filamen ke titik P; tetapi, besarnya intensitas medan magnet
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari elemen diferensial ke titik P.”
Persamaan Hukum Biot-Savart
o Hukum Biot-Savart dapat ditulis secara ringkas menggunakan notasi vektor sebagai berikut:
IdL ´ a R IdL ´ R
dH = =
4p R 2 4p R3
I1dL1 ´ a R12
dH 2 =
4p R122
Persamaan Hukum Biot-Savart
o Bentuk integral dari hukum Biot-Savart yang dapat diverifikasi secara eksperimental sebagai berikut:
IdL ´ a R
ò 4p R 2
H=—
Hukum Biot-Savart pada Kerapatan Arus Permukaan
o Hukum Biot-Savart juga dapat dinyatakan dalam sumber terdistribusi, seperti kerapatan arus J (A/m2) dan
o Arus permukaan K mengalir dalam media berbentuk lembaran dengan ketebalan yang seolah diabaikan
o Kerapatan arus permukaan K, memilki satuan ampere per meter (lebar). Jadi, jika kerapatan arus
I = Kb
dimana lebar b diukur tegak lurus terhadap arah arus mengalir.
Hukum Biot-Savart pada Kerapatan Arus Permukaan
o Jika kerapatan arus permukaannya yang tidak seragam, diperlukan integrasi sebagai berikut:
I = ò KdN
o Elemen arus diferensial I dL dapat dinyatakan dalam hubungan dengan kerapatan arus permukaan K atau
kerapatan arus J,
IdL = KdS = Jdv
dan bentuk alternatif dari hukum Biot-Savart dapat diperoleh sebagai berikut:
K ´ a R dS J ´ a R dv
H=ò
4p R 2
dan H= òvol 4p R2
s
Hukum Biot-Savart Law pada Filamen tak hingga
o Kita dapat mengilustrasikan penerapan hukum Biot-Savart dengan mempertimbangkan filamen lurus yang
R12 = r - r¢ = r a r - z ¢a z
r a r - z¢a z
a R12 =
r 2 + z ¢2
Hukum Biot-Savart Law pada Filamen tak hingga
IdL ´ a R
ò 4p R 2
H=—
I r af ¥
dz ¢
H2 = ò ( r 2 + z ¢2 ) 3 2
4p -¥
¥
I r af z¢
=
4p r 2 ( r 2 + z ¢2 )
-¥
I
H2 = af
2pr
Hukum Biot-Savart Law pada Filamen Berhingga
o Rumus untuk menghitung intensitas/kuat medan magnet yang disebabkan oleh elemen arus dengan panjang
I
H= (sin a 2 - sin a1 )af
4pr
Contoh Soal
Example 1
Sebuah filamen arus yang membawa 15 A dalam arah az terletak di sepanjang seluruh sumbu z.
Tentukan H pada P2 (0,4; 0,3; 0) yang dipengaruhi oleh filamen arus berhingga sebesar 8 A yang
20
H2 = H2x + H2 y = - a z = -6.37a z A m
p
Thank you