bersangkutan dibuat. Apabila bahan yang digunakan lebih dari 1 (satu) macam, maka tuliskan bahan atau bahan yang paling banyak digunakan. Contoh : Besi (untuk filling cabinet). Besi,Plastik (untuk kursi). Kolom 8 : Tahun Pembelian. Pada kolom 8 tuliskan tahun pembelian dari barang yang bersangkutan, Apabila tidak diketahui tahun pembeliannya supaya tuliskan tahun penerimaan/ unit pemakaiannya. Kolom 9 : Nomor Pabrik. Pada kolom 9 tuliskan nomor pabrik barang yang bersangkutan. Apabila tidak diketahui nomor pabrik maka kolom ini diberi tanda strip (-). Kolom 10 : Nomor Rangka. Pada kolom 10 tuliskan Nomor Rangka/ Chasis dari alat Angkutan yang bersangkutan kalau tidak ada nomor chasis berikan tanda strip (-). Contoh : K.357608 dan sebagainya. Kolom 11 : Nomor Mesin. Pada kolom 11 tuliskan Nomor Mesin dari Alat Angkutan yang bersangkutan, nomor ini dapat dilihat pada Alat Angkutan yang bersangkutan pada faktur / kwitansi pembeliannya, kalau tidak ada nomor mesin berikan tanda strip (-). Kolom 12 : Nomor Polisi. Pada kolom 12 tuliskan nomor polisi Alat Angkutan yang bersangkutan. Contoh : B 8165 LE dan seterusnya. Untuk jenis Alat Angkutan tertentu yang tidak mempunyai Nomor Polisi, maka kolom ini diberi tanda strip (-). Kolom 13 : B P K B. Pada kolom 13 tuliskan nomor BPKB. Kolom 14 : Asal-usul. Pada kolom 14 tuliskan asal usul dari barang yang bersangkutan. Contoh : Pembelian, hadiah dan sebagainya. Kolom 15 : H a r g a. Pada kolom 15 tuliskan harga barang yang bersangkutan berdasarkan factur/ kuitansi pembelian apabila barang yang bersangkutan berasal dari pembelian. Apabila barang yang bersangkutan berasal dari sumbangan/ hadiah supaya diperkirakan dengan harga yang wajar. Pencatatannya dalam ribuan rupiah .