Anda di halaman 1dari 21

MATERI MINGGU 1

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dimulai sejak manusia


mengembangkan alat komunikasi pertama kali. Pada masa prasejarah, manusia menggunakan
alat-alat sederhana seperti bahasa tubuh, suara, dan tanda untuk berkomunikasi. Kemudian,
manusia mengembangkan tulisan, surat kabar, telepon, dan internet. Berikut ini adalah
beberapa peristiwa penting dalam sejarah perkembangan TIK:
1. 3000 SM - Pengembangan Tulisan: Mesopotamia adalah tempat kelahiran tulisan dan
sejarahnya bermula dari penggunaan lambang-lambang yang diukir pada tanah liat
untuk mencatat informasi.
2. 1837 - Penemuan Telegraf: Samuel Morse menciptakan telegraf, yang memungkinkan
pesan dapat dikirim melalui kabel listrik menggunakan kode Morse.
3. 1876 - Penemuan Telepon: Alexander Graham Bell menemukan telepon, yang
memungkinkan suara dapat dikirim melalui kabel listrik.
4. 1900-an - Radio dan Televisi: Pada awal abad ke-20, radio dan televisi mulai menjadi
populer. Radio memungkinkan siaran melalui gelombang radio dan televisi
memungkinkan siaran gambar dan suara secara bersamaan.
5. 1940-an - Komputer: Konsep dasar komputer modern mulai dikembangkan pada era
Perang Dunia II. Perkembangan teknologi tersebut digunakan untuk memecahkan
kode pesan musuh dan mengembangkan bom atom.
6. 1960-an - Internet: Internet bermula dari proyek ARPA (Advanced Research Projects
Agency) yang dibuat oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. ARPA bertujuan
untuk mengembangkan jaringan komunikasi yang dapat menghubungkan peneliti-
peneliti di berbagai universitas dan lembaga penelitian.
7. 1970-an - Personal Computer: Personal Computer atau PC muncul di pasaran. Steve
Jobs dan Steve Wozniak menciptakan Apple Computer pada tahun 1976.
8. 1990-an - Internet dan World Wide Web: Pada pertengahan tahun 1990-an, internet
dan World Wide Web (WWW) menjadi populer. Tim Berners-Lee menciptakan
WWW pada tahun 1989, dan browser pertama bernama Mosaic dirilis pada tahun
1993.
9. 2000-an - Mobile Phone: Telepon seluler mulai menjadi populer pada awal abad ke-
21. Perkembangan teknologi ini memungkinkan orang dapat berkomunikasi dari mana
saja dan kapan saja.
10. 2010-an - Internet of Things: Internet of Things (IoT) adalah jaringan objek fisik yang
terhubung ke internet. IoT mulai berkembang pada awal tahun 2010-an dan telah
banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti otomotif, kesehatan, dan rumah
pintar.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berlanjut, dan kita dapat
menantikan lebih banyak inovasi dan kemajuan di masa depan.

PERKEMBANGAN KOMPUTER

Perkembangan komputer telah melalui beberapa generasi atau tahap penting dalam
sejarahnya. Berikut ini adalah rangkuman tentang perkembangan komputer dari generasi ke
generasi:
1. Generasi Pertama (1940-an hingga awal 1950-an) Generasi pertama komputer
digunakan selama Perang Dunia II untuk membantu perhitungan artileri dan proyek-
proyek lainnya. Komputer ini sangat besar dan berat serta menggunakan tabung
vakum sebagai sirkuit elektronik. Salah satu contoh dari komputer generasi pertama
adalah ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer), yang digunakan oleh
Angkatan Darat Amerika Serikat.
2. Generasi Kedua (Akhir 1950-an hingga awal 1960-an) Generasi kedua komputer
memperkenalkan transistor sebagai pengganti tabung vakum. Transistor jauh lebih
kecil dan lebih efisien, sehingga memungkinkan pembuatan komputer yang lebih
kecil dan lebih cepat. Komputer generasi kedua juga mulai menggunakan bahasa
pemrograman tingkat tinggi seperti FORTRAN dan COBOL. Salah satu contoh dari
komputer generasi kedua adalah IBM 7094.
3. Generasi Ketiga (Akhir 1960-an hingga awal 1970-an) Generasi ketiga komputer
menggunakan sirkuit terpadu (IC) sebagai pengganti transistor. IC menggabungkan
beberapa komponen sirkuit pada satu chip, sehingga membuat komputer lebih kecil,
lebih cepat, dan lebih efisien. Komputer generasi ketiga juga memperkenalkan sistem
operasi, seperti UNIX. Salah satu contoh dari komputer generasi ketiga adalah IBM
System/360.
4. Generasi Keempat (Akhir 1970-an hingga akhir 1980-an) Generasi keempat komputer
menggunakan mikroprosesor sebagai pengganti IC. Mikroprosesor adalah CPU kecil
yang dapat diprogram dan terdapat pada sebuah chip. Komputer generasi keempat
juga memperkenalkan sistem operasi personal computer (PC), seperti MS-DOS.
Komputer generasi keempat termasuk komputer pribadi, seperti Apple II dan IBM
PC.
5. Generasi Kelima (Akhir 1980-an hingga awal 1990-an) Generasi kelima komputer
memperkenalkan teknologi komputer baru, seperti pengenalan suara dan kecerdasan
buatan. Konsep kecerdasan buatan mencakup kemampuan komputer untuk belajar,
mengingat, dan memproses data seperti manusia. Salah satu contoh dari komputer
generasi kelima adalah superkomputer, seperti Cray-2.
6. Generasi Keenam (Akhir 1990-an hingga sekarang) Generasi keenam komputer
meliputi pengembangan teknologi internet dan teknologi mobile. Komputer generasi
keenam mencakup komputer desktop, laptop, tablet, dan smartphone. Kecepatan dan
kemampuan komputer terus berkembang dan meningkat dengan kemajuan teknologi
baru seperti big data, cloud computing, dan kecerdasan buatan.
Demikianlah perkembangan komputer dari generasi ke generasi yang telah terjadi selama
lebih dari 70 tahun. Komputer terus berkembang dan berkembang pesat sehingga
memberikan dampak besar terhad

SISTEM INFORMASI
Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling
berinteraksi dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi atau lingkungan bisnis.

Sistem informasi memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:


1. Memfasilitasi pengambilan keputusan: Sistem informasi memberikan informasi yang
relevan dan akurat untuk membantu pengambilan keputusan.
2. Mendukung operasi bisnis: Sistem informasi membantu organisasi dalam
menjalankan operasi bisnisnya dengan lebih efisien.
3. Meningkatkan kinerja organisasi: Sistem informasi dapat membantu organisasi
meningkatkan kinerjanya dengan cara meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya
saing.
4. Menyediakan informasi dan dukungan untuk manajemen strategis: Sistem informasi
dapat memberikan informasi dan dukungan yang dibutuhkan manajemen dalam
merencanakan dan menjalankan strategi organisasi.

Komponen utama dari sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut:


1. Hardware: komponen fisik seperti komputer, printer, dan perangkat penyimpanan
yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi.
2. Software: program-program dan aplikasi yang digunakan untuk mengelola,
memproses, dan menyimpan informasi.
3. Data: informasi atau data yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan oleh sistem
informasi.
4. Proses: prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyebarkan informasi.
5. Orang: pengguna dan pengelola sistem informasi, termasuk ahli teknologi informasi
dan pengguna akhir.
6. Jaringan: infrastruktur jaringan yang menghubungkan berbagai komponen sistem
informasi.

DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG OTOMOTIF

Teknologi informasi memiliki dampak positif yang signifikan pada industri otomotif. Berikut
beberapa contohnya:
1. Peningkatan Efisiensi Produksi: Teknologi informasi memungkinkan otomasi dan
integrasi sistem produksi, meningkatkan efisiensi dan produktivitas di pabrik
otomotif. Ini memungkinkan perusahaan otomotif untuk menghasilkan kendaraan
dengan biaya yang lebih rendah dan waktu yang lebih singkat.
2. Perbaikan Desain Kendaraan: Teknologi informasi juga memungkinkan perusahaan
otomotif untuk memperbaiki desain kendaraan. Dengan menggunakan perangkat
lunak desain yang canggih, insinyur dapat merancang kendaraan dengan akurasi yang
lebih tinggi dan lebih cepat daripada sebelumnya. Hal ini dapat menghasilkan
kendaraan yang lebih aman, lebih efisien, dan lebih nyaman.
3. Peningkatan Keselamatan: Teknologi informasi telah membantu meningkatkan
keselamatan di jalan raya. Fitur keselamatan seperti sistem pengereman otomatis,
kamera belakang, dan sensor parkir telah membuat kendaraan lebih aman untuk
dikendarai.
4. Pengembangan Kendaraan Ramah Lingkungan: Teknologi informasi memainkan
peran penting dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan. Dengan
menggunakan teknologi seperti mesin hybrid dan listrik, perusahaan otomotif dapat
menghasilkan kendaraan yang lebih efisien dan beremisi rendah.
5. Pengalaman Pengemudi yang Lebih Baik: Teknologi informasi telah memungkinkan
pengembangan sistem hiburan dan navigasi yang canggih di dalam kendaraan. Ini
memberikan pengalaman pengemudi yang lebih baik dan lebih menyenangkan saat
mengemudi.
6. Peningkatan Servis Pelanggan: Teknologi informasi memungkinkan perusahaan
otomotif untuk memperbaiki layanan pelanggan. Dengan menggunakan teknologi
seperti chatbot dan layanan online, pelanggan dapat dengan mudah mengajukan
pertanyaan dan memperoleh dukungan pelanggan tanpa harus mengunjungi dealer
atau pusat layanan.

DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG OTOMOTIF

Meskipun teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi industri otomotif, namun
ada juga beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan, di antaranya:
1. Ketergantungan pada teknologi: Ketergantungan pada teknologi dapat menyebabkan
kerentanan pada sistem dan menimbulkan masalah keamanan yang serius. Jika
kendaraan terlalu tergantung pada teknologi, kesalahan atau kegagalan sistem dapat
menyebabkan kerusakan kendaraan atau bahkan kecelakaan.
2. Harga yang Lebih Mahal: Perangkat lunak dan komponen teknologi informasi
biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi. Hal ini dapat menyebabkan harga
kendaraan yang lebih mahal, yang dapat mengurangi aksesibilitas kendaraan bagi
konsumen dengan anggaran terbatas.
3. Keterampilan Teknis yang Lebih Tinggi: Teknologi informasi yang terintegrasi dalam
kendaraan membutuhkan keterampilan teknis yang lebih tinggi untuk memahami dan
memperbaiki masalah. Hal ini membutuhkan lebih banyak pelatihan dan pendidikan
bagi teknisi otomotif.
4. Ketergantungan pada Data: Teknologi informasi memungkinkan pengumpulan dan
analisis data yang lebih baik tentang perilaku pengemudi, kondisi kendaraan, dan
lingkungan sekitarnya. Namun, hal ini juga berarti kendaraan tersebut mengumpulkan
dan mengirimkan data, yang menimbulkan kekhawatiran tentang privasi data
pengemudi.
5. Pemakaian Bahan dan Energi: Kendaraan yang lebih canggih teknologinya
membutuhkan lebih banyak bahan dan energi untuk memproduksi dan
mengoperasikannya. Hal ini dapat menghasilkan dampak lingkungan yang negatif,
seperti emisi gas rumah kaca dan penggunaan sumber daya alam yang lebih besar.
6. Ketergantungan pada Internet: Banyak kendaraan saat ini terhubung ke internet, yang
dapat meningkatkan risiko terhadap serangan siber dan gangguan jaringan. Jika
kendaraan tidak dapat berfungsi dengan benar karena kegagalan koneksi internet, ini
dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan risiko keselamatan.

CONTOH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MOBIL


Ada banyak mobil yang menggunakan teknologi informasi tingkat tinggi saat ini. Beberapa
contohnya adalah:
1. Tesla Model S: Mobil listrik dari Tesla yang sangat terkenal ini dilengkapi dengan
banyak teknologi informasi canggih, termasuk sistem pengemudi otomatis, layar
sentuh besar di tengah konsol yang memungkinkan pengemudi mengontrol hampir
semua fitur mobil, dan konektivitas internet yang memungkinkan pembaruan
perangkat lunak dan akses ke aplikasi dan layanan online.
2. BMW i8: Mobil sport mewah ini dilengkapi dengan teknologi canggih seperti kamera
360 derajat, layar sentuh infotainment yang besar, sistem pengemudi otomatis, dan
kontrol suara.
3. Audi A8: Mobil mewah ini dilengkapi dengan teknologi seperti pengemudi otomatis,
sistem multimedia yang canggih, dan layar sentuh haptic yang dapat memberikan
umpan balik taktil ketika pengemudi menyentuhnya.
4. Mercedes-Benz S-Class: Mobil mewah ini dilengkapi dengan teknologi seperti sistem
pengemudi otomatis, kamera 360 derajat, layar sentuh infotainment yang besar, dan
kontrol suara.
5. Toyota Prius: Mobil hybrid ini menggunakan teknologi informasi untuk memantau
dan mengoptimalkan penggunaan energi, serta menyediakan layar informasi yang
kaya tentang performa mobil dan konsumsi bahan bakar.
CONTOH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SEPEDA MOTOR

Berikut adalah beberapa contoh sepeda motor yang menggunakan teknologi informasi tingkat
tinggi:
1. Yamaha Ténéré 700: Sepeda motor petualangan Yamaha ini dilengkapi dengan panel
instrumen digital yang dapat disesuaikan, kontrol traksi, dan mode berkendara yang
dapat dipilih.
2. Honda Gold Wing: Sepeda motor touring Honda ini dilengkapi dengan layar sentuh
besar yang dapat menampilkan navigasi, media, dan informasi kendaraan, serta
kontrol suara dan pengaturan posisi berkendara yang otomatis.
3. BMW S 1000 XR: Sepeda motor BMW ini dilengkapi dengan sistem infotainment
yang menggabungkan navigasi, pemutar musik, dan komunikasi interkom, serta
kontrol elektronik yang canggih untuk suspensi dan kinerja mesin.
4. Kawasaki Ninja H2: Sepeda motor super sport Kawasaki ini dilengkapi dengan sistem
pengontrol kecepatan, layar instrumen digital, dan sistem pengapian elektronik yang
canggih.
5. Harley-Davidson LiveWire: Sepeda motor listrik Harley-Davidson ini dilengkapi
dengan layar sentuh berwarna yang dapat menampilkan informasi tentang performa,
jarak tempuh, dan pengaturan pembatasan daya baterai.
6. KTM 1290 Super Adventure R: Sepeda motor petualangan KTM ini dilengkapi
dengan sistem kontrol traksi dan stabilitas, kontrol pengereman canggih, dan panel
instrumen digital yang dapat menampilkan informasi lengkap tentang kendaraan.Top
of Form

DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG KULINER

Teknologi informasi telah membawa dampak positif yang signifikan pada industri kuliner.
Berikut adalah beberapa dampak positif teknologi informasi pada bidang kuliner:
1. Mempermudah pemesanan: Teknologi informasi memungkinkan pelanggan untuk
memesan makanan dan minuman secara online melalui situs web atau aplikasi seluler,
yang memudahkan pelanggan untuk memesan dari mana saja dan kapan saja.
2. Meningkatkan efisiensi: Teknologi informasi dapat membantu restoran meningkatkan
efisiensi operasi mereka. Contohnya, sistem manajemen pesanan dapat
memungkinkan restoran untuk mengelola pesanan dengan lebih efisien dan
mengurangi waktu tunggu pelanggan.
3. Meningkatkan kualitas layanan: Teknologi informasi memungkinkan restoran untuk
menyediakan layanan yang lebih baik dan lebih cepat. Contohnya, dengan
menggunakan perangkat lunak manajemen restoran, restoran dapat meningkatkan
kualitas layanan mereka dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
4. Meningkatkan pengalaman pelanggan: Teknologi informasi dapat digunakan untuk
menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Contohnya, beberapa restoran
menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) untuk memberikan pengalaman
interaktif yang unik pada pelanggan.
5. Meningkatkan pemasaran: Teknologi informasi memungkinkan restoran untuk
memasarkan layanan mereka dengan lebih efektif. Contohnya, media sosial dapat
digunakan untuk mempromosikan menu restoran, menawarkan promosi, dan
berinteraksi dengan pelanggan.
6. Memudahkan pembayaran: Teknologi informasi memungkinkan pelanggan untuk
membayar dengan mudah dan cepat. Contohnya, beberapa restoran memungkinkan
pelanggan untuk membayar melalui aplikasi seluler atau menggunakan sistem
pembayaran nirkontak.

DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG KULINER

Meskipun teknologi informasi membawa banyak manfaat pada industri kuliner, ada beberapa
dampak negatif yang perlu diperhatikan, di antaranya:
1. Keamanan data: Ketika restoran mengumpulkan data pelanggan, termasuk detail
pembayaran, mereka harus memastikan data tersebut aman dan terlindungi dari
serangan siber. Jika tidak, data pelanggan dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab, menyebabkan kerugian dan ketidaknyamanan bagi pelanggan.
2. Ketergantungan pada teknologi: Restoran yang sangat mengandalkan teknologi
informasi dalam operasi mereka dapat mengalami kerugian besar jika terjadi
gangguan sistem atau kegagalan peralatan. Misalnya, jika sistem pemesanan online
down, restoran dapat kehilangan banyak pelanggan dan pendapatan.
3. Penurunan interaksi sosial: Pemesanan online dan pengiriman makanan ke rumah
dapat mengurangi interaksi sosial antara pelanggan dan karyawan restoran, yang
dapat menyebabkan kerugian dalam hubungan pelanggan-restoran dan pengurangan
kesempatan untuk membangun hubungan dengan pelanggan.
4. Memperkuat kesenjangan digital: Restoran yang tidak memiliki infrastruktur
teknologi yang cukup dapat terpinggirkan dan kehilangan pelanggan, sementara
restoran yang lebih canggih dalam teknologi informasi dapat memperoleh keuntungan
dan meningkatkan pangsa pasar mereka.
5. Berdampak pada lingkungan: Teknologi informasi yang digunakan dalam pengiriman
makanan online dapat meningkatkan penggunaan kemasan dan limbah, yang dapat
berdampak negatif pada lingkungan.

CONTOH TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG KULINER

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan teknologi informasi pada bidang kuliner:
1. Aplikasi pemesanan makanan: Ada banyak aplikasi yang memungkinkan pelanggan
untuk memesan makanan dari restoran dengan cepat dan mudah. Contoh aplikasi ini
termasuk GrabFood, GoFood, dan FoodPanda.
2. Sistem manajemen restoran: Sistem manajemen restoran dapat membantu restoran
mengelola operasi mereka dengan lebih efisien, termasuk manajemen persediaan,
manajemen pesanan, dan manajemen staf. Contoh sistem manajemen restoran
termasuk Toast dan Square.
3. POS (Point of Sale): Sistem POS memungkinkan restoran untuk mengelola transaksi
pembayaran dengan mudah dan cepat. Sistem POS modern dapat terintegrasi dengan
sistem manajemen restoran dan aplikasi pemesanan untuk meningkatkan efisiensi
operasi. Contoh sistem POS termasuk Clover dan Lightspeed.
4. Teknologi Augmented Reality (AR): Restoran dapat menggunakan teknologi AR
untuk memberikan pengalaman interaktif pada pelanggan, termasuk visualisasi menu
makanan yang menarik dan menghibur. Contoh teknologi AR ini termasuk HoloLens
dan ARKit.
5. Pengiriman makanan secara online: Pengiriman makanan secara online
memungkinkan restoran untuk mencapai pelanggan di lokasi yang jauh dan
meningkatkan keuntungan mereka. Beberapa platform pengiriman makanan online
termasuk GrabFood, GoFood, dan FoodPanda.
6. Media sosial: Restoran dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan
layanan mereka, menawarkan promosi, dan berinteraksi dengan pelanggan. Beberapa
platform media sosial yang populer termasuk Facebook, Instagram, dan Twitter.

DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG FASHION

Teknologi informasi telah memberikan dampak positif pada bidang tata busana, antara lain:
1. Desain dan produksi yang lebih efisien: Perangkat lunak CAD (Computer-Aided
Design) memungkinkan perancang busana untuk mengembangkan desain dengan
lebih cepat dan mudah daripada sebelumnya. Perangkat lunak tersebut memungkinkan
perancang busana untuk merancang dan menguji pola dan bentuk pakaian secara
virtual sebelum membuat prototipe fisik.
2. Produksi massal yang efisien: Teknologi informasi telah memungkinkan proses
produksi massal yang lebih efisien dan murah. Perangkat lunak otomatisasi produksi
memungkinkan produsen untuk memantau persediaan bahan, mempercepat proses
produksi, dan meningkatkan kualitas produk.
3. Pemasaran dan penjualan yang lebih luas: Internet dan media sosial memungkinkan
produsen busana untuk mempromosikan produk mereka ke pasar global dengan lebih
mudah dan cepat. Perusahaan busana dapat menghasilkan konten pemasaran yang
menarik untuk platform media sosial seperti Instagram dan TikTok, yang dapat
membantu meningkatkan visibilitas merek dan meningkatkan penjualan.
4. Personalisasi pakaian: Teknologi informasi memungkinkan produksi pakaian yang
lebih personal. Perusahaan busana dapat menyesuaikan produk mereka dengan
preferensi pelanggan dengan menggunakan perangkat lunak desain yang
memungkinkan pelanggan mengubah dan menyesuaikan warna, ukuran, dan gaya
pakaian mereka.
5. Meningkatkan keberlanjutan: Teknologi informasi memungkinkan perusahaan busana
untuk memantau produksi mereka dan mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan
untuk meningkatkan keberlanjutan. Misalnya, produksi berkelanjutan, pengurangan
limbah, dan pengurangan emisi karbon dioksida yang berkontribusi pada pengurangan
dampak lingkungan.

DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG FASHION


Teknologi informasi telah memberikan dampak yang signifikan pada industri tata busana.
Namun, meskipun ada banyak keuntungan, teknologi informasi juga memiliki beberapa
dampak negatif pada industri ini, antara lain:
1. Pengaruh terhadap kualitas produksi: Teknologi informasi telah memungkinkan
produsen untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan efisiensi. Namun,
dalam beberapa kasus, kecepatan produksi dapat mengorbankan kualitas produk.
Sebagai contoh, beberapa produsen mungkin menggunakan teknologi mesin untuk
memotong kain, yang dapat menyebabkan ketidakakuratan dan kekurangan yang
muncul di kemudian hari.
2. Pengaruh terhadap pasar kerja: Teknologi informasi juga dapat memengaruhi pasar
kerja di industri tata busana. Beberapa perusahaan dapat menggantikan pekerja
manusia dengan mesin atau perangkat lunak yang lebih efisien dan hemat biaya. Hal
ini dapat menyebabkan pengangguran dan kesulitan bagi pekerja dalam mencari
pekerjaan yang sesuai.
3. Pengaruh terhadap keaslian produk: Teknologi informasi juga membuat mudah bagi
para pelaku industri untuk memalsukan merek dan produk. Dalam beberapa kasus,
produsen yang tidak bertanggung jawab dapat menggunakan teknologi untuk
membuat produk palsu dan menjualnya sebagai merek yang terkenal. Ini dapat
merusak reputasi merek dan mengurangi kepercayaan konsumen.
4. Pengaruh terhadap lingkungan: Teknologi informasi juga memiliki dampak
lingkungan pada industri tata busana. Produksi pakaian dengan mesin dapat
menghasilkan limbah yang tidak ramah lingkungan, seperti limbah kain dan produk
kimia. Selain itu, permintaan konsumen yang tinggi atas produk baru dan tren terbaru
dapat menghasilkan limbah tekstil yang berbahaya dan mempercepat laju
pembuangan sampah.

CONTOH TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG FASION


Berikut beberapa contoh teknologi informasi yang digunakan dalam bidang tata busana:
1. Perangkat lunak desain busana (CAD): Perangkat lunak CAD digunakan dalam desain
dan produksi busana. Perangkat lunak ini memungkinkan perancang untuk membuat
desain busana yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih akurat.
2. Mesin pemotong otomatis: Mesin pemotong otomatis memungkinkan produsen
busana untuk memotong kain dengan lebih cepat dan akurat daripada pemotongan
manual. Mesin ini dapat mengurangi waktu produksi dan menghasilkan produk yang
lebih konsisten.
3. Sistem manajemen persediaan: Sistem manajemen persediaan memungkinkan
produsen busana untuk mengelola persediaan bahan baku mereka dengan lebih
efisien. Sistem ini dapat membantu produsen untuk mengoptimalkan persediaan
mereka dan meminimalkan limbah.
4. Internet dan media sosial: Internet dan media sosial memungkinkan produsen busana
untuk memasarkan produk mereka ke pasar global dengan lebih efisien. Produsen
busana dapat menggunakan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, atau
TikTok untuk mempromosikan merek dan produk mereka.
5. Sistem manajemen produksi: Sistem manajemen produksi memungkinkan produsen
untuk memantau dan mengoptimalkan proses produksi mereka. Sistem ini dapat
membantu produsen untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya, dan
meningkatkan kualitas produk.
6. Teknologi wearable: Teknologi wearable, seperti smartwatch atau perangkat sensor
yang dapat dikenakan, memungkinkan perancang busana untuk mengintegrasikan
teknologi dalam pakaian mereka. Misalnya, pakaian yang dilengkapi dengan sensor
gerak dapat membantu pengguna untuk melacak aktivitas fisik mereka.

DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI


PADA BIDANG JARINGAN KOMPUTER

Berikut adalah beberapa dampak positif dari teknologi informasi dalam bidang jaringan
komputer:
1. Komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik: Teknologi informasi memungkinkan
pengguna jaringan komputer untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan lebih
mudah. Misalnya, email, chat, dan video conference memungkinkan pengguna untuk
bekerja sama dalam waktu nyata, bahkan jika mereka berada di lokasi yang berbeda.
2. Pengelolaan data yang lebih efektif: Teknologi informasi memungkinkan pengguna
jaringan komputer untuk mengelola data secara lebih efektif. Sistem manajemen
database memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengelola data dalam
jumlah besar dan dengan lebih cepat.
3. Keamanan yang lebih baik: Teknologi informasi dapat membantu memperkuat
keamanan jaringan komputer. Teknologi seperti firewall, enkripsi data, dan perangkat
lunak antivirus memungkinkan pengguna untuk melindungi data mereka dari
ancaman keamanan yang berasal dari jaringan eksternal.
4. Penghematan biaya: Teknologi informasi dapat membantu pengguna jaringan
komputer untuk menghemat biaya. Misalnya, teknologi virtualisasi dapat
memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, seperti
memori dan kapasitas penyimpanan, sehingga mengurangi biaya yang diperlukan
untuk membangun dan mengoperasikan jaringan.
5. Akses informasi yang lebih cepat: Teknologi informasi memungkinkan pengguna
untuk mengakses informasi dengan lebih cepat dan lebih mudah. Jaringan komputer
dapat membantu pengguna untuk mengakses informasi dari jarak jauh, seperti
dokumen, presentasi, dan informasi yang tersimpan dalam basis data.

DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI INFORMASI


PADA BIDANG JARINGAN KOMPUTER

Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi dalam bidang jaringan komputer karena
penggunaan teknologi informasi adalah sebagai berikut:
1. Keamanan jaringan: Teknologi informasi dapat membuka celah keamanan dalam
jaringan komputer. Jika tidak diatur dengan baik, orang yang tidak bertanggung jawab
dapat dengan mudah meretas jaringan atau mencuri data sensitif.
2. Ketergantungan: Ketergantungan pada teknologi informasi dalam jaringan komputer
dapat menjadi masalah jika terjadi masalah teknis atau kegagalan sistem. Ketika
jaringan mati atau mengalami masalah teknis, maka hal tersebut dapat menyebabkan
kegagalan bisnis dan kehilangan produktivitas.
3. Over-reliance pada otomatisasi: Penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi
proses dapat menjadi masalah jika sistem gagal atau mengalami masalah teknis.
Ketergantungan pada otomatisasi juga dapat membuat karyawan kehilangan
keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan secara manual.
4. Biaya: Pengembangan dan pemeliharaan teknologi informasi dapat menjadi biaya
yang signifikan bagi perusahaan. Selain itu, biaya untuk melatih karyawan dalam
penggunaan teknologi informasi juga dapat menjadi masalah.
5. Masalah etis: Penggunaan teknologi informasi dalam jaringan komputer juga dapat
menimbulkan masalah etis seperti privasi, penggunaan data yang tidak sah, dan
peretasan.

CONTOH TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG JARINGAN KOMPUTER

Berikut beberapa contoh teknologi informasi yang digunakan dalam jaringan komputer:
1. Firewall: Firewall adalah perangkat lunak atau perangkat keras yang digunakan untuk
melindungi jaringan komputer dari ancaman keamanan yang berasal dari internet.
Firewall memantau lalu lintas jaringan dan menghalangi akses tidak sah ke jaringan.
2. Sistem Operasi Jaringan: Sistem operasi jaringan adalah perangkat lunak yang
digunakan untuk mengelola sumber daya jaringan, seperti server dan klien, serta
menyediakan layanan seperti penggunaan file dan printer.
3. Router: Router adalah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan komputer dan mengarahkan lalu lintas jaringan. Router dapat digunakan
untuk menghubungkan jaringan lokal ke internet.
4. VPN (Virtual Private Network): VPN adalah teknologi yang memungkinkan
pengguna untuk mengakses jaringan secara aman melalui internet. VPN menyediakan
koneksi yang terenkripsi antara komputer pengguna dan jaringan, sehingga data yang
dikirim dan diterima lebih aman dari ancaman keamanan.
5. Cloud Computing: Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan pengguna
untuk mengakses sumber daya jaringan, seperti server, penyimpanan, dan perangkat
lunak, melalui internet. Cloud computing memungkinkan pengguna untuk mengakses
sumber daya jaringan yang dikelola dan diatur oleh penyedia layanan cloud, sehingga
mengurangi biaya pengelolaan sumber daya jaringan.

DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI


PADA BIDANG REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Teknologi informasi memberikan dampak positif yang signifikan dalam bidang rekayasa
perangkat lunak, termasuk:
1. Produktivitas yang lebih tinggi: Teknologi informasi memungkinkan para insinyur
perangkat lunak untuk bekerja lebih cepat dan lebih efisien. Berbagai alat dan
perangkat lunak tersedia untuk membantu dalam pengembangan perangkat lunak,
termasuk alat otomatisasi tes dan manajemen proyek.
2. Perbaikan kualitas perangkat lunak: Teknologi informasi juga membantu
meningkatkan kualitas perangkat lunak. Ada berbagai jenis perangkat lunak yang
tersedia untuk membantu dalam pengujian dan pengembangan perangkat lunak,
sehingga membantu meningkatkan kualitas produk.
3. Peningkatan kolaborasi: Teknologi informasi memungkinkan insinyur perangkat
lunak untuk bekerja sama dalam tim secara lebih efektif. Dengan adanya alat
kolaborasi dan manajemen proyek yang tersedia, tim dapat berkomunikasi dengan
lebih mudah dan mengelola proyek dengan lebih efisien.
4. Peningkatan efisiensi: Teknologi informasi memungkinkan para insinyur perangkat
lunak untuk mengoptimalkan proses bisnis mereka dengan cara yang lebih efisien.
Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
5. Kemampuan untuk menyelesaikan proyek yang lebih kompleks: Teknologi informasi
memungkinkan para insinyur perangkat lunak untuk menyelesaikan proyek yang lebih
kompleks dengan lebih cepat dan lebih efektif. Dengan adanya alat dan perangkat
lunak yang tersedia, para insinyur perangkat lunak dapat membuat aplikasi yang lebih
rumit dan kompleks.
6. Memperluas pasar: Teknologi informasi memungkinkan perusahaan untuk
memperluas pasar mereka dengan cara yang lebih efektif. Hal ini dapat dicapai
dengan cara mengembangkan aplikasi yang lebih inovatif dan menjangkau pasar yang
lebih luas dengan adanya internet dan teknologi cloud.

DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI INFORMASI


PADA BIDANG REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Meskipun teknologi informasi telah memberikan banyak dampak positif pada bidang
rekayasa perangkat lunak, ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan, di
antaranya:
1. Masalah keamanan: Dalam rekayasa perangkat lunak, keamanan adalah hal yang
sangat penting. Namun, karena semakin kompleksnya perangkat lunak, semakin
banyak pula celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Peretasan dapat
menyebabkan kerugian besar baik dari sisi finansial maupun reputasi.
2. Ketergantungan pada teknologi: Dalam rekayasa perangkat lunak, ketergantungan
pada teknologi sangat tinggi. Meskipun teknologi memberikan kemudahan dalam
proses pengembangan perangkat lunak, kegagalan teknologi dapat menyebabkan
keterlambatan dalam pengembangan dan produksi perangkat lunak.
3. Ketidakcocokan antara sistem: Karena perangkat lunak digunakan dalam berbagai
sistem dan platform yang berbeda, sering kali terjadi masalah ketidakcocokan antara
sistem. Masalah ini dapat mempengaruhi performa perangkat lunak dan membuat
pengguna tidak puas.
4. Keterbatasan sumber daya: Pengembangan perangkat lunak yang semakin kompleks
memerlukan sumber daya yang lebih banyak. Hal ini dapat mengakibatkan biaya yang
lebih tinggi untuk pengembangan dan produksi perangkat lunak.
5. Ketergantungan pada vendor: Dalam pengembangan perangkat lunak, sering kali
terjadi ketergantungan pada vendor untuk menyediakan solusi teknologi dan layanan.
Ketergantungan ini dapat membuat organisasi rentan terhadap kebijakan dan
perubahan teknologi dari vendor.

CONTOH TEKNOLOGI INFORMASI


PADA BIDANG REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Beberapa contoh teknologi informasi yang digunakan dalam bidang rekayasa perangkat lunak
adalah sebagai berikut:
1. Integrated Development Environment (IDE): IDE adalah perangkat lunak yang
dirancang untuk membantu pengembang perangkat lunak dalam mengembangkan
aplikasi. IDE biasanya mencakup fitur-fitur seperti editor kode, debugger, dan
pengelola versi kode.
2. Alat manajemen proyek: Ada berbagai jenis alat manajemen proyek yang tersedia
untuk membantu pengembang perangkat lunak dalam mengelola proyek. Alat ini
mencakup fitur seperti manajemen tugas, jadwal, dan alat kolaborasi.
3. Alat pengujian: Ada berbagai jenis alat pengujian yang tersedia untuk membantu
pengembang perangkat lunak dalam menguji aplikasi mereka. Alat pengujian
mencakup unit testing, pengujian fungsional, dan pengujian kinerja.
4. Framework aplikasi: Framework aplikasi adalah kerangka kerja perangkat lunak yang
digunakan untuk mempercepat pengembangan aplikasi dengan menyediakan struktur
dan konvensi yang konsisten. Contoh framework aplikasi termasuk Ruby on Rails dan
Laravel.
5. Teknologi Cloud: Teknologi Cloud memungkinkan pengembang perangkat lunak
untuk mengembangkan dan menguji aplikasi pada infrastruktur yang disediakan oleh
penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services atau Microsoft Azure.
6. Open Source Software: Open Source Software (OSS) adalah perangkat lunak yang
kode sumbernya tersedia untuk umum dan dapat dimodifikasi oleh pengguna. OSS
dapat membantu pengembang perangkat lunak menghemat biaya dan waktu dengan
memanfaatkan kode sumber yang sudah ada. Beberapa contoh OSS adalah Linux dan
Apache.

MATERI MINGGU 2
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) adalah hak-hak yang melekat pada karya cipta seseorang
atau suatu kelompok, yang diberikan oleh undang-undang sebagai pengakuan atas hasil karya
mereka. HAKI mencakup dua jenis hak, yaitu hak cipta dan hak kekayaan intelektual lainnya,
seperti hak paten, hak desain industri, hak merek, dan rahasia dagang.
1. Hak Cipta Hak cipta adalah hak yang diberikan kepada pencipta suatu karya cipta,
baik berupa buku, musik, film, atau karya seni lainnya, untuk melindungi karya
tersebut dari penggunaan tanpa izin. Hak cipta memberikan hak eksklusif pada
pemegang hak cipta untuk menghasilkan, mengumumkan, dan menyebarluaskan
karya cipta tersebut.
2. Hak Paten Hak paten adalah hak yang diberikan kepada pemegang paten atas
penemuan atau hasil riset yang dihasilkan, misalnya teknologi atau produk baru,
untuk melindungi penemuan tersebut dari penggunaan tanpa izin. Hak paten
memberikan hak eksklusif pada pemegang hak paten untuk menghasilkan,
menggunakan, dan menjual penemuan tersebut selama jangka waktu tertentu.
3. Hak Desain Industri Hak desain industri adalah hak yang diberikan kepada pemegang
hak atas desain atau bentuk suatu produk industri untuk melindungi dari penggunaan
tanpa izin. Hak ini memberikan hak eksklusif pada pemegang hak desain industri
untuk memproduksi, menghasilkan, dan menjual produk tersebut.
4. Hak Merek Hak merek adalah hak yang diberikan kepada pemilik merek untuk
melindungi merek dagang dari penggunaan tanpa izin. Hak merek memberikan hak
eksklusif pada pemilik merek untuk menghasilkan, memperdagangkan, dan
memasarkan produk atau jasa yang dilindungi merek tersebut.
5. Rahasia Dagang Rahasia dagang adalah informasi rahasia atau suatu metode yang
menjadi keuntungan kompetitif bagi suatu perusahaan dan tidak diketahui umum. Hak
rahasia dagang memberikan hak eksklusif pada pemilik untuk mengendalikan
penggunaan informasi rahasia tersebut.
Perlindungan HAKI bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum kepada para
pemegang hak kekayaan intelektual dan mendorong terciptanya inovasi dan kreativitas.
Pelanggaran HAKI dapat berupa pelanggaran hak cipta, pemalsuan merek dagang, dan
tindakan plagiasi atau penggunaan ide atau hasil karya orang lain tanpa izin. Pelanggaran
HAKI dapat dikenakan sanksi pidana atau denda.

PERKEMBANGAN HUKUM INDONESIA BERKAITAN


DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Perkembangan hukum Indonesia berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi dapat
dirangkum dalam beberapa hal berikut:
1. Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE): UU ITE merupakan undang-undang yang mengatur penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi dalam kegiatan transaksi elektronik di Indonesia. UU ITE
juga menetapkan sanksi bagi pelaku tindak pidana di dunia maya seperti penyebaran
informasi yang menimbulkan kebencian atau permusuhan dan peretasan data.
2. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 20 Tahun 2016 tentang
Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik: Peraturan ini memuat ketentuan
mengenai pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data pribadi oleh perusahaan
atau individu dalam sistem elektronik. Peraturan ini juga menetapkan sanksi bagi
pelanggar yang mengabaikan ketentuan ini.
3. Undang-undang No. 19 Tahun 2016 tentang Hak Cipta: UU Hak Cipta mengatur
penggunaan dan perlindungan hak cipta di Indonesia, termasuk penggunaan karya
cipta dalam dunia maya. UU ini juga mengatur hak dan kewajiban para pencipta,
pengguna, dan distributor karya cipta.
4. Undang-undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi: UU Telekomunikasi
mengatur penggunaan teknologi komunikasi di Indonesia dan menetapkan kewajiban
bagi penyelenggara jasa telekomunikasi dalam memberikan layanan yang baik dan
terjangkau bagi masyarakat.
5. Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2012 tentang Sistem Informasi Manajemen
Keamanan Negara: Peraturan ini mengatur penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam menjaga keamanan nasional Indonesia. Peraturan ini juga
menetapkan tindakan pencegahan dan penanggulangan dalam menghadapi ancaman
keamanan siber.

MASALAH HUKUM YANG TIMBUL KARENA ADANYA


TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Adanya teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak positif yang besar
bagi masyarakat di seluruh dunia. Namun, seperti halnya hal lainnya, teknologi informasi dan
komunikasi juga dapat menimbulkan beberapa masalah hukum, antara lain:
1. Pelanggaran privasi dan data pribadi: Teknologi informasi dan komunikasi
memungkinkan pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data dalam jumlah
besar. Hal ini dapat menimbulkan masalah privasi dan data pribadi, terutama jika data
tersebut disalahgunakan atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang.
2. Cybercrime: Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan dalam
melakukan kegiatan kriminal, seperti peretasan dan penipuan. Hal ini menimbulkan
masalah hukum terkait penanganan kasus cybercrime dan penegakan hukum di dunia
maya.
3. Konten ilegal: Teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan siapa saja untuk
mempublikasikan konten, baik yang legal maupun ilegal. Konten ilegal seperti
pornografi, kebencian, atau tindakan terorisme dapat menimbulkan masalah hukum
terkait kebijakan penyensoran dan pengawasan konten ilegal tersebut.
4. Pelanggaran hak cipta: Teknologi informasi dan komunikasi memudahkan pengguna
untuk mengakses dan memperbanyak karya cipta tanpa izin dari pemilik hak cipta.
Hal ini menimbulkan masalah hukum terkait dengan pelanggaran hak cipta dan
perlindungan hak kekayaan intelektual.
5. Kesenjangan digital: Teknologi informasi dan komunikasi membutuhkan akses ke
internet dan perangkat lunak yang memadai. Hal ini menimbulkan masalah hukum
terkait dengan kesenjangan digital yang dapat mempengaruhi aksesibilitas dan hak
kebebasan berpendapat di masyarakat.

CONTOH PELANGGARAN TEKNOLOGI INFORMASI


YANG PERNAH TERJADI DI INDONESIA
Beberapa contoh pelanggaran teknologi informasi yang pernah terjadi di Indonesia antara
lain:
1. Kasus peretasan situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo):
Pada tahun 2016, situs resmi Kemenkominfo berhasil diretas oleh sekelompok peretas
yang mengklaim sebagai Anonymous Indonesia. Pelaku berhasil memasang pesan
yang menuduh Kemenkominfo sedang memblokir situs jejaring sosial Telegram.
2. Kasus pencurian data pengguna situs Kreditplus: Pada tahun 2019, situs perusahaan
pembiayaan Kreditplus mengalami kebocoran data pengguna, termasuk informasi
pribadi dan data kartu kredit sekitar 896 ribu nasabah.
3. Kasus penyebaran hoaks melalui media sosial: Seiring dengan popularitas media
sosial, kasus penyebaran informasi palsu atau hoaks semakin marak. Beberapa kasus
yang pernah terjadi di Indonesia antara lain penyebaran informasi palsu tentang virus
corona dan isu politik yang menimbulkan keresahan di masyarakat.
4. Kasus penyebaran konten pornografi: Beberapa kasus penyebaran konten pornografi
di media sosial pernah terjadi di Indonesia, seperti kasus video mesum yang menyebar
melalui aplikasi pesan WhatsApp.
5. Kasus penyalahgunaan data pribadi: Beberapa perusahaan dan situs web di Indonesia
pernah diketahui menyalahgunakan data pribadi pengguna mereka tanpa izin, seperti
kasus penggunaan data pribadi oleh Cambridge Analytica pada pilpres AS tahun
2016.

Anda mungkin juga menyukai