Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

HENRIKA FRESIANI WAU, AMK


NIP 199008192022032003
PERAWAT PELAKSANA
ANGKATAN 8
KELOMPOK 4
1. Identifikasi Isu
Ada beberapa isu yang identifikasi di Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias
Barat, yaitu:
1. Kurang optimalnya penerapan 5 momen cuci tangan pada staf di Puskesmas
Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
2. Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi dalam meminum obat yang teraturdi
Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
3. Kurangnya pengetahuan pasien TBC dalam meminum obat yang teratur di
puskesmas Ulu Moroo’o kab. Nias Barat
4. Kurang optimalnya pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan setelah selesai
digunakan pada perawat di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
5. Masih kurangnya tingkat kepatuhan pasien dalam memakai masker di UPT
Puskesmas Ulumoroo

Identifikasi Isu di Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat

No Identifikasi Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan


. isu
1. Kurang optimalnya masih ditemukan tenaga
Tenaga Kesehatan
penerapan 5 momen Kesehatan yang belummelakukan 5 momen cuci
cuci tangan pada cuci tangan sebelum tangan yaitu sebelum
staf di Puskesmas menyentuh pasien danmenyentuh pasien, sebelum
Ulu Moro’o saat meninggalkan melakukan Tindakan
Kabupaten Nias lingkungan pasien aseptic, setelah terpapar
Barat cairan tubuh pasien, setelah
menyentuh pasien, setelah
meninggalkan lingkungan
pasien
2. Kurangnya 1. Kurangnya Meningkatnya pengetahuan
pengetahuan pasien pengetahuan masyarakat pasien tentang minum obat
hipertensi dalam 2. Masih kurangnyaminat yang teratur di Puskesmas
meminum obat masyarakat tentang Ulu Moro’oLaut Kabupaten
yang teratur di penyakit tidak menular Nias Barat
Puskesmas Ulu 3. Kurangnya penyuluhan
Moro’o Kabupaten tentang penyakit
Nias Barat hipertensi di wilayah
kerja puskesmas
3 Kurangnya 1. Kurangnya Meningkatnya pengetahuan
pengetahuan pasien pengetahuan pasien tentang minum obat
TBC dalam masyarakat yang teratur di Puskesmas
meminum obat 2. Masih Ulu Moro’o Kabupaten Nias
yang teratur di kurangnyaminat Barat
Puskesmas Ulu masyarakat tentang
Moro’o Kabupaten penyakit menular
Nias Barat 3. Kurangnya
penyuluhan tentang
penyakit TBC di
wilayah kerja
puskesmas
4 Kurang optimalnya Masih ditemukan Setelah alat-alat
pelaksanaan alat-alat kesehatan Kesehatan dipakai
sterilisasi alat yang belum steril dicuci lalu disterilkan
kesehatan setelah (gunting, dan sudah siap pakai
selesai digunakan pingset,kasa, dll)
pada perawat di saat menghecting
Puskesmas Ulu luka
Moro’o Kabupaten
Nias Barat
5 Masih kurangnya Masih kurangnya Masih kurangnya
tingkat kepatuhan tingkat kepatuhan tingkat kepatuhan
pasien dalam pasien dalam pasien dalam memakai
memakai masker di memakai masker masker saat
UPT Puskesmas saat berkunjung ke berkunjung ke fasilitas
Ulumoroo fasilitas kesehatan kesehatan sehingga
sehingga perpindahan penyakit
perpindahan dapat terjadi
penyakit dapat Optimalnya kepatuhan
terjadi Optimalnya pasien dalam memakai
kepatuhan pasien masker sehingga
dalam memakai mencegah terjadinya
masker sehingga perpindahan penyakit
mencegah terjadinya
perpindahan
penyakit

2. Analisis Isu dengan Metode APKL


Metode APKL adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakansuatu
isu denga memperhatikan empat faktor, yaitu:
1. Aktual (A) artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakandi masyarakat
2. Problematika (P) artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks,sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif
3. Kekhalayakan (K) artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak/ Kelayakan (L) artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapatdimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
menguji kelayakan suatu isu untuk dicarika solusinya dalam kegiatan aktualisasi.
Analisis Isu dengan Metode APKL

Kriteria
No. ISU Keterangan
A P K L
Kurang optimalnya penerapan 5 momen cuci
1. tangan pada staf di Puskesmas Ulu Moro’o ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi
Kabupaten Nias Barat Syarat
Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi
2. dalam meminum obat yang teratur di ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi
Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat Syarat
3 Kurangnya pengetahuan pasien TBC dalam Memenuhi Syarat
meminum obat yang teratur di Puskesmas Ulu ✓ ✓ ✓ ✓
Moro’o Kabupaten Nias Barat
Kurang optimalnya pelaksanaan sterilisasi alat
4 kesehatan setelah selesai digunakan pada ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi
perawat di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Syarat
Nias Barat
5 Masih kurangnya tingkat kepatuhan pasien
dalam memakai masker di UPT Puskesmas ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi Syarat
Ulumoroo

Berdasarkan analisis isu dengan metode APKL, kelima isu permasalahan


diatas telah memenuhi syarat. Oleh sebab itu, analisis lebih lanjutuntuk
menetapkan isu prioritas dengan metode USG.
3. Analisis Isu dengan Metode USG
Terdapat 3 kriteria penilaian, antara lain:
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
danditindaklanjuti.
2. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
denganakibat yang ditimbulkan.
3. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jikatidak segera ditangani.
Analisis Isu dengan Metode USG

Kriteria

No. Isu U S G Jumlah Prioritas

Kurang optimalnya penerapan 5 momen cuci


1. tangan pada staf di Puskesmas Ulu Moro’o 4 5 3 12 IV
Kabupaten Nias Barat
Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi dalam
2. meminum obat yang teratur di Puskesmas Ulu 4 5 5 14 II
Moro’o Kabupaten Nias Barat

3 Kurangnya pengetahuan pasien TBC dalam


meminum obat yang teratur di Puskesmas Ulu 5 5 5 15 I
Moro’o Kabupaten Nias Barat
Kurang optimalnya pelaksanaan sterilisasi alat
4 kesehatan setelah selesai digunakan pada 5 5 3 13 III
perawat di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten
Nias Barat
5 Masih kurangnya tingkat kepatuhan pasien 3 2 4 9 v
dalam memakai masker di UPT Puskesmas
Ulumoroo
Keterangan :
1 = sangat tidak urgen/serius/mendesak 2 = tidak urgen/serius/mendesak
3 = cukup urgen/serius/mendesak 4 = urgen/serius/mendesak
5 = sangat urgen/serius/mendesak

Berdasarkan penilaian dalam metode USG, maka diperoleh satu isu yang
menjadi core issue yaitu Kurangnyanya pengetahuan pasien TBC dalam meminum
obat yang teratur di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat. Dengan demikian
diperlukan gagasan-gagasan kreatif untuk memecahkan permasalahan isu tersebut.

4. Analisis Penyebab Isu Prioritas


Analisis sebab-akibat dengan kerangka fishbone merupakan metode yang
digunakan untuk membantu memecahkan masalah yang ada dengan melakukan
analisis sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam sebuah kerangka seperti tulang ikan.
Metode ini berfungsi untuk menentukan penyebab-penyebab yang mungkin timbul
dari masalah dan kemudian memisahkan akar penyebabnya
analisis sebab-akibat dengan fishbone

Lingkungan

 Anggapan bahwa penyakit


TBC tidak mematikan
 anggapan bahwa lebih
baik minum obat herbal
 kurangnya motivasi dari
keluarga

Kurangnya
Material pengetahuan
pasien TBC
Media
edukasi dalam
belum ada meminum obat
dalam yang teratur di
bentuk Puskesmas
leaflet
Ulumoroo
kurang

Manusia

kurangnya keterampilan
petugas kesehatan dalam
melakukan edukasi/ Metode
sosialisasi
metode sosialisasi
masyarakat tidak percaya
yang digunakan
kepada petugas kesehatan
kurang efektif
Skrining yang tidak
dilakukan
5. KEGIANTAN UNTUK MENYELESAIKAN ISU BERDASARKNA PENYEBAB
TERJADINYA ISU
Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan yang dapat dilakukan
sesegera mungkin untuk diterapkan yakni

1. Menyusun persiapan dan pembuatan JAM SEPEDA( JADWAL AMBIL


OBAT DAN MINUM OBAT SERTA PEMERIKSAAN DAHAK)

Dan penyuluhan penyakit menular TBC

2. Mengadakan sosialisasi kartu JAM SEPEDA kepada Rekan-rekan


perawat

3. Mengadakan promosi kesehatan tentang penyakit TBC

4. Memberikan edukasi kepada pasien TBC tentang penggunaan kartu


JAM SEPEDA

5. Melakukan pemantauan penggunaan kartu JAM SEPEDA pada pasien


TBC melalui Whatsapp

Anda mungkin juga menyukai