NS
Dengan hormat kami sampaikan bahwa Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Banjar akan melaksanakan kegiatan “ Bimtek Penerapan Pendekatan STEAM dalam
Rangka Peningkatan Kompetensi dan Inovasi Pembelajaran“. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada
Sehubungan dengan itu, kami mengundang nama-nama peserta terlampir untuk mengikuti bimtek tersebut.
Kami mohon Bapak/Ibu berkenan menginformasikan undangan tersebut sekaligus berkenan mengizinkan dan
menugasinya untuk mengikuti bimtek tersebut.
Untuk kelancaran kegiatan tersebut, peserta diharapkan membawa kelengkapan dan memperhatikan
persyaratan sebagai berikut.
1. Membawa laptop.
2. Membawa surat tugas yang telah ditandatangani oleh pimpinan instansi/lembaga dan dibubuhi stempel
3. Penggantian biaya transportasi peserta diatur sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM).
4. Sehubungan dengan kegiatan dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, peserta harus memastikan
negatif dari pandemi Covid-19 dengan melakukan rapid antigen di daerahnya masing-masing. Panitia
akan menggantikan biaya rapid antigen sesuai dengan SBM dengan melampirkan bukti hasil rapid
antigen dan bukti pembayarannya.
5. Peserta akan difasilitasi akomodasi dan konsumsi selama kegiatan diklat berlangsung sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
6. Panitia tidak mengganti biaya perjalanan dan biaya penginapan di luar ketentuan di atas.
Selanjutnya, peserta dimohon melakukan registrasi dan mengisi biodata mulai tanggal 10-12 Oktober 2021
pada tautan: https://temanipa.p4tkipa.net/registrasi/viewRegistrasi dengan password YA5NR.
Pegawai PPPPTK IPA tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun IPA (Integritas, Peduli, Amanah)
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan diklat ini dapat diperoleh melalui narahubung Bapak Agus Budiyanto
(081321488770) melalui whatsapp.
Atas perhatian, kerja sama, dan perkenan Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.
Kepala,
Pegawai PPPPTK IPA tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun IPA (Integritas, Peduli, Amanah)
Lampiran 1
Nomor Surat : 4216/B6.5/GT.00.04/2021
Tanggal : 5 Oktober 2021
DAFTAR PESERTA
BIMTEK PENERAPAN PENDEKATAN STEAM DALAM RANGKA PENINGKATAN
KOMPETENSI DAN INOVASI PEMBELAJARAN
HOTEL SANTIKA, 12- 16 OKTOBER 2021
NO NAMA INSTANSI
Pegawai PPPPTK IPA tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun IPA (Integritas, Peduli, Amanah)
HJ.AMANAH S.PD UPTD SDN 3 MEKARHARJA
16.
Pegawai PPPPTK IPA tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun IPA (Integritas, Peduli, Amanah)
TOTO SANTOSO UPTD SDN 5 WARINGINSARI
36.
Pegawai PPPPTK IPA tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun IPA (Integritas, Peduli, Amanah)
SUPRIATININGSIH, S. PD UPTD SMPN 7 BANJAR
56.
Kepala,
Pegawai PPPPTK IPA tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun IPA (Integritas, Peduli, Amanah)
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS BIMTEK PENERAPAN
PENDEKATAN STEAM DALAM RANGKA PENINGKATAN
KOMPETENSI DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
DEWI RESTIKA, S.Pd
NIP. 198110052005012015
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
Peningkatan Kompetensi dan Inovasi Pembelajaran ini selesai disusun. Laporan ini disusun
sebagai salah satu bukti telah mengikuti kegiatan Bimtek Penerapan Pendekatan STEAM
oleh PPPPTK IPA bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar pada
Manfaat, dan Penutup. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada
Kompetensi dan Inovasi Pembelajaran ini, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
2
3
DAFTAR ISI
4
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS BIMTEK
PENERAPAN PENDEKATAN STEAM DALAM RANGKA
PENINGKATAN KOMPETENSI DAN INOVASI PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
5
2. Tujuan
Adapun tujuan Bimtek Penerapan Pendekatan STEAM dalam Rangka Peningkatan
Kompetensi dan Inovasi Pembelajaran yang diikuti oleh penulis adalah sebagai berikut :
B. Pelaksanaan Bimtek
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu Pelaksanaan
b. Tempat pelaksanaan
Tempat Kegiatan di Hotel Santika Tasikmalaya, Jl. Yudanegara No.57, Yudanagara,
Kec.Cihideung, Tasikmalaya, Jawa Barat 46121.
2. Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan PPPPTK IPA bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Banjar Jawa Barat.
3. Pengajar
Pengajar dalam kegiatan Bimtek Penerapan Pendekatan STEAM dalam Rangka
Peningkatan Kompetensi dan Inovasi Pembelajaran adalah widyaiswara PPPPTK IPA.
6
4. Uraian Materi
a. Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Grand Design Program Integrasi
STEAM dalam K-13
Program Bimtek Penerapan Pendekatan STEAM dalam rangka Peningkatan
Kompetensi dan Inovasi Pembelajaran dikembangkan dengan memperhatikan beberapa
peraturan sebagai berikut:
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Hakikat IPA
Sains adalah badan pengetahuan tentang alam, dibentuk oleh proses penyelidikan
terus menerus dan mencakup orang-orang yang terlibat dalam usaha ilmiah. Jenis
pengetahuan, proses penyelidikan, dan individu dalam sains semua berkontribusi dalam
berbagai cara untuk membentuk sistem unik yang disebut sains. (Bybee, R.W., & Powell,
J.C., 2014).
Kajian materi IPA terdiri dari aspek dinamis ( scientifik processes) dan aspek statis
(scientific knowledge).
7
1) Proses IPA
Observasi adalah menggunaan indera manusia dan peralatan yang memperkuatnya
(mikroskop, teleskop, dan instrumen-intrumen canggih) untuk memperoleh
informasi tentang aspek alam yang tengah diteliti. Perkembangan dalam alat-alat
observasi dan pengukuran turut menentukan peningkatan akurasi dan presisi data
Pengumpulan data merujuk pada aneka proses dan teknik untuk secara sistematik
mengumpulkan dan mencatat data, serta pada kondisi apa data dikumpulkan.
Pertimbangan perlu dilakukan sebelum proses pengumpulan data dimulai untuk
menentukan fakta mana yang relevan, bagaimana dan bilamana observasi akan
dilakukan. Data deskriptif dikumpulan dan dicatat dalam bentuk kata-kata tertulis
atau simbol-simbol yang dicatat secata sistematik. Sedangkan data kuantitatif
dikumpulkan secara sistematik dari pengukuran-pengukuran dengan alat-alat ukur
dan prosedur pengukuran secara konsisten.
Analisis dan interpretasi data melibatkan “reduksi data”, yakni aplikasi
matematika/statistika untuk mengungkap pola-pola dari data mentah (raw data)
berdasarkan data yang tersedia, serta interpolasi dan ekstrapolasi data berdasarkan
pola-pola data tersebut.
Proses klasifikasi obyek-obyek, peristiwa-peristiwa, dan ide-ide dengan
menggunakan ciri-ciri khusus yang dipilih membantu ilmuwan menarik
generalisasigeneralisasi, yang melahirkan kategorisasi-kategorisasi dan konsep-
konsep baru
8
Eksperimen merupakan program dengan desain terencana untuk menguji hipotesis yang
diturunkan dari teori. Hipotesis adalah pernyataan prediktif dalam bentuk “jika-maka,
yang diturunkan sebagai konsekuensi teori.
2) Produk IPA
Fakta adalah peristiwa yang terjadi dan dicatat dengan tanpa perbedaan
pendapat. Fakta diamati sama oleh semua pengamat. Fakta dapat dibuktikan
benar salahnya melalui observasi saintifik. Peran fakta dalam pengembangan
IPA adalah menjadi landasan bagi verifikasi (membuktikan kebenaran) teori, dan
falsifikasi (membuktikan kesalahan) teori, modifikasi teori agar dapat menjelaskan
lebih luas fenomena, bahkan melahirkan teori baru.
Data adalah informasi yang dipertimbangkan relevan untuk suatu penyelidikan,
dan dikumpulkan dalam kondisi-kondisi yang khusus. Data merupakan fakta yang
terpilih yang diperoleh dengan cara khusus untuk tujuan tertentu sesuai yang
dipertimbangkan tepat oleh peneliti.
Konsep adalah abstraksi sebagai generalisasi tentang sekumpulan ide, obyek,
atau peristiwa, berdasarkan karakteristik esensial dari proses, obyek, atau
peristiwa tersebut. Konsep berlandaskan pengamatan merupakan abstraksi
dari hasil pengamatan terhadap sejumlah proses, obyek, atau peristiwa. Konsep
berdasarkan definisi tidak diabstraksi dari hasil pengamatan, melainkan
didefinisikan berdasarkan kesepakatan pakar.
Prinsip merupakan pernyataan yang berlaku bagi sekelompok gejala tertentu
yang mampu menjelaskan suatu kejadian. Prinsip diperoleh lewat proses induksi
dari hasil berbagai macam observasi.
Hukum pada hakikatnya merupakan pernyataan hubungan antara dua variable
atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat. Hukum adalah prinsip yang bersifat
spesifik. Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari hal berikut: Bersifat lebih kekal
karena telah berkalikali mengalami pengujian.
Aturan adalah cara (ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yg telah ditetapkan
supaya diturut.
Teori merupakan “generalisasi-generalisasi konseptual” (Mannoia, 1980), oleh
karenanya teori bersifat abstrak dan umum, serta mengeliminasi detail-detail
(partikularitas). Teori merupakan sistem penalaran logis yang dikontruksi secara
hati-hati dengan asumsi-asumsi tertentu tentang sifat alam.
Model dalam IPA adalah representasi dari suatu fenomena (obyek, proses, sistem)
sesuai dengan teori yang melandasinya. Model dikonstruksi untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas tentang fenomena.
9
dan menginterpretasikan berbagai informasi dan pengetahuan ini akan dapat berhasil
dalam menjawab berbagai tantangan di masyarakat global. Hal ini menunjukkan bahwa
konsep pembelajaran yang diperlukan harus dapat membangun keterampilan yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk dapat berhasil di abad ke-21 ini yaitu pembelajaran
yang dapat berkontribusi pada pengembangan kemampuan kerjasama, memecahkan
masalah, kreativitas, dan inovatif yang berpotensi menopang ekonomi. Pembelajaran
berbasis STEM menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan pendidikan ini.
Dua aspek utama dalam pembelajaran STEM adalah proses sains dan desain proses
enjiniring yang keduanya sangat berkaitan untuk mendukung pembelajaran. Proses sains
merupakan proses berjenjang yang terdiri dari 5 tahapan utama, yaitu:
10
d. EDP dalam Pembelajaran STEAM
Pada pembelajaran berbasis STEM, salah satu karakteristik yang harus terlihat dalam
proses pembelajaran adalah proses desain rekayasa atau Engineering Design Process
(EDP). Proses ini melatihkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan suatu
permasalahan (problem solving) dalam konteks dunia nyata (real world).
1) Identifikasi Masalah
Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya mengidentifikasi dan menganalisa
permasalahan atau tantangan yang diberikan. Peserta didik juga diharapkan dapat
mengidentifikasi constraint atau batasan dan kriteria dari solusi yang dipersyaratkan
oleh permasalahan atau tantangan yang diberikan tersebut sebagai contoh alat dan
bahan tersedia, biaya yang boleh dikeluarkan, dan berbagai kriteria yang dibutuhkan.
mereka dalam menyusun berbagai ide solusi. Dari berbagai solusi yang dimungkinkan
tersebut, peserta didik dalam kelompoknya menentukan satu solusi terbaik yang akan
ditawarkan. 3) Merancang
11
digunakan, serta bagaimana rancangan solusi mereka akan mampu menjawab
permasalahan
4) Membangun (build/construct)
Selanjutnya, dengan menggunakan material yang ditentukan, dalam kelompoknya
peserta didik menyusun produk persis sesuai dengan hasil rancangan/sketsa yang
mereka susun.
5) Ujicoba
Pada tahap ujicoba ini peserta didik akan mengetahui apakah solusi yang mereka
rancang dapat menjawab permasalahan atau tantangan yang diberikan di awal.
6) Revisi
Jika solusi yang dikembangkan belum berhasil menjawab permasalahan, maka dalam
kelompoknya peserta didik mengidentifikasi dan menganalisa penyebab dari adanya
kegagalan tersebut dan menentukan perbaikan yang harus dilakukan pada solusi awal.
7) Berbagi solusi/Komunikasi
Pada akhirnya masing-masing kelompok akan mengkomunikasikan berbagai
pengalaman mereka dalam menjawab permasalahan atau tantangan baik dalam bentuk
presentasi maupun laporan.
2) Model Project based learning (PjBL) STEM, Laboy Rush Sintak model PjBL STEM dapat
dijelaskan sebagai berikut:
12
3) Model 5E, Bybee
Sintak model 5E dapat dijelaskan sebagai berikut.
13
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, 4) menggunakan informasi
untuk menyelesaikan masalah, 5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
Karakteristik HOTS
– menemukan
– menganalisis
– menciptakan metode baru
– mereflksi
– memprediksi
– berargumen
– mengambil keputusan yang tepat
1) Berbasis permasalahan kontekstual;
2) Stimulus menarik;
3) Tidak Rutin
14
C. Manfaat
1. Bagi Guru/ Peserta
2. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan layanan pendidikan bagi peserta didik;
15
D. Penutup
Peningkatan kompetensi dan profesional guru adalah tanggungjawab bersama, menjadi
kewajiban guru secara personal dan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan sebagai kepanjangan tangan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
berkewajiban memfasilitasi peningkatan kompetensi pendidik. Bimtek
16