Dalam upaya percepatan perbaikan gizi dalam 1000 HPK dan peningkatan kualitas kesehatan
Ibu dan anak Indonesia, Direktorat Gizi dan KIA akan melakukan pelatihan penyegaran (refreshing
) konselor menyusui. Pelatihan ini akan dilaksanakan pada Selasa, 29 Maret 2022 dengan
metode daring dan peserta berasal dari 12 Provinsi terlampir.
Sebagai informasi bahwa peserta pelatihan merupakan konselor menyusui yang telah mengikuti
pelatihan konseling menyusui metode 40 jam (WHO/UNICEF) berdasarkan database yang telah
dikumpulkan oleh Pusat.
Sehubungan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu dapat menugaskan staf terpilih
untuk mengikuti kegiatan dimaksud dan melakukan pendaftaran ulang/ konfirmasi kesediaan
mengikuti pelatihan melalui https://bit.ly/konselormenyusui22 paling lambat Minggu, 27 Maret
2022 pukul 12.00 WIB (daftar nama peserta dan jadwal terlampir).
Beberapa hal yang perlu diketahui peserta: selama mengikuti pelatihan, diharapkan selalu
on camera , panitia tidak memberikan penggantian paket kuota data , serta peserta akan
mendapatkan SKP.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Nyimas (081386349939) dan Sdri. Devvi
(081389701906) atau melalui email standarmutugikia@gmail.com , Demikian yang dapat kami
sampaikan. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.
*ttd*
Dokumen ini ditandatangani secara elektronik melalui Aplikasi TNDE menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE. (1/1)
Lampiran
09.00 – 10.15 Konseling Menyusui: Dulu dan Kini Dr. Wiyarni Pambudi, SpA
Catatan :
1. Selama mengikuti pelatihan peserta wajib on camera dan mematikan volume
suara.
2. Peserta wajib mengganti nama/Rename: BOR_nama_profesi
contoh: 01_Dewi_dokter/bidan/ahli gizi/perawat/lainnya
01: Breakout Room (BOR)/kelas
3. Post test akan ditutup pk 13.00 WIB
4. Peserta wajib hadir/masuk dalam Main Room Zoom dan Breakout Room tepat
waktu.
5. Bila peserta ijin akan meninggalkan Room Zoom untuk ijin melalui chat room
Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan melalui sli-do (akan diinfokan)
DATA KONSELOR MENYUSUI DI 12 PROVINSI