Anda di halaman 1dari 7

Nomor : 333/D.1.4/PK.03.

01/X/2022 Jakarta, 20 Oktober 2022


Lampiran : 2 (dua) berkas
Perihal : Pelaksanaan Pelatihan

Kepada Yth.:
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Aceh
di –
Tempat

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia serta
usaha koperasi, Deputi Bidang Perkoperasian C.q. Asisten Deputi Pengembangan
SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional bekerja sama dengan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) akan
melaksanakan kegiatan Pelatihan Koperasi Modern Berbasis Pertanian kepada
pengurus, pengelola dan anggota koperasi terpilih dari Provinsi Aceh, yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah, pada:
Hari : Rabu - Jumat
Tanggal : 26 - 28 Oktober 2022
Acara : (Jadwal Sebagaimana Lampiran-1)
Tempat : Grand Bayu Hill Hotel
Jl. Lebe Kader Desa Mongal Takengon, Kebayakan, Aceh Tengah,
Aceh
Terkait dengan rencana pelaksanaan pelatihan tersebut, bersama ini kami
sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sebagai gambaran dan target capaian pelatihan dimuat dalam Kerangka
Acuan Kegiatan (KAK) (Sebagaimana Lampiran-2);
2. Diharapkan dukungan dan bantuan Saudara untuk menyiapkan peserta yang
berasal dari pengurus, pengelola dan anggota koperasi, serta didaftarkan
melalui https://bit.ly/regpendanpelkopmodernberbasispertanian, adapun yang
menjadi sasaran pelatihan koperasi modern, yang bergerak pada sektor
pertanian, yaitu:
a. Koperasi Produsen Baitul Qiradh Baburrayyan, Kab. Aceh Tengah,
menyiapkan 3 (tiga) peserta;
b. Koperasi Ara Cahayani Gayo (ACG), Kab. Bener Meriah, menyiapkan 4
(empat) peserta;
c. Koperasi Produsen Bersama Mandiri Sejahtera (BAHTERA), Kab. Bener
Meriah, menyiapkan 5 (lima) peserta;
d. Koperasi Kopi Wanita Gayo (Kokowagayo), Kab. Bener Meriah, menyiapkan
5 (lima) peserta;
e. Koperasi Produsen Arinagata, Kab. Aceh Tengah, menyiapkan 3 (tiga)
peserta;
f. Koperasi Produsen Gayo Highland, Kab. Aceh Tengah, menyiapkan 3 (tiga)
peserta;
g. Koperasi Produsen Pobri Jaya Bersama, Kota Lhokseumawe, menyiapkan
3 (tiga) peserta;
h. Koperasi Sekunder (Acheh Patcholi Aromatik), Kota Banda Aceh,
menyiapkan 3 (tiga) peserta;
i. Tenaga Pendamping Koperasi Modern 1 orang..
3. Selanjutnya untuk peserta pelatihan diharapkan memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. Sehat jasmani dan rohani;
b. Membawa Surat Perintah Tugas (SPT) dari Dinaskop setempat;
c. Bersedia mengikuti pelatihan sampai dengan selesai;
d. Membawa foto copy KTP sebanyak 1 (satu) lembar;
e. Membawa pas foto berwarna ukuran 2 x 3 sebanyak 2 (dua) lembar;
f. Membawa foto copy NPWP sebanyak 1 (satu) lembar;
g. Berpakaian bebas, rapi dan sopan;
h. Membawa alat pengolah data (laptop);
i. Panitia hanya menyediakan akomodasi, konsumsi dan transport lokal (darat).
4. Menugaskan staf sebanyak 3 (tiga) orang sebagai panitia daerah.
Selanjutnya, apabila dibutuhkan informasi tambahan dapat menghubungi Sdr.
Razi (HP. 08128714926).
Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Draft : Asisten Deputi Pengembangan SDM


Asdep 5.3.1/.............. Perkoperasian dan Jabatan Fungsional
Draft:
D.1.4.1: .......

Nasrun, S.Sos., MAB


NIP. 19680220 199403 1 001
Tembusan:
1. Deputi Bidang Perkoperasian (sebagai laporan);
2. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kab. Aceh Tengah;
3. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kab. Bener Meriah;
4. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Lhokseumawe;
5. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh.
Lampiran-1
Jadwal Acara (Tentative)
Pendidikan dan Pelatihan Koperasi Modern Berbasis Pertanian
Grand Bayu Hill Hotel, Jl. Lebe Kader Desa Mongal Takengon, Kebayakan,
Aceh Tengah, Aceh

Waktu JPL Acara Pengajar/Penceramah Instansi

Rabu, 26 Oktober 2022


12.00 – 13.00 WIB Registrasi Peserta & Pretest Panitia Kementerian KUKM
13.00 – 13.30 WIB Pembukaan Pelatihan
a. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Panitia Dinas KUKM Prov
b. Laporan Panitia Asdep/Kabid Kementerian KUKM
c. Sambutan Kepala Dinas Dinas KUKM Prov
d. Arahan/Pembukaan Asdep/Deputi Kementerian KUKM
e. Pembacaan Do’a Panitia Dinas KUKM Prov
13.30 – 15.30 WIB Pergeseran Paradigma Pengelolaan Kepala Dinas KUKM Dinas KUKM Prov
Koperasi Modern Berbasis Pertanian
15.30 – 15.45 WIB Coffee Break Panitia Dinas KUKM Prov
15.45 – 18.00 WIB 3 Good Cooperative Governance dan Busaid, SP., MSi P2SDM IPB
Membuat Rencana Strategis
18.00 – 19.00 WIB Ishoma Panitia Dinas KUKM Prov

19.00 – 20.30 WIB 2 Praktek Menyusun Renstra Koperasi Busaid, SP., MSi P2SDM IPB
20.30 – 21.15 WIB 1 Tugas Mandiri: Penyusunan Renstra Busaid, SP., MSi P2SDM IPB
Kamis, 27 Oktober 2022
08.00 – 09.30 WIB 2 Manajemen Risiko Koperasi, Membuat Busaid, SP., MSi P2SDM IPB
SOM dan SOP serta Kontrak Bisnis
09.30 – 09.45 WIB Coffee Break Panitia Dinas KUKM Prov
09.45 – 12.00 WIB 3 Praktek Menyusun SOM dan SOP Busaid, SP., MSi
12.00 – 13.00 WIB Ishoma Panitia Dinas KUKM Kota
13.00 – 14.30 WIB 2 Perumusan Model Bisnis Koperasi dengan Busaid, SP., MSi P2SDM IPB
Metode Kanvas Model Bisnis
14.30 – 15.15 WIB 1 Praktek Perumusan Model Bisnis Rahmat Yanuar, SP., P2SDM IPB
M.Si
15.15 – 15.30 WIB Coffee Break Panitia Dinas KUKM Prov
15.30 – 17.00 WIB 2 Praktek Perumusan Model Bisnis Rahmat Yanuar, SP., P2SDM IPB
M.Si
17.00 – 19.00 WIB Ishoma Panitia Dinas KUKM Prov
19.00 – 20.30 WIB 2 Pengelolaan Keuangan Koperasi Rahmat Yanuar, SP., P2SDM IPB
M.Si
20.30 – 21.15 WIB 1 Praktek Penyusunan SOM dan SOP Rahmat Yanuar, SP., P2SDM IPB
M.Si
Jumat, 28 Oktober 2022
08.00 – 09.30 WIB 2 Digitalisasi Bisnis Koperasi Rahmat Yanuar, SP., P2SDM IPB
M.Si
09.30 – 09.45 WIB Coffee Break Panitia Dinas KUKM Prov
09.45 – 12.00 WIB 3 Praktek Digital Marketing Rahmat Yanuar, SP., P2SDM IPB
M.Si
12.00 – 13.00 WIB Post Test dan Penutupan P2SDM IPB P2SDM IPB
Total 24
Lampiran-2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KOPERASI MODERN BERBASIS PERTANIAN

I. Latar Belakang
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2019–2024, dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP),
Kementerian Koperasi dan UKM diberikan bertanggung jawab dalam pencapaian
indikator kinerja utama pengembangan Koperasi dan UMKM, yakni
pengembangan 500 koperasi modern dan pencapaian kontribusi koperasi
terhadap PDB sebesar 5,5% sampai tahun 2024. Pada tahun 2022, ditetapkan
target terwujudnya 150 koperasi modern dan kontribusi koperasi terhadap PDB
sebesar 5,2%.
Pengembangan koperasi dalam kurun waktu 2020 – 2024 difokuskan
pada peningkatan kualitas koperasi melalui modernisasi koperasi. Berdasarkan
data Online Data System (ODS) Kementerian Koperasi dan UKM jumlah
koperasi sebanyak 127.124 unit terdiri dari: 1) Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
sebanyak 10.669; 2) Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
sebanyak 4.160 unit; 3) Koperasi Konsumen sebanyak 73.097 unit; 4) Koperasi
Produsen sebanyak 25.546 unit; 5) Koperasi Pemasaran sebanyak 3.748 unit
dan Koperasi Jasa sebanyak 7.610 unit, dan total anggota koperasi sebanyak
8.315.897 orang. Dari jumlah tersebut berdasarkan sektornya koperasi di sektor
perkebunan, pertanian dan perikanan berjumlah 11.659 unit. Saat ini jumlah
koperasi pangan di Tanah Air baru sekitar 123,48 ribu atau 11,23 persen dari
total koperasi di Indonesia, sementara kontribusi omsetnya baru 7,27 persen
atau Rp 154,718 triliun. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memfasilitasi
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkoperasian khususnya di
sektor pertanian. Sehingga diharapkan potensi ekspor di sektor pertanian dapat
meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022,
ekspor non migas menyumbang 95,14 persen dari total ekspor Februari 2022
dengan 1,67 persen adalah dari sektor pertanian. Pada Februari 2022, ekspor
sektor pertanian sebesar US$ 342,3 juta, naik 10,36 persen terhadap periode
yang sama tahun lalu (US$ 310,1 juta).
Searah dengan RPJMN dan RKP dan arahan Presiden Jokowi bahwa
menjadi prioritas adalah ketahanan pangan. Anggaran ketahanan pangan pada
tahun 2022 yang mencapai Rp 76,9 triliun, diarahkan untuk (1) peningkatan
keterjangkauan dan kecukupan pangan yang beragam, berkualitas, bergizi dan
aman; (2) peningkatan produktivitas, pendapatan petani dan nelayan melalui
penguatan kapasitas petani dan nelayan, penguatan akses terhadap input
produksi penyediaan sarana prasarana pertanian dan perikanan serta
mendorong mekanisasi dan penguatan teknologi; (3) diversifikasi pangan dan
kualitas gizi; (4) perbaikan iklim usaha dan daya saing; serta (5) penguatan
sistem pangan berkelanjutan. Sebagai penopang sektor pangan, pertanian
menjadi sektor yang tetap tumbuh positif ketika sektor lain mengalami depresiasi,
bahkan sektor ini juga berkontribusi terhadap ekspor.
Dalam upaya tersebut kementerian/lembaga harus terintegrasi dan sinergi
dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui korporatisasi petani dan
nelayan melalui koperasi. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam
mewujudkan transformasi ekonomi di sektor pertanian melalui korporasi petani.
Melalui korporasi petani, asas economic of scale dapat diterapkan sehingga
pengelolaan sumber daya dalam suatu kawasan pertanian bisa lebih optimal.
Transformasi pertanian dari semula berdasarkan asas ekonomi konvensional
menjadi berbasis ekonomi modern adalah esensial dalam membangun korporasi
petani.
Dalam pengembangan koperasi modern Kementerian Koperasi dan UKM
menetapkan strategi pengembangan Koperasi Modern melalui 3 (tiga) Pilar dan
11 (sebelas) Kriteria Koperasi menuju Koperasi Modern yang terdiri dari:
1. Pilar Kelembagaan, meliputi: 1) Daftar Anggota Berbasis Elektronik; 2)
Rekruitmen Anggota Secara Digital; 3) Manajemen yang Profesional; 4)
RAT secara Online (Permenkop dan UKM No 19/2015).
2. Pilar Usaha, meliputi: 5) Orientasi Usaha Berbasis Model Bisnis (Hulu-
Hilir); 6) Kemitraan Terbuka dengan Para Pihak/Inclusive Closed Loop); 7)
Pelayanan Anggota secara Digital; 8) Memiliki Website; 9) Inklusif
terhadap Perkembangan Usaha Anggota (Promosi Ekonomi Anggota).
3. Pilar Keuangan, meliputi 10) Standar Akuntansi yang Transparan dan
Akuntabel Penilaian Kesehatan (Penkes): Sehat dan Cukup Sehat; 11)
Laporan Keuangan Online.
Di samping itu, dalam pengembangan koperasi modern Kementerian
Koperasi dan UKM juga menggunakan approach (pendekatan) berbasis
kawasan, komunitas dan komoditas dengan:
1. Pengembangan model bisnis koperasi melalui korporatisasi pangan;
2. Pengembangan Factory Sharing dengan kemitraan terbuka agar terhubung
dalam rantai pasok;
3. Pengembangan Koperasi Multi Pihak;
4. Penguatan kelembagaan dan usaha anggota koperasi melalui strategi
amalgamasi (spin off dan split off). Koperasi didorong melakukan
diversifikasi usaha ke sektor produktif;
5. Inovasi pada koperasi salah satunya melalui digitalisasi. Kemenkop dan
UKM meluncurkan IDX COOP (Portal Inovasi Koperasi) pada tahun 2020.
Modernisasi koperasi merupakan langkah strategis dalam rangka
mendukung akselerasi korporasi petani. Korporasi petani bentuk pemberdayaan
ekonomi petani, berdimensi strategis dalam pengembangan kawasan pertanian.
Penumbuhan dan pengembangan korporasi petani mampu mewujudkan
kelembagaan ekonomi petani yang bersifat korporat (badan usaha) di kawasan
pertanian. Tujuannya adalah untuk mendorong petani berdaulat mengelola
seluruh rantai produksi usaha tani, mulai pengolahan (on farm) dan pemasaran
(off farm).
Dari arah kebijakan dan strategi tersebut, langkah-langkah yang dilakukan
antara lain melalui: penyusunan kurikulum, modul pelatihan, pendampingan,
coaching bisnis, magang/study banding dan akan dilaksanakan terintegrasi
dengan membentuk satu ekosistem.
Selanjutnya dalam upaya untuk mencapai target 150 koperasi modern
tahun 2022 Asisten Deputi Pengembangan SDM, akan melaksanakan
Pendidikan dan Pelatihan Koperasi Modern Berbasis Pertanian yang
pendanaannya bersumber dari anggaran fungsi Pendidikan.

II. Tujuan
a. Penguatan kelembagaan, SDM dan Usaha Koperasi;
b. Meningkatkan profesionalitas dan tatakelola koperasi dan modernisasi
koperasi;
c. Meningkatkan jaringan dan bisnis koperasi;
d. Mewujudkan koperasi modern yang terhubung dengan rantai pasok (supplay
chain).

III. Output
Terlaksananya pendidikan dan pelatihan koperasi dengan efektif dan efisien,
target peserta dan materi yang tepat yang didukung oleh pengajar yang
berkompeten di bidangnya.
IV. Outcome
a. Meningkatkatnya omzet koperasi;
b. Meningkatkan jumlah omzet, asset dan volume usaha koperasi;
c. Meningkatnya trust (kepercayaan) anggota terhadap manajemen koperasi;
d. Meningkatnya kesejahteraan anggota.

V. Instruktur
a. P2SDM IPB;
b. Praktisi Perkoperasian.
VI. Peserta
Peserta sebanyak 30 (tiga puluh) orang Pendidikan dan Pelatihan Koperasi
Modern Berbasis Pertanian dari Pengurus, Pengelola dan Anggota Koperasi.

VII. Tempat pelaksanaan


Pelatihan dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah pada:
Hari : Rabu-Jumat
Tanggal : 26-28 Oktober 2022
Tempat : Grand Bayu Hill Hotel
Jl. Lebe Kader Desa Mongal Takengon, Kebayakan, Aceh
Tengah, Aceh

VIII. Anggaran

APBN Kementerian Koperasi dan UKM pada Satuan Kerja Deputi Bidang
Perkoperasian, Cq. Asdep Pengembangan SDM Koperasi dan Jabatan
Fungsional Tahun Anggaran 2022.

Anda mungkin juga menyukai