Makalah Kepemimpinan Kel1 Kelas C
Makalah Kepemimpinan Kel1 Kelas C
Dosen Pengampu
Dr. Darwin P Lubis S.Si, M.Si
KELOMPOK 12
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami, sehingga kami kelompok 12 dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dan Penerapan Pendelegasian Wewenang” ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih kepada Dosen mata kuliah
Kepemimpinan, serta kepada semua pihak yang telah berkontribusi, sehingga makalah ini
telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan tugas ini. Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa mungkin masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima kritik dan
saran dari pembaca agar dapat memperbaiki tugas ini demi perbaikan di masa depan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendelegasian wewenang dan koordinasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan vital dalam
organisasi manajemen / kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang dan
koordinasi agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu,
pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila
seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak
butuh siapa- siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat
dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan
agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama
di saat terjadi perubahan susunan manajemen. Koordinasi juga merupakan proses
pengintegrasian tujuan-tujuan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen
atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pendelegasian wewenang itu?
2. Apa yang mendasari adanya Pendelegasian terhadap wewenang?
3. Bagaimana sifat delegasi?
4. Apa aspek penting dalam pendelegsian?
5. Apa saja Asas – Asas dalam pendelegasian?
6. Apa saja jenis-jenis pendelegasian wewenang?
7. Apa tujuan dan manfaat pendelegasian wewenang?
8. Apa saja hambatan dalam pendelegasian wewenang?
9. Apa saja langkah-langkah pendelegasian yang efektif ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah pendelegasian wewenang itu.
2. Untuk mengetahui apa yang mendasari adanya pendelegasian terhadap wewenang.
3. Untuk mengetahui bagaimana sifat delegasi.
4. Untuk mengetahui apa aspek penting dalam pendelegasian.
5. Untuk mengetahui apa saja asas – asas dalam pendelegasian.
6. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pendelegasian wewenang.
7. Untuk mengetahui apa saja hambatan dalam pendelegasian wewenang.
8. Untuk mengetahui apa saja langkah-langkah pendelegasian yang efektif
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Dasar Pendelegasian Wewenang
Pokok pembahasan tentang dasar pendelegasian ini berupaya untuk menjawab pertanyaan
“Mengapa pendelegasian itu penting?”.Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan
kerja setiap organisasi dengan alasan-alasan mendasar berikut di bawah ini.
1. Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain, sesuatu yang
hanya dapat diwujudkannya melalui pendelegasian.
2. Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab
tugas (agar setiap individu peserta suatu organisasi berfungsi secara normal).
3. Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian dapat berjalan dengan baik tanpa
kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara langsung.
4. Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas, wewenang, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sekaligus “menuntut” adanya hasil
kerja yang pasti dari bawahan.
5. Dalam pendelegasian, pemimpin memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sepadan bagi pelaksanaan kerja sehingga
bawahan dengan sendirinya dituntut untuk bertanggung jawab penuh dalam
pelaksanaan kerja.
6. Pendelegasian wewenang membuktikan adanya pimpinan dan bawahan dalam
organisasi.
Pendelegasian tidak dapat ditransfer dari satu tugas ke tugas yang lain dalam suatu
organisasi karena satu pendelegasian berlaku untuk satu tugas saja.
4
2.4 Aspek – Aspek Penting Pendelegasian Wewenang
Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya
menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap
hormat yang didasarkan atas penghargaan dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai
sesuatu yang "berharga", serta memerhatikan harga diri dan kehendak bebas orang lain, di
mana setiap pekerja dipandang sebagai subjek, dan bukan objek kerja. Pendelegasian
yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi bidang berikut.
Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang harus dicapai, bukan
bagaimana mencapainya, di mana fokus utama diarahkan kepada hasil produksi.
1. Asas Kepercayaan
Asas penentuasn tugas yang dilakukan manajer kepada para bawahanya harus secara
jelas disertai hasil yang diharapkan. Semakin jelas kegiatan yang dilakukan maka akan
semakin jelas dalam organisasi dan delegation of authority semaki jelas pula hubungan
wewenang dengan bagian – bagian yang lainnya. Menurut asas ini pendelgasian harus
didasarkan atas job description seorang bawahan.
Asas ini artinya manajer dalam mendelegasikan wewenang harus dilakukan menurut
urutan kedudukan yakni dari pejabat ke bawahan.Asas ini menghendaki adanya urutan
6
– urutan wewenang dari manajer puncak kebawahan.
5. Asas Tingkat Wewenang (The Authority Level Participle)
Menurut asas ini masing – masing manager pada setiap tingkat harus mengambil
keputusan dan kebijakan apa saja yang dapat diambilnya sepnajang mengenai
wewenangnya.
Setiap bawahan harus diusahakan agar hanya menerima perintah dari seseorang atasan
saja. Tapi seorang atasan dapat memerintah lebih dari seorang bawahan.
Menurut asas ini besarnya wewenang yang didelegasikan harus sama dan seimbang
dengan besaranya tugas – tugas dan tanggungjawab yang diminta. Tanpa keseimbangan
antara wewenang dan tanggung jawab akan berakibat terjadinya kemandekan tugas-
tugas dan tumpang tindih.
9. Asas Efisiensi
Menurut asas ini pendelgasian wewenang maka manajer akan lebih leluasa
melaksanakan tugas – tugas penting daripada melaksanakan hal – hal yang dapat
dikerjakan bawahanya.
7
2.6 Jenis – Jenis Pendelegasian Wewenang
Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R.
Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :
Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan
spesifik cara melakukannya. Pendelegasian step by step dengan cara ini banyak
digunakan oleh manager karena mereka berpikir metode yang dilakukan pasti tidak
akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi
kelemahannya adalah bahwa mereka tidak melatih creative thinking anak buah
mereka dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung jawab
kepada hasil yang didapat.
Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada metode, memberikan
secara rinci hasil yang diinginkan, bukan memberikan secara rinci apa yang harus
dilakukan. Pendelegasian ini memberi pilihan metode kepada anak buah dan membuat
mereka bertanggung jawab atas hasil. Pendelegasian metode pengurusan memberi
kepercayaan penuh kepada anak buah dan kepercayaan ini adalah bentuk tertinggi dari
motivasi manusia. Kepercayaan menghasilkan yang terbaik dari diri manusia. Tetapi
dibutuhkan waktu dan kesabaran, dan tanpa mengesampingkan kebutuhan untuk
melatih dan mengembangkan orang sehingga kecakapan mereka dapat meningkat ke
tingkat kepercayaan itu. Bila pendelegasian pengurusan dilakukan dengan benar,
kedua pihak akan mendapatkan keuntungan dan akhirnya jauh lebih banyak pekerjaan
yang dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Prinsip yang terlibat
dalam pendelegasian pengurusan selalu benar dan dapat berlaku pada orang atau
situasi jenis apapun.
8
2.7 Tujuan dan Manfaat Pendelegasian Wewenang
Menurut (James A.F. Stoner ,1996) Banyak dijumpai para pimpinan yang tampaknya
enggan untuk melakukan pelimpahan wewenang dalam organisasi atau perusahan yang
dipimpin, keengganan untuk mendelegasikan wewenang adalah :
1. Perasaan tidak aman. Manajer enggan mengambil resiko untuk melimpahkan tugas atau
mungkin takut kehilangan kekuasaan bila bawahannya terlalu baik melaksanakan tugas. Ini
perlu diatasi dengan mendorong manajer untuk berani menanggung resiko. Hanya dengan
berani menanggung resikolah perusahaan akan mendapatkan manajer-manajer yang handal
dan berpengalaman.
2. Ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa sangat tak teratur dalam membuat
perencanaan ke depan.
3. Ketidak percayaan kepada bawahan
4. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan
yang luas.
9
Penyebab keengganan bawahan untuk menerima pendelegasian wewenang adalah:
1. Perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko.
2. Bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan.
3. Bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan.
4. Bawahan kurang peracaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang
pembuatan keputusan yang lebih besar.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://greatnusa.com/artikel/delegasi-wewenang-
adalah/#:~:text=Delegasi%20wewenang%20adalah%20melibatkan%20orang,atau%20perusahaa
n%20yang%20mereka%20wakilkan
https://zendrapunya.wordpress.com/2012/03/26/makalah-pendelegasian-wewenang/
https://asikbelajar.com/pendelegasian-tugas-wewenang/
https://www.academia.edu/8820897/Dasar_-_Dasar_Manajemen_Wewenang_dan_Delegasi_Wewenang_
https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8216-pengertian-pendelegasian-wewenang-dan-tangung-
jawab.html
http://ani_h.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36010/Pendelegasian%2BWewenang.pdf
12