Anda di halaman 1dari 3

1.

PENGERTIAN
Penyampaian informasi hasil nilai kritis adalah cara melaporkan hasil laboratorium yang
nilainya memiliki resiko besar bila tidak segera ditangani dapat menyebabakan pasien dalam
kondisi yang serius atau mengancam jiwa pasien.

2. TUJUAN
Sebagai acuan proses penerapan langkah-langkah bagi petugas terkait dalam menyampaikan
informasi hasil pemeriksaan pada batas nilai kritis dari laboratorium kepada dokter pengirim
sehingga tindakan atau penanganan terhadap pasien dapat segera dilakukan

3. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup semua kegiatan dalam melakukan penyampaian informasi hasil
laboratorium yang termasuk dalam daftar nilai kritis.

4. KEBIJAKAN
4.1 Nilai kritis dibuat sesuai dengan kesepakatan dengan dokter penanggung jawab
Laboratorium
4.2 Pelaporan nilai kritis dilakukan oleh Petugas Laboratorium yang berwenang, dalam hal
ini termasuk Kepala cabang/Supervisor Teknis/Petugas yang ditunjuk

5. PROSEDUR
5.1 Petugas laboratorium memeriksa kondisi spesimen
5.2 Petugas laboratorium memeriksa ulang hasil laboratorium
5.3 Setelah dilakukan validasi dan verifikasi, apabila hasil masuk dalam rentang nilai kritis
maka laboratorium harus segera menghubungi dokter pengirim terkait atau
laboratorium atau rumah sakit perujuk.
5.4 Petugas Laboratorium yang berwenang untuk menghubungi dokter pengirim terkait
atau laboratorium atau Rumah Sakit perujuk adalah Kepala cabang/Supervisor
Teknis/Petugas yang ditunjuk.
5.5 Sebelum menghubungi dokter pengirim, laboratorium harus menyediakan data lengkap
yaitu nama pasien, alamat, no telpon pasien jika ada, tanggal pengumpulan spesimen,
hasil pemeriksaan dan nama dokter pengirim.
5.6 Setelah data pasien lengkap, maka petugas laboratorium menghubungi dokter pengirim
dan menyampaikan informasi tersebut. Jika pasien berasal dari RS terkait , maka
petugas laboratorium akan segera menghubungi dokter terkait/Contact person yang
ditunjuk dan lakukan Crosscek dengan penerima telpon mengenai identitas pasien dan
hasil pemeriksaannya untuk validitas data.
5.7 Jika dokter pengirim atau laboratorium atau Rumah Sakit perujuk tidak dapat
dihubungi, maka diskusikan dengan dokter penanggungjawab mengenai hasil tersebut
untuk mendapatkan saran dari dokter penangungjawab berkaitan dengan tindakan yang
perlu dilakukan.
5.8 Untuk pasien tanpa rujukan dokter, bila hasil laboratorium termasuk ke dalam nilai
kritis maka petugas laboratorium terkait, harus segera mendiskusikan hasil tersebut
dengan dokter penanggung jawab untuk mendapatkan saran dari dokter penanggung
jawab berkaitan dengan tindakan yang perlu dilakukan.
5.9 Untuk sampel Rujukan, bila hasil laboratorium termasuk kedalam nilai kritis maka
laboratorium rujukan segera menghubungi laboratotium / RS perujuk untuk
mendiskusikan hasil tersebut. Laboratorium Rujukan menanyakan data penunjang yang
diperlukan untuk interpretasi hasil (kondisi klinis, terapi, dsb).
5.10 Dokumentasikan informasi yang telah disampaikan (penerima telpon, tanggal dan jam )
catat di buku pelaporan hasil rentang nilai kritis.
6. REFERENSI
6.1 Cembrowski, G.S, Carey, R.N, Laboratory Quality Management, ASCP Press, 1989, p.
136-137
6.2 http://medlab.id/mekanisme-pelporan-dan-daftar-nilai-kritis-laboratorium/
6.3 http://www.ksh.co.id/page/view/
90_PELAPORAN_HASIL_PEMERIKSAAN_LABORATORIUM_KLINIK_KRITIS

7. DOKUMEN TERKAIT
-

8. CATATAN MUTU
-

9. BAGAN ALUR PROSES /FLOWCHART


SOP
Dokumen Keterangan

10. RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN


-
NO REVISI CATATAN PERUBAHAN TANGGAL
00
LAMPIRAN 1

Anda mungkin juga menyukai