Anda di halaman 1dari 6

1.1.2.

5 Konsep Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau murid. Menurut undang – undang republik indonesia nomor
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
lingkungan belajar. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab XI Pasal 39 Ayat 2).
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016, Bab I
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Proses Pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan
kualitas pribadi yang sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Untuk mencapai pembelajaran yang baik, maka perlu memperhatikan beberapa
prinsip penting dalam pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Bruce (wahab, 2017:54)
tiga prinsip penting dalam pembelajaran, yaitu;
1. Proses pembelajaran membentuk kreasi lingkungan yang dapat mengubah
struktur kognitif peserta didik. Guru harus memperkaya pengalaman belajar
peserta didik dengan mendesain pembelajaran yang memaksimalkan aktivitas
peserta didik.
2. Pengalaman belajar yang dimiliki oleh peserta didik berbeda- beda yang
berhubungan dengan pengetahuan fisik, sosial dan logika.
3. Dalam proses pembelajaran pendidik melibatkan peran lingkungan sosial.
Melalui hubungan sosial peserta didik dapat berinteraksi dan berkomunikasi,
berbagi pengalaman, dan melakukan berbagai kegiatan yang dapat membuat
mereka tumbuh dan berkembang secara wajar.

1.1.2.6 Tujuan Pembelajaran


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah
mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses
pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara
utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah
lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh bertujuan untuk melahirkan
pribadi yang berkualitas mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. Ranah kognitif
a. Pengetahuan (knowledge)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; memilih, mendefenisikan, melengkapi,
mengindentifikasi, menyeleksi, menyebutkan, memberi nama,
mendeskripsikan.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek pengetahuan (knowledge) ini ialah sebagai berikut:
1) Mampu mengidentifikasi G-Suitem
2) Mampu mengidentifikasi fitur-fitur yang ada di dalam google classroom.

b. Pemahaman (comprehension)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; mengubah, mengonversi,
mengelompokkan, mendeskripsi, menjelaskan, merangkum, menggeneralisasi,
menerjemahkan, memprediksi.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek pemahaman (comprehension) ini ialah sebagai berikut:
1) Dapat megakses melalui UR
2) Dapat mengubah Tema kelas (memilih gambar tema dari galeri dan
memilih gambar dari upload foto
3) Dapat mengubah informasi kelas
c. Aplikasi ( application)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; menerapkan, menghitung,
memodifikasi, melakukan, mendemonstrasikan, menyusun rencana,
menunjukkan, menggunakan.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Aplikasi ( application) ini ialah sebagai berikut:
1) Mampu membuat postingan
2) Dapat membuat kelas google classroom
3) Dapat bergabung ke kelas
4) Dapat menambahkan materi
5) Dapat menambahkan tugas
6) Dapat mendownload nilai (ke Google Spreadsheet atau ke file CSV)

d. Analisis (analysis)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini adalah; menganilisis,
menguraikan, membedakan, mengindentifikasi, mengilustrasikan,
membandingkan, membagi, mendebat, membuat diagram, memilah,
menghubungkan, membuat outline.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Analisis (analysis) ini ialah sebagai berikut:
1) Mampu melihat detail kelas
2) Mampu membalas komentar
3) Mampu menambahkan komentar pada postingan
4) Mampu menghapus komentar

e. Sintesis (synthesis)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; mengatur, mengaktegorisasi,
merancang, merumuskan, menjelaskan, merekontruksi, merivisi,
mengklasifikasi, mengkompilasi, memproduksi, menulis kembali,
merangkum, mensisntesis, menceritakan.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Sintesis (synthesis) ini ialah sebagai berikut:
1) Dapat mengatur penilaian kelas
2) Mampu membuat postingan
3) Dapat menambahkan lampiran pada pengumuman
4) Mampu menambahkan komentar pada postingan
f. Evaluasi (evaluation)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; mendeterminasi, mengakses,
mendukung, membandingkan, menyimpulkan, merangking, menilai,
membandingkan, mengkritik, mengevaluasi.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Evaluasi (evaluation) ini ialah sebagai berikut:
1) Mampu mengakses melalui URL
2) Dapat membuat penilain di google classroom

2. Ranah afektif
a. Menerima (receiving)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; bertanya, memilih, menyeleksi,
menggunakan, melakukan.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Menerima (receiving) ini ialah sebagai berikut:
1) Dapat bergabung menggunakan kode kelas
2) Dapat bergabung menggunakan undangan email dari pengajar

b. Merespons (responding)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; menjawab, mengapresiasi, menulis,
membantu, menunjukkan, memainkan.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Merespons (responding) ini ialah sebagai berikut:
1) Dapat melihat dtugas di kelas
2) Dapat mengerjakan tugas
3) Dapat membalas komentar

c. Menilai (valuing)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; mendemonstrasikan, mengenal,
mengapresiasi.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Menilai (valuing) ini ialah sebagai berikut:
1) Dapat mengatur penilaian kelas
2) Dapat membuat penilain di google classroom

d. Mengorganisasi (organizing)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; mengatur, mempersiapkan,
memodifikasi, menghubungkan, mendiskusikan, menyeimbangkan.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Mengorganisasi (organizing) ini ialah sebagai berikut:
1) Mampu mempersiapkan penilaian kelas
2) Dapat login ke google calsssroom
3) Dapat bergabung menggunakan kode kelas
4) Dapat bergabung menggunakan undangan email dari pengajar

e. Internalisasi nilai (characterization by value)


Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; bertindak, mendengar, merevisi,
menyelesaikan, mempraktikkan.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Internalisasi nilai (characterization by value) ini ialah sebagai berikut:
1) dapat membuat pengumuman
2) dapat mengedit pengumuman

3. Ranah psikomotor
a. Imitasi
Tujuan pembelajaran pada aspek ini biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional sebagai berikut; mengkopi/meniru,
mengikuti, mencontoh, mengulangi, mereplikasi, dan mereproduksi.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Imitasi ini ialah sebagai berikut:
1) Dapat bergabung menggunakan kode kelas
2) Dapat bergabung menggunakan undangan email dari pengajar
3) Dapat membatalkan mengikuti kelas
b. Manipulasi
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; merakit, membuat, mengkalibrasi,
menghubungkan, mengeksekusi.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Manipulasi ini ialah sebagai berikut:
1) Mampu mendownload google classroom ke perangkat android
2) Mampu mendownload google classroom ke perangkat iOS
c. Ketepatan (precision)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; menganilisis, menanyakan,
mendeskripsikan, menggambarkan, menulis, menjelaskan.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek ketepatan (precision) ini ialah sebagai berikut:
1) Dapat melihat tugas di kelas
2) Mampu mengerjakan tugas
3) Mampu membuat postingan
4) Mampu membalas komentar
d. Artikulasi (articulation)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan
menggunakan kata operasional seperti; mengreasi, merancang atau
mendesain, menemukan, menulis, memformulasikan.
Dalam penelitian ini beberapa contoh rumusan tujuan pembelajaran terkait
aspek Artikulasi (articulation) ini ialah sebagai berikut:
1) Dapat mengubah tema kelas
2) Dapat mengubah informasi kelas
e. Naturalisasi (naturalization)
Tujuan pembelajaran pada kategori ini, biasanya dirumuskan dengan menggunakan kata
operasional seperti; mendesain, mengatur, dan

Anda mungkin juga menyukai