Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DAN PENERAPAN PENDELEGASIAN WEWENANG

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kepemimpinan

Dosen Pengampu
Dr. Darwin P Lubis S.Si, M.Si

KELOMPOK 12

Pradipa Nasywa Syukri (3231131009)


Putri syafiqah Sitorus (3233131025)
Christian Imanuel Sinaga (231210250764)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami, sehingga kami kelompok 12 dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dan Penerapan Pendelegasian Wewenang” ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih kepada Dosen mata kuliah
Kepemimpinan, serta kepada semua pihak yang telah berkontribusi, sehingga makalah ini
telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan tugas ini. Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa mungkin masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima kritik dan
saran dari pembaca agar dapat memperbaiki tugas ini demi perbaikan di masa depan.

Medan, 3 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Pendelegasian Wewenang ................................................................................... 3
2.2 Dasar Pendelegasian Wewenang........................................................................................... 4
2.3 Sifat Delegasi ........................................................................................................................ 4
2.4 Aspek – Aspek Penting Pendelegasian Wewenang .............................................................. 5
2.5 Asas-Asas Pendelegasian Wewenang ................................................................................... 6
2.6 Jenis – Jenis Pendelegasian Wewenang ................................................................................ 8
2.7 Tujuan dan Manfaat Pendelegasian Wewenang ................................................................... 9
2.8 Hambatan Pendelegasian Wewenang ................................................................................... 9
2.9 Langkah Pendelegasian yang Efektif .................................................................................. 10
BAB III ......................................................................................................................................... 11
PENUTUP..................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendelegasian wewenang dan koordinasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan vital dalam
organisasi manajemen / kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang dan
koordinasi agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu,
pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila
seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak
butuh siapa- siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat
dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan
agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama
di saat terjadi perubahan susunan manajemen. Koordinasi juga merupakan proses
pengintegrasian tujuan-tujuan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen
atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang danmengkoordinasikannya


kita memberikan otoritas pada orang lain, namun kitasebenarnya tidak kehilangan otoritas
orisinilnya. Ini yang sering dikhawatirkan olehbanyak orang. Mereka takut bila mereka
melakukan delegasi, mereka kehilanganwewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap
berada pada sang atasan.Ciptakan budaya bahwa pendelegasian wewenang adalah upaya agar
manajer andamenjadi semakin matang. Koordinasi akan lebih membantu manajemen
pekerjaanlebih efisien.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pendelegasian wewenang itu?
2. Apa yang mendasari adanya Pendelegasian terhadap wewenang?
3. Bagaimana sifat delegasi?
4. Apa aspek penting dalam pendelegsian?
5. Apa saja Asas – Asas dalam pendelegasian?
6. Apa saja jenis-jenis pendelegasian wewenang?
7. Apa tujuan dan manfaat pendelegasian wewenang?
8. Apa saja hambatan dalam pendelegasian wewenang?
9. Apa saja langkah-langkah pendelegasian yang efektif ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah pendelegasian wewenang itu.
2. Untuk mengetahui apa yang mendasari adanya pendelegasian terhadap wewenang.
3. Untuk mengetahui bagaimana sifat delegasi.
4. Untuk mengetahui apa aspek penting dalam pendelegasian.
5. Untuk mengetahui apa saja asas – asas dalam pendelegasian.
6. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pendelegasian wewenang.
7. Untuk mengetahui apa saja hambatan dalam pendelegasian wewenang.
8. Untuk mengetahui apa saja langkah-langkah pendelegasian yang efektif

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apakah pendelegasian wewenang itu?

Adakalanya seseorang yang berada disuatu posisi memiliki berbagai keterbatasan


dalam melakukan suatu pekerjaan, jumlah pekerjaan serta keahlian yang dimiliki. Jika
keterbatasan ini tidak dapat ditanggulangi, hal ini akan memperburuk kinerja Organisasi.
Maka perlu dilakukannya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atau biasa disebut
delegation.
Pendelegasian ialah : Proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi atau
keorganisasian untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi dalam
pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja yang berkaitan dengan pemastian
tugas.
Tindakan mempercayakan tugas (yang pasti dan jelas), kewenangan, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan secara individu dalam setiap
posisi tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak,
tanggung jawab, kewajiban, serta pertanggungjawaban, yang ditetapkan dalam suatu
penjabaran/deskripsi tugas formil dalam organisasi.
Berikut adalah definisi atau pengertian dari Delegasi oleh beberapa pakar :
 Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang
oleh delegator kepada delegate untuk di kerjakannya atas nama delegator
 Ralph C. Davis
Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika kita menyerahkan
wewenang, berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggung jawaban.
 Harold Koontz and Cyril O’Donnel
Pendelegasian wewenang merupakan pokok yang didapat kembali oleh
pemberiwewenang.Hal itu adalah suatu sifat wewenang, si pemilik wewenang (pemimpin)
tidak selamanya menyelesaikannya sendiri kekuasaan ini dengan menyerahkan wewenang
itu.

3
2.2 Dasar Pendelegasian Wewenang

Pokok pembahasan tentang dasar pendelegasian ini berupaya untuk menjawab pertanyaan
“Mengapa pendelegasian itu penting?”.Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan
kerja setiap organisasi dengan alasan-alasan mendasar berikut di bawah ini.
1. Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain, sesuatu yang
hanya dapat diwujudkannya melalui pendelegasian.
2. Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab
tugas (agar setiap individu peserta suatu organisasi berfungsi secara normal).
3. Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian dapat berjalan dengan baik tanpa
kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara langsung.
4. Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas, wewenang, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sekaligus “menuntut” adanya hasil
kerja yang pasti dari bawahan.
5. Dalam pendelegasian, pemimpin memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sepadan bagi pelaksanaan kerja sehingga
bawahan dengan sendirinya dituntut untuk bertanggung jawab penuh dalam
pelaksanaan kerja.
6. Pendelegasian wewenang membuktikan adanya pimpinan dan bawahan dalam
organisasi.

2.3 Sifat Delegasi


Pendelegasian tidak sama pada setiap tingkat hierarki organisasi. Besar kecilnya
pendelegasian adalah sesuai dengan tugas, hak, wewenang, kewajiban, tanggung jawab, dan
pertanggungjawaban setiap individu dalam hierarki organisasi.

Pendelegasian tidak dapat ditransfer dari satu tugas ke tugas yang lain dalam suatu
organisasi karena satu pendelegasian berlaku untuk satu tugas saja.

4
2.4 Aspek – Aspek Penting Pendelegasian Wewenang

Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya
menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap
hormat yang didasarkan atas penghargaan dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai
sesuatu yang "berharga", serta memerhatikan harga diri dan kehendak bebas orang lain, di
mana setiap pekerja dipandang sebagai subjek, dan bukan objek kerja. Pendelegasian
yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi bidang berikut.

1. Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan atau diinginkan pada


waktu depan yang telah ditentukan ("desired results").

 Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang harus dicapai, bukan
bagaimana mencapainya, di mana fokus utama diarahkan kepada hasil produksi.

 Pendelegasian memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban


membuat/memberi laporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk
diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.

2. Pelaksanaannya dilandasi pedoman/petunjuk ("guidelines") yang jelas, baik bagi tugas


maupun pelaksana tugas. Artinya pendelegasian menyatakan pedomanpedoman,
larangan-larangan, dan batas-batas dimana seseorang harus bekerja/melakukan
kewajibannya. Hal ini menolong setiap orang untuk bekerja dengan baik/patut.

3. Melibatkan sumber-sumber daya ("resources") yang pasti. Pendelegasian menyatakan


(disertai dengan pernyataan) akan adanya sumber-sumber daya, antara lain sumber
daya manusia, keuangan, teknis, atau organisasi yang dapat dipakai seseorang untuk
menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya

4. Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggungjawaban ("responsibility"


dan "accountability"). Pendelegasian menyatakan patokan yang akan digunakan untuk
menilai hasil/prestasi akhir, yang diwujudkan dengan adanya tanggung jawab dan
pertanggungjawaban kerja yang dapat dilakukan dengan membuat/memberi pelaporan
pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui dan dievaluasi oleh
pemimpin
5
5. Mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi atau ditindaki ("consequences").
Pendelegasian dapat menyatakan akibat-akibat yang akan terjadi, yang baik maupun
yang tidak baik, sebagai hasil dari suatu pekerjaan atau tugas yang didelegasikan.
Akibat-akibat ini dapat diukur melalui evaluasi/pengkajian yang dilakukan dengan
meneliti deskripsi tugas dan hasil kerja atau produk yang telah dilakukan atau
dihasilkan. Dengan menanyakan apakah semuanya ini telah dilakukan dengan baik
dan sesuai dengan rencana, ketentuan dan prosedur, ataukah malah sebaliknya.

2.5 Asas-Asas Pendelegasian Wewenang

1. Asas Kepercayaan

Delegator hanya akan mendelegasikan sebagian wewenanganya kepada delegate,


delegate jika dapat dipercaya. Kepercayaan harus didasarkan atas pertimbangan yang
Objektif mengenai Kecakapan, kemampuan, kejujuran, keterampilan dan tanggung
jawab.

2. Asas Delegasi Atas Hasil yang Diharapkan

Pemimpin dalam mendelegasikan wewenang harus berdasarkan Hasil yang dilakukan


oleh tidak boleh kurang, tidak boleh lebih. Harus delegate. disesuaikan dengan jaminan
kecakapan dan keterampilan untuk mencapaihasil yang diharapkan.

3. Asas Penentuan fungsi dan Kejelasan Tugas (Principle of function definition)

Asas penentuasn tugas yang dilakukan manajer kepada para bawahanya harus secara
jelas disertai hasil yang diharapkan. Semakin jelas kegiatan yang dilakukan maka akan
semakin jelas dalam organisasi dan delegation of authority semaki jelas pula hubungan
wewenang dengan bagian – bagian yang lainnya. Menurut asas ini pendelgasian harus
didasarkan atas job description seorang bawahan.

4. Asas Rantai Berkala (Principle Scolar of Chain)

Asas ini artinya manajer dalam mendelegasikan wewenang harus dilakukan menurut
urutan kedudukan yakni dari pejabat ke bawahan.Asas ini menghendaki adanya urutan
6
– urutan wewenang dari manajer puncak kebawahan.
5. Asas Tingkat Wewenang (The Authority Level Participle)

Menurut asas ini masing – masing manager pada setiap tingkat harus mengambil
keputusan dan kebijakan apa saja yang dapat diambilnya sepnajang mengenai
wewenangnya.

6. Asas Kesatuan Komando (Principle Unity of Command)

Setiap bawahan harus diusahakan agar hanya menerima perintah dari seseorang atasan
saja. Tapi seorang atasan dapat memerintah lebih dari seorang bawahan.

7. Asas Keseimbangan Wewenang & Tanggung Jawab (Parity Of Authority &


Responsibility)

Menurut asas ini besarnya wewenang yang didelegasikan harus sama dan seimbang
dengan besaranya tugas – tugas dan tanggungjawab yang diminta. Tanpa keseimbangan
antara wewenang dan tanggung jawab akan berakibat terjadinya kemandekan tugas-
tugas dan tumpang tindih.

8. Asas Pembagian Kerja (Devision of Work)

Untuk berfungsinya Organisasi hendaknya dilakukan distribusi pekerjaan, Karena jika


tidak manajemen tidak berarti apa-apa dan semua tugas akan dikerjakan sendiri oleh
manajer.

9. Asas Efisiensi

Menurut asas ini pendelgasian wewenang maka manajer akan lebih leluasa
melaksanakan tugas – tugas penting daripada melaksanakan hal – hal yang dapat
dikerjakan bawahanya.

10. Asas Kemutlakan Tanggung Jawab (Principle of Authority of Responsibility)

Setiap yang menerima wewenang, mutlak harus delegate bertanggungjawab kepada


mengenai wewenang yang delegator dilaksanakannya. Perlu diperhatikan bahwa asas
tidak berlaku mutlak, tetapi hanya sebagai pedoman untuk bertindak dan dalam
penerapannya harus mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi.

7
2.6 Jenis – Jenis Pendelegasian Wewenang

Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R.
Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :

1. Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation)

Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan
spesifik cara melakukannya. Pendelegasian step by step dengan cara ini banyak
digunakan oleh manager karena mereka berpikir metode yang dilakukan pasti tidak
akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi
kelemahannya adalah bahwa mereka tidak melatih creative thinking anak buah
mereka dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung jawab
kepada hasil yang didapat.

2. Pendelegasian pengurusan (Stewardship Delegation)

Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada metode, memberikan
secara rinci hasil yang diinginkan, bukan memberikan secara rinci apa yang harus
dilakukan. Pendelegasian ini memberi pilihan metode kepada anak buah dan membuat
mereka bertanggung jawab atas hasil. Pendelegasian metode pengurusan memberi
kepercayaan penuh kepada anak buah dan kepercayaan ini adalah bentuk tertinggi dari
motivasi manusia. Kepercayaan menghasilkan yang terbaik dari diri manusia. Tetapi
dibutuhkan waktu dan kesabaran, dan tanpa mengesampingkan kebutuhan untuk
melatih dan mengembangkan orang sehingga kecakapan mereka dapat meningkat ke
tingkat kepercayaan itu. Bila pendelegasian pengurusan dilakukan dengan benar,
kedua pihak akan mendapatkan keuntungan dan akhirnya jauh lebih banyak pekerjaan
yang dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Prinsip yang terlibat
dalam pendelegasian pengurusan selalu benar dan dapat berlaku pada orang atau
situasi jenis apapun.

8
2.7 Tujuan dan Manfaat Pendelegasian Wewenang

Tujuan dari pendelegasian wewenang antara lain:


1. Memberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada staf/bawahan secar
proporsinal
2. Memberi kesempatan kepada staf/bawahan untuk mengembangkan diri
3. Meningkatkan mekanisme kerja organisasi
4. Mendorong staf untuk berorientasi pada target dan sekaligus kualitas.

Manfaat dari Pendelegasian antara lain:


1. Pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan mempelajari sesuatu
yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut.
2. Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik
dalam berbagai hal.
3. Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya
pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada
orang yang bertanggung jawab.

2.8 Hambatan Pendelegasian Wewenang

Menurut (James A.F. Stoner ,1996) Banyak dijumpai para pimpinan yang tampaknya
enggan untuk melakukan pelimpahan wewenang dalam organisasi atau perusahan yang
dipimpin, keengganan untuk mendelegasikan wewenang adalah :
1. Perasaan tidak aman. Manajer enggan mengambil resiko untuk melimpahkan tugas atau
mungkin takut kehilangan kekuasaan bila bawahannya terlalu baik melaksanakan tugas. Ini
perlu diatasi dengan mendorong manajer untuk berani menanggung resiko. Hanya dengan
berani menanggung resikolah perusahaan akan mendapatkan manajer-manajer yang handal
dan berpengalaman.
2. Ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa sangat tak teratur dalam membuat
perencanaan ke depan.
3. Ketidak percayaan kepada bawahan
4. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan
yang luas.

9
Penyebab keengganan bawahan untuk menerima pendelegasian wewenang adalah:
1. Perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko.
2. Bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan.
3. Bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan.
4. Bawahan kurang peracaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang
pembuatan keputusan yang lebih besar.

2.9 Langkah Pendelegasian yang Efektif


Louis Allen (1958), mengemukakan beberapa teknik khusus untuk membantu manajer
melakukan delegasi dengan efektif:
a. Tetapkan tujuan. Bawahan harus diberitahu maksud dan pentingnya tugas-tugas yang
didelegasikan kepada mereka.
b. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang. Bawahan harus diberikan informasi dengan jelas
tentang apa yang harus mereka pertanggung jawabkan dan bagian datri sumberdaya-sumberdaya
organisasi mana yang ditempatkan di bawah wewenangnya.
c. Berikan motivasi kepada bawahan. Manajer dapat memberikan dorongan bawahan melalui
perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitif.
d. Meminta penyelesaian kerja. Manajer memberikan pedoman, bantuan dan informasi kepada
bawahan, sedangkan para bawahan harus melaksanakan pekerjaan sesungguhnya yang telah
didelegasikan.
e. Berikan latihan. Manajer perlu mengarahkan bawahan untuk mengembangkan pelaksanaan
kerjanya.
f. Adakan pengawasan yang memadai. Sistem pengawasan yang terpercaya (seperti laporan
mingguan) dibuat agar manajer tidak perlu menghabiskan waktunya dengan memeriksa
pekerjaan bawahan terus menerus.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya / bawahannya untuk


melaksanakan bagian dari tugas manajer yang bersangkutan dan pada waktu bersamaan
memberikan kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan
tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang
didelegasikan.

Manfaat Pendelegasian Wewenang :


1. Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan
tanggungjawab dari tingkatan manajer yang tinggi
2. Memberikan keputusan yang lebih baik
3. Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan
4. Melatih bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan keyakinan
diri serta kesediaan untuk berinisiatif

11
DAFTAR PUSTAKA

https://greatnusa.com/artikel/delegasi-wewenang-
adalah/#:~:text=Delegasi%20wewenang%20adalah%20melibatkan%20orang,atau%20perusahaa
n%20yang%20mereka%20wakilkan
https://zendrapunya.wordpress.com/2012/03/26/makalah-pendelegasian-wewenang/
https://asikbelajar.com/pendelegasian-tugas-wewenang/
https://www.academia.edu/8820897/Dasar_-_Dasar_Manajemen_Wewenang_dan_Delegasi_Wewenang_
https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8216-pengertian-pendelegasian-wewenang-dan-tangung-
jawab.html
http://ani_h.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36010/Pendelegasian%2BWewenang.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai