Anda di halaman 1dari 14

KISI – KISI PAI

1. Pesan Pokok Surat Q.S. Al Ashr tentang memanfaatkan waktu dengan sebaik
baiknya,
manusia berada dalam kerugian, kecuali orang yang
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan cara beriman,
beramal saleh, menasihati dalam kebenaran, dan menasihati
dalam kesabaran.

2. Pesan Pokok Surat AL Kautsar


mengajarkan kepada umat muslim tentang kewajiban untuk selalu
bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya serta
penghormatan terhadap Rasulullah SAW.
3. Asmaul Husna : Nama-nama baik Allah, SWT
1. Ar Rahman ‫الرحمن‬  : memiliki arti Yang Maha Pengasih
2. Ar Rahiim ‫ الرحيم‬: memiliki arti Yang Maha Penyayang
3. Al Malik ‫ الملك‬  : memiliki arti Yang Maha Merajai
4. Al Quddus ‫القدوس‬  : memiliki arti Yang Maha Suci
5. As Salaam ‫السالم‬  : memiliki arti Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6. Al Mu`min ‫المؤمن‬  : memiliki arti Yang Maha Memberi Keamanan
7. Al Muhaimin ‫ المهيمن‬: memiliki arti Yang Maha Mengatur
8. Al Aziz ‫ العزيز‬  : memiliki arti Yang Maha Perkasa
9. Al Jabbar ‫الجبار‬  : memiliki arti Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
10. Al Mutakabbir ‫المتكبر‬  : memiliki arti Yang Maha Megah ADVERTISEMENT
11. Al Khaliq ‫ الخالق‬: memiliki arti Yang Maha Pencipta
12. Al Baari ‫البارئ‬  : memiliki arti Yang Maha Melepaskan
13. Al Mushawwir ‫المصور‬  : memiliki arti Yang Maha Membentuk Rupa
14. Al Ghaffaar ‫الغفار‬  : memiliki arti Yang Maha Pengampun
15. Al Qahhaar ‫القهار‬  : memiliki arti Yang Maha Memaksa
16. Al Wahhaab ‫الوهاب‬  : memiliki arti Yang Maha Pemberi Karunia
17. Ar Razzaaq ‫الرزاق‬  : memiliki arti Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al Fattaah ‫ الفتاح‬: memiliki arti Yang Maha Pembuka Rahmat
19. Al Aliim ‫العليم‬   : memiliki arti Yang Maha Mengetahui
20. Al Qaabidh ‫القابض‬  : memiliki arti Yang Maha Menyempitkan
21. Al Baasith ‫الباسط‬  : memiliki arti Yang Maha Melapangkan
22. Al Khaafidh ‫الخافض‬  : memiliki arti Yang Maha Merendahkan
23. Ar Raafi ‫الرافع‬  : memiliki arti Yang Maha Meninggikan
24. Al Mu`izz ‫المعز‬  : memiliki arti Yang Maha Memuliakan
25. Al Mudzil ‫المذل‬   : memiliki arti Yang Maha Menghinakan
26. Al Samii ‫السميع‬  : memiliki arti Yang Maha Mendengar
27. Al Bashiir ‫البصير‬  : memiliki arti Yang Maha Melihat
28. Al Hakam ‫الحكم‬  : memiliki arti Yang Maha Menetapkan
29. Al Adl ‫العدل‬   : memiliki arti Yang Maha Adil
30. Al Lathiif ‫اللطيف‬  : memiliki arti Yang Maha Lembut
31. Al Khabiir ‫الخبير‬  : memiliki arti Yang Maha Mengenal
32. Al Haliim ‫ الحليم‬: memiliki arti Yang Maha Penyantun
33. Al `Azhiim ‫ العظيم‬: memiliki arti Yang Maha Agung
34. Al Ghafuur ‫ الغفور‬: memiliki arti Yang Maha Memberi Pengampunan
35. As Syakuur ‫ الشكور‬: memiliki arti Yang Maha Pembalas Budi
36. Al `Aliy ‫ العلى‬: memiliki arti Yang Maha Tinggi
37. Al Kabiir ‫ الكبير‬: memiliki arti Yang Maha Besar
38. Al Hafizh ‫ الحفيظ‬: memiliki arti Yang Maha Memelihara
39. Al Muqiit ‫ المقيت‬: memiliki arti Yang Maha Pemberi Kecukupan
40. Al Hasiib ‫ الحسيب‬: memiliki arti Yang Maha Membuat Perhitungan
41. Al Jaliil ‫ الجليل‬: memiliki arti Yang Maha Luhur
42. Al Kariim ‫ الكريم‬: memiliki arti Yang Maha Pemurah
43. Ar Raqiib ‫ الرقيب‬: memiliki arti Yang Maha Mengawasi
44. Al Mujiib ‫ المجيب‬: memiliki arti Yang Maha Mengabulkan
45. Al Waasi ‫ الواسع‬: memiliki arti Yang Maha Luas
46. Al Hakiim ‫ الحكيم‬: memiliki arti Yang Maha Maka Bijaksana
47. Al Waduud ‫ الودود‬: memiliki arti Yang Maha Mengasihi
48. Al Majiid ‫ المجيد‬: memiliki arti Yang Maha Mulia
49. Al Baa`its ‫ الباعث‬: memiliki arti Yang Maha Membangkitkan
50. As Syahiid ‫ الشهيد‬: memiliki arti Yang Maha Menyaksikan
51. Al Haqq ‫ الحق‬: memiliki arti Yang Maha Benar
52. Al Wakiil ‫ الوكيل‬: memiliki arti Yang Maha Memelihara
53. Al Qawiyyu ‫ القوى‬: memiliki arti Yang Maha Kuat
54. Al Matiin ‫ المتين‬: memiliki arti Yang Maha Kokoh
55. Al Waliyy ‫ الولى‬: memiliki arti Yang Maha Melindungi
56. Al Hamiid ‫ الحميد‬: memiliki arti Yang Maha Terpuji
57. Al Muhshii ‫ المحصى‬: memiliki arti Yang Maha Menghitung
58. Al Mubdi ‫ المبدئ‬: memiliki arti Yang Maha Memulai
59. Al Mu`iid ‫ المعيد‬: memiliki arti Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60. Al Muhyii ‫ المحيى‬: memiliki arti Yang Maha Menghidupkan
61. Al Mumiitu ‫ المميت‬: memiliki arti Yang Maha Mematikan
62. Al Hayyu ‫ الحي‬: memiliki arti Yang Maha Hidup
63. Al Qayyuum ‫ القيوم‬: memiliki arti Yang Maha Mandiri
64. Al Waajid ‫ الواجد‬: memiliki arti Yang Maha Penemu
65. Al Maajid ‫ الماجد‬: memiliki arti Yang Maha Mulia
66. Al Wahid ‫ الواحد‬: memiliki arti Yang Maha Tunggal
67. Al Ahad ‫ االحد‬: memiliki arti Yang Maha Esa
68. As Shamad ‫ الصمد‬: memiliki arti Yang Maha Dibutuhkan
69. Al Qaadir ‫ القادر‬: memiliki arti Yang Maha Menentukan
70. Al Muqtadir ‫ المقتدر‬: memiliki arti Yang Maha Berkuasa
71. Al Muqaddim ‫ المقدم‬: memiliki arti Yang Maha Mendahulukan
72. Al Mu`akkhir ‫ المؤخر‬: memiliki arti Yang Maha Mengakhirkan
73. Al Awwal ‫ األول‬: memiliki arti Yang Maha Awal
74. Al Aakhir ‫ األخر‬: memiliki arti Yang Maha Akhir
75. Az Zhaahir ‫ الظاهر‬: memiliki arti Yang Maha Nyata
76. Al Baathin ‫ الباطن‬: memiliki arti Yang Maha Ghaib
77. Al Waali ‫ الوالي‬: memiliki arti Yang Maha Memerintah
78. Al Muta`aalii ‫ المتعالي‬: memiliki arti Yang Maha Tinggi
79. Al Barru ‫ البر‬: memiliki arti Yang Maha Penderma
80. At Tawwaab ‫ التواب‬: memiliki arti Yang Maha Penerima Tobat
81. Al Muntaqim ‫ المنتقم‬: memiliki arti Yang Maha Pemberi Balasan
82. Al Afuww ‫ العفو‬: memiliki arti Yang Maha Pemaaf
83. Ar Ra`uuf ‫ الرؤوف‬: memiliki arti Yang Maha Pengasuh
84. Malikul Mulk ‫ مالك الملك‬: memiliki arti Yang Maha Penguasa Kerajaan
85. Dzul Jalaali Wal Ikraam ‫ ذو الجالل و اإلكرام‬: memiliki arti Yang Maha Pemilik Kebesaran
dan Kemuliaan
86. Al Muqsith ‫ المقسط‬: memiliki arti Yang Maha Pemberi Keadilan
87. Al Jamii` ‫ الجامع‬: memiliki arti Yang Maha Mengumpulkan
88. Al Ghaniyy ‫ الغنى‬: memiliki arti Yang Maha Kaya
89. Al Mughnii ‫ المغنى‬: memiliki arti Yang Maha Pemberi Kekayaan
90. Al Maani ‫ المانع‬: memiliki arti Yang Maha Mencegah
91. Ad Dhaar ‫ الضار‬: memiliki arti Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92. An Nafii ‫ النافع‬: memiliki arti Yang Maha Memberi Manfaat
93. An Nuur ‫ النور‬: memiliki arti Yang Maha Bercahaya
94. Al Haadii ‫ الهادئ‬: memiliki arti Yang Maha Pemberi Petunjuk
95. Al Badii’ ‫ البديع‬: memiliki arti Yang Maha Pencipta
96. Al Baaqii ‫ الباقي‬: memiliki arti Yang Maha Kekal
97. Al Waarits ‫ الوارث‬: memiliki arti Yang Maha Pewaris
98. Ar Rasyiid ‫ الرشيد‬: memiliki arti Yang Maha Pandai
99. As Shabuur ‫ الصبور‬: memiliki arti Yang Maha Sabar

4. Sifat Wajib Rasul


 1). Shiddiq : shiddiq memiliki arti benar.
 2). Amanah: artinya dapat dipercaya.
 3). Tabligh : artinya menyampaikan wahyu
 4). Fathonah artinya cerdas, pandai, serta bijaksana.

Nama Malaikat
 Malaikat Jibril : Bertugas menyampaikan Wahyu.
 Malaikat Mikail : Bertugas Membagi Reski.
 Malaikat Israfil : Bertugas meniup sangkakala.
 Malaikat Israil : Bertugas mencabut nyawa.
 Malaikat Munkar : Bertugas Bertanya didalam kubur.
 Malaikat Nakir : Bertugas Menyiksa dalam kubur.
 Malaikat Rakib : Bertugas Mencatat Amal Baik.
 Malaikat Atit : Bertugas Mencatat Amal Buruk

5. Sifat sifat terpuji


Perilaku terpuji adalah segala sikap, perbuatan, dan ucapan yang
baik sesuai dengan ajaran Islam. Perilaku terpuji disebut juga
akhlak terpuji. Akhlak terpuji telah dicontohkan oleh Nabi
Muhammad saw. Sebagai umat Rasulullah, kita harus mencontoh
akhlak terpuji beliau.

Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada


Allah, cinta kepda rasul, taat beribadah, senantiasa
mengharap ridha Allah, tawadhu', taat dan patuh kepada
Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar
atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur,
menepati janji, qana'ah, khusyu ...
Penerapan Akhlak Terpuji dalam Kehidupan Sehari-hari
 Adil dan bijaksana dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu.
 Berani dalam segala hal yang positif.
 Ikhlas dalam melaksanakan setiap amal perbuatan semata-mata karena
suatu dosa.
 Bermusyawarah dalam mengambil sebuah keputusan.

6. Pesan Pokok Surat Al kafirun


1. Adanya perbedaan yang sangat besar antara "Tuhan" yang disembah orang-orang
kafir dengan "Tuhan" yang disembah Nabi Muhammad SAW. Berikut dengan sifat-
sifat yang dimiliki Allah tidak sama dengan Tuhan mereka.
2. Panduan mengenai toleransi antar umat beragama. Melalui surah Al Kafirun, Allah
SWT berfirman tidak ada tukar-menukar dengan pengikut agama lain dalam hal
peribadahan kepada Tuhan.

Adapun bacaan lengkap dari surah Al Kafirun lengkap dengan artinya adalah sebagai
berikut:

َ ‫قُ ْل َيا َأ ُّي َها ْال َكافِر‬


1. ‫ُون‬

Bacaan latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"

َ ‫اَل َأعْ ُب ُد َما َتعْ ُبد‬


2. ‫ُون‬

Bacaan latin: lā a'budu mā ta'budụn

Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,"

3. ‫ُون َما َأعْ ُب ُد‬


َ ‫َواَل َأ ْن ُت ْم َع ِابد‬

Bacaan latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,"

4. ‫َواَل َأ َنا َع ِاب ٌد َما َع َب ْد ُت ْم‬

Bacaan latin: wa lā ana 'ābidum mā 'abattum

Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,"

5. ‫ُون َما َأعْ ُب ُد‬


َ ‫َواَل َأ ْن ُت ْم َع ِابد‬

Bacaan latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

Artinya: "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."
ِ ‫لَ ُك ْم ِد ْي ُن ُك ْم َول َِي ِدي‬
6. ‫ْن‬

Bacaan latin: lakum dīnukum wa liya dīn

Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

7. Iman Kepada hari akhir


Beriman kepada hari akhir adalah percaya dengan sepenuh hati
bahwa suatu saat alam semesta dan seisinya akan hancur dan
berakhir. Kehidupan dunia hanya sementara, kehidupan
selanjutnya dialam akhirat yang kekal dan tiada berakhir

Iman kepada hari akhir termasuk dalam rukun iman yang kelima.

 Alasan Mengapa Kita Harus Menghormati Orang Tua dan


Guru
 Ada banyak cara menghormati orang tua dan guru. Memuliakan orang tua
dan memuliakan guru tidak harus dengan cara-cara yang luar biasa atau
selalu menunjukkan rasa takut. Menghormati orang tua dan guru juga bisa
dilakukan dengan tindakan sederhana. Sebelum membahas cara kita
menghormati seorang guru dan juga orang tua, berikut ini adalah alasan
mengapa kita harus senantiasa menghormati dan menghargai orang tua dan
guru:
 1. Anjuran Agama
 Tuhan, Pencipta alam semesta, memerintahkan semua manusia untuk selalu
berbakti terhadap orang tua dan guru sampai kapanpun. Dalam pelajaran
Agama di Sekolah, kajian-kajian di luar sekolah, sampai dalam buku-buku
keagamaan banyak ditemukan berbagai anjuran untuk senantiasa
menunjukkan sikap menghormati dan menyayangi orang tua dan guru-guru
kita.
 Bahkan doa-doa dari orang tua dan guru dinilai memiliki peran yang penting
dalam keberhasilan kita. Pernah dengar kan ungkapan “surga di telapak kaki
ibu”,  “Ridho Allah tergantung pada ridho orang tua” atau “ilmu yang
bermanfaat akan kita dapat jika kita menghormati guru”?
 2. Salah satu bentuk sikap berbakti
 Perilaku menghormati orang tua dan guru merupakan salah satu wujud sikap
berbakti kepada mereka. Bersikap lembut dan selalu menunjukkan bahwa
kita hormat dan patuh terhadap segala nasehatnya tentu akan membuat
mereka merasa senang dan mengikhlaskan segala jerih payahnya dalam
membesarkan dan mendidik kita. 
 3. Wujud rasa terima kasih atas jasa-jasanya 
 Tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua dan guru memiliki andil besar
dalam kehidupan kita. Orang tua sangat berperan dalam merawat, menjaga,
dan mendidik anaknya sejak lahir hingga beranjak dewasa. Dan peran guru
adalah mengajar dan mendidik murid-muridnya dengan kasih sayang. Orang
tua dan guru berperan mengukir jalan masa depan. Jasa yang tak ternilai
harganya ini harus selalu diingat sepanjang masa.
 Bagaimana Cara Menghormati Orang Tua dan Guru?
 Setelah mengetahui mengapa harus sikap menghormati, menyayangi orang
tua dan juga guru, sekarang saatnya membahas cara menghormati dan
mematuhi orang tua saat masih hidup maupun ketika sudah meninggal dan
menghargai guru serta menghargai guru.
 Baca juga: 
 Contoh Perilaku Menghormati Kedua Orang Tua
 1. Melaksanakan nasihat dan perintah orang tua
 Cara menghormati orang tua yang dapat kamu lakukan adalah dengan
melaksanakan nasihat dan perintah orang tua. Pada dasarnya tidak ada orang
tua yang menginginkan keburukan bagi anaknya. Selama nasihat yang
disampaikan tidak melanggar aturan agama atau hukum yang berlaku, maka
sebagai anak yang baik harus melaksanakan perintah dan nasihat yang
mereka berikan.
 2. Merawat dengan orang tua dengan penuh keikhlasan dan kesabaran
 Dengan bertambahnya usia orang tua, maka kita memiliki kewajiban untuk
merawat dan menjaga mereka.
 3. Berkata halus dan sopan
 Salah satu wujud penghormatan kita kepada orang tua adalah dengan selalu
berkata lemah lembut dan sopan. Meskipun terkadang orang tua juga
melakukan kesalahan, kita harus tetap menjaga sopan santun. Jangan sampai
berkata atau bertindak kasar yang menyakiti hati mereka.
 4. Berbuat baik kepada orang tua
 Orang tua juga manusia, mereka pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Apapun yang mereka lakukan, kita tetap wajib untuk berbuat baik kepada
mereka. Sebagai anak tidak boleh menelantarkan mereka apalagi jika
mereka sudah tua dan membutuhkan perhatian dan perawatan dari anak-
anaknya.
 5. Mendoakan orang tua
 Contoh bentuk sikap menghormati, menghargai, dan menyayangi orang tua
baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal adalah dengan
mendoakan mereka. 
 6. Menjaga nama baik orang tua
 Segala sikap dan tindak tanduk kita pasti akan selalu dihubungkan dengan
orang tua. Oleh karena itu, kita perlu untuk berhati-hati dalam bersikap dan
bertindak sehingga tidak mencoreng nama baik mereka.
 Contoh Perilaku Menghormati Guru

 1. Memuliakan dan tidak meremehkan mereka
 Bapak dan Ibu guru telah mencurahkan segala ilmu dan pengetahuan yang
dimilikinya untuk kita. Sudah sepatutnya kita menghormati mereka,
memuliakan mereka, dan mendoakan mereka selalu.
 2. Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain
 Ilmu yang bermanfaat merupakan amal jariyah bagi seorang guru. Dengan
mengamalkan dan membagikannya ilmu yang telah diberikan di jalan
kebaikan, akan menjadi jalan pahala bagi Bapa Ibu guru kita.
 3. Tidak bertindak kasar, menipu, atau membuka aib guru
 Seperti orang tua, guru juga adalah manusia yang memiliki kelebihan dan
kekurangan. Jangan sampai menjadikan kekurangan guru sebagai celah
untuk memperdaya mereka atau mengumbarnya kepada siapa saja. Jika
ingin mengingatkan lakukan dengan cara yang baik dan sopan.
 4. Bersikap sabar terhadap guru
 Setiap orang, termasuk guru, memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Tidak jarang karakter dan kebiasaan guru tidak sesuai dengan kita inginkan.
Hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk bertindak tidak sopan atau bahkan
kurang ajar terhadap guru. Berusaha bersikap sabar menghadapinya dan
menjaga rasa hormat kita akan membuat mereka ridho akan ilmu yang
diberikan sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat.
 5. Selalu mendengarkan perkataan guru
 Ketika guru sedang mengajar atau memberikan nasihat, haruslah kita
dengarkan dengan seksama. Jangan sampai menunjukkan sikap tidak sopan
dengan mengabaikan mereka atau acuh tidak acuh seperti berpaling atau
menoleh tanpa keperluan jelas saat guru berbicara. 
9. Zakat
Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap
muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun
Islam, zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya
(asnaf).
hukum zakat fitrah adalah fardu ain atau wajib dikerjakan oleh
muslim

Macam macam Zakat : zakat penghasilan, zakat hasil tambang,


zakat ternak, dan zakat pertanian.
zakat merupakan bahagian rukun Islam yang ketiga

zakat fitrah disebut juga sebagai zakat al-fitr.

Ini adalah zakat yang diwajibkan untuk lelaki dan perempuan Muslim yang
dilakukan pada bulan Ramadan.

Hukum membayar zakat fitrah adalah wajib. 

Waktu tepat membayar zakat fitrah saat memasuki saat futur (berbuka puasa)
pada Idulfitri.
 zakat fitrah diberikan dalam bentuk beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg
atau 3,5 liter per jiwa.

Kualitas beras atau makanan pokok harus sesuai dengan yang dikonsumsi
sehari-hari.

berikut adalah kelompok orang yang wajib zakat:

 Laki-laki     
 Perempuan
 Anak-anak
 Orang dewasa
 Orang tua
 Setiap orang yang merdeka (bukan budak).

10. Kisah Teladan Nabi


Nabi Yunus
Keteladanan yang bisa dipetik dari kisah Nabi Yunus a.s di atas
adalah aku tidak boleh putus asa dalam menghadapi cobaan
dan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan. Saat di telan
Ikan Paus

Kisah Teladan Nabi Zakaria


Keteladanan yang dapat diambil dari kisah Nabi Zakaria a.s. adalah sikap kasih
sayangnya kepada Maryam dan mengasuhnya.

Penjelasan: 1.Keteladanan Nabi Zakaria yang dapat kita contoh adalah kesabaran.


2.Keteladanan Nabi Zakaria yang dapat kita contoh adalah kesetiaan. 3.selalu menjaga
hubungan yang harmonis dengan anak dan istri nya sampai tua.

Kisah Teladan Nabi Yahya :

Nabi Yahya a.s. sangat patuh dan taat kepada ibu-bapaknya. Kasih


sayang kedua orang tuanya tidak disalahgunakannya. Ia tumbuh
menjadi anak yang tidak sombong dan tidak durhaka. Kitab Taurat
senantiasa dijadikan sebagai pedoman dan dilaksanakan dalam
kehidupannya.

Kisah Teladan Nabi Isa


1. Berjuang dengan gigih membela agama Allah SWT. 2. Menyukai
Silaturahim; 3. Tidak suka balas dendam. 
Ada beragam kisah yang menyertai perjalanan hidup Nabi Isa. Mulai dari Isa si anak
perawan Maryam, Isa yang bisa bicara saat bayi, dan banyak mukjizat lainnya. Sebagai
umat muslim, wajib untuk mengimani semua Nabi dan Rasul yang diutus Allah ke dunia,
tidak terkecuali Nabi Isa. Seperti halnya ke-24 Nabi dan Rasul lainnya, perjalanan
dakwah Nabi Isa penuh liku-liku. \

11. Surat Al Maidah 2-3

Surat Al-Ma’idah Ayat 2


ٓ
‫ضاًل ِّمن‬ ْ َ‫ى َواَل ٱ ْلقَ ٰلَِئ َد َوٓاَل َءٓا ِّمينَ ٱ ْلبَيْتَ ٱ ْل َح َرا َم يَ ْبتَ ُغونَ ف‬ َ ‫ش ْه َر ٱ ْل َح َرا َم َواَل ٱ ْل َه ْد‬ َّ ‫ٱل‬ ‫ش ٰ َٓعِئ َر ٱهَّلل ِ َواَل‬
َ ‫وا‬۟ ُّ‫وا اَل تُ ِحل‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّ َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
‫وا َعلَى‬ ۟ ُ‫اون‬ ‫ع‬
َ َ ََ ‫ت‬ ‫و‬ ۘ ۟
‫ُوا‬‫د‬ َ ‫ت‬ ‫ع‬
ْ َ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫َأ‬ ‫ام‬ ‫ر‬ ‫ح‬ ْ
‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫د‬‫ج‬
ِ َ َ ِِ ْ َ ِ ْ ‫س‬ ‫م‬ ْ
‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫َن‬ ‫ع‬ ‫م‬‫ك‬ُ ‫ُّو‬
‫د‬ ‫ص‬
َ ‫ن‬ ‫َأ‬ ‫م‬‫و‬
ٍْ َ ‫ق‬ ‫ـ‬
ُ‫َٔان‬َ ‫ن‬ ‫ش‬
َ ‫م‬ ُ َّ
ْ َ ِ ‫َي ْج‬
‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ر‬ ۟ ‫ٱصطَاد‬
‫ُوا ۚ َواَل‬ ْ َ‫ض ٰ َونًا ۚ َوِإ َذا َحلَ ْلتُ ْم ف‬
ْ ‫َّربِّ ِه ْم َو ِر‬
۟ ْ ۟
َ َ ‫ٱ ْلبِ ِّر َوٱلتَّ ْق َو ٰى ۖ َواَل تَ َعا َونُوا َعلَى ٱِإْل ث ِم َوٱ ْل ُعد ٰ َْو ِن ۚ َوٱتَّقُوا ٱهَّلل َ ۖ ِإنَّ ٱهَّلل‬
ِ ‫ش ِدي ُد ٱ ْل ِعقَا‬
‫ب‬

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya'ā`irallāhi wa lasy-syahral-ḥarāma wa lal-


hadya wa lal-qalā`ida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam mir rabbihim wa
riḍwānā, wa iżā ḥalaltum faṣṭādụ, wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin an ṣaddụkum
'anil-masjidil-ḥarāmi an ta'tadụ, wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-
iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan
jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-
binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-
orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari
Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan
janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-
halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Surah Al Maidah Ayat 3 Arab, Latin, dan Artinya


‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْي َت ُة َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِزي ِْر َو َمٓا ا ُ ِه َّل لِ َغي ِْر هّٰللا ِ ِبهٖ َو ْال ُم ْن َخ ِن َق ُة َو ْال َم ْوقُ ْو َذةُ َو ْال ُم َت َر ِّد َي ُة َوال َّنطِ ي َْح ُة َو َمٓا اَ َك َل ال َّس ُب ُع ِااَّل َما َذ َّك ْي ُت ۗ ْم‬ ْ ‫حُرِّ َم‬
‫ت لَ ُك ْم ِد ْي َن ُك ْم‬ُ ‫اخ َش ْو ۗ ِن اَ ْل َي ْو َم اَ ْك َم ْل‬ ْ ‫س الَّ ِذي َْن َك َفر ُْوا مِنْ ِد ْي ِن ُك ْم َفاَل َت ْخ َش ْو ُه ْم َو‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫م‬‫و‬ْ
َ ِٕ َ َ َ ‫ي‬ ْ
‫ل‬ َ ‫ا‬ ٌ
‫ق‬ ۗ ْ‫ِس‬ ‫ف‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ٰ ‫م‬ۗ ‫اَل‬‫ز‬ْ َ ‫اْل‬ ‫ا‬‫ب‬ ‫ا‬ ْ
‫ُو‬ ‫م‬ ‫ق‬ْ َ
‫ت‬ ْ‫س‬‫ت‬َ ْ‫ن‬َ ‫ا‬‫و‬ ‫ب‬ ‫ص‬
ُ ُّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ َ ‫َو َما ُذ ِب َح‬
‫ع‬
ْ ِ ِ ِ ِ‫س‬ َ ِ
‫هّٰللا‬
٣ ‫ف ِث ۙ ٍم َفاِنَّ َ َغفُ ْو ٌر رَّ ِح ْي ٌم‬ ْ ‫اِّل‬ ْ ُ ۗ ً ‫اْل‬ ْ
ٍ ‫ص ٍة َغي َْر ُم َت َجا ِن‬ َ ‫ْت َل ُك ُم ا ِسْ اَل َم ِد ْينا َف َم ِن اضْ طرَّ فِيْ َمخ َم‬ ُ ‫ْت َعلَ ْي ُك ْم نِعْ َمتِيْ َو َرضِ ي‬ ُ ‫َواَت َمم‬

ḥurrimat 'alaikumul-maitatu wad-damu wa laḥmul-khinzīri wa mā uhilla ligairillāhi bihī wal-


munkhaniqatu wal-mauqụżatu wal-mutaraddiyatu wan-naṭīḥatu wa mā akalas-sabu'u illā mā
żakkaitum, wa mā żubiḥa 'alan-nuṣubi wa an tastaqsimụ bil-azlām, żālikum fisq, al-yauma
ya`isallażīna kafarụ min dīnikum fa lā takhsyauhum wakhsyaụn, al-yauma akmaltu lakum
dīnakum wa atmamtu 'alaikum ni'matī wa raḍītu lakumul-islāma dīnā, fa maniḍṭurra fī
makhmaṣatin gaira mutajānifil li`iṡmin fa innallāha gafụrur raḥīm

Artinya: "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging hewan)
yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang (sempat) kamu sembelih.
(Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk berhala. (Demikian pula) mengundi nasib
dengan azlām (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang
kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu
untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai
agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Tafsir Surah Al Maidah Ayat 3


Menurut Tafsir Ibnu Katsir, melalui surah Al Maidah ayat 3 Allah SWT memberitahukan
kepada hamba-hamba-Nya mengenai larangan memakan bangkai-bangkai yang
diharamkan. Yaitu hewan mati dengan sendirinya tanpa melalui proses penyembelihan dan
tanpa proses pemburuan.

Imam Ibnu Katsir menjelaskan, pengharaman bangkai ini dilakukan karena terdapat mudarat
(bahaya) baik bagi agama maupun tubuh manusia, mengingat darah pada hewan-hewan
tersebut masih terperangkap di dalam tubuhnya.

Selain bangkai, Allah SWT juga mengharamkan darah untuk dikonsumsi. Menurut Ibnu
Katsir, yang dimaksud darah di sini adalah darah yang dialirkan, sebagaimana terdapat
dalam firman-Nya yang lain,

‫َأ ْو َدمًا َمسْ فُوحً ا‬

Artinya: "atau darah yang mengalir." (QS Al-An'am: 145)

Disebutkan dalam suatu hadits, ada dua jenis bangkai dan darah yang dihalalkan, yakni
bangkai ikan dan belalang serta darah hati dan limpa. Hadits ini diriwayatkan Abu Abdullah
Muhammad ibnu Idris Asy-Syafi'i dari Ibnu Umar secara marfu' bahwa Rasulullah SAW
bersabda,

ُّ ‫ وأما الدمان َف ْال َك ِب ُد َو‬،‫ فأما الميتتان فالحوت والجراد‬،‫ان ودمان‬


‫الط َحا ُل‬ ِ ‫أ ِح َّل َل َنا َم ْي َت َت‬

Artinya: "Dihalalkan bagi kita dua jenis bangkai dan dua jenis darah. Adapun dua jenis
bangkai yaitu ikan dan belalang, dan dua jenis darah yaitu hati dan limpa."

Imam Ibnu Katsir menafsirkan lebih lanjut, daging babi baik yang jinak maupun liar, daging
hewan yang disembelih bukan atas nama Allah (misalnya untuk berhala atau tagut dan
semacamnya) juga haram dikonsumsi.

Kemudian daging hewan yang tercekik baik disengaja maupun karena kecelakaan, yang
dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas juga haram, kecuali
yang sempat disembelih. Selain makanan, Allah SWT juga mengharamkan tindakan
mengundi nasib dengan anak panah.

Al-Hujurat Ayat 12. 12. Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah


banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu
dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan
janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang
lain.
Surat Al Hujurat ayat 12 dan 13 berisi tentang larangan ghibah dan saling menjaga
kehormatan antar sesama Muslim
Surat al-Hujurat Artinya Batasan dengan Orang Lain, Diri Sendiri, dan Allah SWT

Bacaan surat Al-Hujurat ayat 12


‫ض ُكم َبعْ ضًا ۚ َأ ُيحِبُّ َأ َح ُد ُك ْم َأن َيْأ ُك َل َلحْ َم َأخِي ِه‬ ۟ ‫ٱلظنِّ ِإ ْث ٌم ۖ َواَل َت َج َّسس‬
ُ ْ‫ُوا َواَل َي ْغ َتب بَّع‬ َّ ‫ض‬ ۟ ‫وا ٱجْ َت ِنب‬
َّ ‫ُوا َكثِيرً ا م َِّن‬
َ ْ‫ٱلظنِّ ِإنَّ َبع‬ َ ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱلَّذ‬
۟ ‫ِين َءا َم ُن‬
۟ ُ‫َم ْي ًتا َف َكرهْ ُتمُوهُ ۚ َوٱ َّتق‬
‫وا ٱهَّلل َ ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ َت َّوابٌ رَّ حِي ٌم‬ ِ

Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa


lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi
maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),


karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang."

Apa pesan pokok yang terkandung dalam surat Al Hujurat ayat 13?
Q.S. al-Hujurat/49: 13 menjelaskan tentang keragaman manusia, baik jenis kelamin,
bangsa maupun suku bangsa. Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar saling mengenal dan saling membantu. Orang yang paling mulia
di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.

Surat Al-Hujurat Ayat 13


ُ ‫اس ِإنَّا َخلَ ْق ٰنَ ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ْل ٰنَ ُك ْم‬
‫ش ُعوبًا َوقَبَٓاِئ َل لِتَ َعا َرفُ ٓو ۟ا ۚ ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ْتقَ ٰى ُك ْم ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬ ُ َّ‫ٰيََٓأيُّ َها ٱلن‬

Arab-Latin: Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum


syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun
khabīr

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.

12. Iman Kepada Qada dan Qadar


Iman kepada qada dan qadar merupakan rukun iman yang
keenam. Iman kepada qada dan qadar berarti percaya dan yakin
dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menentukan segala
sesuatu yang akan terjadi untuk makhluknya (qada dan qadar).
Bagaimana perwujudan iman kepada qada dan qadar?
Bersikap sabar atas segala hal yang terjadi pada diri kita. Rajin dan giat dalam
berusaha sebab meyakini tak ada usaha yang sia-sia di mata Allah SWT, semua
akan mendapatkan balasan. Berprasangka baik dan optimis dalam menjalani hidup.
Selalu berusaha tawakkal dalam keadaan apapun.

Contoh qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari yang dikutip dalam buku
"Get Smart PAI" oleh Udin Wahyudin:
1. Kematian. Allah SWT menjadikan manusia di dunia ini sudah ditentukan
usianya, ada yang panjang umur dan tidak. ...
2. Rezeki. Allah SWT menciptakan manusia bergandengan dengan
rezekinya. ...
3. Kelahiran.

13. Toleransi dan Simpatik


 Simpati lebih mengarah pada perasaan seseorang terhadap orang
lain. Sedangkan toleransi mengarah pada sikap seseorang
terhadap orang lain.
o 1. Simpati adalah rasa kasih. Dimana seseorang memiliki
ketertarikan untuk dapat merasakan apa yang sedang dialami,
diperbuat dan diderita oleh orang lain.
o 2. Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan
menghargai satu sama lain dalam masyarakat atau ruang lingkup
lainnya.

CONTOH SIMPATI
o
Mengunjungi orang yang sakit
Membantu orang yang terkena dampak

Membantu orang dalam kesulitan

Membantu korban bencana alam

Duka atas kematian seseorang

Ucapkan selamat kepada orang-orang yang bahagia

Berbahagialah untuk kesuksesan orang lain

14. Infaq dan Sedekah


Infak merupakan harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau
badan usaha di luar zakat untuk kebermanfaatan umum,
sedangkan sedekah merupakan harta atau nonharta yang
dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk
kebermanfaatan umum.
Apa perbedaan infaq dan shadaqah?
Perbedaan Infak dan Sedekah: Wujud yang Dikeluarkan
Pada infak, wujud hal yang dapat dikeluarkan hanyalah berupa
harta benda. Beda halnya dengan sedekah yang tidak terbatas
pada harta benda, tetapi juga hal lain seperti senyuman, doa-doa
baik, serta pertolongan misalnya.

15. Kisah Teladan Nabi Muhammad


Apa kisah teladan Nabi Muhammad?
Nabi Muhammad memang rajin bersedekah dan memudahkan
segala urusan para umatnya yang mengalami kesulitan. Ia pun
selalu mengajak umatnya untuk selalu bersedekah dan melakukan
kebaikan. Rasulullah memang dikenal sangat senang membantu
sesama termasuk memerdekakan para budak, dan anak-anaknya.
Tidak Sombong, Lemah Lembut, Toleran dan Dermawan

16. Kisah Teladan Abu Bakar Ash sidiq


Abu Bakar juga memiliki sifat terpuji lainnya yang patut diteladani, antara lain: Memiliki
kemauan keras. Pemaaf. Rendah hati dan dermawan.

Umar bin Khattab r.a. tak henti-hentinya mengajak kaum Qurasy untuk memeluk Islam,
berbagai cara dilakukannya termasuk mendatangi rumah para tokoh Quraisy, dan beliau
selalu mengikuti setiap peperangan. Perjuangan-perjuangan beliau setelah sebagai muslim
adalah selalu setia mendampingi Rasulullah Saw.

Sosok Utsman bin Affan memang dikenal sebagai orang yang sangat dermawan . Hal ini
diungkapkan dalam sebuah kisah, simana ia menyumbangkan sebagian hartanya sebesar
20.000 dirham untuk membantu membuat penggalian mata air demi kepentingan umat di
Madinah
Peduli dan Taat kepada agama, Berani, Sederhana dan Rendah Hati

Teladan Ali Bin Abi Thalib


1. Amanah dan bertanggung jawab
Ketika Ali diangkat menggantikan khalifah sebelumnya, dia terkenal sebagai seorang
pemimpin yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Dia memperhatikan
kesejahteraan rakyatnya dan selalu mengingatkan mereka untuk bertakwa kepada
Allah
2. . Pemimpin yang dekat dengan rakyatnya

Anda mungkin juga menyukai