Anda di halaman 1dari 4

RHINOSINUSITIS DENGAN POLIP NASI

*Rina Nurul Qalbi1, Sarifuddin2,3, Mariani4


1
Medical Profession Program, Faculty of Medicine, Tadulako University – Palu, INDONESIA, 94118
2
Departement of Anatomy, Faculty of Medicine, Tadulako University, Anutapura General Hospital –
Palu, INDONESIA, 94118
3
SMF Pulmonology and Respiration Medicine, Faculty of Medicine, Tadulako University, Anutapura
General Hospital – Palu, INDONESIA, 94118
4
SMF Pulmonology and Respiration Medicine, Faculty of Medicine, Tadulako University – Palu,
INDONESIA, 94118
*Corespondent Author : rinanurulqalbi@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Rinosinusitis kronik (RK) didefinisikan sebagai peradangan yang terjadi pada
mukosa cavum nasi dan sinus paranasalis.
Kasus: Seorang laki-laki umur 14 tahun datang ke poliklinik THT-KL RSUD Undata dengan
keluhan hidung tersumbat. Keluhan dialami sejak 1 tahun yang lalu dan mengalami pemberatan
1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan adanya pengeluaran cairan bening tak berbau,
penurunan penciuman, nyeri kepala dan wajah yang hilang timbul, serta riwayat bersin-bersin
dan hidung tersumbat jika terpapar debu. Dari pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat massa pada
kedua kavum nasi berwarna putih pucat, mengkilat, licin, mudah digerakkan, bertangkai dan tidak
menyebabkan nyeri jika disentuh. Pasien ditatalaksana dengan pemberian kortikosteroid dan di-
rencanakanan untuk tindakan operatif.
Kesimpulan: Inflamasi kronik yang terdapat pada cavum nasi merupakan faktor pencetus yang
berpotensi menimbulkan polip nasi. Penanganan sedini mungkin terhadap inflamasi yang terjadi
pada cavum nasi dapat mencegah terjadinya polip nasi

Kata Kunci : Rhinosinusitis kronik, Polip nasi, Kortikosteroid.

PENDAHULUAN

Rinosinusitis kronik (RK) didefinisi- penurunan penghidu atau adanya nyeri pada
kan sebagai peradangan yang terjadi pada wajah/nyeri pada saat penekanan wajah yang
mukosa cavum nasi dan sinus paranasalis.1 berlangsung lebih dari 12 minggu.3
Rinosinusitis kronik merupakan salah satu
Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan
penyakit infeksi saluran pernafasan atas
melakukan pemeriksaan penunjang endos-
yang mengenai 10-15% populasi di United
kopi yang pada pemeriksaannya dapat
State dan Eropa.2 Peningkatan kasus rhinosi-
ditemukan nasal polip dan/atau adanya se-
nusitis secara signifikan berbanding dengan
cret mukopurulen yang berasal dari meatus
terjadinya peningkatan rhinitis alergi yang
media dan/atau edema pada mukosa meatus
menyebabkan permasalahan ekonomi di
media, atau pada pemeriksaan radiologi
masyarakat.7
ditemukan adanya perubahan pada mukosa
Penegakan diagnosis rhinosinusitis sinus. 1
berdasarkan penemuan bukti subjektif dan
Rhinosinusitis kronik dengan nasal
objektif dari adanya inflamasi kronis dari si-
polip (RKdNP) ditentukan berdasarkan
nus. Gejala yang dapat ditemukan seperti
adanya rhinosinusitis kronik yang disertai
adanya rhinore anterior maupun posterior,
dengan adanya benjolan lunak yang berada
Obstruksi hidung/hidung tersumbat,
pada cavum nasi. Polip nasi diyakini timbul

128 Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


pada mukosa cavum nasi karena adanya in-
flamasi yang berlangsung lama (kronik).4

RKdNP biasanya berhubungan


dengan beberapa kondisi medis yang
mempengaruhi keparahan dari penyakit.
Pada penelitian retrospektif yang dilakukan
pada 400.000 pasien RKdNP memiliki
angka prevalensi penyakit premorbid cukup
Gambar 1. Polip Nasi Dextra
tinggi seperti rhinosinusitis akut, rhinitis
Gambar 2. Polip Nasi Sinistra
alergi, rhinitis kronik, asma, gastroesopha-
geal reflux disease dan sleep apnea. Sampai
sekarang belum diketahui secara pasti
bagaimana penyakit-penyakit tersebut dapat
menimbulkan RKdNP.

Dalam kasus ini, Seorang pasien da-


tang dengan keluhan hidung tersumbat yang
dialami sejak 1 tahun lalu dan dirasakan
memberat 1 bulan terakhir.

LAPORAN KASUS

Seorang laki-laki umur 14 tahun da-


tang ke poliklinik THT-KL RSUD Undata
dengan keluhan hidung tersumbat. Keluhan
dialami sejak 1 tahun yang lalu dan men-
galami pemberatan 1 bulan terakhir. Pasien
juga mengeluhkan adanya pengeluaran
cairan bening tak berbau, penurunan penci- Gambar 3. CT-Scan dengan tampakan
uman, nyeri kepala dan wajah yang hilang perselubungan pada Sinus Frontalis, Sinus
timbul, serta riwayat bersin-bersin dan Maksilaris, dan Sinus Ethmoid
hidung tersumbat jika terpapar debu.
Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik
Dari pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan diagnosa polip nasi bilateral dan
keadaan umum baik, telinga dan tenggorok rinosinusitis kronis dan diberikan terapi
tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan kortikosteroid oral (Prednison) tappering off
rinoskopi anterior terlihat massa pada kedua selama 15 hari, dan pemberian antihistamin
kavum nasi berwarna putih pucat, meng- peroral. Kemudian dilakukan pemeriksaan
kilat, licin, mudah digerakkan, bertangkai CT Scan dan didapatkan adanya
dan tidak menyebabkan nyeri jika disentuh. perselubungan pada sinus frontalis, sinus
Pada pemeriksaan rinoskopi posterior tidak maksilaris, dan sinus ethmoid.
terlihat masa polip.
Pasien direncanakan untuk dil-
aksanakan tindakan operatif bedah endos-
kopi sinus fungsional tetapi pasien tidak da-
tang untuk melaksanakan pemeriksaan per-
siapan operasi.

Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 129


DISKUSI KESIMPULAN

Pada kasus ini, diagnosis di tegakkan Inflamasi kronik yang terdapat pada
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, cavum nasi merupakan factor pencetus yang
dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan. berpotensi menimbulkan polip nasi. Pe-
Pada anamnesis pasien didapatkan adanya nanganan sedini mungkin terhadap in-
keluhan sumbatan pada kedua hidung, se- flamasi yang terjadi pada cavum nasi dapat
mentara pada pemeriksaan fisik rinoskopi mencegah terjadinya polip nasi.
anterior memberikan gambaran polip nasi.
Untuk mengkonfirmasi diagnosis seha- REFERENSI
rusnya dapat dilakukan pemeriksaan nasoen-
1. Avdeeva, K., Fokkens, W., 2018. Pre-
doscopy.1 Tetapi pada Poli THT RSUD Un-
cision Medicine in Chronic Rhinosi-
data belum tersedia alat nasoendoskopi, se-
nusitis with Nasal Polyps. Curr. Al-
hingga pada pasien langsung dianjurkan un-
lergy Asthma Rep. 18.
tuk melakukan pemeriksaan CT Scan.
https://doi.org/10.1007/s11882-018-
Pemeriksaan penunjang seperti CT 0776-8
Scan sinus paranasal juga sangat dibutuh 2. Van Zele, T., Holtappels, G., Gevaert,
sebelum dilakukankannya tindakan operasi, P., Bachert, C., 2014. Differences in
karena dengan melakukan pemeriksaan ini Initial Immunoprofiles between Re-
dapat diketahui dari mana asal tumbuhnya current and Nonrecurrent Chronic
polip dan bisa mengetahui secara pasti Rhinosinusitis with Nasal Polyps.
apakah telah ada komplikasi sinusitis se- Am. J. Rhinol. Allergy 28, 192–198.
hingga operasi dapat direncanakan dengan https://doi.org/10.2500/ajra.2014.28.
baik.5 403
3. Stevens, W.W., Schleimer, R.P.,
Pada pasien ini dilakukan pengobatan Kern, R.C., 2016. Chronic Rhinosi-
dengan pemberian kortikostroid tapering off nusitis with Nasal Polyps. J. Allergy
selama 15 hari, kemudian dilakukan peman- Clin. Immunol. Pract. 4, 565–572.
tauan kembali namun tidak ditemukan per- https://doi.org/10.1016/j.jaip.2016.04
baikan gejala sehingga pasien direncanakan .012
untuk dilakukan tindakan operatif.6 Tetapi 4. Chalermwatanachai, T., Vilchez-
setelah direncanakan untuk dilaksanakan Vargas, R., Holtappels, G., Lacoere,
tindakan operatif pasien tidak datang kem- T., Jáuregui, R., Kerckhof, F.-M., Pie-
bali ke Poli untuk dilakukan pemeriksaan per, D.H., Van de Wiele, T.,
persiapan operatif. Vaneechoutte, M., Van Zele, T.,
Terapi polip bisa berupa medi- Bachert, C., 2018. Chronic rhinosi-
kamentosa dan operatif, berdasarkan nusitis with nasal polyps is character-
kepustakaan tindakan operatif dilakukan jika ized by dysbacteriosis of the nasal mi-
gagal terapi medikamentosa berupa terapi crobiota. Sci. Rep. 8.
kortikosteroid baik lokal atau topical.1,2,6 https://doi.org/10.1038/s41598-018-
26327-2

130 Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


5. Rimmer, J., Fokkens, W., Chong, https://doi.org/10.1016/j.jaci.2015.10
L.Y., Hopkins, C., 2014. Surgical ver- .010
sus medical interventions for chronic 7. Fokkens, W.J., Bachert, C., Douglas,
rhinosinusitis with nasal polyps. R., Gevaert, P., Georgalas, C., Har-
Cochrane Database Syst. Rev. vey, R., Hellings, P., Hopkins, C.,
https://doi.org/10.1002/14651858.CD Jones, N., Joos, G., Kalogjera, L.,
006991.pub2 Kern, B., Kowalski, M., Price, D.,
6. Bachert, C., Zhang, L., Gevaert, P., Schlosser, R., Senior, B., Thomas, M.,
2015. Current and future treatment Toskala, E., Voegels, R., Wang, D.Y.,
options for adult chronic rhinosinusi- Wormald, P.J., 2012. EPOS 2012: Eu-
tis: Focus on nasal polyposis. J. Al- ropean position paper on rhinosinusi-
lergy Clin. Immunol. 136, 1431– tis and nasal polyps 2012. A summary
1440. for otorhinolaryngologists. 1–12, 12.
https://doi.org/10.4193/Rhino12.000

Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 131

Anda mungkin juga menyukai