Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)

-------------------------------------------------------

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI


TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SABIT ATLET PENCAK SILAT
SILATURAHMI KALUMBUK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG
Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3
Jurusan Pendidikan Olahraga Prodi. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu
Keolahragaan. Jalan Prof. Dr. Hamka Air Tawar Barat, Padang 25132, Indonesia Universitas Negeri
Padang

Abstrak
Masalah penelitian ini adalah lemahnya tendangan sabit atlit silat Silahturahmi Kalumbuk
Kec.Kuranji Padang disebabkan karena banyak faktor.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan
bagaimana hubungan kelincahan dan daya ledak otot tungkai secara bersama-sama terhadap
kecepatan tendangan sabit Atlet Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang. Populasi
penelitian atlit Atlet Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang. Teknik penarikan
sampel dengan total sampling, maka sampel pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 30 orang. Hasil
analisis data menunjukan bahwa: Terdapat hubungan secara bersama-sama antara kelincahan dan
daya ledak otot tungkai terhadap kecepatan tendangan sabit atlet pencak silat Silaturahmi Kalumbuk
Kecamatan Kuranji Kota Padang. Dimana diperoleh ro=0,98 > Ltab= 0,361 pada taraf pengujian
signifikan α=0,05 kontribusi sebesar= 46,4%
Kata Kunci: Kelincahan, Daya Ledak Otot Tungkai dan kecepatan tendangan sabit.

RELATIONSHIP OF RELATIONSHIP AND POWER IN THE MUSCLE OF THE


BREAK AGAINST SPEED TICKET ATCLET ATTACK SILAT SILATAHMI
KALUMBUK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

Abstract
The Problems this research were the weakened a scythe athletes Silahturahmi Kalumbuk
Kec.Kuranji Padang.This research aims to to express what is the relationship agility and explosive
power limb muscles together to a scythe athletes Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang.
Population research is athletes Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang. Technique withdrawal
sample with a total of sampling, so samples to research is established as many as 30 people. The
result of the analysis data showed that there are relations together between agility and explosive
power limb muscles together to a scythe athletes Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang where
obtained the first significant α=0,05 and contributing of 46,4%.

Keywords : agility, explosive power limb muscles, a scythe athletes

Pendahuluan
Pencak silat merupakan salah satu cabang kebugaran, prestasi, kualitas manusia,
olahraga yang dipertandingkan baik ditingkat menanamkan nilai moral dan akhlak mulia,
daerah, nasional, regional, dan bahkan ditingat sportivitas, disiplin, mempererat dan membina
Internasional, mulai usia dini, remaja dan persatuan bangsa, memperkukuh pertahanan
sampai usia dewasa. Perkembangan olahraga nasional, serta mengangkat harkat, martabat,
pencak silat sekarang ini cukup membanggakan dan kehormatan bangsa.”
dengan semakin tersebarnya perguruan pencak Dari kutipan di atas dapat diambil
silat di nusantara dan bahkan diluar Negara kesimpulan bahwa pembangunan olahraga
Indonesia. Dalam UU RI No. 3 Tahun 2005 sangatlah penting dikembangan sehingga
pasal 4 tentang Sistem Keolahragaan Nasional terbentuk manusia yang sehat secara jasmani
bahwa : dan rohani serta meliliki Akhlak mulia dan
“Keolahragaan nasional bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan bangsa.

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI …..44


Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3
Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
-------------------------------------------------------

Keberhasilan seorang pesilat dalam Suwirman (1999: 11) mengatakan bahwa


pertandingan dapat dipengaruhi oleh kualitas Pencak silat mempunyai pengertian gerak dasar
kondisi fisik, keterampilan teknik yang dimiliki, beladiri yang terikat pada peraturan dan
penggunaan teknik dalam bertanding, dan digunakan dalam belajar, latihan, dan
kematangan dalam melakukan teknik tersebut. pertunjukkan. Silat mempunyai pengertian
Teknik dasar yang perlu dikuasai dan sering sebagai gerak bela diri yang sempurna, yang
digunakan oleh seorang pesilat dalam bertanding bersumber pada kerohanian yang suci murni,
antara lain adalah: kuda-kuda, sikap pasang, guna menyelamatkan diri atau kesejahteraan
langkah, teknik belaan, teknik serangan, teknik bersama, menghindarkan diri/manusia dari bala
jatuhan, teknik tangkapan. Dimana dalam teknik atau bencana (perampok, penyakit, tenung, dan
serangan terdapat suatu teknik tendangan yang segala sesuatu yang jahat atau merugikan
salah satunya teknik tendangan sabit. Tendangan masyarakat).
sabit adalah salah satu teknik yang dilakukan Sedangkan definisi pencak silat
dengan mengayunkan kaki dari samping luar selengkapnya yang pernah disusun oleh PB. IPSI
menuju samping dalam. bersama Bakin pada tahun 1975 adalah sebagai
Tendangan sabit sangat diperlukan sekali berikut :
dengan olahraga pencak silat, karena tendangan “Pencak silat adalah hasil budaya manusia
sabit merupakan salah satu teknik dasar dalam Indonesia untuk membela dan mempertahankan
olahraga pencak silat khususnya dalam kategori eksistensi (kemandirian) dan integritasnya
laga atau tanding. Begitu pentingnya penguasaan (manunggal) terhadap lingkungan dan alam
teknik dasar, khususnya tektik tendangan sabit sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup
bagi pencapaian prestasi maksimal seorang guna meningkatkan iman dan taqwa kepada
pesilat, maka sewajarnyalah bila hal ini mendapat Tuhan Yang Maha Esa.”
perhatian serius bagi pelatih ataupun atlet itu Dalam pertandingan pencak silat
sendiri. Untuk mencapai prestasi maksimal dalam mempunyai beberapa kategori, yaitu kategori
olahraga pencak silat, dibutuhkan beberapa aspek tanding, tunggal, ganda, dan regu. Menurut Lubis
seperti: kondisi fisik, teknik, taktik dan mental (2004:7) menyatakan bahwa : “Kategori tanding
pesilat. Hal ini perlu diperhatikan oleh seorang adalah kategori yang menampilkan dua orang
pesilat dengan bantuan dan arahan pelatih. pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling
Berdasarkan pengamatan yang dilihat pada berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan
perguruan silat Silahturahmi Kalumbuk serangan,yaitu menangkis / mengelak / mengena /
Kec.Kuranji Padang saat sparing para pesilat menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan,
kurang dapat melakukan tendangan sabit secara penggunaan taktik dan teknik bertanding,
efektif, serangan ini akan mudah di antisipasi oleh ketahanan stamina dan semangat juang,
lawannya dan mudah di tangkap. Akhirnya para menggunakan kaidah dan pola langkah yang
pesilat ini akan sering mudah kalah dalam memanfaatkan kekayaan teknik jurus, untuk
mendapatkan point. Pada saat latihan dan uji coba mendapatkan nilai terbanyak”.
banyak tendangan sabitnya yang tidak tepat pada Dari uraian diatas pencak silat mempunyai
sasaran dan mudah ditangkap oleh lawan. Maka peran sebagai sarana dan prasarana untuk
diduga masih lemahnya tendangan sabit atlit silat membentuk manusia yang seutuhnya, sehat
Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang jasmani (kuat, terampil, tangkas, tenang, sabar,
disebabkan karena banyak faktor. bersifat kesatria, percaya pada diri sendiri) dan
Pencak silat itu pada dasarnya adalah memiliki akhlak yang mulia. Dan pencak silat
pembelaan diri dari insan Indonesia untuk sangat memerlukan ketahanan stamina dalam
menghindarkan diri dari segala malapetaka. bertanding, sehingga seorang pesilat dapat
Istilah bagi seni pembelaan diri bangsa Indonesia melakukan teknik-teknik yang dimilikinya dengan
dengan nama PENCAK SILAT, dikukuhkan pada baik sehingga bisa mendapatkan nilai yang
Seminar Pencak Silat tahun 1973 di Tutu banyak.
Bogor.Dimasa lalu tidak semua daerah di Harsono (1988: 172) berpendapat
Indonesia menggunakan istilah pencak silat. Di kelincahan merupakan kemampuan untuk
beberapa daerah jawa lazimnya digunakan nama mengubah arah dan posisi tubuh dengan tepat
Pencak, di sumatera dan daerah lainnya, orang pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan
menyebutkan Silat. Sedangkan kata pencak keseimbangan dan kesadaran akan posisi
sendiri dapat mempunyai arti khusus, begitu juga tubuhnya. Dari batasan di atas menunjukan
dengan kata silat. kesamaan konseptual sehingga dapat diambil

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI …..45


Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3
Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
-------------------------------------------------------

suatu pengertian. Adapun yang dimaksudkan a) Otot tungkai atas


dengan kelincahan adalah kemampuan bergerak Otot tungkai atas terdiri dari tiga bagian
untuk mengubah arah dan posisi dengan cepat dan yaitu: Hamstrings, Quadriceps femoris,
tepat sehingga memberikan kemungkinan Adductors, yang terdiri dari tricep femoris dan
seseorang untuk melakukan gerakan kearah yang bicep femoris. Otot tersebut terletak pada batas
berlawanan dan mengatasi situasi yang dihadapi pangkal paha sampai sendi lutut. Seperti pada
lebih cepat dan lebih efisien. gambar dibawah ini dilihat dari pandangan
Menurut Dangsina Moeloek dan Arjadino anterior dan posterior.
Tjokro(1984:8), kelincahan adalah kemampuan
mengubah secara cepat arah tubuh atau bagian
tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan.
Mengubah arah gerakan tubuh secara berulang-
ulang seperti halnya lari Dodging Run
memerlukan kontraksi secara bergantian pada
kelompok otot tertentu.. Massa tubuh seorang
atlet relatif konstan tetapi kecepatan dapat Gambar 1. Otot-otot superfisial dari paha kanan,
ditingkatkan melalui pada rogram latihan dan pandangan anterior dan posterior.
pengembangan otot. Diantara atlet yang beratnya (Pearce, 2008 : 113)
sama (massa sama), atlet yang memiliki otot yang b) Otot tungkai bawah
lebih kuat dalam kelincahan akan lebih unggul Otot tungkai bawah terdiri dari tiga bagian
(Baley, James A. 1986 : 199). yaitu: flexores, extensors dan perinci otot.
Tendangan sebagai bagian dari teknik Ketiga otot tersebut pada batas bagian lutut
pencak silat memerlukan kelincahan. Hal ini bawah, seperti pada gambar di bawah ini:
dapat dilihat pada kenyataan yang menunjukkan
bahwa pada saat melakukan tendangan, pesilat
biasanya melakukan tendangan dengan
mengangkat satu kaki. Keadaan tersebut jika
ditinjau dari derajat kestabilan akan
mengakibatkan terganggunya kelincahan.Ini
dikarenakan bidang dasarnya sebagai tumpuan
sangat kecil dan titik badan serta berat badan
berubah.Untuk mempertahankan dan menjaga
kelincahan tubuh tersebut, sebaiknya seorang
pesilat cepat menarik tendangan atau dengan
membengkokkan lutut tungkai yang dipakai Gambar 2.Otot-otot kaki kanan, pandangan
menumpu saat melakukan tendangan. Dengan lateral dan superfisial posterior.
melakukan hal tersebut titik berat badan akan (Pearce, 2008 : 114)
menjadi lebih rendah, sehingga tubuh menjadi Tendangan dalam olahraga pencak silat
kuat. sangat mengutamakan daya ledak otot tungkai
Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan pada seorang pesilat, apalagi saat melakukan
otot untuk mengatasi beban dan tahanan dengan tendangan yang kuat secara explosive. Jika daya
kecepatan kontraksi yang sangat tinggi. Daya ledak otot tungkai seorang pesilat rendah saat
ledak otot tungkai merupakan gabungan dari dua melakukan tendangan, maka tendangan yang
kemampuan yaitu kekuatan (strength) dan dilakukan akan mudah diantisipasi dan sangat
kecepatan (speed), dimana kekuatan dan menguntungkan bagi lawan, karena lawan dapat
kecepatan dikerahkan maksimum dalam waktu melakukan teknik bantingan sehingga
yang sangat cepat dan singkat. Dalam olahraga mendapatkan point atau nilai.
pencak silat sangat diperlukan daya ledak otot c) Serabut otot
tungkai, terutama saat melakukan tendangan. Otot Serabut otot yang menggerakkan anggota
tungkai atau dikenal dengan Musculus tubuh terdiri dari dua golongan yaitu serabut
Quadriceps adalah gabungan dari kekuatan otot otot lambat (slow twitch) dan serabut otot cepat
tungkai paha atas dan otot tungkai bawah saat (fast twitch). Serabut otot cepat lebih sedikit
berkontraksi hingga relaksasi yang diperlukan mengandung kadar kapiler dibanding dengan
dalam melakukan tendangan sabit secepat serabut otot lambat, sehingga serabut otot ini
mungkin.

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI …..46


Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3
Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
-------------------------------------------------------

juga disebut serabut otot putih. Serabut otot Hamdani dalam Sofia (2008 : 11), pengertian
lambat warnanya lebih merah. Hal ini serangan adalah usaha pembelaan diri dengan
disebabkan banyak mengandung kadar kapiler menggunakan lengan (tangan) atau tungkai
karena serabut otot lambat disebut juga serabut (kaki), untuk mengenai sasaran tertentu pada
otot merah. tubuh lawan. Adapun serangan dapat dibagi
Otot cepat lebih kuat bekerja secara jenisnya berdasarkan alat yang digunakan.
anaerobic yang menyebabkan reaksi dan Untuk melakukan serangan lengan atau tangan
kontraksinya juga menjadi cepat. Hal ini lazim disebut dengan pukulan, dan serangan
disebabkan karena jumlah reticulum tungkai kaki atau kaki yang lazim disebut
sarcoplasmanya lebih banyak, maka proses tendangan.Pada serangan tungkai berlaku pula
pelepasannya berlangsung dengan cepat. bentuk lintasan sebagaimana serangan lengan.
Dengan kapiler yang sedikit maka, pemasokan Dalam olahraga pencak silat terdapat bermacam
darah ke tempat-tempat yang membutuhkan – macam serangan tungkai. Pada dasarnya
menjadi terbatas. Kontraksinya berlangsung berpangkal pada gerak dasar kaki itu sendiri,
lebih cepat dan cepat pula menjadi lelah, karena serangan ini terdiri atas : serangan kaki,
memiliki diameter serabut otot yang lebih besar serangan lutut, sapuan, dan guntingan.
dibandingkan dengan serabut otot lambat, maka Dalam penelitian ini akan dijelaskan
jenis serabut otot ini dapat menampilkan tentang serangan kaki. Secara umum serangan
kontraksi cepat dan kuat. Dengan demikian kaki atau tendangan, sedangkan pada waktu
serabut otot ini lebih baik untuk kegiatan- melakukan teknik tendangan posisi dan lintasan
kegiatan dalam waktu yang singkat. Dengan gerakan kaki dapat melalui :
mengetahui jenis dan sifat serabut di atas, maka 1. Depan
dapat diketahui bahwa untuk daya ledak jenis 2. Melingkar/sabit
otot yang digunakan adalah serabut otot cepat, 3. Belakang
karena jenis serabut otot ini dapat menampilkan 4. Samping
kontraksi otot yang cepat dan kuat, dimana Dalam penelitian ini akan mengambil salah
kecepatan dan kekuatan sangat dibutuhkan satu teknik tendangan yaitu tendangan
dalam daya ledak otot tungkai ini. melingkar/sabit. Tendangan melingkar atau sabit
Kecepatan adalah kemampuan untuk merupakan salah satu teknik serangan dalam
bergerak dengan sangat baik, tepat dan cepat pertandingan pencak silat yang menggunakan
(Jarver dalam Arsil, 1999:83). Martin dalam kaki, dan dilaksanakan dengan kuat dan cepat,
syafruddin (1996) mengatakan kecepatan salah satu kaki menjadi tumpuan.
merupakan bagian dari kondisi fisik yang sangat Tendangan dapat dikatakan bagus yaitu
penting peranannya untuk meningkatkan sesuai dengan teknik yang ada dalam tendangan
prestasi olahraga pada umumnya. Dalam ilmu yakni mempunyai tenaga, arah sesuai dengan
fisika didefenisikan sebagai jarak persatuan sasaran yang hendak dituju (badan lawan).
waktu.Menurut Arsil (1999:83), kecepatan Dalam system penilaian suatu pertandingan baik
merupakan kemampuan tubuh mengarahkan pertandingan seni ataupun laga, gerakan
semua sistemnya dalam melawan beban, jarak tendangan yang mendapat nilai bagus adalah
dan waktu yang mengahasilkan kerja mekanik. tendangan yang sesuai dengan teknik dan untuk
Jadi dari pendapat ahli di atas dapat diambil mendapatkan tendangan yang bagus haruslah
kesimpulan bahwa kecepatan adalah ditunjang dengan latihan, baik itu latihan fisik
kemampuan tubuh dalam melawan beban maupun dengan latihan teknik dan seorang
dengan menempuh jarak dalam tempo atau pelatih tentu sudah mengetahui dengan baik
waktu yang sesingkat – singkatnya dengan bagaimana program latihan yang hendak
gerakan yang baik. Kecepatan sangat diberikan kepada atlet agar sasaran yang
bergantung dari kekuatan (langsung) karena diinginkan dapat tercapai dengan baik nantinya.
tanpa kekuatan, kecepatan tidak akan dapat Sehingga melahirkan suatu prestasi yang
dikembangkan apabila seorang pesilat ingin membanggakan bagi atlet, pelatih, perguruan,
mengembangkan kecepatan maksimalnya maka, daerah bahkan bangsa.
dia juga harus mengembangkan kekuatan,
keterkaitan antara kecepatan dan kekuatan pada Metode Penelitian
dasarnya bertolak belakang. Adapun jenis penelitian ini adalah
Tendangan sabit merupakan salah satu dari korelasional.Tempat dilaksanakan penelitian ini
bentuk serangan dalam pencak silat. Menurut adalah di Perguruan Pencak Silat Silahturahmi

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI …..47


Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3
Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
-------------------------------------------------------

Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang. orang atlet , 1 orang (3,33%) memiliki
Populasi dalam penelitian adalah seluruh atlet kelincahan pada rentangan waktu < 13,60 atau
Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk dalam kategori Baik, 10 orang (33,33%)
Kecamatan Kuranji Kota Padang yang memiliki kelincahan pada rentangan waktu
berjumlah 30 orang. Sampel diambil atau 13,60 – 15,05 atau dalam kategori Baik. 6 orang
dilakukan dengan purposive random sampling. (20,00%) memiliki kelincahan pada rentangan
Maka sampel dalam penelitian ini atlit laki-laki waktu 15,06 – 16,51 atau dalam kategori Cukup.
sebanyak 17 orang. Instrumen dalam penelitian 10 orang (33,33%) memiliki kelincahan pada
yakni Dodging Run untuk tes kelincahan, rentangan waktu 16,52 – 17,98 atau dalam
Vertical Jump utnuk tes daya ledak otot tungkai kategori Kurang dan 3 orang (10,00%) memiliki
dan tes Kecepatan Tendangan Sabit dengan kelincahan pada rentangan waktu > 17,98 atau
melakukan sebanyak lima tendangan kaki kanan dalam kategori Kurang Sekali. Agar lebih
dan lima tendangan untuk kaki kiri secepat- jelasnya dapat dilihat gambar histogram di
cepatnya secara bergantian. Pelaksanaan bawah ini :
dilakukan tiga kali dan diambil waktu yang 10 10
10
terbaik dengan ketinggian sandsack 75cm (putri)
8 6
dan 100cm (putra). Data dianalisis dengan
6
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan

Frekuensi
3
4
analisis, meliputi uji normalitas data kemudian 1
2
data dirubah kedalam bentuk T-Score yang
0
kemudian dilakukan analisis korelasi ganda. Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang
Hasil Penelitian dan Diskusi Kelas Interval
Sekali

1. Kelincahan Atlet Pencak Silat Gambar 3. Grafik Batang Kelincahan Atlet


Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Pencak Silat Silahturahmi
Padang (X1) Kalumbuk Kec.Kuranji Padang
Berdasarkan hasil pengukuran dari 30
2. Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Pencak
orang atlet pencak silat yang dijadikan sampel Silat Silahturahmi Kalumbuk
dengan menggunakan alat ukur stopwach dari
Kec.Kuranji Padang (X2)
tes dan pengukuran Dodging Run diperoleh skor Berdasarkan hasil pengukuran dari 30
maxsimal =13,31, dan skor minimum =19,84,
orang atlet pencak silat yang dijadikan sampel
kemudian menghasilkan mean (rata-rata) dengan menggunakan alat ukur papan skala dari
=15,79, median = 15,44, modus =14,63 dan tes dan pengukuran Vertical Jump diperoleh
standar deviasi = 1,46. Agar lebih jelasnya dapat skor maxsimal= 1217,64, skor minimum =
dilihat tabel distribusi frekuensi di bawah ini: 472,41. kemudian menghasilkan mean (rata-
Tabel 1. rata) = 737,52, median = 675,60, modus
Distribusi Frekuensi Kelincahan Atlet =650,80 dan standar deviasi = 182,40. Agar
Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel distribusi
Kec.Kuranji Padang (X1) frekuensi di bawah ini:
Frekuensi Kelas Tabel 2.
No Kategori
Fa Fr Interval Distribusi Frekuensi Daya Ledak Otot
Baik Tungkai Atlet Pencak Silat Silahturahmi
1 1 3,33 < 13,60
Sekali Kalumbuk Kec.Kuranji Padang (X 2)
13,60 - Frekuensi Kelas
2 Baik 10 33,33 No Kategori
15,05 Fa Fr Interval
15,06 - Baik
3 Cukup 6 20,00 1 0 0,00 > 1011,12
16,51 Sekali
16,52 - 828,72 -
4 Kurang 10 33,33 2 Baik 11 36,67
17,98 1011,12
Kurang 646,32 -
5 3 10,00 > 17,98 3 Cukup 10 33,33
Sekali 828,12
Total 30 100,00 463,92 -
Dari tabel di atas mengenai kelincahan 4 Kurang 8 26,67
646,31
atlet Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk Kurang
Kec.Kuranji Padang , terlihat bahwa dari 30 5 1 3,33 < 463,92
Sekali

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI …..48


Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3
Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
-------------------------------------------------------

Total 30 100,00 2 Baik 10 33,33 4,53 - 5,42


Dari tabel di atas mengenai kelincahan 3 Cukup 12 40,00 5,43 - 6,32
atlet pencak silat , terlihat bahwa dari 30 orang 4 Kurang 5 16,67 6,33 - 7,23
atlet, Tidak ada (0,00%) memiliki daya ledak Kurang
otot tungkai pada rentangan kelas interval > 5 3 10,00
Sekali > 7,23
1011,12 atau dalam kategori Baik, 11 orang 100,0
(36,67%) memiliki daya ledak otot tungkai pada Total 30
0
rentangan kelas interval 828,72 – 1011,12 atau Dari tabel di atas mengenai kelincahan
dalam kategori Baik. 10 orang (33,33%) atlet Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk
memiliki daya ledak otot tungkai pada Kec.Kuranji Padang , terlihat bahwa dari 30
rentangan kelas interval 646,32 – 828,12 atau orang atlet , tidak ada (0,00%) memiliki
dalam kategori Cukup. 8 orang (26,67%) kecepatan tendangan sabit pada rentangan waktu
memiliki daya ledak otot tungkai pada < 4,53 atau dalam kategori Baik, 10 orang
rentangan kelas interval 463,92 – 646,31 atau (33,33%) memiliki kecepatan tendangan sabit
dalam kategori Kurang dan 1 orang (3,33%) pada rentangan waktu 4,53 – 5,42 atau dalam
memiliki daya ledak otot tungkai pada kategori Baik. 12 orang (40,00%) 30 memiliki
rentangan kelas interval < 463,92 atau dalam kecepatan tendangan sabit pada rentangan
7 waktu
kategori Kurang Sekali. Agar lebih jelasnya 5,43 – 6,32 atau dalam kategori Cukup. 5 orang
dapat dilihat pada gambar histogram di bawah (16,67%) memiliki kecepatan tendangan sabit
ini: pada rentangan waktu 6,33 – 7,23 atau dalam
11
kategori Kurang dan 3 orang (10,00%) memiliki
12 10 kecepatan tendangan sabit pada rentangan waktu
10 8
> 7,23 atau dalam kategori Kurang Sekali. Agar
8
lebih jelasnya dapat dilihat gambar histogram di
Frekuensi

6
4
bawah ini :
1
2 0 12
0 12 10
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
10
Kelas Interval
8 5
Frekuensi

6
Gambar 4. Grafik Batang Daya Ledak Otot 3
4
Tungkai Atlet Pencak Silat 0
2
Silahturahmi Kalumbuk
Kec.Kuranji Padang 0
Baik Baik Cukup Kurang Kurang
3. Kecepatan Tendangan Sabit Atlet Pencak Sekali Sekali
kelas Interval
Silat Silahturahmi Kalumbuk
Kec.Kuranji Padang (Y) Gambar 9. Grafik Batang Kecepatan
Berdasarkan hasil pengukuran dari 30 Tendangan Sabit Atlet Pencak Silat
orang atlet pencak silat yang dijadikan sampel Silahturahmi Kalumbuk
dengan menggunakan alat ukur stopwach dari Kec.Kuranji Padang
tes dan pengukuran kecepatan tendangan sabit
dengan bantuan alat samsack diperoleh skor A. Pengujian Hipotesis
maxsimal = 4,66, dan skor minimum =7,94, Sebelum melakukan pengujian Hipotesis
kemudian menghasilkan mean (rata-rata) = 5,88, tentang kelincahan (X1) dan 31 daya ledak otot
median =5,77, modus = 4,70 dan standar deviasi tungkai (X2) terhadap kecepatan tendangan sabit
= 0,90. Agar lebih jelasnya dapat dilihat tabel (Y) terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
distribusi frekuensi di bawah ini: analisis yaitu uji normalitas sebaran data.
Tabel 3. Setelah data diuji dengan persyaratan analisis
Distribusi Frekuensi Kecepatan dilakukan uji Hipotesis.
Tendangan Sabit Atlet Pencak Silat 1. Uji Normalitas
Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Uji normalitas sebaran data masing-masing
Padang (Y) variabel disajikan dalam tabel dibawah ini.
N Frekuensi Kelas Tabel 4
Kategori Pengukuran Uji Normalitas
o Fa Fa Interval
1 Baik Sekali 0 0,00 < 4,53

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI …..49


Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3
Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
-------------------------------------------------------

Berdasarkan hasil analisis kontribusi dari


N Distr tabel di atas diperoleh kontribusi sebesar= 11%.
Variabel N Lo Ltab hal ini ditandai dengan perolehan r o= 0,333 <
O ibusi
Kelincahan 3 0,13 0,16 Nor rtab= 0,361 pada taraf pengujian signifikan
1 α=0,05, artinya tidak terdapat hubungan secara
(X1) 0 59 1 mal
Daya ledak signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan
otot 3 0,15 0,16 Nor kecepatan tendangan sabit Atlet Pencak Silat
2 Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang.
tungkai 0 12 1 mal
(X2) Oleh sebab itu hipotesis dua dalam penelitian ini
Kecepatan tidak diterima.
3 0,08 0,16 Nor c. Uji Hipotesis Tiga
3 tendangan
0 85 1 mal Berdasarkan hasil analisis kontribusi dari
sabit (Y)
Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil tabel di atas diperoleh kontribusi sebesar=
pengujian untuk kelincahan (X 1), skor Lo = 96,40%. Hal ini ditandai dengan perolehan
0,1359. dengan N=30 sedangkan Ltab pada taraf ro=0,98 > Ltab= 0,361 pada taraf pengujian
pengujian signifikan α=0,05 diperoleh 0,161 signifikan α=0,05, artinya terdapat hubungan
yang lebih besar dari Lo sehingga dapat yang signifikan secara bersama-sama antara
disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari kelincahan dan Daya ledak otot tungkai secara
kelincahan berdistribusi normal. Selanjutnya bersama-sama dengan kecepatan Tendangan
hasil tes Daya ledak otot tungkai (X 2), skor LO= Sabit Atlet Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk
0,1512 dengan N=30 sedangkan Ltab pada taraf Kec.Kuranji Padang. Oleh sebab itu hipotesis
pengujian signifikan α=0,05 diperoleh 0,110 tiga dalam penelitian ini diterima.
yang lebih besar dari L O sehingga dapat B. Pembahasan
disignifikankan bahwa skor yang di peroleh dari 1. Hipotesis Pertama
daya ledak otot tungkai berdistribusi normal. Hipotesis pertama yang diajukan dalam
Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. penelitian ini adalah sebagai berikut: Kelincahan
Kemudian diperoleh hasil kecepatan mempunyai hubungan terhadap kecepatan
tendangan sabit (Y), skor LO= 0,0882 dengan n tendangan sabit Atlet Pencak Silat Silahturahmi
=30, sedangkan Ltab pada taraf pengujian Kalumbuk Kec.Kuranji Padang. Untuk
signifikan α = 0,05 diperoleh 0,161 yang lebih mengetahui besarnya kontribusi kelincahan (X1)
besar dari LO sehingga dapat disimpulkan bahwa terhadap kecepatan tendangan sabit (Y)
skor yang diperoleh dari kecepatan tendangan digunakan analisis korelasi sederhana.
sabit berdistribusi normal. Agar lebih jelas Berdasarkan hasil olahan data, diketahui dengan
dapat dilihat di lampiran. Berdasarkan uraian perolehan ro= 0,497 > rtab= 0,361 pada taraf
diatas ternyata semua variabel X1, X2, dan Y pengujian signifikan α=0,05 ma ka Ho ditolak
ditanya ternyata normal karena masing-masing dan Ha diterima. Hal ini berarti kelincahan (X1)
variabel skor LO nya kecil dari pada Ltab pada berkontribusi sebesar= 25,00%. Artinya terdapat
pengujian signifikan α =0,05. Hal ini berarti hubungan secara signifikan antara kelincahan
bahwa data dari masing-masing variabel dengan kecepatan tendangan sabit Atlet Pencak
penelitian ini tersebut secara normal atau Silat Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji
Padang. 34
populasi dari mana data sampel diambil
berdistribusi normal Kelincahan merupakan seluruh daya dan
2. Uji Hipotesis upaya atlet untuk dapat bergerak dengan cepat,
a. Uji Hipotesis Satu mengubah arah dan posisi, menghindari
Berdasarkan hasil analisis kontribusi dari serangan dari lawan. Dengan kemampuan atlet
tabel di atas diperoleh kontribusi sebesar= 25%. dalam bergerak mengubah arah dan posisi
Hal ini ditandai dengan perolehan r o= 0,497 > tergantung pada situasi dan kondisi yang
rtab= 0,361 pada taraf pengujian signifikan dihadapi dalam waktu yang relatif singkat dan
α=0,05, artinya terdapat hubungan secara cepat.
signifikan antara kelincahan dengan kecepatan 2. Hipotesis Kedua
tendangan sabit Atlet Pencak Silat Silahturahmi Hipotesis kedua yang diajukan dalam
Kalumbuk Kec.Kuranji Padang . Oleh sebab itu penelitian ini adalah sebagai berikut: “ Daya
hipotesis satu dalam penelitian ini diterima. ledak otot tungkai tidak memiliki hubungan
b. Uji Hipotesis Dua yang signifikan terhadap kecepatan tendangan
sabit Atlet Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI …..50


Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3
Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
-------------------------------------------------------

Kec.Kuranji Padang. Untuk mengetahui otot tungkai secara bersama-sama dengan


besarnya kontribusi daya ledak otot tungkai (X2) kecepatan tendangan sabit Atlet Pencak Silat
terhadap kecepatan tendangan sabit (Y) Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang.
digunakan analisis korelasi sederhana. Apabila seorang atlet dapat melakukan
Berdasarkan hasil olahan data, diketahui dengan tendangan sabit dengan baik, dapat membantu
diperoleh ro= 0,333 > rtab= 0,361 pada taraf pergerakannya, sehingga lawan sukar untuk
pengujian signifikan α=0,05 ma ka Ho ditolak membaca pergerakan serta mengalami kesulitan
dan Ha ditolak. Namun daya ledak otot tungkai dalam serangan. Namun sebaliknya, apabila
(X2) berkontribusi sebesar= 11,00%. Artinya seorang atlet tidak dapat melakukan tendangan
tidak terdapat hubungan secara signifikan antara sabit dengan baik, maka pergerakan
daya ledak otot tungkai dengan kecepatan tendangannya akaan mudah ditebak arahnya
tendangan sabit Atlet Pencak Silat Silahturahmi sehingga lawan akan mudah melakukan
Kalumbuk Kec.Kuranji Padang. serangan balik.
Daya ledak merupakan kemampuan untuk Hal ini sejalan dengan penjelasan diatas.
menampilkan kekuatan maksimum dan Di dalam olahraga pencak silat, kondisi fisik
kecepatan maksimum secara eksplisif dalam merupakan salah satu persyaratan seorang atlet,
waktu cepat dan singkat untuk mencapai tujuan bahkan dapat dikatakan dasar olahraga prestasi.
yang dikehendaki, sehingga otot yang Untuk itu jelaslah bahwa dalam pembinaan atau
menampilkan gerakan eksplosif sangat kuat dan latihan dalam olahraga pencak silat, para
cepat dalam berkontraksi. Agar lebih pembina, pelatih, ataupun para pesilat sangat
maksimalnya kemampuan daya ledak otot perlu sekali memperhatikan faktor-faktor fisik
tungkai seorang pesilat, perlu dilakukan yang mempengaruhi dalam olahraga pencak
beberapa bentuk latihan. Latihan daya ledak otot silat, khususnya kelincahan dan daya ledak otot
tungkai dapat dilakukan dengan beban ataupun tungkai untuk mendapatkan kecepatan
tanpa beban. Latihan dengan beben yaitu tendangan yang optimal. Selain hal-hal yang
penekankan pada kecepatan mengangkat beban telah diuraikan di atas, perlu diperhatikan untuk
atau mendorong beban latihan. menjadi atlet yang baik tentu tidak terbatas pada
3. Hipotesis ketiga kelincahan dan daya ledak otot tungkai saja.
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah:
penelitian ini adalah sebagai berikut: “ 1).Sikap mental, 2).Disiplin, 3).Penguasaan
kelincahan dan daya ledak otot tungkai teknik-teknik dasar dan 4).Penguasaan taktik.
mempunyai kontribusi terhadap terhadap
kecepatan tendangan sabit Atlet Pencak Silat Kesimpulan
Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang. Berdasarkan data yang dikumpulkan dan
Untuk mengetahui besarnya kontribusi diolah dengan analisis statistik deskritif pada
Kelincahan (X1) dan daya ledak otot tungkai taraf signifikan 0,05 dengan Exel pengujian
(X2) terhadap kecepatan tendangan sabit (Y) hipotesis menghasilkan kesimpulan :
digunakan analisis korelasi ganda. 1. Terdapat hubungan antara kelincahan
Kecepatan merupakan kemampuan tubuh terhadap Kecepatan Tendangan Sabit Atlet
mengarahkan semua sistemnya dalam melawan Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk
beban, jarak dan waktu yang mengahasilkan Kec.Kuranji Padang dan memberikan
kerja mekanik. Menurut Robinson dalam Asril kontribusi sebesar 25,00%
(2000) mengatakan “kecepatan bergerak adalah 2. Tidak Terdapat hubungan antara daya ledak
kualitas yang memungkinkan orang bergerak, otot tungkai terhadap Kecepatan Tendangan
melaksanakan gerakan – gerakan yang sama Sabit Atlet Pencak Silat Silahturahmi
atau tidak sama cepat anggota tubuh atau objek Kalumbuk Kec.Kuranji Padang dan namun
yang merupakan kecepatan bergerak”. memberikan kontribusi sebesar 11,00%
Berdasarkan hasil olahan data, diperoleh 3. Terdapat hubungan antara kelincahan dan
ro=0,98 > Ltab= 0,361 pada taraf pengujian daya ledak otot tungkai secara bersama-sama
signifikan α=0,05 kontribusi sebesar= 46,4% terhadap Kecepatan Tendangan Sabit Atlet
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk
kelincahan (X1) dan daya ledak otot tungkai Kec.Kuranji Padang dan memberikan
(X2) berkontribusi sebesar = 96,40%. Artinya kontribusi sebesar 96,40%
terdapat hubungan yang signifikan secara
bersama-sama antara kelincahan, Daya ledak DAFTAR PUSTAKA

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI …..51


Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3
Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
-------------------------------------------------------

………….(2007). Buku Panduan Penulisan


Tugas Akhir Universitas Negeri
Padang. Padang. UNP
Arsil. (1999). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang
: FIK UNP
Baley, James A. (1986). Pedoman Atlet Tehnik
Peningkatan Ketangkasan dan
Stamina. Semarang : Bahasa Prise
Dangnisa Moeloek dan Arjadino Tjokro. (1984).
Kesehatan dan Olahraga. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Hariyadi, Slamet. (2002). Tehnik Dasar Pencak
Silat Tanding. Jakarta : Dian Rakyat
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek
Psikologi dalam Coaching. Jakarta :
PT. Dikjen Dikti PPLT
Lubis, Johansyah. (2004). Pencak Silat Panduan
Praktis. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada
Fitri, Sari (2008). Pengaruh Keseimbangan dan
Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap
Kemampuan Tendanngan Depan pada
Atlet Pencak Silat (Studi pada Atlet
PPLP Sumbar Tahun 2007). Skripsi.
FIK. UNP
Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.
(2006). UU RI No.3 Tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan
Nasional. Yogyakarta. Pustaka
Yustisia

M. Sajoto. (1995). Pembinaan Kondisi Fisik


Olahraga. Jakarta : Depdikbud Dirjen
Dikti PPLPTK
Mulyono. (2005). Hubungan Antara Kekuatan
Otot Tungkai dan Kelincahan dengan
Kecepatan Menggiring bola Pada
Siswa Lembaga pendidikan Sepakbola
(SPLB). Skripsi. FIK UNNES
Suwirman, (1999). Pencak silat dasar. Dip
Proyek UNP.
Suharno HP. (1985). Ilmu Kepelatihan Olahrga.
Yogyakarta
Syafrudin. B. (2010). Kontribusi kelincahan dan
kelentukan terhadap keterampilan
Dribbling pada pemain sepakbola
sekolah dasar Negeri 13 Tanjung sani
Kabupaten Agam. Skripsi. FIK UNP.

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI …..52


Rosmawati1, Darni2, Hilmainur Syampurma3

Anda mungkin juga menyukai