Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 4

IDENTITAS NASIONAL DAN MULTIKULTURALISME

Fak/Jur/Prodi : FEBI/Ekonomi Syariah


Mata Kuliah : Kewarganegaraan (Citizenship)
SKS : 2 SKS
Pokok Bahasan : Identitas Nasional dan Multikulturalisme
Pertemuan : Ke-4
Alokasi Waktu : 75 Menit
Dosen : Drs. SUMARNO, M.M.

A. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami,
menjelaskan, menganalisis, mengaplikasikan dan mengimplementasikan tentang,
Identitas Nasional Dan Multikulturalisme, meliputi Pengertian Identitas Nasional,
Karakteristik Identitas Nasional, Proses Berbangsa dan Bernegara, Faktor
Pendukung Kelahiran Identitas Nasional, Pemberdayaan Identitas Nasional
Menuju Kulturalisme, Definisi dan Hakekat Multikulturisme,Teori Multikulturalisme
dan Implementasinya di Indonesia serta memiliki ;
1. Kemampuan analisis, berfikir rasional, bersikap kritis dalam menghadapi
persoalan-persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2. Kemampuan dan tanggung jawab intelektual dalam mengenali masalah-
masalah dan memberi solusi dalam proses berbangsa dan bernegara.
3. Mampu menjelaskan dasar-dasar kebenaran bahwa Identitas Nasional
merupakan sarana untuk menuju dan terciptanya kesatuan dan persatuan
bangsa (Bhinneka Tunggal Ika).
4. Mampu mengimplementasikan dan melestarikan identitas nasional dalam
realitas kehidupan sehari-hari
5. Karakter ilmuwan dan profesional Pancasilais yang memiliki komitmen atas
kelangsungan hidup dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

A. Indikator Ketercapaian Pembelajaran


Setelah pembelajaran matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat ;
1. Melakukan kajian dengan suatu proses kajian yang dapat memanfaatkan
literatur tentang Identitas Nasional dan Multikulturalisme
2. Kemampuan dan tanggung jawab intelektual dalam mengenali masalah--
masalah dan memberi solusi berdasarkan nilai-nilai kewarganegaraan
3. Menjelaskan Identitas Nasional dan Multikulturalisme secara utuh dari
berbagai perspektif dan pemahaman sudut pandang melalui pengkajian
4. Mampu membandingkan, mempersamakan dan membedakan pendapat yang
berkembang mengenai Identitas Nasional dan Multikulturalisme.
5. Menganalisis dan membuat suatu keputusan berdasarkan pemahaman setelah
mengkaji secara mendalam tentang Identitas Nasional dan Multikulturalisme.
6. Menguraikan tentang pengertian Identitas Nasional dan Multikulturalisme
7. Menganalisis perbedaan sudut pandang sebagai pembentuk pemahaman
yang holistik mengenai Identitas Nasional dan Multikulturalisme
8. Memiliki sikap tanggung jawab pada pekerjaan secara mendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok. Dapat
berkomunikasi, berlaku secara estetis, etis, apresiatif dan partisipatif dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
9. Mengerjakan tugas-tugas tentang Identitas Nasional dan Multikulturalisme
dari dosen

B. Strategi Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan dengan Blended learning yakni proses belajar yang
mengkombinasikan pembelajaran secara tatap muka dan pembelajaran berbasis
virtual secara harmonis, baik online ataupun offline, dengan kegiatan, antara
lain:
1. Presentasi (Fasilitas Powerpoint)
2. Diskusi (Sinkron Virtual);
3. Menganalisis materi dalam forum/group diskusi,
4. Chat reguler (Sinkron virtual : daring maupun luring)
5. Menyimak secara kritis video pembelajaran (Asinkron virtual independen-
kolaboiratif),
6. Mengerjakan tugas individu dan quiz (Asinkron virtual independen),
7. Mengerjakan tugas kelompok (Asinkron virtual kolaboratif ).
8. Studi Kasus
9. Simulasi dan bermain peran

C. Materi Pembelajaran
Pengertian Identitas Nasional
Kata “identitas” berasal dari kata “identity” yang artinya cirri-ciri, jati diri, yang
melekat pada seseorang atau kelompok dan hal itu dapat membedakannya
dengan yang lain. Sedangkan kata “nasional” dalam KBBI nasional diartikan
bersifat kebangsaan; berkenaan atau bersal dari bangsa sendiri ; meliputi suatu
bangsa.
Istilah “Identitas Nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang di miliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan antara bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Sedangkan menurut Wibisono Koento dalam srijanti,
dkk (2007), pada hakikatnya identitas nasional adalah manifestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam spek kehidupan suatu bangsa
dengan (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu
bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehiduannya.
Berdasarkan pengerian tersebut, maka dapat dianalisa bahwa identitas tersebut
terbentuk atau muncul dalam suatu kelompok masyarakat atas dasar memiliki
atau diikat oleh kesamaan, seperti: agama, ras, presepsi sejarah bangsa,
bahasa dan adat istiadat (Cultural Unity).
Karakteristik Identitas Nasional
Karakteristik adalah suatu sifat yang terbentuk karena tabiat atau kebiasaan dari
pola kehidupan yang di jalani oleh ragam individu dari suatu banga. Karakteristik
Identitas Nasional Bangsa Indonesia adalah :

a) Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan


bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun.
b) Adanya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu
penjajahan.
c) Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang
membentang dari Sabang sampai Merauke

Proses Berbangsa Dan Bernegara


Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka
tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar
dan kedalam. Jadi mereka diikat oleh satu kekuasaan politik yaitu negara. Ada
dua proses pembentukan bangsa negara yaitu model ortodoks dan model
mutakhir. Pertama, model ortodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih
dahulu untuk kemudian bangsa itu membentuk satu negara tersendiri. Kedua,
model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang
terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan
sekumpulan suku bangsa dan ras.

Proses terbentuknya negara-bangsa Indonesia secara teoritis dilukiskan


sebagaimana dalam keempat alinea Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:

1. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi tetapi adanya


pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa
Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan
penjajahan suatu bangsa atas bangsa yang lain. Inilah sumber motifasi
perjuangan. (alinea I pembukaan UUD 1945).

2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan


menghasilkan proklamasi. Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita
bernegara . Negara yang kita cita-citakan adalah menuju pada keadaan
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (alinea II pembukaan
UUD 1945)

3. Terjadinya bangsa Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia.


Disamping itu adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini
membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui
adanya motivasi spiritual. (alinea III pembukaan UUD 1945)

Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi


tujuan negara, bentuk negara, system pemerintahan negara, UUD negara dan
dasar negara. Dengan demikian semakin sempurna proses terjadinya negara
Indonesia. (alinea IV pembukaan UUD 1945).

Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan
hakikat pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati
diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
membela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan
negara. Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu
tentang tata negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta
moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan
kejayaan Indonesia dalam proses berbangsa dan bernegara.

Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan negara yang akan
melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat,
membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas, dengan semangat loyalitas yang
tinggi. Negara di dorong untuk mengunggah masyarakat agar dapat tercipta
rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus
disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada negaranya, bersatu padu
dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaan, moral dan
lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul
rasa bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan negara itu
sendiri. Pendidikan kewarganegaraan adalah sarana yang tepat untuk
memberikan gambaran secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan
tentang kewarganegaraan pada masyarakat sehingga proses berbangsa dan
bernegara dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.

Dalam upaya memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian


yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai
menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jati dirinya atau
identitasnya serta apa yang dilakukan ke depanya. Penciptaan suatu identitas
bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut
bersama yang dapat memberikan suatu perasaan solidaritas sosial pada suatu
masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu identitas bersama menunjukan bahwa
individu-individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling
diakui, yakni suatu kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain dan suatu
perasaan akan harga diri.

Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan identitas
bersama. Identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat di lihat pada :
 Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
 Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
 Slogan/Semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
 Sarana komunikasi/bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia
 Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
 Pahlawan-pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain-lain.

Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia


dapat mengingat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa
dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan Internasional akan
dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga
dapat mununjukan jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial,
kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan.
Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai
kejayaan bangsa dan negara di masa depan.

Faktor-faktor yang mendukung kelahiran Identitas Nasional bangsa Indonesia


meliputi:
1) Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis.
2) Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, social, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia
Menurut Robert de Ventos, dikutip Manuel Castelles dalam bukunya
“ThePower of Identity” (Suryo, 2002), munculnya identitas nasional suatu
bangsa sebagai hasil interaksi historis ada 4 faktor penting, yaitu:
1) Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dll
2) Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,lahirnya
angkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya dalam kehidupan
bernegara.
3) Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang
resmi,tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.
4) Faktor reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa sebelum
bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.
Faktor pembentukan Identitas Bersama. Proses pembentukan bangsa-
negara membutuhkan identitas-identitas untuk menyatukan masyarakat
bangsa yang bersangkutan. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi
identitas bersama suatu bangsa, yaitu : Primordial, Sakral, Tokoh, Bhinneka
Tunggal Ika, Sejarah Perkembangan Ekonomi, Kelembagaan dan lain-lain
Referensi :
1. Kaelan,MS, dkk,2010, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, Penerbit Paradigma.
2. Wirman Burhan.H, 2016, Pend. Kewarganegaraan, Pancasila dan UUD 1945,
Jakarta, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada
3. Ani Sri Rahayu, 2017, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jakarta,
Penerbit Bumi Aksara
4. Dirjen Dikti Kemdiknas, 2013, Materi Ajar Pendidikan Pancasila, Jakarta,
Kemdiknas
5. Letjend TNI Johny Lumintang dkk, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan,
6. L. Andriani Purwastuti P, dkk. 2003. Pendidikan Pancasila, Buku Pegangan
Kuliah, Yogyakarta: UPT-MKU UNY.
7. Heru Santosa, dkk. 2002. Sari Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Penerbit Tiara
Wacana
8. Kaelan, MS, 2003. Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Penerbit Paradigma.
9. Undang-Undang Dasar R. I Tahun 1945 (Setelah Amandemen I-IV).

Anda mungkin juga menyukai

  • 115 1668481920541 Edaran+pas+ganjil+2022-2023+28129
    115 1668481920541 Edaran+pas+ganjil+2022-2023+28129
    Dokumen1 halaman
    115 1668481920541 Edaran+pas+ganjil+2022-2023+28129
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • 1 Skrip
    1 Skrip
    Dokumen35 halaman
    1 Skrip
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • QIRA
    QIRA
    Dokumen8 halaman
    QIRA
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • B Inggris
    B Inggris
    Dokumen46 halaman
    B Inggris
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • Pasar Dan Harga
    Pasar Dan Harga
    Dokumen1 halaman
    Pasar Dan Harga
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • Nara
    Nara
    Dokumen4 halaman
    Nara
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • Konsolidasi
    Konsolidasi
    Dokumen3 halaman
    Konsolidasi
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Arab
    Bahasa Arab
    Dokumen1 halaman
    Bahasa Arab
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • Untitled
    Untitled
    Dokumen1 halaman
    Untitled
    ana karlina
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    ana karlina
    Belum ada peringkat