Adminpe,+35761 81873 1 RV - 340 351
Adminpe,+35761 81873 1 RV - 340 351
Abstrak
Riwayat Artikel Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap proses
Tanggal diajukan: pembelajaran daring pada masa (pandemi covid-19) di SMP Negeri 1 Sawan. Jenis
21 Juni 2021 penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk
Tanggal diterima : mendeskripsikan mengenai persepsi guru terhadap proses pembelajaran daring
22 November pada masa (pandemi covid-19) di SMP Negeri 1 Sawan. Penelitian ini
2021 menggunakan seluruh guru di SMP Negeri 1 Sawan sebagai populasinya dan
sampel yang digunakan sebanyak 54 orang guru. Pada penelitian ini metode
Tanggal
dipublikasikan: pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data
15 Desember yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian
2021 menunjukkan bahwa persepsi guru dari aspek kognitif memperoleh skor sebesar
1.665 sehingga berada dalam kategori baik. Persepsi guru dari aspek afektif
memperoleh skor sebesar 1.669 sehingga berada dalam kategori baik. Persepsi
guru dari aspek konatif memperoleh skor sebesar 1.764 dan berada dalam kategori
baik. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi guru terhadap proses pembelajaran
daring pada masa (pandemi covid-19) di SMP Negeri 1 Sawan berada dalam
kategori baik.
Abstract
This study aims to determine the teacher's perception of the online learning process
during the (covid-19) period at SMP Negeri 1 Sawan. This type of research is
descriptive research with a qualitative approach to describe teachers' perceptions
of the online learning process during the (covid-19) period at SMP Negeri 1 Sawan.
This study uses all teachers at SMP Negeri 1 Sawan as the population and the
sample used is 54 teachers. In this study, the data collection method used a
questionnaire and the data analysis technique used in this study was descriptive
Pengutipan: analysis. The results showed that the teacher's perception of the cognitive aspect
Suryani, N. N. A. obtained a score of 1,665 so that it was in the good category. The teacher's
& Tripalupi, L. E. perception of the affective aspect obtained a score of 1,669 so that it was in the
(2021). Persepsi good category. The teacher's perception of the conative aspect obtained a score of
Guru Terhadap
Proses 1.764 and was in the good category. So it can be concluded that the teacher's
Pembelajaran perception of the online learning process during the (covid-19) period at SMP Negeri
Daring Pada 1 Sawan are in good category
Masa (Pandemi
Covid-19) di SMP
Negeri 1 Sawan. Keywords: Teacher Perception; Online Learning; Covid-19 Pandemic Time
Jurnal Pendidikan
Ekonomi
Undiksha, 13 (2),
340-351
http://dx.doi.org/1
0.23887/jjpe.v13i
2.35761
340
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
341
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
342
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
informasi sensoris untuk memberikan apa yang diartikan. Menurut Wood, 2013
makna. Persepsi merupakan suatu proses menyatakan bahwa persepsi terbagi
yang diawali oleh proses penginderaan, menjadi 3 (tiga) yaitu sebagai berikut. a)
yaitu merupakan proses diterimanya komponen kognitif (pengetahuan), respons
stimulus oleh individu melalui alat indera kognitif berkaitan dengan pengetahuan,
atau juga disebut proses sensoris (Bimo, keterampilan dan informasi seseorang
2010). Persepsi dari guru mencerminkan mengenai sesuatu. Respons ini timbul
sikap atau perilaku mereka berasal dari apabila adanya perubahan terhadap apa
pengamatan. Hasil pengamatan tersebut yang dipahami atau dipersepsikan oleh
akan memunculkan sebuah persepsi khalayak. b) komponen afektif (sikap),
dimana persepsi tersebut bisa ke arah positif respons afektif berhubungan dengan
atau ke arah negatif tergantung dari perasaan, sikap dan penilaian seseorang
pengamatan setiap individunya (Wood, terhadap sesuatu. Respons ini timbul
2013). apabila ada perubahan pada apa yang
Dalam persepsi individu disenangi khalayak terhadap sesuatu. C)
mengorganisasikan dan komponen konatif (tindakan), respons
menginterpretasikan stimulus yang konatif yang berhubungan dengan perilaku
diterimanya, sehingga stimulus tersebut nyata, meliputi tindakan, kegiatan, atau
mempunyai arti bagi individu yang kebiasaan berperilaku. Dengan kata lain
bersangkutan (Wood, 2013) respons ini menunjukkan intensitas sikap
mengemukakan faktor yang mempengaruhi yaitu kecenderungan bertindak atau
persepsi yaitu 1) Objek yang dipersepi, berperilaku seseorang terhadap objek
objek menimbulkan stimulus yang mengenai (Anggianita, 2020).
alat indera atau reseptor. Stimulus dapat SMP Negeri 1 Sawan merupakan
datang dari luar individu yang mempersepsi, Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang
tetapi juga dapat datang dari dalam diri beralamat di Desa Sawan, Kecamatan
individu yang bersangkutan yang langsung Sawan, Kabupaten Buleleng. Berdasarkan
mengenai syaraf penerima yang bekerja hasil wawancara dengan guru di SMP
sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar Negeri 1 Sawan beliau mengungkapkan
stimulus datang dari luar individu. 2) Alat bahwa dengan situasi pandemi covid saat ini
indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf, guru turut merasakan dampaknya, guru
alat indera atau reseptor merupakan alat mengalami masalah dalam mengajar secara
untuk menerima stimulus. Di samping itu daring, yaitu kurang optimalnya
juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat penyampaian materi pembelajaran yang
untuk meneruskan stimulus yang diterima disampaikan untuk peserta didik, sehingga
reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak pembelajaran dirasa kurang bermakna bagi
sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat peserta didik. Dalam penyampaian materi
untuk mengadakan respons diperlukan metode yang digunakan guru juga terbatas,
syaraf motoris. 3) Perhatian, untuk mengingat sulitnya mendapatkan kuota baik
menyadari atau untuk mengadakan persepsi orang tua, peserta didik maupun guru,
diperlukan adanya perhatian, yaitu pemberian tugas untuk siswa hanya
merupakan langkah pertama sebagai suatu dilakukan dalam grup di aplikasi yaitu
persiapan dalam rangka mengadakan WhatsApp. Dalam pelaksanaan
persepsi. Perhatian merupakan pemusatan pembelajaran daring guru menganggap
atau konsentrasi dari seluruh aktivitas respons yang diharapkan tidak pasti. Selain
individu yang ditunjukkan kepada sesuatu itu guru harus memikirkan strategi
atau sekumpulan objek. bagaimana caranya supaya peserta didik
Ketika seseorang individu melihat bisa keluar dari zona kebosanan mereka.
sebuah target dan berusaha untuk Dalam situasi saat ini peran guru harus
menginterpretasikan apa yang ia lihat, kreatif dalam menciptakan pembelajaran
interpretasi itu sangat dipengaruhi oleh daring. Kemudian kendala berikutnya, yaitu
berbagai karakteristik pribadi dari pembuat ketika melaksanakan teleconference melalui
persepsi individual tersebut. Karakteristik zoom kadang terkendala sinyal yang tidak
target yang di observasi bisa mempengaruhi lancar.
343
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
METODE
Jenis penelitian ini yaitu penelitian dimiliki, penelitian ini menggunakan data
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah primer dan data sekunder. Adapun sumber
penelitian yang menggambarkan atau data dalam penelitian ini yaitu 1) Data
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi Primer, Data primer ini diperoleh secara
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan langsung oleh peneliti dari sumbernya tanpa
(Sugiyono, 2017). Penelitian deskriptif perantara pihak lain (Sugiyono, 2017).
dilakukan untuk mendeskripsikan persepsi Peneliti menggunakan sumber data primer
guru terhadap proses pembelajaran daring berupa kuesioner dan hasil wawancara
pada masa (pandemi covid-19) yang sehingga dapat diperoleh jawaban secara
berlokasi di SMP Negeri 1 Sawan, Desa langsung dari masing-masing responden. 2)
Sawan Kecamatan Sawan, Kabupaten Data Sekunder, Data sekunder adalah data
Buleleng, Bali. yang diperoleh dalam bentuk yang sudah
Populasi dan sampel dalam jadi berupa publikasi. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah seluruh guru yang penelitian ini adalah jumlah guru yang
mengajar di SMP Negeri 1 Sawan yang mengajar di SMP Negeri 1 Sawan.
berjumlah 54 orang guru. Penelitian ini Persepsi guru terhadap proses
menggunakan tipe penelitian deskriptif pembelajaran daring. Dimensi persepsi guru
dengan pendekatan kualitatif, dimana dalam yang diukur dalam penelitian ini, yaitu (a)
penelitian ini data yang diperoleh dalam kognitif, (b) afektif, dan (c) konatif, untuk
bentuk tulisan dan juga angka yang kepentingan pengumpulan data di lapangan,
dianalisis kemudian dipaparkan, maka variabel penelitian dijabarkan ke
digambarkan dan disesuaikan dengan dalam indikator-indikator. Secara rinci
kenyataan di lapangan, dan selanjutnya variabel, dimensi, indikator dan instrumen
dapat dijadikan dasar dalam penarikan yang digunakan yaitu sebagai berikut.
kesimpulan. Berdasarkan sumber yang
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Dimensi Definisi Indikator
Kognitif Respons kognitif terkait dengan a. pengetahuan tentang penerapan
(Pengetahuan) pengetahuan, keterampilan, dan pembelajaran daring
informasi seseorang mengenai b. pemahaman mengenai tahapan
sesuatu. Respons tersebut pembelajaran daring
timbul apabila adanya perubahan c. pemahaman mengenai proses
terhadap apa yang dipahami penggunaan pembelajaran
atau dipersepsikan oleh daring serta pengaplikasiannya
khalayak.
Afektif (Sikap) Respons afektif berhubungan a. Penilaian terhadap kebijakan
dengan sikap, dan penilaian penggunaan pembelajaran
seseorang terhadap sesuatu. Hal daring
tersebut timbul apabila ada b. Keyakinan bahwa dengan
perubahan pada apa yang penggunaan pembelajaran
disenangi khalayak terhadap daring akan efektif bagi siswa dan
sesuatu. guru
344
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
345
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
Tabel 3.3
Interval untuk Persepsi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Daring
No Dimensi Interval
1 Kognitif 345
2 Afektif 345
3 Konatif 345
Total 1.035
Tabel 3.4
Kriteria Total Skor Variabel Persepsi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Daring
Ditinjau Dari Dimensi Kognitif
Rentang Skor Kategori
1.825 – 2.160 Sangat Baik
1.479 – 1.824 Baik
1.133 – 1.478 Cukup Baik
787 – 1.132 Tidak Baik
432 – 786 Sangat Tidak Baik
Tabel 3.5
Kriteria Total Skor Variabel Persepsi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Daring
Ditinjau Dari Dimensi Afektif
Rentang Skor Kategori
1.825 – 2.160 Sangat Baik
1.479 – 1.824 Baik
1.133 – 1.478 Cukup Baik
787 – 1.132 Tidak Baik
432 – 786 Sangat Tidak Baik
Tabel 3.5
Kriteria Total Skor Variabel Persepsi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Daring
Ditinjau Dari Dimensi Afektif
Rentang Skor Kategori
1.825 – 2.160 Sangat Baik
1.479 – 1.824 Baik
1.133 – 1.478 Cukup Baik
787 – 1.132 Tidak Baik
432 – 786 Sangat Tidak Baik
Tabel 3.6
Kriteria Total Skor Variabel Persepsi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Daring
Ditinjau Dari Dimensi Konatif
Rentang Skor Kategori
1.825 – 2.160 Sangat Baik
1.479 – 1.824 Baik
1.133 – 1.478 Cukup Baik
787 – 1.132 Tidak Baik
432 – 786 Sangat Tidak Baik
(Modifikasi (Sugiyono, 2017)
346
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
Tabel 4.1
Persepsi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Daring Pada Masa (Pandemi Covid-19) di SMP
Negeri 1 Sawan Ditinjau Dari Segi Kognitif
Tabel 4.2
Persepsi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Daring Pada Masa (Pandemi Covid-19) di SMP
Negeri 1 Sawan Ditinjau Dari Segi Afektif
Dimensi Skor Rentang Skor Kategori
Afektif 1.699 1.479 – 1.824 Baik
Total 1.699 1.479 – 1.824 Baik
Berdasarkan hasil analisis data pada guru terkait proses pembelajaran daring
tabel 4.2 maka dapat dijelaskan bahwa pada bersikap positif.
dimensi afektif mendapat skor sebesar Persepsi guru terhadap proses
1.699 yang berada pada rentang skor 1.479 pembelajaran daring pada masa (pandemi
– 1.824, sehingga dapat dikategorikan baik. covid-19) di SMP Negeri 1 Sawan ditinjau
Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap para dari segi konatif menunjukkan hasil seperti
yang terdapat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Persepsi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Daring Pada Masa (Pandemi Covid-19) di SMP
Negeri 1 Sawan Ditinjau Dari Segi Konatif
Dimensi Skor Rentang Skor Kategori
Konatif 1.784 1.479 – 1.824 Baik
Total 1.784 1.479 – 1.824 Baik
347
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
Berdasarkan hasil analisis data pada positif. Para guru menilai bahwa kebijakan
tabel 4.3 maka dapat dijelaskan bahwa pada pemerintah mengenai pembelajaran daring
dimensi konatif mendapat skor sebesar adalah solusi alternatif di tengah pandemi
1.784 yang berada pada rentang skor 1.479 covid-19. Pada masa pandemi ini
– 1.824, sehingga dapat dikategorikan baik. diterapkannya pembelajaran daring
Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi merupakan sebuah tantangan dalam
guru terkait tindakan atau penerapan mengajar, guru harus menyesuaikan
kegiatan dalam proses pembelajaran daring dengan keadaan yang terjadi saat ini walau
para guru cenderung melaksanakan apa yang para guru usahakan dalam
pembelajaran daring dengan baik. penyampaian materi daring tidak seluruhnya
bisa terserap oleh siswa, namun para guru
PEMBAHASAN selalu berusaha meningkatkan kualitas
Persepsi guru terhadap proses pembelajaran dan memperbaiki kekurangan
pembelajaran daring pada masa (pandemi yang ada. Peneliti juga melakukan
covid-19) ditinjau dari dimensi kognitif wawancara kepada beberapa narasumber,
secara umum persepsi guru sudah berada salah satunya yaitu ibu Ni Luh Putu Gita
dalam tingkatan positif. Dalam proses Septiarini, S.Pd yang menuturkan bahwa
pengumpulan data berlangsung peneliti juga menurut beliau pembelajaran daring ini
melakukan sesi wawancara terhadap merupakan sebuah tantangan bagi
beberapa guru terkait persepsi guru beberapa guru yang memang terkendala
terhadap proses pembelajaran daring dari akan teknologi dimana guru tersebut
segi kognitif, diantaranya yaitu wawancara memang dalam kondisi umur yang terbilang
terhadap ibu Ni Luh Muji, S.Pd menurut lumayan senior, namun dengan kerja keras
beliau penggunaan pembelajaran daring ini dan komitmen bersama-sama semua itu
awalnya memang sulit terutama bagi guru perlahan mulai menjadi suatu kebiasaan
yang umurnya lebih tua, namun perlahan yang membawa dampak positif bagi semua.
rata-rata guru sudah bisa menggunakan Menurut bapak Nyoman Danayasa, S.Pd
dengan baik. Ibu Nyoman Maha Utami, S.Pd beliau menambahkan di awal di terapkannya
juga menambahkan bahwa menurut beliau pembelajaran daring ini memang sangatlah
penggunaan pembelajaran daring harus menjadi beban bagi guru-guru karena tidak
menuntut para guru lebih kreatif dan melek semua guru terbiasa mengajar
akan ilmu pengetahuan teknologi, yang menggunakan akses internet meskipun
awalnya tidak semua guru bisa melakukan demikian seiring berjalannya waktu dengan
namun secara perlahan sudah berjalan kegigihan, ketekunan, dan semangat para
hampir sekeluruhan. Sejalan dengan guru sekarang membuat semuanya berjalan
pendapat yang diberikan oleh ibu Ni Made sesuai dengan kebijakan pemerintah, walau
Warni, S.Pd juga menambahkan bahwa masih ada kendala dan kekurangan yang
pengetahuan para guru terhadap dimana kedepan akan terus menjadi
pembelajaran daring di masa pandemi evaluasi dan perbaikan. Selaras dengan
covid-19 semakin bertambah, guru pendapat tersebut ibu Ketut Nusantari, S.Pd
mendapatkan banyak pengalaman dari beliau menambahkan bahwa para guru
adanya pembelajaran daring ini kemudian masih terus melakukan perbaikan-perbaikan
para guru sekarang mulai terampil dan dari kekurangan yang ada. Sebagai seorang
melek akan teknologi dalam pelaksanaan guru harus memikirkan berbagai solusi
pembelajaran daring, itu artinya dalam segi dalam mengatasi kekurangan tersebut.
kognitif persepsi guru terhadap proses Kendala-kendala yang dihadapi menjadi
pembelajaran daring sudah kategori baik, tantangan bagi guru untuk menciptakan
hanya saja apa yang masih kurang perlunya suasana belajar daring yang lebih baik.
peningkatan kualitas agar semakin baik. Secara keseluruhan persepsi guru terkait
Selanjutnya, persepsi guru terhadap proses pembelajaran daring dari segi afektif
proses pembelajaran daring pada masa sudahlah baik, hanya saja hal yang menjadi
pandemi (covid-19) ditinjau dari dimensi kekurangan harus terus dievaluasi agar
afektif secara umum persepsi guru dalam semakin baik untuk kedepannya.
segi afektif sudah berada dalam tingkatan
348
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
Berikutnya, persepsi guru terhadap pendapat tersebut ibu Nyoman Sriyani, S.Pd
proses pembelajaran daring pada masa menurut beliau dengan pembelajaran daring
pandemi (covid-19) ditinjau dari dimensi para guru tidak hanya memberikan materi
konatif secara umum persepsi guru dalam namun juga guru berusaha menampilkan
segi konatif sudah berada dalam tingkatan dan memberikan contoh teladan kepada
positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa para siswa, seperti tepat waktu dan
persepsi guru terkait tindakan atau memenuhi kewajiban sebagai seorang
penerapan kegiatan dalam proses pendidik. Maka dari itu guru harus saling
pembelajaran daring para guru cenderung bahu-membahu satu sama lain diantara
melaksanakan pembelajaran daring dengan para guru di SMP Negeri 1 Sawan untuk
baik. Para guru memiliki pandangan yang menciptakan suasana belajar daring yang
baik terkait bagaimana pembelajaran daring baik. Dengan demikian persepsi guru terkait
itu harus dilakukan, menurut beberapa guru proses pembelajaran daring ditinjau dari
segala kendala haruslah menjadi tanggung segi konatif sudah kategori baik, terlihat dari
jawab yang harus dipecahkan dan sikap cara pandang guru yang positif, hanya saja
profesional guru harus menjadi yang utama. apa yang masih kurang perlunya
Peneliti juga melakukan wawancara kepada peningkatan kualitas agar semakin baik.
beberapa narasumber, salah satunya yaitu Berdasarkan hasil penelitian yang
ibu Ni Komang Sri Yuli Windari Natih, S.Pd telah dilakukan, persepsi guru terhadap
menurut beliau dalam tindakan proses pembelajaran daring pada masa
pembelajaran daring haruslah tetap teguh (pandemi covid-19) di SMP Negeri 1 Sawan
kepada sikap profesional guru, karena yang ditinjau dari 3 (tiga) aspek yaitu kognitif,
dengan demikian menjadikan proses belajar afektif, dan konatif sudah masuk ke dalam
lebih baik. Kemudian peneliti melakukan kategori positif. Para guru menilai proses
wawancara dengan bapak Supriyadi, S.Pd pembelajaran daring memang merupakan
beliau menambahkan bahwa proses sebuah tantangan, banyak kendala-kendala
pembelajaran daring menuntut para guru yang dihadapi para guru, terlebih di awal
untuk melakukan bermacam-macam media mulai berlakunya aturan pembelajaran
pembelajaran daring yang variatif sehingga daring dan juga menjadi kendala bagi guru-
peserta didik bisa keluar dari zona guru yang umurnya sudah memasuki masa
kebosanan mereka. Diupayakan tua, karena tidak semua para guru melek
menggunakan media daring yang biasa akan teknologi, dengan semangat dan rasa
untuk interaktif. Menggunakan media daring tanggung jawab para guru sangat antusias
yang bisa live misalnya zoom meeting, dan berusaha menjadikan kendala-kendala
google meet, dan lain-lain agar karakter atau tersebut menjadi sebuah tantangan.
perilaku para murid relatif terpantau, untuk Penggunaan teknologi pembelajaran daring
mengakses media daring tersebut yang semakin kreatif dan maju tentu akan
diperlukan sinyal yang baik, jika sinyal tidak sangat bermanfaat dan dapat memudahkan
baik maka media belajar yang ditampilkan bagi guru dan siswa pada masa pandemi
tidak dapat terlihat. Selaras dengan sekarang ini dalam meningkatkan kualitas
pendapat ibu Ni Made Mena Satriani, S.Pd pembelajaran yaitu sesuai dengan teori
menurut beliau menggunakan media daring yang dikemukakan oleh (Jogiyanto, 2007)
yang dominan live dapat memantau perilaku yang menyatakan bahwa persepsi tentang
peserta didik selama mengikuti kegiatan kemudahan penggunaan sebuah teknologi
penilaian. Akan lebih baik apabila pada akan mampu meningkatkan kinerja mereka.
pembelajaran dan penilaian melibatkan Persepsi kemudahan adalah kepercayaan
orang tua/wali murid bisa membantu seseorang terhadap suatu teknologi akan
mengawasinya dengan baik di rumah berdampak positif pada peningkatan
masing-masing. Selanjutnya guru bisa lebih kinerjanya bila berguna bagi pengguna
sering memberikan tugas praktikum yang teknologi tersebut. Dengan demikian proses
dibuat oleh siswa melalui video dan dikirim pembelajaran daring akan semakin
ke WhatsApp. Dengan hal tersebut dapat membawa dampak positif terlebih kondisi
menumbuhkan semangat siswa untuk pandemi covid-19 sekarang ini.
mengikuti pembelajaran. Selaras dengan
349
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
Pandangan para guru terkait proses skor sebesar 1.665 yang berada pada
pembelajaran daring yaitu sudah baik, rentang skor 1.479 – 1.824, sehingga dapat
namun terdapat beberapa kendala yang dikategorikan baik. 2) Persepsi guru
masih sulit dipecahkan terkait teknis sesuai terhadap proses pembelajaran daring pada
dengan pandangan (Soekartiwi, 2015) yaitu masa (pandemi covid-19) di SMP Negeri 1
sebagai berikut (1) kurangnya interaksi antar Sawan yang ditinjau dari aspek afektif
tenaga pendidik dan peserta didik atau mendapat skor sebesar 1.699 yang berada
bahkan antar peserta didik itu sendiri. pada rentang skor 1.479 – 1.824, sehingga
Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat dapat dikategorikan baik. 3) Persepsi guru
terbentuknya values dalam proses terhadap proses pembelajaran daring pada
pembelajaran; (2) kecenderungan masa (pandemi covid-19) di SMP Negeri 1
mengabaikan aspek psikomotorik atau Sawan yang ditinjau dari aspek konatif
aspek sosial dan sebaliknya mendorong mendapat skor sebesar 1.784 yang berada
aspek komersial; (3) proses pada rentang skor 1.479 – 1.824, sehingga
pembelajarannya cenderung ke arah dapat dikategorikan baik.
pelatihan dari pada pendidikan; (4) siswa Bagi sekolah terus melakukan
yang tidak memiliki motivasi belajar yang evaluasi, motivasi, dan semangat kepada
tinggi akan cenderung bermalas-malasan para guru dan juga lebih memfasilitasi guru
dan gagal; (5) tidak semua tempat tersedia dalam melakukan pembelajaran daring
fasilitas internet dan jaringan. Kondisi seperti masa pandemi sekarang ini.
dilapangan lebih kepada masalah sinyal Bagi guru agar lebih mengembangkan
saat melakukan pembelajaran daring, lagi pembelajaran yang dapat membuat
terkadang tidak semua berjalan lancar, jika kondisi belajar tetap efektif walaupun
sinyal tidak baik maka media belajar yang dilakukan dalam jaringan, seperti lebih
ditampilkan tidak dapat terlihat oleh siswa sering melakukan komunikasi kepada
yang sinyalnya bermasalah, dengan peserta didik, penyampaian yang mudah
demikian guru harus memikirkan alternatif agar dapat dipahami oleh peserta didik.
untuk masalah tersebut. Guru dituntut Guru lebih meningkatkan kreativitasnya
sebaik mungkin dalam menyampakain sebagai pendidik untuk menjadi guru yang
materi belajar dalam kondisi daring agar apa lebih profesional.
yang disampaikan mudah ditangkap oleh Bagi pemerintah agar memperhatikan
siswa, maka dari guru harus kreatif dalam masalah-masalah teknis yang terjadi pada
membuat media pembelajaran daring. Hal saat proses pembelajaran daring, dari
tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan masalah tersebut agar dicarikan solusi
proses pembelajaran daring ini juga terbaik demi memudahkan proses
mendapat respons baik oleh para guru di pembelajaran dimasa pandemi covid-19
SMP Negeri 1 Sawan, terlihat usaha keras sekarang ini.
guru untuk meningkatkan pemahaman, Peserta didik lebih diberikan motivasi
kompetensi guru dan memberikan yang dalam belajar agar pada saat pelaksanaan
terbaik kepada siswa, para guru bersama- belajar melalui jaringan peserta didik tetap
sama sudah memahami tentang memiliki semangat yang tinggi dan dapat
pembelajaran daring baik dari aspek kognitif, mengikuti proses pembelajaran dengan baik
afektif, dan konatif, walau masih ada sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
beberapa kendala yang perlu diperbaiki akan dicapai.
untuk proses pembelajaran yang lebih baik Bagi peneliti lain penelitian ini
disarankan lebih dikembangkan lagi, karena
SIMPULAN DAN SARAN di dalam penelitian ini hanya meneliti
Berdasarkan hasil analisis data dan persepsi guru, sehingga untuk peneliti
pembahasan yang telah dipaparkan selanjutnya dapat menambah objek
sebelumnya, maka peneliti dapat menarik penelitian misalnya dengan
kesimpulan yaitu 1) Persepsi guru terhadap membandingkan persepsi guru dan siswa
proses pembelajaran daring pada masa ataupun orang tua siswa.
(pandemi covid-19) di SMP Negeri 1 Sawan
yang ditinjau dari aspek kognitif memperoleh
350
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 2 (2021)
351
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/