33-Article Text-56-1-10-20190629
33-Article Text-56-1-10-20190629
-------------------------------------------------------
Abstrak
Masalah penelitian ini adalah lemahnya tendangan sabit atlit silat Silahturahmi Kalumbuk
Kec.Kuranji Padang disebabkan karena banyak faktor.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan
bagaimana hubungan kelincahan dan daya ledak otot tungkai secara bersama-sama terhadap
kecepatan tendangan sabit Atlet Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang. Populasi
penelitian atlit Atlet Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang. Teknik penarikan
sampel dengan total sampling, maka sampel pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 30 orang. Hasil
analisis data menunjukan bahwa: Terdapat hubungan secara bersama-sama antara kelincahan dan
daya ledak otot tungkai terhadap kecepatan tendangan sabit atlet pencak silat Silaturahmi Kalumbuk
Kecamatan Kuranji Kota Padang. Dimana diperoleh ro=0,98 > Ltab= 0,361 pada taraf pengujian
signifikan α=0,05 kontribusi sebesar= 46,4%
Kata Kunci: Kelincahan, Daya Ledak Otot Tungkai dan kecepatan tendangan sabit.
Abstract
The Problems this research were the weakened a scythe athletes Silahturahmi Kalumbuk
Kec.Kuranji Padang.This research aims to to express what is the relationship agility and explosive
power limb muscles together to a scythe athletes Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang.
Population research is athletes Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang. Technique withdrawal
sample with a total of sampling, so samples to research is established as many as 30 people. The
result of the analysis data showed that there are relations together between agility and explosive
power limb muscles together to a scythe athletes Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Padang where
obtained the first significant α=0,05 and contributing of 46,4%.
Pendahuluan
Pencak silat merupakan salah satu cabang kebugaran, prestasi, kualitas manusia,
olahraga yang dipertandingkan baik ditingkat menanamkan nilai moral dan akhlak mulia,
daerah, nasional, regional, dan bahkan ditingat sportivitas, disiplin, mempererat dan membina
Internasional, mulai usia dini, remaja dan persatuan bangsa, memperkukuh pertahanan
sampai usia dewasa. Perkembangan olahraga nasional, serta mengangkat harkat, martabat,
pencak silat sekarang ini cukup membanggakan dan kehormatan bangsa.”
dengan semakin tersebarnya perguruan pencak Dari kutipan di atas dapat diambil
silat di nusantara dan bahkan diluar Negara kesimpulan bahwa pembangunan olahraga
Indonesia. Dalam UU RI No. 3 Tahun 2005 sangatlah penting dikembangan sehingga
pasal 4 tentang Sistem Keolahragaan Nasional terbentuk manusia yang sehat secara jasmani
bahwa : dan rohani serta meliliki Akhlak mulia dan
“Keolahragaan nasional bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan bangsa.
juga disebut serabut otot putih. Serabut otot Hamdani dalam Sofia (2008 : 11), pengertian
lambat warnanya lebih merah. Hal ini serangan adalah usaha pembelaan diri dengan
disebabkan banyak mengandung kadar kapiler menggunakan lengan (tangan) atau tungkai
karena serabut otot lambat disebut juga serabut (kaki), untuk mengenai sasaran tertentu pada
otot merah. tubuh lawan. Adapun serangan dapat dibagi
Otot cepat lebih kuat bekerja secara jenisnya berdasarkan alat yang digunakan.
anaerobic yang menyebabkan reaksi dan Untuk melakukan serangan lengan atau tangan
kontraksinya juga menjadi cepat. Hal ini lazim disebut dengan pukulan, dan serangan
disebabkan karena jumlah reticulum tungkai kaki atau kaki yang lazim disebut
sarcoplasmanya lebih banyak, maka proses tendangan.Pada serangan tungkai berlaku pula
pelepasannya berlangsung dengan cepat. bentuk lintasan sebagaimana serangan lengan.
Dengan kapiler yang sedikit maka, pemasokan Dalam olahraga pencak silat terdapat bermacam
darah ke tempat-tempat yang membutuhkan – macam serangan tungkai. Pada dasarnya
menjadi terbatas. Kontraksinya berlangsung berpangkal pada gerak dasar kaki itu sendiri,
lebih cepat dan cepat pula menjadi lelah, karena serangan ini terdiri atas : serangan kaki,
memiliki diameter serabut otot yang lebih besar serangan lutut, sapuan, dan guntingan.
dibandingkan dengan serabut otot lambat, maka Dalam penelitian ini akan dijelaskan
jenis serabut otot ini dapat menampilkan tentang serangan kaki. Secara umum serangan
kontraksi cepat dan kuat. Dengan demikian kaki atau tendangan, sedangkan pada waktu
serabut otot ini lebih baik untuk kegiatan- melakukan teknik tendangan posisi dan lintasan
kegiatan dalam waktu yang singkat. Dengan gerakan kaki dapat melalui :
mengetahui jenis dan sifat serabut di atas, maka 1. Depan
dapat diketahui bahwa untuk daya ledak jenis 2. Melingkar/sabit
otot yang digunakan adalah serabut otot cepat, 3. Belakang
karena jenis serabut otot ini dapat menampilkan 4. Samping
kontraksi otot yang cepat dan kuat, dimana Dalam penelitian ini akan mengambil salah
kecepatan dan kekuatan sangat dibutuhkan satu teknik tendangan yaitu tendangan
dalam daya ledak otot tungkai ini. melingkar/sabit. Tendangan melingkar atau sabit
Kecepatan adalah kemampuan untuk merupakan salah satu teknik serangan dalam
bergerak dengan sangat baik, tepat dan cepat pertandingan pencak silat yang menggunakan
(Jarver dalam Arsil, 1999:83). Martin dalam kaki, dan dilaksanakan dengan kuat dan cepat,
syafruddin (1996) mengatakan kecepatan salah satu kaki menjadi tumpuan.
merupakan bagian dari kondisi fisik yang sangat Tendangan dapat dikatakan bagus yaitu
penting peranannya untuk meningkatkan sesuai dengan teknik yang ada dalam tendangan
prestasi olahraga pada umumnya. Dalam ilmu yakni mempunyai tenaga, arah sesuai dengan
fisika didefenisikan sebagai jarak persatuan sasaran yang hendak dituju (badan lawan).
waktu.Menurut Arsil (1999:83), kecepatan Dalam system penilaian suatu pertandingan baik
merupakan kemampuan tubuh mengarahkan pertandingan seni ataupun laga, gerakan
semua sistemnya dalam melawan beban, jarak tendangan yang mendapat nilai bagus adalah
dan waktu yang mengahasilkan kerja mekanik. tendangan yang sesuai dengan teknik dan untuk
Jadi dari pendapat ahli di atas dapat diambil mendapatkan tendangan yang bagus haruslah
kesimpulan bahwa kecepatan adalah ditunjang dengan latihan, baik itu latihan fisik
kemampuan tubuh dalam melawan beban maupun dengan latihan teknik dan seorang
dengan menempuh jarak dalam tempo atau pelatih tentu sudah mengetahui dengan baik
waktu yang sesingkat – singkatnya dengan bagaimana program latihan yang hendak
gerakan yang baik. Kecepatan sangat diberikan kepada atlet agar sasaran yang
bergantung dari kekuatan (langsung) karena diinginkan dapat tercapai dengan baik nantinya.
tanpa kekuatan, kecepatan tidak akan dapat Sehingga melahirkan suatu prestasi yang
dikembangkan apabila seorang pesilat ingin membanggakan bagi atlet, pelatih, perguruan,
mengembangkan kecepatan maksimalnya maka, daerah bahkan bangsa.
dia juga harus mengembangkan kekuatan,
keterkaitan antara kecepatan dan kekuatan pada Metode Penelitian
dasarnya bertolak belakang. Adapun jenis penelitian ini adalah
Tendangan sabit merupakan salah satu dari korelasional.Tempat dilaksanakan penelitian ini
bentuk serangan dalam pencak silat. Menurut adalah di Perguruan Pencak Silat Silahturahmi
Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang. orang atlet , 1 orang (3,33%) memiliki
Populasi dalam penelitian adalah seluruh atlet kelincahan pada rentangan waktu < 13,60 atau
Pencak Silat Silahturahmi Kalumbuk dalam kategori Baik, 10 orang (33,33%)
Kecamatan Kuranji Kota Padang yang memiliki kelincahan pada rentangan waktu
berjumlah 30 orang. Sampel diambil atau 13,60 – 15,05 atau dalam kategori Baik. 6 orang
dilakukan dengan purposive random sampling. (20,00%) memiliki kelincahan pada rentangan
Maka sampel dalam penelitian ini atlit laki-laki waktu 15,06 – 16,51 atau dalam kategori Cukup.
sebanyak 17 orang. Instrumen dalam penelitian 10 orang (33,33%) memiliki kelincahan pada
yakni Dodging Run untuk tes kelincahan, rentangan waktu 16,52 – 17,98 atau dalam
Vertical Jump utnuk tes daya ledak otot tungkai kategori Kurang dan 3 orang (10,00%) memiliki
dan tes Kecepatan Tendangan Sabit dengan kelincahan pada rentangan waktu > 17,98 atau
melakukan sebanyak lima tendangan kaki kanan dalam kategori Kurang Sekali. Agar lebih
dan lima tendangan untuk kaki kiri secepat- jelasnya dapat dilihat gambar histogram di
cepatnya secara bergantian. Pelaksanaan bawah ini :
dilakukan tiga kali dan diambil waktu yang 10 10
10
terbaik dengan ketinggian sandsack 75cm (putri)
8 6
dan 100cm (putra). Data dianalisis dengan
6
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
Frekuensi
3
4
analisis, meliputi uji normalitas data kemudian 1
2
data dirubah kedalam bentuk T-Score yang
0
kemudian dilakukan analisis korelasi ganda. Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang
Hasil Penelitian dan Diskusi Kelas Interval
Sekali
6
4
bawah ini :
1
2 0 12
0 12 10
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
10
Kelas Interval
8 5
Frekuensi
6
Gambar 4. Grafik Batang Daya Ledak Otot 3
4
Tungkai Atlet Pencak Silat 0
2
Silahturahmi Kalumbuk
Kec.Kuranji Padang 0
Baik Baik Cukup Kurang Kurang
3. Kecepatan Tendangan Sabit Atlet Pencak Sekali Sekali
kelas Interval
Silat Silahturahmi Kalumbuk
Kec.Kuranji Padang (Y) Gambar 9. Grafik Batang Kecepatan
Berdasarkan hasil pengukuran dari 30 Tendangan Sabit Atlet Pencak Silat
orang atlet pencak silat yang dijadikan sampel Silahturahmi Kalumbuk
dengan menggunakan alat ukur stopwach dari Kec.Kuranji Padang
tes dan pengukuran kecepatan tendangan sabit
dengan bantuan alat samsack diperoleh skor A. Pengujian Hipotesis
maxsimal = 4,66, dan skor minimum =7,94, Sebelum melakukan pengujian Hipotesis
kemudian menghasilkan mean (rata-rata) = 5,88, tentang kelincahan (X1) dan 31 daya ledak otot
median =5,77, modus = 4,70 dan standar deviasi tungkai (X2) terhadap kecepatan tendangan sabit
= 0,90. Agar lebih jelasnya dapat dilihat tabel (Y) terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
distribusi frekuensi di bawah ini: analisis yaitu uji normalitas sebaran data.
Tabel 3. Setelah data diuji dengan persyaratan analisis
Distribusi Frekuensi Kecepatan dilakukan uji Hipotesis.
Tendangan Sabit Atlet Pencak Silat 1. Uji Normalitas
Silahturahmi Kalumbuk Kec.Kuranji Uji normalitas sebaran data masing-masing
Padang (Y) variabel disajikan dalam tabel dibawah ini.
N Frekuensi Kelas Tabel 4
Kategori Pengukuran Uji Normalitas
o Fa Fa Interval
1 Baik Sekali 0 0,00 < 4,53