Anda di halaman 1dari 17

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

The Steady Magnetic Field

Adeguna Ridlo Pramurti, S.Pd., M.Eng.


adegunapramurti@polines.ac.id

Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
Biot-Savart Law
Medan Magnet Statis

o Kita akan memulai studi kita tentang medan magnet dengan definisi medan magnet itu sendiri dan

menunjukkan bagaimana medan magnet itu muncul dari distribusi arus..

o Sumber medan magnet statis dapat berupa magnet permanen, medan listrik yang berubah secara linier

terhadap waktu, atau pun arus searah.

o Kita akan mempelajari medan magnet yang dihasilkan oleh diferensial elemen arus searah di ruang bebas..
Hukum Biot-Savart

o Tahun 1819, Hans Christian Oersted mengamati bahwa jarum kompas dapat menyimpang di atas kawat

berarus

o Arus listrik sebagai sumber medan magnet

o Pada tahun 1920-an, Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan eksperimen menentukan medan magnet

di sekitar kawat berarus tersebut


Hukum Biot-Savart

o Tahun 1819, Hans Christian Oersted mengamati bahwa jarum kompas dapat menyimpang di atas kawat

berarus;

o Arus listrik sebagai sumber medan magnet;

o Pada tahun 1920-an, Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan eksperimen menentukan medan magnet

di sekitar kawat berarus tersebut.


Bunyi Hukum Biot-Savart
o Kita asumsikan arus I mengalir dalam panjang vektor diferensial dari filamen dL.

o Hukum Biot-Savart kemudian menyatakan bahwa:

”Besarnya intensitas/kuat medan magnet pada titik P yang dihasilkan oleh elemen diferensial adalah

berbanding lurus dengan besarnya arus, besarnya panjang diferensial, dan sinus sudut yang terletak di

antara filamen dan garis yang menghubungkan filamen ke titik P; tetapi, besarnya intensitas medan magnet

berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari elemen diferensial ke titik P.”
Persamaan Hukum Biot-Savart

o Hukum Biot-Savart dapat ditulis secara ringkas menggunakan notasi vektor sebagai berikut:

IdL ´ a R IdL ´ R
dH = =
4p R 2 4p R3

o Satuan intensitas/kuat medan magnet H ternyata ampere per meter (A/m).

I1dL1 ´ a R12
dH 2 =
4p R122
Persamaan Hukum Biot-Savart

o Bentuk integral dari hukum Biot-Savart yang dapat diverifikasi secara eksperimental sebagai berikut:

IdL ´ a R
ò 4p R 2
H=—
Hukum Biot-Savart pada Kerapatan Arus Permukaan
o Hukum Biot-Savart juga dapat dinyatakan dalam sumber terdistribusi, seperti kerapatan arus J (A/m2) dan

kerapatan arus permukaan K (A/m).

o Arus permukaan K mengalir dalam media berbentuk lembaran dengan ketebalan yang seolah diabaikan

karena sangat tipis.

o Kerapatan arus permukaan K, memilki satuan ampere per meter (lebar). Jadi, jika kerapatan arus

permukaannya seragam, maka arus total I pada setiap lebar b adalah

I = Kb
dimana lebar b diukur tegak lurus terhadap arah arus mengalir.
Hukum Biot-Savart pada Kerapatan Arus Permukaan
o Jika kerapatan arus permukaannya yang tidak seragam, diperlukan integrasi sebagai berikut:

I = ò KdN

di mana dN adalah elemen diferensial dari jalur di mana arus mengalir.

o Elemen arus diferensial I dL dapat dinyatakan dalam hubungan dengan kerapatan arus permukaan K atau

kerapatan arus J,
IdL = KdS = Jdv
dan bentuk alternatif dari hukum Biot-Savart dapat diperoleh sebagai berikut:

K ´ a R dS J ´ a R dv
H=ò
4p R 2
dan H= òvol 4p R2
s
Hukum Biot-Savart Law pada Filamen tak hingga
o Kita dapat mengilustrasikan penerapan hukum Biot-Savart dengan mempertimbangkan filamen lurus yang

panjangnya tak terhingga.

o Mengacu pada gambar di samping, kita lihat vektornya:

R12 = r - r¢ = r a r - z ¢a z

r a r - z¢a z
a R12 =
r 2 + z ¢2
Hukum Biot-Savart Law pada Filamen tak hingga
IdL ´ a R
ò 4p R 2
H=—

I r af ¥
dz ¢
H2 = ò ( r 2 + z ¢2 ) 3 2
4p -¥

¥
I r af z¢
=
4p r 2 ( r 2 + z ¢2 )

I
H2 = af
2pr
Hukum Biot-Savart Law pada Filamen Berhingga
o Rumus untuk menghitung intensitas/kuat medan magnet yang disebabkan oleh elemen arus dengan panjang

berhingga dituliskan sebagai berikut:

I
H= (sin a 2 - sin a1 )af
4pr
Contoh Soal
Example 1

Sebuah filamen arus yang membawa 15 A dalam arah az terletak di sepanjang seluruh sumbu z.

Tentukanlah H dalam koordinat kartesian pada titik:

(a) PA (√20, 0, 4);

(b) (b) PB (2, -4, 4).


Contoh Soal
Example 2

Tentukan H pada P2 (0,4; 0,3; 0) yang dipengaruhi oleh filamen arus berhingga sebesar 8 A yang

ditunjukkan seperti gambar di bawah!


Contoh Soal
Solution: Example 2

a1x = -90°, a 2 x = 53.1°


a1 y = -36.9°, a 2 y = 90°
8 12 12
H2 x = (sin 53.1° - sin(-90°))af = af Þ H2x = - az A m
4p (0.3) p p
8 8 8
H2 y = (sin 90° - sin(-36.9°))af = af Þ H2 y = - az A m
4p (0.4) p p

20
H2 = H2x + H2 y = - a z = -6.37a z A m
p
Thank you

Anda mungkin juga menyukai