Anda di halaman 1dari 46

BUPATI TANGERANG

PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI TANGERANG


NOMOR 138 TAHUN 2021
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG ,

Menimbang : a. bahwa pegawai negeri sipil sebagai aparatur sipil


negara berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik , serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan kompetensi
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tangerang agar dapat melaksanakan
pekerjaan secara profesional, kompeten , dan
berintegritas sesuai dengan kebutuhan organisasi,
perlu dilakukan pengembangan kompetensi;
c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 21 huruf e
Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Pegawai l egeri Sipil berhak
memperoleh pengembangan kompetensi;
^
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Pengembangan
Kompetensi Pegawai Negeri Sipil;

Mengingat . . .
-2-

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang- Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah - Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2851) ;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Indonesia Tahun 2014 Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) ,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ;

5. Peraturan . . .
-3 -

5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6477);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi Jabatan ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1907) ;
7. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10
Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi
Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1127) ;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran
Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang
Nomor 1116) ;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PENGEMBANGAN


KOMPETENSI PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BAB I ...
-4-

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
4. Bupati adalah Bupati Tangerang.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah
Kabupaten Tangerang.
6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
7. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu , diangkat sebagai pegawai aparatur
sipil negara secara tetap oleh Bupati Tangerang
untuk menduduki jabatan pemerintahan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang
8. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya
disingkat LAN adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan
pengkajian dan pendidikan serta pelatihan aparatur
sipil negara.

9. Badan ...
-5-

9. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber


Daya Manusia yang selanjutnya disingkat BKPSDM
adalah BKPSDM Kabupaten Tangerang.
10. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan
fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
seorang PNS dalam suatu satuan organisasi.
11. Kompetensi adalah pengetahuan , keterampilan, dan
sikap / perilaku seorang PNS yang dapat diamati,
diukur, dan dikembangkan dalam melaksanakan
tugas jabatannya.
12. Pengembangan Kompetensi PNS yang selanjutnya
disebut Pengembangan Kompetensi adalah upaya
untuk pemenuhan kebutuhan kompetensi PNS
dengan standar kompetensi Jabatan dan rencana
pengembangan karier.
13. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap / perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan yang spesifik
berkaitan dengan bidang teknis Jabatan.
14. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap / perilaku yang dapat
diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin
dan / atau mengelola unit organisasi.
15. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan ,
keterampilan , dan sikap / perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku , wawasan kebangsaan , etika, nilai-nilai,
moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh
setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil
keija sesuai dengan peran , fungsi, dan Jabatan.

16. Pelatihan ...


-6-

16. Pelatihan Klasikal adalah bentuk Pengembangan


Kompetensi yang dilakukan melalui kegiatan yang
menekankan pada proses pembelajaran tatap muka
di dalam kelas.
17. Pelatihan Nonklasikal adalah bentuk Pengembangan
Kompetensi yang dilakukan melalui kegiatan yang
menekankan pada proses pembelajaran praktek
kerja dan / atau pembelajaran di luar kelas.
18. Tugas Belajar adalah tugas yang diberikan pejabat
yang berwenang kepada PNS yang memenuhi syarat
untuk mengikuti program pendidikan formal yang
lebih tinggi sesuai kompetensi dan formasi baik di
dalam maupun di luar negeri.
19. Ijin Belajar adalah ijin yang diberikan oleh pejabat
yang berwenang kepada PNS yang memenuhi syarat
untuk mengikuti pendidikan formal yang lebih tinggi
pada suatu lembaga pendidikan tertentu yang
pelaksanaannya dilakukan di luar jam kerja dan
biaya pendidikan bersumber sepenuhnya dari biaya
sendiri.
20. Standar Kompetensi Jabatan adalah deskripsi
pengetahuan , keterampilan dan perilaku yang
diperlukan seorang PNS dalam melaksanakan tugas
Jabatan.
21. Rencana Pengembangan Kompetensi adalah
dokumen perencanaan Pengembangan Kompetensi
tingkat instansi yang ditetapkan oleh PPK untuk 1
(satu) tahun anggaran berikutnya.
22. Profil PNS adalah kumpulan informasi kepegawaian
dari setiap PNS.
23. Profil Kompetensi PNS adalah informasi mengenai
kompetensi PNS yang termuat dalam Profil PNS.

24 . Data . . .
-7-

24 . Data Hasil Analisis Kesenjangan Kompetensi adalah


tingkat kesenjangan tertentu yang digambarkan
sebagai hasil perbandingan profil kompetensi PNS
dengan standar kompetensi Jabatan yang diduduki
dan / atau yang akan diduduki.
25. Data Hasil Analisis Kesenjangan Kinerja adalah
tingkat kesenjangan tertentu yang digambarkan
sebagai hasil perbandingan kinerja PNS dengan
target kinerja pada Jabatan yang diduduki pada
periode penilaian kinerja tahun sebelumnya.
26. Uji Kompetensi adalah penilaian yang dilakukan oleh
assesor internal pemerintah atau bekerja sama
dengan assesor independen terhadap PNS yang
mencakup pengukuran Kompetensi Teknis,
Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial
Kultural dalam rangka menyediakan informasi
mengenai kemampuan PNS dalam melaksanakan
tugas Jabatan Ukuran Kinerja Jabatan adalah
ukuran kuantitas, kualitas, waktu penyelesaian,
dan / atau biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan hasil kerja (output) .
27. Target Kinerja Jabatan adalah suatu ukuran kinerja
Jabatan yang harus dipenuhi seorang PNS
berdasarkan informasi Ukuran Kinerja Jabatan pada
Standar Kompetensi Jabatan .
28. Penilaian Kinerja PNS adalah penilaian yang
dilakukan oleh atasan langsung atau pejabat yang
ditentukan oleh Pejabat yang Bersangkutan terhadap
target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai
serta perilaku PNS yang ditunjukkan selama masa
penilaian kinerja dengan perencanaan kineija pada
tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

29. Manajemen ...


-8-

29. Manajemen Talenta adalah pengelolaan terhadap


kelompok rencana suksesi untuk mengisi suatu
Jabatan tertentu yang akan diduduki.
30. Jam Pelajaran yang selanjutnya disingkat JP adalah
satuan waktu pembelajaran yang ditetapkan oleh
Lembaga Administrasi Negara.
31. Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi
Aparatur adalah rangkaian informasi dan data
mengenai Pengembangan Kompetensi yang disusun
secara sistematis, menyeluruh , dan terintegrasi
dengan berbasis teknologi.
32 . Tim Penyusun Rencana Kebutuhan dan Evaluasi
Pengembangan Kompetensi Pemerintah Daerah
adalah Tim yang dibentuk untuk merumuskan
rencana kebutuhan dan evaluasi Pengembangan
Kompetensi PNS.

Pasal 2
Pengembangan Kompetensi dilakukan melalui tahapan:
a. penyusunan kebutuhan dan Rencana Pengembangan
Kompetensi;
b. pelaksanaan Pengembangan Kompetensi; dan
c. evaluasi Pengembangan Kompetensi.

Pasal 3
(1) Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama
untuk Pengembangan Kompetensi dengan
memperhatikan hasil penilaian kineija dan penilaian
Kompetensi PNS yang bersangkutan.
(2) Hak dan kesempatan untuk mengikuti
Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud
ayat ( 1) dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) JP
dalam 1 (satu) tahun.

BAB II ...
-9-

BAB II
PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAN RENCANA
PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 4
(1) Penyusunan kebutuhan dan Rencana Pengembangan
Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf a dilaksanakan oleh Sekretaris Daerah.
(2) Kebutuhan dan Rencana Pengembangan Kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan ,
dilaksanakan, dan dievaluasi pelaksanaannya oleh
Bupati untuk jangka waktu 1 (satu) tahun .
(3) Pembiayaan atas pelaksanaan dan evaluasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
tercantum dalam rencana kerja anggaran tahunan
Pemerintah Daerah .

Bagian Kedua
Tahapan Penyusunan Kebutuhan dan Rencana
Pengembangan Kompetensi Daerah

Pasal 5
(1) Penyusunan kebutuhan dan Rencana Pengembangan
Kompetensi dilaksanakan melalui tahapan:
a. inventarisasi jenis Kompetensi yang perlu
dikembangkan dari setiap PNS;
b. verifikasi rencana Pengembangan Kompetensi;
dan
c. validasi kebutuhan dan rencana Pengembangan
Kompetensi.

(2) Kebutuhan ...


- 10 -

(2) Kebutuhan dan Rencana Pengembangan Kompetensi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Bupati.

Pasal 6
(1) Inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (1) huruf a merupakan kegiatan untuk
mengidentifikasi kebutuhan Pengembangan
Kompetensi bagi setiap PNS dalam organisasi.
( 2) Inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memerlukan paling sedikit:
a. Profil PNS;
b. Data Hasil Analisis Kesenjangan Kompetensi;
dan
c. Data Hasil Analisis Kesenjangan Kinerja.
(3) Kegiatan inventarisasi dilakukan dengan
memperhatikan:
a. dokumen perencanaan jangka menengah
Pemerintah Daerah; dan
b. Standar Kompetensi Jabatan.
(4) Inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menghasilkan jenis Kompetensi yang perlu
dikembangkan dan jalur Pengembangan Kompetensi.

Pasal 7
Profil PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat ( 2)
huruf a merupakan kumpulan informasi kepegawaian dari
setiap PNS yang terdiri atas:
a. data personal;
b. kualifikasi;
c. rekam jejak Jabatan;
d. Kompetensi;
e. riwayat Pengembangan Kompetensi;
f. riwayat hasil penilaian kinerja; dan
g. informasi kepegawaian lainnya.

Pasal 8 . ..
- 11 -

Pasal 8
(1) Data Hasil Analisis Kesenjangan Kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf
b dan Data Hasil Analisis Kesenjangan Kinerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat ( 2) huruf c
dilakukan dengan membandingkan Profil Kompetensi
PNS dengan Standar Kompetensi Jabatan yang
sedang diduduki dan yang akan diduduki.
( 2) Profil Kompetensi PNS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diperoleh melalui Uji Kompetensi yang
dilakukan oleh assessor

Pasal 9
(1) Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf b merupakan kegiatan analisis dan
pemetaan terhadap jenis Kompetensi yang akan
dikembangkan .
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memerlukan paling sedikit:
a. kesesuaian jenis Kompetensi yang akan di
kembangkan;
b. kesesuaian jalur Pengembangan Kompetensi;
c. pemenuhan 20 (dua puluh) JP Pengembangan
Kompetensi pertahun ;
d. ketersediaan anggaran ; dan
e. rencana pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi.
(3) Dalam melaksanakan verifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan:
a. dokumen perencanaan jangka menengah
Pemerintah Daerah
b. Standar Kompetensi Jabatan; dan
c. Manajemen Talenta.

(4 ) Dalam ...
- 12 -

(4) Dalam melaksanakan verifikasi sebagaimana


dimaksud pada ayat ( 1) , Sekretaris Daerah
membentuk Tim Verifikasi Penyusun Kebutuhan dan
Rencana Pengembangan Kebutuhan yang
beranggotakan seluruh kepala Perangkat Daerah dan
dikoordinasikan:
a. BKPSDM;
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dan
c. Badan Pengelolaan dan Keuangan Daerah .

Pasal 10
(1) Tahapan verifikasi menghasilkan dokumen
kebutuhan dan Rencana Pengembangan Kompetensi.
( 2) Kebutuhan dan Rencana Pengembangan Kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah untuk
dilakukan validasi.
(3) Kebutuhan dan rencana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mencakup:
a. nama dan nomor induk pegawai yang akan
dikembangkan ;
b. Jabatan yang akan dikembangkan;
c. jenis Kompetensi yang perlu dikembangkan;
d. bentuk dan jalur Pengembangan Kompetensi;
e. penyelenggara Pengembangan Kompetensi;
f. jadwal atau waktu pelaksanaan;
g. kesesuaian Pengembangan Kompetensi dengan
standar kurikulum dari instansi pembina
kompetensi;
h. kebutuhan anggaran ; dan
i. jumlah JP.

(4) Dalam ...


- 13 -

( 4) Dalam hal tidak terdapat standar kurikulum


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf g, dapat
dilakukan penyusunan kurikulum secara mandiri
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan rekomendasi
dari lembaga pemerintah terakreditasi dan
kementerian / instansi terkait lainnya.
(5) Penyusunan kurikulum sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) (4) dilakukan untuk Pengembangan
Kompetensi Teknis melalui jalur pelatihan .

Pasal 11
(1) Validasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf c merupakan kegiatan pengesahan
kebutuhan dan Rencana Pengembangan Kompetensi
Daerah.
(2) Bupati melakukan validasi terhadap kebutuhan dan
rencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
diusulkan Sekretaris Daerah .
(3) Validasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2)
dilakukan terhadap kebutuhan dan Rencana
Pengembangan Kompetensi Daerah untuk anggaran
tahun berikutnya.

Pasal 12
(1) Rencana Pengembangan Kompetensi yang telah
divalidasi dan disahkan oleh Bupati sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) disampaikan
kepada LAN pada triwulan ketiga tahun anggaran
berjalan.
(2) Penyampaian sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
menjadi bahan penyusunan Rencana Pengembangan
Kompetensi PNS tingkat nasional.

BAB III ...


- 14 -

BAB III
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Bagian Kesatu
Bentuk Pengembangan Kompetensi

Pasal 13
Bentuk Pengembangan Kompetensi terdiri atas:
a. pendidikan ; dan / atau
b. pelatihan .

Pasal 14
Bentuk Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dilakukan dengan
pemberian Tugas Belajar / Ijin Belajar pada pendidikan
formal dalam jenjang pendidikan tinggi sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bupati.

Pasal 15
Bentuk Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 huruf b terdiri atas:
a. Pelatihan Klasikal; dan
b. Pelatihan Nonklasikal.

Pasal 16
(1) Bentuk Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 huruf a dilakukan melalui
kegiatan yang menekankan pada proses
pembelajaran tatap muka di dalam kelas.
(2) Bentuk Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling sedikit
melalui jalur:
a. pelatihan struktural kepemimpinan;
b. pelatihan manajerial;
c. pelatihan teknis;

d. pelatihan ...
- 15 -

d. pelatihan fungsional;
e. pelatihan sosial kultural;
f. seminar / konferensi / sarasehan ;
g- workshop atau lokakarya ;
h. kursus;
i. penataran;
j - bimbingan teknis;
k. sosialisasi; dan / atau
1. jalur Pengembangan Kompetensi dalam bentuk
Pelatihan Klasikal lainnya.

Pasal 17
(1) Bentuk Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 huruf b dilakukan melalui
kegiatan yang menekankan pada proses pembelajaran
praktik kerja dan / atau pembelajaran di luar kelas.
(2) Bentuk Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan paling sedikit
melalui jalur:
a. coaching ;
b. mentoring ;
c. e-leaming ;
d. pelatihan jarakjauh;
e. detasering ( secondment ) ]
f. pembelajaran alam terbuka ( outbond) ;
g. patok banding ( benchmarking) ;
h. pertukaran antara PNS dengan pegawai
swasta / badan usaha milik negara / badan
usaha milik daerah ;
i. belajar mandiri ( self development ) ;
j. komunitas belajar ( community of practices) ;
k. bimbingan di tempat kerja;
l. magang / praktik kerja; dan
m. jalur Pengembangan Kompetensi dalam bentuk
Pelatihan Nonklasikal lainnya.

Pasal 18 ...
- 16 -

Pasal 18
Bentuk dan jalur Pengembangan Kompetensi beserta
konversinya tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua
Pelaksanaan dan Pembiayaan Pengembangan Kompetensi

Pasal 19
(1) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi PNS dalam
bentuk pendidikan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 huruf a dilaksanakan untuk memenuhi
rencana strategis daerah , kebutuhan Standar
Kompetensi Jabatan dan pengembangan karier.
(2) Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui mekanisme Tugas Belajar / Ijin
Belajar sesuai dengan ketentuan Peraturan Bupati.

Pasal 20
(1) Pelaksanaan dan Pembiayaan Pengembangan
Kompetensi PNS dalam bentuk pelatihan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b dapat
dilaksanakan oleh :
a. BKPSDM memfasilitasi penyelenggaraan dan
pembiayaan pelatihan daerah mencakup:
1. pelatihan struktural kepemimpinan ;
2. pelatihan manajerial;
3. pelatihan teknis;
4. pelatihan fungsional; dan
5. pelatihan sosial kultural.
b. Perangkat Daerah dapat melaksanakan bentuk
pelatihan mencakup:
1. Pelatihan klasikal, terdiri atas:
a) . seminar / konferensi / sarasehan;
b) . workshop atau lokakaiya;

c) . kursus . . .
- 17 -

c). kursus;
d) . penataran;
e) . bimbingan teknis;
f). sosialisasi; dan / atau
g) . jalur Pengembangan Kompetensi
dalam bentuk pelatihan klasikal
lainnya.
2. Pelatihan Nonklasikal, terdiri atas:
a). coaching;
b). mentoring;
c). e-leaming;
d) . pelatihan jarak jauh;
e) . detasering ( secondment);
f). pembelajaran alam terbuka
( outbond) , patok banding
-
( benchmarking ) ,
g) . pertukaran antara PNS dengan
pegawai swasta / badan usaha milik
negara / badan usaha milik daerah ,
belajar mandiri ( self development) ;
h) . komunitas belajar ( community of
practices) ;
i). bimbingan di tempat kerja;
j) . magang/ praktik kerja; dan
k) . jalur Pengembangan Kompetensi
dalam bentuk Pelatihan
Nonklasikal lainnya dengan waktu
tidak melebihi dari 3 (tiga) hari
penyelenggaraan kerja sama
dengan lembaga yang terakreditasi.

3. Pembiayaan ...
- 18 -

3. pembiayaan pelatihan dapat berasal dari


Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah yang merupakan anggaran
Perangkat Daerah maupun dapat berasal
dari pembiayaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
(2 ) Pengiriman peserta pelatihan teknis, pelatihan
fungsional, dan sosial kultural yang bekerjasama
dengan kementerian, instansi terkait, dan / atau
lembaga independen yang telah terakreditasi dengan
pembiayaan dapat berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah yang merupakan anggaran
Perangkat Daerah maupun dapat berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pasal 21
(1) Pelaksanaan pelatihan oleh Perangkat Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf
b dilaksanakan setelah mendapatkan rekomendasi
dari Tim Verifikasi Penyusun Kebutuhan dan
Rencana Pengembangan Kompetensi.
( 2) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan oleh Kepala Perangkat Daerah kepada
Tim Verifikasi Penyusun Kebutuhan dan Rencana
Pengembangan Kompetensi melalui BKPSDM paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja sebelum
pelaksanaan.
(3) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan dokumen pendukung pelaksanaan
pengembangan kompetensi bentuk Pelatihan
Klasikal dan / atau Pelatihan Nonklasikal yang
dilakukan oleh Perangkat Daerah.

Bagian ...
- 19 -

Bagian Ketiga
Sasaran Pengembangan Kompetensi

Pasal 22
(1) Pengembangan Kompetensi melalui jalur pendidikan
adalah PNS di Lingkungan Pemerintah Daerah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati
Tangerang tentang Tugas belajar / Ijin belajar.
( 2) Pengembangan Kompetensi melalui jalur pelatihan
diperuntukkan bagi calon PNS dan PNS di
Lingkungan Pemerintah Daerah sebagaimana yang
dipersyaratkan oleh ketentuan Peraturan Perundang-
undangan dengan memperhatikan Rencana
Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Daerah.

BAB IV
PEMANFAATAN TEKNOLOGIINFORMASI

Pasal 23
(1) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi dapat
dilakukan dengan mempergunakan teknologi
informasi.
( 2 ) Dalam hal pelaksanaan Pengembangan Kompetensi,
Instansi Pemerintah dapat mengembangkan dan
menggunakan sistem informasi, aplikasi, dan sistem
pembelajaran dengan teknologi informasi ( e-leaming )
dan sebagainya baik yang dikembangkan mandiri
maupun dengan memakai aplikasi yang telah
dikembangkan oleh kementerian / lembaga.

BAB V ...
- 20 -

BABY
EVALUASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Bagian Kesatu
Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 24
(1) Evaluasi Pengembangan Kompetensi dilaksanakan
untuk menilai kesesuaian antara kebutuhan
Kompetensi dengan Standar Kompetensi Jabatan dan
pengembangan karier.
(2) Evaluasi Pengembangan Kompetensi dilaksanakan
melalui mekanisme penilaian terhadap:
a. kesesuaian antara Rencana Pengembangan
Kompetensi dengan pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi; dan
b. kemanfaatan antara pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi terhadap peningkatan Kompetensi
dan peningkatan kinerja pegawai.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh:
a. Tim Verifikasi Penyusunan Kebutuhan dan
Rencana Pengembangan Kompetensi Daerah
terhadap pelaksanaan pengembangan kompetensi
seluruh calon PNS dan PNS di Lingkungan
Pemerintah Daerah untuk kemudian dilaporkan
kepada Bupati untuk disampaikan kepada
LAN / Kementerian / Instansi terkait.
b. Kepala Perangkat Daerah terhadap pelaksanaan
pengembangan kompetensi seluruh calon PNS
dan PNS di unit kerjanya masing- masing untuk
kemudian dilaporkan kepada Bupati melalui
Ketua Tim Verifikasi Penyusunan Kebutuhan dan
Rencana Pengembangan Kompetensi Daerah.

(4) Evaluasi . ..
- 21 -

(4) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf (b)


dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun pasca
pelaksanaan pengembangan kompetensi.

Bagian Kedua
Sertifikasi

Pasal 25
(1) Keikutsertaan PNS dalam pendidikan dibuktikan
dengan Ijazah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bupati.
(2) Keikutsertaan calon PNS dan PNS dalam pelatihan
dibuktikan dengan surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan , sertifikat , piagam , surat keterangan , dan
surat lainnya sesuai dengan ketentuan .
(3) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) disajikan dalam sistem informasi kepegawaian
Daerah.
(4) Pelatihan yang diselenggarakan oleh Perangkat
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat 1
huruf a dapat dibuktikan dengan sertifikat dan surat
keterangan.
(5) Format sertifikat dan surat keterangan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga
Pelaporan

Pasal 26
(1) Pengelola Kepegawaian menyusun kartu kendali
pemenuhan 20 ( Dua Puluh ) JP Pengembangan
Kompetensi PNS setiap akhir tahun sebagai pelaporan
Pengembangan Kompetensi Perangkat Daerah.

(2) Format . . .
- 22 -

( 2) Format kartu kendali sebagaimana dimaksud


pada

ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang


merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Tangerang.

Ditetapkan di Tigaraksa
pada tanggal 31 Desember 2021

P A 7 *

6UPA> GERANG ,
0}
Kg
*
o
v'-

J fiSKANDAR

Diundangkan di Tigaraksa
pada tanggal 31 Desember 2021

-
«*\
AERAH
ISNYMNGERANG,
( PB S f
V

MOCH . MAESYAL RASYID

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2021 NOMOR 138


- 23 -

LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI TANGERANG
NOMOR 138 TAHUN 2021
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
PEGAWAI NEGERI SIPIL

BENTUK , JALUR , DAN KONVERSI PENGEMBANGAN KOMPETENSI

I. BENTUK DAN JALUR PENGEMBANGAN KOMPETENSI


Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang
No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan

1 2 3 4 5
A. PENDIDIKAN
Pendidikan tinggi Proses belajar a. Dipersyaratkan Pemenuhan
jenjang diploma / untuk oleh Jabatan kualifikasi
S1 / S2 / S3 meningkatkan b. Diproyeksikan pendidikan dan
pengetahuan peningkatan Pengetahuan
dan keahlian karier / men dud sesuai dengan
PNS melalui uki Jabatan Standar
pendidikan yang lebih Kompetensi
tinggi formal tinggi. Jabatan ,
sesuai dengan pengembangan
ketentuan karier , dan
peraturan persyaratan
perundang Jabatan atau
undangan persyaratan
yang mengatur Untuk
mengenai menduduki
Tugas Jabatan yang
belajar / ijin lebih tinggi.
belajar bagi
PNS .
B. PELATIHAN
I. Klasikal
- 24 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
1. Pelatihan Program a. Kesenjangan Pemenuhan
struktural peningkatan Kompetensi kompetensi
kepemimpinan pengetahuan , Manajerial Pengelolaan
keterampilan , b. Dipersyaratkan pekerjaan dan
dan sikap oleh Jabatan sumber daya
perilaku PNS c. Diproyeksikan sesuai
untuk peningkatan Persyaratan
memenuhi karier / Jabatan atau
Kompetensi menduduki menduduki
kepemimpinan Jabatan yang jabatan yang
melalui proses lebih tinggi. lebih tinggi.
pembelajaran
secara
intensif .
2. Pelatihan Program a. Kesenjangan Pemenuhan
manajerial peningkatan Kompetensi Kompetensi
pengetahuan teknis manajerial Teknis
peningkatan b. Dipersyaratkan manajerial
pengetahuan , oleh Jabatan bidang keija
keterampilan sesuai
dan sikap persyaratan
perilaku PNS Jabatan
untuk
memenuhi
Kompetensi
teknis
manajerial
bidang kerja
melalui proses
pembelajaran
secara
intensif .

3. Pelatihan teknis Program a. Kesenjangan Pemenuhan


peningkatan kompetensi penguasaan
pengetahuan , teknis substantif
ketrampilan , bidang keija
- 25 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
dan sikap b. Dipersyaratkan sesuai tuntutan
perilaku PNS oleh Jabatan kebutuhan
untuk c. Adanya Jabatan dan
memenuhi kesenjangan bidang keija
Kompetensi kineija dan
penguasaan kesenjangan
substantif Kompetensi
bidang keija Teknis.
melalui proses
pembelajaran
secara intensif.
4. Pelatihan Program a. Kesenjangan Pemenuhan
fungsional peningkatan kompetensi pegetahuan
pengetahuan , fungsional dan / atau
ketrampilan , b. Dipersyaratkan penguasaan
dan sikap oleh Jabatan ketrampilan
perilaku PNS c. Diproyeksikan sesuai tuntutan
untuk pengembangan kebutuhan JF
memenuhi karier.
Kompetensi
bidang tugas
yang terkait
dengan JF
melalui proses
pembelajaran
secara intensif
5. Pelatihan sosial Program a. Kesenjangan Pemenuhan
kultural peningkatan kompetensi kebutuhan
pengetahuan , terkait pengetahuan ,
ketrampilan , pengetahuan keterampilan
dan sikap dan / atau dan sikap
perilaku PNS keterampilan perilaku PNS
untuk dan sikap
memenuhi perilaku PNS
kompetensi terkait
sosial kultural
- 26 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
melalui proses Kompetensi
pembelajaran Sosial Kultural
secara intensif . b . Persyaratan
Jabatan
6. Seminar / konfere Pertemuan a. Kesenjangan Pengetahuan
nsi / sarasehan ilmiah untuk kineija dan / atau
meningkatkan b . Kesenjangan Keterampilan
Kompetensi Kompetensi baru yang dapat
terkait terkait menghasilkan
peningkatan pengetahuan motivasi / ide
kineija dan dan / atau baru untuk
karier yang ketrampilan meningkatkan
diberikan oleh sesuai topik kineija atau
pakar / praktisi seminar / bagi
untuk konferensi / pengembangan
memperoleh sarasehan karier PNS
pendapat para c. Pengembangan
ahli mengenai karier PNS
suatu
permasalahan
di bidang
actual tertentu
yang relevan
dengan bidang
tugas atau
kebutuhan
pengembanga
n karier PNS.
Fokus
kegiatan ini
untuk
memperbarui
pengetahuan
terkini.
7. Workshop atau Pertemuan a . Kesenjangan Pengetahuan
lokakarya ilmiah untuk kineija dan / atau
- 27 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
meningkatkan b. Kesenjangan keterampilan
Kompetensi Kompetensi baru yang dapat
terkait terkait menghasilkan
peningkatan pengetahuan / ket motivasi / ide
kineija dan rampilan sesuai baru untuk
karier yang topik workshop meningkatkan
diberikan oleh atau loka kaiya kineija atau
pakar / praktisi c. Pengembangan bagi
Fokus karier PNS pengembangan
kegiatan ini karier PNS.
untuk
meningkatkan
pengetahuan
tertentu yang
relevan dengan
bidang tugas
atau
kebutuhan
pengembanga
n karier
dengan
memberikan
penugasan
kepada peserta
untuk
menghasilkan
produk
tertentu
selama
kegiatan
berlangsung
dengan
petunjuk
praktis dalam
penyelesaian
produk
- 28 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
8. Kursus Kegiatan a. Kesenjangan Pengetahuan
pembelajaran kineija dan / atau
terkait suatu b. Kesenjangan keterampilan
pengetahuan Kompetensi baru yang dapat
atau Terkait menghasilkan
ketrampilan pengetahuan motivasi / ide
dalam waktu dan / atau baru untuk
yang relatif ketrampilan meningkatkan
singkat , dan c. Pengembangan kineija atau
biasanya karier PNS bagi
diberikan oleh pengembangan
Lembaga karier PNS
nonformal
9. Penataran Kegiatan a. Kesenjangan Peningkatan
pembelajaran kineija pengetahuan
untuk b. Pengembangan dan karakter
meningkatkan karier PNS PNS sesuai
pengetahuan tuntutan bidang
dan karakter keija
PNS dalam
bidang
tertentu dalam
rangka
peningkatan
kineija
organisasi
10. Bimbingan Kegiatan a. Kesenjangan Peningkatan
Teknis Pembelajaran kineija pengetahuan
dalam rangka b. Kesenjangan dan karakter
memberikan Kompetensi PNS sesuai
bantuan c. Pengembangan tuntutan bidang
untuk karier PNS keija
menyelesaikan
persoalan / ma
salah yang
bersifat
- 29 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
khusus dan
teknis
11. Sosialisasi Kegiatan Kebutuhan Peningkatan
ilmiah untuk organisasi / pengetahuan
memasyarakat pengembangan pada suatu
kan sesuatu Karir PNS pengetahuan
pengetahuan dan / atau
dan / atau kebijakan
kebijakan agar sesuai tuntutan
menjadi lebih bidang kerja
dikenal,
dipahami,
dihayati oleh
PNS
II Non-Klasikal
1. Coaching Pembimbingan a. Kesenjangan Pengetahuan
peningkatan kineija kecil dan / atau
kineija melaui karena motivasi keterampilan
pembekalan kurang atau baru yang dapat
kemampuan kejenuhan menghasilkan
memecahkan b. Kebutuhan motivasi / ide
permasalahan pengembangan baru dalam
dengan karier penyelesaian
mengoptimalk pekerjaan atau
an potensi diri pencapaian
pengembangan
karier
2. Mentoring Pembimbingan a. Kesenjangan Pengetahuan
peningkatan kineija yang dan / atau
kineija melalui tinggi karena keterampilan
transfer kurang baru yang dapat
pengetahuan , keterampilan / ke menghasilkan
pengalaman ahlian dan Pengetahuan
dan pengalaman . teknis dan
keterampilan rujukan
dari orang pengalaman
- 30 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
yang lebih b. Kebutuhan baru dalam
berpengalama pengembangan penyelesain
n pada bidang karier . pekerjaan
yang sama
3. E -leaming Pengembanga a. Kesenjangan Pemenuhan
n Kompetensi Kompetensi kompetensi
PNS yang terkait teknis sesuai
dilaksanakan pengetahuan tuntutan
dalam bentuk dan Jabatan dan
pelatihan keterampilan bidang keija.
dengan teknis. Pengetahuan
mengoptimalk b. PNS yang baru yang dapat
an bersangkutan menghasilkan
penggunaan memiliki motivasi / ide
teknologi kesiapan dan baru untuk
informasi dan kompetensi meningkatakan
komunikasi mengikuti kineija atau
untuk proses bagi
mencapai eleaming. pengembangan
tujuan c. Pengembangan karier
pembelajaran Karier PNS berikutnya
dan
peningkatan
kineija
4. Pelatihan jarak Proses a. Kesenjangan Pengetahuan
jauh pembelajaran kineija baru yang dapat
secara b. Kesenjangan menghasilkan
terstruktur kompetensi motivasi / ide
dengan terkait baru untuk
dipandu oleh pengetahuan / meningkatkan
penyelenggara keterampilan keterampilan
pelatihan c. Pengembangan keija atau bagi
secara jarak karier PNS pengembangan
jauh karier
berikutnya
- 31 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
5. Detasering Penugasan / a. Kepemilikan Pengalaman
( secondment ) penempatan Kompetensi dan
PNS pada sesuai Jabatan peningkatan
suatu tempat yang akan diisi kompetensi
untuk jangka sementara menangani
waktu tertentu b. Kebutuhan tantangan pada
transfer of unit keija baru
Knowledge,
keahlian ( skill)
dan
Pengalaman
dari PNS ke
lingkup
unit / organisasi
baru
6. Pembelajaran Pembelajaran Kebutuhan Pengembangan
alam terbuka melalui organisasi dan karakter PNS
( outbond) simulasi yang pengembangan disesuaikan
diarahkan kapasitas PNS dengan nilai-
agar PNS nilai dan
mampu : tuntutan bidang
a. Menunjuk keija
kan
potensi
dalam
membangu
n
semangat
Kebersama
an
memaknai
kebajikan
dan
keberhasil
an bagi diri
- 32 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
dan orang
lain
b. Memaknai
pentingnya
peran keija
sama,
sinergi,
dan
keberhasil
an
bersama
7. Patok banding Kegiatan Diperlukan bagi Peningkatan
( benchmarking ) untuk me- Peningkatan pengetahuan ,
ngembangkan kemampuan dalam keterampilan
Kompetensi penyelesaian tugas dan sikap dalam
dengan cara jabatan. penyelesaian
membandingk tugas
an dan
mengukur
suatu kegiatan
organisasi lain
yang
mempunyai
karakteristik
sejenis
8. Pertukaran PNS Kesempatan a. Kesenjangan Pemenuhan
dengan pegawai kepada PNS kineija kompetensi
swasta / badan untuk b. Kesenjangan sesuai tuntutan
usaha milik menduduki Kompetensi jabatan dan
negara / badan jabatan terkait bidang keija.
usaha milik tertentu di pengetahuan / Pengetahuan
daerah sektor swasta keterampilan baru yang dapat
sesuai dengan dan soft melahirkan
persyaratan competency motivasi / ide
kompetensi c. Kebutuhan baru untuk
organisasi / meningkatkan
- 33 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
pengembangan keterampilan
karier PNS kexja atau bagi
pengembangan
karier
berikutnya
9. Belajar mandiri Upaya individu Diperlukan bagi Peningkatan
( self development ) PNS Untuk Peningkatan pengetahuan ,
mengembangk kemampuan dalam keterampilan
an penyelesaian tugas dan sikap dalam
Kompetensiny jabatan. penyelesaian
a melalui tugas
proses secara
mandiri
dengan
memanfaatkan
sumber
pembelajaraan
yang tersedia
10 . Komunitas Komunitas Diperlukan bagi Peningkatan
belajar / communit belajar adalah Peningkatan pengetahuan,
y suatu kemampuan dalam keterampilan
practices/ networ perkumpulan penyelesaian tugas dan sikap
king beberapa jabatan . secara bersama-
orang PNS sama
yang memiliki
tujuan Saling
menguntungk
an untuk
berbagi
pengetahuan,
keterampilan ,
dan sikap
perilaku PNS
sehingga
mendorong
teijadinya
- 34 -

Bentuk dan Jalur Dasar Hasil yang


No. Deskripsi
Pengembangan Pertimbangan Diharapkan
1 2 3 4 5
proses
pembelajaran
11 . Magang / praktik Proses a. Kesenjangan Pengalaman
keija pembelajaran Kompetensi atau keahlian
untuk terkait bidang tertentu
memperoleh Kompetensi hasil
dan Teknis yang Pelaksanaan
menguasai memerlukan pekeijaan
keterampilan Praktek ditempat
dengan langsung. praktik
melibatkan b. Kesenjangan keija / magang
diri dalam kineija
proses
pekeijaan
tanpa atau
dengan
petunjuk
orang yang
sudah
terampil
dalam
pekeijaan itu
( learning by
doing ) . Tempat
magang
adalah unit
yang memiliki
tugas dan
fungsi yang
relevan
dengan bidang
tugas PNS
Praktik
Keija / Magang
- 35 -

II. KONVERSI PENGEMBANGAN KOMPETENSI


A. Konversi Pengembangan Kompetensi melalui Jalur Pendidikan
1. Pendidikan tinggi
Bentuk dan Konversi JP
Satuan
Jalur Nasional Intemasional
Pendidikan
tinggi jenjang
Semesteran Satu Semester 20 (dua puluh ) JP
diploma / SI /
S2 / S3

2. Non Pendidikan Tinggi


a). Klasikal
Konversi JP
No. Bentuk dan Jalur Satuan
Nasional Intemasional
Sesuai JP
Pelatihan struktural
1. JP program
kepemimpinan
pelatihan
Sesuai JP
Pelatihan di tingkat
2. JP program
nasional
pelatihan
Ditambahkan
20 % (dua
Sesuai JP
Pelatihan puluh
3. JP program
Manajerial persen) dari
pelatihan
JP program
pelatihan
Ditambahkan
20 % (dua
Sesuai JP
puluh
4. Pelatihan teknis JP program
persen) dari
pelatihan
JP program
pelatihan

Ditambahkan
20 % (dua
Sesuai JP
Pelatihan puluh
5. JP program
fungsional persen) dari
pelatihan
JP program
pelatihan
- 36 -

Ditambahkan
20 % (dua
Sesuai JP
Pelatihan sosial puluh
6. JP program
kultural persen) dari
pelatihan
JP program
pelatihan
Satu hari Satu hari
Seminar / konferensi
setara setara
7. / sarasehan / sosialis Hari
dengan 4 dengan 6
asi
(empat) JP (enam ) JP
Satu hari Satu hari
Workshop/ setara setara
8. Hari
lokakarya dengan 5 dengan 7
(lima) JP (tujuh) JP
Sesuai JP Ditambahkan
program 20 % (dua
9. Kursus JP kursus puluh
persen ) dari
JP kursus
Sesuai JP Ditambahkan
program 20 % (dua
10. Penataran JP penataran puluh
persen) dari
JP penataran
Sesuai JP Ditambahkan
program 20 % (dua
bimbingan puluh
11 . Bimbingan teknis JP teknis persen ) dari
JP
bimbingan
teknis

b) . Non Klasikal
Konversi JP
No. Bentuk dan Jalur Satuan
Nasional Intemasional
Pertukaran antara 1 (satu ) 1 (satu ) kali
PNS dengan kali kegiatan
1. Kegiatan
pegawai kegiatan pertukaran
swasta / badan pertukara pegawai
- 37 -

usaha milik n pegawai setara


negara / badan setara dengan 24
usaha milik dengan 20 (dua puluh
daerah (dua empat) JP
puluh) JP
1 (satu ) Satu kali
kali kegiatan
kegiatan magang /
magang / praktik kerja
Magang / praktik praktik setara
2. Kegiatan
keija keija dengan 24
setara (dua puluh
dengan 20 empat)JP
(dua
puluh) JP
1 (satu ) 1 (satu ) kali
kali kegiatan
kegiatan pertukaran
pertukara pegawai
Patok banding
3. Kegiatan n pegawai setara
( benchmarking )
setara dengan 20
dengan 10 (dua puluh )
(sepuluh) JP
JP
Sesuai Ditambahkan
dengan JP 20% (dua
Pelatihan jarak program puluh
4. JP
jauh pelatihann persen ) dari
ya JP program
pelatihannya
• 1 (satu ) • 1 (satu )
kali kali
kegiata kegiatan
n coaching
coachin setara
5. Coaching Kegiatan
g setara dengan 4
dengan (empat)
2 (dua) JP.
JP. Maksimal
Maksimal dihitung 2
- 38 -

dihitung 2 (dua) kali


(dua) kali dalam 1
dalam 1 (satu ) bulan.
(satu )
bulan .

• 1 (satu ) • 1 (satu )
kali kali
kegiata kegiatan
n coaching
coachin setara
g setara dengan 4
dengan (empat )
6. Mentoring Kegiatan 2 (dua) JP.
JP. Maksimal
Maksimal dihitung 2
dihitung 2 (dua) kali
(dua) kali dalam 1
dalam 1 (satu ) bulan .
(satu )
bulan .
1 (satu ) 1 (satu ) kali
kali kegiatan
kegiatan datasering
datasering ditambahkan
Detasering
7. Kegiatan setara 20% (dua
( secondment )
dengan 20 puluh
(dua persen) dari
puluh) JP JP program
datasering
Paling Paling tinggi
tinggi 1 1 (satu ) hari
(satu ) hari 4 (empat) JP
3 ( tiga) JP akses
8. E-leaming JP akses pembelajaran
pembelajar secara dalam
an secara jaringan
dalam
jaringan
- 39 -

Sesuai jam Ditambahkan


belajar 20% (dua
mandiri, puluh
Belajar mandiri paling persen) dari
9. JP
( self development ) tinggi 2 JP program
(dua) JP belajar
sehari mandiri ( self
development )
Sesuai jam Ditambahkan
belajar, 20% (dua
maksimal puluh
Komunitas belajar 2 (dua) JP persen) dari
10. ( community of JP sehari JP program
practices) komunitas
belajar
( community of
practices)
Sesuai JP Ditambahkan
Program 20% (dua
pembelajar puluh
Pembelajaran
an alam persen ) dari
11. alam terbuka JP
terbuka JP program
( outbond)
( outbond) pembelajaran
alam terbuka
( outbond)

Catatan :
a. Jalur Pengembangan Kompetensi lainnya mengacu pada jalur
Pengembangan Kompetensi yang memiliki karakteristik serupa.
b. Dasar pertimbangan penentuan jalur Pengembangan
Kompetensi yang memiliki karakter serupa dapat mencakup
kompetensi yang dikembangkan , tujuan program , kurikulum
dan / atau jumlah JP.

TANGERANG ,

^ AKI ISKANDAR
- 40 -

LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI TANGERANG
NOMOR 138 TAHUN 2021
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
PEGAWAI NEGERI SIPIL

FORMAT SERTIFIKAT DAN SURAT KETERANGAN

A. Format Surat Keterangan


SURAT KETERANGAN
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama
NIP
Pangkat / Gol
Jabatan
Unit Keija
Menerangkan bahwa :
Nama
NIP
Pangkat / Gol
Jabatan
Unit Keija
Benar - benar telah mengikuti Pelatihan / Bimtek / Sosialisasi yang
dilaksanakan dari tanggal s/ d tahun 2021 di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Banten sebanyak 30 JP
(Jam Pelajaran ) .
Demikian Surat Keterangan ini dibuat agar dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
KEPALA PERANGKAT DAERAH,
Nama Pejabat
Pembina Tingkat I
NIP
- 41 -

B. Format Sertifikat

LOGO
INSTANSI

SERTIFIKAT

Nomorc|. - diist sexual drngtm kade regtxtmsi alumni dan LAN / nomor sertifihxzt Lemhnga Ikrngelenggara lArlalthan |

{ ...Diist noma Instansi Pengclenggara PclatiHan. - -


berd isark ^ n Undnng L~ ndnn g Nomar 5 Tahun 2014 trntnng Apnrotur SipiL Negara dan lurtrrttimn

yang beriakii mcnfrangknn bahwa;


Kama. ...
: \ diist dengan nama jelas beserta gelar ...)
Nomor Identitas : { ... diisi dengan nomor Identitas Peserta...]
Tempat , Tanggal Lahir :| ...dltsi nama kota, tanggal bulan tahun.
Pangkat / Golongan Ruang : dengan pangkat/ golongan ruang ...\
FOTO
Jabatan : dengan jabatan Peserta...)
Installs! : (... diisi dengan instansi asal Peserta.. . )
Keterangan : { ...diisi dengan Kompeten/Telah menglkuti
Pelatihan/ Kualifikasi ...]

pad a Jcegmtnn |.. . diist dr/igan program Pelatihan gang ddkuti.t Angkatan |...jUcn ada diisi dengan angjkn romawi..|
. Tahun \ ...didst dengan tahun

penyelcnggaraan...| yang dodrnggarakan oieh (.. . diisi nama Lembaga Pengelenggara Pelatihan. -} dnri langgai (...diisi tanggal , bulan
. .
dengan f ...diisi tanggal bulan tahun.. I di |... diist nama kata icmpaf J¥ia(i/ian dixelenggarakan.
'
— f sunpoi
selama { ...diisi dengan total toaktu fetngka dan
huruff Jam PeLajaran
diisi NAMA KOTA \ HurufKapital\. TANGGAL BULAN TAHUN PENANDATANGAHAN \ Huruf Kapitah .
diisi JABATAN YANG BERWENANG DIPENYELENGGARA PELATIHAN ( Hum/ Kapital ) .

Nama Lengkap ( Bcserta Gelart


Notnor Identitas Pejabat Penn minion gan.
- 42 -

KOMPETENSI TEKNIS, MATA PELATI HAN DAN KEGIATAN

KOMPETENSI TEKNIS MATA PELATIHAN DAN KEGIATAN


I. Diiti dcngan nuns koznpetcnsi I. Diisi dcngan nama rnmpun / kelompok mats pelatihan
Diisi dengan deskripsi kompetensi sesuai dengan kurikulnm program pclatihan
t. Diisi dengan daftax mata pelatflaan sesuai
II. Diisi dengan nama kompetcnsi rumpun / kelompok mats pelatitian
Diisi dengan deskripsi kompetensi 2 . Diisi dengan daft ax mata pelatitian sesuai
rjiapun / kelonipok mata pelatdiian
III . Dst... 3. Dst...
Dst....
II. Diisi dengan nama rompun / kdampok mata pelatitian
sesuai dengan kurikulam progr; pelatitian
1. Diisi dengan daftax mata pelatitian sesuai
rumpun / keloapok mata pelatitian
2 . Diisi dengan daftax at a pclatih Jtn sesuai

"
3. Dst. .
-
rjmpun / ktlc inpak mata pelatiiiaia.

III. Dst ...


Dst...
IV. Diisi dengan nama rumpun / kelDmpok kegiatan
pembelajaran Iain sesuai dengan kurikulam program
pelatihan
1. Diisi dengan kegiatan pembeLajaxan lain daiam pelatihan
2 . Diisi dengan kegiatan pembelajaxan lain daiam pelatihan
3. Dst
V. Dst. ..
Dst...

P
NGERANG ,

A . ZAKI ISKANDAR
- 43 -

LAMPIRAN III
PERATURAN BUPATI TANGERANG
NOMOR 138 TAHUN 2021
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI NEGERI SIPIL

FORMAT KARTU KENDALI

3.1 KARTU KENDALI PENDIDIKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL


UNIT KERJA
PENDIDIKAN
NAMA / NIP Pendidikan Pendidikan sesuai kualifikasi jabatan Pendidikan yang sedang
NO
terakhir yang ditempuh (ijin belajar CATATAN
JABATAN diakui dapat dibuktikan / tidak)
1 2 3 4 5 6 7
Habibi Penyusun Laporan Hasil S2 Administxasi S1 / D 4 Bidang Manajemen Pendidikan di
1. NIP. 1984... Diklat Pembangunan Akuntansi / pemerintahan / sosiologi / bidang atas syarat
Negara lain yang relevan dengan tugas jabatan jabatan
Amir Pengadministrasi Umum SLTA SLTA / D1 / D2 / D3 Bidang Manajemen SI Ilmu Pemerintahan Pendidikan yang
2. NIP.1987... Perkantoran / Administrasi Perkantoran / tata sedang ditempuh
Perkantoran / bidang lain diatas syarat
jabatan
3. Bona Pranata Perlindungan SLTA SLTA / DI / DII / Dill di bidang telah SI Perikanan Pendidikan yang
NIP.1979... Masyarakat mengikuti pelatihan gada pratama / madya / sedang ditempuh
utama ( bersertifikat) atau bidang lain yang belum memenuhi
- 44 -

relevan dengan tugas jabatan syarat jabatan

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Kepala Perangkat Daerah

TTD dan Stempel


Nama peiabat
NIP

3.2. KARTU KENDALI PEMENUHAN 20 JP PELATIHAN KLASIKAL DALAM SATU TAHUN

UNIT KERJA
Pendidikan Pelati
Pelatihan Pelati Pelati
JABATAN terakhir Pelati han Penat Bimbingan Sosialisasi
struktural han han Seminar / Workshop / Jumlah
No NAMA / NIP yang diakui han sosial kursus aran teknis
kepemimpi manaj fungsi sarasehan loka karya JP
Teknis kultu
nan erial onal
ral
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Penyusun SI Ilmu Implementa 20 JP
Teknis Pemerinta si Peraturan
Pelatihan han Perundang-
Hanafi
Fungsional Undangan
NIP...
Bagi ( 20 JP)
Aparatur
dan Non
- 45 -

Aparatur

Hafiz Pengadminis SLTA Workshop Sosialisasi 10 JP

2. NIP... trasi Umum Penyusunan Permenpan


Laporan RB 34
Kegiatan (5 Tahun 2021
JP) (5 JP)

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Kepala Perangkat Daerah

TTD dan Stempel


Nama peiabat
NIP.

3.3 KARTU KENDALI PEMENUHAN 20 JP PELATIHAN NON KLASIKAL DALAM SATU TAHUN
UNIT KERJA . ..
Pertuka
JABATAN Pendidik Pembelajar Patok Belajar Komu Bimbin
ran
an E- Pelatihan Detasering an alam banding mandi nitas gan di Jumlah
No NAMA / NIP Coaching Mentoring PNS
terakhir Learning Jarak Jauh ( secondment ) terbuka ( benchmark ri belajar tempat JP
antar
yang (out bond) ing ) keija
Swasta
diakui
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
- 46 -

1. Penyusun S1 Ilmu Outbond 10 JP


Teknis Pemerin (10 JP)
Pelatihan tahan
Hanafl Fungsional
NIP... Bagi
Aparatur
dan Non
Aparatur
E- 5 JP
Pengadmin SLTA Leaming
2. Hafiz
Penyusu
NIP... istrasi
nan
Umum
Laporan
(5 JP)

Tempat, Tanggal , Bulan dan Tahun

Kepala Perangkat Daerah

TTD dan Stempel


Nama peiabat
NIP.
p /\
.TI ^KANGERANG,
I

i
V\
\ O

A. ZAKI ISKANDAR

Anda mungkin juga menyukai