Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BENTUK LAHAN ASAL PROSES STRUKTURAL

GEOMORFOLOGI

Dosen Pengampu
Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti S.Si, M.Sc
Mulhady Putra S.Pd, M.Sc

Disusun Oleh
KELOMPOK 3
ELLA SAFIRA (3233131007)
CHRISTIAN SINAGA (231210250764)
HARLAN SITUMORANG (3231131010)
PUTRA LIMBONG (3233131030)
MARIA SILITONGA (3233131002)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah

melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

penulisan makalah ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.Makalah yang berjudul

“Bentuk lahan asal proses struktural”untuk melengkapi tugas

Yang disusun. Oleh karena itu kami mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan

saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh kami guna meningkatkan kualitas tulisan

Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis

ke depannya..

Medan, 02 September 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1 Bentuk lahan asal struktural...................................................................................................2
2.2 Ciri-ciri bentuk lahan asal struktural………………………………………………………..2
2.3 Macam-macam bentuk lahan Struktu ...............................................................................3
2.4 Pemanfaatan Bentuk Lahan Asal Struktural..........................................................................7
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9
3.2 Saran.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang

Bentuk lahan atau landform adalah setiap unsur bentang lahan (landscape) yang dicirikan oleh
ekspresi permukaan yang jelas, struktur internal atau kedua-duanya menjadi pembeda yang
mencolok dalam mendiskripsi fisiografi suatu daerah. Landform juga merupakan batas permukaan
antara atmosfer, hidrosfer, biosfer. pedosfer, dan lakmus dimana kehidupan berada di atas bumi.
Bentuk lahan merupakan kenampakan medan (terrain) yan terbentuk oleh proses alami, memiliki
komposisi tertentu, memiliki julat (range) karakteristik fisikal dan visual tertentu dimanapun medan
tersebut terjadi.

Pembentukan lahan pada proses geomorfologis mempunyai banyak asal yang berguna untuk
mengawali kajian tekstur lahannya. Salah satunya adalah bentuk lahan asal struktural. Bentuk lahan
asal struktural merupakan proses pembentukan lahan yang disebabkan oleh adaya proses endogen.
Misalnya proses pengangkatan. penurunan dan pelipatan kerak bumi. Contoh dari bentuk lahan asal
struktural adalah pegunungan lipatan, pegunungan patahan dan pegunungan kubah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses terbentuknya bentuk lahan asal struktural?
2. Apa saja ciri ciri bentuk lahan asal struktural?
3.Apa saja macam-macam bentuk lahan struktural?
4. Bagaimana pemanfaatan bentuk lahan asal struktural?
1.3 Tujuan
1. Untuk mempelajari dan memahami bentuk lahan asal struktural
2. Memahami bagaiman proses bentuk lahan struktural(ciri-ciri,bentuk dan pemanfaatan)
3. Mengetahui apa saja yang menjadi ciri-ciri bentuk lahan struktural
4. Mengetahui apa manfaat dari bentuk lahan struktural

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana proses terbentuknya bentuk lahan asal struktural?
Bentuk lahan asal struktural terbentuk melalui berbagai proses geologis yang dipengaruhi oleh struktur dan
komposisi batuan di dalam kerak bumi. Proses ini dapat memakan waktu jutaan tahun dan melibatkan
sejumlah tahapan. Berikut adalah tahapan umum dalam proses terbentuknya bentuk lahan asal struktural:

1. Pembentukan Batuan: Proses dimulai dengan pembentukan batuan di dalam kerak bumi. Batuan
dapat terbentuk melalui berbagai cara, termasuk kristalisasi magma, sedimentasi endapan, dan
metamorfosis batuan yang sudah ada.
2. Pergerakan Lempeng Tektonik: Lempeng-lempeng kerak bumi bergerak seiring waktu karena
aktivitas tektonik. Ini dapat melibatkan pergerakan lempeng tektonik yang saling bertabrakan,
berpisah, atau bergeser satu sama lain. Proses ini bisa menyebabkan lipatan, patahan, dan sesar
dalam kerak bumi.
3. Pembentukan Lipatan: Lipatan terbentuk ketika lapisan batuan tertekuk atau terlipat karena tekanan
horizontal yang konstan. Ini sering terjadi di zona konvergen, di mana lempeng tektonik bertabrakan.
Lipatan dapat membentuk pegunungan, antara lain.
4. Patahan dan Sesar: Patahan terjadi ketika lapisan batuan terpecah atau bergeser akibat tekanan
horizontal. Sesar adalah retakan di kerak bumi yang terjadi ketika batuan patah. Patahan dan sesar
dapat menyebabkan penurunan atau peninggian signifikan di permukaan bumi.
5. Pengangkatan Pegunungan: Proses pengangkatan pegunungan terkait erat dengan tumbukan
lempeng tektonik. Pegunungan dapat terbentuk ketika dua lempeng bertabrakan dan material kerak
bumi tertekan dan diangkat ke atas, membentuk pegunungan tinggi.
6. Erosi dan Pengendapan: Faktor seperti erosi oleh air, angin, dan es, serta pengendapan sedimen,
berperan penting dalam membentuk bentuk lahan. Erosi mengikis batuan di pegunungan dan
mengangkut material ke dataran rendah, menciptakan lembah dan sungai. Sedimen yang diendapkan
oleh air atau angin dapat membentuk dataran banjir atau lempung.
7. Proses Vulkanik: Di daerah dengan aktivitas vulkanik, letusan gunung berapi dapat menyebabkan
pembentukan bentuk lahan seperti kaldera, gunung berapi, dan dataran vulkanik.
8. Perubahan Iklim dan Cuaca: Faktor iklim seperti hujan, suhu, dan pola angin dapat mempengaruhi
proses geologis dan bentuk lahan. Proses pelapukan dan pembekuan juga dapat membentuk
karakteristik lahan tertentu.
9. Waktu dan Perubahan Lambat: Proses-proses ini terjadi secara lambat selama berjuta-juta tahun.
Bentuk lahan struktural yang kita lihat hari ini adalah hasil akumulasi perubahan yang berlangsung
dalam skala waktu geologis yang sangat panjang.
10. Interaksi Manusia: Aktivitas manusia juga dapat mempengaruhi bentuk lahan melalui
pembangunan, pertanian, pertambangan, dan aktivitas lainnya.

Pemahaman tentang proses ini sangat penting dalam geologi dan geografi, karena membantu kita
menjelaskan kenapa suatu daerah memiliki bentuk lahan tertentu dan bagaimana proses geologis yang
berkelanjutan dapat mempengaruhi lingkungan alam dan manusia .

2.2 apa saja ciri ciri bentuk lahan asal struktural?

2
Bentuk lahan asal struktural, juga dikenal sebagai bentuk lahan struktural, memiliki ciri-ciri khas yang dapat
dikenali berdasarkan pengaruh dan proses-proses geologis yang mempengaruhinya. Beberapa ciri-ciri umum
dari bentuk lahan asal struktural adalah sebagai berikut:

1. Kemiringan dan Kelerengan: Bentuk lahan struktural seringkali memiliki kemiringan dan kelerengan
yang signifikan, terutama di daerah pegunungan atau berbukit. Hal ini bisa disebabkan oleh lipatan
dan patahan yang terbentuk akibat aktivitas tektonik.
2. Pegunungan dan Lembah: Pegunungan seringkali merupakan ciri utama dari bentuk lahan
struktural. Mereka terbentuk melalui proses lipatan, patahan, atau pengangkatan akibat tumbukan
lempeng tektonik. Di antara pegunungan, terdapat lembah-lembah yang sering kali berfungsi sebagai
saluran air.
3. Jalur Sesar dan Patahan: Daerah dengan banyak sesar dan patahan adalah karakteristik bentuk
lahan struktural. Ini bisa berupa retakan di permukaan bumi atau dalam tanah, dan kadang-kadang
mereka menjadi sumber gempa bumi.
4. Cekungan dan Dataran: Selain pegunungan dan lembah, cekungan adalah ciri umum lainnya.
Cekungan terbentuk ketika batuan tenggelam atau mengendap di tengah-tengah lipatan atau
pegunungan, menciptakan area yang lebih rendah.
5. Gunung Berapi: Di daerah dengan aktivitas vulkanik, gunung berapi adalah ciri khas bentuk lahan
struktural. Mereka terbentuk ketika magma mencapai permukaan bumi dan membentuk kerucut
gunung berapi.
6. Bukit dan Tunggul: Bukit dan tunggul adalah contoh bentuk lahan struktural yang terbentuk melalui
proses geologis seperti lipatan dan erosi. Mereka seringkali terletak di dataran tinggi atau lereng
pegunungan.
7. Sungai dan Dataran Banjir: Sungai dan dataran banjir seringkali terbentuk sebagai akibat erosi oleh
aliran air yang mengikuti patahan atau sesar dalam batuan.
8. Lapangan Pertanian: Beberapa bentuk lahan struktural yang terletak di dataran rendah atau
cekungan dapat digunakan untuk pertanian karena tanah yang subur. Cekungan seringkali menjadi
tempat yang baik untuk pemukiman dan pertanian.
9. Pelapukan Karst: Di daerah batuan kapur (karst), bentuk lahan struktural dapat termasuk gua, karst,
dan pola aliran air bawah tanah yang kompleks.
10. Bentuk Geologi Khas: Terkadang, ciri-ciri geologi khas seperti batuan sedimentasi, batuan metamorf,
atau formasi batuan tertentu dapat mengidentifikasi bentuk lahan struktural tertentu.

Penting untuk diingat bahwa bentuk lahan asal struktural dapat sangat bervariasi tergantung pada geologi
lokal dan sejarah geologis suatu wilayah. Memahami ciri-ciri ini adalah kunci dalam penelitian geologi,
pemetaan, dan pemahaman lingkungan alam.
2.3 Apa saja macam-macam bentuk lahan struktural?
Dilihat dari genesisnya (kontrol utama pembentuknya), bentuklahan dapat dibedakan menjadi 10 macam
bentuklahan asal proses:
1. Bentuklahan asal proses volkanik (V), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat
aktivitas gunung api. Contoh bentuklahan ini antara lain: kerucut gunungapi, madan lava, kawah, dan kaldera.
2. Bentuklahan asal proses struktural (S), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat
pengaruh kuat struktur geologis. Pegunungan lipatan, pegunungan patahan, perbukitan, dan kubah, merupakan
contoh-contoh untuk bentuklahan asal struktural.
3. Bentuklahan asal fluvial (F), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat aktivitas
sungai. Dataran banjir, rawa belakang, teras sungai, dan tanggul alam merupakan contoh-contoh satuan
bentuklahan ini.

3
4. Bentuklahan asal proses solusional (S), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat
proses pelarutan pada batuan yang mudah larut, seperti batu gamping dan dolomite, karst menara, karst kerucut,
doline, uvala, polye, goa karst, dan logva, merupakan contoh-contoh bentuklahan ini.
5. Bentuklahan asal proses denudasional (D), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi
akibat proses degradasi seperti longsor dan erosi. Contoh satuan bentuklahan ini antara lain: bukit sisa, lembah
sungai, peneplain, dan lahan rusak.
6. Bentuklahan asal proses eolin (E), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat
proses angin. Contoh satuan bentuklahan ini antara lain: gumuk pasir barchan, parallel, parabolik, bintang, lidah,
dan transversal.
7. Bentuklahan asal proses marine (M), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat
proses laut oleh tenaga gelombang, arus, dan pasang-surut. Contoh satuan bentuklahan ini adalah: gisik pantai
(beach), bura (spit), tombolo, laguna, dan beting gisik (beach ridge). Karena kebanyakan sungai dapat dikatakan
bermuara ke laut, maka seringkali terjadi bentuklahan yang terjadi akibat kombinasi proses fluvial dan proses
marine. Kombinasi ini disebut proses fluvio-marine. Contoh-contoh satuan bentuklahan yang terjadi akibat proses
fluvio marine ini antara lain delta dan estuari.
8. Bentuklahan asal glasial (G), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat proses
gerakan es (gletser). Contoh satuan bentuklahan ini antara lain lembah menggantung dan morine.
9. Bentuklahan asal organik (O), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat
pengaruh kuat aktivitas organisme (flora dan fauna). Contoh satuan bentuklahan ini adalah mangrove dan terumbu
karang.
10. Bentuklahan asal antropogenik (A), merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat
aktivitas manusia. Waduk, kota, dan pelabuhan, merupakan contoh-contoh satuan bentuklahan hasil proses
antropogenik.

2.4 . Bagaimana pemanfaatan bentuk lahan asal struktural?


Bentuk lahan asal struktural memiliki pemanfaatan yang beragam dalam berbagai aspek kehidupan manusia
dan lingkungan. Di bawah ini, saya akan mencantumkan beberapa cara dalam pemanfaatan bentuk lahan asal
struktural:

1. Pertanian: Banyak dataran rendah dan cekungan yang terbentuk melalui proses geologis struktural
sangat cocok untuk pertanian. Tanah yang subur di cekungan dapat digunakan untuk pertanian
tanaman pangan dan peternakan.
2. Air Minum dan Sumber Daya Air: Dataran banjir yang terbentuk oleh erosi aliran sungai di bentuk
lahan struktural sering kali menjadi sumber air bersih yang penting. Masyarakat mengandalkan air ini
untuk konsumsi dan irigasi pertanian.
3. Energi Terbarukan: Beberapa bentuk lahan struktural, seperti pegunungan, dapat digunakan untuk
pembangkitan energi terbarukan seperti hidroelektrik dan angin. Air yang mengalir turun dari
pegunungan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, sementara angin yang kuat di
pegunungan atau dataran tinggi dapat digunakan untuk tenaga angin.
4. sPariwisata: Pegunungan, lembah, gua, dan bentuk lahan struktural lainnya seringkali menjadi tujuan
pariwisata yang populer. Orang-orang datang untuk menikmati keindahan alam, hiking, olahraga
ekstrem, dan aktivitas rekreasi lainnya.
5. Pemukiman: Meskipun bentuk lahan struktural cenderung memiliki kelerengan dan tantangan
geologis tertentu, pemukiman manusia dapat dibangun di daerah-daerah ini. Namun, perencanaan
pemukiman harus mempertimbangkan risiko geologis seperti gempa bumi, tanah longsor, dan banjir.
6. Pertambangan: Beberapa bentuk lahan struktural mengandung sumber daya mineral berharga
seperti batubara, logam, dan mineral lainnya. Pertambangan dapat mengambil manfaat dari deposit
mineral ini.
7. Pemantauan Lingkungan: Bentuk lahan struktural dapat menjadi lokasi penting untuk pemantauan
lingkungan dan geologi. Misalnya, gunung berapi yang aktif perlu dipantau secara ketat untuk

4
mengidentifikasi potensi letusan, dan daerah sesar yang aktif dapat menjadi fokus studi geologi dan
peringatan dini gempa bumi.
8. Transportasi: Terowongan, jembatan, dan jalan tol sering kali harus dibangun melalui bentuk lahan
struktural seperti pegunungan atau melintasi sesar dan patahan. Infrastruktur transportasi ini
menghubungkan daerah yang berbeda dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
9. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi: Di beberapa wilayah dengan aktivitas geotermal, panas
bumi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Ini dapat membantu memenuhi kebutuhan
energi dengan cara yang ramah lingkungan.
10. Konservasi Alam: Bentuk lahan struktural seringkali mencakup ekosistem alam yang unik dan
penting. Konservasi lahan ini penting untuk menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem yang
penting bagi lingkungan global.

Pemanfaatan bentuk lahan asal struktural harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan dampak
lingkungan serta risiko geologis yang terkait. Kebijakan perlindungan lingkungan dan penelitian geologis
yang cermat dapat membantu memaksimalkan manfaat dari bentuk lahan ini sambil menjaga
keberlanjutannya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam kesimpulan, bentuk lahan asal struktural adalah fitur geografis yang terbentuk melalui berbagai proses
geologis yang dipengaruhi oleh struktur dan komposisi batuan di dalam kerak bumi. Ciri-ciri khas dari bentuk
lahan asal struktural meliputi pegunungan, lembah, sesar, patahan, dan berbagai bentuk geologi lainnya.
Pemanfaatan bentuk lahan ini meliputi pertanian, sumber daya air, energi terbarukan, pariwisata,

Penting untuk memahami bagaimana proses geologis yang berlangsung selama jutaan tahun memengaruhi
pembentukan bentuk lahan ini. Selain itu, penggunaan yang bijak dan berkelanjutan dari bentuk lahan asal
struktural harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan risiko geologis yang mungkin terjadi. Dengan
pemahaman yang baik tentang bentuk lahan ini, kita dapat mengoptimalkan manfaatnya sambil menjaga
keberlanjutan lingkungan dan keamanan manusia.

3.2 Saran
Penting untuk mempelajari bentuk lahan asal struktural agar dapat memanfaatkan nya dengan
baik, Dengan memanfaatkan sebagai tempat wisata akan menambah pemasukan negara ataub
daerah tersebut.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://openai.com/

https://www.scribd.com/doc/173320757/Bentuk-Lahan-Asal-Struktural#:~:text=Bentuk%20lahan%20asal
%20struktural%20merupakan,pegunungan%20patahan%20dan%20pegunungan%20kubah

https://www-guntara-com.translate.goog/2012/11/bentuklahan-macam-macam-bentuklahan.html?
_x_tr_sl=id&_x_tr_tl=en&_x_tr_hl=en&_x_tr_pto=sc

https://www.academia.edu/23982401/Bentuk_Lahan_Asal_Struktural

Anda mungkin juga menyukai