Anda di halaman 1dari 19

PETUNJUK PENGISIAN KARTU INVENTARIS RUANGAN (KIR)

Pada sudut kiri atas diisi nama Daerah Provinsi, Unit, Satuan Kerja dan Ruangan.
Sedangkan Nomor Kode Lokasi sesuai dengan nama unit kerja.
Kartu Inventaris Ruangan ini terdiri dari 14 kolom, dimana setiap kolom memuat
data jenis barang yang bersangkutan.
Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.
Kolom 2 : Diisi dengan jenis, nama barang.
Contoh : - Meja Tulis
- AC
- Mesin Tik,
- Komputer
- Dan sebagainya.
Kolom 3 : Diisi dengan Merk atau Model Barang.
Contoh : Olivetti manual
IBM.
Kolom 4 : Diisi Nomor Seri pabrik yang biasanya sudah tercantum
pada Barang yang bersangkutan.√
Mesin Tik No. 7471475
Kalau bukan buatan pabrik dikosongkan/distrip (-).
Kolom 5 : Diisi ukuran, yang tentunya berlainan untuk tiap jenis
barang yang berbeda.
Contoh : Mesin Tik “ 18”
Kolom 6 : Diisi bahan dari jenis barang yang bersangkutan.
Contoh : Kursi kayu ditulis “ Kayu”
Kursi Besi ditulis “ Besi “.
Barang-barang tertentu yang dipandang tidak perlu
disebutkan nama bahannya atau mungkin sulit
menyebutkan bahannya, maka dalam kolom ini dapat
dikosongkan/distrip (-).
Kolom 7 : Diisi tahun pembuatan atau tahun pembelian.
Apabila tidak di ketahui tahun pembuatan atau
pembeliannya dapat diperkirakan.
Kolom 8 : Diisi nomor Kode Barang (Kode Lokasi dan Kode Barang).

Kolom 9 : Diisi banyak barang yang mempunyai karakteristik yang


sama jenis, merk/ model, ukuran, bahan dan tahun
pembuatan.
Kolom 10 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang
dalam ribuan rupiah.
Kolom 11,12 dan 13 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 14 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu, misalnya
dihapuskan.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh penanggung jawab ruangan, Pengurus
Barang dan diketahui Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI ASET TANAH – KIB A

KIB ini terdiri dari 21 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 6 : Diisi Alamat secara lengkap serta Letak Lokasi.
Kolom 7 : Diisi Luas Tanah dalam M².
Kolom 8 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 9 : Diisi Status Tanah Hak.
Kolom 10 : Diisi Tanggal Sertifikat.
Kolom 11 : Diisi Nomor Sertifikat.
Kolom 12 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 13 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 14 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 15 : Diisi Ada atau Tidak Ada keberadaan fisik barang tersebut..
Kolom 16 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi; Untuk
kondisi “B” = Baik ; kondisi “RR” = Rusak- Ringan; kondisi “RB”
= Rusak-Berat.
Kolom 17 : Diisi informasi terkait dengan Penguasaan Barang (√).
Kolom 18 : Diisi informasi terkait dengan Penguasaan Barang (√).
Kolom 19 : Diisi informasi terkait dengan Penguasaan Barang (√).
Kolom 20 : Diisi status Penggunaannya.
Kolom 21 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Luas tanah, Tahun
Pengadaan, Letak/Alamat, Status tanah (Hak, tanggal/nomor
sertifikat), Penggunaan, Asal-usul Harga dan keterangan.
Perubahan data ini dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Tim Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI PERALATAN DAN
MESIN – KIB B

KIB ini terdiri dari 22 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Merk atau Model Barang.
Kolom 6 : Diisi bahan dari jenis barang yang bersangkutan.
Kolom 7 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 8 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 9 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 10 : Diisi Nomor Rangka.
Kolom 11 : Diisi Nomor Mesin.
Kolom 12 : Diisi Nomor Polisi.
Kolom 13 : Diisi Nomor Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Kolom 14 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 15 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 16 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 17 : Diisi Harga Perolehan di Catat Gabungan Ya atau Tidak
Kolom 18 : Diisi Ada atau Tidak Ada keberadaan fisik barang tersebut.
Kolom 19 : Diisi informasi terkait dengan Penguasaan Barang (√).
Kolom 20 : Diisi informasi terkait dengan Penguasaan Barang (√).
Kolom 21 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi; Untuk
kondisi “B” = Baik ; kondisi “RR” = Rusak- Ringan; kondisi “RB”
= Rusak-Berat.
Kolom 22 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Merk/Type, Tahun
Pengadaan, Bahan, Nomor Rangka, Nomor Mesin, Nomor Polisi,
Nomor BPKB, Asal-usul Harga dan keterangan. Perubahan data
ini dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Tim
Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI GEDUNG DAN
BANGUNAN – KIB C

KIB ini terdiri dari 22 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Letak / Lokasi Alamat secara lengkap.
Kolom 6 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 7 : Diisi Luas Bangunan dalam M² dimana bangunan yang
bersangkutan berdiri.
Kolom 8 : Diisi Jumlah Lantai.
Kolom 9 : Diisi Konstruksi Bangunan Bertingkat atau Tidak.
Kolom 10 : Diisi Konstruksi Bangunan Beton atau Tidak.
Kolom 11 : Diisi Tanggal Dokumen Gedung.
Kolom 12 : Diisi Nomor Dokumen Gedung.
Kolom 13 : Diisi Informasi Penggunaan/Pemanfaatan Gedung dan
Bangunan
Kolom 14 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 15 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 16 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 17 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 18 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 19 : Diisi Status Tanah.
Kolom 20 : Diisi Ada atau Tidak Ada keberadaan fisik barang tersebut.
Kolom 21 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi; Untuk
kondisi “B” = Baik ; kondisi “RR” = Rusak- Ringan; kondisi “RB”
= Rusak-Berat.
Kolom 22 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Luas Bangunan, Tahun
Pengadaan, Letak/Alamat, Jumlah Lantai, Konstruksi Gedung
dan Bangunan, Penggunaan, Asal-usul Harga dan keterangan.
Perubahan data ini dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Tim Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI JALAN, IRIGASI DAN
JARINGAN – KIB D

KIB ini terdiri dari 19 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Letak / Lokasi Alamat secara lengkap.
Kolom 6 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 7 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 8 : Diisi Konstruksi
Kolom 9 : Diisi Panjang (Km)
Kolom 10 : Diisi Lebar (m)
Kolom 11 : Diisi Luas (m2)
Kolom 12 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 13 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 14 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 15 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 16 : Diisi Status Tanah.
Kolom 17 : Diisi Ada atau Tidak Ada keberadaan fisik barang tersebut.
Kolom 18 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi; Untuk
kondisi “B” = Baik ; kondisi “RR” = Rusak- Ringan; kondisi “RB”
= Rusak-Berat.
Kolom 19 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Panjang, Lebar, Luas,
Tahun Pengadaan, Letak/Alamat, Tanggal Perolehan, Asal-usul
Harga dan keterangan. Perubahan data ini dituangkan dalam
Berita Acara yang ditandatangani oleh Tim Inventarisasi dan
kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI ASET TETAP
LAINNYA – KIB E

KIB ini terdiri dari 19 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 6 : Diisi Judul / Pencipta dari Buku dimaksud secara lengkap.
Kolom 7 : Diisi Spesifikasi Buku.
Kolom 8 : Diisi Asal Daerah dari Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan.
Kolom 9 : Diisi Pencipta dari Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan.
Kolom 10 : Diisi Bahan dari Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan.
Kolom 11 : Diisi Jenis dari Hewan / Ternak.
Kolom 12 : Diisi Ukuran dari Hewan / Ternak.
Kolom 13 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 14 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 15 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 16 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 17 : Diisi Ada atau Tidak Ada keberadaan fisik barang tersebut.
Kolom 18 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi; Untuk
kondisi “B” = Baik ; kondisi “RR” = Rusak- Ringan; kondisi “RB”
= Rusak-Berat.
Kolom 19 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Spesifikasi barang, Tahun
Pengadaan, Letak/Alamat, Asal-usul Harga dan keterangan.
Perubahan data ini dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Tim Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI KONSTRUKSI DALAM
PENGERJAAN – KIB F

KIB ini terdiri dari 18 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Letak / Lokasi Alamat secara lengkap.
Kolom 6 : Diisi Bangunan Permanen, Semi Permanen atau Darurat.
Kolom 7 : Diisi Konstruksi Bangunan Bertingkat atau Tidak.
Kolom 8 : Diisi Konstruksi Bangunan Beton atau Tidak.
Kolom 9 : Diisi Luas Bangunan dalam M² dimana bangunan yang
bersangkutan berdiri.
Kolom 10 : Diisi Asal-Usul Pembiayaan.
Kolom 11 : Diisi Tanggal Dokumen Gedung/Kontrak.
Kolom 12 : Diisi Nomor Dokumen Gedung/Kontrak.
Kolom 13 : Diisi Nilai yang tercantum dalam Dokumen Kontrak (dalam
rupiah).
Kolom 14 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 15 : Diisi Status Tanah.
Kolom 16 : Diisi Ada atau Tidak Ada keberadaan fisik barang tersebut.
Kolom 17 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi; Untuk
kondisi “B” = Baik ; kondisi “RR” = Rusak- Ringan; kondisi “RB”
= Rusak-Berat.
Kolom 18 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Luas bangunan, Tahun
Pengadaan, Letak/Alamat, Konstruksi bangunan dalam gedung
Asal-usul Harga dan keterangan. Perubahan data ini dituangkan
dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Tim Inventarisasi
dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI ASET TIDAK
BERWUJUD – ATB

KIB ini terdiri dari 14 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Judul.
Kolom 6 : Diisi Spesifikasi.
Kolom 7 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 8 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 9 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 10 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 11 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 12 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 13 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi; Untuk
kondisi “B” = Baik ; kondisi “RR” = Rusak-Ringan; kondisi “RB” =
Rusak-Berat.
Kolom 14 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Spesifikasi barang, Tahun
Pengadaan, Asal-usul Harga dan keterangan. Perubahan data ini
dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Tim
Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI ASET LAIN-LAIN (ALL)
ASET TANAH

KIB ini terdiri dari 16 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 6 : Diisi Alamat secara lengkap serta Letak Lokasi.
Kolom 7 : Diisi Luas Tanah dalam M².
Kolom 8 : Diisi keadaan barang dalam kondisi rusak berat.
Kolom 9 : Diisi Status Tanah Hak.
Kolom 10 : Diisi Tanggal Sertifikat.
Kolom 11 : Diisi Nomor Sertifikat.
Kolom 12 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 13 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 14 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 15 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi.
Kolom 16 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Luas tanah, Tahun
Pengadaan, Letak/Alamat, Status tanah (Hak, tanggal/nomor
sertifikat), Penggunaan, Asal-usul Harga dan keterangan.
Perubahan data ini dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Tim Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI ASET LAIN-LAIN (ALL)
ASET PERALATAN DAN MESIN

KIB ini terdiri dari 19 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Merk atau Model Barang.
Kolom 6 : Diisi bahan dari jenis barang yang bersangkutan.
Kolom 7 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 8 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 9 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 10 : Diisi Nomor Rangka.
Kolom 11 : Diisi Nomor Mesin.
Kolom 12 : Diisi Nomor Polisi.
Kolom 13 : Diisi Nomor Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Kolom 14 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 15 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 16 : Diisi Nilai Buku.
Kolom 17 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 18 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi.
Kolom 19 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Spesifikasi barang, Tahun
Pengadaan, Identitas barang, Asal-usul Harga dan keterangan.
Perubahan data ini dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Tim Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI ASET LAIN-LAIN (ALL)
ASET GEDUNG DAN BANGUNAN

KIB ini terdiri dari 16 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Letak / Lokasi Alamat secara lengkap.
Kolom 6 : Diisi Luas Bangunan dalam M² dimana bangunan yang
bersangkutan berdiri.
Kolom 7 : Diisi sesuai kondisi rusak berat atau tidak ditemukan.
Kolom 8 : Diisi Jumlah Lantai.
Kolom 9 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 10 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 11 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 12 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 13 : Diisi Nilai Buku.
Kolom 14 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 15 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi.
Kolom 16 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Spesifikasi barang, Tahun
Pengadaan, Letak/Alamat, Asal-usul Harga dan keterangan.
Perubahan data ini dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Tim Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI ASET LAIN-LAIN (ALL)
ASET TETAP LAINNYA

KIB ini terdiri dari 20 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Judul / Pencipta dari Buku dimaksud secara lengkap.
Kolom 6 : Diisi Spesifikasi Buku.
Kolom 7 : Diisi Asal Daerah dari Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan.
Kolom 8 : Diisi Pencipta dari Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan.
Kolom 9 : Diisi Bahan dari Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan.
Kolom 10 : Diisi Jenis dari Hewan / Ternak.
Kolom 11 : Diisi Ukuran dari Hewan / Ternak.
Kolom 12 : Diisi sesuai kondisi rusak berat atau tidak ditemukan.
Kolom 13 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 14 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 15 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 16 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 17 : Diisi Nilai Buku.
Kolom 18 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 19 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi.
Kolom 20 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Spesifikasi barang, Tahun
Pengadaan, Asal-usul Harga dan keterangan. Perubahan data ini
dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Tim
Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI ASET LAIN-LAIN (ALL)
ASET TIDAK BERWUJUD (ATB)

KIB ini terdiri dari 15 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Judul.
Kolom 6 : Diisi Spesifikasi.
Kolom 7 : Diisi sesuai kondisi rusak berat atau tidak ditemukan.
Kolom 8 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 9 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 10 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 11 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 12 : Diisi Nilai Buku.
Kolom 13 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.
Kolom 14 : Diisi apabila hasil inventarisasi kondisi barang dimaksud
Berubah dari kondisi barang sebelum inventarisasi.
Kolom 15 : Diisi apabila ada perubahan data dapat berupa Perubahan Jenis
Barang/Nama Barang, Kode barang, Spesifikasi barang, Tahun
Pengadaan, Asal-usul Harga dan keterangan. Perubahan data ini
dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Tim
Inventarisasi dan kepala OPD.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA HASIL INVENTARISASI

KIB ini terdiri dari 24 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Merk/Type Barang.
Kolom 6 : Diisi Bahan.
Kolom 7 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 8 : Diisi Ukuran Barang / Konstruksi.
Kolom 9 : Diisi Satuan Barang.
Kolom 10 : Diisi Nomor Sertifikat/Nomor Pabrik/Nomor Chasis/Nopol
Kolom 11 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 12 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 13 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 14 : Diisi Jumlah menurut Administrasi.
Kolom 15 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 16 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 17 : Diisi Jumlah menurut Inventarisasi.
Kolom 18 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 19 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 20 : Diisi Ada atau Tidak Ada keberadaan fisik barang tersebut.
Kolom 21 : Diisi apakah barang digunakan atau tidak.
Kolom 22 : Diisi Selisih Jumlah antara Administrasi dengan Inventarisasi.
Kolom 23 : Diisi selisih harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 24 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA HASIL INVENTARISASI BERUPA
BARANG IDLE - ASET TANAH

KIB ini terdiri dari 14 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 6 : Diisi Alamat secara lengkap serta Letak Lokasi.
Kolom 7 : Diisi Luas Tanah dalam M².
Kolom 8 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 9 : Diisi Status Tanah Hak.
Kolom 10 : Diisi Tanggal Sertifikat.
Kolom 11 : Diisi Nomor Sertifikat.
Kolom 12 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 13 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 14 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA HASIL INVENTARISASI BERUPA
BARANG IDLE - ASET GEDUNG DAN BANGUNAN

KIB ini terdiri dari 17 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Letak / Lokasi Alamat secara lengkap.
Kolom 6 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 7 : Diisi Luas Bangunan dalam M² dimana bangunan yang
bersangkutan berdiri.
Kolom 8 : Diisi Jumlah Lantai.
Kolom 9 : Diisi Konstruksi Bangunan Bertingkat atau Tidak.
Kolom 10 : Diisi Konstruksi Bangunan Beton atau Tidak.
Kolom 11 : Diisi Tanggal Dokumen Gedung.
Kolom 12 : Diisi Nomor Dokumen Gedung.
Kolom 13 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 14 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 15 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 16 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 17 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA HASIL INVENTARISASI BERUPA
BARANG YANG TIDAK DITEMUKAN/HILANG

KIB ini terdiri dari 16 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Merk/Type Barang.
Kolom 6 : Diisi Bahan.
Kolom 7 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 8 : Diisi Ukuran Barang / Konstruksi.
Kolom 9 : Diisi Satuan Barang.
Kolom 10 : Diisi Nomor Sertifikat/Nomor Pabrik/Nomor Chasis/Nopol/
Dokumen Bangunan
Kolom 11 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 12 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 13 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 14 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 15 : Diisi Nilai Buku.
Kolom 16 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA HASIL INVENTARISASI BARANG YANG
DITEMUKAN FISIKNYA DAN TIDAK TERCATAT BERUPA ASET TETAP TANAH,
KENDARAAN DINAS SERTA GEDUNG DAN BANGUNAN

KIB ini terdiri dari 14 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Nomor Sertifikat/Nomor Pabrik/Nomor Chasis/Nopol
Kolom 6 : Diisi Merk/Type Barang.
Kolom 7 : Diisi Bahan.
Kolom 8 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 9 : Diisi Asal-Usul/Cara Perolehan Barang.
Kolom 10 : Diisi Ukuran Barang/Konstruksi Barang.
Kolom 11 : Diisi Satuan Barang.
Kolom 12 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 13 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 14 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA HASIL INVENTARISASI BARANG
DALAM SENGKETA/DIKUASAI OLEH PIHAK YANG TIDAK BERHAK

KIB ini terdiri dari 16 kolom yang cara pengisiannya sebagai berikut :

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang.


Kolom 2 : Diisi Nomor Kode Barang.
Kolom 3 : Diisi Nomor Kode Register Barang.
Kolom 4 : Diisi Nama Barang.
Kolom 5 : Diisi Merk/Type Barang.
Kolom 6 : Diisi Bahan.
Kolom 7 : Diisi Kondisi Barang.
Kolom 8 : Diisi Ukuran Barang / Konstruksi.
Kolom 9 : Diisi Satuan Barang.
Kolom 10 : Diisi Nomor Sertifikat/Nomor Pabrik/Nomor Chasis/Nopol
Kolom 11 : Diisi Asal-Usul Perolehan Barang.
Kolom 12 : Diisi Tanggal Perolehan Barang.
Kolom 13 : Diisi Umur Ekonomis Barang (UEB) Barang.
Kolom 14 : Diisi harga pembelian/perolehan/pengadaan barang.
Kolom 15 : Diisi Nilai Buku.
Kolom 16 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.

Setelah diisi seluruhnya maka pada sudut kanan bawah dibutuhkan tanggal
pencatatan dan ditanda tangani oleh Tim Inventarisasi Barang dan diketahui
Kepala Perangkat Daerah/UPT/Biro.

Anda mungkin juga menyukai