Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

CORONA VIRUS DEASES 19 (COVID-19)

DISUSUN OLEH:

Sitti Umiati Abdul Pattah

STIKES KURNIA JAYA PERSADA


T.A 2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel


organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang,
virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.

Akhir tahun 2019 tepatnya bulan Desember seluruh dunia terguncang


oleh suatu penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus. Virus itu
bernama Corona atau Covid-19. Menurut lembaga kesehatan Amerika
Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), nama
corona berasal dari bahasa Latin yang berarti "mahkota". Ketua WHO,
Tedros Adhanom  Ghebreyesus dalam suatu pertemuan di Jenewa seperti
dikutip AFP, Selasa (11/2/2020), “Covid-19”  merupakan singkatan dari
‘Co’ yang artinya ‘Corona’, ‘Vi’ yaitu ‘virus’, dan “d” untuk ‘disease’
artinya penyakit, sedangkan “19”  adalah tahun penemuannya  di Kota
Wuhan, Cina, pada 31 Desember 2019. Kasus positif virus Corona atau
Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada Senin (2/3). Pertama kali
diumumkan oleh Presiden Joko Widodo. Sejak hari itu, jumlah kasus positif
Corona semakin bertambah dari hari ke hari. Ada pasien yang meninggal
dunia, banyak juga yang dinyatakan negatif dan akhirnya sembuh.

2
Pandemi COVID-19 yang saat ini masih berlangsung di hampir
seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, merupakan pandemi yang
memiliki dampak global yang cukup besar. Virus corona ini tergolong sadis
karena dapat mematikan atau dapat menyebabkan luka permanen pada paru-
paru pasien yang sudah terinfeksi dan sembuh. Secara umum bila ada yang 
mengalami  demam, flu, batuk, dan sesak napas dalam batas waktu tertentu
ini adalah suatu gejala penyakit Covid-19, maka harus ada kewaspadaan dan
kerja sama yang baik dengan keluarga atau rekan kerja selama beraktivitas
di dalam rumah, di ruang kerja, dan di dalam lingkungan masyarakat.

Virus Corona merupakan bagian dari keluarga virus yang


menyebabkan penyakit pada hewan ataupun juga pada manusia. Di
Indonesia, masih melawan Virus Corona hingga saat ini, begitupun juga di
negara-negara lain. Jumlah kasus Virus Corona terus bertambah dengan
beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit yang meninggal. Usaha
penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19
dengan gejala mirip Flu. kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang
paru-paru misterius pada Desember 2019.Kasus infeksi pneumonia
misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan. Virus Corona atau
COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia
hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia
kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi
manusia hingga menjadi penyakit radang paru. Kasus ini diduga berkaitan
dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging
binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi seperti ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus. Dengan latar belakang tersebut, Virus Corona bukan
kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama
mirip Flu, Virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi
yang lebih parah dan gagal organ.

Penyakit Covid-19 telah menggerakkan para kepala negara untuk


cepat tanggap dan peduli atas keselamatan rakyatnya. Hal ini dapat kita lihat
dari berbagai pengumuman untuk meliburkan sekolah, meniadakan kuliah

3
tatap muka, larangan terlibat dalam keramaian, termasuk larangan ke luar
negeri, baik untuk umrah, rekreasi, ataupun hanya untuk kunjungan biasa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
di ambil adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan Covid-19 ?
2. Bagaimana cara penyebaran Covid-19 ?
3. Bagaimana gejala-gejala dan pencegahan Covid-19 ?
4. Apa dampak dari Covid-19 ?

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan agar dapat menjelaskan :
1. Pengertian dari Covid-19
2. Untuk mengetahui cara penyebaran Covid-19
3. Untuk mengetahui Bagaimana gejala-gejala dan pencegahan Covid-19
4. Untuk mengetahui Apa dampak dari Covid-19
5. Untuk mengetahui Bagaimana pengobatan Covid-19

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Covid-19


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa
saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan
bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui

Virus SARS-CoV-2 milik keluarga virus yang disebut coronavirus,


yang juga termasuk virus yang menyebabkan flu biasa, dan virus yang
menyebabkan infeksi yang lebih serius seperti sindrom pernapasan akut
(SARS), yang disebabkan oleh SARS -CoV pada tahun 2002, dan sindrom
pernapasan Timur Tengah (MERS), yang disebabkan oleh MERS-CoV
pada tahun 2012.

Seperti coronavirus lainnya, virus SARS-CoV-2 terutama


menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dan keparahan Covid-19.
penyakit dapat berkisar dari ringan hingga fatal. Penyakit serius akibat
infeksi disebabkan oleh timbulnya pneumonia dan sindrom gangguan
pernapasan akut (SARS).

Virus Corona bisa menyerang siapa saja. Menurut data yang dirilis
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia,
jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 11 November 2020 adalah
444.348 orang dengan jumlah kematian 14.761 orang. Tingkat kematian
(case fatality rate) akibat COVID-19 adalah sekitar 3,3%. Jika dilihat dari

5
persentase angka kematian yang di bagi menurut golongan usia, maka
kelompok usia di atas 60 tahun memiliki persentase angka kematian yang
lebih tinggi dibandingkan golongan usia lainnya. Sedangkan berdasarkan
jenis kelamin, 58,4% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah
laki-laki dan 41,6% sisanya adalah perempuan.

2.2 Cara Penyebaran Covid-19


Karena COVID-19 adalah penyakit baru, banyak aspek mengenai
bagaimana penyebarannya sedang diteliti. Penyakit ini menyebar selama
kontak dekat, seringkali oleh tetesan kecil yang dihasilkan selama batuk,
bersin, atau berbicara. Tetesan ditularkan, dan menyebabkan infeksi baru,
ketika dihirup oleh orang-orang dalam kontak dekat (1 hingga 2 meter, 3
hingga 6 kaki). Mereka diproduksi selama bernafas, namun karena mereka
relatif berat, mereka biasanya jatuh ke tanah atau permukaan.
Berbicara dengan suara keras melepaskan lebih banyak tetesan dari pada
pembicaraan normal. Sebuah penelitian di Singapura menemukan bahwa
batuk yang tidak tertutup dapat menyebabkan tetesan mencapai 4,5 meter
(15 kaki). Sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Maret 2020
berpendapat bahwa saran tentang jarak tetesan mungkin didasarkan pada
penelitian tahun 1930-an yang mengabaikan efek dari udara yang
dihembuskan lembab yang hangat di sekitar tetesan dan bahwa batuk atau
bersin yang tidak terbuka dapat berjalan hingga 8,2 meter (27 kaki) .

Setelah tetesan jatuh ke lantai atau permukaan, mereka masih dapat


menginfeksi orang lain, jika mereka menyentuh permukaan yang
terkontaminasi dan kemudian mata, hidung atau mulut mereka dengan
tangan yang tidak dicuci. Pada permukaan, jumlah virus aktif berkurang
dari waktu ke waktu hingga tidak lagi menyebabkan infeksi. Namun,
secara eksperimental, virus dapat bertahan di berbagai permukaan selama
beberapa waktu, (misalnya tembaga atau kardus selama beberapa jam, dan
plastik atau baja selama beberapa hari). Permukaan mudah
didekontaminasi dengan desinfektan rumah tangga yang membunuh virus

6
di luar tubuh manusia atau di tangan. Khususnya, bagaimanapun
desinfektan atau pemutih tidak boleh ditelan atau disuntikkan sebagai
tindakan perawatan atau pencegahan, karena ini berbahaya atau berpotensi
fatal.

Dahak dan air liur membawa sejumlah besar virus. Beberapa prosedur
medis dapat menyebabkan virus ditransmisikan lebih mudah dari biasanya
untuk tetesan kecil seperti itu, yang dikenal sebagai transmisi udara .

Virus ini paling menular selama tiga hari pertama setelah timbulnya
gejala, meskipun penyebaran diketahui terjadi hingga dua hari sebelum
gejala muncul (penularan secara asimptomatik) dan pada tahap selanjutnya
dari penyakit. Beberapa orang telah terinfeksi dan pulih tanpa
menunjukkan gejala, tetapi ketidakpastian tetap dalam hal penularan tanpa
gejala. Meskipun COVID-19 bukan infeksi menular seksual , dicium,
hubungan intim, dan rute oral feses diduga menularkan virus.

2.3 Gejala-gejala dan pencegahan Covid-19

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19


bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh
atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang


terinfeksi virus Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk kering
 Sesak napas

Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus
Corona meskipun lebih jarang, yaitu:

7
 Diare
 Sakit kepala
 Konjungtivitis
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
 Ruam di kulit

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari


sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien
yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa
adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia. Guna
memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus
Corona, diperlukan rapid test atau PCR.

Dari semua gejala yang muncul, ini adalah satu hal dari Covid-
19 yang paling membuat frustrasi dokter dan pejabat kesehatan
adalah hingga 40% orang yang terinfeksi virus corona tidak
menunjukkan gejala, sehingga memungkinkan mereka berbaur di depan
umum dan menyebarkan virus corona tanpa sadar. Itu juga membuat
pelacakan (tracing) kunci untuk membendung pandemi sulit dilakukan.

Cara mencegah dan menghindari virus corona dapat dilakukan dengan


menerapkan perilaku hidup bersih sehat. Pencegahan ini dianggap cara
terbaik untuk menghindari penyakit karena sampai sekarang belum ada
obat dan vaksinnya. Berikut cara yang dapat dilakukan untuk menghindari
virus corona # ingat pesan ibu :

 Pakai masker
Masker masih menjadi salah satu alat pelindung diri yang penting
digunakan untuk mencegah penyebaran virus Corona COVID-19.
Meski sebelumnya hanya disarankan untuk orang yang sakit saja, tapi

kini masyarakat juga diimbau untuk menggunakannya.

8
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-
19, Prof Wiku B. Adisasmito, menyebut masker kain dianjurkan untuk
digunakan masyarakat saat berada di tempat umum.

 Cuci tangan
Beberapa kasus penularan diprediksi terjadi ketika tangan yang
menyentuh permukaan terkontaminasi oleh virus lalu tak sengaja
memegang wajah. Virus Corona lalu berpindah dari tangan ke hidung
atau mulut. Biasakan diri rajin mencuci tangan dengan sabun dan

sebisa mungkin jangan sering-sering menyentuh wajah.

 Tutup mulut saat bersin dan batuk


Pencegahan virus Corona juga bisa dilakukan dengan kesadaran
diri untuk selalu menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk.
Tujuannya agar kuman penyakit apapun yang mungkin ada tidak
mudah tersebar menjangkit orang lain.

 Social distancing
Social distancing adalah jaga jarak dengan yang lainnya. Social
distancing yang disarankan setidaknya 1 meter antara kamu dan orang
lain. Kenapa demikian? Karena ketika seseorang batuk atau bersin,
mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut
mereka yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat, kamu
bisa menghirup tetesan air, termasuk virus COVID-19 jika orang
tersebut sedang batuk. Selain itu kamu peraturan social distancing
lainnya yakni isolasi diri selama 14 hari. Hal ini penting untuk
pencegahan virus Corona.

 Istirahat cukup dan makan bergizi


Tidak semua orang yang terinfeksi virus corona baru ini
meninggal. Ada orang yang berhasil sembuh berkat kondisi imunnya
dan layanan kesehatan baik. Untuk menjaga imunitas tubuh tetap

9
dalam kondisi prima maka jangan sampai kita kurang istirahat dan
makan makanan bergizi.

2.4 Dampak Dari Covid-19

Covid-19 merupakan virus yang secara kilat mampu mewabah dipenjuru atau
belahan dunia. Virus yang kasat dan bahkan akhir-akhir ini terjangkit tanpa gejala
semakin menimbulkan rasa cemas. Sakit atau penyakit yang biasanya ditandai
dengan beberapa hal mampu memberikan kejelasan mengenai sakit yang dialami,
namun Corona Virus yang ditandai sama persis seperti gejala flu memberikan
kecemasan pada seseorang yang mengalami hal tersebut, ntah ini kurangnya
pemahaman terhadap covid-19 atau kurangnya penyuluhan dari pihak yang mengerti
akan hal ini. 

Dari adanya pandemi ini, banyak masyarakat yang terdampak darinya; seperti
dampak yang terjadi pada perekonomian masyarakat, rasa cemas yang dialami dan
bahkan rasa bingung bagaimana mengatasi kebutuhan-kebutuhan selama pandemi? 

Banyak hal yang dapat dipetik dari pandemi ini, seperti dampak positif dan
negatif yang dapat kita ambil. 

 Dampak Positif

akibat adanya pandemi Corona Virus, masyarakat dituntut untuk tetap dirumah saja.
Melakukan aktivitas seperti belajar dirumah pada siswa bahkan mahasiswa, maupun
bekerja dari rumah dengan menggunakan teknologi yang ada. 

Dari akibat adanya lockdown atau tetap dirumah, adapun hal positif yang dapat kita
ambil:

 Waktu

Dengan tetap dirumah saja, kita memiliki banyak waktu. Waktu yang
kita miliki bisa bermanfaat atau terbuang sia-sia, ini bergantung pada
bagaimana kita menggunakan. Waktu kita menjadi positif, jika kita
gunakan untuk melakukan hal yang positif. Contohnya: saya sebagai
seorang mahasiswi, sebelum pandemi, waktu yang saya gunakan hanya
untuk belajar dikampus. Hal yang bisa saya ambil positif nya adalah saya

10
menjadi lebih banyak waktu untuk belajar memasak karna rasa gabut hehe,
kareana selain belajar secara online, kita juga bisa sambil belajar memasak.

 Kesehatan 

Hal positif lainnya yanh bisa kita ambil adalah dengan adanya virus ini,
kita dituntut untuk tetap menjaga imun tubuh kita dengan cara rutin
menjaga kebersihan seperti mencuci tangan, mengkonsumsi minuman yang
dapat meningkatkan imun seperti yang mengandung vitC dan yang terakhir
adalah kita lebih sering banyak minum,  karena apa?  Karena dengan
banyak minum air putih tenggorokan kita akan tetap terjaga dan tidak
kering. 

 Dampak Negatif

Pandemi yang terjadi saat ini cukup memberikan dampak yang begitu besar
terhadap perekonomian dan hal lainnya. 

 Dampak Ekonomi 

Dengan adanya tuntutan tetap di rumah saja, banyak pegawai


yang harus dirumahkan dan bahkan tidak memiliki pekerjaan
sampingan untuk tetap mendapatkan rupiah. Lalu, bagaimana
mencukupi kebutuhan sehari-hari?  Bagaimana membayar cicilan
jika tak ada pendapat? Dan ini banyak dialami oleh masyarakat
yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Banyak perekonomian
yang merosot, pendapatan yang berkurang dan kebutuhan yang
harus tetap dipenuhi. Hal ini merupakan dampak negatif bagi
kebanyakan masyarakat. 

 Edukasi

Pembelajaran yang awalnya sangat efektif dilakukan dengan


pembelajaran tatap muka, kini berubah menjadi belajar secara
Online. Miris sekali, hal ini begitu kurang efektif untuk
dilakukan, namun lebih baik dari pada tidak melakukan. Banyak
tuntutan bagi pendidik bahkan peserta didik untuk tetap

11
melakukan belajar secara Daring. Adapun kesulitan yang dialami,
bagaimana pendidik yang dituntut untuk tahu mengoperasikan
sebuah aplikasi guna menjalankan kuliah online. Hal ini
sebenarnya memberikan dampak negatif terhadap proses
pembelajaran, bagaimana bisa? Pembelajaran yang dilakukan
secara Online mampu memberikan pelajaran yang mudah untuk
dipahami dengan media yang tersedia. 

Pembelajaran secara daring dapat dilakukan dengan melakukan


kuliah Online menggunakan media atau applikasi yang ditentukan
atau bahkan memberikan penugasan sebagai bentuk
penilaian. Hal yang harus tetap dipertimbangkan adalah bentuk
penugasan yang diberikan tetap mempertimbangkan
sewajarnya. Selain kurangnya pemahaman akan materi yang
disampaikan secara daring, hal lainnya adalah melakukan belajar
daring seperti kuliah online menjadi dua kali lipat dalam
penggunaan kuota internet. Hal ini cukup membebankan
dikarenakan tuntutan kuota dan kurangnya pemasukan akibat dari
pandemi covid-19. 

Selain itu, dampak pengaruh virus corona dalam kehidupan sosial


masyarakat di antaranya adalah timbulnya rasa curiga dan hilangnya
kepercayaan terhadap orang-orang yang ada diseputaran kita atau yang
baru kita kenal. Sebagai contoh pada saat kita membeli makanan, baik
diwarung yang berlabel maupun kaki lima kita pasti akan mencari tahu
apakah bersih atau tidak, apakah pelayan ada bersentuhan dengan orang
yang terjangkit virus atau tidak,apakah petugas atau pelayan mencuci
tangan pada saat mengolah makanan yang kita pesan atau tidak,sehingga
timbul keraguan.

12
2.5 Pengobatan Virus Covid-19

Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi


virus Corona atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan
dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan
gejala ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk melakukan protokol
isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah pencegahan
penyebaran infeksi virus Corona.

Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa beberapa langkah


untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu:

 Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan


dan karatina di rumah sakit rujukan
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri  yang aman dan
sesuai kondisi penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih
untuk menjaga kadar cairan tubuh

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus corona ini tergolong sadis
karena dapat mematikan atau dapat menyebabkan luka permanen pada paru-
paru pasien yang sudah terinfeksi dan sembuh. Penyakit ini menyebar
selama kontak dekat, seringkali oleh tetesan kecil yang dihasilkan selama
batuk, bersin, atau berbicara. Tetesan ditularkan, dan menyebabkan infeksi
baru, ketika dihirup oleh orang-orang dalam kontak dekat (1 hingga 2 meter,
3 hingga 6 kaki).
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19
bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh
atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus.
Cara mencegah dan menghindari virus corona dapat dilakukan dengan
menerapkan perilaku hidup bersih sehat, serta selalu mengingat pesan Ibu
3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan.
Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi
virus Corona atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan
kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala
ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi
mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran
infeksi virus Corona.

14
B. Saran
Beberapa hal penting yang bisa dilakukan masyarakat dalam memutus rantai
penularan COVID-19 ini adalah
Kesatu dengan berada di rumah sesuai dengan aturan yang telah
diberlakukan pemerintah.
Kedua, hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk memutus rantai penularan
Covid-19 ini adalah dengan mengingat pesan Ibu 3M :
 Mencuci Tangan
Bersihkan tangan secara reguler dan menyeluruh menggunakan
sabun dan air mengalir, atau bila tidak ada dengan pembersih
tangan berbahan alkohol 60 persen (hand sanitizer). Mencuci
tangan atau menggunakan hand sanitizer bisa membunuh virus
corona yang hinggap pada tangan Anda.
 Menjaga Jarak
Jaga jarak setidaknya satu meter dari orang yang sedang batuk
atau bersin.
Pasalnya, virus corona ditularkan melalui droplet atau cairan yang
keluar dari tubuh orang terinfeksi saat batuk atau bersin. Bila
jarak Anda dan orang tersebut terlalu dekat, Anda bisa menghirup
virus corona SARS-CoV-2 dan ikut terinfeksi Covid-19.
 Memakai Masker
Tujuan pakai masker ini guna mencegah penularan dan penyebaran
covid-19.

15
Daftar Pustaka

https://bangka.tribunnews.com/2020/03/24/pengertian-lengkap-apa-itu-virus-corona-
covid-19-gejala-cara-penularan-hingga-pencegahan

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/12/090500723/virus-corona-pandemi-

global-ini-saran-who-untuk-mencegah-infeksinya?page=all#page2

https://www.lampost.co/berita-ingat-pesan-ibu-airin-agar-terbebas-dari-covid-19.html

https://www.merdeka.com/peristiwa/data-terkini-jumlah-korban-virus-corona-di-
indonesia.html

https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/06/110300723/waspadai-10-gejala-baru-
covid-19-yang-tak-terduga

https://www.kompasiana.com/mauidotulhasanah/5ea79ff4097f3621722bfdb2/dampak-
positif-dan-negatif-dari-covid-19

16

Anda mungkin juga menyukai