Anda di halaman 1dari 105

PERAN PEMUDA DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF

DI DESA KEBONREJO KECAMATAN KALIBARU


KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh :

SAASARI
NIM.T20179053

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JUNI 2022

i
PERAN PEMUDA DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF
DI DESA KEBONREJO KECAMATAN KALIBARU
KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh:
SAASARI
NIM.T20179053

Disetujui Pembimbing

Musyarofah, M. Pd
NIP.19820802 201102 004

ii
PERAN PEMUDA DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF
DI DESA KEBONREJO KECAMATAN KALIBARU
KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi persyaratan


Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

Hari : Senin
Tanggal : 06-Juni-2022

Tim penguji:
Ketua Sekretaris

Dr. MOHAMMAD ZAINI, S. Pd. I, M. Pd.I. ANINDYA FAJARINI, S. Pd, M. Pd.


NUP : 20160366 NIP: 199003012019032007

Anggota :
1. Dr. H. MUSTAJAB, S. Ag, M. Pd. I. ( )

2. MUSYAROFAH, M. Pd. ( )

Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I.


NIP. 196405111999032001

iii
MOTTO

            

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika


kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”.
(QS. Ibrahim: 7)1

1
Kementerian Agama, Al-Quran dan Tafsirnya, Jilid 9 (Jakarta: Widya Cahaya, 2011)

iv
PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT, atas segala cinta dan kasihmu yang telah

mengantarkanku sampai pada titik ini. Terimakasih karena telah memberikan

kekuatan dan kemudahan hingga akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir

ini. Sholawat berserta salam selalu saya curah limpahkan kepada kekasih tercinta

baginda nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya ini kepada orang yang

saya sayangi dan kasihi:

1. Bapak & Ibu (Giman & Siti Romlah)

Tiada kata yang yang bisa kuucupakan karena bapak & Ibulah yang

melahirkan mendidik hingga sampai fase ini, Terima kasih Doa & Usaha

dalam mendukung anakmu bisa memperoleh Gelar sarjana S1, Semoga

Allah senantiasa memberikan Kebarokahan hidup Panjang umur dan yang

terpenting nikmat sehat dan dilancarkan barokah rezekinya aminn

2. Terima kasih tiada tara ku ucapkan kepada calon istriku Risnawati

Ruchiyad sekaligus motivator dan membantu dalam segala persiapan

skripsi ini.

3. Teruntuk dosen pembimbing (ibu Musyarofah, M. Pd) yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

4. Teruntuk keluarga besar (Mbah Syiar) yang telah memberikan motivasi

dan doa untuk jenjang pendidikan perguruan tinggi yang saya ambil

5. Teruntuk teman-teman organisasi HMPS, PMII dan kelas tadris IPS, saya

ucapkan terima kasih banyak atas partisipasinya.

v
KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas

karunia cinta yang diberikanNYA, penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat

menyelesaikan program sarjana, dapat teselesikan dengan lancer.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh

karena itu, penulis menyadari dab menyampaikan terimakasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Bapak Prof Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan segala

fasilitas yang membatu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbuyah dan

Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sains

Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah

memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

4. Ibu Musyarofah, M.Pd., selaku ketua Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan

Sosial dan sekaligus dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran serta bersedia memberikan arahan dan bimbingan

selama proses pembuatan skripsi.

5. Dosen Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan banyak

ilmunya serta doa yang baik sehingga penulis mampu seperti saat ini.

vi
6. Bapak Dedie Suharto selaku kepala desa Kebonrejo yang telah memberikan

izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian

7. Kepala dusun, pemuda, dan warga setempat yang telah memberikan informasi

dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun

tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Tiada kata yang dapat terucap selain do’a dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT membrikan balasan kebaikan atas semua

jasa yang telah diberikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis mengaharapkan kristik dan saran yang

membangun agar dapat menyempurnakan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan

terutama penulis sendiri. Terakhir semoga skripsi ini memberikan manfaar bagi

para pembaca.

Jember, 20 Mei 2022

SAASARI
NIM.T20179053

vii
ABSTRAK

SAASARI, 2022: Peran Pemuda Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif di


Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi
Pemuda adalah bagian dari sekelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan dari segala permasalahan sosial. Pemuda Desa Kebunrejo Kecamatan
Kalibaru Banyuwangi memiliki peran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan
dalam mengembangkan sumber daya manusia di lingkungan masyarakat.
Sehingga partisipasi dari para pemuda desa Kebunrejo menjadi aset yang berharga
untuk kemajuan desanya.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana peran pemuda
sebagai agen perubahan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa
Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi? 2) Bagaimana peran
pemuda sebagai kontrol sosial dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa
Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi? 3) Bagaimana peran
pemuda sebagai kekuatan moral dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa
Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
Tujuan penelitian ini adalah:1) Untuk mendeskripsikan peran pemuda
sebagai agen perubahan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa
Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi, 2) Untuk
mendeskripsikan peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam mengembangkan
ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi,
3) Untuk mendeskripsikan peran pemuda sebagai kekuatan moral dalam
mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru
Kabupaten Banyuwangi.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
deskriptif, penentuan informan menggunakan metode purposive sampling, teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Peran pemuda sebagai agen perubahan
yakni: a) mendirikan 5 komunitas pemuda b) mengembangkan bidang usaha
ekonomi kreatif di setiap komunitas. 2) peran pemuda sebagai kontrol sosial
dalam mengembangkan ekonomi kreatif yakni: a) mengadakan RAKOM (Rapat
Komunitas) b) mengadakan rapat triwulan c) menginformasikan hasil produk
melalui penjualan langsung dan online. 3) Peran pemuda sebagai kekuatan moral
dalam mengembangkan ekonomi kreatif yakni: a) sikap toleransi terhadap
perbedaan pendapat, kritik dan saran mengenai usaha ekonomi kreatif b) sikap
solidaritas antar individu maupun kelompok komunitas dalam usaha ekonomi
kreatif.

viii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

MOTTO ..................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Konteks Penelitian .......................................................................... 1

B. Fokus Penelitian .............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

E. Definisi Istilah ................................................................................. 8

F. Sistematika Pembahasan ................................................................. 10

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ........................................................ 12

A. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 12

B. Kajian Teori .................................................................................... 19

ix
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 37

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian...................................................... 37

B. Lokasi penelitian ............................................................................. 38

C. Subyek Penelitian ............................................................................ 38

D. Teknik Pengumpulan data ............................................................... 38

E. Analisis Data ................................................................................... 41

F. Keabsahan Data ............................................................................... 44

G. Tahap-tahap Penelitian .................................................................... 45

BAB IV PENYAJIAN DATA................................................................... 47

A. Gambaran Obyek Penelitian ........................................................... 47

B. Penyajian Data dan Analisis............................................................ 52

C. Pembahasan Temuan ....................................................................... 69

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 75

A. Kesimpulan ..................................................................................... 75

B. Saran ................................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang dilakukan ............... 17

3.1 Indikator Observasi ......................................................................................... 39

3.2 Indikator Wawancara....................................................................................... 40

3.3 Indikator Dokumentasi .................................................................................... 41

4.1 Temuan Penelitian ........................................................................................... 69

xi
DAFTAR GAMBAR

NO Uraian Hal

4.1 Komunitas Pemuda Desa Kebonrejo ............................................................... 55

4.2 Komunitas Pemuda dengan bidang usahanya ....................................... 57

4.3 Kegiatan Rapat Rutinan Komunitas dan Rapat Triwulan................................ 60

4.4 Wisata Kuliner Produk Usaha Pemuda Desa Kebonrejo................................. 63

4.5 Pemuda sebagai Media Informasi Penjualan Online ....................................... 65

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pemuda adalah generasi penerus bangsa, bahkan Ir. Soekarno presiden

Republik Indonesia pertama pernah mengatakan “Berikanlah aku sepuluh

kaum muda maka akan aku goncangkan dunia”.1 Ini sebagai bukti bahwa

peran pemuda dalam pembangunan bangsa dan negara mempunyai posisi

yang diperhitungkan. Selain masih mempunyai fisik yang kuat juga memiliki

akal fikiran yang akan terus berkembang seiring dengan pengalaman

hidupnya. Kaum muda adalah aktor utama dalam berbagai peristiwa penting

yang terjadi di mana saja, dan semua yang termasuk perubahan selalu

dikenakan pada kaum muda.

Peran seorang pemuda sangat penting untuk kemajuan negara, dan

prestasi kemajuan negara ada di tangan remaja. Pemuda telah memainkan

peran dan misi yang sangat berat sebelumnya dan perlu menciptakan dan

mengikuti kebebasan, tetapi juga menjaganya. Sebuah cerita yang

menunjukkan bahwa anak-anak muda memiliki suasana hati yang optimis

akan kemajuan dan jiwa juang serta dapat terus memberikan respon yang tepat

terhadap kesulitan yang dihadapi negara Indonesia, dan merupakan seseorang

yang cukup umur dan memiliki pribadi yang solid. 2 Dengan cara ini,

masyarakat Indonesia dapat menempatkan usia yang lebih muda di depan.

1
Maria Puspitasari, “Karakteristik Pemuda Pada Lingkungan Dalam Menjawab Masa Kini dan
Masa Depan”, Journal LPPM, Volume 9, No 1 (2019)
2
Rizal Banurea, Peran Budaya dalam Pengembangan Daerah, Jurnal Manajemen Pendidikan PPs
UNIMED-ISMAPI SU, Volume X Nomor 1, (Juni 2017)

1
2

Tugas kepemudaan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 40

tahun 2009 tentang kepemudaan Bab II pasal 3 menyatakan bahwa:

“Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, cerdas, kreatif, inovatif, madiri dan demokratis, bertanggung jawab,

berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan,

kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia”3

Sangat mungkin bangsa yang paling menakjubkan bisa dirasakan oleh

anak muda. Dalam hal ini menunjukkan bahwa remaja merupakan salah satu

pilar pendukung yang diharapkan dapat membangun negara yang kokoh.

Dimasukkannya anak muda sebagai subjek perubahan sosial dipandang

sebagai hal yang sangat penting.4 Usia yang lebih muda memainkan peran

penting sebagai seorang komunis progresif di mata publik. Karena anak-anak

dianggap lebih mahir, memiliki energi yang lebih besar, keseriusan yang lebih

tinggi, kemampuan berpikir cepat dan sebenarnya masih cekatan. Dalam Al-

Quran ditemukan ayat-ayat yang menjelaskan pemuda tentang urgensinya.

Ayat-ayat itu sebagai berikut:

3
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009, Kepemudaan, (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
4
Rizal Banurea, “Peran Pemuda dalam Pengembangan Daerah Pada Bidang Sosial Budaya dan
Ekonomi”, Jurnal Manajemen Pendidikan PPs UNIMED-ISMAPI SU, Volume X Nomor 1,
(Juni 2017), 29
3

            
Artinya: Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada
Tuhan mereka dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.5

Pada bagian di atas, Allah menggambarkan pada dasarnya ada dua hal

yang dimiliki oleh pemuda, sehingga namanya didewakan dalam Al-Quran,

lebih spesifiknya keberadaan orang-orang yang teguh pada keyakinannya dan

kemanfaatan pemuda seperti ini sudah melewati titik batas dan daya cipta

mereka sudah lewat waktu. Selanjutnya, pemuda memiliki potensi tambahan

yang kontras dengan perkumpulan lokal lainnya. Pemuda memiliki potensi

tambahan karena pemuda sangat penting untuk kelompok usia yang memang

sangat berguna, baik di bidang sosial, bidang politik, kreatif dan keuangan.

Derajat kontribusi kaum muda dalam bidang pekerjaan atau bidang keuangan

sangatlah besar, karena pada tingkatan usia 16 tahun kaum muda akan masuk

pada kehidupan yang lain serta dikenang sebagai angkatan kerja yang siap

dalam bersaing untuk menunjukkan kemampuannya di dunia.

Pemuda adalah bagian dari sekelompok masyarakat yang tidak dapat

dipisahkan dari segala permasalahan sosial. Kaum muda merupakan masa

perubahan yang sangat cenderung memberikan dampak yang negatif, baik dari

dalam (self) maupun dampak dari luar (climate). Anak-anak muda secara

efektif dipengaruhi oleh hal-hal negatif dan menawan untuk beberapa waktu,

namun mereka mempengaruhi mereka secara negatif. Sejumlah besar anak

dengan masalah keuangan (pengangguran) telah menyebar ke berbagai

5
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemah, (Bandung: CV. Mikraj
Khasanah Ilmu, 2014).
4

masalah, misalnya putus sekolah, darurat keberanian, kerjasama sosial,

peningkatan minat, pelanggaran remaja, obat-obatan, perampokan dan

penyerangan, atau minuman keras.6

Masyarakat Indonesia selalu menekankan pentingnya prinsip-prinsip

pemerintahan selama fase pembangunan, tetapi implementasinya masih

stagnan. Dalam situasi ini, keterampilan pengembangan sumber daya manusia

desa diperlukan. Daerah pedesaan Kebunrejo Kalibaru Banyuwangi sebagai

pedesaan terpencil mengindikasikan bahwa terdapat jumlah pemuda yang

cukup banyak, yang mana partisipasi dari pemuda pada saat ini adalah kunci

dalam setiap program pengembangan masyarakat dalam mengembangkan

desanya.

Dengan hadirnya generasi muda yang menjunjung tinggi kemajuan

kota, maka peningkatan usia yang lebih muda menuju pembangunan sebagian

besar ke arah yang positif, pertimbangan administrasi dan arahan dari berbagai

disiplin ilmu diharapkan dapat secara rutin menyelesaikan permasalahan

tersebut. Kemajuan berbagai hasil potensi positif yang lebih muda seperti

kemampuan, bakat dan minat diharapkan dapat membantu mereka menjadi

lebih bermanfaat bagi lingkungan, sehingga pemuda memainkan peran

penting dalam mengelola perbaikan secara lokal.

Seiring perkembangan zaman banyaknya inovasi dan terobosan baru

dalam mengembangkan bakat dan minat pemuda yakni dengan adanya

ekonomi kreatif pemuda didesa Kalibaru memiliki peran untuk mengasah

6
Sri haryati,”Peran Pemuda Dalam Mengelola Kawasan Ekowisata dan Implikasinya terhadap
Ketahanan Masyarakat Desa”, Jurnal Ketahanan Nasional, Volume 22 No2, (Agustus 2016)
5

keterampilan diri dalam meningkatkan taraf ekonomi atau penadapatan di

lingkungan sekitar. Banyaknya ide/gagasan pemuda dalam melakukan

peningkatan ekonomi didukung oleh perangkat desa sebagai upaya menuju

desa inovatif yang dicanangkan oleh pemerintah.

Tidak hanya anak muda dengan identitasnya sendiri yang mengalami

masalah, tetapi beberapa fenomena yang disebut sebagai masa muda yang tak

terlupakan membutuhkan kepemimpinan selama masa transisi ini. Berbagai

permasalahan pemuda yang muncul pada masa ini antara lain menurunnya

semangat idealis, kurangnya rasa percaya diri terhadap masa depan pemuda,

minimnya lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja, serta tingginya angka

pengangguran.

Pemuda Desa Kebunrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi memiliki

peran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam mengembangkan

sumber daya manusia di lingkungan masyarakat. Sehingga partisipasi dari

para pemuda desa Kebunrejo menjadi aset yang berharga untuk kemajuan

desanya yakni mengembangkan peningkatan ekonomi dengan mendirikan

POKMAS (Kelompok Masyarakat)/pemuda yang kreatif sebagai wadah untuk

saling berkreativitas untuk membuat produk UMKM, dengan beberapa produk

yang dikelola, salah satunya yakni pemuda koperasi.7

Berkaitan pada penelitian ini, penulis mengambil salah satu obyek

penelitian di Desa Kebunrejo Kalibaru karena dilihat dari peran para pemuda

yang begitu inisiatif untuk mengembangkan desanya dengan beberapa usaha

7
Observasi di Desa Kebunrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi, 14 Januari 2021
6

dan kreatifnya seperti kriya, budidaya ikan dan kerajinan tangan (handicraft)

serta kuliner yang dikembangkan sebagai wujud partisipasinya dalam

membangun desanya menjadi lebih baik lagi.8

Peran pemuda Desa Kebonrejo dalam mengembangkan ekonomi

kreatifnya, mereka berantusias mendirikan beberapa komunitas yang

didalamnya pemuda berperan sebagai agen perubahan, kontrol sosial dan

kekuatan moral dalam mengembangkan beberapa usaha ekonomi kreatif yang

didapatkan dari hasil kerajian ataupun hasil dari sumber daya alam di Desa

Kebonrejo. Dari penggambaran tersebut, peneliti perlu mengetahui lebih

dalam tentang "Peran pemuda dalam mengembangkan ekonomi kreatif di

Desa Kebunrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi."

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan landasan diatas, maka fokus penelitian ini sebagai

berikut:

1. Bagaimana peran pemuda sebagai agen perubahan dalam mengembangkan

ekonomi kreatif di Desa Kebunrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten

Banyuwangi?

2. Bagaimana peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam mengembangkan

ekonomi kreatif di Desa Kebunrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten

Banyuwangi?

8
Nardi, diwawancarai oleh penulis, di Desa Kebunrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi, 14
Januari 2021
7

3. Bagaimana peran pemuda sebagai kekuatan moral dalam mengembangkan

ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten

Banyuwangi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada fokus penelitian di atas, tujuan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Mendeskripsikan peran pemuda sebagai agen perubahan dalam

mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru

Banyuwangi.

2. Mendeskripsikan peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam

mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru

Kabupaten Banyuwangi.

3. Mendeskripsikan peran pemuda sebagai kekuatan moral dalam

mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru

Kabupaten Banyuwangi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini untuk memberikan manfaat, baik secara

hipotetis maupun pada hakekatnya.

1. Manfaat Teoritis

Hasil pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

wawasan dan pengetahuan mengenai peran pemuda dalam

mengembangkan ekonomi kreatif.


8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil pada penelitian ini menjadi salah satu literatur bagi peneliti

lain yang hendak meneliti tema yang relatif sama.

b. Bagi Pemuda Desa Kebunrejo

Peneliti berharap dapat memberikan sumbangsih dan

membangkitkan semangat para pemuda dalam meningkatkan ekonomi

kreatif.

c. Bagi Masyarakat Desa Kebunrejo

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa

wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peran pemuda dalam

mengembangakan ekonomi kreatif agar dapat memberikan manfaat

dalam pengembangannya, sehingga dapat dijadikan referensi untuk

perbaikan dan kemajuan Desa Kebunrejo Kalibaru Banyuwangi.

d. Bagi Pemerintah daerah

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam

meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD).

E. Definisi Istilah

Makna istilah mengandung arti penting istilah yang menjadi titik temu

pemikiran dalam judul penelitian. Tujuannya adalah mencoba untuk tidak

salah menilai tentang arti dari istilah yang disusun oleh peneliti. Judul peneliti

“Peran pemuda dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo


9

Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi”, perlu dijelaskan sebagai

berikut:

1. Peran Pemuda

Pemuda memiliki kepribadian di mata masyarakat sebagai aset

pengganti dan kemajuan negara. Karena kepribadian yang diharapkan di

arena publik sebagai pengganti keyakinan perjuangan negara dan sumber

daya manusia untuk pembangunan negara. Sejak pemuda sebagai harapan

untuk negara dapat diartikan sebagai penguasa remaja yang mengontrol apa

yang akan datang.9

Tugas pemuda yang disinggung dalam penelitian ini merupakan

suatu tindakan atau seperangkat tingkah laku yang dilakukan oleh pemuda

yang mencakup sebagai agen perubahan, kontrol sosial, dan kekuatan

moral.

2. Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif merupakan pembentukan nilai tambah dalam

pemikiran yang dibawa ke dunia dari daya cipta SDM (individu imajinatif)

dalam kaitannya dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan

social, budaya dan teknologi.10 Kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi

telah memiliki pilihan untuk mengubah cara pandang, sikap, dan teladan

keberadaan manusia serta memiliki pilihan untuk mendukung terciptanya

perkembangan yang dapat menggagalkan kelangkaan tenaga kerja dan

9
Wahyu Ishardino Satries, “Peran Serta Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat”, Jurnal
Madani, (Edisi 1 Mei 2009), 89
10
Siti Nur Azizah,”Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Pndanus Handicraft
dalam Menghadapi Pasar Modern Perspektif Ekonomi Syariah”, Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu
Agama, (Volume 17, Nomor 2, 201 7) 65
10

produk yang berdampak pola kehidupan ekonomi masyarakat, seperti pola

produksi, pola distribusi, pola konsumsi dan menimbulkan pola kebutuhan

dan pola konsumsi masyarakat yang terangsang oleh terciptanya produk-

produk baru.

Ekonomi kreatif yang dimaksudkan dalam penelitian ini yakni

berupa kegiatan usaha untuk peningkatan sumber daya manusia untuk

menjadi desa inovatif dan kreatif serta dapat memanfaatkan BUMDES

sebagai sarana untuk meningkatkan ekonomi dan dan sebagai wadah

pemuda mengembangkan bakat dan minat untuk meningkatkan taraf hidup

hidup masyarakat sekitar.

Peran pemuda dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang

disinggung dalam penelitian ini adalah seperangkat tingkah laku dilakukan

oleh pemuda yang berperan sebagai agen perubahan, kontrol sosial, dan

kekuatan moral melalui beberapa kegiatan dalam mengembangkan ekonomi

kreatif di desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi.

F. Sistematika Pembahasan

Bab satu, pada bagian ini terdiri dari sub-sub bagian, khususnya

konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

definisi istilah serta sistematika pembahasan.

Bab dua, pada bagian ini berisi kajian pustaka yang mencakup

penelitian terdahulu dan kajian teori.


11

Bab tiga, pada bagian ini berbicara tentang metode penelitian yang

menggabungkan pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek

penelitian, teknik pengumpulan data, analisis dan keabsahan data

Bab empat, bagian ini berisi penyajian data dan analisis data yang

meliputi gambaran obyek penelitian, dan pembahasan temuan.

Bab lima, bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran. Isi

kesimpulan adalah jawaban dari fokus penelitian. Saran diberikan sebagai

masukan bagi peneliti selanjutnya.


BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penetian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian

terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan. Penelitian

terdahulu bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penelitian-

penelitian yang telah ada sehingga akan diketahui mengenai posisi penelitian

yang hendak dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu yang sudah pernah

dilakukan sebelumnya terkait dengan penelitian ini antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rosita pada tahun 2021 dengan judul:

“Pemberdayaan Pemuda Dalam Program Pembangunan Desa dan

Implementasi Dana Desa di Tiyuh Tirta Kencana kecamatan Tulang

Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat”. Penelitian yang

dilakukan dengan rumusan masalah: 1)Bagaimana perencanaan

pemberdayaan pemuda? 2) Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan

pemuda?. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis

adalah penelitian deskriptif, sedangkan metode pengumpulan data

menggunakan observasi, wawancara, untuk analisis data dalam penelitian

ini menggunakan reduksi data dan display data dan kesimpulan. Hasil dari

penelitian yang dilakukan bahwa: 1) perencanaan yang dilakukan adala

dengan pendampingan yang baik, pemuda dipaksa menjalankan

pemberdayaan pemuda dengan terpaksa tanpa ilmu yang mencukupi dan

potensi yang sesuai dengan kegiatan. 2) pelaksanaan yang dilakukan

12
13

dengan mengikuti perencanaan dengan melibatkan partisipasipemuda

dalam menyusun program.11

2. Penelitian yang dilakukan oleh Inayah Ilahiyah pada tahun 2019 dengan

judul: “Pengembangan Ekonomi Kreatif Guna Memperkuat Citra

Destinasi Pulau Awet Muda Sumenep”. Penelitian yang dilakukan dengan

rumusan masalah: 1) Bagaimana pengembangan ekonomi kreatif di Pulau

Awet Muda Sumenep, 2) Bagaimana upaya memperkuat citra destinasi

melalui pengembangan ekonomi kreatif di Pulau Awet Muda Sumenep.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan metode

pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi, fouces group

discussion, untuk analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi

data dan display data. Hasil dari penelitian yang dilakukan bahwa: 1)

Sebelum masuknya pengembangan ekonomi kreatif para pemangku

kepentingan kurang peka terhadap potensi yang ada sehingga potensi yang

ada di Pulau Awet Muda Sumenep belum sepenuhnya dioptimalkan, dan

setelah masuknya pemahaman pengembangan ekonomi kreatif para

pemangku kepentingan mulai sadar akan potensi yang ada, hal tersebut

ditunjukkan dengan beberapa inovasi usulan rencana pengembangan

produk, 2) Upaya untuk memperkuat citra Pulau Awet Muda Sumenep

melalui pengembangan ekonomi kreatif yaitu dengan menampilkan

beberapa kearifan lokal budaya di Pulau Awet Muda yang sampai saat ini

11
Rosita, “Pemberdayaan Pemuda Dalam Program Pembangunan Desa dan Implementasi Dana
Desa di Tiyuh Tirta Kencana kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang
Barat”, (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung)
14

masih dilestarikan seperti halnya, pertunjukan saronen, mancak, dan

macopat.12

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Tri Trisnani pada tahun 2014

dengan judul: “Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Usaha Ekonomi

Produktif Oleh Karang Taruna Jayakusuma di Desa Singosaren

Banguntapan Bantul”. Rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana

pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif di

Karang taruna Jayakusuma di Desa Singosaren Banguntapan Bantul. 2)

Bagaimana dampak pemberdayaan pemuda melalui program usaha

ekonomi produktif di karang taruna jayakusuma di Desa Singosaren

Banguntapan Bantul. 3) Apa faktor pendukung dan penghambat

pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif di

karang taruna Jayakusuma di Desa Singosaren Banguntapan Bantul.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis adalah

penelitian deskriptif, sedangkan metode pengumpulan data menggunakan

observasi, wawancara, untuk analisis data dalam penelitian ini

menggunakan reduksi data dan display data dan kesimpulan. Hasil dari

penelitian yang dilakukan bahwa: 1) Pemberdayaan pemuda dilakukan

melalui program usaha ekonomi produktif oleh karang taruna Jayakusuma

meliputi penyadaran, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, 2) Dampak

positif bagi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Manfaat

yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi kecakapan personal,

12
Inayah Ilahiyah, “Pengembangan Ekonomi Kreatifguna memperkuat citra Destinasi Pulau Awet
Muda Sumenep”, (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya)
15

kecakapan akademik, kecakapan vokasional dan kecakapan sosial.

Walaupun hasilnya belum begitu maksimal namun telah dirasakan oleh

anggota dan masyarakat sekitar serta terus diperbaiki oleh pengurus, 3)

Faktor pendukungnya yaitu adanya fasilitas pinjaman bantuan modal,

dukungan dari berbagai pihak serta banyaknya jaringan mitra karang

taruna. Faktor penghambatnya yaitu konsistensi anggota yang belum mau

diajak berkembang, modal bergilir yang sempat mengalami kendala dan

kesibukan masing masing pengurus dan anggota. 13

4. Penelitian yang dilakukan oleh Intan Herayomi pada tahun 2016 dengan

judul: “Peran Pemuda Dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa

Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa

Yogyakarta”. Penelitian yang dilakukan dengan rumusan masalah: 1)

Bagaimana peran pemuda dalam pengembangan desa wisata di Desa

Kebonagung. 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pemuda

dalam mengembangkan desa wisata di Desa Kebonagung. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif yang hasilnya disajikan secara

deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,

wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah pengelola,

pemuda, tokoh masyarakat, dan masyarakat sekitar di Desa Wisata

Kebonagung. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan

metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan

langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan


13
Wahyu Tri Trisnani, “Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Usaha Ekonomi Produktif Oleh
Karang Taruna Jayakusuma di Desa SingosarenBanguntapan Bantul”, (Skripsi, Universitas
Negeri Yogyakarta)
16

kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu: 1) Peran pemuda dalam

mengembangkan desa wisata adalah sebagai obyek, bukan sebagai subyek,

yang ditandai dengan: (a) tidak terdapat partisipasi pemuda dalam

pembuatan dan pengambilan keputusan dalam rencana-rencana yang biasa

dilaksanakan karena inisiatif setiap program tidak muncul dari pemuda

tapi dari pengurusnya. (b) partisipasi pemuda dalam implementasi dan

pelaksanaan. Pemuda terlibat pada beberapa kegiatan desa wisata, yaitu

outbound, permainan anak, kegiatan api unggun, dan kesenian jathilan dan

gejug lesung. (c) partisipasi pemuda dalam menikmati hasil kegiatan yang

memberikan keuntungan pada segi keuangan pemuda dan kekompakan di

masyarakat. (d) Tidak terdapat partisipasi pemuda dalam evaluasi, yaitu

pemuda tidak dilibatkan dalam forum musyawarah, 2) Faktor pendukung

pemuda dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung antara lain:

semangat, faktor pengangguran, faktor masyarakat, dan atraksi Desa

Wisata Kebonagung. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain: peran

pemuda belum maksimal, dan kurangnya dukungan dari berbagai pihak.14

Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian

yang dilakukan dijelaskan pada tabel berikut.

14
Intan Herayomi, judul “Peran Pemuda Dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa
Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta”, (Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta)
17

Tabel 2.1
Perbedaan Penelitian Terdahulu
dengan Penelitian yang dilakukan.

No Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan


1 2 3 4 5
1 Rosita “Pemberdayaan Jenis Penelitian
Pemuda Dalam penelitian terdahulu
Program menggunakan mengarah pada
Pembangunan Desa kualitatif pemberdayaan
dan Implementasi deskriptif pemuda
Dana Desa di Tiyuh sedangkan
Tirta Kencana penelitian ini
kecamatan Tulang tentang peran
Bawang Tengah pemuda sebagai
Kabupaten Tulang kontrol sosial,
Bawang Barat”. agen perubahan
dan kekuatan
moral dalam
mengembangkan
ekonomi kreatif
yang meliputi
agen perubahan,
kontrol sosial
dan kekuatan
moral
2 Inayah “Pengembangan Jenis Penelitian
Ilahiyah Ekonomi Kreatif penelitian terdahulu lebih
guna memperkuat menggunakan mengarah
citra Destinasi Pulau kualitatif kepada cara
Awet Muda deskriptif memperkuat
Sumenep” citra destinasi
melalui ekonomi
kreatif,
sedangkan
penelitian yang
akan dilakukan
fokus pada peran
pemuda dalam
mengembangkan
ekonomi kreatif
yang meliputi
agen perubahan,
kontrol sosial
dan kekuatan
moral
18

No 2 3 4 5
3 Wahyu Tri “Pemberdayaan a. Keduanya Penelitian
Trisnani Pemuda Melalui meneliti terdahulu
Program Usaha tentang mengarah pada
Ekonomi Produktif pemuda pemberdayaan
Oleh Karang taruna b. Metode pemuda melalui
Jayakusuma di Desa penelitian program usaha
SingosarenBangunta menggunak ekonomi
pan Bantul”. an kualitatif produktif,
sedangkan
penelitian ini
tentang peran
pemuda sebagai
kontrol sosial,
agen perubahan
dan kekuatan
moral dalam
mengembangkan
ekonomi kreatif
yang meliputi
agen perubahan,
kontrol sosial
dan kekuatan
moral
4 Intan “Peran Pemuda a. Keduanya Penelitian
Herayomi Dalam meneliti terdahulu
Pengembangan Desa peran meneliti tentang
Wisata di Desa pemuda peran pemuda
Kebonagung, b. Metode dalam
Kecamatan Imogiri, penelitian mengembangkan
Kabupaten Bantul, menggunaka desa wisata,
Daerah Istimewa n kualitatif sedangkan
Yogyakarta”. penelitian ini
fokus pada peran
pemuda dalam
mengembangkan
ekonomi kreatif
yang meliputi
agen perubahan,
kontrol sosial
dan kekuatan
moral.
19

Dari kajian penelitian terdahulu diatas, dapat dikatakan bahwa

penelitian ini berbeda dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya,

dan bukanlah duplikasi maupun pengulangan dari penelitian terdahulu.

Penelitian ini fokus pada peran pemuda yang meliputi kegiatan seperti kriya,

budidaya ikan, dan kerajianan tangan serta kuliner dalam mengembangkan

ekonomi kreatif di Desa Kebunrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten

Banyuwangi.

B. Kajian Teori

1. Kajian Teori Tentang Peran Pemuda

a. Pengertian tentang pemuda

Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang

mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami

perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya

manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai

calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya.

Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan

bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi

yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun

kultural. Pemuda adalah mereka yang berusia antara 16 hingga 30

tahun.15

Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa

perkembangan secara biologis dan psikologis. Pemuda biasanya

15
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009. Kepemudaan. (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
20

memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara

umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut

dengan semangat pembaharu yang meliputi kekuatan moral, kontrol

sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran,

karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan

nasional.

Pemuda merupakan aset bangsa yang harus dikembangkan

potensinya supaya bisa meneruskan perjuangan bapak bangsa. Tidak

salah jika ada pepatah mengatakan bahwa syubbān alyaum rijāl al-

gadd (pemuda hari ini merupakan pemimpin hari esok). Dalam

konteks Indonesia untuk mengembangkan bakat dan potensi pemuda

dalam berbagai bidang maka dibentuklah Kementerian Pemuda dan

Olahraga. Pemerintah atau negara dituntut untuk memperhatikan

Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjaga keutuhan bangsa. Salah

satu SDM yang menjadi prioritas adalah kaum muda yang memiliki

kesehatan jasmani dan rohani. Dalam Islam pemuda dituntut untuk

aktif dalam membangun peradaban dunia untuk menjaga

keseimbangan kehidupan di bumi.16

Pemuda merupakan salah satu aset terpenting bangsa Indonesia

pada masa berdirinya negara, yang artinya peran pemuda dalam

pembangunan negara sangatlah penting. Untuk menjadi negara yang

maju dan mampu bersaing di kancah internasional, peran pemuda

16
Muhammad Anshori, “Pemuda Dalam Al-Quran dan Hadist”, Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner, Vol.1 Nomor 2, (Desember 2016), 228
21

sebagai penerus negara merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi.

Sebagai generasi penerus bangsa, terutama di era modern dan semakin

mengglobal ini, mereka perlu memiliki landasan moral yang kokoh,

yang meliputi kekuatan moral, kontrol sosial dan penggerak perubahan

yang lebih baik.17

b. Karakteristik Pemuda

Reformasi dan pembangunan bangsa merupakan salah satu misi

pemuda Indonesia, namun untuk mencapai misi tersebut diperlukan

generasi muda Indonesia yang “berkarakter”. Karakteristik pemuda

sebagaimana dalam UU RI No. 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan

dijelaskan bahwa pemuda harus memiliki semangat kejuangan,

kesukarelaan, tanggung jawab, dan ksatria serta memiliki sifat yang

kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis dan futuristik.18

Yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Kejuangan

Sifat inilah yang menginspirasi generasi muda untuk memiliki

semangat pelestarian dan perlindungan Pancasila, Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, serta seluruh rakyat

Indonesia dari ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan

(AGHT) yang datang baik dari dalam maupun dari luar.

17
Binov Handitya, Menyemai Nilai Pancasila pada generasi muda, ADIL INDONESIA JURNAL
Volume2 No 1, (Juli 2019), 13
18
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009. Kepemudaan. (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
22

2) Sukarela

Sukarela merupakan kemauan atas kehendak sendiri dan

penuh kerelaan hati untuk berjuang melakukan pembaharuan dan

pembangunan bangsa tanpa mengharapkan balasan atau imbalan.

3) Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah karakter seorang pemuda yang

bersedia memikul tanggung jawab atas semua peran dan fungsi

yang diberikan kepadanya dalam misi pembaruan dan

pembangunan nasional.

4) Kesatria

Pemuda harus memiliki karakter kesatria ialah bagaimana

memiliki jiwa pemberani dalam segala situasi, gangguan,

hambatan dan tantangan yang akan diwujudkan dalam bentuk sikap

dan perilaku yang akan mengancam segala pembahruan dan

pembangunan bagsa.19

5) Kritis

Memiliki karakter yang kritis disini maksudnya berfikir secara

kritis. Hal ini memungkinkan kualitas masalah yang dianalisis

terlebih dahulu dalam justifikasi, interpretasi, pertimbangan, dan

pengambilan keputusan.20

19
Unggul Y Ananta, Merajut Mimpi Pemuda, Berdaulat Hari Esok, (Yogyakarta: Diandra Kreatif,
2018), 14
20
Unggul Y Ananta, Merajut Mimpi Pemuda, Berdaulat Hari Esok, 14
23

6) Idealis

Bahwa pemuda adalah generasi penerus bangsa Indonesia

yang adil dan makmur, berambisi tinggi untuk masa depan

sejahtera dan toleran terhadap keberagaman.

7) Inovatif

Yang mana pemuda harus kritis melakukan penelitian

akademis penting bagi kaum muda untuk berinovasi dengan

menciptakan kreasi baru.

8) Progresif

Progresif yaitu sifat ke arah kemajuan dengan melakukan

perbaikan terhadap keadaan sekarang yang kurang baik.

9) Dinamis

“Dinamis” merupakan ciri kemampuan generasi muda untuk

beradaptasi dengan cepat dan mudah terhadap globalisasi yang

menimbulkan berbagai permasalahan bagi negara Indonesia.

10) Reformis

“Reformed”, yang sifatnya mendukung reformasi untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia (ekonomi, politik,

sosial, hukum, budaya)

11) Futuristik

Menuju masa depan dalam memenuhi dan melaksanakan misi

revitalisasi dan pembangunan nasional.


24

c. Peran Pemuda

Peran pemuda dalam proses pembangunan nasional pemuda

merupakan kekuatan moral, kontrol sosial dan penggerak perubahan,

yang mencerminkan fungsi, peran, karakteristik dan posisi strategis

pemuda dalam pembangunan nasional. Perjalanan sejati suatu bangsa

tidak terlepas dari keberadaan pemuda, karena peristiwa telah

menunjukkan bahwa pemuda adalah pelaku lahirnya peradaban baru21.

Juga dalam proses pembangunan, lahirnya bangsa Indonesia dimulai

dengan perjuangan kemerdekaan dan berlanjut setelah kemerdekaan

nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda dapat berperan aktif

sebagai garda terdepan dalam proses perjuangan, peremajaan dan

pembangunan bangsa.22

1) Peran Pemuda Sebagai Agen Perubahan

Pemuda dikenal sebagai agent of change yaitu pemuda

sebagai perintis, penggerak dan penggagas untuk melakukan

sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda sebagai agent

of change mereka yang memiliki potensi kepekaan dan kritis yang

tertinggi di kehidupan social. Pada setiap perkembangan dan

pergantian selalu ada darah muda yang meloporinya. Dalam

masyarakat sangat diperlukan peran pemuda sebagai penerus nilai-

21
Yudhaswara, Peran Pemuda di Era Globalisasi, JIMIA (Jurnal Ilmiah Magister Administrasi),
Vol 13, No 1 (2019)
22
Nurul Sawitri, Partisipasi Pemuda Dalam Program Karang Taruna, Journal of Non Formal
Education and Community Empowerment, ISSN 2252 6331, 45
25

nilai luhur budaya bangsa, sebagai pondasi dan kekuatan moral,

agen perubahan ke arah yang lebih baik.

Pemuda sebagai agen perubahan yang artinya jika ada

sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar itu salah, pemuda

dituntut untyuk merubahnya sesuai dengan harapan yang

sesungguhnya. Dengan harapan pemuda bisa membantu dalam

pembangunan Indonesia untuk menjadi lebih baik ke depannya.

Sebagaimana peran aktif pemuda sebagai agen perubahan

diwujudkan dengan mengembangkan:

a) Pendidikan politik dan demokratisasi

b) Sumberdaya ekonomi terhadap masyarakat

c) Ilmu pengetahuan dan teknologi

d) Olahraga dan seni budaya

e) Kepedulian terhadap lingkungan hidup

f) Pendidikan kewirausahaan

g) Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.23

2) Peran Pemuda Sebagai Kontrol Sosial

Pemuda merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan

sumber bagi pembangunan bangsa karena pemuda sebagai harapan

bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan

menguasai masa depan.24 Kontrol sosial memfokuskan diri pada

teknik-teknik dan strategi-strategi untuk mengatur tingkah laku


23
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009. Kepemudaan. (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
24
Pramudyasari Nur Bintani, Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi Sambatan Dalam Rangka
Membentuk Karakter Gotong Royong, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 25, Edisi Juni 2016
26

manusia dan membawanya kepada penyesuaian atau ketaatan

kepada aturan-aturan masyarakat.

Pemuda harus memiliki jiwa sosial yang tinggi karena hal

tersebut adalah modal utama untuk terjun di kalangan masyarakat.

Namun dengan berkembangnya zaman kini pemuda semakin acuh

dengan sekitarnya. Pemuda memiliki karakteristik yang tidak mau

di atur, selalu ingin mecoba hal yang baru. Menurut UU No. 40

Tahun 2009 tentang kepemudaan, pemuda didefinisikan sebagai

“warga negara yang memasuki usia 16-30 tahun dimana usia

tersebut merupakan usia yang mengalami perkembangan dan

pertumbuhan“.25 Peran aktif pemuda sebagai kontrol sosial

diwujudkan dengan:

a) Memperkuat wawasan kebangsaan

b) Membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak dan

kewajiban sebagai warga Negara

c) Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan

penegak hukum

d) Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik

e) Menjamin transparansi dan akuntabilitas publik

f) Memberikan kemudahan akses informasi26

25
Tiana Nirmalasari, Peran Tokoh Pemuda dalam Meningktakan Partisipasi Karang Taruna,
Jurnal COMM-EDU, Volume 1 Nomor 2, Mei 2018
26
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009. Kepemudaan. (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
27

3) Peran Pemuda Sebagai Kekuatan Moral

Pemuda sebagai kekuatan moral,yang mampu menumbuh

kembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada

dimensi kehidupan kepemudaan, pemuda merupakan pewaris

generasi yang seharusnya memiliki nilai-nilai luhur ,bertingkah

laku baik,berjiwa membangun ,cinta tanah air,memiliki visi dan

tujuan positif. Pemuda harus dilatih dan dibina agar memiliki jiwa

sosial yang tinggi, memiliki nilai dan moral yang baik dan

meningkatnya idealisme. Peran aktif pemuda sebagai kekuatan

moral diwujudkan dengan:

a) Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam

bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan

b) memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental dan

spiritual

c) meningkatkan kesadaran hukum.27

d) Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam

bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan

e) memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental dan

spiritual

d. Fungsi Pembangunan Kepemudaan

Pembangunan pemuda diartikan sebagai proses pemajuan segala

sesuatu yang berkaitan dengan kepemudaan, yang bertujuan untuk

27
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009. Kepemudaan. (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
28

menumbuhkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, akhlak mulia, kesehatan, kecerdasan, kreativitas, inovasi,

kemandirian, demokrasi, rasa tanggung jawab, daya saing, dan jiwa

muda. Kepemimpinan, kewirausahaan, jiwa kepeloporan dan

kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.28

Dilaksanakannya pembangunan kepemudaan dalam bentuk

pelayanan kepemudaan, sementara pelayanan kepemudaan berfungsi

melaksakan penyadaran, pemberdayaan, serta pengembangan potensi

kepemimpinan, kewirausahaan, serta kepeloporan pemuda dalam

segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Kajian Tentang Ekonomi Kreatif

a. Definisi Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif adalah ekonomi yang didasari atas daya

kreativitas yang tinggi dengan sentuhan inovasi guna menghasilkan

produk baru yang berbeda dan berkualitas.29 Ekonomi kreatif merupakan

suatu penciptaan nilai tambah (ekonomi, sosial, budaya, lingkungan)

berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang

kreatif) dan berbasis budaya dan teknologi. Kreativitas tidak sebatas

pada karya yang berbasis seni dan budaya, namun juga bisa berbasis

ilmu pengetahuan dan teknologi, engineering dan ilmu telekomunikasi.

28
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009. Kepemudaan. (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
29
Abdul Manap, Manajemen Kewirausahaan, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2018) 32
29

Terdapat 3 hal pokok yang menjadi dasar dari ekonomi kreatif, antara

lain kreativitas, inovasi dan penemuan.30

Ekonomi kreatif secara konsep pertama kali diperkenalkan oleh

John Howkins. Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi

yang menjadikan kreativitas, warisan budaya dan lingkungan inilah yang

memberikan nilai tambah kepada orang-orang kreatif yang

mengandalkan kemampuan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.31

Dari definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa ekonomi kreatif

adalah sebuah kegiatan kreatifitas dalam lingkup yang luas meliputi

ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan kreatifitas yang tidak terbatas

pada karya saja namun juga berbasis pengetahuan, teknologi dan energi

yang didasari kreatifitas dan sumber daya manusia.

b. Subsektor Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif di Indonesia sendiri berdasarkan Peraturan

Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2015 tentang perubahan atas

Perpres No.6 tahun 2009 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah

melakukan klasifikasi terhadap subsektor ekonomi kreatif menjadi 16

subsektor ekonomi kreatif yaitu: aplikasi dan pengembangan permainan,

arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk,

30
Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif: Pilar Pembangunan Indonesia, (Nulisbuku.com,
2016) 8
31
Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia, (Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018) 10
30

fashion, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik,

penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.32

1) Aplikasi dan pengembangan permainan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan pengelolaan incubator

pengembangan aplikasi dan permainan dan juga memasukkan unsur-

unsur aplikasi dan permainan ke dalam dunia pendidikan

memproteksi para pengembang lokal, serta membantu dalam

mempromosikan karya-karyanya.

2) Arsitektur

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara

menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design,

landscape architecture) sampai level mikro (detail konstruksi).

Misalnya arsitektur taman kota, perencanaan biaya konstruksi,

pelestarian bangunan warisan sejarah, pengawasan konstruksi,

perencanaan kota, konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti

bangunan sipil dan rekayasa mekanika dan elektrikal

3) Desain Interior

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perancangan estetika interior

hunian, hotel, dan perkantoran.

4) Desain Komunikasi Visual

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain grafis, visual

periklanan dan multimedia

32
Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia, 33
31

5) Desain produk

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi produk yang

menjadikan produk tersebut memiliki nilai tambah.

6) Fesyen (fashion)

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi desain pakaian, desain

alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode

dan aksesorisnya, dan juga bisa terkait dengan distribusi produk

fashion.

7) Film, Animasi, dan Video

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan

animasi, serta distribusi rekaman video dan film, termasuk

didalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron,

dan eksibisi atau festival film.

8) Fotografi

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan hasil karya fotografi dan jasa

fotografi.

9) Kriya

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan distribusi produk

yang dibuat dan dihasilkan oleh pengrajin. Antara lain meliputi

barang kerajinan yang terbuat dari kayu, logam, kulit, kaca, keramik,

dan tekstil. 33

33
Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia, 33
32

10) Kuliner

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha inovatif yang

menawarkan produk-produk kuliner yang menarik, mulai dari

penyajian, cara pembuatan, sampai dengan komposisi makanan dan

minuman yang disajikan. Subsektor kuliner memberikan kontribusi

yang cukup besar, yaitu 30% dari total pendapatan sektor pariwisata

dan ekonomi kreatif.

11) Musik

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi,

pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

12) Penerbitan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan penulisan konten dan

penerbitan buku, jurnal, Koran, majalah, tabloid, dan konten digital.

13) Periklanan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan, yakni

komunikasi satu arah dengan menggunakan media dan sasaran

tertentu. Meliputi proses kreasi, operasi, dan distribusi dari

periklanan yang dihasilkan, misalnya media periklanan luar ruang,

produksi material periklanan, dan promosi realasi kepada publik.

14) Seni Pertunjukan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan

konten, produksi pertunjukan. Misalnya, pertunjukan wayang, balet,


33

tarian tradisional, musik teater, opera, termasuk musik etnik, desain

dan pembuatan busana pertunjukan, serta tata panggung.34

15) Seni Rupa

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan produksi dan distribusi

barang-barang unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan

sejarah yang tinggi. Seperti halnya barang-barang yang berbau

vintage.

16) Televisi dan Radio

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan

pengemasan secara televisi (seperti kuis, reality show, infotainment,

dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan

radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran radio dan

televisi.35

c. Dampak Ekonomi Kreatif

Pentingnya pengembangan ekonomi kreatif diungkapkan oleh

Brinkley pada tahun 2010 dengan studi kasus Negara Inggris. Bringkley

menegaskan bahwa pada tahun 2020, perekonomian di Eropa

khususnya Inggris akan berubah menjadi knowledge economy yang

berbasiskan ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif

atau sumber pertumbuhan perekonomian.36

34
Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia, 33
35
Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia, 33
36
Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia, 16
34

Oleh karenanya, pengembangan ekonomi kreatif memang

memberikan dampak positif terhadap perekonomian suatu negara.

sebagai berikut:37

1) Dampak Ekonomi

Ekonomi kreatif memberikan dampak positif di bidang

ekonomi. Dampak ekonomi tersebut adalah:

a) Meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB)

b) Kesempatan kerja (employment)

c) Peningkatan produksi

2) Dampak sosial dalam bidang sosial

Ekonomi kreatif memberikan dampak di bidang sosial sebagai

berikut:

a) Kualitas hidup

b) Toleransi sosial

c) Pengurangan kesenjangan social

3) Dampak dibidang Pariwisata

Ekonomi kreatif juga berdampak bagi bidang Pariwisata sebagai

berikut:

a) Meningkatkan citra dan identitas suatu daerah/bangsa melalui

kualitas dan kekayaan produk kreatif yang dihasilkan.

b) Menciptakan landasan karakter budaya lokal yang kuat.

37
Rensi Mei Nandini, “Dampak Usaha Ekonomi Kreatif Terhadap Masyarakat Desa Blawe
Kecamatan Purwosari Kabupaten Kediri”, “Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik”, No.1,
(Januari- April 2016)
35

c) Meningkatkan kapasitas sumber daya insani serta ramah

lingkungan.38

d. Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif

Beberapa daerah di Indonesia sudah berhasil melakukan ekspor

dalam bidang ekonomi kreatif diantaranya adalah provinsi Jawa Barat,

Jawa Timur, Banten dan lainnya. Menilik kendala yang menghambat

pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, pemerintah daerah wajib

bersinergi untuk mencapai kesepakatan melakukan terobosan sebagai

solusi yang bermakna bagi para pelaku ekonomi kreatif. Terobosan

merupakan langkah strategis , karena dalam proses pengembangan

ekonomi kreatif terutama di daerah merupakan hubungan sistematik

dan saling ketergantungan antar kesepuluh aspek utamanya yakni:

1) Sumber Daya Manusia (SDM) yang kretaif dengan pemikiran

inovatif

2) Inovasi dan kreativitas berciri keunggulan local yang berdaya saing

global

3) Regulasi atau kebijakan yang disertai upaya penegakan hukum

4) Insentif bagi pengembangan produk ekonomi kreatif

5) Pasar dan pola pengaturannya

6) Metode ramah lingkungan

7) Ketersediaan material lokal dan optimalisasi pemanfaatannya

38
Rensi Mei Nandini, Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik”, No.1, (Januari- April 2016)
36

8) Kepercayaan dunia perbankan, lembaga permodalan dan dunia

usaha dan konektivitas

9) Masyarakat yang apresiatif dan mendukung kekayaan intelektual.39

39
Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia, (Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia), 44
BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan sebuah pembahasan terkait dengan metode penelitian,

dimana metode penelitian merupakan serangkaian aktivitas secara ilmiah dan

sistematis dalam mengolah data dengan kebutuhan/keperluan khusus.

Berlandaskan pada hal tersebut maka dapat kita pahami terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan yaitu cara, tujuan dan pemanfaatan yang berbasis

keilmuan secara rasional dan empiris serta tersusun40.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Moleong

menegaskan jika di dalam metode penelitian kualitatif merupakan strategi

penelitian yang menghasilkan beberapa penjelasan yang menarik sebagai

kalimat yang disusun atau diungkapkan dari hasil individu dan perilaku yang

diamati.41

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, jenis ini dipilih untuk

mendeskripsikan semua bahan penelitian baik dari wawancara, observasi dan

dokumentasi. Sehingga peneliti dapat mendeskripsikan dari analisis data yang

diperoleh. Alasan peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif jenis

deskriptif adalah karena data yang terkumpul berupa kata-kata bukan dalam

bentuk angka sehingga dalam penyusunan laporan peneliti tersusun oleh

kalimat yang terstruktur.

40
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2016), 3.
41
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008)

37
38

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Kebunrejo Kecamatan Kalibaru

Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Lokasi ini dijadikan tempat penelitian

karena sebagian besar dari pemuda yang bermukim di Desa Kebunrejo

memiliki peran aktif dalam mengembangkan ekonomi kreatif dengan tujuan

menjadikan desa Kebunrejo bertambah maju.

C. Subyek Penelitian

Penentuan subyek penelitian menggunakan strategi purposive. Teknik

purposive merupakan metode untuk menentukan sumber yang dipilih dengan

berbagai pertimbangan dan tujuan tertentu.42 Subyek penelitian ini adalah:

1. Kepala Desa : Didie Suharto

2. Kepala Dusun : Giyo

3. 6 Orang pemuda :Mahrus ali, Wahyuningtiyas, Nardi, Lisa Amanda,

Mohammad Akib, Deni

4. 2 Tokoh masyarakat : Mohammad Isbat dan Rudi

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung dalam

penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D (Bandung: Alfaberta, 2016) 85
39

Tabel 3.1
Indikator Observasi
No Fokus Indikator
1 Peran Pemuda sebagai a. Kegiatan yang dilakukan
agen perubahan dalam pemuda sebagai agen
mengembangkan ekonomi perubahan dalam
kreatif mengembangkan ekonomi
kreatif.
b. Langkah-langkah kegiatan
yang dilakukan pemuda
sebagai agen perubahan
dalam mengembangkan
ekonomi kreatif.
2 Peran Pemuda sebagai a. Kegiatan yang dilakukan
kontrol sosial dalam pemuda sebagai kontrol
mengembangkan ekonomi sosial dalam
kreatif mengembangkan ekonomi
kreatif.
b. Langkah-langkah kegiatan
yang dilakukan pemuda
sebagai kekuatan moral
dalam mengembangkan
ekonomi kreatif.
3 Peran Pemuda sebagai a. Kegiatan yang dilakukan
kekuatan moral dalam pemuda sebagai kekuatan
mengembangkan ekonomi moral dalam
kreatif mengembangkan ekonomi
kreatif.
b. Langkah-langkah kegiatan
yang dilakukan pemuda
sebagai kekuatan moral
dalam mengembangkan
ekonomi kreatif.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang memiliki tujuan tertentu.

Wawancara biasanya dilakukan oleh dua orang, pewawancara

mengajukan pertanyaan dan pewawancara menjawab pertanyaan.43

Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi terstruktur. Jenis

43
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011),
186
40

wawancara yang memberi kebebasan dan membantu menemukan

masalahnya secara terbuka. Artinya, informan diminta untuk menjawab

beberapa pertanyaan yang dibuat berupa data, pendapat, dan ide.

Data yang diperoleh dalam tekhnik wawancara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2
Indikator Wawancara

No Fokus Indikator
1 Peran Pemuda a. Kegiatan yang dilakukan pemuda sebagai
sebagai agen agen perubahan dalam mengembangkan
perubahan dalam ekonomi kreatif
mengembangkan b. Langkah-langkah kegiatan yang
ekonomi kreatif dilakukan pemuda sebagai agen
perubahan dalam pengembangan
ekonomi kreatif
c. Alasan adanya kegiatan tersebut yang
dilaksanakan oleh pemuda sebagai agen
perubahan dalam mengembangkan
ekonomi kreatif
2 Peran Pemuda a. Kegiatan yang dilakukan pemuda sebagai
sebagai kontrol kontrol sosial dalam mengembangkan
sosial dalam ekonomi kreatif
mengembangkan b. Langkah-langkah kegiatan yang
ekonomi kreatif dilakukan pemuda sebagai kontrol sosial
dalam pengembangan ekonomi kreatif
c. Alasan adanya kegiatan tersebut yang
dilaksanakan oleh pemuda sebagai
kontrol sosial dalam mengembangkan
ekonomi kreatif
3 Peran Pemuda a. Kegiatan yang dilakukan pemuda sebagai
sebagai kekuatan kekuatan moral dalam mengembangkan
moral dalam ekonomi kreatif
mengembangkan b. Langkah-langkah kegiatan yang
ekonomi kreatif dilakukan pemuda sebagai kekuatan
moral dalam pengembangan ekonomi
kreatif
c. Alasan adanya kegiatan tersebut yang
dilaksanakan oleh pemuda sebagai
kekuatan moral dalam mengembangkan
ekonomi kreatif
41

3. Dokumen

Dokumen adalah tulisan/catatan suatu peristiwa yang telah berlalu.

Arsip melalui komposisi, gambar atau karya besar seperti yang

ditunjukkan oleh seseorang.44 Dokumentasi merupakan suatu strategi

dalam melacak adanya informasi mengenai beberapa hal seperti catatan,

catatan buku, makalah, majalah, ukiran, risalah, desain, dan lain-lain.

Informasi yang didapat dari strategi dokumentasi digambarkan dalam tabel

terlampir dibawah ini.

Tabel 3.3
Indikator Dokumentasi
No Fokus Indikator
1 Peran pemuda sebagai a. Arsip kegiatan tentang peran
agen perubahan, kontrol pemuda sebagai kekuatan
sosial dan kekuatan moral, kontrol sosial dan agen
moral dalam perubahan dalam
mengembangkan mengembangkan ekonomi
ekonomi kreatif kreatif
b. Foto tentang peran pemuda
sebagai kekuatan moral,
kontrol sosial dan agen
perubahan dalam
mengembangkan ekonomi
kreatif
c. Rekaman
d. Video

E. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang

peneliti yakni bekerja dengan informasi, mencari tahu informasi, mengatur

44
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2016), 124
42

informasi, mencari dan melacak contoh, dan memilih apa yang akan

disampaikan kepada orang lain.45

Kegiatan analisis dilakukan setelah memperoleh informasi lapangan

melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kegiatan ini penting

mengingat informasi yang didapat di lapangan berupa kata-kata, gambar-

gambar, dan tingkah laku seseorang yang tidak terlihat sehingga harus diurai

untuk menemukan maknanya agar dapat diuraikan dengan baik sebagai

kalimat yang jelas.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model

interaktif Miles, Huberman, dan Saldana, yang meliputi tiga tahap yaitu

kondensasi data, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi yang

digambarkan di bawah ini.

1. Kondensasi data (Data condensation)

“Data condensation refers to process of selecting, focusing,

abstracting, simplifying and/or transforming the data appear in the full

corpus(body) of written-up field notes, interview transcripts, document,

andother empirical materials. By condensing, we’re making data

stronger”. Kondensasi data merupakan proses analisis data yang merujuk

pada penyeleksian data, memfokuskan data, menyederhanakan data,

mengabstraksi hingga mentransformasi data yang terdapat dalam catatan

45
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , 248.
43

lapangan penelitian.46 Tahapan dalam adanya proses

kondensasi data menurut Miles and Huberman yakni:

a. Selecting
Selecting berarti menyeleksi atau memilah dan memilih data yang

diperlukan dalam penelitian, mendahulukan berbagai dimensi yang

relevan, relasi bermakna sebagai sebab akibat dari penelitian, informasi

yang dianalisis. Semua rangkaian kegiata tersebut bertujuan untuk

memperoleh gambaran penelitian secara lebih lanjut..

b. Focusing

Focusing berarti menentukan fokus data yang relevan dalam

penelitian. Aktivitas menentukan fokus ini dilakukan sebelum

menganalisis data yang diperoleh. Dengan lebih memfokuskan data

terhadap rumusan masalah yang telah ditentukan.

c. Abstracting

Dalam tahap ini data diringkas dan ditinjau kembali, terutama

kualitas dan kelengkapan informasinya. Dalam hal informasi yang telah

diperoleh dipandang memadai, informasi tersebut digunakan untuk

menjawab rumusan masalah penelitian.

d. Simplifying dan Transforming

Merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya, dimana data yang

diperoleh dari penelitian disederhanakan dan ditransofrmasi agar dapat

relevan dan mudah dipahami.

46
Miles M.B Huberman dan Johnny Saldana, Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook,
12
44

2. Penyajian data (Data display)

“The second major flow of analysis activity is data display,

generically a display is an organized, compressed, assembly of

information that allows conclution and action”. Keseluruhan penyajian data

adalah tampilan data yang berisi berbagai macam data terkoordinasi dan

yang menyinggung tujuan dan tahap selanjutnya.47 Penyajian data harus

dilakukan dalam bentuk gambaran, garis besar, diagram alur, dan lain-lain 48

3. Kesimpulan / Verifikasi (conclusion dratgwing and verification)

“The third stream of analysis is conclusion drawing and verification.

From the start of data collection, the qualitative analyst interpretswhat

things mean by noting pattern,explanation, causal flows, andproposition”.49

Langkah ketiga dalam tahapan ini adalah menarikkesimpulan hingga

verifikasi data. Kesimpulan merupakan narasi yangdapat menjawab dari

rumusan masalah, kesimpulan berupa temuan baru berupa suatu deskripsi

atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang

ataupun belum jelas.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan tahapan terakhir dalam penelitian, dimana

peneliti menguji data yang sudah dianalisis untuk ditinjau kembali

keabsahannya. Dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan adanya teknik

47
Miles M.B Huberman dan Johnny Saldana, Qualitative Data Analysis: A Methods
Sourcebook, 12-13
48
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2008), 208.
49
Miles M.B Huberman dan Johnny Saldana, Qualitative Data Analysis: A Methods
Sourcebook,),12-13
45

dalam mengabsahkan data berupa triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan

juga triangulasi teknik..

Triangulasi sumber adalah sebuah teknik keabsahan data dimana peneliti

melakukan pengecakan ulang terhadap 3 sumber data yang telah ditentukan,

sedangkan triangulasi teknik merupakan sebuah teknik dimana peneliti

mengecek kembali data yang telah dianalisis melalui teknik pengambilan data.

Dalam hal ini teknik pengambilan data ialah dokumentasi, wawancara, dan

observasi. 50

G. Tahap-Tahap Penelitian

Tahapan penelitian merupakan kegiatan-kegiatan dalam penelitian yang

peneliti lakukan dari awa sampai akhir penelitian sebagai berikut. 51

1. Tahap pra lapangan

a. Menyusun rancangan penelitian

b. Memilih lokasi penelitian

c. Mengurus perizinan

d. Melihat keadaan lapangan

e. Memilih informan

2. Tahap pekerjaan lapangan

a. Menyampaikan surat perizinan ke tempat yang dituju

b. Melakukan penelitian dalam jangka waktu yang ditentukan

50
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2016), 372-374.
51
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 48.
46

3. Tahap analisis data

a. Mengumpulkan data hasil penelitian

b. Menganalisis data

c. Menginterpretasikan data dalam bentuk laporan penelitian


BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Sejarah Berkembangnya Ekonomi Kreatif di Desa Kebunrejo

Kecamatan Kalibaru Banyuwangi

Berawal dari adanya sejarah desa Kebonrejo yang terkenal dengan

dengan hasil pertaniannya, mulai dari padi, jagung, ketela, sayur-sayuran,

hingga palawija dan hasil perkebunan seperti kopi.Karena mayoritas

masyarakat berada di daerah yang disekitarnya perkebunan. Desa ini pun

kemudian dibagi menjadi empat dusun yang masing-masing diberi nama

dusun Terongan, dusun Gunung Terong, dusun Watulempit, dan dusun

Malangsari.

Ekonomi kreatif yang berkembang di desa Kebonrejo ini, awalnya

merupakan inisiatif dari para pemuda yang melihat sumber daya manusia

yang sangat unik dan kesemangatan pemuda dalam membantu desa dalam

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat yang lebih baik. Pada tahun

2018 merupakan moment awal terbentuknya beberapa komunitas yang

berfokus pada bidang masing salah satu contohnya yaitu pengolahan kopi

wine robusta yang merupakan olahan fermentasi kopi proses selama 1

bulan sebelum kopi bisa dinikmati, ada beberapa kegiatan ekonomi kreatif

dalam menambah nilai jual barang dari hasil petani di desa Kebonrejo ini

di setiap kelompok, seperti halnya KTM (Komunitas Terong Timur,

RECIDA(Remaja Cinta Desa), REDESBON (Remaja Desa Kebonrejo),

47
48

dan PEMDA (Pemuda Desa), KOPMAL (komunitas pemuda

malangsari)51

Bapak Dedie Soeharto selaku kepala desa Kebonrejo mendukung

kegiatan pemuda yang mengarah kepada pemberdayaan ekonomi kreatif

di desa Kebonrejo dibuktikan dengan pemberitan bantuan modal usaha

BUMDES yang di alokasikan kepada kelompok pemuda, salah satu faktor

pendukung berjalannya roda perekonomian adalah sektor pertanian dan

perkebunan. Ditahun 2018 awal, para pemuda berantusias untuk

mendirikan beberapa komunitas dengan tujuan mengembangkan

kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD)

di Desa Kebonrejo. Berdirinya komunitas-komunitas ini, selain

meningkatkan taraf perkembangan ekonomi masyarakat, juga menambah

rasa toleransi dan kemajuan desa Kebonrejo agar semakin meningkat. Hal

ini dibuktikan dengan beberapa kegiatan pemuda yang mengadakan

kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi kreatif di desa

Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi yang semakin

berkembang.52

2. Keadaan Masyarakat

Perkembangan ekonomi kreatif yang berkembang di masyarakat

desa Kebonrejo ini merupakan kekompakan dari latar belakangan pekerja

keras dan ulet, dapat dilihat dari berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan

setiap hari, mengingat potensi sumber daya alam yang sangat mumpuni

51
Observasi di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru, 13 Juni 2021
52
Dedie Suharto, diwawancara oleh penulis, Kantor Desa Kebonrejo, 16 Juni 2021
49

dan melimpah dalam bidang pertanian dan perkebunan sehingga profesi

petani menjadi sebuah pekerjaan yang mendominasi yang dimiliki desa

dapat dilihat dari jumlah penduduk yang melakoni suatu aktifitas, hanya

sebagian kecil yang yang menjadi PNS serta wiraswasta, dari pekerjaan

yang pasti hingga pekerjaan tidak pasti dan juga pekerjaan yang bersifat

tetap. Namun secara penghasilan, masyarakat memiliki profesi sebagai

petani kebun dan sawah. Adapun jenis tumbuhan yang ditanam di Desa

Kebonrejo adalah padi, jagung dan kopi.53

Berikut data bagan profesi masyarakat desa Kebonrejo:54

8%
10%

23% 59%

PETANI WIRASWASTA PENGUSAHA PEGAWAI NEGERI SIPIL

Pertumbuhan ekonomi masyarakat desa Kebonrejo ini juga

didukung oleh para pemuda yang ikut aktif dalam memperbaiki keadaan

ekonomi masyarakat desa, serta berbagai kegiatan positif yang menunjang

taraf kehidupan masyarakat lebih baik, serta dukungan pemerintah dalam

membina serta mengarahkan agar terciptanya pendapatan ekonomi yang

meningkat, kreativitas pemuda yang dimiliki dimanfaatkan untuk

kepentingan masyarakat dalam membantu mewujudkan desa yang unggul

dan inovatif.

53
Observasi di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru, 13 Juni 2021
54
Dedi Suharto, diwawancara oleh penulis, Kantor Desa Kebonrejo, 16 Juni 2021
50

3. Visi Misi Komunitas Pemuda Desa Kebonrejo

Visi dan misi komunitas pemuda desa Kebonrejo adalah:

a. Visi

Mewujudkan pencapaian tatanan kehidupan masyarakat desa

Kebonrejo yang bahagia, sejahtera, berakhlak, dan berbudi pekerti

yang baik.55

b. Misi

Misi komunitas pemuda desa Kebonrejo adalah:

1) Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui pengembangan

keagamaan dan kesejahteraan yang merata dan terjangkau

2) Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui peningkatan

perekonomian dan sosial budaya

3) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

partisipasi dan pemberdayaan.56

4. Letak Geografis Desa Kebonrejo Kalibaru Banyuwangi

Letak Desa Kebonrejo berada di sebelah barat Ibu Kota Kecamatan

Kalibaru, jarak dari Desa Kebonrejo ke Ibu Kota Kecamatan sekitar 3 km

dan ke Ibu Kota Kabupaten sekitar 60 km, batas-batasnya sebagai

berikut:57

a. Batas sebelah utara : Desa Kalibaru kulon

b. Batas sebelah timur : Kecamatan Glenmore

c. Batas sebelah selatan : Kecamatan Pesanggaran


55
Mahrus Ali, diwawancara oleh penulis, Pos Kamling Terongan, 25 November 2021
56
Mahrus Ali, diwawancara oleh penulis, Pos Kamling Terongan, 25 November 2021
57
Observasi di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru, 13 Juni 2021
51

d. Batas sebelah barat : Desa Kalibaru Manis

5. Struktur organisasi pemerintahan Desa Kebonrejo Kecamatan

Kalibaru Banyuwangi

Struktur Kepengurusan Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru

Kabupaten Banyuwangi pada bagan sebagai berikut:58

Kepala Desa Kebonrejo BPD


Dedie suharto
Abdul Hadi

Skretaris Desa
Anang fauzi

Kasi Pemerintahan Kasi kesra & pelayanan

Aristia Bagus Muhammad Hamzah


Rohman Kaur TU & Umum Kaur Keuangan Kaur Perencanaan
Devi Ratna W
Siti Sulasiyah Pratikno

Kadus Terongan Kadus Gunung Terong Kadus Watulempit Kadus Malangsari

GIYO RUDI Marsuki Moh.Sofyan

Keterangan :
: Garis kordinasi
: Garis Intruksi

58
Observasi Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten banyuwangi,15 januari 2021
52

B. Penyajian Data dan Analisis

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab 3 sebelumnya terkait

penyajia data dan juga analisis data, maka peneliti memfokuskan dalam

penelitian ini terhadap rumusan masalah yang telah ditetapkan yaitu: peran

pemuda sebagai agen perubahan, kontrol sosial dan kekuatan moral didalam

meningkatkan ekonomi kreatif di desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru

Banyuwangi maka peneliti melakukan observasi dan wawancara yang akan

dijelaskan dibawah ini:

1. Peran Pemuda sebagai Agen Perubahan dalam Mengembangkan

Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi

Pemuda sebagai agen perubahan dalam mengembangkan ekonomi

kreatif di Desa Kebonrejo dilakukan dengan cara membentuk beberapa

komunitas. Awal mula dari terbentuknya komunitas pemuda ini,

dicetuskan oleh Bapak Dedi Suharto selaku kepela Desa di Tahun 2018,

yang memberikan aktivitas yang berdampak positif kepada pemuda Desa

Kebonrejo yakni dengan mengelola kegiatan ekonomi kreatif guna

memajukan desa Kebonrejo. Komunitas pemuda desa Kebonrejo dibagi

menjadi 5 komunitas yang didalamnya mengembangkan bidang usaha

yang berbeda-beda, diantaranya: KTM (Komunitas Terong Timur)

mengembangkan bidang usaha kopi wine, KOPMAL (Komunitas Pemuda

Malangsari) pengembangan dibidang usaha kopi lanang dan jajanan

kuliner, REDESBON (Remaja Desa Kebonrejo) mengembangkan bidang

usaha kriya, RECIDA (Remaja Pecinta Desa) mengembangkan bidang


53

usaha jamur dan PEMDA (Pemuda Desa) mengembangkan dibidang usaha

peternakan lele.59 Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak

Dedi Suharto selaku kepala desa Kebonrejo menyatakan:

“Enggih mas, jadi asal muda terbentuknya komunitas pemuda desa


Kebonrejo itu diawal tahun 2018 pada saat saya menjabat menjadi
kepala desa sesuai dengan hasil wawawnKebonrejo pertama kali.
Menurut saya pada saat itu desa Kebonrejo ini desa yang kaya akan
hasil perkebunan, dan diataranya pemuda desa juga lumayan
banyak, jadi pada saat itu saya berinisiatif untuk mengumpulkan
pemuda desa Kebonrejo untuk melakukan kegiatan positif yakni
ekonomi kreatif. Pemuda desa Kebonrejo ini, mendirikan 5
komunitas, yang diantaranya: kopmal, ktm, recida, redesbon dan
pemda. Semua itu singkatan mas yang memiliki kepanjangan di
masing-masing komunitas. Seperti KOPMAL yaitu Komunitas
Pemuda Malangsari, KTM itu singkatan dari Komunitas Terong
Timur, REDESBON itu Remaja Desa Kebonrejo, RECIDA
kepanjangannya Remaja Pecinta Desa dan PEMDA itu Pemuda
Desa.”60

Pernyataan tersebut diperkuat oleh bapak Giyo selaku kepala dusun

desa Kebonrejo bahwa:

“jadi mas, setiap pemuda itu adalah harapan bagi lingkungan


sekitar di kegiatan apa saja. Untuk itu pemuda desa Kebonrejo itu
memiliki nilai tambah yang sangat bagus, karena mereka memiliki
inisiatif untuk mendirikan 5 komunitas seperti komunitas terong
timur, pemuda malangsari, pemuda desa, remaja desa Kebonrejo
dan remaja pecinta desa.”61

Pernyataan lain dipaparkan oleh Nardi selaku pemuda desa

Kebonrejo yang memaparkan:

“ya mas, saya disini sebagai salah satu pemuda desa Kebonrejo,
kami memang mendirikan 5 komunitas yang diantaranya adalah
REDESBON yaitu remaja pemuda desa, mereka mengelola
dibidang usaha kerajinan, KTM itu Komunitas Terong Timur, ada
juga KOPMAL yaitu Komunitas Pemuda Malangsari, RECIDA itu
Pemuda Cinta Desa dan ada juga PEMDA atau Pemuda Desa. Jadi
59
Observasi di Desa Kebonrejo, 13 Desember 2021
60
Dedi Suharto, diwawancarai oleh penulis, Kantor Desa Kebonrejo, 09 Februari 2022
61
Giyo, diwawancarai oleh penulis, Kediaman Giyo, 09 Februari 2022
54

komunitas pemuda di Desa Kebonrejo ini terdapat lima


komunitas.”62

Pernyataan tersebut diperkuat oleh saudari wahyuningtiyas selaku

pemuda desa Kebonrejo, mengatakan:

“ya mas, disini saya pemuda dari komunitas REDESBON yang


kepanjangannya adalah Remaja Desa Kebonrejo. Awalnya kita itu
sharing mengenai perekonomian di desa Kebonrejo, yang akhirnya
kita sebagai pemuda mempunyai ide untuk mendirikan beberapa
komunitas pemuda, yang didalamnya mengembangkan usaha.
Cuma dengan modal tekad, kami mengumpulkan pemuda-pemuda
untuk bergabung dengan komunitas-komunitas yang dibentuk.
Komunitas yang dibentuk antara lain ya mas, ada PEMDA yang
kepanjangannya adalah Pemuda Desa, RECIDA yang
kepanjangannya Remaja Pecinta Desa, KTM Komunitas Terong
Timur, REDESBON Remaja Desa Kebonrejo dan satunya lagi itu
ada KOPMAL Komunitas Pemuda Malangsari.”63

Terkait dengan pendanaan yang dikelola oleh komunitas pemuda

desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi dalam

mengembangkan ekonomi kreatif didapat dari swadaya komunitas (iuran

komunitas) serta sumbangsih dari dana BUMDES. Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan bapak Dedi Suharto selaku kepala desa

Kebonrejo menyatakan:

“iya benar mas, jadi dalam kegiatan ini berawal dari kesadaran
komunitas pemuda yang berinisiatif mengumpulkan dananya secara
iuran antar pemuda. Dari situ juga pemerintah desa mendukung
dari adanya kegiatan ekonomi kreatif memberikan sumbangsih
BUMDES guna mengembangkan kegiatan ekonomi kreatif yang
dikelola oleh pemuda desa Kebonrejo.”

Pernyataan tersebut diperkuat oleh bapak Giyo selaku kepala dusun

desa Kebonrejo, bahwa:

62
Nardi, diwawancarai oleh penulis, Kediaman Nardi, 10 Februari 2022
63
Wahyuningtiyas, diwawancarai oleh penulis, Kediaman Wahyuningtiyas, 10 Desember 2021
55

“iya mas, jadi sepengetahuan saya mengenai dana yang dikelola


oleh komunitas pemuda itu awalnya iuran antar pemuda desa, lalu
uang yang mereka dapatkan, mereka kelola untuk kegiatan
ekonomi kreatif sesuai dengan bidang setiap komunitasnya,
disamping itu juga mendapatkan bantuan dari BUMDES desa, yang
mana pemerintah juga sangat mendukung penuh atas kegiatan
positif ini”

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Lisa Amanda selaku

Pemuda Desa Kebonrejo, mengatakan:

“jadi begini, masalah pendanaan itu berawal dari inisiatif pemuda


sendiri yang mengumpulkan dari hasil iuran pemuda, disamping itu
juga dibantu oleh BUMDES yang mendukung penuh adanya
kegiatan ekonomi kreatif yang dikelola oleh pemuda desa
Kebonrejo, dan hasil dari kegiatan tersebut selain diberikan
kepadsa pemuda sebagai bentuk apresiasi dari hasil jerih payahnya,
juga dikumpulkan sebagai uang kas untuk membenahi desa
Kebonrejo ini sewaktu-waktu dibutuhkan”

Perolehan data dari wawancara diatas diperkuat lagi dengan

observasi dari peran pemuda sebagai agen perubahan. Hal ini nampak pada

gambar berikut:

Gambar 4.1
Komunitas Pemuda Desa Kebonrejo64

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa peran pemuda sebagai

agen perubahan dalam mengembangkan ekonomi kreatif tidak hanya

64
Observasi di Desa Kebonrejo, 14 Januari 2022
56

mendirikan komunitas, tetapi pemuda juga mengembangkan beberapa

bidang usaha ekonomi kreatif yang masing-masing komunitas berbeda

usahanya.65 Hal tersebut ditambahkan oleh Bapak Dedi Suharto selaku

kepala Desa Kebonrejo menyatakan sebagai berikut:

“... kan tadi sudah jelas mengenai beberapa komunitas pemuda ya


mas, nah pemuda desa Kebonrejo mendirikan komunitas pemuda
dengan tujuan dan harapan mereka bisa mengembangkan kegiatan
ekonomi kreatif di desa mereka yakni Kebonrejo. Diantara 5
komunitas yang didirikan, itu mengembangkan bidang usaha yang
berbeda-beda seperti komunitas pemuda malangsari atau KOPMAL
dan KTM ya, dua komunitas ini smaa-sama mengembangkan
bidang usaha di bagian kopi. Akan tetapi kopi yang dikelola antara
keduanya itu tidak sama hasilnya, pemuda malangsari mengelola
kopi lanang dan komunitas terong timur yang mengelola kopi wine,
kopi yang mereka dapatkan itu hasil dari sumber daya alam sekitar.
Ada juga komunitas remaja desa Kebonrejo yang mengelola usaha
kriya, pemuda desa atau PEMDA itu di ternak lele dan RECIDA itu
mengelola jamur.”66

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Mohammad Isbat selaku

warga Desa Kebonrejo, memaparkan:

“... untuk 5 komunitas pemuda desa Kebonrejo ini,


mengembangkan usaha yang berbeda-beda seperti mengelola
bidang usaha kopi, jamur, ternak lele, kriya hingga wisata kuliner.
Dalam mengembangkan usahanya mereka memanfaatkan hasil
sumber daya alam sekitar yang dihasilkan dari jerih payah
masyarakat, mereka kelola di komunitasnya, serta memanfaatkan
tenaga dan juga fasilitas dari pemuda desa Kebonrejo itu sendiri.”67

Pernyataan lain juga disampaikan oleh saudari Lisa Amanda selaku

pemuda desa Kebonrejo yang menyatakan bahwa:

“pemuda desa Kebonrejo ini memiliki beberapa bidang usaha di

setiap komunitas, seperti bidang usaha kopi, wisata kuliner, jamur,

65
Observasi di Desa Kebonrejo, 14 Januari 2022
66
Dedi Suharto, diwawancarai oleh penulis, Kantor Desa Kebonrejo, 09 Februari 2022
67
Mohammad Isbat, diwawancarai oleh penulis, Kediaman Mohammad Isbat, 09 Februari 2022
57

ternak lele dan kriya. Dari macam-macam usaha ekonomi kreatif

ini dikelola langsung oleh para pemuda sendiri.”68

Perolehan wawancara diatas juga didasari pada hasil pengamatan

dari peran pemuda sebagai agen perubahan dalam mengembangkan

ekonomi kreatif di beberapa bidang usaha. Hal ini nampak pada gambar

berikut:

Gambar 4.2
Komunitas Pemuda dengan bidang usahanya69

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa peran pemuda sebagai agen perubahan dalam

mengembangkan ekonomi kreatif dilakukan dengan cara mendirikan

beberapa komunitas yang setiap komunitas mengembangkan bidang usaha

ekonomi kreatif yang berbeda-beda, diantaranya: REDESBON (Remaja

Desa Kebonrejo) mengembangkan usaha dibidang kriya atau kerajinan


68
Lisa Amanda, diwawancarai oleh penulis, Musholla Baitul Izzi, 10 Februari 2022
69
Obsrvasi di Desa Kebonrejo, 10-11 Februari 2022
58

tangan, RECIDA (Remaja Pecinta Desa) mengelola usaha dibidang jamur,

KOPMAL (Komunitas Pemuda Malangsari) mengembangkan usaha kopi

lanang dan wisata kuliner, KTM (Komunitas Terong Timur) yang

mengelola usaha ekonomi bagian kopi wine hingga PEMDA (Pemuda

Desa) mengembangkan usahanya dibidang perikanan atau ternak lele.

Disamping itu, selain mendirikan komunitas, pemuda desa

Kebonrejo juga memiliki inisiatif seperti memberikan tenaga, fikiran, juga

memberikan sebagaian materi sebagai modal awal dalam melaksanakan

kegiatan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru

Kabupaten Banyuwangi

2. Peran Pemuda sebagai Kontrol Sosial dalam Mengembangkan

Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi

Pemuda adalah seseorang yang memiliki daya kepekaan terhadap

kondisi di masyarakat. Peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam

mengembangkan ekonomi kreatif dilakukan dengan cara kegiatan rapat dan

musyawarah, mengontrol dan juga mengkondisikan kegiatan dibidang

usaha ekonomi kreatif yang diterapkan seperti RAKOM (Rapat Komunitas)

dan rapat triwulan.70 Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak

Dedi Suharto selaku kepala desa Kebonrejo bahwa:

“gini ya mas, kegiatan pemuda sebagai kontrol sosial dalam


pengembangan ekonomi kreatif sudah berjalan dengan semestinya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya koordinasi dan komunikasi dari
komunitas itu sendiri dengan komunitas lainnya. Ya semacam

70
Observasi di Desa Kebonrejo, 11 Februari 2022
59

sharing lah mas, untuk meningkatkan pengetahuan, dengan adanya


rapat komunitas, didalamnya juga terdapat kepengurusannya”71

Pernyataan ini diperkuat oleh bapak Giyo selaku kepala dusun desa

Kebonrejo menyatakan bahwa:

“... membahas mengenai kegiatan dan peran aktif pemuda sebagai


kontrol sosial dalam usahanya di bidang ekonomi kreatif ini,
mereka melakukan beberapa aktivitas yang sudah berjalan mas. Ya
mereka mengadakan kumpulan itu untuk membahas kegiatan
ekonomi mereka. Biasanya di komunitas itu ada sebulan sekali,
kegiatan, ini dinamakan RAKOM atau Rapat Komunitas, kalau
yang tiga bulan sekali itu namanya rapat triwulan yang dilakukan
secara kumpul bersama untuk semua komunitas, yang mana dari
hasil rapat tersebut membahas tentang prosedur dan pengembangan
dari usaha ekonomi yang dijalani. Bahkan, tidak sampai disitu saja
mas, adanya rapat triwulan yang didalamnya digunakan sebagai
wadah saling bertukarnya ilmu dan wawasan serta melakukan
kegiatan pemasaran. Dari situlah pemuda-pemuda ini mengontrol
usaha-usaha mereka yang dikembangkan di setiap komunitas.”72
Pernyataan lain juga disampaikan oleh Deni selaku pemuda Desa

Kebonrejo bahwa:

“gini ri, jadi kita itu melaksanakan rapat setiap bulan dengan
komunitas masing-masing, kita sering menyebutnya dengan
sebutan RAKOM atau Rapat Komunitas. Ada juga rapat triwulan
yaitu rapat tiga bulan sekali yang dilakukan oleh semua anggota
komunitas-komunitas pemuda desa Kebonrejo. Rapat ini dilakukan
dengan tujuan agar kami bisa mengontrol dan juga memperhatikan
perkembangan dari usahanya.”73

Senada dengan yang disampaikan oleh saudara Mahrus Ali selaku

pemuda desa Kebonrejo mengatakan:

“ya jadi kami itu mengadakan rapat baik rapat antar anggota setiap
komunitas dan rapat antar komunitas. Rapat ini bertujuan untuk
mengontrol beberapa perkembangan usaha ekonomi kreatif yang
dijalani. Jadi kita sebagai pemuda bisa saling tukar pendapat dan
menambah wawasan ketika kita sudah bermusyawarah bersama.”74

71
Dedi Suharto, diwawancarai oleh penulis, Kantor Desa Kebonrejo, 09 Februari 2022
72
Giyo, diwawancari oleh penulis, Kediaman Giyo, 09 Februari 2022
73
Deni, diwawancarai oleh penulis, Pos Kamling Terongan, 11 Februari 2022
74
Mahrus Ali, diwawancarai oleh penulis, Pos Kamling Terongan, 11 Februari 2022
60

Hasil wawancara diatas dapat diperkuat dengan hasil observasi dari

kegiatan rapat rutinan komunitas atau rapat triwulan. Hal ini nampak dari

gambar berikut:

Gambar 4.3
Kegiatan Rapat Rutinan Komunitas dan Rapat Triwulan75

Peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam mengembangkan

ekonomi kreatif di desa kebonrejo dilakukan dengan cara mengadakan

beberapa rapat rutinan dengan tujuan untuk mengontrol usaha-usaha yang

diterapkan. Hasil dari rapat tersebut membahas tentang prosedur dan

pengembangan dari usaha ekonomi yang dijalani seperti penganggaran,

pengadaan, penjualan, hingga merencanakan kegiatan yang akan dilakukan

sebagai media yang akan diinformasikan kepada masyarakat mengenai

usaha ekonomi kreatifnya.76 Dalam hal ini, juga terdapat struktur setiap

komunitas pemuda desa Kebonrejo dalam mengembangkan ekonomi

kreatif.

75
Observasi, di Desa Kebonrejo, 15 Desember 2021
76
Observasi, di Desa Kebonrejo, 10 Februari 2022
61

SUSUNAN PENGURUS
KOMUNITAS PEMUDA DESA KEBONREJO KECAMATAN KALIBARU
KABUPATEN BANYUWANGI77

PEMBINA

Dedi Suharto

KOPMAL KTM PEMDA RECIDA REDESBON

Ketua: Ketua: Ketua: Ketua: Ketua:


Moh. Halim Edi Purwanto Qomaruddin Prayoga Syamsul
Sekretaris: Sekretaris Sekretaris: Sekretaris: Sekretaris:
Rudi Mahrus Ali Deni Herman Moh. Akip
Pratama
Bendahara: Bendahara Bendahara: Bendahara: Bendahara:
Wahyuning Lisa Amanda Moh. Ali Wahyudi Rohman

ANGGOTA:
Pemuda Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi

Pemuda desa Kebonrejo berperan aktif sebagai media yang

menyebarkan informasi kepada masyarakat mengenai usaha ekonomi

kreatifnya dilakukan dengan memasarkan produk di wisata kuliner yang

telah disediakan oleh pemerintah desa. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan bapak Dedi Suharto selaku kepala desa Kebonrejo yang

menyatakan bahwa:

“ya mas, jadi kami selaku pemerintah desa, itu memberikan

fasilitas dan juga kesempatan bagi komunitas pemuda untuk

77
Observasi Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten banyuwangi,15 januari 2021
62

memasarkan produk-produk yang telah dihasilkan dari usaha

mereka. Kegiatan ini biasanya digelar setiap tiga bulan sekali.”78

Pernyataan lain juga disampaikan oleh bapak Giyo selaku kepala

dusun desa Kebonrejo yang menyatakan bahwa:

“jadi begini untuk kegiatan yang dilakukan oleh pemuda dengan

komunitasnya, untuk melangsungkan pengenalan produk, mereka

itu melangsungkan promosi ketika pemerintah desa mengadakan

wisata kuliner setiap tiga bulan sekali.”79

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Mohammad Akib, selaku

pemuda desa Kebonrejo, menyatakan bahwa:

“ya mas kami selaku para pemuda desa Kebonrejo memang


melakukan kegiatan promosi dan juga pengenalan produk hasil dari
setiap komunitas di acara wisata kuliner yang di sediakan oleh
pemerintah desa. Ini bertujuan agar masyarakat juga bisa tau
mengenai informasi dan hasil dari produk yang dihasilkan oleh
pemudanya, baik kopi, jajanan kuliner, kriya, jamur dan juga hasil
perikanan. Jadi disini, kami sebagai pemuda bisa tau dan memantau
sejauh mana perkembangan dari usaha ekonomi yang diterpakan
oleh kita.”80

Pernyataan lain juga disampaikan oleh bapak Rudi selaku tokoh

masyarakat desa Kebonrejo yang menyatakan bahwa:

“saya itu mesti hadir mas dalam acara wisata kuliner yang digelar
oleh pemerintah desa. Disana banyak pemuda yang mengenalkan
beberapa produk yang dikelola sendiri oleh para para pemuda.
Pemuda disana memberikan beberapa informasi mengenai
produknya, seperti semacam mengenalkan lah mas kepada
masyarakat sekitar.”81

78
Dedi Suharto, diwawancarai oleh penulis, Kantor Desa Kebonrejo, 09 Februari 2022
79
Giyo, diwawancarai oleh penulis, Kediaman Giyo, 09 Februari 2022
80
Mohammad Akib, diwawancarai oleh penulis, Pos Kamling Terongan, 11 Februari 2022
81
Rudi, di wawancarai oleh penulis, Pos Kamling Terongan, 11 Februari 2022
63

Hal tersebut diperkuat dengan hasil observasi dari acara wisata

kuliner pemuda dalam memberikan informasi produknya kepada

masyarakat. Hal ini nampak pada gambar berikut:

Gambar 4.4
Wisata Kuliner Produk Usaha Pemuda Desa Kebonrejo82

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa peran pemuda sebagai

kontrol sosial tidak hanya melakukan rapat dan memasarkan produknya

melalui acara wisata kuliner, tetapi pemuda juga mengenalkan produk yang

dihasilkan dari usaha ekonomi kreatifnya melalui media sosial secara luas

seperti pengenalan dan penjualan di instagram, facebook, shoppe, tokopedia


83
atau media informasi lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan Mohammad Isbat selaku tokoh masyarakat desa Kebonrejo yang

menyatakan bahwa:

“... untuk penjualan dan pengenalan produk yang dihasilkan dari


usaha mereka, yang saya tau mereka bukan hanya promosi secara
tatap muka saja, sambil saya buka internet, mereka sepertinya juga
menjual online dan memasarkan produknya melalui media
sosial.”84

Pernyataan tersebut diperkuat oleh bapak Dedi Suharto selaku

kepala desa Kebonrejo yang menyatakan bahwa:

82
Observasi di Desa Kebonrejo, 15 Desember 2021
83
Observasi di Desa Kebonrejo, 10 Februari 2022
84
Mohammad Isbat, diwawancarai oleh penulis, Kediaman Mohammad Isbat, 09 Februari 2022
64

“jadi komunitas pemuda itu selain memasarkan kepada masyarakat


sekitar, mereka juga mengenalkan produknya lewat media sosial
mas. Karena sering saya lihat di postingan-postingan salah satu
mereka itu selalu mempromosikan produk yang dihasilkan dari
bidang usaha ekonomi kreatifnya. Kapan hari juga saya iseng-iseng
lihat di shoppe itu ternyata mereka menjual disana juga. Jadi selain
memasarkan secara langsung mereka juga menjual online.”85

Pernyataan lain juga disampaikan oleh saudara Nardi selaku

pemuda Desa Kebonrejo yang mengungkapkan:

“iya memang mas, kami selain menjual secara langsung, kita juga
memanfaatkan adanya teknologi yang semakin canggih, yang
artinya kita juga menjual secara online hasil produk dari usaha kita,
seperti penjualan online di shopee, tokopedia, snap wa, dan
selainnya. Agar produk yang kita hasilkan bukan hanya dikenal
oleh warga sekitar saja akan tetapi secara luas juga dikenal oleh
warga negara Indonesia.”86

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diperkuat dengan hasil

dokumentasi dari peran pemuda sebagai kontrol sosial yang dilakukan

dengan menjadi media yang menyebarkan informasi mengenai usaha

ekonomi kreatif yang dikembangkan. Hal ini nampak pada gambar berikut:

85
Dedi Suharto, diwawancarai oleh penulis, Kantor Desa Kebonrejo, 09 Februari 2022
86
Nardi, diwawancarai oleh penulis, Kediaman Nardi, 10 Februari 2022
65

Gambar 4.5
Pemuda sebagai Media Informasi Penjualan Online87

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam

mengembangkan ekonomi kreatif di desa Kebonrejo dilakukan dengan

melaksanakan rapat rutinan komunitas dan rapat triwulan sebagai bentuk

rasa tanggung jawab terhadap kegiatang bidang usaha ekonomi kreatif yang

di terapkan serta menjadi media yang menyebarkan informasi mengenai

usaha ekonomi kreatifnya melalui wisata kuliner secara teknik penjualan

langsung hingga penjualan secara online.

3. Peran Pemuda sebagai Kekuatan Moral dalam Mengembangkan

Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi

Peran pemuda sebagai kekuatan moral dalam kegiatan ekonomi

kreatif salah satunya adalah sikap toleransi terhadap sesama pemuda.

Karena pada dasarnya ekonomi kreatif adalah industri berbasis ide, yang

87
Dokumentasi, Penjualan Online Komunitas Kebonrejo, 12 Februari 2022
66

akan bertumbuh kembang dengan beberapa dukungan seperti imajinasi

kreativitas dan inovasi serta sikap toleransi antar pemuda, salah satunya

seperti menghargai pendapat, masukan ataupun komunikasi antar pemuda

dan antar komunitas.88 Hal ini sesuai dengan pernyataan dari bapak Giyo

selaku kepala dusun Desa Kebonrejo yang menjelaskan sebagai berikut:

“... saya pernah memberikan komentar terhadap mereka mengenai


kekurangan produk yang dihasilkan, untuk respon mereka,
sepertinya mereka menerima dengan baik, dan juga mereka dapat
memilah dan memilih untuk pengembangan usaha mereka. Dalam
hal ini mereka menerapkan sikap toleransi yang sangat tegas
mas.”89

Pernyataan lain juga disampaikan oleh saudara Deni selaku

pemuda Desa Kebonrejo yang menyatakan bahwa:

“gini mas ri, kita di komunitas ini diajarkan untuk menghargai


antar sesama pemuda, dan juga diajarkan bagaimana sikap toleransi
kita baik itu ketika teman-teman memberikan masukan, saran dan
kritik mengenai usaha ekonomi kreatif yang diterapkan kami
menerima dengan lapang dada dan menjalankannya dengan baik,
karena teman-teman sendiri memiliki sikap dan watak yang
berbeda-beda dalam usaha yang kita geluti.”90

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Saudara Mohammad Akib

selaku pemuda Desa Kebonrejo yang menyatakan bahwa:

“ya kalau bicara moral didalam komunitas ini mas ri, kita selalu
terapkan dengan baik dan bijaksana. Karena tingkah laku yang baik
mencerminkan sebuah kewibawaan tersendiri bagi kami
khususnya. Selain itu juga, membawa kewibawaan dan toleransi
antar komunitas, apalagi kita juga membutuhkan teman-teman
komunitas untuk pengembangan usaha ekonomi ini.”91

88
Observasi di Desa Kebonrejo, 15 Desember 2021
89
Giyo, diwawancarai oleh penulis, Kediaman Giyo, 09 Februari 2022
90
Deni, diwawancarai oleh penulis, Pos Kamling Terongan, 11 Februari 2022
91
Mohammad Akib, diwawancarai oleh penulis, Pos Kamling Terongan, 11 Februari 2022
67

Pernyataan lain juga disampaikan oleh Bapak Rudi selaku tokoh

masyarakat Desa Kebonrejo yang menyatakan bahwa:

“begini mas, kekuatan moral yang mas maksud disini memang


harus diterapkan dengan baik dalam segala kegiatan yang ada,
apalagi para pemuda disini selalu aktif, kreatif dan tanggap dalam
segala kegiatan desa. Mereka mengaplikasikan sikap toleransinya
dan menghargai dengan sangat baik. Kegiatan ekonomi yang
mereka kembangkan adalah salah satu contoh bentuk penerapan
moral dalam diri mereka masing-masing yakni bertanggung
jawab.”92

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa peran pemuda sebagai

kekuatan moral dalam mengembangkan ekonomi kreatif tidak hanya

menerapkan sikap toleransinya antar individu ataupun kelompok tetapi

juga menerapkan solidaritas, baik solidaritas kekeluargaan ataupun sosial

dengan tujuan untuk memobilisasi dan menyatukan sumber daya terbatas

yang ada di usaha ekonomi kreatif komunitas pemuda desa Kebonrejo.93

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak Dedi Suharto selaku kepala

Desa Kebonrejo yang menjelaskan sebagai berikut:

“ya kekuatan moral yang diterapkan oleh para pemuda-pemuda


disini, sudah jelas terbukti dengan apa yang mereka kerjakan di
sektor ekonomi kreatif, rasa kekeluargaan dan sosial mereka
terhadap komunitas dengan komunitas lainnya bahkan terhadap
lingkungan masyarakatnya, karena sinergitas kebersamaaan inilah
yang mengantarkan kelancaran dalam kegiatan UMKM mereka.”94

Pernyataan lain juga disampaikan oleh saudari Lisa Amanda selaku

pemuda Desa Kebonrejo yang menyatakan bahwa:

“ya gini mas ari, sikap kita ini merupakan gambaran komunitas
yang baik dan memiliki nilai menghargai terhadap sesama, ya

92
Rudi, di wawancarai oleh penulis, Pos Kamling Terongan, 11 Februari 2022
93
Observasi di Desa Kebonrejo, 15Januari 2022
94
Dedi Suharto, diwawancarai oleh penulis, Kantor Desa Kebonrejo, 09 Februari 2022
68

kareeennna kegiatan usaha kita tak lepas dari yang namanyaaa


kekompakan maka sikap solidaritas inilah yang kami pegang teguh
dalam menjalankan usaha ekonomi kreatif dan tentunya lingkungan
sekitar yang menjadi pendukung.”95

Pernyataan lain juga disampaikan oleh Saudara Mohammad Isbat

selaku tokoh masyarakat menyatakan bahwa:

“begini mas, akhlak dalam kehidupan ini memang berpengaruh


terhadap apa yang kita jalani, pemuda-pemuda disini sudah faham
betul, menghargai dan mempunyai rasa tanggung jawab atau beban
moral dalam menjaga keberlangsungan usaha-usaha mereka,
kekreativan mereka gunakan dalam hal positif kini tentunya
merupakan anugerah yang patut diberikan peran dalam kontribusi
sosial.”96

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa peran pemuda sebagai kekuatan moral di Desa Kebonrejo

mengaplikasikan dengan cara menerapkan sikap toleransi seperti

menghargai pendapat, masukan, kritik dan saran, dan menerapkan sikap

solidaritas baik kekeluargaan maupun sosial dengan tujuan usaha ekonomi

kreatif yang diterapkan bisa berjalan baik dan sesuai dengan yang

diharapkan.

Dari gambaran penyajian data yang diikuti oleh analisis maka

temuan penelitian ini adalah: pertama: peran pemuda sebagai kekuatan

agen perubahan, kedua: peran pemuda sebagai kontrol sosial, dan yang

ketiga: peran pemuda sebagai kekuatan moral dalam mengembangkan

ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi yang

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

95
Lisa Amanda, diwawancarai oleh penulis, Musholla Baitul Izzi, 10 Februari 2022
96
Mohammad Isbat, diwawancarai oleh penulis, Kediaman Mohammad Isbat, 09 Februari 2022
69

Tabel 4.1
Temuan Penelitian
No Fokus Temuan
1 Peran pemuda sebagai agen a. Mendirikan 5 komunitas
perubahan dalam pemuda
mengembangkan ekonomi b. Mengembangkan bidang usaha
kreatif ekonomi kreatif di setiap
komunitas
2 Peran pemuda sebagai a. Mengadakan RAKOM (Rapat
kontrol sosial dalam Komunitas)
mengembangkan ekonomi b. Mengadakan rapat triwulan
kreatif c. Menginformasikan hasil produk
melalui penjualan langsung dan
online
3 Peran pemuda sebagai a. Sikap toleransi terhadap
kekuatan moral dalam perbedaan pendapat, kritik dan
mengembangkan ekonomi saran mengenai usaha ekonomi
kreatif kreatif
b. Sikap solidaritas antar individu
maupun kelompok komunitas
dalam usaha ekonomi kreatif

C. Pembahasan Temuan

1. Peran Pemuda sebagai Agen Perubahan dalam Mengembangkan

Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi

Berlandaskan pada hasil penelitian diketahui bahwa peran pemuda

sebagai agen perubahan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di desa

Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi dilakukan dengan mendirikan

komunitas dan mengembangkan berbagai macam usaha ekonomi kreatif

didalamnya. Peran pemuda sebagai agen perubahan artinya pemuda

memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan negara itu sendiri.

Baik buruknya suatu negara dapat dilihat dari kualitas generasi mudanya

karena generasi muda adalah penerus dan pewaris kekayaan negara.


70

Agen perubahan yang efektif adalah agen perubahan yang mampu

menciptakan sikap percaya pada anggota masyarakat sehingga dapat

berperan sebagai mitra masyarakat setempat dalam mengembangkan

rencana dan melaksanakan perubahan dalam kelompok komunitas atau

organisasi masyarakat sehingga mempengaruhi komunitas itu melalui sistem

yang terbuka terorganisir dan terencana. Seperti yang tertera pada jurnal

pemuda sebagai agent of change lingkungan hidup dalam rangka

mewujudkan pembangunan berkelanjutan.97 Hal tersebut sesuai dengan

pemuda desa Kebonrejo yang berantusias mendirikan 5 komunitas pemuda,

dengan tujuan dan harapan bisa membantu dalam pengembangan ekonomi

di Desa Kebonrejo menjadi lebih baik ke depannya.

Peran pemuda desa Kebonrejo sebagai agen perubahan dalam

mengembangkan ekonomi kreatif dengan mendirikan komunita-komunitas

pemuda yang didalanya mengembangkan usaha ekonomi kreatif dengan

harapan pemuda desa Kebonrejo bisa menjadi sumber daya ekonomi

masyarakat agar lebih baik dan sebagai bentuk rasa kepeduliannya terhadap

masyarakat. Hal tersebut sesui dengan isi UU No. 40 Tahun 2009 mengenai

peran pemuda sebagai agen perubahan yakni peran pemuda sebagai agen

perubahan yang diwujudkan dengan kepeduliaan pemuda dan menjadi

sumber daya ekonomi bagi masyarakat.98

97
Febrian Chandra, Pemuda Sebagai Agent Of Change Lingkungan Hidup dalam rangka
mewujudkan pembangunan berkelanjutan, Adil: Jurnal Hukum STIH YP M, Vol 3, No 1, Mei
2021
98
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009, Kepemudaan, (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
71

Komunitas pemuda desa Kebonrejo dibentuk dengan tujuan

mengembangkan usaha ekonomi kreatif. Setiap komunitas menerapkan

bidang usaha yang berbeda-beda, seperti usaha pengelolaan kopi, kriya,

perikanan dan jamur. Hal ini sesuai dengan subsektor ekonomi kreatif

menurut Carunia Mulya Firdausy itu ada beberapa macam, yakni: aplikasi,

arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, kriya,

kuliner, fashion dan lain-lain.99

Adanya kegiatan pengembangan ekonomi kreatif selain

meningkatkan adanya sumber daya ekonomi masyarakat juga bertujuan

mengembangkan potensi pemuda dalam kepemimpinan dan juga

kewirausahaan serta kepeloporan pemuda dalam segala aspek kehidupan

bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan isi UU No. 40 Tahun 2009 mengenai

fungsi pembangunan kepemudaan yang diantaranya: dilaksanakan

pembangunan kepemudaan dalam bentuk pelayanan kepemudaaaan,

pengembangan potensi kepemimpinan, dan kepeloporan pemuda dalam

aspek kehidupan bermasyarakat.100

2. Peran Pemuda sebagai Kontrol Sosial dalam Mengembangkan

Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi

Berlandaskan hasil penelitian diketahui bahwa peran pemuda

sebagai kontrol sosial dalam mengembanhkan ekonomi kreatif di desa

Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi dilakukan melalui rapat

komunitas, rapat triwulan, hingga penjualan produk melalui penjualan


99
Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia, (Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018) 10
100
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009, Kepemudaan, (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
72

langsung maupun online dengan tujuan membangkitkan kesadaran atas

tanggung jawab , hak dan kewajibannya sebagai pemuda di desa Kebonrejo.

Hal ini sesuai dengan peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam

membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak dan kewajibannya

sebagai pemuda desa.101

Peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam mengembangkan

ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo diaplikasikan dengan adanya rapat

rutinan komunitas (RAKOM) yang didalamnya membahas mengenai

perkembangan bidang usaha dengan tujuan untuk mengontrol usaha-usaha

yang diterapkan. Hasil dari rapat tersebut membahas tentang prosedur dan

pengembangan dari usaha ekonomi yang dijalani seperti penganggaran,

pengadaan, penjualan, hingga merencanakan kegiatan yang dilakukan.

Selain kegiatan RAKOM (Rapat Komunitas), juga diadakan acara

rapat rutinan triwulan. Rapat triwulan yang dihadiri oleh semua komunitas

pemuda Desa Kebonrejo yang bertujuan sharing, diskusi dan menjadi wadah

untuk saling bertukar ilmu dan wawasan antar sesama komunitas. Hal ini

sesuai dengan peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam membangkitkan

sikap kritis terhadap lingkungan.102

Pengembangan ekonomi kreatif yang dilakukan, menghasilkan

beberapa produk yang memiliki nilai tambah. Sesuai dengan perannya

sebagai kontrol sosial, pemuda Desa Kebonrejo memasarkan produk yang

dihasilkan secara langsung seperti mempromosikan melalui acara wisata

101
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009, Kepemudaan. (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
102
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009, Kepemudaan, (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
73

kuliner dan secara online seperti shopee, tokopedia dan lainnya. Hal ini

sesuai dengan peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam memberikan

kemudahan akses informasi pada masyarakat.103

3. Peran pemuda sebagai Kekuatan Moral dalam Mengembangkan

Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi

Berdasarkan temuan peneliti diketahui bahwa peran pemuda

sebagai kekuatan moral dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa

Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi dilakukan dengan sikap

toleransi dan solidaritas baik secara individu maupun kelompok.

Peran pemuda sebagai kekuatan moral dalam mengembangkan

ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo salah satunya adalah sikap toleransi.

Menanamkan adanya sikap toleransi yang harus dilakukan secara

intensional dan berkelanjutan, sehingga muncul inspirasi dalam

menggerakkan dan menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi kreatif di

Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi.

Pada dasarnya ekonomi kreatif adalah kegiatan industri yang

dilakukan dengan berbasis ide. Kegiatan itu bisa tumbuh dan berkembang

dengan dukungan, salah satunya adalah toleransi, tanpa adanya sikap

toleransi antar anggota maka kegiatan tidak akan berjalan sesuai dengan

harapan dan perencanaan yang sudah disusun.

Disamping sikap toleransi, pemuda Desa Kebonrejo juga

menerapkan sikap solidaritas, baik kekeluargaan maupun sosial. Sikap

103
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009, Kepemudaan, (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
74

solidaritas ini diciptakan sebagai bentuk etik dalam bertindak pada setiap

dimensi kehidupan pemuda. Kegiatan ekonomi kreatif dibentuk dengan

adanya komunitas pemuda, pada komunitas ini dibentuk kegiatan ekonomi

kreatif yang membutuhkan kerjasama antar anggota serta memobilisasi dan

menyatukan seluruh sumber daya terbatas yang ada. Hal ini sesuai dengan

isi UU No. 40 Tahun 2009 mengenai peran pemuda sebagai kekuatan moral

diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam

bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan serta meningkatkan

kesadaran hukum.104

104
Undang-undang RI No 40 Tahun 2009, Kepemudaan, (Bandung: Rhusty Publisher, 2009)
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, peneliti sampai pada

kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran pemuda sebagai agen perubahan dalam mengembangkan ekonomi

kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi dilakukan

dengan cara mendirikan 5 komunitas pemuda yang didalamnya membuka

bidang usaha ekonomi kreatif yakni RECIDA (Remaja Pecinta Desa)

mengembangkan bidang usaha jamur, KTM (Komunitas Terong Timur)

mengembangakan bidang usaha kopi wine, KOPMAL (Komunitas

Pemuda Malangsari) mengembangkan usaha kopi dan jajanan kuliner,

REDESBON (Remaja Desa Kebonrejo) di bidang kriya dan PEMDA

(Pemuda Desa) mengembangkan budidaya ikan lele.

2. Peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam mengembangkan ekonomi

kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi dilakukan

dengan mengadakan rapat rutinan antar anggota kelompok komunitas

(RAKOM), rapat triwulan antar komunitas serta mempromosikan dan

memasarkan produk yang dihasilkan secara langsung melalui acara

wisata kuliner dan secara online.

3. Peran pemuda sebagai kekuatan moral dalam mengembangkan ekonomi

kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi dilakukan

dengan menerapkan sikap toleransi antar anggota komunitas maupun

75
76

dengan komunitas lainnya dan menerapkan sikap solidaritas baik secara

kekeluargaan maupun sosial dengan sesama pemuda maupun masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan telaah peneliti terhadap peran pemuda dalam

mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru

Banyuwangi, ada beberapa saran yang dapat membangun di antaranya:

1. Kepada pengurus pemerintah Desa Kebonrejo

a. Untuk meningkatkan semangat dan tambahan wawasan keilmuan

pemuda Desa Kebonrejo hendaknya mengadakan seminar atau

pelatihan yang di khususkan untuk pemuda Desa Kebonrejo

b. Sebagai inspirasi, edukasi dan sebagai acuan kemajuan di masa yang

akan datang (literasi) hendaknya pemerintah desa memberi dukungan

yang lebih dan memberikan arahan, bimbingan serta fasilitas yang

digunakan untuk menunjang kegiatan pemuda di Desa Kebonrejo

2. Kepada pemuda Desa Kebonrejo

a. Dapat memberikan sumbangsih,dan kontribusi terhadap kemajuan

desa baik secara pemikiran dan tindakan yang lebih baik dari

sebelumnya.

b. Pemuda diharapkan lebih semangat lagi dalam mengembangkan

potensi ekonomi di Desa Kebonrejo guna meningkatkan nilai

kesejahteraan masyarakat .
77

3. Kepada masyarakat Desa Kebonrejo

a. Peran pemuda dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa

Kebonrejo diharapkan masyarakat memberikan dukungan dan

semangat terhadap kegiatan yang diterapkan oleh pemuda di Desa

Kebonrejo.
78

DAFTAR PUSTAKA

Ananta, Unggul Y. 2018. “Merajut Mimpi Pemuda, Berdaulat Hari Esok”.


Yogyakarta: Diandra Kreatif

Anshori, Muhammad. 2016. “Pemuda Dalam Al-Quran dan Hadist”, Jurnal


Kajian Islam Interdisipliner, Volume.1 Nomor 2

Aldy Purnomo, Rochmat. 2016. Ekonomi Kreatif: Pilar Pembangunan Indonesia,


Nulisbuku.com

Banurea , Rizal. 2017. Peran Budaya dalam pengembangan daerah. Jurnal


Manajemen Pendidikan PPs UNIMED-ISMAPI SU, Volume X Nomor 1

Ben White, & Suzanne Naafs. 2012. Refleksi tentang studi Pemuda Indonesia:
JURNAL STUDI PEMUDA. Volume. I. NO. 2

Bukhari Yusuf, Yusra Mahdalena. 2017. Kontrol Sosial Masyarakat Terhadap


Operasional Kube (Kelompok Usaha Bersama) (Studi Kasus Di Gampong
Ujung Blang, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar). Jurnal
Mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 2, Nomor 2

Chandra, Febrian. 2021. Pemuda Sebagai Agen Of Change Lingkungan Hidup


dalam rangka mewujudkan pembangunanberkelanjutan, Adil: Jurnal Hukum
STIH YP M, Vol 3,No 1

Handitya, Binov. 2019. Menyemai Nilai Pancasila pada generasi muda, ADIL
INDONESIA JURNAL Volume2 No 1

Herayomi, Intan. 2016. “Peran Pemuda Dalam Pengembangan Desa Wisata di


Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta”, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta

Haryati, Sri. 2016. ” Peran Pemuda Dalam Mengelola Kawasan Ekowisata dan
Implikasinya terhadap Ketahanan Masyarakat Desa”. Jurnal Ketahanan
Nasional, Volume 22 No2

Ilahiyah, Inayah. 2019. “Pengembangan Ekonomi Kreatifguna memperkuat citra


Destinasi Pulau Awet Muda Sumenep”, (Skripsi, UIN Sunan Ampel
Surabaya)

J.Moleong, Lexy. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Remaja


Rosdakarya

Johnny Saldana, Miles M.B Huberman . 2014. Qualitative Data Analysis: A


Methods Sourcebook, California: SAGE Publication
79

Kementrian Agama Republik Indonesia. Al-Quran dan Terjemah

Manap, Abdul . 2018. Manajemen Kewirausahaan, Jakarta : Mitra Wacana Media

Mei Nandini, Rensi. 2016. “Dampak Usaha Ekonomi Kreatif Terhadap


Masyarakat Desa Blawe Kecamatan Purwosari Kabupaten Kediri”, “Jurnal
Kebijakan dan Manajemen Publik”, No.1,

Mikkelsen, Brita. 2011. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya


Pemberdayaan Panduan Bagi Praktisi Lapangan, Jakarta:Yayasan Pustaka
Obor Indonesia

Mulya Firdausy,Carunia. 2018. Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di


Indonesia, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Nirmalasari, Tiana. 2018. Peran Tokoh Pemuda Dalam Meningktakan Partisipasi


Karang Taruna, Jurnal COMM-EDU, Volume 1 Nomor 2

Nur Azizah, Siti. 2017. “Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan


Lokal Pndanus Handicraft dalam Menghadapi Pasar Modern Perspektif
Ekonomi Syariah”. Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, Volume 17, Nomor 2

Nur Bintani, Pramudyasari. 2016. “Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi


Sambatan Dalam Rangka Membentuk Karakter Gotong Royong”, Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial, Volume. 25

Puspitasari, Maria. (2019).“Karakteristik Pemuda Pada Lingkungan Dalam


Menjawab Masa Kini dan Masa Depan”, Journal LPPM, Volume 9, No 1

Satries, Wahyu Ishardino. 2017. “Peran Serta Pemuda dalam Pembangunan


Masyarakat”, Jurnal Madani

Sawitri, Nurul. “Partisipasi Pemuda Dalam Program Karang Taruna”, Journal of


Non Formal Education and Community Empowerment, ISSN 2252 6331

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D , Bandung:


Alfaberta

Tri Trisnani, Wahyu. 2014. “Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Usaha


Ekonomi Produktif Oleh Karang Taruna Jayakusuma di Desa
SingosarenBanguntapan Bantul”, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta

Yuliatin, Nurul. 2007. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan:Teori


dan Aplikasinya, Malang: MNC Publishing
80

Yudhaswara. 2019. Peran Pemuda di Era Globalisasi, JIMIA (Jurnal Ilmiah


Magister Administrasi), Volume 13, No 1

Undang-Undang RI No 40 Tahun 2009. Kepemudaan. Bandung: Rhusty

Publisher.
Lampiran 1

MATRIK PENELITIAN

METODE
JUDUL VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA FOKUS PENELITIAN
PENELITIAN
Peran Pemuda 1. Peran 1. Peran Pemuda a. Pendidikan politik dan 1. Sumber Data 1. Pendekatan 1. Bagaimana peran
Dalam Pemuda sebagai agen demokratisasi (Informan) : penelitian pemuda sebagai agen
Mengembangk perubahan b. Sumber daya ekonimi a. Kepala Desa menggunakan perubahan dalam
an Ekonomi c. Kepedulian terhadap b. Pemuda kualitatif mengembangkan
Kreatif di masyarakat c. Warga 2. Jenis penelitian: ekonomi kreatif di
Desa d. Ilmu pengetahuan dan 2. Dokumentasi Deskriptif Desa Kebunrejo
Kebunrejo teknologi 3. Kepustakaan analisis Kecamatan kalibaru
Kecamatan e. Olahraga seni dan 3. Lokasi Penelitian Kabupaten
kalibaru budaya : Desa Banyuwangi?
Kabupaten f. Kepedulian terhadap Kebunrejo, 2. Bagaimana peran
Banyuwangi lingkungan hidup Kecamatan pemuda sebagai kontrol
g. Pendidikan Kalibaru sosial dalam
kewirausahaan Kabupaten mengembangkan
h. Kepemimpinan dan Banyuwangi ekonomi kreatif di
kepeloporan pemuda 4. Subyek Desa Kebunrejo
Penelitian : Kecamatan kalibaru
2. Peran pemuda a. Memperkuat wawasan Purposive Kabupaten
sebagai kontrol kebangsaan sampling Banyuwangi?
b. Membangkitkan 5. Metode 3. Bagaimana peran
sosial
kesadaran atas tanggung pengumpulan pemuda sebagai
jawab, hak, dan data kekuatan moral dalam
kewajiban sebagai warga a. Observasi mengembangkan
Negara b. Wawancara ekonomi kreatif di
c. Membangkitkan sikap c. Dokumentasi Desa Kebunrejo
kritis 6. Metode Analisa Kecamatan kalibaru
d. Meningkatkan partisipasi Data: Analisis Kabupaten
e. Menjamin transparansi Deskriptif Banyuwangi?
f. Memberikan kemudahan 7. Uji Keabsahan
akses informasi Data : Triangulasi
Sumber & Teknik
3. Peran pemuda a. Menumbuhkembangkan
sebagai kekuatan aspek etik dan moralitas
moral dalam bertindak pada
setiap dimensi kehidupan
kepemudaan
b. Memperkuat iman dan
takkwa serta ketahanan
mental spiritual
c. Meningkatkan kesadaran
hokum
2. Ekonomi 1. Klasifikasi
a. Desain produk
Kreaif Ekonomi Kreatif
b. Desain interior
c. Desain komunikasi
2. Subsektor visual
d. Kriya
Ekonomi Kreatif
e. Kuliner
f. Music
g. Seni pertunjukan
3. Dampak Ekonomi
a. Dampak ekonomi
Kreatif
b. Dampak sosial
c. Dampak pariwisata

4. Upaya
pengembangan a. Upaya sumber daya
ekonomi kreatif manusia
b. Inovasi
c. Regulasi
d. Insentif
Lampiran 2

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : SAASARI

NIM : T20179053

Semester : XI (Sebelas)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peran Pemuda

Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan

Kalibaru Kabupaten Banyuwangi” adalah hasil penelitian/karya saya sendiri,

kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Jember, 20 Mei 2022

Saya yang menyatakan

Materai

SAAS ARI
NIM. T20179053
Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA, OBSERVASI DAN DOKUMENTASI

PENGANTAR WAWANCARA:

Wawancara ditujukan kepada pemerontah desa Kebonrejo, kepala dusun


Kebonrejo, pemuda Kebonrejo dan tokoh masyarakatKebonrejo dengan maksud
mendapatkan informasi mengenai “Peran Pemuda Dalam Mengembangkan
Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten
Banyuwangi”

1. Informasi yang diperoleh dari pemerintah desa Kebonrejo, kepala dusun


Desa kebonrejo, pemuda dan tokoh masyarakat desa Kebonrejo sangat
berguna bagi penulis untuk menganalisis “Peran Pemuda Dalam
Mengembangkan Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan
Kalibaru Kabupaten Banyuwangi”.
2. Data yang penulis tanyakan semata-mata hanya untuk kepentingan
penelitian, dengan demikian kepala desa, kepala dusun, pemudan dan
tokoh masyarakat desa Kebonrejo tidak perlu ragu untuk menjawab
pertanyaan ini.

PETUNJUK WAWANCARA

1. Pendahuluan, memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, dan meminta izin


jika ingin merekam
2. Pertanyaan diawali dengan pertanyaan yang mudah
3. Bagian utama yakni mengajukan pertanyaan kemudian berikutnya secara
berurutan
4. Penutup yaitu mengucapkan terimakasih

FORMAT WAWANCARA DAN DAFTAR PERTANYAAN

A. Kepala Desa
Nama Informan:
Waktu Wawancara:
Tempat Wawancara:
1. Sejak kapan desa Kebonrejo ini melaksanakan adanya kegiatan
ekonomi kreatif?
2. Bagaimana kegiatan pemuda yang dilakukan l sebagai agen perubahan
dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
3. Bagaimana kegiatan pemuda yang dilakukan sebagai kontrol sosial
dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
4. Bagaimana kegiatan pemuda yang dilakukan sebagai kekuatan moral
dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
5. Bagaimana pendapat bapak mengenai kegiatan ekonomi kreatif di desa
Kebonrejo Kecamatan Kalibaru?
B. Kepala Dusun Desa Kebonrejo
1. Sejak kapan desa Kebonrejo ini melaksanakan adanya kegiatan
ekonomi kreatif?
2. Bagaimana kegiatan pemuda yang dilakukan l sebagai agen
perubahan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
3. Bagaimana kegiatan pemuda yang dilakukan sebagai kontrol sosial
dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
4. Bagaimana kegiatan pemuda yang dilakukan sebagai kekuatan moral
dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
5. Bagaimana pendapat bapak mengenai kegiatan ekonomi kreatif di
desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru?
C. Pemuda Desa Kebonrejo
1. Sejak kapan pemuda di Desa Kebonrejo ini melakukan kegiatan
ekonomi kreatif?
2. Bagaimana cara pemuda dalam kegiatan ekonomi kreatif agar
berkembang?
3. Usaha apa saja yang dilakukan pemuda dalam pengembangan ekonomi
kreatif?
4. Bagaimana kegiatan pemuda sebagai agen perubahan dalam
mengembangkan ekonomi kreatif di Desa kebonrejo Kecamatan
Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
5. Bagaimana kegiatan pemuda sebagai kontrol sosial dalam
mengembangkan ekonomi kreatif di Desa kebonrejo Kecamatan
Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
6. Bagaimana kegiatan pemuda sebagai kekuatan moral dalam
mengembangkan ekonomi kreatif di Desa kebonrejo Kecamatan
Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
7. Bagaimana pendapat saudara mengenai dampak dari kegiatan ekonomi
kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten
Banyuwangi?
D. Tokoh Masyarakat Desa Kebonrejo
1. Sejak kapan desa Kebonrejo ini melaksanakan adanya kegiatan
ekonomi kreatif?
2. Bagaimana kegiatan pemuda yang dilakukan l sebagai agen
perubahan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
3. Bagaimana kegiatan pemuda yang dilakukan sebagai kontrol sosial
dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
4. Bagaimana kegiatan pemuda yang dilakukan sebagai kekuatan moral
dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Kebonrejo
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?
5. Bagaimana pendapat bapak mengenai kegiatan ekonomi kreatif di
desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi?

PETUNJUK OBSERVASI
1. Observasi ini dilakukan di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru
Kabupaten Banyuwangi dengan maksud untuk mengetahui kondisi lokasi
penelitian dan kondisi lingkungan masyarakat
2. Observasi ini dilakukan di Desa Kebonrejo tepatnya pada kegiatan
pemuda dengan maksud untuk mengetahui “Peran Pemuda Dalam
Mengembangkan Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan kalibaru
Kabupaten Banyuwangi”. Adapun hal-hal yang diamati adalah:
a. Peran pemuda sebagai agen perubahan dalam mengembangkan
ekonomi kreatif di Desa kebonrejo Kecamatan kalibaru Kabupaten
Banyuwangi
b. Peran pemuda sebagai kontrol sosial dalam mengembangkan ekonomi
kreatif di Desa kebonrejo Kecamatan kalibaru Kabupaten Banyuwangi
c. Peran pemuda sebagai kekuatan moral dalam mengembangkan
ekonomi kreatif di Desa kebonrejo Kecamatan kalibaru Kabupaten
Banyuwangi

PETUNJUK DOKUMENTASI

1. Dokumentasi diajukan kepada bapak Kepala Desa Kebonrejo Kecamatan


Kalibaru dengan tujuan mendapatkan data tentang sejarah dan informasi
mengenai pemuda desa Kebonrejo
2. Dokumentasi diajukan kepada para informan yang diperoleh dari
bapak/ibu sangat berguna bagi peneliti untuk menganalisis “Peran Pemuda
Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif di Desa Kebonrejo Kecamatan
kalibaru Kabupaten Banyuwangi”. Data yang peneliti dapatkan semata-
mata hanya untuk kepentingan peneliti. Data yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
a. Gambaran kegiatan pemuda sebagai agen perubahan di Desa
Kebonrejo
b. Gambaran kegiatan pemuda sebagai kontrol sosial di Desa Kebonrejo
c. Gambaran kegiatan pemuda sebagai kekuatan moral di Desa
Kebonrejo
Lampiran 4
Lampiran 5
DOKUMENTASI

(Dokumentasi Rapat Komunitas RECIDA) (Dokumentasi Rapat Komunitas KTM)

Promosi Kopi Lanang Pemuda KOPMAL Pemuda REDESBON membuat kerajinan

Pemuda PEMDA proses ternak lele Pemuda RECIDA proses usaha jamur
Rapat Komunitas (RAKOM) KTM Rapat Triwulan

Dokumentasi wawancara pemuda KTM Dokumentasi wawancara pemuda PEMDA

Wawancara Kepala Desa Kebonrejo


Lampiran 6
Lampiran 7
SURAT KETERANGAN DESA
Lampiran 8
BIODATA PENULIS

A. Data Pribadi

Nama : SAASARI

NIM : T20179053

TTL : Banyuwangi, 06 Juni 1996

Alamat : Dusun terongan RT/RW 002/003, Desa Kebonrejo


Kecamatan Kalibaru Banyuwangi

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

No. Handphone : 085730644210

B. Riwayat Pendidikan
1. SDN 4 Kalibaru Kulon
2. SMPN 1 Kalibaru
3. MA Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan
4. Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq Jember 2017
C. Pengalam Organisasi
1. ORNIPASI
2. ORGANISASI BAHASA ARAB
3. PMII UIN Khas Jember
4. HMPS IPS UIN Khas Jember

Anda mungkin juga menyukai