BUPATI BLITAR,
MEMUTUSKAN
Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA KABUPATEN BLITAR.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Blitar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Blitar.
3. Bupati adalah Bupati Blitar.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Blitar.
5
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasa12
(1) Badan merupakan unsur pelaksana fungsi
penunjang bidang kepegawaian, pendidikan dan
pelatihan serta tugas pembantuan.
(2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
6
Pasal 3
(1) Susunan organisasi Badan, terdiri atas :
a. Sekretariat, terdiri atas:
1. Sub Bagian Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
3. Kelompok Jabatan Fungsional.
b. Bidang Kesejahteraan, Pembinaan dan Penilaian
Kinerja Aparatur Sipil Negara, terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional;
c. Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Data
Aparatur Sipil Negara, terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional;
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia,
terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Bidang Mutasi, terdiri atas Kelompok Jabatan
Fungsional; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Badan.
(3) Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan.
(4) Masing-masing sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris.
(5) UPf dipimpin oleh Kepala UPf yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(6) Bagan struktur organ1sas1 Badan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
7
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Badan
Pasal 4
(1) Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam
memimpin dan melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan serta tugas
pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Badan menyelenggarakan fungsi:
a. penetapan kebijakan pengelolaan administrasi
kepegawaian berdasarkan peraturan
perundang- undangan;
b. penetapan kebijakan dalam rangka penyusunan
program serta petunjuk teknis dalam bidang
kepegawaian;
c. penetapan kebijakan dalam rangka peningkatan
kualitas sumber daya aparatur melalui
pendidikan dan pelatihan;
d. penetapan kebijakan dalam rangka penataan
dalam jabatan, pengembangan karier dan
pemindahan aparatur sipil negara;
e. penetapan kebijakan dalam rangka pengelolan
kenaikan pangkat struktural dan jabatan
fungsional pegawai negeri sipil;
f. penetapan kebijakan dalam rangka pengadaan,
pembinaan dan pemberhentian aparatur sipil
negara;
g. penetapan kebijakan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan dan fasilitasi aparatur sipil
negara; dan
h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang
diberikan Bupati.
8
Bagian Kedua
Sekretariat
Paragraf 1
Umum
Pasal 5
( 1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Badan
dalam menyusun kebijakan, mengoordinasikan bidang,
membina, melaksanakan dan mengendalikan
administrasi umum, keuangan, sarana prasarana,
ketenagaan, kerumahtanggaan dan kelembagaan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk
memastikan capaian kinerja optimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis, penyusunan
perencanaan program kerja dan evaluasi
pelaksanaan tugas pada Sekretariat;
b. pengelolaan pelayanan administrasi umum;
c. pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. pengelolaan administrasi keuangan;
e. pengelolaan administrasi perlengkapan;
f. pengelolaan aset dan barang milik negara/ daerah;
g. pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan
masyarakat dan protokol;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan program,
anggaran dan perundang-undangan;
i. pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah
hukum (non yustisia) di bidang kepegawaian;
J. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas
bidang;
k. pengelolaan kearsipan;
1. pemantauan serta evaluasi organisasi dan tata
laksana; dan
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
Kepala Badan.
9
Paragraf 2
Sub Bagian Keuangan
Pasal 6
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kerja Sub Bagian Keuangan
berdasarkan sasaran dan program kerja tahunan yang
telah ditetapkan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan penyediaan gaji dan
tunjangan aparatur sipil negara;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penatausahaan dan
pengujian/verifikasi keuangan;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan
pelaksanaan akuntansi;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan
penyusunan laporan keuangan akhir tahun;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan dan
penyiapan bahan tanggapan pemeriksaan; dan
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
Sekretaris.
Paragraf 3
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 7
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kerja Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian berdasarkan sasaran dan program kerja
tahunan yang telah ditetapkan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan penerimaan,
pendistribusian dan pengiriman surat, penggandaan
naskah dinas, kearsipan dan perpustakaan;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga
dan keprotokolan;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan tugas urusan
hubungan masyarakat;
10
Bagian Ketiga
Bidang Kesejahteraan, Pembinaan dan
Penilaian Kinerja Aparatur Sipil Negara
Pasal 8
(1) Bidang Kesejahteraan, Pembinaan dan Penilaian
Kinerja Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas
melaksanakan urusan di bidang kesejahteraan,
pembinaan dan penilaian kinerja aparatur sipil negara.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Kesejahteraan, Pembinaan dan
Penilaian Kinerja Aparatur Sipil Negara
menyelenggarakan fungsi
a. perumusan rencana kerja Bidang Kesejahteraan,
Pembinaan dan Penilaian Kinerja Aparatur Sipil
Negara;
b. perumusan rencana kerja dan program dalam
rangka peningkatan kesejahteraan aparatur sipil
negara;
c. pengoordinasian pemberian fasilitasi kepegawaian,
pemberian penghargaan dan tanda jasa;
11
Bagian Keempat
Bidang Pengadaan, Pemberhentian
dan Data Aparatur Sipil Negara
Pasal 9
(1) Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Data Aparatur
Sipil Negara mempunyai tugas melaksanakan urusan di
bidang formasi, pengadaan, pengangkatan dan
pemberhentian aparatur sipil negara, informasi
kepegawaian, serta fasilitasi lembaga profesi aparatur
sipil negara.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1), Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan
Data Aparatur Sipil Negara menyelenggarakan fungsi
a. perumusan rencana kerja Bidang Pengadaan,
Pemberhentian dan Data Aparatur Sipil Negara;
b. pengoordinasian pelaksanaan penyusunan
formasi/kebutuhan aparatur sipil negara;
c. pengoordinasian pelaksanaan pengadaan,
pengangkatan dan pemberhentian aparatur sipil
negara;
12
Bagian Kelima
Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pasal 10
(1) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang
pengembangan kompetensi manajerial, urusan di
bidang pengembangan kompetensi teknis, serta urusan
pengembangan sertifikasi dan uji kompetensi.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan rencana program pengembangan
kompetensi manajerial;
b. perumusan rencana program pengembangan
kompetensi teknis;
c. perumusan rencana program pengembangan
sertifikasi dan uji kompetensi;
d. pengoordinasian dan melaksanakan program
pengembangan kompetensi manajerial;
13
Bagian Keenam
Bidang Mutasi
Pasal 11
(1) Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan
urusan di bidang pengembangan karier jabatan
administrasi, pengembangan karier jabatan fungsional,
mutasi dan promosi aparatur sipil negara.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Mutasi menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan rencana kerja bidang mutasi;
b. pengoordinasian inventarisasi formasi jabatan
administrasi dan fungsional;
c. perumusan kebijakan dan rencana kerja
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian
dalam dan dari jabatan administrasi dan jabatan
pimpinan tinggi pratama;
d. pengoordinasian pelaksanaan administrasi
pengembangan karier aparatur sipil negara meliputi
kenaikan pangkat struktural dan fungsional, ujian
dinas dan ujian penyesuaian ijazah, pemindahan
antar instansi dan antar daerah, izin belajar dan
tugas belajar dan peninjauan masa kerja;
e. pengoordinasian pelaksanaan administrasi
perhitungan angka kredit jabatan fungsional dan
laporan harta kekayaan pejabat negara;
14
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 12
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang Jabatan
Fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari beberapa Jabatan Fungsional
dan terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya.
(3) Jenis, jenjang dan jumlah Jabatan Fungsional
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan.
(4) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) diduduki oleh Pejabat Fungsional sesuai peraturan
perundang-undangan.
Pasal 13
(1) Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12 ayat (4) dapat ditunjuk dan diberikan tugas
tambahan sebagai Subkoordinator untuk membantu
pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretaris atau Kepala
Bidang.
(2) Pejabat Fungsional yang ditugaskan sebagai
Subkoordinator berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala
Bagian.
(3) Subkoordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Kepala Badan.
15
BABV
TATA KERJA
Pasal 14
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala
Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian,
dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan
pnns1p koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik
dalam lingkungan masing-masing maupun antar
satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah
serta instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai
dengan tugas pokoknya masing-masing.
(2) Setiap pimpinan satuan organ1sas1 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), wajib mengawasi bawahannya
masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar
mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), bertanggung jawab memimpin
dan mengoordinasikan bawahan masing-masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Setiap p1mp1nan satuan organ1sas1 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya
masing-masing serta menyampaikan laporan berkala
tepat waktu.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh p1mpman satuan
organisasi dan bawahannya wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan
laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk
kepada bawahannya.
16
BAB VI
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN
Pasal 15
(1) Kepala Badan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
dari pegawai aparatur sipil negara yang memenuhi
syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(2) Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bagian
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari pegawai
aparatur sipil negara yang memenuhi syarat atas usul
Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, seluruh
pejabat yang ada tetap melaksanakan tugasnya sampai
dengan ditetapkannya pejabat baru berdasarkan Peraturan
Bupati ini.
17
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Blitar Nomor 48 Tahun 2022 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar
Tahun 2022 Nomor 48/D) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 18
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
18
Ditetapkan di Blitar
pada tanggal 20 September 2022
Diundangkan di Blitar
pada tanggal 20 September 2022